PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA
|
|
- Lanny Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA Yuti Rahinawati Guru SMA Negeri 6 Surabaya ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran kimia SMA, untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan model siklus belajar dengan strategi PBMP untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pengembangan Dick & Carey. Perangkat yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Ajar Siswa (BAS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Subyek penelitian adalah perangkat pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP yang diuji cobakan pada siswa SMA Negeri 6 Surabaya Kelas X. Hasil uji coba menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran baik, artinya pembelajaran berpusat pada siswa. Minat dan motivasi siswa meningkat. Hasil belajar siswa 100% tuntas, keterampilan berpikir siswa meningkat pada pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP, ketuntasan indicator pembelajaran 100%. Kata kunci: Pengembangan perangkat pembelajaran, model siklus belajar, Strategi PBMP, keterampilan berpikir, hasil belajar. PENDAHULUAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006, pengembangan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. Ilmu kimia dibangun melalui pengembangan keterampilan proses sains, salah satunya adalah keterampilan berfikir siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keterampilan berfikir harus ditumbuhkan di dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya. Keterampilan-keterampilan ini akan menjadi roda penggerak penemuan, pengembangan fakta konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap, wawasan dan nilai. Berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri 6 Surabaya tahun pelajaran ditemukan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kimia antara lain: 1. Hasil ulangan harian pada setiap kompetensi dasar rata-rata hanya 40 % yang tuntas. 2. Pemahaman konsep-konsep yang sudah dipelajari masih kurang 3. Siswa kurang berminat terhadap pelajaran kimia Berdasarkan gambaran tersebut, guru diharapkan mampu mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan mengembangkan proses berpikir tingkat tinggi siswa. Pengajaran yang diberikan merupakan pengajaran keterampilan berpikir yang dimasukkan dalam pelajaran sehari-hari dan pengalaman-pengalaman kelas, untuk B - 196
2 menciptakan suatu budaya berpikir (Perkins, Jay, & Tishman, 1993 dalam Nur M,2008). Salah satu metode pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran adalah pembelajaran model siklus belajar dengan strategi Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP). Pengembangan perangkat pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP terdiri atas: RPP, LKS PBMP, BAS dan THB. RPP disusun sesuai fase-fase model siklus belajar, LKS terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur menjadi sediakan, lakukan, renungkan, pikirkan, penilaian, dan arahan Menurut Corebima (2000a), Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) atau TEQ (Thinking Empowerment by Questioning) merupakan pola pembelajaran yang dilaksanakan dengan tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung secara informatif; seluruhnya dilakukan melalui rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang secara tertulis dalam lembarlembar PBMP. Menurut Lawson (1989) dalam Bybee & Trowbridge (1996:205) siklus belajar adalah satu cara berpikir dan bertindak yang cocok untuk siswa belajar.siklus belajar membimbing siswa melalui tahapan-tahapan pembelajarannya sehingga siswa dapat memberi perhatian pada konsep yang akan dipelajari, melakukan penyelidikan, memberikan penjelasan tentang penyelidikan yang dilakukan, mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari ke situasi yang baru, dan melakukan evaluasi. Trowbridge (1996) membagi fase siklus belajar dalam 5 fase yang dikenal dengan 5E yaitu: (a) Engagement (Menarik perhatian / minat), (b) Exploration (Penyelidikan), (c) Explanation (Penjelasan / pengenalan), (d) Elaboration (Elaborasi / perluasan) dan (e) Evaluation (Evaluasi). Pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP yang dikembangkan pada penelitian ini perupakan pengembangan perangkat pembelajaran yang menggunakan fase-fase siklus belajar dengan langkah-langkah menurut struktur yang ada pada lembar PBMP. Setiap fase diikuti kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan masingmasing struktur pada lembar PBMP. METODE PENELITIAN Desain dalam uji coba penelitian pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan pola dasar One Group Pretest and Postest Design yang dikembangkan oleh Campbell & Stanley (dalam Arikunto, 1998: 84), dengan bagan sebagai berikut: O 1 X O 2 Keterangan : O 1 : Pretes, bertujuan mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran dan keterampilan berpikir sebelum diberikan perlakuan. O 2 : Postes, bertujuan mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran dan keterampilan berpikir setelah diberikan perlakuan. X : Tindakan KBM menggunakan strategi PBMP dengan model siklus belajar. Subjek Penelitian Perangkat pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP dan siswa SMA Negeri 6 Surabaya. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar validasi RPP, LKS PBMP, BAS, dan THB 2. THB produk dan THB Keterampilan berpikir 3. Lembar keterlaksanaan RPP 4. Lembar Aktivitas Siswa B - 197
3 5. Lembar Minat dan Motivasi Siswa Teknik Pengumpulan Data 1. Penilaian yang diberikan validator untuk mengukur validitas perangkat pembelajaran 2. Siswa melaksanakan tes pada THB produk dan keterampilan berpikir 3. Observasi dari pengamat 4. Angket siswa Teknik Analisis Data Teknik analisis data pengamatan adalah deskriptif kualitatif HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keterlaksanaan Pembelajaran Aspek yang diamati dalam keterlaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir terutama pada fase engagement, exploration, explanation, elaboration dan evaluation dengan cara memberikan tanda cek list pada setiap aspek yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan diolah dengan cara menghitung persentase dari jumlah aspek yang terlaksana dibagi dengan keseluruhan aspek yang diamati dikalikan 100%. Rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran pada tiap pertemuan, merupakan rata-rata dari kedua pengamat, pertemuan 1 sebesar 96%, pada pertemuan 2 sebesar100%, pada pertemuan 3 sebesar 100% dan pertemuan 4 sebesar 92%. Rerata keterlaksanaan pembelajaran sebesar 97% termasuk dalam kategori sangat baik. Pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir rata-rata berkategori baik, pada pengamatan suasana kelas berkategori baik. Sehingga disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran berkategori baik. 2. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar diamati oleh dua orang pengamat menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa. Pada pertemuan 1 aktivitas siswa tertinggi menjawab pertanyaan dalam LKS 11,6%, membaca BAS, LKS 10,6%, mengemukakan pendapat 9,6%, melakukan diskusi kelompok 9,0%. Pertemuan 2 aktivitas tertinggi menjawab pertanyaan 14,0%, membuat srutktur senyawa 9,9%, mengerjakan perluasan konsep 9,7%. Pertemuan 3 tertinggi menjawab pertanyaan 12,7%, mengerjakan soal perluasan konsep 9,6%, melakukan diskusi kelompok 8,6%. Pertemuan 4 tertinggi menjawab pertanyaan 13,0%, membuat struktur senyawa 11,0%, melakukan diskusi kelompok 10,5%. Berdasarkan analisis data diketahui dari keempat pertemuan presentase aktivitas tertinggi adalah menjawab pertanyaan, hal ini akan berpengaruh terhadap pola berpikir dan cara belajar siswa karena pertanyaan yang diajukan didalam kelas akan membantu mengontrol siswa dan menarik perhatian siswa kepada pelajaran yang sedang berlangsung (Piaget dalam Dahar, 1996). Pertanyaanpertanyaan yang dikelola dengan baik, dengan teknik bertanya yang benar, dapat meningkatkan penalaran siswa sehingga akan meningkatkan keterampilan berpikir siswa (Zubaidah, 2000) 3. Minat dan Motivasi Siswa Angket minat siswa digunakan untuk pengambilan data minat belajar siswa, sedangkan angket motivasi terhadap pembelajaran digunakan untuk pengambilan data motivasi belajar siswa. Angket motivasi dan minat siswa yang digunakan adalah model ARCS. Hasil angket motivasi yang telah diisi siswa untuk keempat komponen berkategori baik. Hasil angket minat yang telah diisi siswa untuk keempat komponen berkategori baik. Siswa yang memiliki motivasi dapat terlihat dari perilakunya dalam kegiatan belajar. Perilaku yang B - 198
4 ditunjukkan adalah memperlihatkan minat dan perhatian yang serius terhadap apa yang dipelajari. Perhatian, minat, dan motivasi saling berkaitan erat. Dari perhatian dapat menimbulkan minat. Sebaliknya karena memiliki minat terhadap suatu hal, orang akan memberikan perhatian besar terhadap hal tersebut. Minat dan perhatian dapat menjadi sumber motivasi, sebaliknya motivasi dapat menimbulkan minat dan perhatian (Ratumanan,2004:12) 4. Keterampilan Berpikir Sebelum dan sesudah pembelajaran siswa diberi tes pretes dan postes untuk mengetahui keterampilan berpikir siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Tes hasil belajar digunakan adalah THB Keterampilan Berpikir. THB Keterampilan Berpikir meliputi menggolongkan, menerapkan konsep, membandingkan, menganalisis data. Hasil pretes menunjukkan bahwa skor yang diperoleh siswa rata-rata dibawah 75, sehingga secara individual belum ada yang tuntas. Setelah dilaksanakan pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP hasil postes menunjukkan bahwa ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal sebesar 100% artinya semua siswa tuntas dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan individual dan klasikal, dapat diketahui bahwa keterampilan berpikir siswa secara individual diawal pembelajaran lebih rendah dibandingkan keterampilan berpikir siswa setelah pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan keterampilan berpikir siswa diawal pembelajaran sangat rendah. Setelah mengikuti pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP yang dikembangkan dapat meningkatkan ketuntasan individual dan klasikal Keterampilan berpikir siswa meningkat setelah mengikuti pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman yang diperoleh siswa melalui tahap-tahap dalam siklus belajar dapat meningkatkan kemampuan siswa menggolongkan/ membedakan, menganalisis data dan memberi kesimpulan (Piaget). 5. Hasil Belajar Tes hasil belajar yang dikembangkan terdiri dari THB produk sebanyak 15 soal dan THB Keterampilan berpikir sebanyak 6 soal. THB produk dan keterampilan berpikir mencakup ranah kognitif C 2 sampai C 4. a. Sensitivitas Butir Soal Hasil rekapitulasi sensitivitas butir soal diketahui bahwa semua butir soal memiliki sensitivitas > 0,30, menurut Aiken butir soal yang mampu mengukur efek pembelajaran adalah butir soal yang memiliki sensitivitas > 0,30, hal ini menunjukkan semua butir soal mampu mengukur efek pembelajaran. b. Ketuntasan Indikator Hasil analisis indikator butir soal diketahui bahwa semua indikator soal tuntas, karena proporsi indikator bernilai lebih dari 0,75. Hal ini menunjukkan bahwa melalui tahapantahapan pembelajaran pada siklus belajar akan memotivasi siswa untuk memberi perhatian pada konsep yang akan dipelajari. Kegiatan yang dilakukan siswa secara berurutan dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman tentang konsep yang dipelajari. (Lawson, 1989), dalam Bybee & Trowbridge (1996:205). Menurut Vygotsky seseorang yang belajar secara tahap demi tahap memperoleh keahlian dalam interaksinya dengan teman sebaya yang telah menguasai permasalahannya. Pada pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar PBMP untuk meningkatkan B - 199
5 keterampilan berpikir siswa, karena pertanyaan merupakan elemen penting yang dapat merangsang keterampilan berpikir siswa, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan penalaran siswa. Keterampilan berpikir dan penalaran ini akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Melalui pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP siswa memperoleh pengalaman konkrit yang akan meningkatkan keterampilan berpikir (Piaget). c. Ketuntasan Hasil Belajar Produk Diketahui bahwa pada saat pretes tidak ada siswa yang tuntas. Nilai terendah adalah 8 dan nilai tertinggi 48. Pada saat postes semua siswa tuntas dalam pembelajaran, nilai terendah 76 dan nilai tertinggi 100 artinya secara individual maupun klasikal siswa sudah mencapai ketuntasan. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model siklus belajar dengan strategi PBMP dapat meningkatkan hasil belajar siswa Hal ini menunjukkan bahwa dengan menjawab pertanyaanpertanyaan yang terstruktur pada LKS PBMP siswa termotivasi untuk berkomunikasi dan terlibat dalam pembelajaran, hal ini akan membantu siswa memperoleh pengalaman, dengan pengalaman tersebut perilaku, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan siswa menjadi baik (Piaget). PENUTUP SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan pelaksanaan pembelajaran model siklus belajar dengan strategi PBMP dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa dalam menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubunganya dengan sifat senyawa. Keterampilan berpikir siswa meningkatkan ketuntasan indikator siswa pada pembelajaran alkana, alkena dan alkuna sehingga hasil belajar siswa mencapai ketuntasan 100%. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan: 1. Guru diharapkan senantiasa memantau setiap tahapan kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan pendahuluan, inti, maupun penutup sehingga setiap tahapan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. 2. Sebelum siswa mengerjakan LKS PBMP sebaiknya guru memberikan penjelasan tentang pembelajaran dengan strategi PBMP yang tidak bersifat informatif, artinya siswa memperoleh pengetahuan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang sudah dipersiapkan oleh guru. 3. Dalam membimbing siswa mengerjakan LKS perlu penekanan tentang tujuan masing-masing srtuktur dalam LKS PBMP. DAFTAR PUSTAKA Aiken, L. R Psychological Testing and Assesment. New York: Mc Graw- Hill Companies. Arikunto, S Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi) cetakan 5. Jakarta: Bumi Aksara. Atmah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains untuk SMP dan MTs menerapkan Pola Pemberdayaan berpikir Melalui Pertanyaan pada Sistem Ekskresi pada Manusia.Tesis. Surabaya: Pasca Sarjana Unesa. Corebima, A.D Pola Pengembangan lembar PBMP (TEC) dalam Pembelajaran IPA- Biologi Makalah disajikan pada Pelatihan dan Lokakarya PBMP di B - 200
6 Universitas Negeri Malang, Malang. Corebima, A. D Berdayakan keterampilan berfikir selama pembelajaran Sains demi masa depan kita. Makalah Seminar Nasional Sains Crown, L.W The Nature of Critical Thinking. Journal of College Science Teaching, Nopember: Dahar, R.W Teori-teori belajar, Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK Dasna, I. W Model siklus belajar (Learning Cycle) Kajian Teoritis dan Implementasinya dalam Pembelajaran Kimia. Dalam I wayan Dasna dan Sutrisno (Eds.), Model-model Pembelajaran Konstruktivistik dalam Pengajaran Sains/Kimia (hlm ). Malang: Jurusan Kimia UM Depdiknas Sistem Penilaian KTSP. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2007d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2006d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional. B - 201
Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.
IMPLEMENTASI MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA DI SMP NEGERI I JETIS MOJOKERTO Harun
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA IMPLEMENTATION OF GROUP INVESTIGATION TOWARD STUDIED RESULT FOR HYDROCARBON TOPICS
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model learning cycle-5e Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika model leaning
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KUANTUM - THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI REAKSI REDOKS. Christina Triharyanti Guru SMA Negeri 7 Surabaya
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KUANTUM - THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI REAKSI REDOKS. Christina Triharyanti Guru SMA Negeri 7 Surabaya ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar
21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 9 siswa
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
2222 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subyek dengan suatu pertimbangan, berdasarkan
Lebih terperinciNina Selvizia, Zainuddin, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS PADA POKOK BAHASAN IMPULS DAN MOMENTUM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INSTRUCTION DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN Nina Selvizia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan situasi yang mungkin muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model learning cycle guna
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA I SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pre-eksperimental dengan one shot case study. Pada penelitian ini suatu
Lebih terperinciKomang Gde Suastika, Hj. Titik Utami, Meriana Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Palangka Raya
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS (LEARNING CYCLE) PADA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk
1 Penerapan Pendekatan SETS Melalui Problem Based Instruction (PBI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Bioteknologi di Kelas XII IPA-1 SMA Negeri 3 Luwuk ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk Abstrak
Lebih terperinciTERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI
TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI Erfinia Deca Christiani,S.Pd., M.Pd Staf Pengajar Universitas Panca Marga Probolinggo erphinia12@gmail.com (diterima: 21.12.2014,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika diharapkan memberikan pengalaman sains langsung kepada siswa untuk memahami fisika secara utuh,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu pembelajaran bermodel siklus belajar, keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep. Dari ketiga
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017
KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA SMA NEGERI 12 SURABAYA MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7-E SCIENCE PROCESS SKILLS ON CHEMICAL EQUILIBRIUM TOPIC IN SMA NEGERI 12 SURABAYA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Wonomulyo, dapat ditarik kesimpulan: 1. Karakteristik perangkat pembelajaran: - Karakteristik RPP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen (Fraenkel, 2007). Ciri khas dari penelitian ini tidak mungkin untuk mengontrol
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS Rezeki Apriliana Puteri, M. Arifuddin Jamal, dan Mustika Wati Prodi Pend. Fisika FKIP
Lebih terperinciPenerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls
Seminar Nasional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (5pp) Papers seminar.uad.ac.id/index.php/quantum Penerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls Sardan K. Yallie 1, dan Mursalin
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA POKOK BAHASAN KALOR
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA POKOK BAHASAN KALOR Moh. Ishaq Mahasiswa Prodi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGARUH PROSEDUR SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PENGARUH PROSEDUR SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi dan Analisis Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Learning Cycle-5E Pengembangan perangkat pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG Sheila Sandiya Putri, Muhardjito, Dwi Haryoto Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E Vanny Mayangsari M.N.S, Aman Santoso, Siti Marfu ah Universitas Negeri Malang E-mail: cheverlyvanny@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIFASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PLUS
14 PENINGKATAN MOTIFASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PLUS Nur Hasanah Ridlwan 1 1 Pengajar di SMP Negeri 1 Sidayu Email: nungqonik@gmail.com Abstract Tujuan
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Muh. Nasir Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran model 5E. Pengembangan perangkat pembelajaran dilaksanakan
Lebih terperinciKata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2012 / 2013 PADA MATERI STOIKIOMETRI Shabrina Eronika, Aman Santoso, dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii vi viii x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan berpikir siswa. Untuk mengembangkan pola berpikir kritis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting bagi perkembangan pola berpikir kritis siswa, dimana proses pembelajaran setiap jenjang menitikberatkan pada pengembangan berpikir
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Penelitian eksperimen semu merupakan desain pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan konflik kognitif untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciTitis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd, M.A, Drs. Sumarjono, M.Pd Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 1 BARON KABUPATEN NGANJUK Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 2009), hlm.3. di Abad Global, (Malang: UIN-Maliki Press, 2012), hlm. 4. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 19, hlm. 4.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Fokusnya adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Model-Eliciting Activities
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN Syamsul Alam Suriazdin, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciJurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Resty Rahmatika Pendidikan Sains Program Pascasarjana
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PLEMAHAN KEDIRI IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciOleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki
28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki kemampuan kognitif heterogen. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dipilih
Lebih terperinciRamona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Ramona Safitri, M. Arifuddin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan merupakan tujuan utama pembangunan pendidikan pada saat ini dan pada waktu yang akan datang. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Penelitan pengembangan pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe Course Review Horay ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa
A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi eksperimen karena tidak semua variabel ekstra dapat dikendalikan oleh peneliti. Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang terdapat pada perumusan masalah, guna menghindari terjadinya perbedaan penafsiran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam pembelajaran guru berhadapan dengan sejumlah siswa berbagai macam
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di SMPN 3 Selat di Kuala Kapuas, Desa Terusan Karya Kecamatan Bataguh Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data. A.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.
85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development Research). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Nelvia Anisah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan nelviaanisah@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPenerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo
Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo Zeny Wahyuni*, Syamsu* dan Muslimin *zeny.wahyuni@gmail.co.id *syamsultan@yahoo.com
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 1-6 PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 83 84 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau Classroom Action Research (CAR) yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas yang
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-2 MAN KOTA KEDIRI 3 PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG LEARNING OUTCOMES OF STUDENTS OF CLASS X-2
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang memiliki kemampuan kognitif heterogen. Dalam penentuan subyek penelitian ini,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 29. Pemilihan subyek berdasarkan
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT KELAS X MIA SMAN KESAMBEN JOMBANG
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan one group pre-test and post-test design. Pada metode ini diperlukan
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia SMA Al-Kautsar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia SMA Al-Kautsar Bandar Lampung, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata penguasaan konsep pada materi hukum-hukum
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA KELAS XI MIA SMAN 2 MAGETAN IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE
Lebih terperinciNoorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT KELAS X SMA NEGERI 1 PASURUAN IMPLEMENTATION OF
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Indah Mentari, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang
28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki kemampuan kognitif heterogen. Berdasarkan pertimbangan tersebut
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling
27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pada penelitian ini pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Suryantari 1, Marhadi S. K. 2, I Nyoman R. 3 ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
104 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development Research). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
Lebih terperinciAgus Muliadi Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram
PENGARUH PENERAPAN POLA PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu model pembelajaran SETS, kemampuan berpikir kritis,dan sikap ilmiah. Dari ketiga variabel tersebut yang menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF RECIPROCAL TEACHING (RT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF RECIPROCAL TEACHING (RT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG Dwi Candra Setiawan 1* Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE Nurul Hidayah, Zainuddin, Andi Ichsan Mahardika Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN Ika Widya Elnada, Mastuang, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciPuspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X-MIA 1 SMA Negeri 1 Gondang Tulungagung Puspa Handaru Rachmadhani,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8
29 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8 kelas. Pada penelitian ini, penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah, dan struktur organisasi
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Development Research), karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran matematika sesuai dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan pertimbangan kelas yang memiliki karakteristik kemampuan kognitif
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROTOTIPE PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMK MODEL INKUIRI TERBIMBING MATERI CERMIN UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
PENGEMBANGAN PROTOTIPE PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMK MODEL INKUIRI TERBIMBING MATERI CERMIN UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS Dewi Suryani 1), Mohamad Nur 2), Wasis 3) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen
1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen dengan menggunakan desain one group pretest-postest. Metode pra-eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pre-experimental design dengan one group pretest posttest design (Sugiyono, 2010). Dalam desain
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR 5E PADA MATERI KALOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR 5E PADA MATERI KALOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Kamaluddin 1), Bambang Soebali 2) Soeparman Kardi 3) 1) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciMATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII-A SMP NEGERI 4 MAGETAN Candra Novita Sayekti S1 Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang
22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang siswanya memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian
Lebih terperinci