PENGEMBANGAN MODUL AJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) POKOK BAHASAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL AJAR APLIKASI BASIS DATA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SQ3R UNTUK SISWA KELAS X REKAYASA PERANGKAT LUNAK DI SMK NEGERI 1 NEGARA.

PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA.

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2016

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang dirujuk dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS TUTOR SEBAYA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII-G SMPN 1 SEMANDING KAB. TUBAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TIK (MICROSOFT EXCEL

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

By Luh Putu Wijayanti, NIM Informatics Engineering of Education Department ABSTRACT

PENGEMBANGAN E-MODUL PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB DINAMIS KELAS XI DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMK NEGERI 2 TABANAN

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Software Macromedia Flash 8 dan Power Point Pada Materi Pokok Asam Basa

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Pengembangan Media Cd Interaktif...(Ketut Erni Suardani)

PAKET PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DICK DAN CAREY DI MADRASAH TSANAWIYAH NW PENGKELAK MAS

Pengembangan Sensor Air Hujan Menggunakan Hukum Archimedes Untuk Jemuran Pakaian Otomatis Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Fisika

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

Multimedia Pembelajaran SD Berbasis Konstruktivistik

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI SIKLUS ACE PADA PEMBELAJARAN KIMIA Oleh I Wayan Soma 1

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volum 2, Nomor 6, Agustus 2013

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENGEMBANGAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI.A.2 SMA LAB UNDIKSHA

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu mata pelajaran sains yang diberikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi unit suhu dan kalor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

Media Pembelajaran REACT Berbasis Geogebra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mata pelajaran TIK di MTs Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas-kelas yang diselenggarakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA DI SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL AJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) POKOK BAHASAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KUBUTAMBAHAN I Gede Krisna Mahendra 1, Dessy Seri Wahyuni 2, I Gede Ratnaya 3 1 Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha Email: krisnak8@yahoo.com 2 Staf Pengajar Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha Email: dessy@gmail.com 3 Staf Pengajar Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Merancang dan mengimplementasikan pengembangan modul ajar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) berorientasi Learning Cycle untuk siswa kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan (2) Untuk mengetahui respon siswa kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan terhadap modul ajar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang dikembangkan berorientasi Learning Cycle Subyek penelitian adalah ahli isi pembelajaran dan siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kubutambahan tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan yang memakai Model Dick and Carey (1990). Keluaran utama yang dihasilkan berupa modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik peserta didik, model pembelajaran dan sumber belajar, penilaian serta revisi dari ahli isi pembelajaran, dan terakhir respon siswa terhadap pengembangan modul ajar TIK berorientasi learning cycle yaitu dengan menggunakan angket. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, yaitu berupa analisis pembelajaran dan sumber belajar, analisis karakteristik siswa, analisis kevalidan modul ajar dan terakhir analisis data respon siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : telah tercipta sebuah modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle dengan respon siswa tersebar pada kategori sangat positif 8%, positif 12%, cukup 60 %, negatif 12 % dan sangat negatif 12%. Rata-rata skor respon siswa yaitu 96.04, sehingga respon siswa terhadap pengembangan media ini dapat dikategorikan cukup. Kata kata kunci : Modul ajar, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), Model Dick and Carey dan Learning Cycle 93

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang guru dituntut untuk merancang proses pembelajaran dengan menghadirkan sumber belajar yang tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan. Guru sebagai ujung tombak pendidikan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran serta mampu untuk belajar secara mandiri atau membelajarkan diri sendiri (self instructional) sehingga mencapai kompetensi minimal yang telah ditentukan dan menghadirkan pembaharuan dalam proses pembelajaran untuk peningkatan mutu pendidikan. Mata pelajaran TIK memerlukan sumber dan bahan belajar yang tepat sehingga dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan pembelajaran berlangsung lebih efektif. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 1 Kubutambahan, beberapa faktor yang menyebabkan belum terpenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan adalah sebagai berikut : kurang adanya sumber belajar yang sesuai untuk kondisi siswa, kondisi infrastruktur yang masih minim. Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi TIK, kondisi proses pembelajaran TIK selama ini adalah sebagai berikut: sumber belajar siswa hanya berupa LKS dan belum menggunakan modul ajar yang mampu mengkotruksi atau membangun pemahaman dan pengetahuan siswa untuk belajar secara mandiri dan efektif sesuai dengan waktu yang disediakan. Guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksplorasi pengetahuan yang akan dipelajari dengan demikian siswa akan belajar mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan dengan kondisi belajar yang lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Guru dapat memilih salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yaitu siklus belajar. Siklus belajar terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1) Tahap eksplorasi, 2) tahap pengenalan konsep, dan 3) tahap aplikasi konsep (lawson, 1996). Selama tahap eksplorasi siswa melakukan penyelidikan terhadap fenomena baru yang menjadi pertanyaan dan untuk menemukan dari fenomena tersebut. Pada tahap pengenalan konsep, guru memperkenalkan konsep-konsep yang berhubungan dengan pola yang telah ditemukan pada eksplorasi, sedangkan pada tahap aplikasi konsep, siswa diberi kesempatan untuk menerapkan konsepsi barunya dalam situasi yang baru. Dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle diharapkan nantinya siswa akan menjadi lebih aktif dan mandiri dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran TIK di kelas serta memudahkan mereka dalam memahami konsep mata pelajaran TIK agar mempermudah siswa untuk praktek. Terwujudnya situasi belajar yang aktif dan mandiri hendaknya dibantu dengan sumber belajar berorientasi model pembelajaran. Dari observasi awal didapatkan guru dan siswa di SMP Negeri 1 kubutambahan belum memiliki dan belum pernah menggunakan sumber belajar berupa modul ajar dengan berorientasikan learning cycle. Berdasarkan hasil penelitian Siti Djumhurijah (2008) bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Learning Cycle guru mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa dan antusias siswa dalam pembelajaran semakin aktif, kreatif dan inovatif. Sejalan dengan temuan itu Suhemi Sya ban (2003) menemukan bahwa siklus belajar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengembangkan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi Learning Cycle untuk siswa Kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah rancangan dan implementasi modul ajar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pokok bahasan program pengolah angka yang dikembangkan berorientasi Learning Cycle untuk siswa Kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan? 2. Bagaimanakah respon siswa kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan terhadap modul ajar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pokok bahasan program pengolah angka yang dikembangkan berorientasi Learning Cycle? 94

1.3 TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang dan mengimplementasikan pengembangan modul ajar TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pokok bahasan program pengolah angka berorientasi Learning Cycle untuk siswa kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan. 2. Untuk mengetahui respon siswa kelas VIII di SMP N 1 Kubutambahan terhadap modul ajar TIK (Teknologi Informasi dan Konmunikasi) pokok bahasan program pengolah angka yang dikembangkan berorientasi Learning Cycle. 1.4 MANFAAT Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan pikiran yang positif guna pengembangan dan kemajuan kemampuan siswa dalam hal Teknologi Informasi dan Komunikasi 2. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa (subjek didik) Siswa mengetahui dan mendapat pengalaman belajar dari sumber belajar lain, selain sumber belajar yang mereka gunakan sebelumnya. 2) Bagi Guru Memberikan gambaran pemahaman yang lebih baik tentang langkah-langkah pengembangan modul ajar berorientasi learning cycle sebagai sumber ajar yang nanti dapat diharapkan membantu proses belajar mengajar di kelas. 3) Bagi Peneliti Peneliti akan memperoleh pengalaman dalam penilitian khususnya yang berkaitan dengan penelitian pengembangan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle. II. KAJIAN PUSTAKA Teori dan model rancangan pembelajaran hendaknya memperlihatkan tiga komponen utama, yaitu (1) kondisi belajar, (2) metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran. Berdasarkan penjelasan tersebut, pengembangan modul harus mengikuti langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah tersebut adalah 1. Analisis tujuan dan karakteristik isi bidang studi. 2. Analisis sumber belajar. 3. Analisis karakteristik pebelajar. 4. Menetapkan sasaran dan isi pembelajaran. 5. Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran. 6. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran. 7. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran. 8. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Langkah-langkah (1), (2), (3), dan (4) merupakan langkah analisis kondisi pembelajaran, langkah-langkah (5), (6), dan (7) merupakan langkah pengembangan, dan langkah (8) merupakan langkah pengukuran hasil pembelajaran. Salah satu model pengembangan yang mengikuti langkah-langkah tersebut adalah model pengmbangan Dick and Carey. Model pengembangan Dick and Carey terdiri dari lima tahap yaitu: 1) tahap penetapan materi pelajaran, 2) tahap analisis kebutuhan, 3) tahap pengembangan modul, 4) tahap penyusunan modul, 5) tahap review/uji coba. Bagan alir tahapan pengembangan ditunjukan pada gambar 2, berikut bagan dari model pengembangan Dick and Carey secara umum. 95

Analisis Sumber Belajar Penetapan Strategi Penyampaian Analisis Tujuan Dan Karakteristik ISI Penentuan Tujuan Belajar Dan Isi Penetapan Strategi Pengorganisasian Pengukuran Hasil Pembelajaran Analisis Karakteristik Pebelajar Penetapan Strategi Pengelolaan Gambar 2.1 Desain Pengembangan Pembelajaran (Santyasa, 2009) Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan modul ajar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle untuk siswa kelas VIII di SMP negeri 1 kubutambahan. tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan modul ajar ditunjukkan pada gambar 1. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. 3.2 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Subjek penelitian adalah berupa benda, hal atau tempat variabel melekat dan yang dipermasalahkan (Arikunto, 2005). Dengan demikian subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan ahli isi pembelajaran. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle dan respon siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kubutambahan terhadap pengembangan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle. 3.3 Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi Learning Cycle untuk kelas VIII di SMP Negeri 1 Kubutambahan. Namun pada penelitian ini, penulis tidak sampai pada pengukuran hasil pembelajaran, hanya pada tahap pengembangan dan menganalisis respon siswa terhadap modul ajar yang dikembangkan. Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model pengembangan Model Dick and Carey. Tahapan pengembangan terdiri dari lima yaitu: 1. Tahap Pertama Pada tahap ini menentukan mata pelajaran yang menjadi objek pengembangan. Mata pelajaran yang akan dijadikan objek pengembangan modul oleh penulis yaitu mata pelajaran TIK. 96

2. Tahap Kedua Menganalisis segala sesuatu yang diperlukkan dalam pengembangan modul ajar seperti : a. Analisis Pembelajaran dan Sumber belajar Analisis Pembelajaran dan sumber belajar dilakukan untuk mengetahui buku buku atau tutorial yang digunakan oleh guru, langkah-langkah atau cara guru dalam menyampaikan materi sehingga siswa menjadi tertarik untuk belajar. 3. Tahap Ketiga Tahap proses pengembangan draft. Pada tahap ini melakukan analisis terhadap pembelajaran dan langkah pengembangan. (1) Mengidentifikasikan Kurikulum Kurikulum yang digunakan di SMP N 1 Kubutambahan untuk kelas VIII adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). (2) Menganalisis Kompetensi dan Indikator Hasil Belajar Mengidentifikasi dan menganilisis kompetensi dan indikator yang harus dikuasai siswa SMP berdasarkan kurikulum yang digunakan. (3) Mengidentifikasi Tingkah Laku dan Karakteristik Masukan Analisis karakteristik ini diperoleh melalui angket karakteristik siswa. Analisis ini bertujuan mengetahui karakteristik siswa sebagai acuan dalam pengembangan modul ajar (4) Merumuskan Kompetensi Dasar dan Indikator Hasil Belajar Merumuskan hasil belajar yang ingin dicapai dengan mengacu pada standar kompetensi yang dibuat. Karena keterbatasan waktu jadi penulis hanya menetapkan satu standar kompetensi yaitu Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Angka untuk Menyajikan Informasi. (5) Mengembangkan Strategi Isi Pembelajaran Strategi isi pembelajaran adalah menjelaskan komponen-kompenen umum dari suatu perangkat bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama-sama bahan-bahan tersebut untuk mencapai hasil belajar dari siswa (Dick & Carey, 1990). Strategi penyampaian isi modul direncanakan menggunakan strategi pembelajaran Learning Cycle dengan memilih tipe Empiris Induktif karena menurut Lawson dan Renner (dalam Sudiatmaka, 1997), tipe Empiris Induktif cocok diterapkan untuk anak SMP (6) Mengembangkan Instrumen Evaluasi Uji Ahli dan Angket Respon Siswa Pada tahap ini penulis merancang instrumen evaluasi uji ahli, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan angket respon siswa untuk dipergunakan pada tahap kelima yaitu tahap review atau uji coba 4. Tahap Keempat Tahap Penyusunan draft meliputi tahap penyusunan modul ajar berupa Kata Pengantar, Kompetensi Dasar dan Indikator Hasil Belajar, Kegiatan Belajar dan Daftar Pustaka. Pada kegiatan belajar yaitu menentukan isi pembelajaran dengan penjabaran meliputi fase eksplorasi, pengenalan konsep dan aplikasi konsep, rangkuman, tes, kunci jawaban dan umpan balik. Penjabaran modul ajar TIK program pengolah angka berorientasi Learning Cycle disingkat LC direncanakan terdiri dari : materi untuk kegiatan eksplorasi, materi pengenalan konsep TIK, dan pertanyaan serta tugas untuk aplikasi konsep yang telah dimiliki siswa. Tipe LC empirif-induktif dipilih untuk diterapkan dalam modul. Melalui modul ini nantinya siswa akan belajar berdasarkan tiga tahap sesuai dengan LC, yaitu a) Materi Tahap Eksplorasi Pada tahap ini materi modul bertujuan untuk mendapatkan perhatian siswa, mendorong kemampuan berpikir, membantu mereka mengakses pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Timbulnya rasa ingin tahu siswa tentang tema atau topik yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang fakta/fenomena yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. 97

b) Materi Tahap Pengenalan Konsep Pada tahap ini materi modul akan menguraikan atau memaparkan pengenalan materi dan pengembangan konsep TIK sesuai standar kompetensi serta indikator yang harus dimiliki dan dikuasai siswa. c) Materi Tahap Aplikasi Konsep Pada tahap ini didalam modul ajar akan terdapat beberapa latihan-latihan praktek dan soal-soal penerapan dari tahap pengenalan konsep yang siswa pelajari pada tahap sebelumnya. 5. Tahap Kelima Tinjauan ahli dan uji coba terhadap produk yang dikembangkan. Pada tahapan ini modul ajar akan mengalami perubahan-perubahan dari penyusunan draft sebelumnya. Perbaikan diberikan oleh para ahli yaitu dari ahli isi pembelajaran. Setelah itu dilanjutkan uji perorangan siswa dan kelompok kecil siswa di SMp Negeri 1 Kubutambahan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan materi pokok mata pelajaran TIK yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan modul ini, serta berorientasi pada model pembelajaran learning cycle maka modul ini disusun dan dikembangkan menjadi empat bab pada tiap bab terdapat 3 tahapan model pembelajaran learning cycle yaitu: tahap 1 Eksplorasi, tahap 2 pengenalan konsep, tahap 3 aplikasi konsep. Adapun struktur modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle adalah sebagai berikut: I. Cover Modul Ajar II. Kata Pengantar III. Daftar Isi IV. Daftar Gambar V. Daftar Tabel VI. VII. Sampul BAB I : Menu dan Ikon Perangkat Lunak Pengolah Angka Tahap 1 Eksplorasi Tahap 2 Pengenalan Konsep Tahap 3 Aplikasi Konsep Rangkuman Pengujian diri Kunci Jawaban dan Umpan Balik BAB II : Penggunaan Menu dan Ikon Perangkat Lunak Pengolah Angka Tahap 1 Eksplorasi Tahap 2 Pengenalan Konsep Tahap 3 Aplikasi Konsep Rangkuman Pengujian diri Kunci Jawaban dan Umpan Balik VIII. BAB III : Pembuatan Dokumen Pengolah Angka Program Microsoft Excel Tahap 1 Eksplorasi Tahap 2 Pengenalan Konsep Tahap 3 Aplikasi Konsep Rangkuman Pengujian diri Kunci Jawaban dan Umpan Balik IX. BAB IV : Rumus dan Fungsi untuk Manipulasi Data Tahap 1 Eksplorasi Tahap 2 Pengenalan Konsep Tahap 3 Aplikasi Konsep Rangkuman Pengujian diri Kunci Jawaban dan Umpan Balik X. Rangkuman Modul Ajar XI. Soal-soal 98

XII. Daftar Pustaka Respon siswa terhadap pengembangan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle dikumpulkan dengan menggunakan angket respon siswa. Skor tiap respon siswa dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1Total Skor Respon Siswa Uji Coba Lapangan Responden Ke- Total Skor Responden Ke- Total Skor Responden Ke- Total Skor 1 99 11 92 21 88 2 100 12 97 22 104 3 102 13 95 23 96 4 72 14 95 24 98 5 97 15 118 25 95 6 99 16 112 7 101 17 108 8 93 18 91 9 93 19 70 10 98 20 88 Dari total skor respon siswa pada tabel 1 didapatkan nilai rata-rata (M) dan standar deviasi (SD) sebagai berikut. M = 96,04 SD = 9,99 Sehingga dari nilai rata-rata dan standar deviasi di atas, dapat ditentukan konversi respon siswa yang disajikan pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Konversi Respon Siswa No Kelas Interval Frekuensi Persentase Kategori 1. 111,024 X 2 8% Sangat Positif 2. 101,03 X < 111,024 3 12% Positif 3. 91,045 X < 101,03 15 60% Cukup 4. 81,055 X < 91,045 3 12% Negatif 5. X < 81,055 2 8% Sangat Negatif Respon siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kubutambahan pengembangan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi Learning Cycle tersebar pada kategori sangat positif 8%, positif 12%, cukup 60 %, negatif 12 % dan sangat negatif 8%. Ratarata skor respon siswa yaitu 96.04, sehingga respon siswa terhadap pengembangan media ini dapat dikategorikan cukup. Persentase respon siswa terhadap pengembangan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle dapat disajikan pada gambar 2 berikut. 99

GRAFIK RESPON SISWA PERSENTASE 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 60% 8% 12% 12% 8% Sangat Positif Positif Cukup Negatif Sangat Negatif Persentase KATEGORI Gambar 2 Grafik Respon Siswa Modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle pada tiap bab materi dirancang dan diorientasikan dengan membagi menjadi tiga tahapan pembelajaran mengikuti model pembelajaran learning cycle disingkat LC, model pembelajaran LC berpusat pada pebelajar berdasarkan prinsip pembelajaran konstruktivis. Pada tiap bab materi disajikan dalam 3 tahapan yaitu tahap eksplorasi, pengenalan konsep dan aplikasi konsep. Implementasi modul didahuli dengan pembuatan draft modul. Modul ajar TIK memuat materi berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah disusun dan dirumuskan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran TIK di SMP Negeri 1 Kubutambahan serta dari analisis karakteristik siswa yang dilakukan peneliti. Berdasarkan analisis pembelajaran dan sumber belajar bahwa guru mata pelajaran TIK belum menggunakan modul ajar, sumber belajar yang digunakan guru sebatas buku paket dan LKS. Untuk Sumber belajar siswa menggunakan buku LKS itupun hanya beberapa orang anak saja. Selama ini guru mata pelajaraan TIK dalam pembelajaran belum pernah menerapkan model pembelajaran learning cycle. Oleh sebab itu perlu sekali dikembangkan modul ajar yang mampu menjadikan siswa untuk belajar secara mandiri dan tidak menjenuhkan bagi siswa serta guru mampu menghadirkan pembelajaran yang inovatif. Dari analisis karakteristik siswa dapat diketahui bahwa mereka sangat tertarik dengan pembelajaran TIK, namun tingkat pemahaman akan materi mata pelajaran TIK masih dirasa kurang. Selama ini siswa belum pernah di ajak untuk melakukan eksplorasi. Mereka belum pernah atau belum memahami bagaimana mengeksplorasi untuk menggugah pengetahuan mereka dalam mengikuti pembelajaran dan pembentukan pemahaman konsep mata pelajaran TIK secara mandiri. Pada pembelajaran TIK siswa menginginkan lebih banyak praktek untuk itulah siswa memerlukkan sumber belajar yang membantu dan menuntun siswa untuk praktek. Dari pengembangan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle, diharapkan dapat dimanfaatkan di sekolah dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu siswa dalam pembelajaran mata pelajaran TIK. Dengan penggunaan modul ajar ini siswa akan dapat melakukan eksplorasi sehingga dapat menggugah pengetahuan awal mereka dan timbulnya rasa ingin tahu akan materi pembelajaran TIK dengan timbulnya rasa ingin tahu dari siswa diharapkan muncul motivasi untuk mengikuti pembelajaran. Sebelumnya modul ajar ini sudah mengalami tahap proses uji coba dan perbaikan. Perbaikan diberikan oleh para ahli yaitu dari ahli isi pembelajaran. Menurut uji ahli I modul ajar dilengkapi dengan rangkuman seluruh materi dan soal latihan pada akhir modul, ahli II modul ajar menyarankan mengubah ukuran font agar menambah gairah untuk membaca, dicantumkan tujuan pembelajaran serta pada aplikasi konsep mengadopsi kondisi real dan merupakan pemahaman yang dapat diaplikasikan. Atas penilaian ahli isi pembelajaran penulis merivisi modul ajar, hal ini dilakukan untuk menyempurnakan isi dari modul ajar, sehingga akan benar-benar bisa diterapkan di sekolah pada proses pembelajaran. Dengan adanya modul ajar ini nantinya dapat mengubah suasana pembelajaran lebih aktif dan siswa belajar secara mandiri. 100

Modul ajar ini sangat berperan penting dalam dalam proses pembelajaran. Dengan modul ajar ini siswa mengalami tahap proses pembentukan pengetahuan yang bertahap dari eksplorasi yaitu tahapan siswa untuk memancing timbulnya rasa ingin tahu tentang topik yang akan dipelajari dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada tahap eksplorasi modul ajar. Setelah tahap eksplorasi dilanjutkan dengan tahapan pengenalan konsep. pada tahapan ini siswa diberikan pemahaman dan memperbaiki pengetahuan awal tahap eksplorasi yang siswa dapatkan dari pemaparan materi pada tahap pengenalan konsep modul ajar. Terakhir setelah tahap pengenalan konsep dilanjutkan ke tahap aplikasi konsep pada tahapan ini siswa mengaplikasikan pemahaman konsep mereka yang telah mereka dapatkan dari tahap pengenalan konsep melalui mengerjakan soal-soal latihan pada aplikasi konsep modul ajar. Dari persentase respon siswa terhadap pengembangan modul ajar TIK pokok bahasan program pengolah angka berorientasi learning cycle untuk kelas VIII dapat dikategorikan ke dalam kategori cukup. Respon cukup tersebut menunjukkan bahwa siswa cukup senang dan siswa mampu belajar secara aktif dan mandiri. V. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil simpulan yaitu (1) Pengembangan Modul Ajar TIK Pokok Bahasan Program Pengolah Angka Berorientasi Learning Cycle untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kubutambahan dirancang dan diimplementasikan dengan menggunakan model pengembangan pembelajaran Dick and Carey, (2) Respon siswa terhadap pengembangan modul ajar ini berada pada kategori cukup sehingga modul ajar ini cukup layak diimplementasikan dalam pembelajaran. Tetapi masih kiranya perlu ada perbaikan agar nanti mendapat respon sangat positif dari siswa. Berdasarkan pengamatan penulis, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan bagi pembaca antara lain yaitu: (1) Pengembangan modul ajar ini telah diujikan dan mendapatkan respon cukup, bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini sampai pada tahap pengukuran hasil belajar serta dapat mengembangkannya menjadi penelitian eksperimen atau penelitian tindakan kelas, (2) bagi peneliti selanjutnya, dapat mengembangkan modul ajar selain untuk kelas VIII nanti juga mengembangkan modul ajar untuk kelas VII dan kelas IX, dan (3) bagi pengguna modul, dapat menggunakan modul ajar tersebut dengan sebaik mungkin dan diharapkan nanti pengguna memberikan revisi jika modul ajar ini perlu perbaikan sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran jika ada perubahan. 101

DAFTAR PUSTAKA Arindawati, Anike Erlina dan Huda Hasbullah. 2004. Beberapa alternatif pembelajaran di sekolah dasar. Malang: Banyumedia publishing. Budi Adnyani, Putu dan Citrawathi, Desak. 2007. Pengembangan Modul Biologi Berorientasi Siklus Belajar untuk Meningkatkan Penalaran dan Keterampilan Inkuiri Siswa SMA. Singaraja : Undiksha Singaraja. Dick W & I. Carey. 1990. The Systematic design of Intstruction, 3 rd ed. USA: Harper Cllins Suheimi Syaba an. 2003. Siklus belajar sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mempelajari hukum lavoiser siswa kelas 1 SMU Negeri Singaraja Tahun Ajaran 2002/2003. Tesis (tidak diterbitkan). PPS Universitas Negeri Malang. Djumhurijah, Siti. 2008. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Konsep Pemuaian Di Kelas VII di SMP Negeri 8 Bogor. http://www.docstoc.com/docs/36261501/djumhurijah-fisika-learning (diakses tanggal 20 Februari 2010). 102