KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

dokumen-dokumen yang mirip
Fisika Dasar 9/1/2016

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Fisika Umum Suyoso Kinematika MEKANIKA

2.2 kinematika Translasi

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

21:10:20. Fisika I. Mahasiswa mengenali dan mampu mendeskripsikan. Dalam 1D) (Gerak. gerak benda dalam besaran-besaran: besaran: posisi,

1/32 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) KINEMATIKA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321)

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

TKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gerak satu dimensi ialah : gerak benda dimana perubahan posisi benda hanya terjadi pada satu dimensi atau satu sumbu koordinat

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

KINEMATIKA PARTIKEL 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

Gerak Melingkar Pendahuluan

Kinematika Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika Teknik Metalurgi dan Material Sem. ATA 2006/2007

Kinematika. Gerak Lurus Beraturan. Gerak Lurus Beraturan

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

S M A 10 P A D A N G

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi

PENGERTIAN KINEMATIKA

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

TKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL

III. KINEMATIKA PARTIKEL. 1. PERGESERAN, KECEPATAN dan PERCEPATAN

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

PERTEMUAN III KINEMATIKA. Prepared by Vosco

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Gerak satu dimensi ialah : gerak benda dimana perubahan posisi benda hanya terjadi pada satu dimensi atau satu sumbu koordinat

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Kinematika. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com 1

Kinematika Sebuah Partikel

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...

Tri Widodo UNTUK SMA/MA

Soal dan Pembahasan GLB dan GLBB

Karena hanya mempelajari gerak saja dan pergerakannya hanya dalam satu koordinat (sumbu x saja atau sumbu y saja), maka disebut sebagai gerak

θ t = θ t Secara grafik θ-t : kecepatan sudut dapat ditentukan menggunakan tangen sudut kemiringan grafik terhadap sumbu t dθ dt d dt Gerak Melingkar

soal dan pembahasan : GLBB dan GLB

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

KINEMATIKA STAF PENGAJAR FISIKA IPB

MATERI gerak lurus GERAK LURUS

MATERI PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

GLB - GLBB Gerak Lurus

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

MEKANIKA. Oleh WORO SRI HASTUTI DIBERIKAN PADA PERKULIAHAN KONSEP DASAR IPA. Pertemuan 5

BAB KINEMATIKA KINEMA

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

GERAK LURUS. Posisi Materi Kecepatan Materi Percepatan Materi. Perpindahan titik materi Kecepatan Rata-Rata Percepatan Rata-Rata

GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP

Doc. Name: XPFIS0201 Version :

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

Uji Kompetensi Semester 1

LAMPIRAN Lampiran 1 : Silabus Lampiran 2 : Buku Siswa Lampiran 3 : Soal-soal Lampiran 4 : Angket Lampiran 5 : Script Flash 45


Soal Gerak Lurus = 100

Bab II Kinematika dan Dinamika Benda Titik

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Saran Perbaikan Validasi SARAN PERBAIKAN VALIDASI. b. Kalimat soal

IR. STEVANUS ARIANTO 1

Antiremed Kelas 10 Fisika

GERAK LURUS Kedudukan

BAHAN AJAR ANDI RESKI_15B08049_KELAS C PPS UNM

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

Antiremed Kelas 11 FISIKA

9/26/2011 PENYELESAIAN 1 PENYELESAIAN NO 2

Fisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi)

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

BAB II KINEMATIKA GERAK LURUS. A. STANDAR KOMPETENSI : Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskrit (partikel).

GLBB & GLB. Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda. bertambah secara konstan)

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Gerak Jatuh Bebas. Sehingga secara sederhana persaman GLBB sebelumya dapat diubah menjadi sbb:

Besaran Fisika pada Gerak Melingkar

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

Transkripsi:

KINEMATIKA Fisika Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Sasaran Pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu mencari besaran posisi, kecepatan, dan percepatan sebuah partikel untuk kasus 1 -D dan 2-D

KINEMATIKA Fisika Mekanika Optik Listrik Dll Kinematika Dinamika

KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering ditinjau adalah gaya atau momentum. Pergerakan suatu benda itu dapat berupa translasi atau perpindahan, rotasi, atau vibrasi. Dalam bab ini, dibahas mengenai gerak translasi dan rotasi saja. Sedangkan gerak vibrasi akan dibahas pada bab selanjutnya yang berkaitan dengan gerak harmonik.

KINEMATIKA Ada 3 besaran fisis yang digunakan untuk mengetahui gerak sebuah partikel yaitu : Posisi (r), satuannya meter posisi relatif, perpindahan ( r), jarak tempuh Kecepatan ( v ), satuannya m/s kecepatan ratarata (v rata-rata ) dan sesaat ( v ) Percepatan ( a ), satuannya m/s 2 percepatan rata-rata (a rata-rata ) dan sesaat (a)

GERAK TRANSLASI Contoh dari gerak translasi : menggeser meja dari suatu tempat ke tempat yang lain, mobil bergerak dari kota A ke kota B, dan sebagainya. Contoh dari gerak rotasi : Bumi mengelilingi Matahari, elektron mengelilingi inti atom, putaran baling-baling helikopter, dan lain-lain.

POSISI Suatu perpindahan benda dicirikan oleh perubahan posisi dari benda tersebut. Perubahan posisi benda selalu dinyatakan dalam parameter waktu. Posisi : X = f(t)

Gerak Translasi Gambar di bawah ini menyatakan kordinat dari posisi bis pada waktu tertentu. Dari gambar diperoleh pada jam 7.00 posisi bis masih di Bandung. Satu jam kemudian posisinya berada di Ciranjang. Jam 9.00 berada di kota Cianjur. Dan jam 10.00 sudah berada di Jakarta. Jakarta Cianjur Ciranjang Bandung 7.00 8.00 9.00 10.00 waktu

Gerak Translasi Contoh fungsi posisi terhadap waktu: X X t 2t 2 2t 1 2 t ln t untuk t 1 Persamaan posisi sebagai fungsi waktu di atas adalah dalam kerangka satu dimensi, karena benda hanya bergerak dalam arah koordinat X saja. Untuk kerangka dua dimensi atau tiga dimensi posisi tersebut harus dinyatakan dalam bentuk vektor dalam komponen arah sumbu koordinat X, komponen sumbu koordinat Y, dan komponen sumbu koordinat Z.

Gerak Translasi Dua dimensi : R(t) = X(t) i + Y(t) j Contoh : R(t) = t i + (t + 1)j R(t) = r(cos t i + sin t j) 5 y Tiga dimensi : R(t) = X(t) i + Y(t) j + Z(t) k Contoh : R(t) = t i + (t + 1)j k R(t) = r(cos t i + sin t j) + k 3 1 0 2 4 t = 0 t = 2 t = 4 x

KECEPATAN Besaran lain dalam gerak translasi yang menyatakan perubahan posisi terhadap waktu adalah kecepatan (velocity). Umumnya posisi dinyatakan dalam bentuk vektor (kecuali untuk gerak satu dimensi), maka kecepatan juga merupakan besaran vektor. Kecepatan sebuah benda sama dengan turunan pertama dari posisi terhadap waktu. Kecepatan : t Contoh : Posisi : r(t) = t i + (t 1) 2 j k kecepatan : v(t) = i + (t 1) j v dr t dt

KECEPATAN Kecepatan rata-rata : Δr t r t r t0 v Δt t t 0 Sehingga persamaan posisi dapat dinyatakan : r(t) = r 0 + v. t Untuk persamaan posisi dalam satu dimensi : X(t) = X 0 + v. t r(t 0 ) dan X(t 0 ) menyatakan posisi pada keadaan awal

GERAK LURUS BERATURAN (GLB) Gerak lurus beraturan adalah gerak perpindahan benda pada garis lurus dan mempunyai kecepatan konstan. Persamaan gerak lurus beraturan dinyatakan oleh : x(t) = x o + vt x o : posisi awal v : kecepatan X Jika sebuah benda mengalami GLB, maka grafik X T berupa garis lurus. Kemiringan fungsi x(t) dinyatakan oleh : Xo t dx(t) dt v(t) konstan

CONTOH Sebuah benda bergerak dalam bidang XY yang dinyatakan oleh : x(t) = 2t 3 t 2 ; y(t) = 3t 2 2t + 1 Tentukan : a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah b. Besar kecepatan pada t = 1 detik Jawab : a. v = dx x dt = 6t2 2t m/s v = dy = 6t 2 m/s y dt b. v x (1) = 6.1 2 2.1 = 4 m/s v y (1) = 6.1 2 = 4 m/s, maka besar kecepatan : v = 4 2 4 2 4 2 m/s

PERCEPATAN Percepatan (acceleration) adalah perubahan kecepatan terhadap waktu dan merupakan besaran vektor. Percepatan sebuah benda adalah turunan pertama dari kecepatan terhadap waktu, atau turunan kedua dari posisi terhadap waktu. Percepatan: a t dv() t dt d 2 r t dt 2 Percepatan rata-rata : a Δv Δt t v t v t t t 0 0

GLBB Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak translasi/perpindahan benda pada garis lurus dan mempunyai percepatan konstan. Persamaan gerak lurus berubah beraturan dinyatakan oleh : x(t) = x o + v o t + ½at 2 x o : posisi awal v o : kecepatan awal a : percepatan

GLBB X Percepatan a bernilai negatif X o X t Percepatan a bernilai positif X o t

KINEMATIKA Secara umum ada 3 kasus kinematika yaitu : 1. Posisi diketahui, kecepatan dan percepatan dicari dengan cara posisi diturunkan. 2. Kecepatan diketahui, ada informasi posisi pada t tertentu. Percepatan dicari dengan cara mendeferensialkan v dan posisi dicari melalui integrasi v. 3. Percepatan diketahui, ada informasi posisi dan kecepatan pada t tertentu. Kecepatan dan posisi diperoleh melalui integrasi a.

CONTOH 1 Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Percepatan gerak berubah dengan waktu sebagai a(t) = 12 t 2 ms -2. a. Hitung v pada t = 2 s, jika pada t = 0 benda diam. b. Tentukan x(t) jika diketahui pada saat t = 2 s benda ada pada posisi x = 1 m. c. Tentukan laju benda ketika benda tepat menempuh jarak 66 m.

SOLUSI (1) a. Kecepatan v(t) = a(t) dt 12t dt 4t vo Nilai v o dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 0 kecepatan v = 0. v(0) = 4(0) 3 + v o = 0. Sehingga diperoleh v o = 0. Dengan demikian v(t) = 4t 3 m/s. Pada t = 2 detik nilai kecepatan v(2) = 4.2 3 = 32 m/s 3 4 b. Posisi x(t) = v(t) dt 4t dt t xo Nilai x o dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 2 detik posisi benda pada x = 1 m. Nilai x(2) = 2 4 + x o = 1. Sehingga diperoleh x o = -15. Dengan demikian diperoleh x(t) = t 4 15. 2 3

SOLUSI (2) c. x(t) = 66 = t 4 15 t 4 81 = 0 atau t = 3 detik Kecepatan pada t = 3 detik adalah v(3) = 4.3 3 = 108 m/s

CONTOH 2 1. Sebuah benda titik bergerak di sumbu X. Kecepatan sebagai fungsi dari waktu terlihat pada grafik di bawah ini. v(m/s) 10 Pada t = 0 benda berada di x = 2 m 1 3 5 6 8 t(s) a. b. c. -5 Gambarkan grafik a(t) dalam selang t = 0 dan t = 8 detik! Berapakah x 8 x 0? Berapakah panjang lintasan yang ditempuh selama selang t = 0 sampai t = 8 detik?

SOLUSI (1) 10 v(m/s) 1 3 5 6 8 t(s) -5 1. a. Kecepatan : 10t 10 v 5t 25 5 0 t 1 1 t 3 3 t 6 6 t 8

SOLUSI (2) Untuk selang 0 < t < 1, v(t) = 10t. Percepatan : dv(t) d a(t) 10t 10 dt dt Untuk selang 1 < t < 3, v(t) = 10. Percepatan : dv(t) d a(t) 10 0 dt dt Untuk selang 3 < t < 6, v(t) = -5t + 25. Percepatan : a(t) dv(t) dt d dt 5t 25 5

SOLUSI (3) Untuk selang 6 < t < 8, v(t) = -5. Percepatan : dv(t) d a(t) 5 0 dt dt Dengan demikian, grafik a(t) : 10 a(m/s) 1 3 5 6 8 t(s) -5

SOLUSI (4) 1. b. Untuk menentukan selisih jarak x 8 x 0 dengan menghitung luas dari daerah yang dibentuk oleh fungsi v(t) dan sumbu t. Untuk daerah pada harga v(t) positif, artinya terjadi pertambahan jarak. Sedangkan untuk harga v(t) negatif, terjadi pengurangan jarak. Dengan demikian selisih jarak x 8 x 0 dapat ditentukan dengan mengurangi luas daerah A dikurangi daerah B di bawah ini : v(m/s) Luas A = ½.(2 + 5).10 = 35 10-5 A 1 3 5 6 8 B Luas B = ½.(2 + 3).5 = 12,5 t(s)

SOLUSI (5) Luas A luas B = 22,5. Dengan demikian selisih jarak x 8 x 0 = 22,5 m 1. c. Untuk menentukan panjang lintasan dari t = 0 sampai t = 8 detik dapat dicari dengan menghitung luas total yang dibentuk fungsi v(t) dan sumbu t dari t = 0 sampai dengan t = 8 yang besarnya sama dengan Luas A + luas B = 47,5. Dengan demikian panjang lintasan sama dengan 47,5 m.

GERAK DUA DIMENSI Contoh dari gerak dua dimensi adalah gerak peluru dan gerak melingkar. Gerak peluru adalah gerak benda pada bidang XY di bawah pengaruh gravitasi (pada sumbu-y) dan gesekan udara (sumbu-x). Gerak pada sumbu X : x = x o + v ox t Gerak pada sumbu Y : y = y o + v oy t - ½gt 2 v ox = v o cos v oy = v o sin Dengan (x o, y o ) adalah posisi awal, (v ox, v oy ) kecepatan awal, dan g adalah percepatan gravitasi.

GERAK PELURU Titik tertinggi terjadi pada saat kecepatan v y (t) = v o sin - gt = 0. Dengan demikian titik tertinggi terjadi pada saat : v t 0 sin g

CONTOH 1 Sebuah bola golf dipukul sehingga memiliki kecepatan awal 150 m/s pada sudut 45 o dengan horizontal. Tentukan : a. Tinggi maksimum yang dapat dialami bola golf tersebut dari permukaan tanah b. Lama waktu bola berada di udara c. Jarak dari saat bola dipukul sampai kembali ke tanah

SOLUSI(1) a. Tinggi maksimum diperoleh pada saat v y (t) = 0, yaitu pada : 75 2 gt = 0. Diperoleh t max = 75 g 75 2 = 7,5 2 s 10 Ketinggian y max = v o sin.t max ½ g t 2 max = 150. ½ 2.7,5 2 ½.10.(7,5 2) 2 = 1125 562,5 = 562,5 m b. Lama waktu bola di udara adalah waktu t pada saat bola jatuh ke tanah, yaitu pada y = 0. y = 75 2 t - ½gt 2 = 0. Diperoleh t = 15 2 detik 2

SOLUSI(2) c. Jarak tempuh bola sampai ke tanah sama dengan x = v o cos. t. Dengan t menyatakan selang waktu bola golf sejak di lempar sampai kembali ke tanah. Diperoleh x = 75 2.15 2 = 2250 m

CONTOH 2 Sebuah benda bergerak dalam bidang XY sebagai fungsi t : x(t) = 2t 3 t 2 m dan y(t) = 3t 2 2t + 1 m, t dalam detik. Tentukan : a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah b. Besar kecepatan pada t = 1 detik c. Waktu ketika kecepatan nol d. a(t) e. Waktu ketika arah a sejajar dengan sumbu Y

SOLUSI dx dt dy dt a. v x = = 6t 2 2t v y = = 6t 2 b. v x (1) = 6.1 2 2.1 = 4 m/s v y (1) = 6.1 2 = 4 m/s, maka besar kecepatan : 2 x 2 y v = v v 4 2 m/s c. Waktu pada kecepatan sama dengan nol, berarti waktu pada v x = v y = 0, yaitu pada t = 1 detik 3 dv dv x y d. a(t) = i j = (12t 2)i + 6j m/s dt dt e. Arah a sejajar sumbu Y berarti a x = 12t 2 = 0, yaitu pada t = 1 detik 6

Gerak Melingkar Gerak melingkar adalah gerak pada bidang dengan lintasan berupa lingkaran. Posisi benda dari gerak pada bidang dapat dinyatakan dalam bentuk vektor : r(t) = r [cos( t + o )i + sin( t + o )j] r(t) = r r Konstanta menyatakan kecepatan sudut, o menyatakan sudut awal, dan r menyatakan vektor satuan dari r(t). r menyatakan jari-jari lintasan yang besarnya konstan. Pada saat = 0, berlaku : r o (t) = r [cos o i + sin o j]

Koordinat Polar Berlaku : x o = r cos o y o = r sin o Dengan putaran n (x o, y o ) adalah posisi awal. Arah berlawanan arah jarum jam. Untuk memudahkan perhitungan dalam mencari persamaan gerak rotasi, suatu posisi dapat dinyatakan dalam koordinat polar. y o r o x o Berbeda dengan koordinat Kartesius, posisi dari suatu titik dinyatakan oleh jarak dari titik tersebut dengan titik pusat dan sudut yang dibentuk dengan sumbu x positif.

Koordinat Polar Vektor posisi dalam koordinat polar dinyatakan dalam : r(t) = r(t) a r Dengan r(t) menyatakan jarak titik pusat ke titik posisi sebagai fungsi waktu dan vektor satuan r r menyatakan arah dari vektor r(t) yang arahnya berubah terhadap waktu. Untuk gerak melingkar, jarak r(t) besarnya konstan yang dinyatakan sebagai jari-jari lintasan r. y o r o x o a r

Gerak Melingkar Kecepatan dari gerak melingkar dinyatakan oleh : v t dr dt t R d e r dt Karena R konstan, maka yang berubah terhadap waktu adalah arah vektor/vektor satuan. Diketahui dari slide sebelumnya : e r = cos( t + o )i + sin( t + o )j Jika o = 0, diperoleh : e r = cos t i + sin t j de Maka : r = (-sin t i + cos t j) dt

Gerak Melingkar Atau : de r = [cos( t + 90o )i + sin( t + 90 o )j] = e dt y o e R o x o e r Vektor satuan e menyatakan arah tegak lurus dengan vektor satuan e r seperti pada gambar samping. Dengan demikian kecepatan dalam gerak melingkar sama dengan : v(t) = R e

Gerak Melingkar Dengan demikian besar kecepatan v = r dengan arah tegak lurus vektor posisi. Arah dari kecepatan merupakan garis singgung dari lintasan lingkaran. y o a r o x o a r Vektor satuan a menyatakan arah tegak lurus dengan vektor satuan a r seperti pada gambar samping. Percepatan dari gerak melingkar dinyatakan oleh : a t dv t d(ωa ) dt r dt

Gerak Melingkar Beraturan Gerak melingkar beraturan terjadi jika yang menyatakan kecepatan sudut konstan. Kecepatan sudut adalah turunan sudut terhadap waktu. dθ dt t d dt ωt θ ω Jika konstan maka percepatan : da dt a t t o dv ωr da dt dt = - (cos t i + sin t j) = - a r Dengan demikian besar percepatan a = 2 r dengan arah berlawanan vektor posisi (-a r ).

Gerak Melingkar Percepatan yang demikian disebut percepatan sentripetal, yang dicirikan arahnya menuju titik pusat. Jika tidak konstan, maka percepatan menjadi : dv t de dω 2 a t ωr ra ω ra r rαa dt dt dt Dengan menyatakan percepatan sudut yang merupakan turunan pertama dari kecepatan sudut terhadap waktu. Percepatan yang searah dengan arah kecepatan (a ) disebut percepatan tangensial.

CONTOH Sebuah roda berotasi murni mengelilingi porosnya. Sebuah titik P yang berjarak 0,2 m dari sumbu rotasi menempuh sudut (dalam radian) sebagai berikut : = ( t 3 )/3 ( t 2 )/2 2 t (t dalam sekon) Tentukan : a. Kecepatan dan percepatan sudut titik P pada t = 2 s b. Laju titik P pada t = 2 s c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t = 2 s

SOLUSI Jawab : dθ t a. Kecepatan sudut : = b. Pada t = 2 s diperoleh = 0. Laju titik P pada t = 2 s adalah v = 0.0,2 = 0 dt = t 2 - t - 2. c. Percepatan tangensial dan sentripetal titik P pada t = 2 s adalah : a s = 2.r = 0 a t = r Dengan menyatakan percepatan sudut yang besarnya adalah = diperoleh = 3. Dan a t = 0,6 m/s 2 dω t dt = 2 t -. Saat t = 2 s