1 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG Oleh Fatimah Ade* ), Fazri Zuzano** ), dan Anny Sovia * ) *) Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ** ) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bung Hatta ABSTRACT This research was conducted as the textbooks provided could not help the students much in the learning process, so that learning materials designed directly by the teacher was needed. These materials should enable the students to learn independently, and they should be easy to be understood, have communicative language and are effective to improve the students problem solving ability. Therefore, a problem-based Student Worksheet for teaching assemblage topic was developed. This research was aimed at developing problem-based Student Worksheet which was valid and practical. This was a developmental research which used 4-D model consisting of defining, designing, developing, and disseminating. The defining phase consisted of syllabus and Lesson Plan analysis, textbook analysis, the students characteristics analysis, and interview done to the teacher and the students. In the designing phase, the problem-based Student Worksheet was developed. In the developing phase, the Student Worksheet was tested its validity and practicality. The result of the validity test showed that the Student Worksheet developed was valid (3,63) and the result of the practicality indicated that Student Worksheet was very practical (84%) Keywords: The Student Worksheet, Problem-Based Learning, Development PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan dan dapat mengakomodasikan antara keterampilan berpikir kritis dan mampu memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23 November 2013, 10 Januari 2014 dan 01 Februari 2014 di SMPN 3 Lubuk Basung bahwa pembelajaran 1
2 matematika di kelas masih menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran yang terjadi hanya satu arah dan buku teks yang digunakan kurang dimanfaatkan secara maksimal serta dalam penyajian materi pada buku teks belum memberikan kesempatan kepada siswa dalam menemuka suatu konsep materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil wawancara guru menjelaskan bahwa guru belum menyediakan bahan ajar sendiri dan dalam proses pembelajaran selama ini hanya menggunakan buku teks. Namun, sebagian siswa sulit untuk memahami buku teks tersebut dan tidak bisa memecahkan permasalahan yang ada serta soal latihan yang ada dalam buku teks tersebut sedikit. Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa siswa masih sulit memahami materi himpunan, siswa menganggap bahasa pada buku teks yang digunakan sulit untuk dipahami dan soal latihan yang ada pada buku teks tersebut sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis masalah pada materi himpunan yang valid dan praktis di SMPN 3 Lubuk Basung. Oleh karena itu dikembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut Hamdani (2011: 74) Lembar Kerja Siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa). Dengan demikian, LKS dapat membantu siswa untuk melatih kemampuan berfikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan masalah. Menurut Prastowo (2011: 208), bahan ajar LKS terdiri atas enam unsur utama meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja dan penilaian. Menurut Moffit dalam Rusman (2012: 241) mengemukakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. Melalui pembelajaran
3 berbasis masalah ini diharapkan siswa tidak hanya dapat memahami materi pelajaran tetapi juga dapat menambah keterampilan dalam memecahkan masalah tersebut. Adapun tahapan pembelajaran berbasis masalah menurut Sanjaya (2006: 218), meliputi menyadari masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesisis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan menentukan pilihan penyelesaian. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian Pengembangan (development research). Prosedur pengembangan LKS berbasis masalah yang dikembangkan adalah menggunakan model 4-D (Four-D Model). Tahap yang dilakukan pada penelitian ini hanya tiga tahap, yaitu define, design dan develop. Tahap define bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengembangan LKS. Tahap design bertujuan untuk merancang LKS berbasis masalah yang berisi materi himpunan sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tahap develop bertujuan menghasilkan LKS berbasis masalah yang divalidasi oleh validator. Kemudian LKS diuji coba untuk mengetahui praktikalitas LKS dengan angket kepraktisan oleh 6 orang siswa. Uji coba dilakukan pada tanggal 20 September 2014 di SMPN 3 Lubuk Basung. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi dan angket. Lembar validasi diberikan kepada validator yaitu dosen pendidikan matematika STKIP PGRI Sumatera Barat dan guru Matematika SMPN 3 Lubuk Basung, sedangkan angket praktikalitas diberikan kepada 6 siswa SMPN 3 Lubuk Basung. Teknik analisis data dari lembar validasi adalah hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai deperoleh rerata dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Walpole, (1992: 24). Teknik analisis data dari instrumen praktikalitas adalah hasil uji coba yang dilakukan kepada siswa terhadap aspek yang dinilai. Data dari angket praktikalitas dicari persentasenya seperti yang
4 dikemukakan oleh Riduwan, (2010: 89). HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan LKS berbasis masalah pada materi himpunan telah melalui tiga tahapan yaitu define, design, dan develop. Pada tahap define dilakukan analisis silabus dan RPP, analisis buku teks, analisis karakteristik siswa, wawancara dengan guru dan siswa. Hasil analisis silabus dan RPP diperoleh bahwa materi yang diajarkan telah sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Hasil analisis buku teks diperoleh bahwa materi yang terdapat dalam buku tersebut sudah mencakup sebagian besar kompetensi yang diharapkan. Namun, penyajian materi dan bahasa yang digunakan belum sesuai dengan kemampuan siswa SMPN 3 Lubuk Basung. Hasil analisis karakteristik siswa diperoleh keterangan bahwa bahasa yang digunakan dalam buku teks masih sulit dipahami siswa sehingga kurang membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Hasil wawancara dengan guru diperoleh keterangan bahwa selama ini guru belum ada menyediakan bahan ajar sendiri dan proses pembelajaran hanya menggunakan buku teks. Selain itu, buku teks yang digunakan siswa belum mampu membimbing siswa dalam menemukan suatu konsep dari materi yang dipelajari dan belum mampu membantu siswa memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika serta masih terbatasnya soal latihan yang terdapat pada buku teks tersebut. Sedangkan berdasarkan wawancara dengan siswa didapatkan keterangan bahwa buku teks yang digunakan dalam pembelajaran sulit dipahami siswa karena buku teks belum komunikatif dengan siswa, sehingga siswa sulit memahami materi dan menyelesaikan masalah yang ada serta soal latihan yang terdapat dalam buku teks tersebut sedikit. Pada tahap design, dirancanglah suatu LKS berbasis masalah pada materi himpunan untuk siswa kelas VII SMPN 3 Lubuk Basung yang terdiri dari cover, materi pokok, tujuan pembelajaran, alokasi waktu dan petunjuk belajar, penyajian
5 materi, informasi pendukung, latihan dan penilaian. Pada tahap develop, yaitu dihasilkan LKS berbasis masalah pada materi himpunan yang sangat valid dan sangat praktis. Setelah LKS divalidasi selanjutnya dilakukan uji praktikalitas LKS oleh 6 orang siswa. Selama uji coba berlangsung ada beberapa permasalahan yang peneliti hadapi antara lain: 1. Ada beberapa siswa yang menanyakan tentang gambar pada materi himpunan bagian (LKS Pertemuan 4) yaitu terdapat salah satu gambar buah-buahan yang kurang telihat dengan jelas, sehingga siswa sulit menentukan nama dari buah-buahan tersebut. 2. Ada beberapa siswa yang bertanya mengenai maksud pertanyaan pada langkah awal dalam menemukan konsep himpunan bagian. Namun, setelah diberikan arahan mereka dapat melanjutkan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada LKS. Walaupun dalam penelitian ini masih terdapat kelemahan tetapi berdasarkan hasil validasi LKS secara keseluruhan oleh validator diperoleh 3,63 dengan kriteria sangat valid. Sedangkan hasil penilaian dari angket praktikalitas oleh siswa diperoleh persentase kepraktisan LKS adalah 84% dengan kriteria sangat praktis. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. LKS berbasis masalah yang dikembangkan pada materi himpunan sudah sangat valid dilihat dari aspek materi, bahasa dan keterbacaan serta penyajian. 2. LKS berbasis masalah yang dikembangkan pada materi himpunan sudah sangat praktis untuk digunakan siswa dalam pembelajaran setelah diuji cobakan dengan uji coba terbatas. Saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut: 1. Penelitian pengembangan akan lebih sempurna jika dilakukan sampai tahap keempat (disseminate atau penyebaran). Tahap keempat ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pihak Sekolah.
6 2. LKS yang diuji cobakan sebaiknya juga diuji cobakan di sekolah lain. 3. Bagi guru maupun peneliti lainnya disarankan untuk dapat mengembangkan LKS berbasis masalah pada materi lainnya. 4. Dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan validasi isi, alangkah lebih baik jika peneliti lain tidak hanya melakukan validasi isi tetapi juga melakukan validasi konstruk terhadap bahan ajar yang dikembangkan dan semua aspek pada lembar validasi harus memenuhi semua aspek yang akan dinilai. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Walpole, Ronald E. (1992). Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. DAFTAR PUSTAKA Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Prastowo, Andi. (2011). Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press. Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian (untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula ).Bandung: Alfabeta. Rusman. (2012). Mode-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.