Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL

Analisis Posisi Strategis Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Shuttlecock

STUDI SOSIAL EKONOMI USAHA BUDIDAYA TERNAKITIKDI DESA PESURUGAN KECAMATAN MARGADANAKOTA TEGAL

ANALISIS STRATEGI DAN KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PAVILIUN PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSUD) BANYUMAS

ANALISIS PERMASALAHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BATIK BANYUMAS DAN BATIK PURBALINGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

Nofianty ABSTRAK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Bab 6. Kesimpulan dan Saran

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB II LANDASAN TEORI

Economics Development Analysis Journal

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

III. METODE PENELITIAN

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ROTI (STUDI KASUS DI CV MANDIRI)

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI KAJIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

A. Kuesioner penentuan bobot faktor analisis persaingan industri

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

PERTEMUAN 12 STRATEGI PEMASARAN 2/13/13

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

Curriculum Vitae Digital: Analisis Pemasaran Desain Menggunakan SWOT (Inovasi Siswa Animasi SMK Negeri 2 Surabaya Menuju Ekonomi Kreatif )

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

lingkungan bisnis yang dihadapi pemsahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FORMULASI STRATEGI PERUSAHAAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN. Dwi Rorin Mauludin Insana Universitas Indraprasta PGRI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan Kendaraan Motor pada CV Turangga Mas Motor

III. METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU

SEPA : Vol. 8 No. 2 Pebruari 2012 : ISSN :

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

ACCOUNT MANAGEMENT. Mind Mapping Anaysis. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE PENELITIAN

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Posisi Strategis Inovasi Produk Bluesville. 1. Penciptaan Gagasan (Idea Generation) manusia didalam perusahaan.

Transkripsi:

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Suliyanto 1 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto E-mail: suli_yanto@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi bagi pengembangan potensi ekonomi lokal khususnya Batik Tegalan. Data dikumpul dan dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, SWOT dan analisis General Electrics (GE). Berdasarkan analisis SWOT dapat diidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman Batik Tegalan, sedangkan berdasarkan analisis General Electrics (GE) diperoleh informasi bahwa posisi strategis Industri Batik Tegalan adalah memiliki daya tarik menengah dan kekuatan persaingan rata-rata, sehingga strategi pengembangan yang cocok bagi industri batik tegalan adalah melakukan identifikasi segmen pertumbuhan, melakukan spesialisasi dan melakukan investasi secara selektif. Kata kunci: batik tegalan, analisis swot, analisis general electrics (ge) ABSTRACT This study aimed to formulate strategies to develop economy potency of Kota Tegal specialy Batik Tegalan. The data was collected using the interview method and quesioners. The analysis tools are qualitative analysis, SWOT and General Electrics (GE) analysis.based on the SWOT analysis can be identified some strengths, weaknesses, opportunities and threats Batik Tegalan, while based on the analysis of General Electrics (GE) obtained information that the strategic position Batik Tegalan Industry is having a mid-appeal and strength of competition is relatively low, so that a suitable development strategy for Batik Tegalan industry is to identify growth segments, specialize and invest selectively. Keywords: batik tegalan, swot analysis, general electrics (ge) analysis PENDAHULUAN

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Tegal memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian Kota Tegal, namun demikian perkembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Tegal masih menghadapi berbagai permasalahan. Berdasarkan kondisi tersebut maka pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Tegal harus menjadi perhatian utama dalam pengembangan perekonomian. Salah satu jenis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang relatif menonjol di Kota Tegal adalah batik tegalan. Namun perkembangan perkembangan batik tegalan tidak seperti yang diharapkan, jauh berbeda dengan perkembangan batik di Kabupaten tatangga yaitu Pekalongan. Kondisi semacam itu menunjukkan bahwa industri batik Tegalan sekarang ini sedang mengalami permasalahan yang cukup serius. Apabila permasalah-permasalahan yang ada di industri batik Tegalan tidak segera di deteksi dan dicarikan jalan keluarnya dikhawatirkan indutri batik Tegalan akan mati. Oleh karena itu kajian untuk merumuskan strategi pengembangan batik Tegalan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. METODE Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha batik di Kota Tegal. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (Sekaran, 1992). Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini digali dari wawancara dengan pengusaha batik dan pihak pemerintah daerah. Untuk mengevaluasi kesempatan dan ancaman dilingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal (kekutan dan kelemahan) menurut Kuncoro, (2006:51) digunakan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) sedangkan untuk menentukan besarnya bobot setiap pada faktor ekternal digunakan matriks Evaluasi Faktor Eksternal (David, 2003:161) dan untuk menentukan besarnya bobot setiap pada faktor internal digunakan matriks Evaluasi Faktor Internal (David, 2003:217) sedangkan untuk menentukan posisi strategis industri batik Tegalan menurut Rangkuty, (1997:42) analisis GE (General Electrics). PEMBAHASAN Pembahasan dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal, diteruskan dengan analisis SWOT dan analisis General Electrics (GE) untuk menentukan strategi pengembangan batik Tegalan. Tabel: 2 Analisis SWOT Industri Batik Tegalan di Kota Tegal Kekuatan 1. Bahan baku yang digunakan untuk membatik berkualitas baik 2. Produk batik yang rusak sangat kecil 3. Jumlah bahan baku yang tidak terpakai sangat kecil 4. Telah memperhatikan kebutan dan keinginan pelanggan 5. Sumberdaya manusia memiliki ketrampilan yang tinggi dalam membatik 6. Sebagian besar modal yang digunakan adalah modal sendiri 7. Kualitas produk yang dihasilkan cukup baik 8. Harga jual batik yang dihasilkan relatif sama dengan pesaing Kelemahan 1. Kapasitas produksi yang digunakan masih dibawah 60% 2. Teknologi yang digunakan untuk membatik masih sederhana 3. Variasi batik masih sangat sedikit 4. Jarang melakukan perencanaan dan pengendalian produksi 5. Belum melakukan penelitian untuk mengembangkan usaha 6. Upah tenaga kerja yang masih dibawah standar UMR 7. Tidak pernah melakukan pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan ketrampilan membatik 8. Modal kerja yang digunakan masih sedikit

9. Jangkauan pemasaran yang luas baik nasional maupun ekspor. Peluang 1. Bahan baku untuk membatik mudah didapatkan. 2. Barang pengganti (subtitusi) dari produk yang dihasilkan sedikit 3. Kondisi persaingan bisnis yang baik 4. Kondisi ekonomi yang semakin membaik. 5. Pendapatan masyarakat yang semakin baik. 6. Daya beli masyarakat yang tinggi 7. Nilai tukar rupiah yang semakin membaik.. 8. Peraturan daerah yang cukup mendukung usaha 9. Pelayanan aparatur pemerintah cukup baik 10. Kondisi politik yang stabil 11. Adanya inovasi teknologi yang semakin baik 12. Dukungan teknologi yang baru terhadap produksi 13. Kondisi keamanan yang kondusif. 14. Kondisi sosial masyarakat yang baik 15. Dukungan masyarakat terhadap kegiatan usaha yang baik. 16. Budaya masyarakat yang cukup baik 9. Solvabilitas usaha yang rendah 10. Likuiditas usaha yang rendah 11. Omzet penjualan dan keuntungan yang relatif masih kecil 12. Promosi yang dilakukan masih sangat kec il. Ancaman 1. Harga bahan baku untuk membatik yang cukup mahal. 2. Pesaing dapat dengan mudah masuk pasar. 3. Pembeli memiliki tawar menawar yang cukup kuat. 4. Upah tenaga kerja yang masih rendah 5. Tingkat suku bunga yang tinggi 6. Penggunaan teknologi baru tidak mempengaruhi kenaikan jumlah keuntungan/ pendapatan Posisi strategis industri kecil Batik Tegalan Kota Tegal menggunakan analisis matrik kekuatan bisnis, yaitu melakukan analisis daya tarik industri dan daya saing sektor industri dengan memanfaatkan hasil analisis SWOT, kemudian disusun diagram SWOT. Tabel: 2 Analisis Faktor Strategis Internal dan Eksternal Industri Batik Tegalan di Kota Tegal Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Kekuatan Produksi Bahan baku yang digunakan untuk membatik berkualitas baik. 0,02 3 0,06 Produk batik yang rusak sangat kecil. 0,02 4 0,08 Jumlah bahan baku yang tidak terpakai sangat kecil. 0,02 3 0,06 Telah memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan. 0,02 3 0,06 Sumber Daya Manusia Sumberdaya manusia memiliki ketrampilan yang tinggi dalam 0,06 3 0,18 membatik. Keuangan Sebagian besar modal yang digunakan adalah modal sendiri 0,09 4 0,36 Pemasaran Kualitas produk yang dihasilkan cukup baik.. 0,0475 3 0,1425

Harga jual batik yang dihasilkan relatif sama dengan pesaing 0,0475 3 0,1425 Jangkauan pemasaran yang luas baik nasional maupun eksport. 0,0475 3 0,1425 Kelemahan Produksi Kapasitas produksi yang digunakan masih dibawah 60% 0,02 2 0,04 Teknologi yang digunakan untuk membatik masih sederhana. 0,02 1 0,02 Variasi batik masih sangat sedikit. 0,02 1 0,02 Jarang melakukan perencanaan dan pengendalian produksi. 0,02 2 0,04 Belum melakukan penelitian untuk mengembangkan usaha. 0,02 1 0,02 Sumber Daya Manusia Upah tenaga kerja yang masih dibawah standar UMR 0,06 2 0,12 Tidak pernah melakukan pelatihan tenaga kerja untuk 0,06 1 0,06 meningkatkan kemampuan membatik. Keuangan Modal kerja yang digunakan masih sedikit. 0,09 1 0,09 Solvabilitas usaha yang rendah. 0,09 2 0,18 Likuiditas usaha yang rendah. 0,09 2 0,18 Omzet penjualan dan keuntungan yang relatif masih kecil. 0,09 1 0,09 Pemasaran Promosi yang dilakukan masih sangat kecil. 0,0475 2 0,095 Jumlah 1,0000 2,2025 Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Peluang Persaingan Bahan baku yang dipakai untuk membatik mudah untuk 0,05 3 0,15 didapatkan Barang pengganti (subtitusi) dari produk yang dihasilkan sedikit 0,05 3 0,15 Kondisi persaingan bisnis yang baik 0,05 3 0,15 Ekonomi Kondisi ekonomi yang semakin baik. 0,045 3 0,135 Pendapatan masyarakat yang semakin baik. 0,04 3 0,12 Daya beli masyarakat yang semakin meningkat. 0,045 3 0,135 Nilai tukar rupiah yang semakin membaik. 0,04 3 0,12 Kebijakan Pemerintah & Kondisi Politik Dukungan dari peraturan daerah yang cukup baik 0,07 3 0,21 Pelayanan aparatur pemerintah cukup baik 0,065 3 0,195 Kondisi politik yang stabil 0,065 3 0,195 Teknologi Adanya inovasi teknologi yang semakin baik. 0,03 3 0,09 Dukungan teknologi yang baru terhadap produksi. 0,04 3 0,12 Sosial Budaya Kondisi keamanan yang kondusif. 0,04 4 0,16 Kondisi sosial masyarakat yang baik 0,04 3 0,12 Dukungan masyarakat terhadap kegiatan usaha yang baik 0,035 3 0,105 Budaya masyarakat yang cukup baik 0,035 3 0,105 Ancaman Persaingan Harga bahan baku untuk membatik yang cukup mahal 0,05 2 0,1 Pesaing dapat dengan mudah masuk pasar. 0,05 2 0,1 Kekuatan tawar menawar pembeli yang cukup kuat 0,05 2 0,1 Ekonomi Upah tenaga kerja yang masih rendah. 0,04 2 0,08

Lemah Kekuatan Persaingan yang Relatif Rata-Rata Tinggi Tingkat suku bunga yang tinggi. 0,04 2 0,08 Teknologi Penggunaan teknologi baru tidak mempengaruhi kenaikan jumlah 0,03 2 0,06 keuntungan/ pendapatan Jumlah 1,000 2,78 Hasil analisis SWOT pada Tabel 1, menunjukkan bahwa faktor internal industri Batik Tegalan mempunyai kekuatan dengan diperoleh skor total sebesar 2,203; sedangkan faktor eksternal mempunyai kelemahan dengan diperoleh skor total sebesar 2,780. Tabel: 2 Posisi Strategis Industri Batik Tegalan Daya Tarik Industri Tinggi Menengah Rendah Pertumbuhan Dominasi Maksimalkan Investasi Identifikasi Pertumbuhan segmen Investasi besar-besaran Positioning Kelola posisi keseluruhan Cash Flow Investasi pada tingkat pemeliharaan Mengevaluasi potensi untuk mendukung kepemimpinan melalui segmentasi Mengidentifikasi kelemahan Membangun kekuatan Identifikasi segmen pertumbuhan Spesialisasi Berinvestasi secara selektif Efisiensi Meminimalkan investasi Posisi untuk divest Spesialisasi Mencari ceruk Mempertimbangan akuisisi Spesialisasi Mencari ceruk Mempertimbangkan keluar Trust leader sttesmenship Focus pada pesaing cash generation Waktu keluar dan divestasi Tabel 2 menunjukkan bahwa posisi industri Batik Tegalan di Kota Tegal berada pada daya tarik menengah dan persaingan menengah. Kondisi ini menunjukkan pertumbuhan industri Batik Tegalan dengan mencari dominasi market share. Hal ini disebabkan Batik merupakan kebutuhan konsumsi yang banyak digunakan oleh masyarakat (merupakan warisan budaya dunia asli dari Indonesia). Pertumbuhan yang berada pada pertumbuhan menengah seringkali juga berarti mengidentifikasi segmen pertumbuhan, karena hampir disetiap Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah memproduksi kain batik sehingga harus berspesialisasi atau diferensiasi. Strategi diferensiasi merupakan strategi dimana perusahaan menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dalam industri (Wright et.al, 1996:134). Pada saat yang sama, karena berada pada pertumbuhan pasar yang menengah dan persaingan yang menengah maka perlu untuk melakukan investasi secara selektif. Langkah yang perlu diambil yaitu mengembangkan produk dan pasar serta meningkatkan aktivitas bisnis kemudian membuat spesialisasi produk dan mempertimbangkan pelanggan.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil temuan studi yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: Berdasarkan analisis General Electrics (GE) diperoleh informasi bahwa posisi strategis Industri Batik Tegalan adalah memiliki daya tarik menengah dan kekuatan persaingan yang relatif rata-rata, sehingga strategi pengembangan yang cocok bagi industri batik tegalan adalah melakukan identifikasi segmen pertumbuhan, melakukan spesialisasi dan melakukan investasi secara selektif. Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja usaha industri kecil menengah di Kota Tegal perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut bagi: 1. Pemerintah Kota Tegal a. Memberikan batuan subsidi bunga untuk meningkatkan modal kerja b. Membantu akses pasar, pasar domestik maupun ekspor dengan megikutsertakan para pengrajin ke berbagai pameran. 2. Pengarajin Batik Tegalan a. Meningkatkan promosi secara intensif. b. Melakukan studi banding ke sentra batik yang telah menggunakan teknologi. c. Melakukan pelatihan dengan tujuan untuk meningkatkan variasi corak batik. d. Melakukan perencanaan produksi yang matang agar produknya terserap pasar. e. Melakukan penelitian secara kecil-kecilan untuk mengembangkan usaha. f. Melakukan perbaikan pengupahan kepada tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja. g. Meningkatkan akses kredit dengan melakukan perbaikan pada laporan keuangan usaha sehingga lebih bankable. DAFTAR PUSTAKA David, Fred R., 2003. Manajemen Strategis Konsep. terjemahan. PT Prenhallindo. Jakarta. Kuncoro, Mudrajat 2006. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Bersaing. Erlangga. Jakarta. 2006. Rangkuty, Freddy, 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan Kedua, Penerbit PT. Gramedia Pustaka, Jakarta, 1997 Sekaran, Uma, Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc. New York. 1992. Wright, Peter. Kroll, Mark J, and Parnell John A (1996) Strategic Management Concept and Cases. Prentice Hall International. New Jersey. 1996.