SIDANG TUGAS AKHIR Oleh : Herry Purnama Sandy (2507 100 110) Dosen Pembimbing 1 : Dr. Maria Anityasari, ST.,ME. Dosen Pembimbing 2 : Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 1
Jumlah dan Tingkat Pengangguran di Indonesia Pada tahun 2010 turun menjadi 8,3 juta jiwa (7, 14%) Dengan komposisi sebagai berikut : Universitas : 11.92% Diploma : 12.78% SMA : 11.90% SMK : 11.87% SMP : 7.45% SD++ : 3.81% Sumber: BPS Agustus 2010 2
Surabaya: 91.390 jiwa (Tahun 2010) 61.515 jiwa (67.3 %) Usia 15 29 tahun Pendidikan Formal Tidak siap memasuki Dunia Kerja & Kekurangan Keterampilan Kerja RENDAHNYA PENYERAPAN TENAGA KERJA Sumber: BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional diolah Pusdatinaker 3
Tabel 4.1 Latar berlakang pendidikan formal kaum muda yang menjadi pengangguran terbuka Golongan Umur Pendidikan Formal SD SMP SMA SMK Diploma Universitas Jumlah 15-19 2523 5947 6788 5066 0 0 20324 20-24 1682 3384 13616 4225 0 3404 26311 25-29 792 2376 3112 0 792 7808 14880 61515 Kontribusi Terbesar Tabel 4.2 Pengangguran terbuka angkatan kerja kaum muda berdasarkan jenis ketrampilan Sumber: BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional diolah Pusdatinaker No Ketrampilan Usia 15-19 20-24 24-29 1 Otomotif - - - 2 Listrik/Elektro - - - 3 Bangunan - - - 4 Teknik Mekanik - - - 5 Tata Niaga 841 - - 6 Aneka Kejuruan 841 1,702-7 Pariwisata - - - 8 Pertanian - - - 9 Tidak Mengikuti Kursus 18,642 24,609 14,880 20,324 26,311 14,880 = 94,5% Lembaga Kursus & Pelatihan 4
Lembaga Kursus & Pelatihan PENYERAPAN RENDAH Dunia Kerja XKAJIAN KINERJA PENYELARASAN MODEL PENGUKURAN KINERJA PENYELARASAN INDEKS KESELARASAN atau ALIGNMENT INDEX (AI) 5
Bagaimana mengidentifikasi karakteristik lembaga kursus dan menggambarkannya secara konseptual? Bagaimana mengkaji kesesuaian model lembaga kursus dibandingkan dengan model eksisting (pendidikan SMK)? Bagaimana merancang model matematis Alignment Index (AI) yang cocok untuk lembaga kursus? Bagaimana melakukan validasi model konseptual dan matematis Alignment Index (AI) yang telah dirancang? 6
Mengidentifikasi karakteristik, kendala pelaksanaan dan peran lembaga kursus dalam upaya meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Menyusun model konseptual yang sesuai dengan karakteristik lembaga kursus. Merancang model matematis Alignment Index (AI) untuk mengukur kinerja penyelarasan lembaga kursus. Menghasilkan model Alignment Index (AI) konseptual maupun matematis yang valid untuk lembaga kursus. 7
Batasan Model dirancang untuk mengukur kinerja penyelarasan dengan studi kasus lembaga kursus dan pelatihan (LKP) di Kota Surabaya Penelitian difokuskan pada angkatan kerja kaum muda dengan kisaran usia 15-29 tahun. Data tracer study lulusan yang digunakan adalah data lulusan tahun 2008-2010 untuk semua bidang keahlian. Asumsi Lulusan yang tidak berhasil ditelusuri statusnya dalam tracer study diasumsikan sebagai untraceable dan tidak dimasukkan dalam perhitungan Alignment Index (AI). 8
Dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan keselarasan antara pendidikan nonformal khususnya lembaga kursus dan pelatihan dengan dunia kerja. Dapat menjadi dasar bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terkait pembangunan sistem pendidikan nonformal di Indonesia. Dapat membantu penelitian selanjutnya untuk mendesain model pengukuran kinerja penyelarasan yang bersifat generik 9
Model Konsep Penyelarasan Sisi Pasokan Sisi Permintaan Gambar 2.3 Model Konsep Penyelarasan (Sumber : Tim Penyelaras, 2010) 11
Gambar 2.4 Penelitian Sebelumnya 12
Mulai Tahap Pendahuluan Survei Pendahuluan Melakukan survei terhadap kondisi umum lembaga kursus dan ketenagakerjaan di Indonesia dan wilayah Kota Surabaya Studi Literatur 1. Lembaga Kursus 2. Konsep Link & Match 3. Konsep Pemodelan 4. Model konsep Penyelarasan 5. Konsep Pengukuran Kinerja 6. Penelitian Terdahulu Identifikasi dan Perumusan Masalah Bagaimana mengindetifikasi karakteristik lembaga kursus dan bagaimana merancang model konseptual dan matematis Alignment Index (AI) untuk lembaga kursus dengan menguji kesesuaian antara model konseptual AI lembaga kursus dan model yang sudah ada (model konseptual SMK) Penetapan Tujuan dan Manfaat Menentukan Tujuan dan Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan A 13
A Tahap Pendahuluan Penentuan Objek Amatan Penentuan objek amatan dilakukan dengan cara memilih sample beberapa lembaga kursus yang representatif hasil dari pemetaan semua lembaga kursus yang masih aktif di Kota Surabaya. Sektor amatan yang diambil adalah sektor perdagangan dan industri (manufaktur dan jasa) yang menjadi fokus pembangunan daerah Kota Surabaya. Survei Lapangan Survei Lulusan Lembaga Kursus Melakukan survei lulusan lembaga kursus dengan interview ke beberapa lembaga kursus dan bekerja sama dengan pihak P1 (pemetaan dan analisis sisi pasokan) program penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja wilayah Surabaya. Selanjutnya melakukan tracer pada setiap lulusan lembaga kursus untuk mengetahui kondisi lulusan saat ini. Survei Industri Melakukan survei terhadap industri (besar, sedang, dan kecil/umkm) dengan interview kepada pihak HRD/industri dan bekerja sama dengan pihak M1 (pemetaan dan analisis sisi permintaan) program penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja wilayah Surabaya untuk mengetahui lulusan lembaga kursus yang terserap di dunia kerja B C 14
Tahap Perancangan Model SUPPLY SIDE (Lembaga Kursus) Identifikasi kondisi eksisting karakteristik lulusan lembaga kursus Identifikasi definisi dan dimensi penyelarasan (kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu) B Kajian Model Konseptual AI SMK (Khoirunnisa, 2010) Melakukan kajian terhadap model AI SMK dengan melakukan analisa komponen pada sisi supply maupun demand untuk mengetahui apakah model ini dapat diadopsi untuk lembaga kursus atau tidak C Idetifikasi variabel yang mewakili lembaga kursus dan parameter model DEMAND SIDE (Industri) Identifikasi kondisi eksisting penyerapan tenaga kerja dari lulusan lembaga kursus Merancang model konseptual supply side untuk lulusan lembaga kursus Identifikasi definisi dan dimensi penyelarasan (kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu) Identifikasi variabel yang mewakili dunia kerja dan parameter model Merancang model konseptual demand side untuk dunia kerja D 15
D Perancangan Model Konseptual AI Merancang model konseptual AI sesuai dengan karakteristik lembaga kursus Tahap Perancangan Model TIDAK Kajian Model Matematis AI SMK (Khoirunnisa, 2010)) Melakukan kajian dimensi penyelarasan terhadap model matematis AI eksisting untuk mengetahui perbedaan dimensi yang terjadi pada pendidikan SMK dan lembaga kursus. Perancangan Model Matematis AI Merancang model matematis (rumus) yang dapat digunakan untuk mengukur AI lembaga kursus berdasarkan model konseptual AI dengan mengkombinasikan kondisi supply side dan demand side Valid? YA E 16
E Tahap Implementasi Model Pengumpulan Data Awal Melakukan kunjungan dan interview ke pihak-pihak terkait, yaitu : Tim pemetaan dan analisa sisi pasokan Surabaya (informasi lulusan lembaga kursus) Tim pemetaan dan analisis sisi permintaan Surabaya (informasi penyerapan tenaga kerja lulusan lembaga kursus) Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Regional IV Surabaya (Informasi jumlah, persebaran, dan kondisi lembaga kursus) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surabaya (informasi tenaga kerja lulusan lembaga kursus) YA Kebutuhan Data terpenuhi? TIDAK Pengumpulan Data Lanjutan Melakukan wawancara dengan beberapa lembaga kursus yang menjadi objek amatan di Kota Surabaya Melakukan tracer study dengan wawancara melalui telepon berdasarkan data nama dan nomor telepon lulusan beberapa lembaga kursus yang menjadi objek amatan tidak Implementasi Model Mengimplementasikan model dengan menggunakan data-data yang sudah didapat Valid? ya F 17
Tahap Kesimpulan dan Saran 7/26/2011 F YA Tahap Analisis dan Diskusi Analisis dan Diskusi Analisis Model Analisis dan interpretasi hasil pengukuran kinerja penyelarasan lembaga kursus dengan dunia kerja Analisis terhadap hasil temuan penelitian di lapangan Kesimpulan dan Saran Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dengan mengungkapkan fakta atau temuan di lapangan dan memberikan saran kepada pihak yang terkait Selesai 18
522 LKP di Kota Surabaya SEKTOR Bubutan Surabaya Pusat Surabaya Utara Surabaya Timur Genteng Simokerto Tegal Sari Bulak Kenjeran Krembangan Perdagangan 31 72 25 28 15 10 25 25 Manufaktur 21 Jasa 381 398 108 312 64 126 109 99 955 114 201 129 658 73 163 Jumlah Total 412 470 133 340 0 64 141 119 99 1001 114 201 129 683 73 163 rangking 6 5 8 2 3 Pabean Cantikan Semampir Gubeng Gunung Anyar Mulyorejo Rungkut Sukolilo Tambak Sari Tenggilis Mejoyo Surabaya Selatan Surabaya barat 245 LKP vokasi SEKTOR Dukuh Pakis Gayungan Jambangan Karang Pilang Sawahan Wiyung Wonocolo Perdagangan 18 20 275 12 Manufaktur 27 Jasa 629 337 195 158 312 38 186 2907 18 8 154 38 54 346 123 Jumlah Total 629 337 213 158 312 38 233 3182 18 8 154 38 54 346 135 rangking 4 1 7 Wonokromo Asem Rowo Benowo Lakarsantri Pakal Sambikerep Suko Manunggal Tandes Wilayah jumlah LKP Peserta Didik Surabaya Pusat 36 1355 Surabaya Utara 18 423 Surabaya Timur 71 2364 Surabaya Selatan 91 5102 Surabaya Barat 29 1788 total 245 11032 Gambar 4.3 Rekapitulasi Pemetaan LKP di Kota Surabaya berdasarkan Wilayah OBJEK AMATAN 19
Supply (Lembaga Kursus dan Pelatihan) Demand (Dunia Usaha & Dunia Industri) Sektor Perdagangan Sektor Perdagangan Sektor Jasa Sektor Jasa Sektor Manufaktur Sektor Manufaktur Gambar 4.4 Pola Serapan Lulusan LKP pada DUDI 20
Subkonsorsium bidang keahlian tertentu Direktorat Pendidikan Masyarakat Rancangan Kurikulum Lokakarya Kurikulum Nasional Himpunan Ahli bidang keahlian tertentu Dikembangkan terus menerus Gambar 4.5 Skema Pembentukan Kurikulum pada LKP 21
Usia 17 tahun 6 bulan Usia 18 tahun Usia 19 Tahun 6 Bulan Usia 21 Tahun 6 Bulan Lembaga Kursus dan Pelatihan Mulai mengikuti kursus dan pelatihan Menerima materi dan pembekalan teori (30%) dan praktek (70%) Skill Practical Knowledge Attitude Ada jaminan kerja Waktu lebih singkat Investasi lebih ringan Langsung menguasai masalah di tempat kerja Pengajar dari praktisi profesional Selesai kursus dan pelatihan Penempatan magang atau kerja Kuliah sambil kerja Berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri Sarjana plus pengalaman kerja Usia 17 tahun 6 bulan Usia 18 tahun Usia 20 Tahun Usia 22 Tahun Kuliah di Perguruan Tinggi Masih mencari dan menunggu proses kuliah Menjalani proses kuliah di perguruan tinggi Program sarjana (paling cepat 4-4.5 tahun) Sudah kuliah selama 2 tahun atau semester IV. Setidaknya butuh waktu 2 2.5 tahun lagi untuk dapat S1 Sarjana yang mencari kerja Lebih banyak teori Kuliahnya lama Tidak dijamin kerja Tidak punya pengalaman Gambar 4.6 Skema Pendidikan Lembaga Kursus dan Pelatihan dibandingkan dengan Pendidikan Formal 22
0 tahun 1 tahun kemudian 2 tahun kemudian 3 tahun kemudian 4 tahun kemudian U tahun kemudian BEKERJA 1 sesuai bidang & sesuai lokasi 1.1 sesuai bidang tetapi tidak sesuai lokasi 1.2 tidak sesuai bidang tetapi sesuai lokasi 1.3 tidak sesuai bidang & lokasi 1.4 SUPPLY SIDE WIRAUSAHA 2 Lulusan LKP tahun ke-t sesuai bidang & sesuai lokasi 2.1 sesuai bidang tetapi tidak sesuai lokasi 2.2 tidak sesuai bidang tetapi sesuai lokasi 2.3 tidak sesuai bidang & lokasi 2.4 SETENGAH MENGANGGUR 3 TIDAK BEKERJA 4 Bukan Angkatan Kerja (BAK) 4.1 Pengangguran Terbuka 4.2 Gambar 4.7 Lulusan LKP menurut Status 23
1 LULUSAN PENDIDIKAN FORMAL Diserap oleh: 2 LULUSAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN Diserap oleh: 2.1 sesuai bidang & sesuai lokasi 2.2 sesuai bidang tetapi tidak sesuai lokasi DEMAND SIDE 2.3 2.4 tidak sesuai bidang tetapi sesuai lokasi tidak sesuai bidang & lokasi Lapangan kerja tahun ke-t 3 LULUSAN PENDIDIKAN FORMAL dan KURSUS Diserap oleh: 3.1 sesuai bidang & sesuai lokasi 3.2 sesuai bidang tetapi tidak sesuai lokasi 3.3 tidak sesuai bidang tetapi sesuai lokasi 3,4 tidak sesuai bidang & lokasi Gambar 4.8 Lapangan Pekerjaan yang Mungkin Diserap oleh Lulusan LKP 24
Pekerjaan Lembaga Kursus & Pelatihan Pekerjaan Pendidikan Formal Lembaga Kursus & Pelatihan Pendidikan Formal Gambar 4.9 Kondisi LKP sejajar dengan PF Gambar 4.10 Kondisi LKP sebagai Sub-ordinat PF Pendidikan Formal Pekerjaan Pendidikan Formal Pekerjaan Lembaga Kursus & Pelatihan Lembaga Kursus & Pelatihan Gambar 4.11 Kondisi PF sebagai Syarat Masuk DUDI dan Peran LKP pada Lulusan PF Setelah Diterima Kerja Gambar 4.12 Kondidi PF sebagai Syarat Masuk DUDI dan Peran LKP pada Sebelum Lulusan PF Diterima Kerja 25