PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ICT PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan fisika zat padat adalah salah satu mata kuliah yang

KARAKTERISTIK MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT (MIA-PIZA)

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

PENGEMBANGAN MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT (MIA-PIZA)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN KONSEP OPTIK BAGI CALON GURU

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEORI KINETIK GAS BERBANTUAN LECTORA INSPIRE UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

DASAR-DASAR PEMBELAJARAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fisika masih menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

USING COMPUTER SIMULATION TO IMPROVE CONCEPT COMPREHENSION OF PHYSICS TEACHER CANDIDATES STUDENTS IN SPECIAL RELATIVITY

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA

CRITICAL THINKING SKILLS ENHANCEMENT PROSPECTIVE STUDENT TEACHERS MODEL WITH IMM-ISSP

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBANTUAN VIRTUAL LABORATORY UNTUK MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR II DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSRI

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

APLIKASI COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) CRAFTING INTERIOR RUMAH BAGI ANAK USIA DINI

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

MODEL PEMBELAJARAN TIK DAN MULTIMEDIA

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume III No. 1, Maret 2009, ISSN : , Halaman : 21-30

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

TUGAS I PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATRIKS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

PEMBELAJARAN BERBASIS VIRTUAL LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PENGUKURAN FISIKA ABSTRAK

MEDIA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS DESKTOP PADA PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN KANAK-KANAK SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS GAYA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENDAHULUAN FISIKA ZAT PADAT

MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN KONSEP LISTRIK BAGI CALON GURU

MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF RELATIVITAS KHUSUS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MAKALAH

Pengaruh Model Direct Instruction Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Siswa

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MACROMEDIA FLASH PRO CS6 UNTUK KELAS X SMAN 115 JAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and

KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBIASAN CAHAYA PADA SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

SILABUS MATA KULIAH. 1. Identitas Mata Kuliah

ABSTRACT. Khairul Umam 1), Azrita 2), Gufron 3) Dosen Program Studi PBIO FKIP Universitas Bung Hatta Padang.

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013

Pengembangan Media Pembelajaran Animated Video pada Materi Fluida SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI MELAKUKAN PERBAIKAN DAN SETTING

Syukron Khamzawi, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya

Muhammad Amil Busthon, Hartatiek, Winarto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa elektronik (LKS)materi

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 )

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

PERAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA INTERAKIF TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CAMTASIA STUDIO DAN MULTISIM PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DAN IMPLIKASINYA PADA PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA

OLEH : IRMAWAN NPM :

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

PENERAPAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan sangat berkaitan dengan era globalisasi. Di Indonesia saat ini

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2016 Revitalisasi Budaya Lokal dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

Pengembangan Model Laboratorium Virtual Berorientasi Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Bagi Calon Guru Fisika

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

Korelasi Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis Mahasiswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi Komputer

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANIMASI FLASH TOPIK BAHASAN USAHA DAN ENERGI

Gunawan Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian. Prosedur Penelitian

MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS GURU FISIKA PADA TOPIK FLUIDA DINAMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya mempunyai akhlak mulia, tetapi juga mempunyai kemampuan

STUDI PENDAHULUAN PADA UPAYA PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI CALON GURU FISIKA

STUDI PENDAHULUAN PADA UPAYA PENGEMBANGAN LABORATORIUM VIRTUAL BAGI CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harfiah berarti

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK ANIMASI BERBASIS MOBILE LEARNING (M-LEARNING) PADA MATERI GERAK LURUS DI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa ini mempengaruhi perkembangan dalam

PENGEMBANGAN WEBSITE BAHAN AJAR TURUNAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK

Keywords : Virtual Laboratory, Modern Physics, Generic Science Skills

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam dasawarsa ini. Bahkan teknologi seperti

Unnes Physics Education Journal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ICT PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Ketang Wiyono Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya email: ketangw.fkipunsri@gmail.com Abstrak: Telah berhasil dikembangkan model pembelajaran fisika berbasis ICT pada implementasi kurikulum 2013 yang valid dan prkatis. Produk yang dihasilkan berupa multimedia interaktif model drill, tutorial, simulasi dan instructional games. Penelitian ini menggunakan metode Development Research model Rowntree dan menggunakan evaluasi Tessmer. Instrumen yang digunakan berupa angket pada validasi ahli dan evaluasi one to one serta evaluasi small group. Berdasarkan penilaian dari ahli, rata-rata total hasil validasi untuk keempat produk yang dikembangkan berada pada 86 HVA 100. Nilai HVA tersebut termasuk dalam kategori sangat valid. Berdasarkan angket yang diisi pada saat evaluasi one to one dan evaluasi small group, rata-rata total keempat produk berada pada 70 HEOS 86 dan dinyatakan praktis. Disimpulkan bahwa model pembelajaran fisika berbasis ICT berupa multimedia interaktif model drill, tutorial, simulasi dan instructional games pada mata pelajaran fisika telah dikembangkan valid dan praktis. Kata kunci: Model Pembelajaran ICT, Kurikulum 2013 PENDAHULUAN Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang sangat pesat. Perkembangan ini memberikan pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk diantaranya dalam bidang pendidikan. Setiap era teknologi memiliki pengaruh dan membentuk era pendidikan dimasanya. Perkembangan TIK dalam bidang pendidikan ditandai dengan pemanfaatan komputer untuk menciptakan pembelajaran yang praktis, menarik dan interaktif. Sebagian besar pemanfaatan komputer terdapat dalam pembuatan media pembelajaran. Dengan adanya keterlibatan komputer, banyak inovasi yang muncul dalam media pembelajaran, contohnya video pembelajaran, animasi, multimedia interaktif, instructional games dan laboratorium virtual. Media pembelajaran yang dibuat dengan bantuan komputer ini jauh lebih menarik dan interaktif dari media-media pembelajaran sebelumnya karena media pembelajaran ini dapat menampilkan berbagai peristiwa dalam bentuk gambar yang bergerak. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran sangat membantu dalam menyampaikan materi pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran fisika. Segala sesuatu dalam pembelajaran fisika yang berkaitan dengan fenomena-fenomena yang terjadi di alam dapat divisualisasikan dengan bantuan komputer. Dengan kemampuannya menampilkan peristiwa dalam bentuk gambar yang bergerak, media pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam mengamati fenomena-fenomena alam tersebut. Hal inilah yang membuat penggunaan komputer sebagai media pembelajaran memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menciptakan pembelajaran fisika yang menarik. 123

124 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015. Kurikulum 2013 yang mulai diberlakukan oleh pemerintah menyempurnakan kurikulum 2006 memberikan perubahan yang cukup mendasar terutama pada standar proses pembelajaran. Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses, pemerintah telah menetapkan kebijakan penggunaan TIK dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013 sesuai dengan pendidikan dasar dan menengah, disebutkan pada butir ke 13 prinsip pembelajaran yang digunakan yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Menanggapi tuntutan dalam kurikulum 2013 tentang pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, pendidik dapat menggunakan dua setting pembelajaran dengan komputer, yaitu Computer Assisted Instruction (CAI), dimana komputer hanya sebagai alat bantu pembelajaran saja dan Computer Based Instruction (CBI) dimana komputer sebagai sumber utama dari pembelajaran itu sendiri. CBI bertujuan sedapat mungkin menggantikan dan/atau melengkapi serta mendukung unsurunsur tujuan, materi, metode dan alat penilaian dalam proses belajar mengajar. Komputer digunakan dalam pembelajaran karena beberapa pertimbangan, yaitu (1) kemampuan komputer untuk menyajikan informasi dalam bentuk multimedia (teks, gambar, audio, video, animasi, simulasi) dan aspek interaktif, (2) Komputer dapat diprogram untuk melakukan perhitungan, memeriksa hasil tes dan memberikan umpan balik. Potensi yang dimiliki komputer tidak lepas dari perhatian pendidik untuk memanfaatkannya dalam pembelajaran fisika. Berbagai penelitian pemanfaatan ICT dalam pembelajaran fisika telah dilakukan. Pemanfaaan ICT pada perkuliahan fisika dasar dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika dasar (Dori dan Belcher, 2005), dapat meningkatkan penguasaan konsep calon guru fisika (Darmadi dkk, 2007; Gunawan dkk, 2008), dapat mengatasi miskonsepsi fisika dasar mahasiswa (Muller & Sharma, 2007), meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan generik sains (Budiman dkk, 2008; Yahya dkk, 2008, Wiyono dkk, 2009). Keberhasilan penggunaan ICT dalam perkuliahan fisika dasar disebabkan mahasiswa lebih aktif dan mandiri (Darmadi dkk, 2007), animasi komputer dalam pembelajaran berbasis ICT dapat memvisualisasikan proses-proses abstrak yang mustahil dilihat atau dibayangkan (Burke, 1998), mampu menayangkan kembali informasi-informasi yang diperlukan. Penggunaan ICT pembelajaran pada fisika lanjut sangat membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Menurut McKagan (2007) mahasiswa akan lebih mudah memahami konsep mekanika kuantum yang bersifat abstrak dengan bantuan software interaktif. Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti antara lain yang berkaitan dengan penggunaan ICT dalam pembelajaran fisika antara lain: Penerapan Pembelajaran berbasis ICT untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Topik Relativitas Khusus (Wiyono, 2009). Model multimedia interaktif adaptif yang terdiri dari presentasi teks, audio, simulasi, animasi dengan mengadaptasi gaya belajar dapat mempermudah mahasiswa dan dosen dalam mempelajari konsep-konsep pendahuluan fisika zat padat yang bersifat abstrak dan submikroskopik (Wiyono & Setiawan, 2012). Menurut Wiyono & Tjiang (2011) model multimedia interaktif adaptif pendahuluan fisika zat padat (MIA-PIZA) dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada setiap gaya belajar terutama pada gaya belajar visual. Model MIA-PIZA secara signifikan dapat meningkatkan keterampilan berpikir

Pengembangan Model Pembelajaran Fisika, Ketang Wiyono. 125 kritis dibandingkan dengan model pembelajaran dengan bahan ajar lain (Wiyono & Liliasari, 2012). Model Multimedia Interaktif Berbasis Gaya Belajar untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pendahuluan Fisika Zat Padat (Wiyono dkk, 2012). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Gaya Belajar sebagai Inovasi Media Pembelajaran Fisika Modern di LPTK (Wiyono, 2013). Untuk menjawab tantangan implementasi kurikulum 2013 yang menekankan pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, rumusan masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah Bagaimana mengembangkan model pembelajaran fisika berbasis TIK pada kurikulum 2013 yang valid dan praktis. METODE Penelitian ini menggunakan metode Development and Research dengan model pengembangan Rowntree dan menggunakan evaluasi Tessmer. Alur penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1: Gambar 1. Alur Desain Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) Untuk mendapatkan hasil validasi dari ahli digunakan lembar validasi berupa angket dan lembar saran. 2) Untuk mendapatkan hasil uji coba evaluasi one to one dan evaluasi small group di gunakan lembar angket dan lembar saran. Data hasil hasil validasi ahli (HVA) di skor dan dibuat dalam persentase kemudian dikelompokkan sesuai kategori berikut: Tabel 1. Kategori Hasil asi Ahli Persentase (%) Kategori Sangat Kurang Tidak Data hasil evaluasi one to one dan small group (HEOS) di skor dan dibuat dalam persentase kemudian dikelompokkan sesuai kategori berikut: Tabel 2. Kategori Hasil Evaluasi One to One dan Small Group Persentase (%) Kategori Sangat Praktis

126 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015. Praktis Kurang Praktis Tidak Praktis HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengembangan Multimedia Interaktif Model Drill meliputi pengembangan topik, pengembangan draf, dan computer based. Pada tahap pengembangan topik, yang dikembangkan adalah jabaran dari soal-soal yang ingin dimasukkan kedalam media yang dibuat. Bentuk soal yang digunakan pada tes ini adalah multiple choice yang dituangkan ke dalam bentuk multimedia, tes ini terdiri dari 25 soal dari konsep kinematika. Pada tahap pengembangan draft yang dilakukan oleh peneliti adalah mengembagkan naskah yang ingin dibuat (storyboard). Storyboard pada assesmen berbasis komputer ini memuat menu-menu yakni halaman log in, halaman utama (home page), petunjuk penggunaan dan evaluasi. Selanjutnya bagian Computer based. Computer based ini merupakan tempat atau wadah untuk menempatkan semua rencana yang tersusun pada bagian paper based. Program utama yang digunakan peneliti untuk membuat assesmen berbasis komputer model drill and practice ini adalah macromedia flash 8 professional. Peneliti memilih program ini dikarenakan terdapat banyak pilihan untuk mendesain media yang akan dibuat sesuai dengan apa yang diinginkan, selain itu terdapat tools yang membuat pengguna untuk bisa menggabungkan teks, audio, video, animasi. Namun tidak secara keseluruhan pada bagian ini peneliti menggunakan program macromedia flash 8 professional, ada beberapa program lain yang mendukung pembuatan assessment model drill and practice ini sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Hasil dari pengembangan assesmen adalah seperti gambar 2 berikut: Gambar 2. Hasil pengembangan assesmen Model Drill and practice Hasil Pengembangan Multimedia Interaktif Model Tutorial meliputi pengembangan materi, Garis Besar Isi Media (GBIM), Naskah (Storyboard) dan ComputerBased. Pada pengembangan materi, jabaran materi yang menjadi fokus pengembangan multimedia interaktif meliputi 4 pokok materi dan 12 indikator. Pada Garis Besar Isi Media (GBIM) digunakan GBIM pengembangan multimedia interaktif Problem Based Learning (PBL) yang meliputi pokok materi, indikator dan media yang digunakan. setiap pokok materi telah memanfaatkan media yang bervariasi, yaitu: teks, gambar, audio, video dan virtual lab. Pada tahap naskah peneliti menyusun storyboard untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang akan disusun dalam multimedia interaktif sesuai dengan GBIM yang telah dibuat. Selanjutnya storyboard tersebut digunakan sebagai pedoman untuk membuat desain multimedia interaktif berbasis model pembelajaran problem based learning berdasarkan materi pelajaran yang telah ditentukan sebelum divalidasi oleh ahli. Storyboard multimedia interaktif dapat dilihat pada lampiran desain multimedia interaktif. Pada tahap ComputerBased peneliti membuat prototipe multimedia interaktif sesuai dengan rancangan pada paper based. Peneliti menggunkan software Adobe Flash untuk mendesain multimedia interaktif dalam

Pengembangan Model Pembelajaran Fisika, Ketang Wiyono. 127 bentuk computer based. Peneliti memilih software Adobe Flash dikarenakan software tersebut memiliki fitur yang lengkap yang dapat digunakan untuk mengabungkan berbagai macam unsur multimedia yang terdiri dari teks, audio, gambar, video dan virtual lab yang bekekstensi java. Contoh tampilan multimedia interaktif model tutorial adalah seperti gambar 3 berikut: materi tersebut. Pada tahap produksi prototipe Desain multimedia teori kinetik gas yang telah dibuat oleh peneliti dalam bentuk storyboard diwujudkan dalam bentuk prototipe. Adapun program yang digunakan peneliti untuk mendesain multimedia dalam bentuk prototipe adalah adobe director 12, dikarenakan adobe director 12 memiliki tools yang dapat digunakan untuk mengabungkan berbagai macam unsur multimedia yang terdiri dari teks, audio, gambar, dan animasi secara mudah. Tampilan software adobe director 12 yang digunakan dalam pengembangan produk seperti gambar 4 berikut: Gambar 3. Contoh tampilan multimedia interaktif Model Tutorial Hasil Pengembangan Multimedia Interaktif Model Simulasi meliputi pengembangan topik dan produksi prototipe. Desain multimedia materi teori kinetik gas pada tahap pengembangan topik meliputi penyiapan Jabaran Materi (JM) dan Garis Besar Isi Media (GBIM). Jabaran materi materi teori kinetik gas yang menjadi fokus pengembangan multimedia terdiri dari sepuluh pokok materi dengan 23 indikator pembelajaran. Kesepuluh pokok materi ini dimuat dalam multimedia dengan berbagai variasi media sesuai dengan karakteristik pokok materinya. Adapun GBIM multimedia interaktif fisika materi teori kinetik gas terdiri dari sepuluh pokok materi dengan 23 indikator pembelajaran. setiap pokok materi telah memanfaatkan media yang bervariasi, yaitu: teks, gambar, audio dan animasi yang merupakan salah satu syarat dari multimedia. Pemanfaatan media yang bervariasi ini telah disesuaikan dengan karakteristik dari pokok Gambar 4. Tampilan Adobe Director 12 Berikut ini contoh tampilan prototype 1 multimedia pembelajaran interaktif yang dikembangkan : Gambar 5. Tampilan Prototype 1

128 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015. Pengembangan Multimedia Interaktif Model Instructional Games meliputi penyusunan draft dan rancangan awal. Pada tahap penyusunan draft peneliti melakukan persiapan, dengan menyusun jabaran materi (JM) dan garis besar isi materi (GBIM) yang nantinya akan di masukkan kedalam storyboard. GBIM multimedia interaktif model instructional games meliputi Kompetensi Dasar 3.8, 6 indikator dan 6 pokok materi. Pada Jabaran Materi (JM) yang terdapat pada multimedia interaktif model instructional games, setiap pokok materi telah memanfaatkan setting media games yang bervariasi, yaitu: teks, gambar, audio,animasi dan video. Pada tahap rancangan awal akan dilakukan produksi prototype multimedia interktif model instructional games. Peneliti menyiapkan kebutuhan dasar seperti progam atau software yang mendukung untuk pembuatan media pembelajaran. Dalam hal ini, Software utama yang digunakan peneliti untuk membuat dan mendesain multimedia interaktif model instructional games ini adalah Adobe director 12.0, dengan di dukung software macromedia flash 8 profesional dan 3Dmax Studio 6.0. Adobe director 12.0 merupakan software yang dapat membuat progam aplikasi berektensi (.exe) dan memiliki tools yang digunakan untuk menggabungkan berbagai macam unsur media seperti gambar, teks, audio, animasi, video dan penambahan unsur interaktif pada multimedia yang dikembangkan. Setelah menyiapkan progam yang mendukung, peneliti mulai membuat tampilan media pembelajaran berdasarkan pada storyboard yang telah dibuat. Peneliti memasukkan materi ajar serta animasi pembelajaran kedalam media yang akan dibuat. Setelah proses meng-input materi selesai, peneliti kemudian mem-publish progam kedalam format exe untuk dapat dilihat hasilnya. Selanjutnya aplikasi yang telah dibuat dapat dikatakan sebagai prototype 1 dan di lanjutkan pada tahap pengembangan. Tampilan Instructional Games dapat dilihat pada gambar 6 berikut: Gambar 6. Tampilan Awal Instructional Games Hasil asi yang diperoleh dari keempat multimedia interaktif tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil asi Multimedia Interaktif Persentase Hasil No. Media asi (%) Rata- A B C rata 1 Drill & Prac 84 84,6 84 84,2 tice 2 Tutori al 100 53,37 93 92,75 3 Simula 91,1 89,15 89,15 si 7 89,82 4 Instruc tional 88 95 95 92,67 Games Rata-rata 89,86 Keterangan: A= Materi B= Desain C= Layout Ket Sgt valid Sgt Sgt Sgt Hasil Angket yang diperoleh dari keempat multimedia interakktif tersebut adalah sebagai berikut:

Pengembangan Model Pembelajaran Fisika, Ketang Wiyono. 129 Tabel 4. Hasil Angket Multimedia Interaktif Persentase No. Media Hasil Angket (%) Ket 1 Drill and Praktis 82,8 Practice 2 Tutorial 81,15 Praktis 3 Simulasi Sangat 86,5 Praktis 4 Instructional Sangat 88,64 Games Praktis Rata-rata 84,7725 Praktis SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan model pembelajaran Fisika berbasis ICT pada implementasi kurikulum 2013 yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dikembangkan multimedia interaktif model drill, tutorial, simulasi dan instructional games yang valid dan praktis berdasarkan hasil validasi ahli dan evalusai one to one serta small group. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian tentang pengembangan model pembelajaran Fisika berbasis ICT pada implementasi kurikulum 2013, disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Multimedia interaktif model drill, tutorial, simulasi dan instructional games yang valid dan praktis agar diimplementasikan dalam pembelajaran yang sesungguhnya. 2. Dalam mengembangkan multimedia interaktif perlu mempertimbangkan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik. 3. Materi yang sesuai dikembangkan dengan multimedia interaktif adalah materi fisika yang bersifat abstrak dan mikroskopis. Ucapan Terima Kasih Ucapan terimakasih kepada Rektor, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyrakat yang telah membiayai penelitian ini dalam skim penelitian sains teknologi dan seni dengan nomor surat perjanjian No.216/UN9.3.1/LT/2015 dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA ANTARA, (2012). Pengguna Internet Indonesia 2012 Capai 63 juta orang http://www.antaranews.com/berita. (Diakses tanggal 8 Mei 2013). Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Budiman, I. dkk. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Dualisme Gelombang Partikel untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 2, (1), 48-55. Burke, K.A. (1998). Developing and Using Conceptual Computer Animation for Chemistry Instruction. Journal of Chemical Education. Vol. 75. Iowa State University. Darmadi, I.W. dkk. (2007). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa Calon Pengajar. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 1, (1). Dori, Y.J. & Belcher, J. (2005). How Does Technology-Enable Active Learning Affect Undergraduate Student s Understanding of Electromagnetism

130 JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015. Concept? The Journal of Learning Science.14, (2), 243-279. Fikriyaturrohmah dan Rini Nurhakiki. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Hands-On Equations Berbantu Komputer Pada Materi Persamaan Linier Satu Variabel untuk Siswa Kelas VII. http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel552f E9AF59C4346253B49958E6924C43.p df. Tanggal akses 5 Maret 2014. Gunawan, dkk. (2008). Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Calon Guru Pada Materi Elastisitas. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 2, (1), 11-22. Hake, Richard R. (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores on Mathematics and Spatial Visualization. Physics Education Research Conference; Boise, Idaho; Agustus 2002. Kadir, A dan Triwahyuni. (2003). Teknologi Informasi. Yogyakarta : Kanisius McKagan, S. B., et al. (2007). Developing and Researching PhET Simulations For Teaching Quantum Mechanics. Physics Education Research.1, (0709),4503. Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : ALFABETA. Prawiradilaga, Dewi Salma. (2009). Prinsip Desain Pembelajaran (Instructional Design Principles)Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Rusman. (2009). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer : Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung : Alfabeta. Sembiring, T. (2008). Urgensi dan kontribusi riset dasar fisika dalam bidang teknologi informasi: Efek GiantMagnetoresistance (GMR) dalam Head Read Device. Pidato Pengukuhan Guru Besar FMIPA Universitas Sumatera Utara. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Wahyudi, J.B. (1992). Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta : PT. Gramedia. Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran : Landasan & Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Wiyono, K & Liliasari. (2012) Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru dengan Model MIA-PIZA. Majalah Ilmiah Forum MIPA. 14 (1), 10-16. Wiyono, K. & Agus Setiawan. (2012). Karakteristik multimedia interaktif adaptif pendahuluan fisika zat padat (MIA-PIZA). Prosiding Seminar Nasional Sains Pasca Sarjana Unesa.Surabaya: Unesa University Press. 14 Januari. pp 28-38.

Pengembangan Model Pembelajaran Fisika, Ketang Wiyono. 131 Wiyono, K. & Paulus. C. Tjiang, (2011). Profil Gaya Belajar Mahasiswa Pada Perkuliahan MIA-PIZA. Prosiding Seminar Nasional FMIPA UNESA. Surabaya: Unesa University Press. 10 Desember. pp 25-31. Wiyono, K. (2013). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Gaya Belajar Sebagai Inovasi Media Pembelajaran Fisika Modern di LPTK. Laporan Hibah Penelitian Bersaing. Lembaga Penelitian Unsri: Palembang. Wiyono, K. dkk. (2009). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Realtivitas Khusus untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 3, (1), 21-30. Wiyono, K. dkk. (2012) Model Multimedia Interaktif Berbasis Gaya Belajar untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep PEndahuluan Fisika Zat Padat. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.8 (1), 74-82. Yahya, S. dkk. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Optic Fisis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains Dan Keterampilan Berpikir Kritis Guru Fisika. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 2, (1), 56-63. Yamasari, Yuni. (2010.) Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Pascasarjana X-ITS, pada tanggal 4 Agustus 2010 di Surabaya. Zulkardi. (2009). Formative Evaluation : What, Why, When, and How (online).tersedia http://www.oocities.org/zulkardi/books. html. (Diakses tanggal 13 Februari 2013)