BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

Titrasi Pengendapan. Titrasi yang hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut

TITRASI PENGENDAPAN. Djadjat Tisnadjaja

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ARGENTOMETRI

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK TITRASI PENGENDAPAN CARA VOLHARD. Disusun oleh : Haris Dianto

PENENTUAN KADAR KLORIDA

Menentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PERCOBAAN IV ARGENTOMETRI

TITRASI ARGENTOMETRI dengan CARA MOHR. Abstak

Pengendapan. Sophi Damayanti

TITRASI PENGENDAPAN. Oleh: Sunarto,M.Si. Kompetensi Dasar: Dapat menghitung konsentrasi analit menggunakan cara titrasi Pengendapan

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUKAN ION KLORIDA DARI SAMPEL AIR DENGAN METODE ARGENTOMETRIK Selasa, 01 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014

MAKALAH REVIEW KONSENTRASI INDIKATOR TERKONTROL PADA ARGENTOMETRI MOHR CONTROLLED INDICATOR CONCENTRATION ON ARGENTOMETRY MOHR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

IDENTIFIKASI KONSENTRASI NATRIUM KLORIDA (NaCl) PADA JAHE DAN LENGKUAS GILING DIBEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KOTA PADANG ABSTRAK PENDAHULUAN

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

KIMIA ANALISA 2 CONTOH PERHITUNGAN ARGENTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

kimia TITRASI ASAM BASA

Penetapan Kadar Garam Dapur (NaCl) dalam Bahan Pangan

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI Selasa, 01 April 2014

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

TITRASI PENGENDAPAN METODE VOLHARD

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR I. 2. Chintya Arditta 3. Esa Sismarela 4. Okta Hafsy PERCOBAAN : ANALISIS MELALUI PENGENDAPAN

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN. Kelompok Vol. EDTA 0.01 M Vol. Magnesium ml 11.3 ml 14.1 ml 12 ml 11.3 ml 11.3 ml

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation

Haris Dianto Darwindra BAB V PEMBAHASAN

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

KIMIA ANALITIK TITRASI ASAM-BASA

kimia K-13 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN K e l a s A. Kelarutan Garam (Elektrolit) Tujuan Pembelajaran

TITRASI POTENSIOMETRI

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

KIMIA ANALITIK ADAM WIRYAWAN RURINI RETNOWATI AKHMAD SABARUDIN JURUSAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

PENENTUAN KADAR KLORIDA. Abstak

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

(TITRASI PENGENDAPAN)

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Penentuan Kesadahan Dalam Air

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT

HASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN. Penjelasan Konsep

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

Penentuan Kadar Vitamin C dengan Titrasi Iodometri Langsung

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Zulharman (2007), saat ini telah terjadi perubahan paradigma

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Analisis Kation Golongan III

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:

PANDUAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK DAN LINGKUNGAN

ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS KADAR ABU DAN MINERAL OLEH :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

Laporan Analisis Anion. Disusun Oleh : CHO MEITA BAB I PENDAHULUAN

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

Laporan Praktikum Kimia Analitik II. Koefisien Distribusi Iod

BAHAN DAN ALAT-ALAT Bahan Serbuk Natrium khlorida mumi (NaCI), serbuk Kalium kromat (K 2 CrO4 ), serbuk Perak nitrat (AgNO 3), Air suling dan contoh m

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

Pemisahan dengan Pengendapan

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Widya Kusumaningrum ( ) Page 1

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

Kimia Analitik. untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Adam Wiryawan Ririni Retnowati Akhmad Sabarudin. Adam W. Ririni R. Akhmad S. KIMIA ANALITIK untuk SMK

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN A. HASIL PENGAMATAN 1. Standarisasi AgNO 3 terhadap NaCl 0.1 N (Cara Mohr) Kelompok Vol. NaCl Vol. AgNO 3 7 10 ml 4 ml 8 10 ml 4.2 ml 9 10 ml 4.2 ml 10 10 ml 4.3 ml 11 10 ml 4.1 ml 12 10 ml 4.1 ml 2. Penentuan kadar NaCl dalam Sampel Telur Asin (Cara Mohr) a. Table pengamatan sampel putih telur Kelompok Vol. Sampel Vol. AgNO 3 7 10 ml 1.7 ml 8 10 ml 1.7 ml 9 10 ml 1.5 ml b. Tabel pengamatan sampel kuning telur Kelompok Vol. Sampel Vol. AgNO 3 10 10 ml 0.9 ml 11 10 ml 1.1 ml 12 10 ml 0.6 ml B. PERHITUNGAN 1. Standarisasi AgNO 3 terhadap NaCl 0.1 N (Cara Mohr)

2. Penentuan kadar NaCl dalam sampel Telur Asin (Cara Mohr) a. Sampel putih telur b. Sampel kuning telur

BAB V PEMBAHASAN Titrasi pengendapan merupakan analisis titrimetri berdasarkan terbentuknya endapan antara reagen dengan analit dan reagen dengan indikator dengan warna berbeda. Metode Mohr menggunakan reagen perak nitrat dan indikator kromat. Terjadi pengendapan sempurna ion yang sedang ditentukan dengan larutan perak, misalnya saja untuk titrasi ion klorida, mula-mula akan terbentuk endapan putih AgCl sampai seluruh ion klorida habis bereaksi. Keberadaan sedikit ion kromat mampu membentuk endapan berwarna merah coklat dengan ion perak (I) berlebih. Dengan mengamati hasil kali kelarutan perak (I) kromat dan perak (I) klorida, dapat diketahui bahwa kelarutan perak (I) kromat sedikit lebih besar dibandingkan kelarutan perak (I) klorida. Dengan demikian jika pada larutan campuran ion klorida dan ion kromat, seperti yang dimaksud diatas, apabila tambahan larutan perak (I) nitrat, maka perak (I) klorida akan mengendap lebih dulu. Titrasi pengendapan metode Mohr dapat berlangsung dengan baik, jika ph larutan diatur antara 6,5-9,0. Dalam larutan asam dapat terjadi perubahan kromat menjadi dikromat, sedangkan dalam larutan terlalu basa, dapat terjadi pengendapan dari perak (I) oksida. Metode lain titrasi pengendapan adalah metode Volhard dengan menggunakan pereaksi larutan perak nitrat, tiosianat dan indikator besi (III). Metode ini merupakan titrasi tidak langsung dan sedikit lebih rumit daripada metode Mohr. Metode ini dapat dipakai untuk menentukan kadar ion halida. Pada larutan ion halida, ditambahkan mula-mula jumlah tertentu perak (I) nitrat, selanjutnya kelebihan ion perak (I) nitrat dititrasi kembali memakai larutan tiosianat dan indikator besi (III). Kelebihan ion tiosianat dideteksi memakai indikator besi (III), menghasilkan kompleks Fe(SCN) 2+ yang berwarna merah. Titrasi ini dapat dilakukan dalam suasana asam kuat. Jika metode ini diterapkan terhadap ion klorida, harus diketahui bahwa kelarutan perak (I) klorida sedikit lebih besar dari kelarutan perak (I) tiosianat. Ini berarti bahwa endapan perak (I) klorida harus dipisahkan atau dilindungi agar

tidak bereaksi dengan ion tiosianat. Biasanya dilakukan cara kedua, yaitu endapan perak (I) klorida dilapisi dengan nitrobenzena sebelum dititrsi dengan larutan tiosianat. Dalam praktikum titrasi pengendapan dilakukan dua percobaan, yaitu : 1. Standarisasi AgNO 3 terhadap NaCl 0.1 N (Cara Mohr) Argentometri merupakan analisis volumetri berdasarkan atas reaksi pengendapan dengan menggunakan larutan standar argentum. Atau dapat juga diartikan sebagai cara pengendapan atau pengendapan kadar ion halida atau kadar Ag + itu sendiri dari reaksi terbentuknya endapan dan zat uji dengan titran AgNO 3. Tujuan dari percobaan kita kali ini adalah dapat melakukan standarisasi AgNO 3 dengan NaCl. Percobaan ini dilakukan dengan cara standardisasi AgNO 3 terhadap NaCl. Standarisasi larutan AgNO 3 dengan NaCl merupakan titrasi yang termasuk dalam presipitimetri jenis argentometri. Reaksi yang terjadi adalah: AgNO 3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO 3(aq) Pada percobaan ini, digunakan metode Mohr. Metode Mohr ini biasanya digunakan untuk menentukan ion-ion golongan VII A, misalnya untuk penentuan kadar klorida dalam suatu sampel. Prinsip percobaan ini adalah ion klorida dititrasi dgn larutan standar AgNO 3 dgn menggunakan K 2 CrO 4 sebagai indikator. Larutan AgNO 3 dan larutan NaCl, pada awalnya masing-masing merupakan larutan yang jernih dan tidak berwarna. Ketika NaCl ditambah dengan aquades yang berwarna putih, larutan tetap jernih tidak berwarna, dan aquades tersebut larut dalam larutan. Penambahan aquades ini dimaksudkan agar ph larutan tidak terlalu asam ataupun terlalu basa, atau dapat dikatakan garam ini sebagai buffer. Larutan kemudian berubah menjadi kuning mengikuti warna K 2 CrO 4 yang merupakan indikator. Setelah dititrasi dengan AgNO 3, awalnya terbentuk endapan berwarna putih yang merupakan AgCl. Ketika NaCl sudah habis bereaksi dengan AgNO 3, sementara jumlah AgNO 3 masih ada, maka AgNO 3 kemudian bereaksi dengan indikator K 2 CrO 4 membentuk endapan Ag 2 CrO 4 yang berwarna merah keruh.

Endapan tersebut adalah endapan AgCl. Setelah semua ion Cl- mengendap dengan sempurna, kelebihan 1 2 tetes larutan AgNO 3 akan bereaksi dengan ion kromat membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah. Reaksi yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut : Ag + + Cl - AgCl ( putih ) 2Ag + 2- + CrO 4 AgCrO 4 ( merah keruh ) Untuk dapat melakukan titrasi ini dengan baik, maka ada beberapa hal yag harus diperhatikan. Yang pertama yang harus diperhatikan adalah larutan harus bereaksi dalam suasana netral atau basa lemah (ph = 6 8 ). Hal tersebut harus dilakukan karena jika berlangsung dalam suasana asam, maka konsentrasi ion CrO 4 2- akan berkurang. Hal ini terjadi karena adanya reaksi : 2 CrO 4 2- + 2H + 2HCrO 4 - Cr 2 O 7 2- + H 2 O Kemudian jika titrasi dilakukan dalam suasana basa kuat, maka akan timbul suatu endapan peroksida. Reaksinya adalah sebagai berikut : 2Ag + + OH - 2AgOH AgO 2 ( coklat ) + H 2 O Dalam titrasi ini, titrasi perlu dilakukan secara cepat dan pengocokan harus juga dilakukan secara kuat agar Ag + tidak teroksidasi menjadi AgO yang menyebabkan titik akhir titrasi menjadi sulit tercapai. Indikator menyebabkan terjadinya reaksi pada titik akhir dengan titran, sehingga terbentuk endapan yang berwarna merah-bata, yang menunjukkan titik akhir karena warnanya berbeda dari warna endapan analat dengan Ag +. Pada analisa Cl - mula-mula terjadi reaksi: Ag + (aq) + Cl - (aq) AgCl (s) Sedang pada titik akhir, titran juga bereaksi menurut reaksi: 2Ag + (aq) + CrO 4(aq) Ag 2 CrO 4(s)

Pengaturan ph sangat perlu, agar tidak terlalu rendah ataupun tinggi. Bila terlalu tinggi, dapat terbentuk endapan AgOH yang selanjutnya terurai menjadi Ag 2 O sehingga titran terlalu banyak terpakai. 2Ag + (aq) + 2OH - (aq) 2AgOH (s) Ag 2 O (s) + H 2 O (l) Bila ph terlalu rendah, ion CrO 4 - sebagian akan berubah menjadi Cr 2 O 7 2- karena reaksi 2H + (aq) + 2CrO4 2- (aq) Cr 2 O 7 2- +H 2 O (l) Yang mengurangi konsentrasi indikator dan menyebabkan tidak timbul endapannya atau sangat terlambat. Selama titrasi mohr, larutan harus diaduk dengan baik. Bila tidak, maka secara lokal terjadi kelebihan titrant yang menyebabkan indikator mengendap sebelum titik ekivalen tercapai, dan dioklusi oleh endapan AgCI yang terbentuk kemudian, akibatnya ialah, bahwa titik akhir menjadi tidak sharp (Harjadi, 1990). Dari standaridisasi tersebut, maka dapat diperoleh normalita dari AgNO 3 mealui perhitungan sebagai berikut : 2. Penentuan kadar NaCl dalam Sampel Telur Asin (Cara Mohr) Pada percobaan penentuan kadar NaCl, digunakan sampel, yaitu telur asin. Telur yang digunakan tersebut haruslah telur yang telah mengalami penggaraman,

sehingga memiliki kadar NaCl yang cukup tinggi. Penentuan kadar NaCl ini dilakukan dengan menggunakan metode Mohr, atau titrasi klorida dengan ion perak, dimana digunakan ion kromat sebagai indikator (Underwood A.L,Analisis Kimia Kuantitatif). Hal tersebut dapat terlihat dari penggunaan K 2 CrO 4 sebagai indikator. Setelah ditambahkan indikator, hasil dari hancuran putih dan kuning telur yang sudah ditambahkan aquades, menjadi berwarna putih untuk putih telur dan kuning untuk kuning telur. Kedua larutan tersebut di saring untuk mendapatkan filtratnya. Selanjutnya masing-masing hasil penyaringan (filtrate) di ambil masing-masing 10 ml yang kemudian dititrasi dengan menggunakan AgNO 3. Setelah dititrasi, kemudian timbul endapan. Penentuan kadar NaCl tersebut dapat diketahui lewat volume AgNO 3 yang terpakai pada saat titrasi. Perhitungan kadar NaCl-nya adalah sebagai berikut : a. Sampel putih telur

b. Sampel kuning telur Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa kadar NaCl pada telur asin sangat kecil yaitu kadar NaCl putih telur 4.577% dan kadar NaCl kuning telur 2.43%. Hal ini bisa terjadi karena proses penggaraman yang kurang sempurna, atau belum mengalami proses penggaraman. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Larutan Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi larutan-larutan dalam percobaan. Terutama parameter terpentingnya yaitu : a. Temperatur Kelarutan bertambah dengan naiknya temperatur. Kadangkala endapan yang baik terbentuk pada larutan panas, tetapi jangan dilakukan penyaringan terhadap larutan panas karena pengendapan dipengaruhi oleh faktor temperatur.

b. Sifat pelarut Garam-garam anorganik lebih larut dalam air. berkurangnya kelarutan di dalam pelarut organik dapat digunakan sebagai dasar pemisahan dua zat. c. Efek ion sejenis Kelarutan endapan dalam air berkurang jika larutan tersebut mengandung satu ion-ion penyusun endapan, sebab pembatasan Ksp. Baik kation maupun anion yang ditambahkan, mengurangi konsentrasi ion penyusun endapan sehingga endapan garam bertambah. Suatu endapan umumnya lebih dapat larut dalam air mumi daripada dalam suatu larutan yang mengandung salah satu ion endapan. Pentingnya efek ion sejenis dalam mengendapkan secara lengkap dalam analisis kuantitatif akan tampak dengan mudah. Dalam melaksanakan pengendapan itu lengkap. Dalam mencuci endapan di mana susut karena melarut mungkin cukup berarti. Dapatlah digunakan suatu ion sejenis dalam cairan pencuci untuk mengurangi kelarutan. Ion itu harus juga ion dari zat pengendap, dan tentu saja bukan ion yang sedang diselidiki. d. Efek ion-ion lain Beberapa endapan bertambah kelarutannya bila dalam larutan terdapat garam-garam yang berbeda dengan endapan. Hal ini disebut sebagai efek garam netral atau efek aktivitas. Semakin kecil koefisien aktivitas dari dua buah ion, semakin besar hasil kali konsentrasi molar ion-ion yang dihasilkan. e. Pengaruh hidrolisis Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air, akan menghasilkan perubahan (H + ). Kation dari spesies gararn mengalami hidrolisis sehingga menambah kelarutannya. f. Pengaruh kompleks

Kelarutan garam yang sedikit larut merupakan fimgsi konsentrasi zat lain yang membentuk kompleks dengan kation garam tersebut. Reaksi yang menghasilkan endapan dapat dimanfaatkan untuk analisis secara titrasi jika reaksinya berlangsung cepat, dan kuantitatif serta titik akhir dapat dideteksi. Beberapa reaksi pengendapan berlangsung lambat dan mengalami keadaan tewat jenuh. Reaksi samping tidak boleh terjadi, demikian pula kopresipitasi (Khopkar, 2002).

BAB VI KESIMPULAN Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan. Endapan terjadi jika suatu larutan terlalu jenuh dengan zat bersangkutan. Titrasi pengendapan merupakan analisis titrimetri berdasarkan terbentuknya endapan antara reagen dengan analit dan reagen dengan indikator dengan warna berbeda. Titrasi pengendapan terdiri dari 3 metode yaitu Mohr, Volhard, dan Fajans, namun yang diujikan pada praktikum ini hanya Mohr dan Volhard. Titrasi cara Mohr merupakan titrasi langsung dan titrasi ini dilakukan dalam suasana netral atau basa lemah Pada titrasi Mohr, kesempurnaan reaksi ditandai dengan makin besarnya endapan yang terbentuk. Metode Mohr merupakan metode suatu titrasi pengendapan yang menggunakan ion perak sebagai titran dan ion kromat sebagai indikator.

DAFTAR PUSTAKA A. L. Underwood. (1989). Analisa Kuantitatif Edisi Keempat. Erlangga : Jakarta. Day RA. Jr dan Al Underwood.1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga Harizul, Rivai. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : Universitas Indonesia. Harjadi W. (1993). Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia : Jakarta. Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Ilmu Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia. Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kuantitatif. PT Kalman Media Pustaka : Jakarta

Gambar Hasil Titrasi Pengendapan Gambar 1. tandarisasi AgNO 3 terhadap NaCl 0.1 N (Cara Mohr) Gambar 2. Penentuan kadar NaCl dalam Sampel Telur Asin (Cara Mohr)