BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AK 2 SMK Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Pelajaran fisika menarik untuk dipelajari tetapi pada kenyatan siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

BAB I PENDAHULUAN. membosankan menurut siswa kelas X-5 SMA 17 Agustus Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah kelas X-2. pelaksanaan penelitian ini pada semester genap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Hunggaluwa-Limboto, yang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang sangat penting dalam pendidikan untuk yang memilih penjurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyajikan materi Kubus dan Balok dengan menggunakan pendekatan Realistic

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di kelas X 1 SMA

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

METODOLOGI PENELITIAN. Martin Liputo Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ketiga bulan Maret, dengan alokasi waktu dalam penelitian ini yaitu 3 x 35 menit (2 x

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping. Poso Sumarto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Bolaang

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

DESI WIDYA NINGRUM (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta S.Pd, M.Pd Irvin Novita Arifin S.Pd, M.

MINARNI SMA Negeri 1 Ngunut Kab. Tulungagung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATERI PERUBAHAN BENDA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GI DI KELAS VI A SDN NO

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

BAB III METODE PENELITIAN

meningkatkan prestasi belajar siswa disetiap jenjang pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah model

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Penelitian

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang suspensi, larutan, koloid, serta jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran. Hal tersebut menjadikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII.c SMP Negeri 1 Kabila

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang siswa. Adapun yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Menurut Hasbullah (2009:2). Kegiatan pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. atau penghargaan ). Belajar yang dapat mencapai tahapan ini disebut dengan belajar

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada kelas X B yang jumlahnya 34 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 19 siswi perempuan dan guru mitra 1 orang. Penelitian ini saya laksanakan dalam 2 siklus pembelajaran yang diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal yang menjadi dasar dipilihnya masalah dalam penelitian ini. Setiap tindakan dilaksanakan berdasarkan sistematika yang berlaku dengan mengharapkan adanya proses perubahan hingga mencapai kriteria yang telah ditetapkan, permasalahannya difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi dengan menggunakan model pembeajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT). Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas melalui penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together(NHT), maka diperoleh hal-hal sebagai berikut: 4.1.1 Kegiatan Siklus 1 Pengambilan data untuk siklus 1 dilakukan bersama sama oleh peneliti dan guru pengamat. Kegiatan guru dan siswa siswi selama proses pembelajaran berlangsung dipantau melalui lembar observasi dan evaluasi / Tes tersebut dapat dideskripsikan sebagai data hasil observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta hasil belajar siswa pada siklus 1, sebagai berikut : 1 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 1

Pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru ini terdiri dari 17 aspek pembelajaran yang telah direncanakan dan setiap aspeknya diamati oleh guru pengamat. Untuk siklus 1 kriteria penilaian disajikan dalam tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 1 NO Kriteria Penilaian Jumlah Presentase (%) 1 Sangat Baik 4 23,52 2 Baik 8 47,05 3 Cukup 3 17,65 4 Kurang 2 11,78 Jumlah 17 100 Dari tabel hasil pengamatan kegiatan guru diatas yang memperoleh kriteria sangat baik berjumlah 4aspek yaitu lembar evaluasi, kesesuaian materi dengan belajar kelompok, tekhnik bertanya dan penguasaan bahan ajar, kemudian yang memperoleh kriteria baik berjumlah 8 aspek yaitu: RPP, lembar observasi, apresepsi, Motivasi,tugas kelompok, penguasaan alat bantu, peran guru dalam menyelesaikan masalah, dan evaluasi hasil proses. sedangkan yang memperoleh kriteria cukup berjumlah 3 aspek yaitu: buku penunjang, pembentukan kelompok, dan penggunaan materi dengan tugas. serta yang memperoleh kriteria kurang ada berjumlah 3 aspek yaitu: motivasi, membuat kesimpulan materi dan memberikan tes protes belajar.

2.Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 1 Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran olehsiswa dilakukan dalam penilaian 7 aspek. Adapun hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada siklus 1 terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together ( NHT ) dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan siswa Siklus 1 NO Kriteria Penilaian Jumlah Presentase (%) 1 Sangat Baik 1 14,28 2 Baik 4 57,16 3 Cukup 1 14,28 4 Kurang 1 14,28 Jumlah 7 100 Berdasarkan tabel diatas maka menunjukan data kegiatan siswa dalam pembelajaran tersebut belum optimal dimana dari ke 7 aspek yang diamati pada kegiatan siswa ada 1 aspek yang masuk ke kriteria sangat baik yaitu : kemampuan berinteraksi sesama guru dan teman,ada 4 aspek yang masuk kriteria baik yaitu kemampuan merespon kegiatan, kemampuan dalam

menerima materi, kemampuan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas, dan partisipasi kelompok dan masih ada 1 aspek yang masuk di kriteria cukup yaitu dapat menjawab pertanyaan guru serta 1 aspek masuk di kriteria kurang yaitu : menarik kesimpulan. 3.Hasil Belajar Siswa Pada tahap selanjutnya penilaian dilakukan pada hasil belajar siswa berupa tes hasil belajar dalam melihat kemampuan siswa itu sendiri. penilaian tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur sejauh mana perkembangan kognitif siswa dalam menerima materi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe number heads together. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 1 terdapat 34 siswa dimana siswa yang memperoleh nilai diatas 75 berjumlah 23siswa atau 67, 64% dan siswa yang memperoleh nilai 75 kebawah sebanyak 11 siswa atau 32,36% lebih jelasnya dapat dilahat di tabel 6 di bawah ini. Tabel 6. Hasil belajar Siswa Siklus 1 Nilai Jumlah Siswa Presentase (%) Keterangan 75 23 67,64 _ < 75 11 32,36 _ Jumlah 34 100 Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus 1 secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar, dimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan, perhatian, motivasi belajar bagi

siswa tersebut dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II 4.Refleksi Hasil Tindakan Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1 diatas menunjukan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang diharapkan dan juga hasil maksimal, dimana dari total siswa yang berjumlah 34 siswa yang mendapatkan nilai diatas 75 adalah 23 orang atau 67,64% dan siswa yang memperoleh nilai 75 ke bawah sebanyak 11 orang atau 32,36%, artinya hasil belajar siswa belum mencapai target pada indikator yang diharapkan, dimana secara klasikal siswa dikatakan tuntas belajar dengan capaian minimal 80% dari jumlah siswa yang telah memperoleh nilai 75 ke atas. Dalam tindakan selanjutnya secara refleksi, peneliti dan guru mitra mengadakan kembali diskusi tentang hasil pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together. Hal ini diperlukan untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai pada siklus 1. Hasil refleksi yang dilakukan yaitu 1) pendekatan guru kepada siswa. 2) penggunan waktu harus efektif sesuai dengan yang direncanakan, 3) penerapan dan pelaksanaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran harus teralisasi sesuai dengan yang direncanakan, 4) partisipasi siswa harus ditingkatkan dan hasil belajar siswapun harus meningkat dengan memenuhi kriteria hasil belajar yang sudah ditentukan, dimana hasil belajar minimal mencapai 80% dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas 75 dan dapat tercapai secara optimal. 4.1.2 Kegiatan Siklus II

Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II lebih ditekankan pada perbaikan siklus 1 yaitu indikator-indikator proses belajar yang diarahkan pada perhatian terarah dan pemberian motivasi secara bertahap dengan pembimbingan masing masing kelompok yang mengalami kendala dan kesulitan dalam upaya memahami materi IPS Ekonomi, sehingga dengan sendirinya siswa tersebut lebih menguasai materi yang diberikan dengan strategi pembelajaran yang diterapkan dengan tepat. 1.Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Kegiatan guru pada siklus II merupakan kelanjutan dalam penilaian pada siklus, pengamatan kegiatan guru dalam siklus II dalam proses pembelajaran ada 17 aspek kegiatan guru yang diamati. Setiap aspek yang dinilai menggunakan kategori sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). Adapun hasil pengamatan siklus II terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dapat dilihat pada tabel 7 beriut ini : Tabel 7. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II NO Kriteria Penilaian Jumlah Presentase (%) 1 Sangat Baik 8 47,06

2 Baik 8 47,06 3 Cukup 1 5,88 4 Kurang _ Jumlah 17 100 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah menunjukan hasil yang maksimal, perolehan hasil pemantauan dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru terdapat 8 aspek yang masuk kategori sangat baik dengan capaian 47,06% dan 8 aspek yang masuk kategori baik dengan capaian 47,06% serta 1 aspek masuk kategori cukup dengan capaian 5,88%. 2.Hasil pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pembalajaran oleh siswa pada siklus II tidak berbeda dengan penilaian siklus 1 yang dilakukan dalam penelitian terdapat 7 aspek. adapun hasil pengamatan siklus II terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini : Tabel 8. Hasil Pengamatan Kegiatan siswa Siklus 2 NO Kriteria Penilaian Jumlah Presentase (%)

1 Sangat Baik 3 42,86 2 Baik 3 42,86 3 Cukup 1 14, 28 4 Kurang Jumlah 7 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukan kegiatan siswa tersebut adalah memperlihatkan kemajuan dalam proses pembelajaran, dimana aspek yang diamati telah mencapai target yang diharapkan yaitu tidak ada lagi yang masuk pada kategori kurang. 3.Hasil Belajar Siswa Pada tahap selanjutnya, penilaian dilakukan pada hasil belajar siswa berupa tes hasil belajar siswa untuk melihat sejauh mana kemampuan kognitif siswa itu sendiri. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu dapat dilihat di tabel 9 dibawah ini : Tabel 9. Hasil belajar Siswa Siklus 2 Nilai Jumlah Siswa Presentase (%) Keterangan

75 29 85,29 _ < 75 5 14,71 _ Jumlah 34 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa hasil belajar siswa telah mencapai hasil yang maksimal dimana dari total siswa yang berjumlah 34 orang yang mendapatkan nilai diatas 75 adalah 29 orang atau 85,29% sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 75 ke bawah berjumlah 5 orang atau 14,71%. artinya hasil belajar siswa sudah mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal siswa dikatakan tuntas belajar dengan capaian minimal 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas. 4.Refleksi Hasil Tindakan Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II di atas menunjukan bahwa hasil belajar siswa telah mencapai hasil yang maksimal. Hasil penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran sesuai hasil tindakan yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Number Heads Together baik pada siklus 1 dan siklus II 4.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPS Ekonomi dikelas XB SMA Al Yusra Gorontalo, dengan menggunakan indikator yang telah ditentukan pada petunjuk

teknis kurikulum yaitu mencapai nilai minimal 75 untuk indikator dan secara klasikal minimal 80%. Dari hasil penelitian tindakan kelas pada siklus 1 menunjukan bahwa pengamatan terhadap kegiatan guru dari 17 aspek yang diamati, kualifikasinya kriteria sangat baik berjumlah 4 aspek yaitu lembar evaluasi, kesesuaian materi dengan belajar kelompok, tekhnik bertanya dan penguasaan bahan ajar, kemudian yang memperoleh kriteria baik berjumlah 8 aspek yaitu: RPP, lembar observasi, apresepsi, Motivasi, tugas kelompok, penguasaan alat bantu, peran guru dalam menyelesaikan masalah, dan evaluasi hasil proses. sedangkan yang memperoleh kriteria cukup berjumlah 3 aspek yaitu: buku penunjang, pembentukan kelompok, dan penggunaan materi dengan tugas. serta yang memperoleh kriteria kurang ada berjumlah 3 aspek yaitu: motivasi, membuat kesimpulan materi dan memberikan tes protes belajar. Selanjutnya pengamatan terhadap kegiatan siswa dari 7 aspek yang diamati, kualifikasinya sebagai berikut : kriteria sangat baik yaitu : kemampuan berinteraksi sesama guru dan teman, ada 4 aspek yang masuk kriteria baik yaitu kemampuan merespon kegiatan, kemampuan dalam menerima materi, kemampuan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas, dan partisipasi kelompok dan masih ada 1 aspek yang masuk di kriteria cukup yaitu dapat menjawab pertanyaan guru serta 1 aspek masuk di kriteria kurang yaitu : menarik kesimpulan. Pada tahap selanjutnya untuk hasil belajar siswa diperoleh hasil sebagai berikut, dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas adalah sebanyak 23 orang atau 67,64% dan siswa yang memperoleh nilai dibawah 75 adalah sebanyak 11 orang atau 32,36% sserta daya serap siswa pada siklus 1 ini yaitu 73, 67% sebagaiman dapat dilihat pada lampiran 5.

Dari data siklus 1 yang telah diuraikan diatas menggambarkan secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar, dimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan, dan perhatian dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang kita inginkan. Menindaklanjuti hal tersebut maka perlu adanya perbaikan dan perhatian maka oleh sebab itu dilakukan siklus II dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kualiatas proses belajar mengajar untuk dapat meningkatkan hasil yang telah dicapai pada siklus 1, setelah dilakukan siklus II ternyata terjadi peningkatan dari berbagai apek yaitu terjadi perubahan dan kemajuan pada kegiatan guru,siswa dan hasil belajar siswa tersebut. pada hasil pengamatan kegiatan guru yang terdiri dari 17 aspek yang diamati diperoleh kualifikasi sebagai berikut: 8 aspek yang masuk kategori sangat baik dengan capaian 47,06% dan 8 aspek yang masuk kategori baik dengan capaian 47,06% serta 1 aspek masuk kategori cukup dengan capaian 5,88%. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7. Selanjutnya dari hasil pengamatan kegiatan siswa juga mengalami peningkatan sebagai berikut: dengan kualifikasi 3 aspek masuk kategori sangat baik, 3 aspek masuk kategori baik dan 1 aspek masuk pada kriteria cukup. Dari data diatas ini menunjukkan bahwa pada kegiatan proses kegiatan belajar mengajar guru dan siswa yang dilakukan oleh guru dan siswa telah mencapai hasil yang maksimal sesuai yang peneliti harapkan. Hal ini disesbabkan kegiatan guru dan siswa yang memiliki kriteria kurang sudah tidak ada. sedangkan untuk hasil belajar siswayang telah memperoleh nilai 75 ke atas sebanyak 29 orang atau 85,29% dan yang memperoleh nilai dibawah 75 adalah 5 orang atau 14,71 % dan untuk daya serap pada siklus II ini mencapai 80,58%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10.

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan dengan menggunakan model pemlajaran kooperatif tipe number heads together dalam kegiatan belajar mengajar ternyata dapat benar benar meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ekonomi. Adaun perubahan peningkatan hasil belajar dalam kualifikasi pembelajarn tersebut yaitu pada awal observasi hasil belajar siswa hanya 58% setelah dilakukan penerapat model pembelajaran NHT pada siklus 1 itu ternyata hasil belajar meningkat menjadi 67,64 % dan setelah dilakukan perubahan serta perbaikan pada siklus II tentang proses pembelajaran maka ditemukan hasil belajar siswa itu meningkat dari 67,64% pada siklus 1 menjadi 85,29% pada siklus II Menyikapi berbagai uraian di atas, ternyata model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang memilki manfaat yang sangat besar bagi peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS Ekonomi. Hal ini dapat dilihat pada dampak siswa tersebut yaitu :1. Siswa menjadi lebih berpartisipasi pada proses belajar mengajar, 2. Komunikasi 2 arah itu tercipta, 3. Siswa menjadi aktif dalam bertanya dan memberikan jawaban, 4. Daya serap siswa dalam menerima materi meningkat, 5. Siswa jadi lebih berani tampil dimuka umum, 6.rasa kerjasama semakin meningkat, dan yang terakhir hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan gambaran yang telah peneliti uraikan ternyata model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) memiliki dampat yang begitu besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi. Oleh karena itu berdasarkan hipotesis tindakan yang telah peneliti rumuskan sebagai berikut jika guru menggunakan model ]pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together pada kelas X di SMA AL YUSRA Gorontalo maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi akan meningkat. Hal ini telah teruji kebenarannya berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan.