CASE 3 CHAPTER 3 IBM, Wachovia, and Paypal: Grid Computing Makes It Easier and Cheaper

dokumen-dokumen yang mirip
CLUSTER. Kategori Cluster Computing

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10

Tujuan. terkluster. Grid. 2. Mahasiswa memahami komputasi terdistribusi dengan


KONVERSI SISTEM INFORMASI

SAHARI. Selasa, 29 September

PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK. Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DIAGRAM SITASI PAPER. Disusun oleh: Anggy Tias Kurniawan SK2A

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

Oleh : Brave Angkasa Sugiarso Dosen Pembimbing : Mochamad Hariadi S.T., M.Sc.,Ph.D Dr. I Ketut Eddy Purnama S.T.,M.T

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

umum Tiga jenis orang yang terlibat dengan tujuan umum DBMS:

Tujuan pada tulisan ini adalah untuk memahami pengertian Ubiquitous Computing dan peranan Ubiquitous Computing.

KOMPUTASI GRID SEBAGAI JAWABAN KETERBATASAN SUMBER DAYA KOMPUTASI. Kata Kunci: grid computing, distributed computing, PVM (Parallel Virtual Machine)

Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Mengelola Sistem Informasi Manajemen

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

Laporan. pencarian pensitasi dari satu paper ke paper yang lain

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

PENERAPAN GRID COMPUTING

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing

SISTEM INFORMASI INFRASTRUKTUR DAN ARSITEKTUR

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

OUTSOURCING. Oleh : SITI JAMILLAH

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX

KARYA ILMIAH Peluang Bisnis E-Commerce. NAMA : Ikmah NIM : KELAS : S1 SI 07

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

Making Provisions for Applications and Services

Kelebihan & Kekurangannya

TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-COMMERCE MANFAAT E-COMMERCE

INSOURCING, OUTSOURCING,

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

PROKONTRA INSOURCING DAN OUTSOURCING

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan medis di sebuah rumah sakit. Tingkat ketersediaan peralatan radiologi mutakhir

KARYA ILMIAH E-COMMERCE Manfaat dan Kelemahan E-Commerce Serta Solusinya. Nama : Arbiyan Tezar Kumbara Nim : Kelas 10 S1-SI 01

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

Infrastruktur Teknologi Informasi. Oleh: Setyo Hari Wijanto

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN

METODE KONVERSI SISTIM INFORMASI

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SOFTWARE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

SAN [storage area network] Muhammad Riza Hilmi,ST.

PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

Jaringan Komputer Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan teknologi dalam menunjang kehidupan sehari - hari. berdasarkan data yang dihimpun oleh Gartner International Data

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Sistem informasi manajemen dapat

UTILITY COMPUTING Segala hal mengenai Utility Computing dan Cloud. Oleh: Abdullah Adnan Dosen: I Made Andhika

KONVERSI SISTEM INFORMASI DALAM DUNIA BISNIS

Modul ke: CHAPTER 5. IT Infrastructure and Emerging Technologies. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi

Karya Ilmiah Manfaat dan Kelemahan E-COMMERCE

Nama : BAYUANA KURNIAWAN NIM : Prodi : Sistem Informasi B

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

* Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk

Pengenalan Komunikasi Data

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, komputer dan internet

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

PENERAPAN KONVERSI SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERBANKAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.54)

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Bab II Landasan Teori

Lantip Diat Prasojo Universitas Negeri Yogyakarta

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer

THE NEW YORK TIMES AND BOSTON SCIENTIFIC: TWO DIFFERENT WAYS OF INNOVATING WITH INFORMATION TECHNOLOGY

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

PERBEDAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING. MOHAMAD CHANDRA P e

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Outsourcing

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Prinsip Kerahasiaan dan Keamanan Data Layanan Cloud IBM

Teknik Informatika S1

Informasi Sistem Manajemen Publik

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pelayanan pasien, sehingga kesiapan dalam pemberian

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING DAN OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.

IMPLEMENTASI GRID COMPUTING DENGAN MENGGUNAKAN PENGALAMATAN IPv6

Mengelola aset-aset Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak

Konversi Sistem Informasi Dan Permasalahannya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, serta

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/12/PBI/2017 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI FINANSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CASE 3 CHAPTER 3 IBM, Wachovia, and Paypal: Grid Computing Makes It Easier and Cheaper Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) Disusun oleh: Martha Abriansyah P056111271.47 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 2.1 Grid Computing... 3 2.2 Keuntungan Penggunaan Grid Computing... 4 2.3 Resiko Penggunaan Grid Computing... 5 III. PEMBAHASAN... 6 3.1 Studi Kasus... 6 3.2 Pertanyaan Kasus... 7 DAFTAR PUSTAKA... 11 i

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sering menggunakan sistem informasi dalam mewujudkan tujuan demi mencapai efektifitas dan efisiensi perusahaan. Efektifitas dan efisiensi dalam mentransfer teknologi memerlukan perubahan yang terusmenerus dan berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan kolaborasi antara teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran utama pengembangan sistem informasi. Dalam pengembangan sistem informasi tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Namun, di lain pihak perusahaan senantiasa melakukan efisiensi biaya dalam berbagai komponen pengeluaran keuangan untuk dapat bersaing. Selain efisiensi biaya, terdapat juga keterbatasan yang dimiliki perusahaan, baik dalam bidang pengetahuan sumberdaya manusia yang dimiliki, keterbatasan informasi, keterbatasan peralatan, dan keterbatasanketerbatasan lainya. Teknologi telah berubah secara cepat dalam skala yang luas. Salah satu pencapaian dari berkembangnya teknologi adalah ditemukannya teknologi grid computing. Grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaan-perusahaan untuk memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah. Grid Computing adalah istilah yang mengacu pada federasi sumber daya komputer dari domain administratif untuk mencapai tujuan bersama. Grid computing adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia. Ide awal grid computing dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Namun, sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian, berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan. Grid computing dapat dianggap sebagai sistem terdistribusi dengan beban kerja noninteraktif yang melibatkan file dalam jumlah besar. Hal yang membedakan grid computing dari sistem komputasi konvensional berkinerja tinggi seperti cluster computing adalah kecenderungan grid computing yang 1

heterogen, terpisah secara geografis, dan mampu digabung-gabungkan secara lebih mudah. Meskipun grid computing dapat didekasikan untuk aplikasi khusus, grid computing tunggal lebih umum digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda. Ukuran grid computing dapat bervariasi dengan jumlah yang dapat ditentukan. Grid computing adalah bentuk komputasi terdistribusi dimana super virtual computer tersusun oleh jaringan dari banyak computer yang bergerak bersama untuk mengerjakan tugas yang besar. Untuk beberapa aplikasi tertentu, grid computing atau komputasi terdistribusi dapat dilihat sebagai tipe khusus dari komputasi paralel yang mengandalkan komputer lengkap, yang terhubung ke sebuah jaringan oleh antarmuka jaringan konvensional, seperti ethernet. Grid computing merupakan sebuah gagasan modern sebuah superkomputer yang berbeda dengan gagasan tradisional sebuah superkomputer, yang memiliki banyak prosesor dan terhubung oleh bus komputer lokal berkecepatan tinggi. Makin berkembangnya grid computing saat ini didorong oleh adanya kebutuhan akan sumber daya komputasi yang besar di berbagai bidang, serta adanya sumber daya komputasi yang tersebar. Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen, serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. 1.2 Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendefinisikan grid computing, penggunaan grid computing, serta keuntungan dan resiko bagi perusahaan dari penggunaan teknologi grid computing. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Grid Computing Grid computing merupakan sebuah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia. Inti dari penggunaan grid computing adalah menerapkan sumber daya dari banyak komputer dalam jaringan dengan suatu masalah pada saat yang sama, biasanya untuk masalah ilmiah atau teknis, yang memerlukan sejumlah besar siklus pengolahan komputer atau akses ke suatu data yang besar jumlahnya (Jacob et al 2005). Grid computing memerlukan penggunaan perangkat yang dapat membagi dan mendapatkan potongan-potongan suatu program bagi beberapa komputer. Grid computing dapat dianggap sebagai cluster computing terdistribusi dalam skala besar dan sebagai bentuk pengolahan secara parallel yang terdistribusi melalui jaringan, baik jaringan computer workstation perusahaan atau jaringan kolaborasi publik (peer to peer computing). Menurut Foster (2002), untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid diperlukan 3 hal, yaitu: Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid. Sistem tersebut menggunakan standar dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya. Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut. 3

Menurut Jacob et al (2005), terdapat beberapa konsep dasar dari komputasi grid, yaitu: Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal. Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid. Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet) Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan disebabkan oleh 3 hal, yaitu: (1) kemampuannya untuk memanfaatkan lebih hemat biaya dalam jumlah tertentu sumber daya komputer, (2) sebagai cara untuk memecahkan masalah yang tidak dapat didekati tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan (3) karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama. Dalam sistem grid computing, komputer dapat bekerja bersama, bukan diarahkan oleh satu komputer pengelolaan. 2.2 Keuntungan Penggunaan Grid Computing Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaanperusahaan untuk memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah. Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak diragukan lagi. Teknologi grid computing membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka pula peluang untuk melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi. Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu: (1) lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer, (2) sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan (3) karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama 4

2.3 Resiko Penggunaan Grid Computing Menurut Myerson (2009), penggunaan grid computing tidak terlepas dari beberapa isu serta resiko yang mungkin dapat terjadi bagi perusahaan. Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, antara lain: Tidak adanya interoperabilitas antar sistem Interoperabilitas adalah kemampuan dari suatu sistem untuk berinteraksi dan berfungsi dengan sistem lain, di masa kini atau di masa mendatang, tanpa batasan akses atau implementasi. Dalam grid computing, permasalahan yang paling sering dijumpai adalah perbedaan format data yang dapat menghambat impor dan ekspor data dari komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya interperobilitas dalam sistem grid computing sehingga diperlukan reformat data atau penggunaan suatu aplikasi agar data tersebut bisa diubah dan dipakai dalam suatu format tertentu. Hadirnya biaya tersembunyi Misal, suatu perusahaan bisa dikenakan biaya yang lebih tinggi dari jaringan penyedia layanan grid computing untuk penyimpanan dan aplikasi database yang berisi terabyte data. Hal ini mungkin melampaui biaya perusahaan yang sedang berhemat untuk infrastruktur baru, training bagi karyawan, atau pembiayaan untuk lisensi baru beberapa perangkat lunak. Latency data yang besar Latency data yang besar seringkali menjadi kendala bagi perusahaan akibat letaknya yang jauh dari penyedia layanan atau terpisah secara geografis dengan perusahaan penyedia layanan grid computing. Keamanan data Isu yang paling penting dalam grid computing adalah mengenai keamanan data. Perusahaan harus memperhatikan ketersediaan data dan selalu waspada dalam menjaga kerahasiaan data yang penting bagi perusahaannya. 5

III. PEMBAHASAN 3.1 Studi Kasus Berdasarkan kasus 3 bab 3 Buku Manajemen Sistem Informasi karangan James A O Brien dan George M Marakas, beberapa organisasi atau perusahaan telah menerapkan teknologi grid computing, seperti (1) institut kanker di New Jersey yang bekerjasama dengan World Community Grid, (2) Wachovia, dan (3) Paypal. Bahkan, penerapan teknologi grid computing pada kasus tersebut memiliki tujuan untuk membantu diagnosa medis dan membantu pemrosesan transaksi keuangan. Institut kanker di New Jersey yang bekerjasama dengan World Community Grid menerapkan teknologi grid computing dalam dunia kedokteran. Dengan adanya grid computing, gambar kanker hasil digital scan CAT dan MRI dapat digitalisasi sehingga dokter dapat mendiagnosa kanker lebih awal dan mendeteksi pertumbuhan sel kanker tersebut. Dengan begitu, jenis sel kanker dapat diketahui tanpa harus adanya biopsi pada pasien, kemajuan pengobatan dapat dipantau, dan penyusutan sel kanker menjadi lebih akurat selama pengobatan pasien kanker. IBM pun hadir dengan membantu dibangunnya sebuah database untuk menampung beratus-ratus ribu gambar hasil digitalisasi, seperti yang dihasilkan oleh Institut kanker di New Jersey dan World Community Grid. Adanya database memungkinkan para dokter untuk membandingkan gambar baru yang mereka peroleh dengan gambar yang ada di database. Dengan begitu, para dokter dapat terbantu dalam mendiagnosa kanker dan mencari solusi terbaik untuk mengobati kanker tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa grid computing menjadi suatu teknologi yang mampu mengurangi beban kerja yang membutuhkan waktu dari jam ke menit dan dari menit ke detik. Wachovia dan Paypal menggunakan teknologi grid computing dalam pemrosesan transaksi keuangan. Dengan menerapkan teknologi grid computing, pemrosesan transaksi dapat dilakukan lima kali lebih cepat dari waktu biasa pemrosesan. Bagi Wachovia, grid computing memungkinkan Wachovia untuk lebih berhemat dimana Wachovia dapat menghindari investasi untuk pembelian perangkat keras komputer lebih banyak. Bahkan, Wachovia bisa memanfaatkan dengan lebih baik perangkat keras yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. Bagi Paypal, adanya grid computing membuat Paypal mampu meng-upgrade mainframe dan menambah server dalam waktu singkat dan biaya yang murah. 6

3.2 Pertanyaan Kasus Pertanyaan pada Kasus 3 Bab 3: 1. Pada kasus di atas, diagnosa medis dan pemrosesan transaksi keuangan dijadikan contoh penerapan grid computing. Menurut Anda, bidang lain apa yang pantas menggunakan teknologi grid computing dan mengapa? Berikan contoh organisasi lain selain organisasi yang ada di dalam kasus tersebut. Grid computing merupakan sebuah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia. Inti dari penggunaan grid computing adalah menerapkan sumber daya dari banyak komputer dalam jaringan dengan suatu masalah pada saat yang sama, biasanya untuk masalah ilmiah atau teknis, yang memerlukan sejumlah besar siklus pengolahan komputer atau akses ke suatu data yang besar jumlahnya. Salah satu bidang yang menerapkan teknologi grid computing adalah bidang intelijen/mata-mata. Salah satu organisasinya adalah CIA (Central Intelligence America). Grid computing bagi badan intelijen sangatlah diperlukan. Penggunaan teknologi grid computing biasa diterapkan dalam melakukan enkripsi dan dekripsi suatu kode rahasia, yang memerlukan kemampuan superkomputer untuk kegiatan tersebut, serta pencocokan data saat mencari dari penjahat, teroris, atau buronan, baik data berupa gambar, sidik jari, garis wajah, bahkan DNA sekalipun. 2. Usaha kerjasama antara IBM dan Institut Kanker New Jersey dilakukan dalam bentuk mendigitalkan diagnosa medis menggunakan World Community Grid. Apa keuntungan dan kerugian dari mengandalkan jaringan berbasis sukarela seperti itu? Berikan beberapa contoh. Menurut saya, keeuntungan dari menggunakan kerjasama yang menggunkana teknologi grid computing seperti pada kasus tersebut adalah: Pengeluaran untuk investasi yang tidak terlalu besar demi merasakan atau memperoleh suatu teknologi yang sangat canggih, yang mampu mengerjakan pekerjaan yang berat dalam waktu singkat Grid computing merupakan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama 7

Menjadi solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen, serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Namun, terdapat kemungkinan perusahaan mengalami kerugian yang dapat diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain: Kerjasama seperti ini membuka peluang bocornya informasi yang sangat rahasia dari perusahaan sehingga pihak lain yang tidak diharapkan kemungkinan besar mampu mengetahuinya. Keadaan akan makin parah apabila hubungan kerjasama tersebut retak. Oleh karena itu, pihak perusahaan perlu memantau isi kontrak kerjasama dengan lebih teliti. Tidak terjadinya interoperabilitas antar sistem. Hal ini terkait dengan kemampuan suatu sistem berinteraksi dan berfungsi dengan sistem lain, di masa kini atau di masa mendatang, tanpa batasan akses atau implementasi. Dalam grid computing, permasalahan yang paling sering dijumpai adalah perbedaan format data yang dapat menghambat impor dan ekspor data dari komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya interperobilitas dalam sistem grid computing. Keberadaan biaya tersembunyi. Misal, suatu perusahaan bisa dikenakan biaya yang lebih tinggi dari jaringan penyedia layanan grid computing untuk penyimpanan dan aplikasi database yang berisi terabyte data. Hal ini mungkin melampaui biaya perusahaan yang sedang berhemat untuk infrastruktur yang baru, training bagi karyawan, atau pembiayaan untuk lisensi baru beberapa perangkat lunak. Latency data yang besar. Latency data yang besar seringkali menjadi kendala bagi perusahaan yang jauh letaknya dari penyedia layanan atau terpisah secara geografis dengan perusahaan penyedia layanan grid computing. 8

3. IBM, Wachovia, dan Paypal merupakan organisasi yang besar. Namun, beberapa vendor mulai menawarkan kekuatan computing untuk disewakan bagi perusahaan kecil. Bagaimana perusahaan kecil ataupun medium mampu memperoleh keuntungan dari teknologi tersebut? Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu: (1) lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer, (2) sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan (3) karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa perusahaan kecil ataupun medium bisa merasakan teknologi canggih yang mampu mendukung kegiatan operasional perusahaannya, namun dengan dana yang tidak terlalu besar untuk berinvestasi di bidang teknologi informasi. Dengan begitu, perusahaan kecil ataupun medium mampu memperoleh keuntungan dari jasa penyewaan kekuatan computing. 9

IV. KESIMPULAN Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Grid computing adalah infrastruktur dari berbagai perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia, serta dipergunakan untuk mencapai tujuan bersama. 2. Penerapan grid computing memerlukan penggunaan perangkat yang dapat membagi dan mendapatkan potongan-potongan suatu program bagi beberapa computer, sehingga Grid computing dapat dianggap sebagai cluster computing terdistribusi dalam skala besar dan sebagai bentuk pengolahan secara parallel yang terdistribusi melalui jaringan, baik jaringan computer workstation perusahaan atau jaringan kolaborasi publik (peer to peer computing). 3. Keuntungan penggunaan grid computing, antara lain (1) ketersediaan data yang bisa diandalkan, konsisten, dan tahan lama, (2) sumberdaya yang tersebar dan heterogen dan pengaksesan yang mudah dari berbagai tempat, (3) biaya yang murah untuk mengaplikasikan grid computing, dan (4) kemampuan grid computing untuk mengerjakan pekerjaan yang berat dalam waktu singkat. 4. Kerugian yang dapat terjadi dari penerapan grid computing, antara lain (1) terbukanya peluang bocornya data atau informasi rahasia perusahaan, (2) tidak terjadinya interperobilitas data setelah impor dan ekspor data antarkomputer, (3) adanya biaya yang tersembunyi yang dibebankan ke perusahaan pemakai jasa grid computing, dan (4) latency data yang besar akibat perbedaan geografis. 10

DAFTAR PUSTAKA Foster I. 2002. What is The Grid. dlib.cs.odu.edu. [20 Maret 2012]. Jacob B, Brown M, Fukui K, & Trivedi N. 2005. Introduction to Grid Computing. ibm.com/redbooks. [20 Maret 2012]. Myerson J. 2009. Cloud Computing Versus Grid Computing. ibm.com. [20 Maret 2012]. O Brien J & Marakas G. 2010. Management Information System. Ohio: McGraw Hill Companies. 11