LEAF SAMPLING UNIT ( L S U )

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SENSUS TANAMAN

keja pengendalian gulma secara manual tidak pernah dapat dicapai oleh tenaga kerja, ha1 ini disebabkan oleh kerapatan dan penutupan gulma.

MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2014 di. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Bahan-bahan yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

LEAF SAMPLING UNIT (LSU) SOIL SAMPLING UNIT (SSU) & MANFAATNYA. ILHAM, S.Si ASOSIASI SAMADE SAWITKU MASA DEPANKU

KASTRASI DAN MANAJEMEN KANOPI. Disampaikan Pada Materi Kelas PAM

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Bahan dan Alat

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996-

PEMBAHASAN. Keefektifan Pemupukan dengan Prinsip Empat Tepat

Gambar 8. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

TINJAUAN PUSTAKA. sangat diperlukan untuk memprediksi produktivitas kelapa sawit tersebut dalam

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Syarat Tumbuh

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

KERAGAMANTANAMAN DANPRODUKSI KELAPASAWIT PTPERKEBUNANNUSANTARAV

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

= pemanen. Sistem Penunasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki iklim tropis sehingga

III. BAHAN DAN METODE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. METODE PENELITIAN. Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat. Identifikasi

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

III. BAHAN DAN METODE

SENSUS POKOK DAN IDENTIFIKASI POKOK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PEMBAHASAN. Pengelolaan Pupuk

TEKNIK TANAM MIRING KELAPA SAWIT di LAHAN GAMBUT Pengalaman Replanting di PT. Perkebunan Nusantara IV

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Produktivitas Optimal PENDAHULUAN 13/07/2017 PT PADASA ENAM UTAMA. Bahan Tanaman. Manajemen Kebun. Oleh: Lambok Siahaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

Pengembangan Wilayah Sentra Produksi tanaman, menyebabkan pemadatan lahan, serta menimbulkan serangan hama dan penyakit. Di beberapa lokasi perkebunan

MATERI PEMBELAJARAN MANAJEMEN PANEN DAN PASCA PANEN KELAPA SAWIT

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

Tabel 6. Hasil Pendugaaan Faktor Penentu Produktivitas Kelapa Sawit

TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

Faktor kedua adalah dosis Dregs (D) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: DO = Tanpa pemberian dregs DI = 10 g dregs /kg gambut D2 = 20 g dregs /kg gambut

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

III. METODE PENELITIAN A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN


HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk

PANEN KELAPA SAWIT Pengrtian Panen Sistim Panen 2.1 Kriteria Matang Panen 2.2 Komposisi TBS Fraksi Komposisi (%) Kematangan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Universitas Lampung (Unila),

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif

BAB III METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

PENANAMAN KELAPA SAWIT

TEKNIK PENANAMAN, PEMELIHARAAN, DAN EVALUASI TANAMAN

Seminar Nasional BKS PTN Barat Manurung et al.: Implementasi Pemupukan Kelapa Sawit 643 Bandar Lampung, Agustus 2014

BAHAN METODE PENELITIAN

Karya Ilmiah tentang Penanaman Pohon Karet

1.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pola jaringan drainase dan dasar serta teknis pembuatan sistem drainase di

Disampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP II. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 11. Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan terhadap produksi dan BTR kelapa sawit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Metode Penelitian

PENYAKIT PENYAKIT K. SAWIT DAN CARA PEMBERANTASAN / PENCEGAHANNYA.

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

LEAF SAMPLING UNIT ( L S U )

PENDAHULUAN Leaf sampling merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan rekomendasi pemupukan. Rekomendasi pupuk yang akurat akan menghasilkan produksi TBS yang maksimal. Leaf sampling yang akurat rekomendasi yang akurat Petugas sampling daun yang terlatih dan bertanggung jawab sangat mempengaruhi akurasi sampling daun. Waktu pelaksanaan leaf sampling mempengaruhi akurasi rekomendasi pupuk. Semakin dekat interval leaf sampling dengan pembuatan rekomendasi semakin tinggi akurasi rekomendasi pupuk

TEKNIS PENGAMBILAN SAMPEL DAUN KELAPA SAWIT IDENTIFIKASI SUSUNAN DAUN KELAPA SAWIT 1. Daun kelapa sawit tersusun di batang utama dengan jarak (sudut) yang sama. 2. Jarak diantara daun (daun ke-2 dengan daun ke-1 atau daun ke-3 dengan daun ke-2 dan seterusnya) membentuk sudut 137. 3. Rumus susunan daun tanaman kelapa sawit adalah 3/8 (artinya: setiap 3 putaran/spiral dengan selisih 8 daun terdapat 2 daun yang sejajar ke bawah).

IDENTIFIKASI SUSUNAN DAUN KELAPA SAWIT Daun-daun yang saling sejajar ke bawah pada setiap spiral adalah sebagai berikut: 1 9 17 25 33 41 2 10 18 26 34 42 3 11 19 27 35 43 4 12 20 28 36 44 5 13 21 29 37 45 6 14 22 30 38 46 7 15 23 31 39 47 8 16 24 32 40 48

SUSUNAN DAUN KELAPA SAWIT DILIHAT DARI ATAS

DAUN KE 17 Pada TBM daun sampel diambil dari daun ke-9. Pada TM daun sampel diambil dari daun ke-17. Untuk dapat menentukan daun ke- 9 dan daun ke-17 harus dapat ditentukan terlebih dahulu pelepah kesatu (daun satu). Daun satu adalah daun termuda, dengan ketentuan semua anak daun telah terbuka sedangkan duri masih belum terlihat.

PENENTUAN LEAF SAMPLING UNIT () Sampel daun yang diambil harus dapat merepresentasikan kondisi hara tanaman dalam suatu areal tertentu. Satu unit sampel daun diambil dari beberapa tanaman sample pada satu areal tertentu yang dikenal dengan Leaf Sampling Unit (). Satu harus seragam dalam beberapa hal antara lain : 1. Umur tanaman 2. Jenis Tanah 3. Topografi Luas 1 adalah 20 40 ha, dianjurkan luas 1 tidak boleh kurang dari 10 ha dan tidak boleh lebih dari 50 ha.

PENENTUAN LEAF SLAMPLING UNIT () Penentuan jumlah tanaman sampel dalam 1 pada luas areal yang berbeda dapat mengikuti pedoman sebagai berikut : Luas Jumlah (Ha) Pohon Cara Penentuan Pohon Sampel Sampel 10-15 30-41 Setiap 10 pohon interval 5 baris 16-20 30-34 Setiap 10 pohon interval 8 baris 21-30 30-41 Setiap 10 pohon interval 10 baris 31-40 30-36 Setiap 10 pohon interval 15 baris 41-50 30-34 Setiap 10 pohon interval 20 baris

TANDA PENUNJUK YANG DIGUNAKAN PADA SAMPLING DAUN Start awal pengambilan sampel harus dimulai dari sudut Barat-Selatan (B-S) dari setiap blok sampel. Tanaman di sudut blok (sudut B) diberi tanda dengan tulisan START di pangkal pelepah sebagai tanda titk awal pengambilan sampel daun.

TANDA PENUNJUK YANG DIGUNAKAN PADA SAMPLING DAUN Penentuan tanaman sampel dimulai dari baris ke-5 dari titik awal start. Tanaman di pinggir jalan pada baris ke-5 diberi tanda garis panah ke bawah (sebagai tanda jalur masuk ke barisan sampel daun). Demikian juga untuk baris pada jalur masuk berikutnya.

TANDA PENUNJUK YANG DIGUNAKAN PADA SAMPLING DAUN Tanaman sampel pertama adalah tanaman ke-3 pada baris ke-5 (barisan sampel pertama). Untuk tanaman sampel berikutnya diambil dari tanaman dengan interval 10 pokok dalam satu baris Pada setiap tanaman sampel harus diberi nomor

TANDA PENUNJUK YANG DIGUNAKAN PADA SAMPLING DAUN Pada tanaman di pinggir jalan pada sisi yang lain atau diujung blok pada baris ke-5 diberi tanda garis panah dengan 2 arah yaitu ke atas dan ke samping (sebagai tanda jalur keluar barisan sampel daun dan penunjuk arah menuju baris sampel berikutnya)

PENENTUAN TITIK SAMPEL PADA AREAL RATA 05 06 14 16 15 04 07 13 03 08 17 12 02 09 11 18 01 10 19

PENENTUAN TITIK SAMPEL PADA AREAL BERBUKIT CURAM DENGAN TERASAN No. 21 No. 22 No. 20 No. 1 No. 18 No. 17 No. 19 No. 13 No. 7 No. 14 No. 15 No. 16 No. 2 No. 8 No. 6 No. 3 No. 9 No. 5 No. 4 No. 12 No. 11 No. 10

CARA MENGAMBIL DAUN SEBAGAI SAMPEL Pada Tanaman TM yang tinggi pelepah daun dipotong menggunakan egrek Pada Tanaman TBM atau tanaman rendah pelepah cukup dikait dengan alat pengait

CARA MENGAMBIL DAUN SEBAGAI SAMPEL

CARA PENGAMBILAN CONTOH DAUN ANJ Agri

CARA MENGERINGKAN CONTOH DAUN

CARA MENGERINGKAN CONTOH DAUN Suhu 80 o C selama 12 jam

CARA MENGERINGKAN CONTOH DAUN (MICROWAVE OVEN) Sampel dibungkus dengan kantongan kain kassa Pengeringan selama 8 menit, dengan interval sbb : 4 menit 2 menit 1 menit 1 menit Dikeluarkan & dibolak balik Dikeluarkan & dibolak balik Dikeluarkan & dibolak balik Dikeluarkan, dikering anginkan 10-15 menit

CARA ALAT MENGERINGKAN DAN BAHAN DALAM CONTOH DAUN SAMPLING (MICROWAVE DAUNOVEN) Sampel dibungkus dengan plastik polythene diberi label dan diikat dengan karet.

ALAT DAN BAHAN DALAM SAMPLING DAUN ANJ Agri Form pengamatan lapangan Label Microwave OVen Air Aquadest

TANAMAN YANG TIDAK BOLEH DIJADIKAN SAMPEL Ciri-ciri tanaman yang tidak boleh dijadikan sebagai tanaman sampel antara lain: 1. Tanaman TBM dalam TM (sisipan) 2. Tanaman terserang hama penyakit 3. Tanaman di pinggir sungai (parit yang berair permanent). 4. Tanaman di pinggir jalan 5. Tanaman abnormal Pohon Gajah (Giant) Pohon Pisifera Pohon Crown Disease Pohon Chimaera

HAL-HAL PENTING DALAM SAMPLING DAUN Hal - hal penting dalam pelaksanaan sampling daun : 1. Untuk dapat membandingkan hasil analisa daun, pelaksanaan sampling daun hendaknya dilakukan pada bulan yang sama setiap tahun. 2. Pelaksanaan sampling daun dilakukan mulai jam 06.30-13.00, tidak dibenarkan melakukan sampling daun setelah jam 13.00. 3. Apabila saat pelaksanaan sampling daun terjadi hujan deras, pengambilan sampel daun harus dihentikan, kemudian dilanjutkan esok hari.

HAL-HAL PENTING DALAM SAMPLING DAUN 4. Pelaksanaan sampling daun dapat dilakukan oleh tim yang terdapat dikebun. Tim tersebut sebelumnya telah dilatih oleh R&D. 5. Satu tim kecil untuk pelaksanaan sampling daun terdiri dari 3 orang, 1 orang bertugas untuk memotong daun dengan egrek, 1 orang bertugas mengumpulkan sampel daun yang sudah diambil dari pohon, dan 1 orang lagi memberi tanda pada pohon sampel dan jalur sampling 6. Pembuatan Peta yang baik akan sangat membantu kelancaran pelaksanaan sampling daun di lapangan.

Analisa tanah

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH TUJUAN : Untuk mengambil contoh tanah (sample) dan menganalisa sifat fisika dan kimia tanah guna menentukan cara pengelolaan dan rekomendasi pemupukan. Untuk mendapatkan dasar bagi pengelompokan lahan menurut jenis tanah, kelas tanah dan status kesuburan tanah.

Standar Kelas lahan (berdasarkan jenis tanah) merupakan atribut setiap lahan. Data ph, C-organic, N-total, P tersedia, K, Mg dan Ca dapat dipertukarkan di sekitar piringan dan di sekitar penempatan pelepah pada kedalaman 0 20 cm harus ada untuk setiap lahan. Analisa tanah dilakukan pada interval 5 tahun.

ALAT & BAHAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH

ALAT & BAHAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH

PENENTUAN LOKASI PENGAMBILAN CONTOH TANAH

PENENTUAN LOKASI PENGAMBILAN CONTOH TANAH DI PIRINGAN

PENENTUAN LOKASI PENGAMBILAN CONTOH TANAH DI LUAR PIRINGAN

TEHNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH

TEHNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH 20 cm

TEHNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH

TEHNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH

HAL-HAL PENTING DALAM PENGAMBILAN CONTOH TANAH

HAL-HAL PENTING DALAM PENGAMBILAN CONTOH TANAH