3. Termodinamika Statistik

dokumen-dokumen yang mirip
2. Deskripsi Statistik Sistem Partikel

IX. Aplikasi Mekanika Statistik

VI. Teori Kinetika Gas

VIII. Termodinamika Statistik

2.7 Ensambel Makrokanonik

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

Teori Ensambel. Bab Rapat Ruang Fase

Teori Ensambel. Bab Rapat Ruang Fase

Fisika Dasar I (FI-321)

DESKRIPSI, SILABUS DAN SAP MATA KULIAH FI-472 FISIKA STATISTIK

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

3. Teori Kinetika Gas

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

Ensembel Kanonik Klasik

2.11 Penghitungan Observabel Sebagai Rerata Ensambel

Statistik + konsep mekanika. Hal-hal yang diperlukan dalam menggambarkan keadaan sistem partikel adalah:

4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses

TERMODINAMIKA & FISIKA STATISTIK

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

V. Potensial Termodinamika

n i,n,v = N (1) i,n,v Kedua, untuk nilai termperatur tertentu, terdapat energi rerata n i,n,v E i = N < E i >= N U (2) V i,n,v n i,n,v N = N N (3)

Pendahuluan. Bab Keadaan mikro dan keadaan makro. 1.2 Ruang Fase

MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA

FISIKA TERMAL PENGENALAN ENTROPI DAN HUKUM KE DUA TERMODINAMIKA

TERMODINAMIKA MIRZA SATRIAWAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

I. Hukum Kedua Termodinamika

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

IV. Entropi dan Hukum Termodinamika II

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

HUKUM I TERMODINAMIKA

peroleh. SEcara statistika entropi didefinisikan sebagai

KONSEP DASAR THERMODINAMIKA

II. Persamaan Keadaan

Heat and the Second Law of Thermodynamics

Atau dengan menginverse S = S(U), menjadi U=U(S), kemudian menghitung:

Pengertian Dasar Termodinamika Termodinamika secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas dinamika panas suatu sistem Termo

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

HUKUM TERMODINAMIKA I

Bab 4 Termodinamika Kimia

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

TERMODINAMIKA & FISIKA STATISTIK (Tes 3)

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

Ensembel Grand Kanonik Klasik. Part-1

Analisis Distribusi Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Industri Pengolahan Indonesia Menggunakan Temperatur Negatif Distribusi Boltzmann

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini. Kalor dan Hukum Termodinamika

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S, M.Kom

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

Jika benda A dan B secara terpisah berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga C, maka A dan B dalam kesetimbangan termal satu sama lain

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Mesin Carnot Kuantum Berbasis Partikel Dua Tingkat di dalam Kotak Potensial Satu Dimensi

SOLUTION QUIZ 1 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

MATEMATIKA 3 Turunan Parsial. -Irma Wulandari-

FIsika TEORI KINETIK GAS

GERAK LURUS Kedudukan

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karena hanya mempelajari gerak saja dan pergerakannya hanya dalam satu koordinat (sumbu x saja atau sumbu y saja), maka disebut sebagai gerak

PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

Teori Relativitas. Mirza Satriawan. December 7, Fluida Ideal dalam Relativitas Khusus. M. Satriawan Teori Relativitas

BA B B B 2 Ka K ra r kt k eri r s i tik i k S is i tem Ma M kr k o r s o ko k p o i p k i Oleh Endi Suhendi

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Bab VIII Teori Kinetik Gas

BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I

FI-5002 Mekanika Statistik SEMESTER/ Sem /2017 PR#1 : Review of Thermo & Microcanonical Ensemble Dikumpulkan :

NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

BAB 10 SPONTANITAS DAN KESETIMBANGAN Kondisi Umum untuk Kesetimbangan dan untuk Spontanitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembimbing : Agus Purwanto, D.Sc.

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

BAB TERMODINAMIKA V(L)

Ensembel Grand Kanonik Klasik. Part-2

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

I. Beberapa Pengertian Dasar dan Konsep

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

Fisika Dasar I (FI-321)

1. Suhu. - pengertian suhu - pengukuran suhu - skala suhu - pemuaian

PERSAMAAN SCHRÖDINGER TAK BERGANTUNG WAKTU DAN APLIKASINYA PADA SISTEM POTENSIAL 1 D

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. analitik dengan metode variabel terpisah. Selanjutnya penyelesaian analitik dari

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas )

Konsep Dasar Pendinginan

Sulistyani, M.Si.

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Hukum I Termodinamika. Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Chap 7. Gas Fermi Ideal

Hukum Termodinamika II

I. Pendahuluan. Berasal dari dua kata Yunani: thermos (heat) dan dynamis (power). B. terhadap cabang Fisika dan ilmu lainnya

MAKALAH TEMODINAMIKA KIMIA SISTEM TERMDINAMIKA. Disusun oleh: Kelompok

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

Transkripsi:

3. Termodinamika Statistik Pada bagian ini akan dibahas pemanfaatan postulat statistik yang berdasarkan sistem dalam keadaan keseimbangan untuk menjelaskan besaran makroskopis. Disiplin ini disebut Mekanika Statistik Keseimbangan atau juga Termodinamika Statistik. Kondisi keseimbangan dan konstrain Interaksi termal antara sistem makroskopis Kalkulasi statistik pada besaran termodinamik Parameter makroskopik dan pengukurannya (kerja, energi, panas, suhu mutlak, kapasitas panas, entropi) Aplikasi termodinamika makroskopis 3.1. Kondisi Keseimbangan dan Konstrain Sekarang kita lihat sistem terisolasi dengan energi yang dispesifikasi berada pada jangkauan sempit: Lihat catatan Termodinamika E sampai E + δe Ω : jumlah keadaan yang dapat diakses disini δe <<< Keadaan yang dapat diakses memenuhi kondisi tertentu/ konstrain. Ω Ω(y 1, y 2, y 3,. y n ) Parameter y 1, y 2, y 3,. y n merupakan besaran makroskopis seperti energi, volume, tekanan, suhu dll. Contoh 1: Terisi Gas Kosong Partisi Konstrain Keadaan yang dapat diakses hanya untuk molekul-molekul yang mempunyai koordinat di sebelah kiri. M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik 30

Contoh lain: (See page 88 Reif). Apabila konstrain dilepas apa yang terjadi? jumlah keadaan yang terjangkau mula-mula masih tetap ada mungkin terjadi penambahan jumlah keadaan Bila jumlah keadaan mula-mula Ω i dan keadaan akhir Ω f, maka: Ω f Ω i Mungkinkah setelah konstrain ditiadakan, kondisi kembali ke asalnya? Kita lihat pada kasus contoh 1. Kemungkinan partikel berada di kiri atau di kanan adalah ½, setelah partisi dicabut berapa kemungkinan terjadi keadaan final semua partikel di kiri? P i (½) N Bila dihitung, probabilitas ini amat sangat kecil: 23 23 ( 1 6 10 2 10 P i ) (10) 2 Praktis hal ini tidak mungkin terjadi. Setelah konstrain dicabut, terjadi keseimbangan baru. Nilai suatu parameter akan berfluktuasi (y y 1 ), namun pada akhirnya jumlah state terbanyak akan dicapai ketika parameter ini mencapai nilai tertentu, y ~ y Ω(y) y~ y 1 y Perumusan dapat diberikan sbb: Bila beberapa konstrain dari suatu sistem terisolasi dihilangkan, maka parameterparameter sistem akan menyesuaikan dirinya sehingga Ω(y 1, y 2, y 3,. y n ) mendekati maksimum Secara simbolik: Ω(y 1, y 2, y 3,. y n ) maksimum M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik 31

Proses Reversibel dan Irreversibel Diskusi tentang proses reversibel dan irreversibel telah banyak di bawah di Termodinamika, dari cara pandang statistik dapat dibedakan: Bila Ω f Ω i proses reversibel, sebaliknya Bila Ω f > Ω i proses irreversibel Catatan pada kasus contoh 1: pengembalian konstrain tidak otomatis menjadi keadaan seperti semula. 3.2. Interaksi Termal antara Sistem Makroskopis Dua sistem makroskopis A dan A berinteraksi termal: A, E A, E Ω(E) Ω (E ) Antara A dan A dapat terjadi pertukaran energi, tetapi A + A secara keseluruhan terisolasi dari luar, sehingga: E + E E (0) konstan (Sampai disini kita belum definisikan apa itu temperatur dari pandangan Fisika Statistik) Sekarang kita perhatikan: Ω (0) (E) jumlah keadaan yang dapat diakses pada A (0) ketika A memiliki energi antara E dan E+δE P(E) kemungkinan menemukan sistem gabungan A (0) ketika A memiliki energi antara E dan E+δE dapat dipahami dengan mudah bahwa P(E) CΩ (0) (E) dengan C merupakan konstanta yang tidak tergantung E. M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik 32

1 (0) (0) Dapat dipahami C Ω total Ω ( E) E Ketika A memiliki energi E, maka A memiliki energi E E (0) E. satu diantara Ω (E ) Ω ( E (0) E) keadaan yang mungkin. Jadi: atau Ω (0) (E) Ω(E) Ω ( E (0) E) P(E) C Ω(E) Ω ( E (0) E) P(E) E ~ E ΔE Setelah terjadi keseimbangan maka akan terjadi Ω (0) (E) maksimum demikian juga P(E) maksimum ln P maksimum. Hal ini terjadi pada E E %. Kondisi ekstrim terjadi kalau (pure mathematics) turunan pertama sama dengan nol: ln P 1 P 0 P Karena ln P(E) ln C + ln Ω(E) + ln Ω (E ) dan E E (0) E, maka: ln P 0 menghasilkan: ln Ω( E) ln Ω'( E') + ( 1) 0 ' pada E E %. M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik 33

atau ln Ω( E) ln Ω'( E') ' bila kita definisikan suatu besaran fisika β: ln Ω( E) β ( E) maka β( E % ) β'( E % ') Apa makna fisis besaran ini? besaran ini bernilai sama untuk kedua sistem setelah terjadi keseimbangan. Dalam Termodinamika kita kenal besaran temperatur yang memiliki sifat demikian. β ( E % ) memiliki dimensi kebalikan energi. Kita definisikan parameter T sbb: 1 kt β ln Ω( E) Diperoleh dari β ( E) : 1 S T E disini telah diperkenalkan S k ln Ω Besaran ini disebut entropi. Kondisi probabilitas maksimum P(E) dapat dinyatakan dalam entropi total: S + S maksimum Juga dalam parameter T: T T Mekanika Statistik mendiktekan bahwa pada kondisi keseimbangan entropi akan mencapai maksimum dan parameter T T ( suhu). Sampai disini ada sinkronisasi antara definisi suhu secara termodinamika dan secara mekanika statistik. Resume Hukum-hukum Termodinamika Hukum Termodinamika ke-0 Bila dua benda mengalami keseimbangan termal ketika kontak, maka dua benda tersebut memiliki temperatur yang sama. M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik 34

Hukum Termodinamika ke-1 Panas dari luar akan digunakan untuk kerja dan perubahan energi dalam d Q d W + du Hukum Termodinamika ke-2 Pada suatu sistem tertutup nilai entropi akan tetap atau bertambah. ΔS 0 Hukum Termodinamika ke-3 Ketika mendekati suhu nol absolut entropi memiliki mendekati nilai tertentu yang independen dari parameter sistem: lim S S T 0 0 3.3. Kalkulasi Statistik pada Besaran Termodinamik Pengetahuan tentang jumlah keadaan Ω Ω(E;x 1 x n ) suatu sistem dapat digunakan untuk menghitung besaran makroskopis dalam keseimbangan. ln Ω( E) 1 ln β ( E) dan X% Ω α β x α Apabila x α adalah volume (V) maka X% α merupakan semacam gaya, dalam kasus ini berupa tekanan: Jadi tekanan rata-rata: 1 lnω p β V Telah dibuktikan untuk gas ideal monatomik Ω(E) B V N E 3N/2, maka ln Ω(E) ln B + N ln V + 3N/2 ln E sehingga ln Ω N V V N atau p kt pv NkT merupakan persamaan gas ideal yang sudah lama kita V kenal. ln Ω Kembali ke β. Dari hal ini kita dapatkan: E 3 1 β 2 N E 3 atau E 2 NkT hasil Statistik sesuai dengan Fisika Panas. M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik 35

Terlihat untuk gas ideal E E(T) independen dari V. Lebih umum (gas tidak hanya monatomik) sebenarnya digunakan: Ω(E) V N χ(e) disini juga akan diperoleh persamaan gas ideal p V NkT. Terlihat bahwa persamaan keadaan dapat secara murni diperoleh dari argumentasi Termodinamika Statistik. 3.4. Parameter Makroskopik dan Pengukurannya (kerja, energi, panas, suhu mutlak, kapasitas panas, entropi) Review kembali besaran makroskopis kerja, energi, panas, suhu mutlak, kapasitas panas, entropi beserta cara pengukurannya. (Lihat catatan Termodinamika halaman 21-48) 3.5. Aplikasi Termodinamika Makroskopis Lihat Reif halaman 155 200 atau catatan kuliah Termodinamika Soal-soal Latihan 3.1. Tuliskan kembali definisi temperatur menurut Termodinamika dan menurut Fisika Statistik! 3.2. Sebuah sistem terdiri dari N 1 molekul tipe 1 dan N 2 molekul tipe 2 berada dalam volume V. Molekul-molekul berinteraksi sangat lemah sehingga assumsi gas ideal dapat digunakan. (a) Bagaimana ketergantu/ngan jumlah keadaan total Ω(E) pada daerah E dan E+δE tergantung pada volume? Lakukan perhitungan secara klassik (b) Carilah persamaan keadaan, yakni ketergantungan tekanan rata-rata sebagai fungsi volume dan temperatur. M. Hikam, Fisika Statistik, Termodinamika Statistik 36