HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu Oleh : DEFI ERIANI NIM. 091000880009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT PADANGPANJANG 014
HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI GUNUNG TALANG Oleh DEFI ERIANI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan siswa dalam menentukan unsur-unsur instrinsik cerpen. Hal ini disebabkan, minat baca siswa sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah: mendeskripsikan minat baca siswa, mendeskripsikan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen, dan mengetahui hubungan minat baca dengan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Gunung Talang Tahun Pelajaran 013-014 yang berjumlah 5 orang.variabel yang diteliti ada dua yaitu minat baca sebagai variabel bebas (X) dan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen sebagai variabel terikat (Y). Untuk mengumpulkan data digunakan angket. Teknik analisis data digunakan rumus koefisien korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data tentang minat baca siswa, maka diketahui nilai rata-rata yang diperoleh adalah 60,44 sedangkan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen nilai rata-ratanya adalah 53,6. Setelah kedua variabel tersebut dikorelasikan dengan perhitungan rumus product moment adalah 0,108, perhitungan ini bermakna bahwa terdapat koefisien korelasi yang signifikan antara kedua variabel karena r hitung lebih besar dari r tabel. Hasil pengujian hipotesis yaitu t hitung = 0,50. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara minat baca dengan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen.
ABSTRACT Defi Eriani.014. The Relationship of Reading Interest to the ability of determining intrinsic element of Short Story of Grade VII students of SMPN Gunung Talang. Scripting.Padang Panjang. Program Study of Indonesia Language and Indonesia Literature and Local language.majoring of Language and Art Faculty. Muhammadiyah University. West Sumatera. The background of this research is inability students in determining intrinsic element of a short story. This problem is caused by low reading interest. The purposes of this research are to describe students reading interest, to describe the ability to determine intrinsic element of short story and to see the relationship of reading interest to the ability of determining intrinsic element of short story. Research method is quantitative research. Sample of this research was 5 students of grade VII of SMPN Gunung Talang, academic year 013 014. There are two variables of this research, they are reading interest as independent variable (X) and the ability of determining intrinsic element of short story as dependent variable (Y). Technique of data collection was used questionnaire and technique of data analysis is using coofisient correlative product moment formula. Based on data analysis about students reading interest found that the average score was 60.44, meanwhile the ability to determine intrinsic element of short story score was 53.6. Thus, after the two variables score were correlates using product moment formula, the score became 0.18. This result shows that there is significant coefficient correlation between the two variables, because r count is bigger than r table. Result hypothesis is t count = 0,50. It can be concluded that t count is bigger that t table. It means that hypothesis is accepted that shows significant influence between reading interest and the ability of determining intrinsic element of short story
I. Pendahuluan Keterampilan membaca mempunyai hubungan dengan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen. Sebagaimana diketahui bahwa minat baca merupakan salah satu kunci sukses seseorang untuk mengetahui dan menambah wawasan pengetahuannya. Oleh sebab itu, minat baca mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemampuan menetukan unsur intrinsik cerpen. Dikatakan mempunyai hubungan yang signifikan, karena dengan minat baca siswa yang tinggi, maka akan menghasilkan pengetahuan yang baik dan wawasan yang luas, sehingga akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan unsur intrinsik cerpen. Berdasarkan uraian singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat baca mempunyai hubungan yang erat terhadap kemampuan menentukan unsur intrinsik cerpen. Hal ini disebabkan, dengan minat baca siswa yang tinggi, maka siswa akan mempunyai pengetahuan yang luas serta wawasan berpikir yang positif. Jika siswa telah memiliki pengetahuan yang luas, maka intelektualitas diakui di tengah-tengah masyarakat.begitu pentingnya keterampilan membaca, sehingga diperlukan wadah untuk melatih dan mengembangkan keterampilan ini melalui pembelajaran di sekolah. Berdasarkan Kurikulum 013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada tingkat SMP siswa kelas VII memiliki Kompetensi Inti (3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi Dasar (3.1) Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. Tujuannya adalah siswa mampu menemukan unsur-unsur instrinsik (penokohan atau perwatakan, tema, alur (plot), pusat pengisahan, latar (setting), dan gaya bahasa) pengarang cerita pendek yang telah dibaca. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik akan meneliti Hubungan Minat Baca dengan Kemampuan Menentukan Unsur Instrinsik Cerpen Siswa kelas VII SMP Negeri Gunung Talang. II. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Disebut kuantitatif karena mengggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta dalam penampilan hasilnya (Arikunto, 00:10) Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket. Untuk memperoleh data tentang minat baca siswa kelas VII SMP Gunung Talang Kabupaten Solok kepada sampel diberikan angket untuk mengetahui minat baca siswa. Dalam mengumpulkan data menggunakan angket, siswa ditugasi untuk mengisi angket yang telah diberikan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan bagaimana cara pengisian angket tersebut dan menjelaskan bahwa pernyataan
dalam angket tersebut harus diisi dengan baik dan apa adanya, karena angket tersebut tidak mempengaruhi nilai. Sedangkan untuk memperoleh kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen siswa kelas VII SMP Gunung Talang Kabapaten Solok kepada sampel juga diberikan angket. Sebelum angket diberikan, maka pengumpulan data dilakukan dalam tahapan kegiatan berikut ini: 1. Pemberian angket dilaksanakan di dalam kelas VIIa SMP Gunung Talang Kabupaten Solok.. Memberikan arahan kepada sampel sebelum pengisian angket. 3. Memberikan angket secara langsung kepada sampel dan langsung di isi. 4. Mengumpulkan tulisan siswa (mengisi angket) 5. Menghitung skor angket minat baca dan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen. III. Pembahasan Pembahasan Pembahasan berkaitan dengan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian berkaitan dengan data-data penelitian yang telah dilakukan dan telah terkumpul. Data-data penelitian yang diolah berdasarkan angket penelitian yang telah disebarkan kepada 5 responden. Perolehan skor-skor dalam tabel merupakan total skor yang diperoleh dari jawaban responden terhadap minat baca (X) dan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen (Y). Berdasarkan data-data penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui nilai dari x = 1511 y = 1340 x = 91915 y =718 xy = 81147 Perhitungan koefisien korelasi antara minat baca dengan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen atau kedua variabel dapat dilihat sebagai berikut: N xy ( x) ( y) r xy N x ( x) N y ( y) r xy 5.81147 (1511)(1340) 5.91915 (1511) )(5.718 (1340) )
r xy 08675 04740 (97875 8311)(1804550 1795600) r xy 3935 1304830 r xy 3935 3633,845070 Nilai r hitung = 0,108 Berdasarkan nilai r product moment untuk n=5 dengan taraf signifikan 5% = 0,396 dan taraf signifikan 1% = 0,505 dengan ketentuan bahwa jika: r hitung r tabel maka hipotesis (Ho) ditolak artinya signifikan. t hitung t tabel maka hipotesis (Ho) diterima artinya tidak signifikan. Dengan demikian, dari perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa untuk tingkat signifikan 5% maupun 1% hipotesis (Ho) ditolak. Hal ini berarti signifikan (0,50 0,396 dan 0,50 0,505). IV. Penutup a. Simpulan Berdasarkan uraian hasil analisi data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, minat baca siswa kelas VII SMP Negeri Gunung Talang cukup terlihat dari perhitungan nilai rata-rata minat baca yaitu 60,44 Sedangkan nilai rata-rata kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen adalah 53,6. Berdasarkan perhitungan kedua variabel terdapat koefisien korelasi yang signifikan anatara minat baca dengan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen siswa kelas VII SMP Negeri Gunung Talang. Antara variabel X dengan variabel Y dengan perhitungan rumus koefisien korelasi bahwa diperoleh nilai yaitu 0,108, perhitungan uji t menghasilkan nilai t hitung 0,50. Ho ditolak karena t tabel kecil dari t hitung. Jadi, secara perhitungan statistik kerja maka H 1 diterima, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara minat baca dengan kemampuan menentukan unsur instrinsik cerpen siswa kelas VII SMP Negeri Gunung Talang. b. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari penelitian ini, dapat dikemukakan saran yaitu (1) menambah atau melengkapi koleksi bukubuku diperpustakaan baik buku ilmiah maupun buku populer, () diharapkan kepada guru bidang studi agar lebih banyak menugaskan siswa untuk membaca ke perpustakaan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa
DAFTAR KEPUSTAKAAN Aminuddin,1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. FBSS IKIP Malang: Algensindo. Arikunto, Suharsimi.006. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta Atmazaki.007. Ilmu Sastra.Padang: Yayasan Citra Budaya Indonesia. Depdiknas. 004. Bahasa Indonesia Pengembangan Kemampuan Menulis Sastra. Muhardi dan Hasanuddin WS.006.Prosedur Analisis Fiksi : Kajian Stukturalisme, Padang : Yayasan Citra Budaya Indonesia Nazir,Moh.003.Metode Penelitian.Jakarta:Ghalia Indonesia. Nurhadi. 008. Membaca Cepat dan Efektif. Malang : Sinar Baru. Nurhadi. 008. Meningkatkan Kemapuan Membaca. Malang : Sinar Baru. Nurgiantoro, Burhan. 009. Teori Pengkajian Fiksi. Yokyakarta : Gajah Mada University Press. Sayuti. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi.Jakarta: Proyeksi penataran Guru SLTP setara D III Semi, M. Atar. 1984. Anatomi Sastra. Padang : Angkasa Raya. Sudjana, 005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Perasi, Yuliar. 009. Hubungan Minat baca dengan Hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa kelas X.1 SMA Muhammadiyah Padangpanjang. Skripsi Padangpanjang: FKIP UMSB Tarigan, Hendry Guntur. 1984.Prisip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:Angkasa Wellek,R dan Austin Warren 1989. Teori Kesusasteraan Jakarta : Gramedia