BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

Pengantar Manajemen. Eni Widiastuti

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ekonomi sekarang banyak bermunculan perusahaan perusahaan

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB X. PENGENDALIAN INTERN

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

BAB II BAHAN RUJUKAN

Penganggaran Perusahaan 53 ANGGARAN PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

POKOK BAHASAN PENGENDALIAN. Sub Pokok Bahasan Pengendalian yang Efektif Perencanaan System Pengendalian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit menjalankan kegiatan usaha dengan menghasilkan jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

Makalah Akuntasi Sektor Publik. Akuntansi Manajemen Sektor Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Operasional. berbagai jenis biaya diantaranya adalah biaya bahan, upah langsung dan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Dasar Manajemen & Kepemimpinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan 6 BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang dikelola untuk memanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. waktu yang panjang dengan melakukan usaha-usaha yang sesuai dengan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut MC.Maryati (2008;25) Manajemen perkantoran efektif yaitu Suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

PENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi.

MANAJEMEN KEPERAWATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang dihadapi PT. PAL cukup kompleks. Salah satunya adalah terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Tinjauan Umum Akuntansi Pertanggungjawaban. pertanggungjawaban terdiri dari beberapa elemen inti, yaitu :

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

Transkripsi:

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah diterapkan (Stoner, 1982 dalam Handoko, 2001). 2.1.2 Manajemen Rumah Sakit Manajemen Rumah Sakit berfungsi untuk mengkoordinasi kebijaksanaan, tujuan, program, prosedur kerja, serta penggunaan sumber daya disetiap unit agar konflik antar unit dapat dihindari. Semua sumber daya akan saling berinteraksi, sehingga perlu dikelola agar menghasilkan pelayanan yang optimal bagi pasien. 2.2 Akuntansi 2.2.1 Pengertian Rahardjo (1990) dalam Sabarguna (2007) mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasi, mengukur dan melepaskan informasi ekonomi dalam perusahaan sehingga dimungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Akuntansi Manajemen adalah laporan keuangan yang disusun terutama menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional serta penghitungan biaya. 2.2.2 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang, catatan-catatan, dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan data keuangan. Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu subsistem dari bisnis yang dikembangkan dengan tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk didalam fungsi akuntansi. Sistem informasi

7 akuntansi menjalankan fungsi akuntansi, yaitu: pencatatan (recording), pengelompokkan (Classifying), perangkuman (summarizing), pelaporan (reporting). (Sabarguna, 2007) Kualitas informasi yang diberikan yang dihasilkan dari sistem tersebut berdampak terhadap kemampuan manajemen dalam membuat keputusan dalam mengendalikan aktivitas entitas dan menyiapkan laporan keuangan yang andal (Trihantoro, 2006). 2.3 Cost Control (Pengendalian Biaya) 2.3.1 Pengertian Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Mulyadi. (2005). Jenis biaya berdasarkan sifat kegunaannya, terdiri dari : a. Biaya Investasi, yaitu biaya yang manfaatnya dapat dipergunakan selama lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam biaya investasi adalah biaya gedung, biaya alat medis, dan biaya alat nonmedis b. Biaya Pemeliharaan, yaitu biaya yang berfungsi untuk mempertahankan atau memperpanjang kapasitas barang investasi. Dengan demikian klasifikasinya mengikuti klasifikasi biaya investasi (biaya gedung, biaya alat medis, dan biaya alat nonmedis) c. Biaya Operasional, yaitu biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu relative singkat. Yang termasuk dalam biaya operasional adalah biaya gaji, biaya obat dan bahan, biaya makan, biaya ATK, dan biaya umum (listrik, telepon, air, dll) Sedangkan pengendalian adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan, dan penilaian (evaluation) untuk menjamin bahwa tujuan dapat tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan.(soedjadi, 1996). Menurut Panglaykim (1991) Control tidaklah berarti mengontrol saja, tetapi juga meliputi aspek penelitian, apakah yang dicapai itu sesuai dan sejalan dengan tujuan-tujuan

8 yang sudah ditetapkan, lengkap dengan rencananya, kebijaksanaan, program, dan lain sebagainya dari manajemen. Terdapat beberapa pengertian mengenai Cost Control, antara lain : 1. Berdasarkan Business Dictionary a. Cost Control merupakan penerapan dari proses penyelidikan untuk mendeteksi adanya penyimpangan biaya actual dari dana anggaran b. Merupakan prosedur pemeriksaan untuk memastikan penyebab terjadinya penyimpangan/perselisihan dan melakukan tindakan koreksi antara realisasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan 2. Menurut Wideman (1995) Cost Control bertanggung jawab dalam menulusuri biaya / aliran dana terhadap anggaran/budget yang telah ditetapkan. 2.3.2 Peran Cost Control Pencatatan, penggalangan, pengalokasian, dan pelaporan biaya akan berperan dalam pengendalian. (Sabarguna, 2007). Peran tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : 1. Anggaran biaya (budget) Anggaran biaya yang ditentukan akan merupakan dasar dapat benar tidaknya pelayanan dijalankan. Anggaran (budget) menurut Soedjadi (1996) adalah suatu penyusunan perkiraan secara terinci tentang hasil yang ingin dicapai dari penggunaan uang yang tersedia untuk suatu pelaksanaan program kegiatan organisasi, berdasarkan atas harapan-harapan yang maksimal tetapi wajar demi tercapainya tujuan yang sudah ditetapkan. Pengawasan anggaran (budgetary control) adalah suatu sistem penggunaan bentuk-bentuk sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan melakukan pembandingan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan (Handoko, 1984). 2. Biaya standar, yaitu dengan biaya standar yang ditentukan merupakan patokan bagi di atas atau di bawah standar yang ditentukan.

9 3. Prosedur pencatatan, adanya prosedur pencatatan biaya dapat menghindari terjadinya pemborosan Peran Cost Control menurut Panglaykin dan Tanzil (1991) adalah : 1. Menilik Pengeluaran Dengan mengadakan analisa, dan sintesa serta menggunakan perbandingan maka terdapatlah pengawasan dan penelitian yang layak 2. Mengadakan penelitian usaha efisiensi Pengeluaran untuk direct labour cost mudah diketahui, tetapi jika tidak ada produktivitas, maka ini tidak dapat dipertanggungjawabkan 3. Mengadakan distribusi pada biaya overhead 4. Melakukan produksi dalam jumlah ekonomis serta dalam jumlah yang dapat dijual 5. Menetapkan harga penjualan 6. Mengurangi waste atau penghamburan Menganjurkan kepada buruh untuk berpikir dalam suasana hemat. Berdasarkan pengertian dan peran Cost Control diatas dapat disimpulkan bahwa pegendalian biaya merupakan suatu teknik meningkatkan kinerja keuangan dengan melakukan penghematan dan pengawasan terhadap pengeluaran agar efektif dan efisien. 2.3.3 Pengendalian Fixed Asset Pengendalian menurut Wilkinson (1993) terdiri dari evaluasi kinerja yang direncanakan dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, serta pengambilan tindakan-tindakan perbaikan bila diperlukan. Pengendalian menurut Ivancevich (1989) memerlukan tiga elemen, diantaranya: memiliki standard performance, memiliki informasi yang menunjukkan adanya penyimpangan antara actual performance dengan standard performance, serta adanya tindakan untuk memperbaiki actual performance tersebut agar sesuai dengan standar Fixed asset atau aktiva tetap berdasarkan pengertian dari Standar Akuntansi Keuangan (2004) adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk

10 siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Fixed Asset menurut Kieso (2000) memiliki tiga karakteristik utama yaitu: Diperoleh untuk digunakan dalam operasional perusahaan dan tidak untuk dijual kembali (resale) Mempunyai sifat jangka panjang dan umumnya mengalami penyusutan (depresiasi). Fixed asset mempunyai usia bertahun tahun dan mengalami penyusutan. Perusahaan mengalokasikan biaya investasi pada asset tersebut untuk periode-periode yang akan datang sampai dengan habis masa penyusutannya Memiliki bentuk fisik. Inilah yang membedakannya dengan intangible asset seperti hak paten atau goodwill. Maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian biaya fixed asset merupakan suatu upaya dalam melakukan efisiensi dan efektifitas biaya atas asset tetap perusahaan yang memiliki umur lebih dari satu tahun. 2.3.4 Pengendalian Terhadap Barang Persediaan (Stock Inventory) Pengendalian persediaan adalah aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan. Menurut Rangkuti (2006) rumah sakit / perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan dan mungkin mempunyai opportunity cost. Demikian pula jika rumah sakit/ perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan atau stockout cost. Salah satu bentuk pengendalian pada barang persediaan adalah stock tacking. Stock tacking adalah metode pengendalian yang digunakan untuk

11 memvalidasi posisi inventory di lapangan dengan kondisi yang dicatat guna pengontrolan pergerakan inventory perusahaan (Yunarto&Santika, 2005) 2.3.5 Pengendalian Harga Pokok Penjualan Biaya Satuan adalah biaya yang diperlukan atau dikeluarkan untuk menghasilkan satu satuan produk (barang atau jasa). Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. Kemudian dilakukan analisa bila terjadi penyimpangan biaya tersebut dan menyajikan informasi penyebab terjadinya selisih tersebut.(mulyadi, 2005) 2.4 Sistem Sistem menurut Azwar (1996) adalah kumpulan dari bagian-bagian yang berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang majemuk, dimana masingmasing bagian bekerjasama secara bebas dan terkait untuk mencapai sasaran kesatuan dalam suatu situasi yang majemuk pula. Suatu sistem disebut suatu metoda apabila bagian-bagian atau elemenelemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metoda yang dapat dipakai sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. Sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan dan mempengaruhi, yaitu : masukan, proses, keluaran, umpan balik, dampak, lingkungan. 2.4.1 Input (Masukan) Komponen input merupakan unsur pokok untuk menjalankan operasional suatu organisasi. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.

12 2.4.1.1 Man (Sumber Daya Manusia) Sumber daya manusia adalah unsur terpenting dalam organisasi. Kegiatan di organiasi tidak akan bisa berjalan tanpa adanya sumber daya manusia yang menjalankannya. Bagi rumah sakit, salah satu indicator keberhasilannya yang efektif dan efisien adalah tersedianya SDM yang cukup dengan kualitas yang tinggi, professional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap personel. (Ilyas, 2004) Pada setiap pelaksanaan tugas harus ditentukan persyaratannya terlebih dahulu, setelah itu barulah dipilih orang yang sesuai untuk menduduki jabatan tersebut. Jika belum ada orang yang sesuai dapat diusahakan melalui pendidikan atau pelatihan. Oleh karena itu, pendidikan dan latihan merupakan suatu keharusan dalam rangka mengisi kebutuhan personil secara terus menerus. Supervisi pun harus dilakukan kepada seluruh pegawai secara terus menerus. Sumber daya manusia merupakan pelaksana dari seluruh kegiatan di dalam perusahaan, sehingga merupakan sumber penyimpangan yang utama (Tedjakusnadi, 2002). 2.4.1.2 Money (Anggaran) Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya - sumber daya keuangan yang disisihkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu selama periode waktu yang ditetapkan. Anggaran menunjukkan pengeluaran, penerimaan, atau laba yang direncanakan di waktu yang akan datang. Anggaran mencerminkan sasaran, rencana, dan program-program organisasi yang dinyatakan dalam bentuk bilangan. (Handoko, 1984). 2.4.1.3 Method (Prosedur) Prosedur adalah rangkaian dari suatu tata kerja yang berurut,tahap demi tahap serta jelas menunjukkan jalan atau alur (flow) yang harus ditempuh dari mana pekerjaan itu berasal ke mana diteruskan dan kapan atau dimana selesainya (Soedjadi,1996) Agar semua orang dalam organisasi dapat bekerja dengan baik untuk mencapai sasaran bersama yang ditetapkan maka harus disusun prosedur kerja secara jelas dan tertulis. Uraian tugas harus tertulis, tegas, terperinci dan memuat

13 apa yang harus dikerjakan oleh seorang pejabat, juga sudah tergambar wewenang yang dilimpahkan. Tanpa uraian tugas yang jelas maka seorang pejabat harus menafsirkan sendiri tugasnya dan mungkin akan menyebabkan pekerjaan itu tidak terbagi habis dan akhirnya mungkin akan menimbulkan benturan-benturan di antara sesama pejabat. 2.4.1.4 Material (Bahan Baku) Menurut Soedjadi (1996) yang dimaksud material dalam adalah bahan baku yang diperlukan bagi pelaksanaan fungsi-fungsi pimpinan, dan juga bagi pencapaian tujuan organisasi. 2.4.1.5 Machine (Peralatan) Machine merupakan alat-alat kerja yang melahirkan adanya gerakan otomasi (automation) yang juga diperlukan dalam rangka proses manajemen atau prosedur kerja dengan setepat-tepatnya. (Soedjadi, 1996) 2.4.2 Proses Proses merupakan elemen dalam suatu sistem yang berfungsi mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang direncanakan. Komponen proses yang digunakan peneliti terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian/pelaksanaan, dan pengawasan/ evaluasi 2.4.2.1 Planning (Perencanaan) Planning adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. (Stoner, 1982 dalam Handoko, 2001) Menurut Azwar (1996) jika ditinjau dari frekwensi penggunaan rencana yang dihasilkan, perencanaan dapat dibedakan atas dua macam yakni: a. Digunakan satu kali Disebut penggunaan satu kali (single-use planning), apabila rencana yang dihasilkan hanya dapat dipergunakan satu kali. Perencanaan yang seperti

14 ini dapat secara sengaja dilakukan, atau karena memang telah tidak dapat digunakan lagi. Antara lain karena keadaan lingkungan yang telah berubah. b. Digunakan berulang kali Disebut penggunaan berulang kali (repeat-use planning), apabila rencana yang dihasilkan dapat dipergunakan lebih dari satu kali. Menurut Newman, perencanaan model ini hanya dapat dilakukan, apabila situasi dan kondisi lingkungan normal serta tidak terjadi perubahan yang terlalu mencolok. Perencanaan berulang kali ini disebut pula dengan nama perencanaan standar (standar planning). 2.4.2.2 Organizing(Pengorganisasian) Organizing adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi Menurut Siagian (1996) Organisasi adalah manifestasi daripada kemampuan manusia untuk bekerja sama secara kooperatif karena tugas-tugas yang terdapat dalam organisasi harus dibagi-bagi sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat orang yang tersedia di dalam organisasi. 2.4.2.3 Leading (Kepemimpinan) Leading adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. 2.4.2.4 Controlling (Pengendalian/Pengawasan) Controlling adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan

15 diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Pengendalian menurut Wilkinson (1993) terdiri dari evaluasi kinerja yang direncanakan dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, serta pengambilan tindakan-tindakan perbaikan bila diperlukan. Menurut Young (1994) pengendalian sistem merupakan fungsi yang penting dalam manajemen. Dengan adanya fungsi ini akan membantu manajer memastikan pendayagunaan sumber daya organisasi berlangsung secara efektif dan efisien. Efektifitas diartikan sebagai pencapaian dari apa yang diharapkan oleh perusahaan atau organisasi. Efisiensi menunjukkan bahwa tujuan organisasi dapat dicapai dengan biaya serendah mungkin. Panglaykim (1991) menyebutkan bahwa controlling dapat kita lihat dari tiga sudut yaitu: 1. Menyeleksi standard dan titik-titik strategis (selecting standard and strategic points). 2. Pemeriksaan dan memberikan laporan akan pelaksanaan yang lalu. 3. Mengambil tindakan-tindakan korektif (sesuatu yang akan memperbaiki keadaan yang buruk) 2.4.3 Output (Keluaran) Keluaran atau output adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut. Keluaran dari proses pengendalian adalah berupa pencatatan dalam laporan, dimana laporan tersebut akan menjadi sumber informasi bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan. Pelaporan adalah upaya menginformasikan kegiatan dan perkembangannya di dalam organisasi kepada pimpinan. Seluruh kegiatan dan perkembangan didalam organisasi harus direkam, maka sumber terpercaya dari laporan adalah rekaman (hasil pencatatan) kegiatan. Laporan pengendalian membantu untuk mengendalikan perolehan dan penggunaan sumber daya dengan membandingkan prestasi actual terhadap tolak ukur. Berikut adalah contoh laporan pengendalian yang dipakai perusahaan (Wilkinson, 1993)

16 2.4.4 Feed Back (Umpan Balik) Umpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut 2.4.5 Impact (Dampak) Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem 2.4.6 Environment (Lingkungan) Lingkungan (environment) adalah dunia diluar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.

17 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka perlu diketahui kesiapan komponen input di sub unit Cost Control dalam melaksanakan proses pengendalian. Penelitian ini menggunakan kerangka sistem yang terdiri dari input, proses, dan output. Komponen input terdiri dari sumber daya manusia, prosedur / SOP (Standar Operasional Prosedur), dan sistem informasi. Sedangkan komponen proses terdiri dari perencanaan kegiatan Cost Control, pengorganisasian dalam Cost Control, implementasi tugas Cost Control, dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Cost Control. Variable pada output adalah tercapainya target Cost Control dalam pengendalian biaya atas asset tetap dan inventory, serta pembuatan Harga Pokok Penjualan. Namun pada penelitian ini area penelitian dibatasi sampai dengan proses, yaitu sebagai berikut : Input - Man - Method - Money - Material & Machine Proses - Perencanaan - Pengorganisasian - Implementasi Pelaksanaan Peran dan Fungsi - Pengawasan Output Tercapai target Cost Control terhadap asset tetap dan barang habis pakai, serta penetapan Harga Pokok Penjualan Keterangan : Area Penelitian 3.2 Definisi Operasional Berikut adalah definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

18 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur INPUT Man Persepsi karyawan mengenai dan telaah Pedoman kecukupan jumlah dokumen tenaga yang berada di sub unit Cost Control Kompetensi (Latar belakang / pendidikan karyawan, pengalaman kerja, serta pelatihan yang memadai) Method Kebijakan, Pedoman (Prosedur dan Surat Keputusan telaah Sistem mengenai peran dokumen, Informasi) dan fungsi Sub observasi Unit Cost Control Prosedur Kejelasan tata cara yang digunakan untuk melaksanakan tugas. Sistem Informasi Rangka kerja mengolah data

19 menjadi informasi yang akan diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dapat menyediakan informasi yang menunjang pengambilan keputusan Menyediakan informasi yang mendukung operasi harian Menyediakan informasi yang menyangkut pengelolaan kekayaan Money Tersedianya anggaran dana dalam jumlah dan diperoleh pada waktu yang tepat Material & Tersedianya fasilitas Machine dan sarana sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan PROSES Perencanaan Menetapkan sasaran dan menentukan, Observasi dan telaah Pedoman Pedoman Pedoman

20 langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam mencapai sasaran/target tersebut selama satu periode Siapa yang akan melaksanakannya Kapan waktu untuk melaksanakannya Sarana apa saja yang diperlukan Pengorganisasian Upaya mengatur SDM dalam struktur organisasi agar dapat mencapai sasaran yang telah direnacanakan secara efektif dan efisien Implementasi Proses pelaksanaan Pelaksanaan tugas Cost Control Tugas Pengawasan Upaya yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan dokumen dan telaah dokumen dan telaah dokumen Pedoman Pedoman Pedoman