LEAF SAMPLING UNIT ( L S U )
PENDAHULUAN Leaf sampling merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan rekomendasi pemupukan. Rekomendasi pupuk yang akurat akan menghasilkan produksi TBS yang maksimal. Leaf sampling yang akurat rekomendasi yang akurat Petugas sampling daun yang terlatih dan bertanggung jawab sangat mempengaruhi akurasi sampling daun. Waktu pelaksanaan leaf sampling mempengaruhi akurasi rekomendasi pupuk. Semakin dekat interval leaf sampling dengan pembuatan rekomendasi semakin tinggi akurasi rekomendasi pupuk
TEKNIS PENGAMBILAN SAMPEL DAUN KELAPA SAWIT IDENTIFIKASI SUSUNAN DAUN KELAPA SAWIT 1. Daun kelapa sawit tersusun di batang utama dengan jarak (sudut) yang sama. 2. Jarak diantara daun (daun ke-2 dengan daun ke-1 atau daun ke-3 dengan daun ke-2 dan seterusnya) membentuk sudut 137. 3. Rumus susunan daun tanaman kelapa sawit adalah 3/8 (artinya: setiap 3 putaran/spiral dengan selisih 8 daun terdapat 2 daun yang sejajar ke bawah).
IDENTIFIKASI SUSUNAN DAUN KELAPA SAWIT Daun-daun yang saling sejajar ke bawah pada setiap spiral adalah sebagai berikut: 1 9 17 25 33 41 2 10 18 26 34 42 3 11 19 27 35 43 4 12 20 28 36 44 5 13 21 29 37 45 6 14 22 30 38 46 7 15 23 31 39 47 8 16 24 32 40 48
SUSUNAN DAUN KELAPA SAWIT DILIHAT DARI ATAS
DAUN KE 17 Pada TBM daun sampel diambil dari daun ke-9. Pada TM daun sampel diambil dari daun ke-17. Untuk dapat menentukan daun ke- 9 dan daun ke-17 harus dapat ditentukan terlebih dahulu pelepah kesatu (daun satu). Daun satu adalah daun termuda, dengan ketentuan semua anak daun telah terbuka sedangkan duri masih belum terlihat.
PENENTUAN LEAF SAMPLING UNIT () Sampel daun yang diambil harus dapat merepresentasikan kondisi hara tanaman dalam suatu areal tertentu. Satu unit sampel daun diambil dari beberapa tanaman sample pada satu areal tertentu yang dikenal dengan Leaf Sampling Unit (). Satu harus seragam dalam beberapa hal antara lain : 1. Umur tanaman 2. Jenis Tanah 3. Topografi Luas 1 adalah 20 40 ha, dianjurkan luas 1 tidak boleh kurang dari 10 ha dan tidak boleh lebih dari 50 ha.
PENENTUAN LEAF SLAMPLING UNIT () Penentuan jumlah tanaman sampel dalam 1 pada luas areal yang berbeda dapat mengikuti pedoman sebagai berikut : Luas Jumlah (Ha) Pohon Cara Penentuan Pohon Sampel Sampel 10-15 30-41 Setiap 10 pohon interval 5 baris 16-20 30-34 Setiap 10 pohon interval 8 baris 21-30 30-41 Setiap 10 pohon interval 10 baris 31-40 30-36 Setiap 10 pohon interval 15 baris 41-50 30-34 Setiap 10 pohon interval 20 baris
TANDA PENUNJUK YANG DIGUNAKAN PADA SAMPLING DAUN Start awal pengambilan sampel harus dimulai dari sudut Barat-Selatan (B-S) dari setiap blok sampel. Tanaman di sudut blok (sudut B) diberi tanda dengan tulisan START di pangkal pelepah sebagai tanda titk awal pengambilan sampel daun.
TANDA PENUNJUK YANG DIGUNAKAN PADA SAMPLING DAUN Penentuan tanaman sampel dimulai dari baris ke-5 dari titik awal start. Tanaman di pinggir jalan pada baris ke-5 diberi tanda garis panah ke bawah (sebagai tanda jalur masuk ke barisan sampel daun). Demikian juga untuk baris pada jalur masuk berikutnya.
TANDA PENUNJUK YANG DIGUNAKAN PADA SAMPLING DAUN Tanaman sampel pertama adalah tanaman ke-3 pada baris ke-5 (barisan sampel pertama). Untuk tanaman sampel berikutnya diambil dari tanaman dengan interval 10 pokok dalam satu baris Pada setiap tanaman sampel harus diberi nomor
TANDA PENUNJUK YANG DIGUNAKAN PADA SAMPLING DAUN Pada tanaman di pinggir jalan pada sisi yang lain atau diujung blok pada baris ke-5 diberi tanda garis panah dengan 2 arah yaitu ke atas dan ke samping (sebagai tanda jalur keluar barisan sampel daun dan penunjuk arah menuju baris sampel berikutnya)
PENENTUAN TITIK SAMPEL PADA AREAL RATA 05 06 14 16 15 04 07 13 03 08 17 12 02 09 11 18 01 10 19
PENENTUAN TITIK SAMPEL PADA AREAL BERBUKIT CURAM DENGAN TERASAN No. 21 No. 22 No. 20 No. 1 No. 18 No. 17 No. 19 No. 13 No. 7 No. 14 No. 15 No. 16 No. 2 No. 8 No. 6 No. 3 No. 9 No. 5 No. 4 No. 12 No. 11 No. 10
CARA MENGAMBIL DAUN SEBAGAI SAMPEL Pada Tanaman TM yang tinggi pelepah daun dipotong menggunakan egrek Pada Tanaman TBM atau tanaman rendah pelepah cukup dikait dengan alat pengait
CARA MENGAMBIL DAUN SEBAGAI SAMPEL
CARA PENGAMBILAN CONTOH DAUN ANJ Agri
CARA MENGERINGKAN CONTOH DAUN
CARA MENGERINGKAN CONTOH DAUN Suhu 80 o C selama 12 jam
CARA MENGERINGKAN CONTOH DAUN (MICROWAVE OVEN) Sampel dibungkus dengan kantongan kain kassa Pengeringan selama 8 menit, dengan interval sbb : 4 menit 2 menit 1 menit 1 menit Dikeluarkan & dibolak balik Dikeluarkan & dibolak balik Dikeluarkan & dibolak balik Dikeluarkan, dikering anginkan 10-15 menit
CARA ALAT MENGERINGKAN DAN BAHAN DALAM CONTOH DAUN SAMPLING (MICROWAVE DAUNOVEN) Sampel dibungkus dengan plastik polythene diberi label dan diikat dengan karet.
ALAT DAN BAHAN DALAM SAMPLING DAUN ANJ Agri Form pengamatan lapangan Label Microwave OVen Air Aquadest
TANAMAN YANG TIDAK BOLEH DIJADIKAN SAMPEL Ciri-ciri tanaman yang tidak boleh dijadikan sebagai tanaman sampel antara lain: 1. Tanaman TBM dalam TM (sisipan) 2. Tanaman terserang hama penyakit 3. Tanaman di pinggir sungai (parit yang berair permanent). 4. Tanaman di pinggir jalan 5. Tanaman abnormal Pohon Gajah (Giant) Pohon Pisifera Pohon Crown Disease Pohon Chimaera
HAL-HAL PENTING DALAM SAMPLING DAUN Hal - hal penting dalam pelaksanaan sampling daun : 1. Untuk dapat membandingkan hasil analisa daun, pelaksanaan sampling daun hendaknya dilakukan pada bulan yang sama setiap tahun. 2. Pelaksanaan sampling daun dilakukan mulai jam 06.30-13.00, tidak dibenarkan melakukan sampling daun setelah jam 13.00. 3. Apabila saat pelaksanaan sampling daun terjadi hujan deras, pengambilan sampel daun harus dihentikan, kemudian dilanjutkan esok hari.
HAL-HAL PENTING DALAM SAMPLING DAUN 4. Pelaksanaan sampling daun dapat dilakukan oleh tim yang terdapat dikebun. Tim tersebut sebelumnya telah dilatih oleh R&D. 5. Satu tim kecil untuk pelaksanaan sampling daun terdiri dari 3 orang, 1 orang bertugas untuk memotong daun dengan egrek, 1 orang bertugas mengumpulkan sampel daun yang sudah diambil dari pohon, dan 1 orang lagi memberi tanda pada pohon sampel dan jalur sampling 6. Pembuatan Peta yang baik akan sangat membantu kelancaran pelaksanaan sampling daun di lapangan.
Analisa tanah
PENGAMBILAN SAMPEL TANAH TUJUAN : Untuk mengambil contoh tanah (sample) dan menganalisa sifat fisika dan kimia tanah guna menentukan cara pengelolaan dan rekomendasi pemupukan. Untuk mendapatkan dasar bagi pengelompokan lahan menurut jenis tanah, kelas tanah dan status kesuburan tanah.
Standar Kelas lahan (berdasarkan jenis tanah) merupakan atribut setiap lahan. Data ph, C-organic, N-total, P tersedia, K, Mg dan Ca dapat dipertukarkan di sekitar piringan dan di sekitar penempatan pelepah pada kedalaman 0 20 cm harus ada untuk setiap lahan. Analisa tanah dilakukan pada interval 5 tahun.
ALAT & BAHAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH
ALAT & BAHAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH
PENENTUAN LOKASI PENGAMBILAN CONTOH TANAH
PENENTUAN LOKASI PENGAMBILAN CONTOH TANAH DI PIRINGAN
PENENTUAN LOKASI PENGAMBILAN CONTOH TANAH DI LUAR PIRINGAN
TEHNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH
TEHNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH 20 cm
TEHNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH
TEHNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH
HAL-HAL PENTING DALAM PENGAMBILAN CONTOH TANAH
HAL-HAL PENTING DALAM PENGAMBILAN CONTOH TANAH