Hubungan antara Nilai Mata Kuliah Pedagogi, Nilai Portfolio dan Penilaian Stakeholder pada Calon Guru Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

HUBUNGAN KESIAPAN MENGAJAR DAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PRAKTEK MICROTEACHING PRODI BIOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan desain eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan:

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH KONSEP DASAR BILANGAN UNTUK MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka untuk menguji suatu hipotesis. Menurut Sugiono Pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah merek-merek teratas dalam kategori sepatu olahraga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

PROSIDING ISBN :

O 1 X O O 3 O 4

Sri Amnah (1), Tengku Idris (2) (1) Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UIR

Transkripsi:

Makalah Penelitian dengan Judul Hubungan antara Nilai Mata Kuliah Pedagogi, Nilai Portfolio dan Penilaian Stakeholder pada Calon Guru Biologi Oleh : Dr. Nancy Susianna, M.Pd nancysusianna@yahoo.com Telah dipresentasikan secara oral pada Seminar Nasional Prodi Sains dengan tema Perkembangan Penelitian Sains dan Pendidikan Sains Menuju Kemandirian Bangsa Indonesia pada tanggal 3 November 2012. Penyelenggara Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Validasi Panitia Seminar Nasional Program Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

HUBUNGAN ANTARA NILAI MATA KULIAH PEDAGOGI, NILAI PORTFOLIO DAN PENILAIAN STAKEHOLDER PADA CALON GURU BIOLOGI Nancy Susianna nancysusianna@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder, antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder, antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio, dan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa program pendidikan biologi di salah satu LPTK di propinsi Banten yang telah mengikuti mata kuliah pedagogi dan program latihan profesi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut; 1). tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder, 2). tidak ada hubungan yang positif dan siginifikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder, 3). tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio, 4). tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder. Saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut; 1). bagi LPTK, perlu mengadakan workshop yang melibatkan program studi dan stakeholder untuk menentukan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, 2). bagi dosen mata kuliah pedagogi, perlu mengadakan workshop yang melibatkan dosen pengampu mata kuliah pedagogi dan penanggung jawab PLP untuk menurunkan indikator dari kompetensi yang telah ditetapkan dilanjutkan dengan menyusun instrumen penilaian berdasarkan indikator yang telah dirumuskan. Kata Kunci: Pedagogi, Portfolio, Stakeholder Pendahuluan Setiap penyelenggara perguruan tinggi diharapkan dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Hal ini diperlukan agar perguruan tinggi senantiasa mampu memenuhi kebutuhan stakeholder yang senantiasa berkembang. Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ada delapan Standar Nasional Pendidikan yang harus dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar isi mencakup kompetensi mata kuliah, materi pembelajaran yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. Proses penetapan standar isi perlu dilakukan secara berjenjang dimulai di tingkat perguruan tinggi, tingkat fakultas, dan program studi. Program studi pendidikan biologi di salah satu Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di propinsi Banten merasa perlu untuk memperoleh data tentang kesesuaian lulusan dengan stakeholder. Salah satu caranya dengan melihat ada tidaknya hubungan antara perkuliahan yang diadakan di kelas, di luar kelas dan penilaian yang dilakukan oleh stakeholder. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus sehingga sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan stakeholder.

Peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru menyebutkan bahwa ada empat kompetensi utama dari seorang guru yaitu kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi pedagogi meliputi kemampuan mengenal karakteristik dan potensi peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, menguasai perencanaan dan pengembangan kurikulum, menguasai langkah-langkah pembelajaran yang efektif, dan menguasai sistem, mekanisme, dan prosedur penilaian. (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012 tentang uji kompetensi guru). Kompetensi pedagogipun merupakan salah satu standar yang ditetapkan oleh National Science Teacher Association Amerika (NSTA, 1998). Pentingnya kompetensi pedagogi pada calon guru, mengakibatkan seluruh LPTK membekali mahasiswa agar memiliki kompetensi ini. Salah satu usaha yang dilakukan oleh LPTK di propinsi Banten adalah mengadakan perkuliahan di dalam dan di luar kelas. Perkuliahan di dalam kelas dilakukan dengan cara mewajibkan mahasiswa mengikuti mata kuliah pedagogi dan perkuliahan di luar kelas dengan mengikuti kegiatan pendidikan latihan profesi (PLP). Ada tiga mata kuliah pedagogi yaitu pedagogi 1, pedagogi 2, dan pedagogi 3. Jumlah sistem kredit semester untuk ketiga mata kuliah tersebut adalah 8 SKS. Mata kuliah pedagogi ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan PLP yang dilaksanakan di beberapa sekolah. Selama mengikuti PLP, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun portfolio. Selain itu mahasiswa dinilai oleh stakeholder yaitu guru dari beberapa sekolah. Penilaian dari stakeholder ini menjadi salah satu acuan bagi stakeholder untuk memutuskan untuk menerima atau tidak menerima mahasiswa tersebut setelah lulus menjadi guru di sekolah yang bersangkutan. Selama perkuliahan di LPTK tersebut, kegiatan PLP dilakukan tiga kali. Pertama dilakukan selama 2 minggu, kedua dilakukan selama 6 minggu, dan ketiga dilakukan selama 20 minggu. Pada saat kegiatan ketiga mahasiswa sudah menangani kelas secara holistik sebagai guru kelas mulai dari merancang pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar, mengevaluasi sampai dengan melakukan adminstrasi di bidang pendidikan dan mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa. Penelitian ini berfokus pada PLP kedua yaitu selama 6 minggu. Penilaian portfolio yang digunakan dalam penelitian ini adalah portfolio yang disusun oleh mahasiswa pada saat mengikuti kegiatan PLP selama 6 minggu. Hasil analisis dokumen mengenai satuan acara perkuliahan mata kuliah pedagogi, isi dari portfolio dan penilaian stakeholder diperoleh persamaan dan perbedaan antara ketiganya. Persamaannya adalah mengukur kompetensi yang sama yaitu kompetensi pedagogi dan penilaiannya menggunakan asesmen alternatif. Perbedaannya adalah jenis asesmen alternatif yang digunakan. Pada mata kuliah pedagogi menggunakan asesmen kinerja, pada portfolio menggunakan asesmen portfolio, dan penilaian yang dilakukan oleh stakeholder menggunakan asesmen otentik. Asesmen kinerja (performance assessment) meminta siswa untuk mendemontrasikan dalam mengerjakan suatu tugas (Arends, 2008), asesmen otentik (authentic assessment) meminta siswa untuk mendemonstrasikan dalam mengerjakan tugas dalam konteks situasi kehidupan nyata (Arends, 2008). Hubungan antara ketiga hal di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Mata kuliah Pedagogi Kompetensi Pedagogi Asesmen Alternatif Asesmen Kinerja Portfolio Kompetensi Pedagogi Asesmen Alternatif Asesmen Portfolio Stakeholder Kompetensi Pedagogi Asesmen Alternatif Asesmen otentik Gambar 1. Hubungan mata kuliah pedagogi, portfolio dan stakeholder Berdasarkan pemikiran bahwa ada kaitan antara mata kuliah pedagogi, portofolio dan penilaian oleh stakeholder maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder? 2. Adakah hubungan yang positif dan siginifikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder? 3. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio? 4. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder? Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder 2. Untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan siginfikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder 3. Untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio 4. Untuk mencari tahu ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Bagi LPTK, sebagai pertimbangan untuk memutuskan perlu tidaknya kegiatan peninjauan kurikulum 2. Bagi dosen mata kuliah pedagogi, sebagai masukan dalam merancang kegiatan perkuliahan 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai masukan dalam melakukan penelitian yang sejenis

Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasi. Correlation Research is seeks to establish a relation / association / correlation between two or more variables that do not readily lend themselves to experimental manipulation (Frankel & Wallen, 2008). Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma ganda dengan dua variabel independen. Pada penelitian ini ada 4 rumusan masalah asosiatif yaitu 3 korelasi sederhana dan 1 korelasi ganda. Nilai Mata Kuliah Pedagogi r1 r3 R Nilai Stakeholder r2 Nilai Portfolio Gambar 2. Paradigma Penelitian Korelasional Untuk mencari hubungan nilai mata kuliah pedagogi dengan penilaian stakeholder menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan antara nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder menggunakan korelasi ganda. Korelasi sederhana yang digunakan adalah korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut; r = (Sugiyono, 2011) Nilai koefisien korelasi (r) antara -1 sampai dengan +1 (Trochim, 2001). Untuk memberikan interpretasi dari koefisien korelasi maka digunakan pedoman yang tertera pada tabel 1

Tabel 1. Tingkat hubungan korelasi Interval nilai r Tingkat hubungan 0,0 r < 0,2 sangat rendah 0,2 r < 0,4 Rendah 0,4 r < 0,6 Sedang 0,6 r < 0,8 Kuat 0,8 r < 1,0 sangat kuat (Pratisto, 2009) Selanjutnya melakukan uji signifikansi koefisien korelasi (r). Uji signifikansi berguna untuk memastikan tingkat korelasi nyata secara statistik atau tidak. Uji signifikansi menggunakan uji t dengan menggunakan rumus berikut; (Pratisto, 2009) Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; Ho : korelasi kedua variabel sama dengan 0, berarti tidak ada hubungan Ha : korelasi kedua variabel tidak sama dengan nol, berarti ada hubungan Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut; Jika t tabel < t hitung < t tabel, Ho diterima Jika t hitung - t tabel atau t hitung t tabel, maka Ho ditolak Korelasi ganda menggunakan rumus sebagai berikut; ryx1x2 = korelasi antara nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio secara bersama-sama dengan penilaian stakeholder ryx1 = korelasi Product Moment antara nilai mata kuliah pedagogi dengan dengan penilaian stakeholder ryx2 = korelasi Product Moment antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder rx1x2 = korelasi Product Moment antara nilai mata kuliah pedagogi dengan portfolio (Sugiyono, 2008) Selanjutnya melakukan uji signifikansi koefisien korelasi (r). Uji signifikansi berguna untuk memastikan tingkat korelasi nyata secara statistik atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut;

R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel (Sugiyono, 2008) Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa program pendidikan biologi di salah satu LPTK di propinsi Banten yang telah mengikuti mata kuliah pedagogi dan program latihan profesi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dokumentasi berupa nilai mata kuliah pedagogi, nilai portfolio pada saat mengikuti PLP dan penilaian stakeholder. Temuan dan Pembahasan Nilai korelasi sederhana untuk variabel nilai mata kuliah pedagogi, nilai portfolio dan penilaian stakeholder diperoleh dengan bantuan SPSS 17. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2. Nilai r hitung dan t hitung Variabel yang dikorelasikan r hitung t hitung t tabel Keterangan Pedagogi - stakeholder 0,328 0,107 1,042 2,26 Tidak signifikan Portfolio - stakeholder 0,437 0,191 1,458 2,26 Tidak signifikan Pedagogi portfolio 0,241 0,058 0,745 2,26 Tidak signifikan Tingkat hubungan antara nilai mata kuliah pedagogi dengan penilaian stakeholder adalah rendah. Faktor determinan nilai mata kuliah pedagogi dengan penilaian stakeholder 10,7 %, sedangkan sisanya 89,3 % ditentukan variabel lain. Diperoleh nilai t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai mata kuliah pedagogi dengan penilaian stakeholder. Tingkat hubungan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder adalah sedang. Faktor determinan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder 19,1 %, sedangkan sisanya 80,9 % ditentukan variabel lain. Diperoleh nilai t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder. Tingkat hubungan antara nilai mata kuliah pedagogi dengan nilai portfolio adalah rendah. Faktor determinan nilai mata kuliah pedagogi dengan nilai portfolio 5,8 %, sedangkan sisanya 94,2 % ditentukan variabel lain. Diperoleh nilai t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai mata kuliah pedagogi dengan nilai portfolio.

Nilai korelasi ganda untuk variabel nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder sebesar 0,494, harga, nilai F hitung = 1,288 dan nilai F tabel 4,46. Tingkat hubungan antara nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder adalah sedang. Faktor determinan nilai mata kuliah pedagogi dengan nilai portfolio 24,4 %, sedangkan sisanya 75,6 % ditentukan variabel lain. Diperoleh nilai F hitung < F tabel, maka dapat dinyatakan bahwa korelasi ganda tersebut tidak signifikan. Secara ringkas temuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Nilai Mata Kuliah Pedagogi r1= 0,328 r3 = 0,241 R = 0,494 Nilai Stakeholder r2 = 0,437 Nilai Portfolio Gambar 3. Korelasi dari antara nilai mata kuliah pedagogi dan nilai portfolio, dan penilaian stakeholder Berdasarkan analisis statistik diskriptif diperoleh penilaian stakeholder lebih kecil dari penilaian lainnya. Hasil pengolahan data statistik diskriptif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4. Descriptive Statistics Mean Std. Deviation Minimum Maximum Pedagogi 85.8909 3.34229 80.00 90.60 Porfolio 90.9091 5.82159 78.00 100.00 Stakeholder 76.1818 7.16684 70.00 90.00 Berdasarkan analisis statistik inferensial diperoleh tidak ada hubungan dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder, nilai portfolio dengan penilaian stakeholder, nilai pedagogi dengan portfolio, dan nilai pedagogi dan portfolio dengan penilaian stakeholder. Hasil penelitian ini akan dibahas dari sudut pandang kurikulum dan instrumen penilaian. 1. Kurikulum

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. (Kepmendiknas No.232/U/2000). Kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi mengacu kepada kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurikulum yang berasal dari America yang diadaptasikan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pendidikan Indonesia. Pada saat melakukan adaptasi tidak mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan kurikulum berbasis kompetensi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini maka disarankan untuk mengadakan peninjauan kurikulum. Peninjauan kurikulum mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan kurikulum berbasis kompetensi. Langkah-langkah penyusunan kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai berikut; 1) penyusunan profil lulusan, yaitu peran dan fungsi yang diharapkan dapat dijalankan oleh lulusan nantinya di masyarakat; 2) penetapan kompetensi lulusan berdasarkan profil lulusan yang telah diancangkan tadi; 3) penentuan bahan kajian yang terkait dengan bidang IPTEKS program studi; 4) penetapan kedalaman dan keluasan kajian (sks) yang dilakukan dengan menganalisis hubungan antara kompetensi dan bahan kajian yang diperlukan; 5) merangkai berbagai bahan kajian tersebut kedalam mata kuliah; 6) menyusun struktur kurikulum dengan cara mendistribusikan mata kuliah tersebut dalam semester; 7) mengembangkan rancangan pembelajaran; dan secara simultan 8) memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai kompetensinya (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2008). 2. Instrumen Penilaian Pembahasan untuk instrumen penilaian berfokus pada indikator dan validitas instrumen penilaian. 1). Indikator instrumen penilaian. Mengacu pada proses pembuatan kurikulum, maka indikator merupakan turunan dari kompetensi. Kompetensi pada mata kuliah pedagogi, kegiatan PLP dan penilaian stakeholder mengacu pada kompetensi pedagogi. Kompetensi pedagogi meliputi kemampuan mengenal karakteristik dan potensi peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, menguasai perencanaan dan pengembangan kurikulum, menguasai langkah-langkah pembelajaran yang efektif, dan menguasai sistem, mekanisme, dan prosedur penilaian. (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012 tentang uji kompetensi guru). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini maka disarankan untuk mengadakan workshop antara penanggung jawab mata kuliah pedagogi, PLP dan perwakilan dari stakeholder untuk menurunkan indikator penilaian dari kompetensi pedagogi nasional maupun internasional dan juga dari stakeholder. Selanjutnya menyusun instrumen penilaian yang mengacu kepada indikator yang telah disusun. 2). Validitas instrumen penilaian Syarat instrumen penilaian yang baik adalah valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk instrumen yang digunakan oleh beberapa pengamat (observer) adalah inter-rater reliability dan intra-rater reliability. Inter-rater reliability determines the exrent to which two or more rate obtain the

same result using the same instrument to measure a concept (Borg & Gall, 2010). Intra-rater reliability is a type of reliability assessment in which the same assessment is completed by the same rater on two or more occasions. These different ratings are then compared, generally by means of correlation. Since the same individual is completing both assessments, the rater's subsequent ratings are contaminated by knowledge of earlier ratings (Springer, 2010). Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai portfolio dan penilaian stakeholder adalah rubrik. Rubrik merupakan salah satu alat yang digunakan pada penilaian alternatif seperti yang disarankan oleh kurikulum berbasis kompetensi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa sebelum menggunakan instrumen penilaian ini tidak melalui tahap interrater reliability dan intra-rater reliability. Pada pelaksanaannya penilaian portfolio dan stakeholder dilakukan oleh beberapa orang Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini maka disarankan untuk mengadakan suatu pertemuan antara para asesor untuk menyamakan persepsi tentang penilaian. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan uji coba dengan cara menilai seseorang kemudian hasil penilaian dari masing-masing asesor dikorelasikan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya agar instrumen penilaian memiliki inter-rater reliability. Selain itu melakukan penilaian seseorang berulang kali sebagai salah satu cara agar instrumen penilaian memiliki intra-rater reliability. Diharapkan pada akhirnya memperoleh instrumen penilaian yang valid dan reliabel. Penutup Berdasarkan analisis data maka kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan penilaian stakeholder 2. Tidak ada hubungan yang positif dan siginifikan antara nilai portfolio dengan penilaian stakeholder 3. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dengan nilai portfolio 4. Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai pedagogi dan nilai portfolio dengan penilaian stakeholder. Berdasarkan temuan dan pembahasan dalam penelitian ini maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut; 1. Bagi LPTK, perlu mengadakan workshop yang melibatkan program studi dan stakeholder untuk menentukan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat 2. Bagi dosen mata kuliah pedagogi, perlu mengadakan workshop yang melibatkan dosen pengampu mata kuliah pedagogi dan penanggung jawab PLP untuk menurunkan indikator dari kompetensi yang telah ditetapkan, dan menyusun instrumen penilaian berdasarkan indikator yang telah dirumuskan. 3. Bagi penelitian lain, perlu mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hubungan nilai mata kuliah pedagogi, nilai portfolio dan penilaian stakeholder pada PLP ketiga dan pada lulusan program studi tersebut.

Daftar Pustaka Arends. (2008). Learning to Teach. New York: Mc Graw Hill Borg & Gall. (2010). APLPying Educational Research. America: Pearson. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. (2008). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Sebuah alternatif penyusunan kurikulum). Jakarta Frankel & Wallen. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc Graw Hill Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa National Science Teacher Association. (1998). Standards for Science Teacher Preparation. America. Pratisto. (2009). Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Jakarta: Gramedia Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2012 Tentang Uji Kompetensi Guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Springer. (2010). Educational Research. A Contextual Approach. America: John Wiley Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta Trochim. (2001). The Research Methods Knowledge Base. America: Atomic Dog Publishing