PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
K A T A P E N G A N T A R

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

2012, No Mengingat Menetapkan d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Perat

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KAJIAN INTEGRASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 DAN PEDOMAN KNAPPP 02 BAGI INSTITUSI RISET DI INDONESIA

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

PRANATA LITBANG BALAI PENELITIAN TANAH PANDUAN MUTU PRANATA LITBANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

Kriteria Lembaga Penyelenggara Pelatihan Asesor Lisensi

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

Manual Mutu Penelitian Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.04. M a n u a l M u t u P e n e l i t i a n 2

LAPORAN TINJAUAN MANAJEMEN

Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

KEBIJAKSANAAN BIDANG IPTEK

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang:

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kebijakan Manajemen Risiko

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

JOB DESCRIPTION. ( Rincian Tugas )

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Sistem manajemen mutu Persyaratan

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Diklat Pendamping Akreditasi FKTP MATERI INTI 6 TEKNIK AUDIT INTERNAL

ISI SK KAK SPO TELUSUR

LAMPIRAN PERJANJIAN SERTIFIKASI PERATURAN SERTIFIKASI

Budhipura 2015 PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK TINGKAT PROPINSI SE-INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Tehnik audit internal

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2016

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PANDUAN ANUGERAH IPTEK PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (PRAYOGASALA)

INSENTIF RISET SINAS

TENTANG : STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA

LAMPIRAN II ORGANISASI LEMBAGA, UNIT SERTIFIKASI DAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

Komite Akreditasi Nasional

BAB II LANDASAN TEORI

Pendahuluan 12/17/2009

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan

DAFTAR ISI. Halaman Muka... Kata Pengantar... Daftar Isi...

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Transkripsi:

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat: Gedung II BPPT Lantai 6 Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Telp. (021) 3169171, Fax. (021) 3169171, 3101952 Website : http://knappp.ristek.go.id, e-mail: knappp@ristek.go.id

KATA PENGANTAR Salah satu tugas Menteri Negara Riset dan Teknologi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melaksanakan koordinasi tersebut, diperlukan pemantauan mutu dan efektivitas semua kegiatan litbang, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Pemantauan dan pengawasan terhadap mutu dan efektivitas kegiatan, dimaksudkan juga sebagai pembinaan terhadap Pranata Litbang yang dilakukan secara terus menerus dan berkala berdasarkan pedoman yang berlaku. Untuk melakukan pembinaan secara aktif terhadap kinerja Pranata Penelitian dan Pengembangan (Pranata Litbang) dalam melayani masyarakat melalui pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, pemerintah melalui Menteri Negara Riset dan Teknologi telah membentuk Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) untuk mengembangkan dan memberikan saran kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi perihal sistem akreditasi Pranata Litbang. Akreditasi diberikan kepada Pranata Litbang milik pemerintah maupun swasta yang telah memenuhi persyaratan akreditasi Pranata Litbang. Dengan demikian, kinerja Pranata Litbang diharapkan dapat meningkatkan mutu dan efektivitasnya. Dalam pelaksanaan akreditasi Pranata Litbang, KNAPPP telah menerbitkan Pedoman KNAPPP 02:2004 tentang Persyaratan Umum Pranata Penelitian dan Pengembangan. Sejalan dengan waktu diterapkan di lapangan dan dari hasil evaluasi, ditemukan beberapa kekurangan dan kendala, antara lain ketentuan yang lama lebih menekankan pada kesesuaian dengan persyaratan umum yang ditetapkan dalam Pedoman KNAPPP 02:2004 dan kurang memperhatikan aspek pengelolaan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu melalui forum Rapat Anggota KNAPPP tanggal 31 Juli 2007, diputuskan untuk melakukan revisi terhadap Pedoman tersebut. Untuk melakukan revisi tersebut, dibentuk Tim yang terdiri dari wakil-wakil Anggota KNAPPP, Asesor, Panitia Teknis dan Pranata Litbang yang bertugas untuk membuat Pedoman 02:2007 tentang Persyaratan Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan. Konsep ini kemudian disetujui dan telah ditetapkan sebagai Pedoman KNAPPP 02:2007 tentang Persyaratan Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan dalam Rapat Anggota KNAPPP tanggal 18 Desember 2007. Pedoman 02:2007 mencakup bidang MIPA dan Sosial. Pada Pedoman KNAPPP 02:2007 tentang Persyaratan Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan ini tertuang persyaratan signifikan tentang Manajemen Kekayaan Intelektual (KI), Manajemen Risiko dan Kode Etik dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan. Dengan ditetapkannya Pedoman KNAPPP 02:2007 tentang Persyaratan Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan ini, maka Pedoman KNAPPP 02:2004 tentang Persyaratan Umum Pranata Penelitian dan Pengembangan dinyatakan tidak berlaku lagi. i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... ISTILAH DAN DEFINISI... PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN...... i ii 1 3 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan... 3 2. Kepemimpinan... 4 3. Strategi Organisasi... 5 4. Pengukuran Kinerja... 6 5. Proses dan Manajemen... 6 6 Manajemen Kekayaan Intelektual dan Hasil... 8 7 Manajemen Pelanggan dan Pemangku Kepentingan... 9 8 Manajemen Kompetensi... 9 ii

ISTILAH DAN DEFINISI 1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi atau kaidah baru. 3. Lembaga Penelitian dan Pengembangan selanjutnya disebut Lembaga Litbang adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan. 4. Pranata Penelitian dan Pengembangan selanjutnya disebut Pranata Litbang adalah suatu unit kerja yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) dalam bidang tertentu atau yang spesifik, baik bidang ilmu teknik, ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan sosial. 5. Persyaratan Akreditasi Pranata Litbang adalah persyaratan kompetensi dan manajemen yang harus dipenuhi oleh Pranata Litbang untuk mendapatkan akreditasi KNAPPP. 6. Manajer Mutu Pranata Litbang adalah personel yang bertanggung jawab terhadap berjalannya sistem manajemen mutu dari Pranata Litbang. 7. Kompetensi Inti Pranata Litbang adalah kemampuan utama suatu Pranata Litbang dalam pelaksanaan kegiatan litbang di bidang tertentu. 8. Kemitraan adalah kerjasama dengan pihak lain dalam pelaksanaan kegiatan litbang. 9. Produk adalah hasil keluaran dari suatu proses, sedangkan proses adalah kumpulan kegiatan saling terkait atau saling interaksi yang mengubah masukan menjadi keluaran. 1

10. Manajemen adalah kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan sebuah organisasi dalam mencapai suatu tujuan. 11. Manajemen Puncak adalah pihak yang bertindak untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi Pranata Litbang. 12. Sistem Manajemen adalah perangkat untuk menetapkan kebijakan dan sasaran serta untuk mencapai sasaran tertentu. 13. Sistem Manajemen Mutu adalah perangkat manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. 14. Rekaman adalah dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau yang dapat memberikan bukti pelaksanaan kegiatan. Rekaman dapat dipergunakan misalnya untuk memberikan bukti verifikasi, tindakan pencegahan, dan tindakan korektif, serta untuk mendokumentasikan ketertelusurannya. 15. Dokumen adalah media pendukung yang berisi informasi. Dokumen dapat berupa rekaman, spesifikasi, prosedur terdokumentasi, gambar, laporan, standar dan sebagainya. Sedangkan media dapat berupa media keras, disket, elektronik atau optik, foto atau contoh induk atau gabungan. 16. Audit adalah proses sistematis, obyektif, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan rekaman, fakta atau informasi relevan lain serta kajian (assesment) yang obyektif untuk menentukan sejauhmana persyaratan acuan telah dipenuhi. 17. Audit Internal adalah audit yang dilakukan oleh personel yang ditunjuk atas nama organisasi Pranata Litbang. 18. Kaji Ulang Manajemen adalah proses sistematis untuk mengkaji kebijakan, strategi dan sasaran serta menetapkan rencana tindak perbaikan Pranata Litbang. 19. Asesmen Internal adalah proses evaluasi untuk mengetahui tingkat kinerja Pranata Litbang dengan memperhatikan hasil Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen. 2

PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1. Organisasi dan Lingkup Kegiatan 1.1. Organisasi 1.1.1 Pranata Litbang merupakan organisasi yang kegiatan intinya adalah penelitian dan pengembangan, baik yang memiliki landasan hukum sendiri maupun yang merupakan unit kerja dari organisasi yang memiliki landasan hukum yang telah ditetapkan. 1.1.2 Organisasi induk Pranata Litbang tidak harus merupakan organisasi litbang. Jika Pranata Litbang merupakan bagian dari organisasi induk, maka kedudukannya dalam struktur organisasi induk harus jelas dan dapat dibuktikan dengan dokumen tertulis. 1.1.3 Jika Pranata Litbang merupakan bagian dari organisasi induk dan hanya berfungsi sebagai koordinator sejumlah unit litbang atau sejumlah kegiatan litbang, maka Pranata Litbang harus memiliki kewenangan untuk mengoptimasikan kinerja dan mensinergikan unit atau kegiatan litbang yang berada dalam lingkup kewenangannya. 1.1.4 Pranata Litbang harus mempunyai seorang atau lebih Manajer Teknis (apapun sebutannya) yang bertanggung jawab atas substansi litbang. Manajer Teknis harus memiliki kecukupan pengetahuan, kewenangan dan sumber daya untuk menjamin keberhasilan kegiatan litbang yang berada dalam lingkup tanggung jawabnya. 1.1.5 Pranata Litbang harus memiliki sistem manajemen mutu untuk mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan sasaran mutu litbang yang ditetapkan oleh Manajemen Puncak. Manajemen Puncak harus menunjuk Manajer Mutu (apapun namanya) yang di samping tugas dan tanggung jawab yang lain harus bertanggung jawab dan memiliki kewenangan yang cukup untuk memastikan sistem manajemen mutu tersebut dapat diterapkan secara efektif dan diperbaiki secara berkelanjutan. 3

1.1.6 Manajer Teknis dan Manajer Mutu harus mempunyai akses langsung ke Manajemen Puncak yang membuat keputusan terhadap kebijakan atau sumber daya Pranata Litbang. 1.1.7. Pranata Litbang harus mempunyai peneliti dan staf administrasi dalam menjalankan kegiatannya. 1.1.8. Pranata Litbang harus memiliki lokasi sekretariat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. 1.2. Lingkup kegiatan 1.2.1. Pranata Litbang harus memiliki kebijakan tertulis tentang ruang lingkup kegiatan litbang yang ditangani. Struktur Organisasi Pranata Litbang harus mendukung pelaksanaan ruang lingkup kegiatan litbang tersebut secara efektif dan efisien. 1.2.2 Lingkup kegiatan Pranata Litbang harus selaras dengan sumber daya yang dimiliki. 2. Kepemimpinan 2.1 Manajemen Puncak harus menetapkan visi, misi, kebijakan dan sasaran Pranata Litbang. Dalam menetapkan sasaran Pranata Litbang, organisasi harus memperhatikan kebijakan organisasi induk dan/atau pemangku kepentingan, perkembangan iptek, kompetensi dan sumber daya yang dimiliki organisasi. 2.2 Manajemen Puncak harus mengkomunikasikan kebijakan dan wawasan Pranata Litbang kepada seluruh jajaran manajemen dan staf serta unit terkait/pendukung. 4

2.3 Manajemen Puncak harus membuktikan komitmen tentang pencapaian visi dan misi, serta terwujudnya pelaksanaan kebijakan yang dirumuskan dalam program Pranata Litbang. 2.4 Manajemen Puncak harus menyediakan sumber daya Pranata Litbang. 2.5 Manajemen Puncak harus memperhatikan kebijakan dan masukan dari staf pemangku kepentingan dalam menyusun program penelitian dan pengembangan Pranata Litbang. 2.6 Manajemen Puncak harus meningkatkan kompetensi dan kinerja penelitian dan pengembangan yang ditangani oleh organisasi. 3. Strategi Organisasi 3.1 Rencana strategis 3.1.1. Pranata Litbang harus memiliki rencana strategis yang sesuai dengan lingkup kegiatan litbang yang ditangani. 3.1.2 Rencana strategis harus mencakup pengembangan kompetensi inti sesuai dengan lingkup kegiatan litbang yang ditangani. 3.1.3 Pranata Litbang harus mempunyai sistem dan prosedur dalam penyusunan, penetapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program kegiatan. 3.1.4 Pranata Litbang dalam menyusun perencanaan strategis perlu mengacu pada kebijakan strategis nasional iptek, kebijakan organisasi induk, kebutuhan pemangku kepentingan, perkembangan iptek, dan harus memperhatikan faktor lingkungan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5

3.2 Pengembangan Kemitraan 3.2.1 Pranata Litbang perlu membangun jalinan kerjasama dengan institusi atau mitra lainnya. 3.2.2 Pranata Litbang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya eksternal (outsourcing) untuk melakukan litbang 3.2.3 Pranata Litbang yang memiliki kerjasama harus mampu menunjukkan adanya bukti kerjasama litbang. 4. Pengukuran Kinerja 4.1 Pranata Litbang perlu menetapkan, melaksanakan dan memelihara prosedur untuk mengukur dan menganalisis kinerja organisasi sesuai dengan strategi dan sasaran organisasi melalui Asesmen Internal. 4.2 Manajemen Puncak perlu menyelenggarakan Asesmen Internal minimal satu tahun sekali dengan memperhatikan visi, misi, kebijakan, tujuan dan sasaran organisasi. 5. Proses dan Manajemen 5.1 Pranata Litbang harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan: a) kode etik Pranata Litbang; b) pengembangan metodologi serta identifikasi proses pelaksanaan litbang; c) analisis risiko yang mungkin terjadi dalam hal keamanan, keselamatan dan kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial, serta kekayaan intelektual; d) penentuan metoda dan kriteria pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan serta kecukupan kompetensi untuk memastikan keamanan dan efektivitas proses tersebut di butir b); 6

e) pengendalian mutu pelaksanaan dan hasil litbang; f) pembuatan, pengelolaan, pemeliharaan, pemusnahan dan kerahasiaan rekaman atau log-book litbang; g) pelaksanaan Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen untuk (1) memastikan pelaksanaan semua prosedur; (2) mengkoreksi dan menghilangkan penyebab setiap penyimpangan yang terjadi; serta (3) menilai efektivitas dan melaksanakan perbaikan secara berkelanjutan. 5.2 Audit Internal dan Kaji Ulang Manajemen terhadap keseluruhan sistem mutu dilakukan minimal satu tahun sekali. 5.3 Manajer Mutu bertanggungjawab atas perencanaan dan pengorganisasian Audit Internal sesuai persyaratan dan jadwal Audit Internal. Audit Internal ini harus dilaksanakan oleh personel yang terlatih dan mampu, independen dari kegiatan yang diaudit. Bidang kegiatan yang diaudit, temuan Audit Internal dan tindakan perbaikan yang dilakukan harus direkam. Hasil temuan ketidaksesuaian Audit Internal yang telah diperbaiki harus diverifikasi dan direkam. 5.4 Manajemen Puncak bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Kaji Ulang Manajemen dengan setidaknya memperhatikan: a) pelaksanaan keputusan Kaji Ulang Manajemen yang terdahulu; b) laporan dari staf manajerial; c) hasil Audit Internal terakhir; d) umpan balik dan pengaduan dari pemangku kepentingan; e) rekomendasi tentang peningkatan kinerja. 5.5 Temuan Kaji Ulang Manajemen dan tindakan yang dilakukan harus direkam, dan dilaksanakan dalam jangka waktu yang disepakati. 5.6 Pranata Litbang harus memelihara dan menjamin kelaikan sarana litbang yang dimiliki. 7

5.7 Pranata Litbang harus memiliki prosedur untuk memastikan kelayakan dan kemampuan sumber daya eksternal yang terkait dengan kegiatan litbang. 5.8 Pranata Litbang perlu mempunyai sumber daya informasi yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan litbang, antara lain: a) perpustakaan; b) situs web (website); c) basis data (data base) hasil litbang. 5.9 Pranata Litbang yang memperoleh data hasil uji sendiri atau dari pihak lain untuk pemenuhan standar tertentu atau kebutuhan pemangku kepentingan harus: a) menjamin bahwa semua instrumen yang akan digunakan, diverifikasi atau dikalibrasi secara berkala; b) memiliki metode pengujian dan metode pengukuran; c) memiliki tata cara verifikasi instrumen jika digunakan di lapangan. 6. Manajemen Kekayaan Intelektual dan Hasil 6.1 Pranata Litbang harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan pengelolaan, perlindungan dan diseminasi hasil litbang termasuk kekayaan intelektual yang digunakan oleh pihak lain, atau kekayaan intelektual pihak lain yang digunakan oleh Pranata Litbang. Catatan: kekayaan intelektual yang dimaksud adalah yang bersifat codified (paten, merek, hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, perlindungan varietas tanaman dan rahasia dagang) maupun yang bersifat tacit. 6.2 Pranata Litbang harus memiliki dan memelihara kebijakan dan prosedur kepemilikan kekayaan intelektual yang terkait dengan pelaksanaan kemitraan atau dengan pendanaan oleh pihak lain. 8

7. Manajemen Pelanggan dan Pemangku Kepentingan 7.1 Pranata Litbang harus memiliki kebijakan dan prosedur yang terkait dengan: a) penetapan tingkat pelayanan terhadap pelanggan dan pemangku kepentingan (service level agreement); b) kerahasiaan yang berkaitan dengan kepentingan pengguna jasa litbang; c) penanganan keluhan dan perselisihan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan. 7.2 Pranata Litbang perlu memperhatikan jaminan asuransi dan/atau pertanggunggugatan terhadap kegiatan litbang yang mengandung risiko tinggi, kecuali kalau ditanggung oleh pemerintah atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7.3 Pranata Litbang harus: a) mempunyai sumber pendanaan yang memadai untuk melakukan kegiatan litbang yang berasal dari Pranata Litbang sendiri, organisasi induknya atau pihak lain; b) meningkatkan kemandirian melalui ketersediaan dana yang diperoleh dari hibah dan/atau jasa pelayanan iptek. 8. Manajemen Kompetensi 8.1 Pranata Litbang harus memiliki kebijakan dan prosedur untuk: a) rekruitmen, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi tenaga litbang; b) pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana litbang; c) pemilihan sumber daya eksternal guna menunjang kegiatan litbang. 8.2 Pranata Litbang perlu memiliki kebijakan dan prosedur dalam mengatasi kesenjangan antara kompetensi Pranata Litbang dengan perkembangan iptek (competency gaps). 9