Gambar 1. Kerangka Pemikiran 3 METODE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN. Penelitian yang berjudul : Hubungan status gizi dengan tingkat kebugaran pada siswa kelas XI SMAN 1 Palimanan.

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

Kata Kunci: Kadar Lemak, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru, Kesegaran Jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden

BAB 4 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas/olahraga secara teratur, tidur yang cukup dan tidak merokok

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB IV METODE PENELITIAN. kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

Specific Dynamic Action

PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG (LOW IMPACT) TERHADAP STATUS GIZI DAN KEBUGARAN MAHASISWI MURY KUSWARI

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi pada era globalisasi terjadi di. berbagai bidang. Hal ini berdampak pada penurunan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran,

METODE PENELITIAN. Desain Penelitan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORM RECALL MAKANAN 3X24 JAM (Untuk Mengukur Tingkat Konsumsi Makanan Atlet PSBL Langsa)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan LAKI-LAKI PEREMPUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

Transkripsi:

20 terhadap status gizi dan juga kebugaran mahasiswi. Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari penelitiaan ini : Keterangan : Variabel yang diukur Variabel yang tidak diukur Gambar 1. Kerangka Pemikiran 3 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental pretest dan postest dengan 3 kelompok perlakuan. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi yang berusia antara 18-21 tahun yang kemudian dipilih secara acak untuk menjadi sampel penelitian ini. Penempatan sampel pada kelompok perlakuan dilakukan secara acak (random assignment). Kelompok perlakuan I diberi latihan aerobik intensitas sedang (low impact) dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu, kelompok II diberi latihan aerobik intensitas sedang (low impact) dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu, kelompok III diberi latihan aerobik intensitas sedang (low impact) dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu. Ketiga kelompok ini mendapatkan perlakuan yang sama pada

setiap sesi latihannya yaitu dengan waktu 40 menit dan intensitas 60-80% dan dilakukan selama 8 minggu. Latihan dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu pada setiap minggunya dimulai pada jam 17.00 sampai 17.40 di ruang Auditorium Departemen Gizi Masyarakat IPB. Intervensi dilaksanakan dan dipimpin oleh seorang instruktur aerobik dengan mengikuti kaidah latihan aerobik. Lama latihan dan intensitas latihan diatur dengan program dari komputer yaitu Virtual DJ for Windows sehingga ketukan musik mengikuti ketentuan senam aerobik intensitas sedang (low impact) yaitu antara 100-135 ketukan permenit. Penelitian dilakukan di Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor pada bulan Maret Mei 2012. Intervensi latihan senam aerobik intensitas sedang (low impact) dilaksanakan di kampus Institut Pertanian Bogor dan Analisis laboratorium dilaksanakan di laboratorium Gizi Olahraga IPB dan klinik Nugroho Bogor. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah Mahasiswi IPB yang berumur 18-21 tahun. Pemilihan sampel dilakukan dengan melakukan pengacakan terhadap mahasiswi dan bersedia mengikuti penelitian yang akan dilakukan untuk kemudian dipilih masing-masing untuk setiap kelompok sampel. Kemudian peneliti memilih sampel yang sesuai dengan kriteri ekslusi dan inklusi yang kemudian dijadikan sampel dari penelitian ini. Adapun kriteria inklusi dari penelitian ini diantaranya remaja berusia antara 18-21 tahun, mahasiswa jurusan ilmu gizi masyarakat IPB, memiliki indeks masa tubuh >22, tidak menderita penyakit berat dan bersedia mengikuti penelitian ini sampai selesai. Sedangkan untuk kriteria ekslusi dari penelitian ini adalah merokok, mengkonsumsi suplemen tinggi protein atau lemak, mengikuti program latihan yang berat dan tergabung dalam penelitian lainnya. Penentuan jumlah sampel yang digunakan untuk mengukur peubah respon dilakukan melalui pendekatan dengan menggunakan rumus berikut ini (Lameshow 1997) : n = (Zα + Zβ) 2 σ 2 δ 2 keterangan : H o : μ = μo, H 1 : μ = μo + δ, Power test = 95%, n = sampel Zα = nilai peubah acak normal baku sehingga P(Z>Zα) = α = 0,05 = 1.96 Zβ = nilai peubah acak normal baku sehingga P(Z>Zβ>) = β = 0,05 = 1.64 σ 2 = ragam kebugaran jasmani mahasiswi, diasumsikan = 1 δ = perkiraan peningkatan kebugaran jasmani putri = 1,35 L/menit Berdasaarkan rumus tersebut, maka perolehan jumlah subjek yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak n= 5.67 6 orang. Adapun pertimbangan sampel yang drop out maka sampel ditambah menjadi 7 orang untuk tiap kelompoknya sehingga total sampel pada tiga kelompok perlakuan berjumlah 21 orang. Pada penelitian ini terjadi drop out pada 1 orang sampel kelompok 1 dan 1 orang pada kelompok 2 dengan alasan sakit, sehingga jumlah sampel penelitian ini menjadi 19 orang dengan status gizi overweight dan obesitas. 21

22 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data penelitian yang akan dikumpulkan menggunakan data primer melalui pengkukuran dengan berbagai alat yang sesuai dengan pengukuran yang akan dilakukan. Data ini meliputi data berat badan (kg) dengan menggunakan timbangan scale person dan mempunyai ketelitian 0.1 kg, tinggi badan (cm) dengan menggunakan microtoise yang memiliki ketelitian 0.1 cm kemudian dikonversi menjadi indek masa tubuh (kg/m 2 ) dengan rumus BB (kg)/tb 2 (m). Pengukuran lemak bawah kulit (triceps, abdomen dan paha) dengan menggunakan skinfold. Pengukuran komposisi tubuh meliputi lean body mass (LBM), soft lean mass (SLM), total body water (TBW), percent of body fat (PBF), mass body fat (MBF) dengan menggunakan metode Body Impedance Analyzer (BIA) menggunakan alat Body Composition Analyzer dengan merk Olympia 3.5 TM. Pengukuran profil lipid serum (kolesterol total, HDL-C, LDL-C dan trigliserida) dengan menggunakan metode enzymatic colorimetric test. Metode dan pengukuran kebugaran jasmani meliputi kekuatan (sprint 60m) kekuatan (push up dan sit up) kelentukan (vertical jump) dan daya tahan (lari 1000m). Pengukuran konsumsi energi dan protein dengan menggunakan metode food record 2x24 jam pada hari dan hari non- dan juga pengukuran aktivitas fisik menggunakan physical activity record 2x24 jam. Tabel 5 Pengukuran Status Gizi Antropometri Indeks masa tubuh Status Gizi Antropometrik Komposisi tubuh Komposisi lemak tubuh Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan scale person yang berkapasitas 100 kg dan tinggi badan diukur dengan microtoise somatometre dengan ketelitian 0.1 cm dengan merk Tanaka. (Supriasa 2001) LBM,SLM,TBW, PBF dan MBF (body composition analyzer) merk Olimpia 3.5 (Supriasa 2001) (skinfold) : tricep, abdomen dan paha depan (Supriasa 2001) Sebelum dan sesudah

23 Tabel 6 Pengukuran Status Gizi Biokimia Status Gizi Biokimiawi Profil Lipid Serum (kolesterol, LDL, HDL dan Trigliserida) enzymatic colorimetric test (Arora 2007) Klinik Nugroho Bogor Sebelum dan sesudah Tabel 7 Pengukuran Kebugaran Kebugaran Kecepatan Kekuatan Kelentukan Daya tahan lari cepat 60 meter Push up 60 detik Sit up 60 detik Vertical jump Lari 1000 meter Sebelum dan sesudah Tabel 8 Pengukuran Tingkat Konsumsi Tingkat Konsumsi Energi total dan jumlah protein Food Record 2x 24 jam sebelum dan setelah Tabel 9 Pengukuran Tingkat Aktivitas Fisik Tingkat Aktivitas Fisik Pengeluaran energi Physical Activity Record 2x 24 jam sebelum dan setelah Prosedur Analisis Data Analisa dilakukan dengan cara bertahap mulai dari data yang terkumpul di lapangan maupun data kuesioner sampai data siap untuk dianalisis. Data yang terkumpul di lapangan dan juga melalui kuesioner kemudian melalui tahapan editing, coding dan entry. Untuk mengetahui sebaran data secara deskriptif menggunakan analisis univariat. Kemudian seluruh data rasio dari variable

24 konsumsi, aktivitas fisik, status gizi dan juga kebugaran antara sebelum dan sesudah perlakuan diuji dengan menggunakan uji skala data yang digunakan Paired Sample T Test untuk melihan pengaruh sebelum dan sesudah perlakuan. Setelah itu menggunakan analisis Uji One Way ANOVA untuk membandingkan perbedaan rata-rata variabel bebas dan terikat dua atau lebih kelompok baik sebelum maupun sesudah perlakuan dilanjutkan dengan Uji Duncan pada variable yang signifikan. Dalam penelitian ini kelompok perlakuannya terdiri atas 3 variabel, yaitu antar perlakuan senam aerobik intensitas sedang (low impact) 2x latihan dalam seminggu, 3x latihan dalam seminggu dan 4x latihan dalam seminggu. Tingkat significant yang digunakan adalah 5 %.Pengolahan data menggunakan SPSS versi 20.0. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan membagi kelompok menjadi tiga yang mendapat latihan senam aerobik intensitas sedang (low impact) selama 8 minggu, dimana setiap minggunya masing-masing kelompok mendapatkan latihan dengan frekuensi yang berbeda. Hasil penelitian Dehghan (2009) menunjukkan adanya pengaruh pemberian latihan aerobik intensitas sedang terhadap indek masa tubuh dan komposisi lemak tubuh dalam waktu 8 minggu. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Brooks dan Farey dalam Sajoto (1995) bahwa menjelaskan bahwa waktu yang digunakan dengan lama latihan 6-15 minggu, sudah dapat menggambarkan peningkatan kapasitas yang berarti. Masing-masing kelompok memiliki perbedaan frekuensi latihan yaitu: kelompok pertama mendapatkan 2x latihan, kelompok kedua mendapatkan 3x latihan dan kelompok ketiga memperoleh 4x latihan. Masing-masing kelompok memperoleh latihan dengan intensitas yang sama yaitu 60-80% tetapi memiliki jumlah frekuensi latihan yang berbeda. Setiap intevensi senam aerobik intensitas sedang (low impact) dalam setiap pelaksanaanya dilakukan secara sama yaitu dimulai dengan pemanasan (stretching) selama 5-10 menit tempo yang digunakan antara 100-115 ketukan permenit kemudian dilanjutkan dengan inti selama 20-30 menit temponya 115-135 ketukan permenit dan diakhiri dengan pendinginan 5-10 menit. Gerakan yang diberikan merupakan rangkaian dari gerakan-gerakan dasar senam aerobik. Gerakan kaki dan tangan dikombinasikan membentuk suatu rangkaian gerakan yang asik dan menyenangkan sehingga peserta senam aerobik menjadi tidak bosan dalam mengikuti latihan ini. Setiap latihan senam aerobik intensitas sedang (low impact) berbeda dari tiap pelaksanaan nya, hal ini dilakukan untuk mencegah kebosanan dan meningkatkan semangat dalam pelaksanaannya tetapi intensitas latihan menjadi patokannya, yaitu intensitas yang diberikan pada setiap yaitu 60-80% DNM. Analisis Status Gizi dan Status Kebugaran Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorb) dan penggunaan (utilization) zat gizi makanan. Status gizi seseorang dapat diukur dan dinilai, sehingga dapat diketahui baik tidak tubuhnya untuk digunakan dalam aktifitas. Status gizi yang baik dan optimal menjadikan pertumbuhan fisik, perkembangan

otak, kemampuan tubuh pada tingkatan setinggi mungkin. Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran langsung dapat dilakukan melalui pengukuran antripometri, klinis, biokimia dan biofisik sedangkan untuk pengukuran secara tidak langsung melalui survey konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Pengukuran antropometri khususnya pengukuran berat badan merupakan prinsip dasar pengkajian gizi dalam asuhan medik. Selain itu, untuk mengkaji status gizi secara akurat dan spesifik digunakan pengukuran yang mencakup indek masa tubuh (IMT) dengan menggunakan timbangan Scale Person dan untuk mengukur tinggi badan dengan menggunakan microtoise somatrometre dengan merk Tanaka. Pengukuran lemak bawah kulit dilakukan dengan menggunakan skin fold calipers slim guide yang mempunyai standar atau jangkauan jepitan 20-40 mm 2 dengan ketelitian 0,1 mm, tekanan yang konstan 10 gram/mm 2 (Supriasa 2001). Pengukuran klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan gizi di dalam tubuh. Dalam penelitian ini digunakan pengukuran komposisi tubuh dan komposisi lemak tubuh dengan menggunakan alat Body Composition Analizer dengan merk Olympia 3.5. Pengukuran status biokimia adalah pemeriksaan yang diuji secara labolatories yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh antara lain darah, urin, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Pada penelitian ini menggunakan pemeriksaan profil lipid darah yaitu total kolesterol, HDL, LDL dan Trigliserida. Sehari sebelum pelaksanaan tes, sampel diminta untuk menjalani puasa antara 10-12 jam, dengan tetap boleh minum air putih kemudian dilakukan pengambilan darah secara serentak antara jam 07.00-08.00, selanjutnya darah dibawa ke labolaturium Klinik Nugroho dan kemudian didapat parameter dari pengukuran total kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida. Pengukuran kebugaran dilakukan untuk mengetahui kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Unsur-unsur kebugaran jasmani berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu daya tahan (endurance), kekuatan (strength), kecepatan (speed) dan kelentukan (flexibility). Keempat komponen ini merupakan unsur dasar dari kondisi fisik yang dimiliki oleh seseorang dan dapat meningkat dengan adanya latihan rutin yang dilakukan. Pengukuran tes kebugaran dilakukan secara serempak pada pagi hari diawal dan di akhir yaitu antara pukul 06.00-09.00 satu hari setelah pemeriksaan status gizi dilakukan. Pengukuran tes kebugaran pada kelompok mahasiswi yaitu lari cepat 60 meter, push up 60 detik, sit up 60 detik, vertical jump dan lari 1000 meter. Pengukuran dimulai dengan lari cepat 60 sejauh meter dan catatan waktu dalam detik yang menjadi parameter dalam pengukuran ini, semakin cepat lari yang dilakukan menunjukkan seseorang memiliki kemampuan dalam kecepatan dan kekuatan otot tungkai. Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan pull up selama 60 detik dimana parameternya adalah jumlah angkatan yang berhasil dilakukan. Hal ini menunjukkan kekuatan otot lengan untuk melakukan aktivitas mengangkat berat tubuh sendiri. Pelaksanaan tes dilanjutkan dengan sit up yang dilakukan selama 60 detik untuk mengukur kekuatan dan kelentukan otot perut, semakin banyak angkatan yang dilakukan menunjukkan kekuatan dan kelentukan ototnya baik. 25

26 Tes yang dilakukan selanjutnya adalah tes vertical jump untuk mengukur kekuatan kaki dan daya ledak otot, semakin tinggi loncatan yang dilakukan menunjukkan daya ledak dan kekuatan ototnya baik. Pengukuran dilakukan dengan memberikan 3 kali kesempatan loncatan dimana nilai tertinggi dari lompatan yang dipakai sebagai indikatornya. Pelaksanaan tes yang terakhir adalah pengukuran daya tahan dengan lari 1000 meter atau pada penelitian ini dengan menyelesaikan jarak tempuh 2.5 kali putaran track lari di belakang Gymnasium IPB. Semakin singkat waktu yang diselesaikan menunjukkan bahwa seseorang memiliki daya tahan yang baik. Semua tes kebugaran yang dilakukan dengan memberikan syarat bahwa sampel cukup melakukan istirahat (tidur) yaitu 7-8 jam, sudah melakukan sarapan 1-2 jam sebelumnya, tidak dalam kondisi sakit dan juga menggunakan perlengkapan olahraga sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Selain itu antar tes diberikan waktu istrahat yang cukup (5-10 menit), yaitu dimana kondisi sampel sudah siap kembali untuk melakukan tes berikutnya. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan diperoleh data karaketeristik subjek penelitian dari berbagai macam variabel. Rata-rata umur sampel adalah 20 tahun dengan umur maksimal adalah 22 tahun dan umur minimal adalah 18 tahun. Rata-rata berat badan sampel adalah 64.37 kg dengan berat badan maksimum adalah 87.43 kg dan berat badan minimal 54.5 kg. Indeks masa tubuh (IMT) rata-ratanya adalah 26.8 dengan nilai IMT maksimal adalah 33.7 dan minimal IMT adalah 22.9. Pada Tabel 10 menunjukan nilai minimal, maksimal dan rata-rata karakteristik sampel penelitian. Tabel 10 Data karakteristik sampel Variable awal subjek Penelitian Minimal Maksimal Rata-rata Usia 18.2 22.11 20.21 Berat badan 54.5 87.3 64.37 Tinggi Badan 142.9 162.4 154.9 Indek Masa Tubuh 22.9 33.4 26.8 Pada Tabel 10 diketahui bahwa subjek penelitian semuanya berjenis kelamin perempuan yang mempunyai usia pada rentang remaja akhir dan dewasa awal yaitu antara 18 sampai 22 tahun dimana untuk usia 18 tahun berjumlah 1 orang, usia 19 tahun berjumlah 1 orang, usia 20 tahun berjumlah 11 orang, usia 21 tahun berjumlah 5 orang dan yang berusia 22 tahun berjumlah 1 orang. Subjek dalam penelitian ini juga merupakan mahasiswi dari program studi Gizi Masyarakat IPB angkatan 46 dan 47 yang masih aktif dalam perkuliahan.