I. PENDAHULUAN Pembelajaran sastra sangat penting bagi siswa, karena dengan pembelajaran sastra mampu menghasilkan siswa mengenal dirinya dan budaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN Pembelajaran sastra sangat penting bagi siswa, karena dengan pembelajaran sastra mampu menghasilkan siswa mengenal dirinya dan budaya"

Transkripsi

1 Kemampuan Siswa Menganalisis Unsur Intrinsik Cerita Pendek dalam Buku Teks Bahasa Indonesia SMP Terbitan Depdiknas Oleh siswa Kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Oleh M.Darul Quthni Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen yaitu tema, amanat, gaya bahasa, tokoh dan penoohan, dan latar. Manfaat dari penelitian ini adalah agar pembinaan keterampilan menganalisis karya sastra khususnya cerpen, semakin ditingkatkan dan menjadi skala prioritas dan semakin menggemari bacaan karya sastra khususnya cerpen, karena wawasan dan kematangan hidup bisa ditempuh melalui kegemaran membaca dan menganalisis karya sastra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan berupa tes subjektif (tes unjuk kerja). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 19 Maret Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi yang berjumlah 39 siswa. Dari hasil penelitian sebanyak 39 orang siswa yang menjadi sampel penelitian dengan lima aspek penilaian yakni Dari lima aspek kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi secara keseluruhan memiliki kemampuan dengan kategori cukup mampu dengan nilai rata-rata 69,87. Kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dapat jelaskan sebagai berikut: 1. Kemampuan siswa dalam menganalisis tema kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 477,5 dengan rata-rata 61,21 dan kategori cukup mampu. 2. emampuan siswa dalam menganalisis amanat kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 500,5 dengan rata-rata 64,16 dan kategori cukup mampu. 3. Kemampuan siswa dalam menganalisis latar/setting kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 565 dengan rata-rata 72,43 dan kategori cukup mampu, 4. Kemampuan siswa dalam menganalisis tokoh dan penokohan kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 615 dengan rata-rata 78,84 dan kategori mampu, 5. Kemampuan siswa dalam menganalisis gaya bahasa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori kurang mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 397,5 atau dengan rata-rata 50,96 dan kategori kurang mampu. Selain itu, hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut serta dengan mengembangkan kemungkinan-kemungkinan terhadap unsurunsur intrinsik yang lainnya.

2 I. PENDAHULUAN Pembelajaran sastra sangat penting bagi siswa, karena dengan pembelajaran sastra mampu menghasilkan siswa mengenal dirinya dan budaya orang lain, serta mempunyai kemampuan imajinatif dalam dirinya untuk mengkritis dan merespon apa yang terjadi disekitarnya. Tujuan pembelajaran sastra yaitu memperoleh pengalaman sastra dan memperoleh pengetahuan sastra. Tujuan memperoleh pengalaman sastra dapat dicapai dengan cara mengalami langsung atau melihat langsung hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan sastra. Misalnya, siswa dilibatkan dengan kegiatan pembacaan karya sastra, siswa mendengarkan bacaan hasil karya sastra, dan siswa disuruh menulis karya sastra dan siswa mengapresisasi karya sastra. Selain itu, dapat memperoleh pengetahuan tentang sastra yang dicapai dengan cara menerangkan istilah-istilah sastra, bentuk-bentuk sastra, dan sejarah sastra. Berdasarkan pengalaman peneliti melalui program Peraktik Pengalaman Lapangan (PPL) ( ) di SMP N 5 Kota Jambi, pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang lalu jam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah khusunya di kelas VII hanya empat jam perminggu di setiap kelasnya dan masih begitu sedikit dibandingkan mata pelajaran yang lain. Oleh karena itu, kesalahan siswa dalam menafsirkan karya sastra cerpen sangat mungkin terjadi, dan memaksa siswa untuk bertindak menyodorkan jawaban sebelum mengetahui nama gaya bahasa yang disampaikan oleh gurunya, karena mereka tidak begitu mendalami unsur-unsur cerpen salah satunya adalah unsur intrinsik. Seperti yang dialami oleh siswa kelas VII A dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen yang diajarkan oleh gurunya (peneliti, ), siswa masih mengalami kesulitan mencari unsur intrinsik yang ada dalam cerpen. Sementara itu siswa dituntut untuk menguasai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata bahasa Indonesia SMP 75 pesrsen. Akibatnya sejumlah siswa kurang menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dan siswa menjadi kurang menikmati pada pembelajaran cerpen tersebut. Sementara itu tuntutan untuk menyesuaikan dengan kompetensi yang ada dalam Kurikulum 2013 Dengan Kompetensi Dasarnya (KD) Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi rumusan masalah, yaitu sebagai berikut: 1) Bagaimanakah kemampuan menganalisis unsur tema pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 2) Bagaimanakah kemampuan menganalisis unsur amanat pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 3) Bagaimanakah kemampuan menganalisis unsur latar pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi?

3 4) Bagaimanakah kemampuan menganalisis unsur Tokoh dan penokohan pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 5) Bagaimanakah kemampuan mengalisis unsur gaya bahasa pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Medeskripsikan kemampuan mengalisis unsur tema pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 2. Medeskripsikan kemampuan menganalisis unsure amanat pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 3. Medeskripsikan kemampuan menganalisis unsur latar atau setting pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 4. Medeskripsikan kemampuan menganalisis unsur tokoh dan penokohan pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? 5. Medeskripsikan kemampuan menganalisis unsur gaya bahasa pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi? II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemampuan 2.2 Pengertian Sastra 2.3 Cerita Pendek Pengertian Cerita Pendek (Cerpen) Cerpen atau dalam bahasa inggrisnya dikenal dengan short story, merupakan satu karya sastra yang sering kita jumpai diberbagai media masa. Cerpen adalah salah satu karya sastra yang padat dan langsung pada tujuan ceritanya dan hanya menceritakan satu kejadian serta memiliki nilai-nilai kehidupan. Sejalan dengan pendapat Kosasih (2012:34), cerita pendek (cerpen) merupakan cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek. Ukuran panjang pendeknya suatu cerita memang relatif. Namun, pada umumnya cerita pendek merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah katanya sekitar kata. Karena itu, sering diungkapkan dengan cerita yang tepat dibaca dalam sekali duduk. Susanto (Tarigan 1984:176) juga mengatakan bahwa cerita pendek adalah cerita yang panjang sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.

4 2.3.2 Ciri-ciri Cerpen Ciri-ciri cerpen didentifikasikan sebagai berikut. 1) Cerita pendek adalah cerita singkat, padat, dan intensif; 2) Unsur-unsur utama cerpen adalah unsur tema, gaya, alur cerita, penokohan/perwatakan, dan latar/setting; 3) Bahasa cerpen tajam, sugestif, dan menarik perhatian; 4) Cerpen mengandung interpretasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung; 5) Sebuah cerpen dapat menimbulkan satu efek dalam pikiran pembaca; 6) Cerpen harus dapat menimbulkaan perasaan pada diri pembaca bahwa jalan ceritalah yang pertama-tama menarik menarik perasaan dan kemudian baru menarik pikiran; 7) Cerpen mengandung detil-detil dan insiden-insiden yang dipilih dengan sengaja, serta bisa menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran pembaca; 8) Dalam cerpen sebuah insiden/peristiwa yang terutama menguasai jalan cerita; 9) Cerpen bergantung pada satu situasi; 10)Cerpen memberi inspirasi tunggal; 11)Cerpen memberikan suatu kebulatan efek; 12)Cerpen menyajikan satu emosi; 13)Jumlah kata-kata yang terdapat dalam cerpen biasanya di bawah kata atau kira-kira 33 halaman kwarto spasi ganda, Aminuddin ( 2090:11-12) Unsur-unsur Pembentuk Cerpen Dalam sebuah cerpen memiliki unsur-unsur yang membentuk sebuah cerpen. Karena unsur tersebut dapat diungkapkan ke dalam sebuah bahasa. Unsur itu adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik Unsur Intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk sebuah karya sastra. Unsur itu dijumpai jika kita telah membaca sebuah karya sastra. Unsur intrinsik sebuah cerpen merupakan unsur yang secara langsung dapat membangun cerita dan kepaduan antara

5 unsur yang membuat cerpen tersebut jadi terwujud. Pembaca dapat secara mudah menentukan unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita tersebut. Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk karya sastra dari segi penokohan dan perwatakan, tema, amanat, latar atau setting, alur atau plot, gaya bahasa dan penceritaan. 2.5 Pengertian Buku Teks Berdasarkan Permendiknas No. 2 Tahun 2008 mengenai buku teks, pada pasal 1 dijelaskan bahwa: buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. III MTODE PENELITIAN Sesuai tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam mengaanalisis unsur intrinsik pada cerpen dalam buku teks Bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan perlakuan terhadap objek atau wilayah yang diteliti hanya saja peneliti melihat kemampuan siswa mengapresiasi unsur intrinsik dalam sebuah cerpen Data dan Sumber Data Data Data penelitian ini diambil secara langsung oleh peneliti terhadap sabjek melalui instrumen pengumpulan data yaitu hasil kemampuan sisa meganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Jambi Tahun Pelajaran 2013/ Sumber Data Sumber data penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi tahun pelajaran 2013/ Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas VII A. Kelas VII A dipilih sebagai subjek penelitian karena karakteristik siswa VIIA merupakan siswa unggul dari kelas lainnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menetapkan seluruh siswa kelas VII A sebagai subjek penelitian yang berjumlah 39 siswa. Penetapan subjek penelitian didasari dengan pendapat Arikunto, (2006:112) apabila subjek penelitian kurang dari, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi dan jika subjek penelitiannya besar, dapat diambil antara 10-15, atau atau lebih. Untuk lebih jelasnya, keadaan subjek penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Keadaan Subjek Penelitian/Jumlah Siswa Kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi

6 Pengumpulan Data Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melaui survei angket, wawancara atau observasi. Pengumpulan data dalam tekhnik ini dilakukan dengan teknik kemampuan siswa menganalisis unsur intrinsik dalam cerpen. Siswa diberikan angket dengan beberupa tes subjektif atau tes esay. Maka penenlitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan tes esay mengenai kemampuan siswa dalam menganalisisi unsur intrinsik pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas, kemudian diminta untuk mengumpulkan jawaban dari tes tersebut. Pengumpulan data dilaksanakan di ruang kelas VII A. Dalam penelitian ini siswa diberikan angket dengan beberapa tes berbentuk tes esay untuk dijawab mengenai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut. 1) Siswa dikumpulkan dalam satu ruangan yaitu kelas VII A 2) Peneliti mengecek kehadiran siswa 3) Peneliti membagi angket penenlitian berupa cerpen dan kertas untuk menjawan unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen 4) Waktu yang disediakan 90 menit 5) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaanya 6) Dan kemudia dilakukan penenilaian A. Perintah 1. Tulislah nama dan kelas di lembar jawaban yang telah disediakan. 2. Kemudian siswa diberikan angket dengan tes subejektif atau tes esay berbentuk cerpen dan lembar jawaban untuk dijawab mengenai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik intrinsik pada cerpen dalam buku teks bahasa Indonesia SMP terbitan Depdiknas, kemudian bila sudah selesai diminta untuk mengumpulkan jawaban dari tes tersebut. B. Waktu Pelaksanaan 90 menit (1 kali pertemuan) Teknik Analisis Data Data hasil tes kemampuan siswa mengapresiaisi unsur instrinsik cerpen dikumpulkan, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan dengan menguraikan kondisi kemampuan siswa dalam menganalisi unsur intrinsik dalam cerpen yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pada hasil tes kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik dalam cerpen. Hasil penilaian menganalisis unsur intrinsik dikategorikan untuk menentukan kedudukan siswa dalam kelompok dengan kriteria sebagai berikut: Untuk menghitung rata-rata unsur penilaian dalam kemampuan siswa menganalisis tiap unsur intrinsik pada cerpen dalam buku teks terbitan Depdiknas dari sampel menggunakan rumus Ali, (1993:186) sebagai berikut.

7 n x N Keterangan: Persentase tingkat kemampuan siswa dalam menganalisis cerpen n Jumlah nilai rata-rata N Jumlah keseluruhan skor maksimal. Nilai N diperoleh dari skor maksimal dikali banyaknya subjek. Untuk skor maksimal adalah 20 dikali dengan banyaknya subjek yaitu 39 siswa, jadi jumlah keseluruhan skor maksimal (N) adalah 780. Apabila perhitungan hasil persentase telah menemukan hasil, kemudian peneliti cocokkan dengan kriteria kualitas kemampuan untuk memperoleh simpulan dapat diketahui, kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi mennganalisis unsur intrinsik pada cerpen. IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Mengukur tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik, dapat dilakukan melalui hasil perhitungan dari penilaian yang telah dilakukan. Penilaian tema, amanat, gaya bahasa, tokoh dan penokohan, latar, yang dilakukan oleh 2 orang penilai, yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Kota Jambi (P1) dan peneliti (P2). Hasil penilaian tersebut dapat dilihat pada uraian sebagai berikut Hasil Penilaian Unsur Tema Penilaian kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik tema dengan jumlah nilai 477,5. Berdasarkan hasil perhitungan persentase tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tema menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut. 477, ,21 Setelah diketahui hasil nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tema, dapat disimpulkan kriteria kualitas kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen cerpen dari unsur tema, termasuk dalam kategori cukup mampu, yaitu mencapai 61, Hasil Penilaian Unsur Amanat Penilaian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur Amanat dengan jumlah nilai 500,5. Berdasarkan hasil perhitungan persentase tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik dari unsur amanat menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut.

8 500,5 780

9 64,16 Setelah diketahui hasil nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur amanat, dapat disimpulkan kriteria kualitas kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur amanat, termasuk dalam kategori cukup mampu, yaitu mencapai 64, Hasil Penilaian Unsur Latar/Setting Penilian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur latar dengan jumlah nilai 565. Berdasarkan hasil perhitungan nilai tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur latar menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut ,43 Setelah diketahui hasil nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur latar, dapat disimpulkan kriteria kualitas kemampuan menganalisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dari unsur latar/setting, termasuk dalam kategori cukup mampu, yaitu mencapai 72, Hasil Penilaian Unsur Tokoh dan Penokohan Penilian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tokoh dan penokohan dengan jumlah nilai rata-rata 615. Berdasarkan hasil perhitungan nilai tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tokoh dan penokohan menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut

10 78,84 Setelah diketahui hasil nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tokoh dan penokohan, dapat disimpulkan kriteria kualitas kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur tokoh dan penokohan, termasuk dalam kategori mampu, yaitu mencapai 78, Hasil Penilaian Unsur Gaya Bahasa Penilaian yang diperoleh siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur gaya bahasa dengan jumlah nilai ratarata 397,5. Berdasarkan hasil perhitungan nilai tingkat kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur gaya bahasa menggunakan rumus persentase menurut Ali (1993:86) sebagai berikut. 397,5 780

11 50,96 Setelah diketahui hasil persentase nilai kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen dari unsur gaya bahasa, dapat disimpulkan kriteria kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dari unsur gaya bahasa, termasuk dalam kategori kurang mampu, yaitu mencapai 50,96. Ber dasarkan tabel 4.8 dapat diketahui persentase masing-masing dari unsur penilaian yang telah dilakukan., (1) jumlah rata-rata dari unsur tema, tergolong dalam kualitas cukup mampu dengan rata-rata 61,21, (2) dari unsur amanat tergolong dalam cukup mampu dengan rata-rata 64,16, (4) unsur latar/setting tergolong dalam kriteria kualitas cukup mampu dengan rata-rata 72,43, (5) unsur tokoh dan penokohan dalam kriteria mampu dengan rata-rata 78,84 (3) unsur gaya bahasa tergolong dalam kriteria kurang mampu dengan rata-rata 50,96,. Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menggabungkan keseluruhan dari nilai masing-masing unsur yang telah dinilai. Dapat dilihat dari tabel 4.9. V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan dalam hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menganalisis unsure intrinsik siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi dengan katergori cukup mampu. Hal ini diketahui dari perolehan nilai dalam menganalisis unsur intrinsik yang berdasarkan dari lima aspek penilaian tema, amanat, latar, tokoh dan penokohan, dan gaya bahasa, siswa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi memperoleh nilai rata-rata 69,87 dan berkategori cukup mampu.

12 Kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun Ajaran dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen sebagai berikut: 1) Kemampuan siswa dalam menganalisis tema kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 477,5 dengan rata-rata 61,21 dan kategori cukup mampu. 2) Kemampuan siswa dalam menganalisis amanat kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 500,5 dengan rata-rata 64,16 dan kategori cukup mampu. 3) Kemampuan siswa dalam menganalisis latar/setting kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori cukup mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 565 dengan rata-rata 72,43 dan kategori cukup mampu. 4) Kemampuan siswa dalam menganalisis tokoh dan penokohan kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi Tahun kategori mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 615 dengan rata-rata 78,84 dan kategori mampu. 5) Kemampuan siswa dalam menganalisis gaya bahasa kelas VII A SMP Negeri 5 Kota Jambi kategori kurang mampu. Dengan memperoleh jumlah nilai 397,5 atau dengan rata-rata 50,96 dan kategori kurang mampu. 5.2 Saran Berdasarkan hasil pembahasan peneliti menyarankan sebagai berikut. 1. Guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Kota Jambi masih perlu memberi atau meningkatkan pembelajaran, khususnya memberikan penjelasan dan pemahaman lebih detail mengenai unsur intrinsic cerpen dan yang pailing menjadi perhatian mengnai kemampuan sisa dalam memahami gaya bahasa dalam cerpen. Karena dari hasil penelitian pada kelima aspek aspek itu gaya unsure intrinsik yang hasilnya paling rendah dan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Guru bisa lebih meningkatkan motivasi dan mengunakan metode yang lebih menarik yang mudah dan efektif untuk dipahami siswa. 2. Siswa, perlu meningkatkan membaca karya sastra khususnya cerpen, karena wawasan dan kematangan hidup bisa ditempuh melalui kegemaran membaca dan menelaah cerpen untuk lebih mendalami.

13 DAFTAR RUJUKAN Ali, M Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Anonim Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Aminuddin Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang: YA3 bekerjasama dengan CV. Sinar Baru Bandung. Arikunto Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas Panduan Pengembangan Silabus Bahasa Indonesia Tingkat SMP/KBK. Jakarta Panduan Umum Pengembangan Silabus. Jakarta. Djiwandono, M.S Tes Bahasa Dalam Pengajaran. Bandung: ITB Bandung. Fitrah, Y Sastra dan Politik. Bogor: Akademia. Jambrohim Teori penelitian sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Kosasih, E Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya Nurgiyantoro, B Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Retno, Dkk Pembelajaran Karya Sastra. Jakarta: Angkasa Roy, Pengertian Apresiasi ( ). Diakses 10 Desember Poerwadarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwandani, R Buku Pintar Bahasab Indonesia. Yogykarta: Famiia. Robbins, (dalam Diakses, 19 desember 2013 Semi, M.A Anatomi Sastra. Padang: FPBS IKIP Padang. Slamet, St.Y Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Sunarjo Apresiasi Sastra. Jakarta Timur: Ghina Walafafa. Susanto,J.Ch Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Sudjiman, P Memahami Cerita Rekaan. Jakarta :Pustaka Jaya. Sumardjo, J Apresiasi Sastra. Jakarta: Gramedia. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan, H.G., dan Djago Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Jambi. Wirandi. diakses pada tangal 22 Jauari 2014

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076 Kemampuan Siswa menentuan Tokoh, Karekter Tokoh, dan Latar Cerpen Pada Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi Oleh Susi Fitria A1B1O0076 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI.

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI. ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: Fitriyani RRA1B109059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 23 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Yundi Fitrah dan Lia Khairia FKIP Universitas Jambi ABSTRACT Artikel ini memberikan hasil penelitian dari

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP Oleh: Ella 1, Harris Effendi Thahar 2, Afnita 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas VII A SMP Negeri 11 Kota Jambi dalam Mengidentifikasi Tema Amanat, dan Latar Cerita Rakyat. Oleh: Desi Nurmawati A1B109078

Kemampuan Siswa Kelas VII A SMP Negeri 11 Kota Jambi dalam Mengidentifikasi Tema Amanat, dan Latar Cerita Rakyat. Oleh: Desi Nurmawati A1B109078 Kemampuan Siswa Kelas VII A SMP Negeri 11 Kota Jambi dalam Mengidentifikasi Tema Amanat, dan Latar Cerita Rakyat Oleh: Desi Nurmawati A1B109078 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

Kemampuan Mengidentifikasikan Tokoh dan Penokohan oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 24 Kota Jambi. Oleh: Lisna Aryani. Abstrak

Kemampuan Mengidentifikasikan Tokoh dan Penokohan oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 24 Kota Jambi. Oleh: Lisna Aryani. Abstrak Kemampuan Mengidentifikasikan Tokoh dan Penokohan oleh Siswa Kelas IX SMP Negeri 24 Kota Jambi Oleh: Lisna Aryani Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa mengidentifikasi tokoh

Lebih terperinci

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd. 0 PENGARUH MODEL THINK TALK WRITE (TTW)TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Sri Lestari Siregar Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan mengungkapkan buah pikiran melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. menulis

Lebih terperinci

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Della Melaty 1, Irfani

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan

Lebih terperinci

Oleh Reni Nurdeani ABSTRAK

Oleh Reni Nurdeani ABSTRAK 1 ANALISIS BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA INGGRIS BERDASARKAN STANDAR PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN (Penelitian Deskriptif Terhadap Buku Teks Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SD Negeri Layungsari Kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK Dewi Alpiani; Hodidjah; Nana Ganda. ABSTRAK Salah satu pembelajaran bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1 PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN Cerianing Putri Pratiwi 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/ I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/ mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa awal yang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO 1 UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO Oleh: Siti Nurhidayah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses pembelajaran, terutama pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Menurut Tarigan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA BHAKTI 6 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh: RENI NOVERA MONA RRA1B109039

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA BHAKTI 6 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh: RENI NOVERA MONA RRA1B109039 KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP DHARMA BHAKTI 6 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: RENI NOVERA MONA RRA1B109039 Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai

Lebih terperinci

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSURE-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Try Annisa Lestari 2103111075 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029

KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029 KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Seni OLEH

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DI SMPN 19 PADANG Oleh: Subur Maroha 1, Irfani Basri 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri

Lebih terperinci

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA KARYA UMAR KAYAM SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Sun Suntini Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3)

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, siswa diharapkan mampu memiliki kompetensi dengan menguasai empat keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN ARTIKEL ILMIAH RIRI WULANDARI NPM.11080062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Helmi Susanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:Prestasi

Lebih terperinci

INDAH ELISA. S RRA1B112024

INDAH ELISA. S RRA1B112024 KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 MUARO JAMBI SKRIPSI Oleh: INDAH ELISA. S RRA1B112024 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017 ABSTRAK Elisa, Indah 2017. Kemampuan

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh TISKA SEKAR ALIT MENDROFA NIM 100388201196

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang II. LANDASAN TEORI 2.1.Kemampuan Mengapresiasi Cerpen 2.1.1 Pengertian Apresiasi Secara leksikal, appreciation apresiasi mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG JURNAL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMATIK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TOKOH CERPEN PADA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMATIK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TOKOH CERPEN PADA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Pontas Jamaluddin Sitorus Jurnal Suluh Pendidikan FKIP-UHN ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, september 2014 Halaman 58-66 EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMATIK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TOKOH CERPEN PADA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN SISWA KELAS VIII 1 SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN SISWA KELAS VIII 1 SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI ABSTRAK KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN SISWA KELAS VIII 1 SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI Oleh : Zul Arva Lenny ABSTRAK Lenny, Zul Arva. 2013. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII 1 SMP Negeri

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI KELAS VII A SMP NEGERI 47 MUARO JAMBI

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI KELAS VII A SMP NEGERI 47 MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI KELAS VII A SMP NEGERI 47 MUARO JAMBI Oleh: SUPARTI RRA1B110074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1)

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1) BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1) latar belakang penelitian, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penelitian. Keempat hal

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG Lusi Marta¹, Ninit Alfianika², Rina Sartika² ¹Mahasiswa Program

Lebih terperinci

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA) TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA) Oleh R. Mekar Ismayani STKIP Siliwangi Bandung mekarismayani@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ANALISIS KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E JOURNAL Oleh MARLINDA NIM 090388201189 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG Oleh: Mira Handriyani, Harris Effendi Thahar, Andria Catri Tamsin Program

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI 2 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI Oleh : RATIA RATNASARI NIM : 09210385 STKIP SILIWANGI BANDUNG

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Putri Rahayu, Albertus Sinaga. Pembimbing 1, Andiopenta Purba. Pembimbing 2 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN BERDASARKAN MEDIA REKAMAN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN

KETERAMPILAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN BERDASARKAN MEDIA REKAMAN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN KETERAMPILAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN BERDASARKAN MEDIA REKAMAN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DAYU DIAH PEMANIK NIM

Lebih terperinci

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK 0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)

Lebih terperinci

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd. PENGARUH METODE KWL (KNOW, WANT TO KNOW, LEARNED) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KERAJAAN KAB. PAKPAK BHARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Sariduma

Lebih terperinci

Keywords: STAD learning model, audio media, listening, intrinsic elements of short story.

Keywords: STAD learning model, audio media, listening, intrinsic elements of short story. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MEDIA AUDIO TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT KABUPATEN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI BACAAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SDN LAMREUNG ACEH BESAR. Rahmi Masta, Adnan, M. Yamin ABSTRAK

KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI BACAAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SDN LAMREUNG ACEH BESAR. Rahmi Masta, Adnan, M. Yamin ABSTRAK KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI BACAAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SDN LAMREUNG ACEH BESAR Rahmi Masta, Adnan, M. Yamin Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Yuni Isnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Yuni Isnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SI SWA KELAS VII SMP N 4 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012 / 2013 Oleh: Yuni Isnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013. KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013. ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ispurwaningrum Nim 080320717088 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

THE ABILITY TO UNDERSTAND STRUCTURE AND CONTENT OF SHORT STORY TEXT OF XI GRADE STUDENTS AT SENIOR HIGH SCHOOL 1 TELUK KUANTAN

THE ABILITY TO UNDERSTAND STRUCTURE AND CONTENT OF SHORT STORY TEXT OF XI GRADE STUDENTS AT SENIOR HIGH SCHOOL 1 TELUK KUANTAN 1 THE ABILITY TO UNDERSTAND STRUCTURE AND CONTENT OF SHORT STORY TEXT OF XI GRADE STUDENTS AT SENIOR HIGH SCHOOL 1 TELUK KUANTAN Widya Bitari Fitriyana¹, Abdul Razak², Nursal Hakim³ Widyabitari83@gmail.com,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP Ninis Sukma Dahlianti, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share. Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Isthifa Kemal 1 ABSTRAK Penelitian ini mengkaji masalah yaitu 1) bagaimana peningkatan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Hasmy Fauzi Hsb ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki untuk dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014

EFEKTIVITAS MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014 EFEKTIVITAS MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SINTA DEVI PUSPITA SARI NIM. 100388201297 JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI SISWA KELAS VII/A SMP NEGERI 1 NOLING KABUPATEN LUWU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI SISWA KELAS VII/A SMP NEGERI 1 NOLING KABUPATEN LUWU PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI SISWA KELAS VII/A SMP NEGERI 1 NOLING KABUPATEN LUWU Kulla Lagousi Universitas Cokroaminoto Palopo lagousi@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEMPARUK

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEMPARUK KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEMPARUK Riski Puspita Sari, Martono, Agus Wartiningsih Program Studi Pend. Bahasa Indonesia, FKIP Untan Pontianak Email:

Lebih terperinci

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA oleh INEU NURAENI Inneu.nuraeni@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 0 KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Romauli Sinurat (romaulisinurat94@gmail.com) Atika Wasilah, S.Pd., M.Pd. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat membaca karya sastra sama halnya dengan minat membaca, namun minat membaca karya sastra lebih diarahkan dan difokuskan dalam bidang sastra baik itu puisi

Lebih terperinci

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD Andriyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KUALA TUNGKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA SKRIPSI OLEH SONIA PRYANKA

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KUALA TUNGKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA SKRIPSI OLEH SONIA PRYANKA ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KUALA TUNGKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA SKRIPSI OLEH SONIA PRYANKA NIM. A1B109055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BERBAHASA JAWA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 CANDI SIDOARJO. Ayuningtiastutik 1 Roekhan 2 Heri Suwignyo 3

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BERBAHASA JAWA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 CANDI SIDOARJO. Ayuningtiastutik 1 Roekhan 2 Heri Suwignyo 3 KEMAMPUAN MENULIS CERITA BERBAHASA JAWA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 CANDI SIDOARJO Ayuningtiastutik 1 Roekhan 2 Heri Suwignyo 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang E-mail: Ayukuning11@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode penelitian ini berusaha untuk memotret peristiwa dan kejadian yang

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh : Alamsyah ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh : Alamsyah ABSTRAK KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh : Alamsyah ABSTRAK Alamsyah, 2014. Kemampuan Menulis Paragraf Siswa Kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 2 BABAT MELALUI PEMANFAATAN JURNAL PRIBADI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 2 BABAT MELALUI PEMANFAATAN JURNAL PRIBADI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 2 BABAT MELALUI PEMANFAATAN JURNAL PRIBADI Machrus 1 machrus@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH Oleh Elisa Novitasari Ali Mustofa Karomani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: elisanovitasari86@yahoo.co.id Abstract

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan kajian terhadap penelitian yang ada sebelumnya dan ada kaitannya dengan masalah

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK DONGENG SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014 E-JOURNAL

KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK DONGENG SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014 E-JOURNAL KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK DONGENG SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014 E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MENCARI PASANGAN DENGAN MEDIA KARTU JODOH DALAM MENULIS KREATIF CERITA PENDEK

PENERAPAN METODE MENCARI PASANGAN DENGAN MEDIA KARTU JODOH DALAM MENULIS KREATIF CERITA PENDEK Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 12 Desember 2017 PENERAPAN METODE MENCARI PASANGAN DENGAN MEDIA KARTU JODOH DALAM MENULIS KREATIF CERITA PENDEK

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH VIVI ANGGELA PUTRI NPM 09080276 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

Nikke Permata Indah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Nikke Permata Indah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia PENERAPAN MODEL INDUKTIF DENGAN MEDIA GAMBAR SILLUET DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015) Nikke Permata

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK CERITA LEGENDA SISWA KELAS V SDN 034 SUKAJADI KOTA PEKANBARU Otang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang disebut-sebut mengalami perombakan total dari sekian mata pelajaran lainnya. Jika dalam

Lebih terperinci

MAKALAH. Oleh : Tuti Nurhayati NPM :

MAKALAH. Oleh : Tuti Nurhayati NPM : MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TWO STAY-TWO STRAY DIKELAS VII SMP NURUL MUTAQIN CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh : Tuti Nurhayati NPM : 1021.1059

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG Farida Fitriani dan Wiwien Kurniawati (Dosen Teknologi

Lebih terperinci

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK NIA ELCERIA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MARTINA NOVRA NIM 090388201243 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan diuraikan beberapa hal yaitu : (1) latar belakang, (2) rumusan masalah penelitian, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penelitian. Secara rinci hal tersebut diuraikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu mengidentifikasi alur,

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu mengidentifikasi alur, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra (cerpen) merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan yang

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 KOTA PALOPO

KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 KOTA PALOPO KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 KOTA PALOPO AbstraK JOSILIA LOTTO LIMBONG Universitas Cokroaminoto Palopo josilia@yahoo.com

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEROLEHAN KONSEP (CONCEPT ATTAINMENT) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN KISAH DI KANTOR POS KARYA MUHAMMAD ALI OLEH SISWA KELAS IX SMP N 4 TARUTUNG

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH IRESTUTI WAHYU NINGSIH NPM 11080134 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari daya imajinasi pengarang yang dituangkan dalam sebuah wadah. Sastra sendiri adalah bentuk rekaman dari bahasa yang akan disampaikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nita Fuji Kosmasari, S.S. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan membaca karya sastra pembaca atau masyarakat umum dapat mengetahui kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin dari

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG I No. 93 KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Lirma Susanti Nababan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Lirma Susanti Nababan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Lirma Susanti Nababan A1B110058 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci