PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Strategi Mitigasi Resiko Supply Chain di PT Atlas Copco Nusantara dengan Metoda House of Risk

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013

DESIGN FRAMEWORK QUALITY RISK MANAGEMENT FOR SUPPLY CHAIN AT PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SURABAYA PLANT

BAB 3 METODE PENELITIAN PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENGUMPULAN, PENGOLAHAN ANALISA DATA PEMETAAN PROSES ALIRAN IMPOR CKD

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan

Studi Implementasi Model House of Risk (HOR) untuk Mitigasi Risiko Keterlambatan Material dan Komponen Impor pada Pembangunan Kapal Baru

ANALISIS PENYEBAB RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK PADA DIVISI PENGADAAN PT XYZ

BAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan

ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK BATIK KRAKATOA DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN BAHAN BAKU KULIT

PENGELOLAAN RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (Studi Kasus di PT. XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. turut meningkatkan angka permintaan produk peternakan. Daging merupakan

ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO PEMBANGUNAN TOWER PADA PT. GAIA ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK

ANALISIS RISIKO DAN STRATEGI MITIGASI RISIKO SUPLLY CHAIN SUSU SAPI (STUDI KASUS DI DESA SINGOSARI, BOYOLALI)

ANALISA DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA PT. CRAYFISH SOFTSHELL INDONESIA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENYUSUNAN STRATEGI PEMELIHARAAN PIPA PENYALUR UNTUK MENGURANGI RESIKO DENGAN MENGGUNAKAN HOUSE OF RISK

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT. Nurlela 1 Heri Suprapto 2

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

IDENTIFIKASI RISIKO PEMBUATAN KUE GIPANG SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL KHAS BANTEN DENGAN METODE HOUSE OF RISK (HOR)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust

ANALISIS STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PT. PAL INDONESIA (PERSERO)

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK MATERIAL BETON READY MIX (Studi Kasus: Hotel GAIA, Bandung) ABSTRAK

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA DIVISI KAPAL PERANG PT. PAL INDONESIA DENGAN METODE HOUSE OF RISK

ANALISIS RISIKO DAN MITIGASI RISIKO DENGAN PENDEKATAN METODE HOUSE OF RISK (STUDI KASUS PADA UKM BATIK KUMBANG ALI-ALI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MODEL HOUSE OF RISK (HOR) UNTUK MITIGASI RISIKO PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PASURUAN

Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk

ANALISIS RISIKO PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOR (HOUSE OF RISK) PADA PT. PERMATA HIJAU PALM OLEO DRAFT TUGAS SARJANA

BAB I PENDAHULUAN. sistem distribusi barang. Pada dasarnya sistem distribusi dimulai dari

Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House Of Risk di PT. XYZ

RISIKO RANTAI PASOK MINUMAN SARI APEL DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRACEABILITY

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

IDENTIFIKASI FAKTOR KRITIS PADA RENCANA PEMBANGUNAN UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO LODOYO BLITAR DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

BAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak

RISIKO RANTAI PASOK GULA RAFINASI DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRACEABILITY

ANALISIS STRATEGI MITIGASI RESIKO PADA SUPPLY CHAIN CV SURYA CIP DENGAN HOUSE OF RISK MODEL

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. strategis khususnya penerapan teknologi pada manajemen proyek, agar

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

IMPLEMENTASI HOUSE OF RISK (HOR) PADA PETANI DALAM AGRIBISNIS MANGGA GEDONG GINCU

MANAJEMEN RISIKO DAN AKSI MITIGASI RISIKO DENGAN METODE MATRIKS HOUSE OF RISK (HOR) PADA PROSES IMPOR CKD DI PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

MANAJEMEN RESIKO KERUSAKAN DI UNIT PENGEMASAN PT. SEMEN INDONESIA, Tbk, PABRIK TUBAN

RISK ANALYSIS OF ALAT ANTRIAN C2000 PROJECT USING HOUSE OF RISK(Case Study in PT. Cendana Teknika Utama)

RIWAYAT HIDUP (BIOGRAFI SINGKAT PENULIS)

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DALAM PENENTUAN LANGKAH PERBAIKAN KINERJA DI BIDANG PROCUREMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Keamanan Makanan, Penilaian risiko, FMECA, Proses Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. kejadian yang saling bergantung dan mempengaruhi suatu sama lain itulah akan

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

ANALISA PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS JUMPER PT. PETROKIMIA GRESIK

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)

ANALISIS HAMBATAN DAN REKOMENDASI SOLUSI PADA PROSES OUTBOUND LOGISTIC PT XYZ DENGAN SEVEN TOOLS DAN FMEA

5) BAB V (Kesimpulan dan Saran) Bab ini membahas tentang Kesimpulan dan saran.

ANALISIS RISIKO TRANSISI PROYEK OPERATOR ROUTINE DUTIES CHECKLIST (ORDC) HANDHELD DI SUMATERA LIGHT NORTH (SLN) PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) pada sebuah pabrik

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. maju dalam produk susu, hal ini terlihat akan pemenuhan susu dalam negeri yang

BAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DAN PERBAIKAN MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK GULA RAFINASI DENGAN PENDEKATAN HOUSE OF RISK

Analisa Rantai Pasok Material Pada Kawasan Industri Maritim Terhadap Produktivitas Industri Perkapalan

BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA. Indonesia mulai dikenal penggunaan bantalan karet sebagai perletakan jembatan.

BAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang

PENGEMBANGAN MODEL KLASIFIKASI INVENTORY DENGAN MEMPERTIMBANGKAN COMPONENT COMMONALITY

PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG

PENGUKURAN KINERJA SCOR PADA PERENCANAAN BAHAN BAKU DI IKM TPT ABC DAN XYZ DENGAN PENDEKATAN OBJECTIVE MATRIX

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 data statistik bahan baku aspal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks. Terlebih lagi semakin banyaknya perusahaan konstruksi yang

INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).

BAB I PENDAHULUAN I-1

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER.. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS ABSTRAKSI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik.

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PERANCANGAN STRATEGI MITIGASI RESIKO SUPPLY CHAIN DI PT ATLAS COPCO NUSANTARA DENGAN METODA HOUSE OF RISK Retno Utari 1) dan Imam Baihaqi 2) 1) Program Studi Magiter Manajemen Teknologi Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia Email: retnoutari810@gmail.com 2) Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia ABSTRAK PT Atlas Copco Nusantara, seperti perusahaan-perusahaan lainnya, mempunyai jaringan supply chain untuk mendatangkan barang-barang yang dibutuhkan. Saat ini supply chain dilakukan mengikuti praktek terbaik yang ada, termasuk dalam menanggulangi resiko yang mungkin terjadi berdasarkan pemikiran para praktisi. Hanya saja belum pernah ada suatu penelitian yang mengkategorikan urutan resiko tersebut dan strategi mitigasi resiko yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi, menganalisa dan memilih urutan resiko dan strategi mitigasi resiko supply chain yang terkait, dengan menggunakan metoda House of Risk, yang merupakan penggabungan dua buah metoda, yaitu Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang dimodifikasi dan mengadaptasi metoda House of Quality (HOQ). FMEA adalah model untuk mengkuantifikasi resiko sedangkan HOQ memprioritaskan agen resiko mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan menyeleksi tindakan yang paling efektif dalam rangka mengurangi potensial resiko yang diakibatkan oleh agen resiko yang dipriotaskan sebelumnya. Terminology supply chain operations reference (SCOR) untuk mendefinisikan dasar supply chain (SC) proses akan digunakan dalam tahap kuantifikasi. Inti dari supply chain proses akan dianalisa untuk mengidentifikasikan resiko yang mungkin terjadi dan akibat yang ditimbulkan. Agen resiko dan probabilitas yang terkait juga akan dianalisa. Agregat atau keseluruhan potensial resiko didefinisikan untuk setiap agen resiko sebagai tingkat dampak keparahan yang diakibatkan oleh agen resiko tersebut. Adapun aplikasi metoda ini akan dilakukan pada perusahaan PT Atlas Copco Nusantara, suatu perusahaan yang bergerak di bidang distributor penjualan compressors, construction and mining equipment, power tools and assembly system. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 6 penyebab resiko utama. Sedangkan diperoleh7 tindakan mitigasi utama,yang diharapkan meminimalisir 6 penyebab resiko utama sebelumnya, yaitu: strategi stock di DC, pelaksanaan SOP, peramalan dan perencanaan kolaboratif, strategi integrasi lintas fungsional, strategi transshipment lateral di DC, multitasking untuk beberapa karyawan, strategi pengaturan ulang ruang warehouse. Kata kunci: Penyebab Resiko, Kejadian Resiko, Strategi Mitigasi Resiko Supply Chain, HOR. B-19-1

PENDAHULUAN Semua perusahaan yang memiliki supply chain, baik sebagai supplier maupun sebagai pelanggan, baik yang beroperasi dalam wilayah Indonesia maupun di lingkungan global sedang menghadapi supply chain yang semakin kompleks dan maju. Perusahaan harus mulai waspada dan mau berubah dalam mengelola dan mengoperasikan supply chainnya agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan perusahaan. Disamping itu perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap kelancaran supply chain dan resiko-resiko yang mungkin terjadi serta strategi mitigasi resiko apa yang dapat diterapkan untuk menanggulangi resiko-resiko yang terjadi. Agar penerapan strategi mitigasi resiko dapat membawa pengaruh yang lebih baik pada perusahaan, maka perusahaan perlu pula melakukan langkah-langkah implikasi manajerial. Beberapa implikasi manajerial akan diterangkan untuk mendapatkan gambaran agar perusahaan berhasil melakukan strategi mitigasi sesuai kondisi penyebab resiko yang terjadi saat itu. Seperti halnya PT Atlas Copco Nusantara (PTACN) yang berpusat di Jakarta, telah mengalami merger antara PT Atlas Copco dengan PT Fluidcon Jaya, yang kemudian berubah nama menjadi PT Atlas Copco Fluidcon. Seiring dengan waktu, nama PT Atlas Copco Fluidcon berubah menjadi PT Atlas Copco Nusantara pada tahun 2012. Dengan mergernya kedua perusahaan ini, masing-masing membawa produk yang dipasarkan dan tidak terlepas dari bagian supply chainnya yang bertugas mendatangkan barang untuk kebutuhan perusahaan. Beberapa hambatan dan resiko, baik dari supply chain hulu sampai hilir dapat terjadi, dimana bagian hulu berupa supplier, bagian hilir berupa penyimpanan barang dan pengiriman barang ke pengguna akhir, dengan ditengah-tengahnya adalah pelaksanaan pengurusan bea masuk barang-barang yang diimpor oleh perusahaan PTACN. Tidak terlepas adanya resiko-resiko yang dilalui oleh perjalanan barang menuju PTACN, dan juga perjalanan barang menuju lokasi-lokasi dimana PTACN beroperasi memberikan dukungan dan penjualan yang cukup dekat kepada perusahaan perusahaan pelanggannya di 12 lokasi di Indonesia termasuk Timika, Balikpapan, Bengalon, Satui, Sangatta, Adaro, Pekanbaru dan Sumbawa. METODA Tahapan Penelitian Salah satu metoda yang akan digunakan dalam tesis ini adalah House of Risk (HOR) yang didasarkan pada gagasan bahwa suatu manajemen supply chain yang proaktif harus berusaha untuk memfokuskan pada tindakan pencegahan, misalnya mengurangi probabilitas dari agen resiko yang terjadi. Mengurangi terjadinya agen resiko biasanya akan mengurangi beberapa dari kejadian resiko. Dalam hal ini, diperlukan identifikasi kejadian resiko dengan agen resiko yang terkait. B-19-2

Tahapan penelitian dilakukan seperti diagram alir dibawah ini: Gambar 1. Diagram Alir Penelitian HOR1 HOR1 meliputi langkah-langkah identifikasi resiko (penyebab dan kejadian resiko), penilaian dan evaluasi resiko. B-19-3

Tabel 1. HOR1 Sumber: Pujawan, 2009 Penilaian resiko bertujuan untuk menentukan agen-agen resiko yang perlu mendapat prioritas tindakan preventif, dan di rangking atau diurut berdasarkan besaran dari suatu nilai yang disebut Aggregate Risk Potential dari agen resiko, disingkat ARP. Formula ARP adalah sebagai berikut: Dimana: j Atau dapat diinterpretasikan seberapa besar kemungkinan agen resiko j dapat menyebabkan kejadian resiko i. HOR2 HOR2 merupakan penanganan resiko atau risk respond, yang bertujuan untuk melakukan pengurutan strategi mitigasi yang perlu dijalankan oleh perusahaan untuk meminimalisir penyebab atau sumber resiko yang terjadi. Formulanya adalah sebagai berikut: ETDk = TEk / Dk Dimana: ETDk = Rasio Efektivitas Total (Total Effectiveness) terhadap Tingkat Kesulitan (Difficulty) TEk = Efektifitas Total (Total Effectiveness) dari masing-masing tindakan mitigasi k Dk= Tingkat Kesulitan (difficulty) dalam melakukan aksi mitigasi B-19-4

Tabel 2. HOR2 Sumber: Pujawan, 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN Menetapkan Konteks Tujuan dari penelitian ini adalah: - Mengindentifikasi kejadian resiko yang berpotensi timbul dalam proses bisnis supply chain PTACN. - Mengindentifikasi penyebab-penyebab yang mendorong timbulnya resiko yang terjadi di dalam proses bisnis PTACN. - Merancang strategi mitigasi yang tepat sebagai upaya meminimalkan atau menghilangngkan resiko yang kemungkinan terjadi di PTACN. - Memberikan contoh implikasi manajerial yang dapat diterapkan sebagai upaya pelaksanaan strategi mitigasi yang berhasil meminimalkan atau menghilangngkan resiko yang kemungkinan terjadi di PTACN. Dari kajian data yang diperoleh diperoleh informasi sebagai berikut: Tabel 3. Identifikasi Kejadian Resiko dan Tingkat Severity B-19-5

Sumber: Retno, 2014 B-19-6

Tabel 4. Identifikasi Penyebab Resiko dan Tingkat Probabilitas Sumber: Retno, 2014 Tabel 5. Identifikasi Tindakan Pencegahan Sumber: Retno, 2014 B-19-7

Tabel 6. Urutan Penyebab Resiko berdasarkan Nilai ARP Sumber: Retno, 2014 Tabel 7. Urutan Tindakan Pencegahan berdasarkan Nilai Rasio Efektifitas Total terhadap Tingkat Kesulitan (ETDk) B-19-8

Sumber: Retno, 2014 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dalam penggunaan metoda House of Risk, hasil parameter-parameter yang diperoleh adalah: a. Kejadian resiko berjumlah 48 kejadian resiko. b. Penyebab resiko awal berjumlah 25 penyebab resiko. c. Perolehan nilai Aggregate Risk Potential (ARP) awal korelasi resiko kejadian dan penyebab resiko kemudian dilakukan Pareto Analysis, dan diperoleh 6 penyebab resiko utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. d. Tindakan pencegahan atau strategi mitigasi diperoleh sebanyak 17 tindakan pencegahan. e. Hasil korelasi 6 penyebab resiko utama dengan 17 tindakan pencegahan kemudian diperoleh rasio efektifitas total terhadap tingkat kesulitan dan setelah dilakukan Pareto Analysis diperoleh 7 tindakan pencegahan/strategi mitigasi utama. 2. Penggunaan metoda House of Risk terbukti sebagai solusi tepat untuk merancang strategi mitigasi terhadap penyebab resiko. Jumlah penyebab resiko yang paling utama harus diperhatikan ada 6 penyebab resiko dan 7 tindakan pencegahan/strategi mitigasi utama yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisir penyebab resiko tersebut. 6 (enam) penyebab resiko adalah: - A1 : Peningkatan permintaan yang signifikan - A2 : Kekurangan dalam kapasitas supply - A4 : PR mendesak dari user - A7 : Ketergantungan pada satu supplier - A11 : Masalah custom clearance - A14 : Kedatangan kapal tidak tepat waktu Sedangkan 7 (tujuh) tindakan pencegahan/strategi mitigasi yang perlu dilakukan terlebih dahulu oleh perusahaan adalah: - PA3 : Strategik stock di DC - PA14 : Menggalakkan implementasi SOP - PA15 : Peramalan dan Perencanaan Kolaboratif di seluruh perusahaan - PA5 : Integrasi Lintas Fungsional yang lebih baik - PA4 : Lateral transshipment di DC - PA16 : Multi tasking untuk beberapa karyawan yang mampu - PA13 : Pengaturan ulang warehouse untuk memenuhi kondisi tertentu (contoh: Barang yang banyak dibutuhkan, barang yang sedikit dibutuhkan, dan lainnya) 3. Berbagai implikasi manajerial diterangkan berdasarkan 7 (tujuh) tindakan pencegahan/strategi mitigasi utama yang terjadi di perusahaan, yang bertujuan agar pelaksanaan tindakan pencegahan/strategi mitigasi dapat dilakukan dengan berhasil. B-19-9

Saran Berikut adalah beberapa saran yang ingin diajukan oleh peneliti, yaitu: 1. PTACN dapat membentuk sebuah tim dan mulai menerapkan Risk Management di perusahaan. 2. Dari informasi Risk Management di perusahaan, PTACN dapat melakukan monitoring terjadinya resiko dan mencari penyebab resiko, kemudian dilanjutkan dengan penetapan tindakan pencegahan/strategi mitigasi untuk menanggulangi resiko yang terjadi. 3. Membentuk suatu upaya Risk Management continous plan untuk dapat tetap mempertahankan pengendalian resiko di perusahaan DAFTAR PUSTAKA Christopher, M., Peck, H., (2004), "Building the Resilient Supply Chain", International Journal of Logistics Management, Vol. 15, No. 2, hal. 331-346 Hidaya, S. (2013), "Analisis dan Mitigasi Resiko Rantai Pasok pada PT Crayfish Softshell Indonesia", Skripsi, Sepuluh November Institute of Technology, Surabaya. Juttner, U., (2005). "Supply Chain Risk Management: Understanding the Business Requirements from a Practitioner Perspective", The International Journal of Logistics Management, Vol. 16, No. 1, hal. 120-141 Pujawan, I. N., Geraldin, L. H., (2009). "House of Risk: A Model for Proactive Supply Chain Risk Management", Business Process Management Journal, Vol. 15, No. 6, hal. 953-967 Pujawan, I. N., Geraldin, L. H., Dewi, D. S., (2007). "Manajemen Resiko dan Aksi Mitigasi untuk Menciptakan Rantai Pasok yang Robust", Jurnal Teknologi dan Rekayasa Teknik Sipil 'Torsi', Vol bulan Maret, hal. 53-64. Pujawan, I. N., (2010). Supply Chain Management, ed 2.,Penerbit Guna Widya, Surabaya Stephens, S., (2001), "A Supply Chain Operation Reference Model Version 5.0: A New Tool to Improve Supply Chain Efficiency and Achieve Best Practice, Information Systems Frontiers, Vol. 3, No. 4, hal. 471-476. Tang, C. S., (2005), "Perspective in Supply Chain Risk Management: A Review", International Journal Production Economics, Vol. 132, No. 2, hal. 451-488. Oktavia, C.W., (2014), "Analisis dan Mitigasi Resiko dengan Pendekatan Interpretive Structural Modeling (ISM), Analytical Network Process (ANP), dan House of Risk (HOR) pada Proses Pengadaan Barang dan Jasa di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk., Tesis, Sepuluh Nopember Institute of Technology, Surabaya. B-19-10