KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan II 2015

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan III 2015

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2015

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan I 2016

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan IV 2013

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. NOVEMBER 2016 (Kajian Triwulan III-2016)

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH AGUSTUS 2016

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Kajian Ekonomi Regional Banten

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Daftar Isi

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH AGUSTUS

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH MEI 2017

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN I

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti...

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG. Kajian Triwulanan Misi Bank Indonesia. Visi, Misi dan Nilai Strategis Bank Indonesia

VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

6.1. Kinerja Sistem Pembayaran Transaksi Keuangan Secara Tunai Transaksi Keuangan Secara Non Tunai... 74

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Kalimantan Tengah

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL MEI. website :

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TIMUR TRIWULAN III KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR

Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TIMUR AGUSTUS 2016 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAWA TIMUR

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Publikasi ini beserta publikasi Bank Indonesia yang lain dapat diakses secara online pada:

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

3.1. Inflasi Umum Provinsi Lampung Inflasi Bulanan Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental.

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TIMUR NOVEMBER 2017

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

Publikasi ini dapat diakses secara online pada :

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

Inflasi Tahunan Disagregasi Inflasi Non Fundamental Fundamental/Inti Ekspektasi Inflasi...

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2013

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOVEMBER 2017

Tim Penulis : Unit Asesmen Statistik Survei dan Liaison KPwBI Provinsi Bangka Belitung

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi Selatan

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH. Triwulan II 2014

RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III Tahun 2014

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL. Provinsi Nusa Tenggara Timur

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI LAMPUNG

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III-2008

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Transkripsi:

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI ACEH Triwulan II 215

VISI Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. MISI Menjalankan kebijakan BI dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan. FUNGSI 1. Fungsi Statistik dan surveillance 2. Fungsi Kajian 3. Fungsi Komunikasi dan Pelaksanaan Program 4. Fungsi Sistem Pembayaran 5. Fungsi Manajemen Intern dan koordinasi Wilayah TUGAS POKOK 1. Memberikan masukan kepada Dewan Gubernur kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya; 2. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, yang didukung dengan penyediaan informasi berdasarkan hasil kajian/riset serta memfasilitasi pengendalian inflasi, pemberdayaan sektor riil dan UMKM. 3. Melaksanakan kegiatan perizinan dan pengawasan serta operasionalisasi sistem pembayaran tunai dan non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya 4. Melaksanakan kebijakan stabilitas keuangan, program perluasan dan pemerataan akses dan keterjangkauan keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif 5. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung fungsi-fungsi utama. Kalender Publikasi KEKR Triwulan I Mei Triwulan II Agustus Triwulan III November Triwulan IV Februari Penerbit : Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan - Tim Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Jl. Cut Meutia No.15, Banda Aceh - Indonesia Telp : 651-332 / Fax : 651-34116 Publikasi KER secara online dapat diperoleh di:http://www.bi.go.id/web/id/dibi1/regional/publikasi/

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan karunianya sehingga buku Kajian Ekonomi Dan Keuangan Regional Provinsi Aceh Triwulan II 215 ini akhirnya dapat dipublikasikan. Buku ini memaparkan informasi mengenai perkembangan beberapa indikator perekonomian daerah, diantaranya pertumbuhan ekonomi, perbankan, sistem pembayaran dan keuangan daerah yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan informasi internal maupun eksternal Bank Indonesia. Secara umum, hasil kajian atas perkembangan ekonomi regional periode triwulan laporan mendeskripsikan bahwa perekonomian Aceh menunjukkan kecenderungan yang lebih baik. Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini. Harapan kami, kerja sama yang telah tercipta dapat terus berlanjut dan ditingkatkan pada masa yang akan datang. Kami menyadari bahwa kualitas dan informasi yang disajikan masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari seluruh pihak yang berkepentingan dengan buku ini. Kami berharap, semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Banda Aceh, Agustus 215 Kepala Perwakilan, Zulfan Nukman Deputi Direktur 2 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR GRAFIK... 4 DAFTAR TABEL... 5 DAFTAR ISTILAH... 74 TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH... 8 RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 BAB 1. KONDISI MAKROEKONOMI ACEH... 14 1.1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PENAWARAN... 15 1.2 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PERMINTAAN... 23 BAB 2. PERKEMBANGAN INFLASI ACEH... 32 2.1 KONDISI UMUM PERKEMBANGAN INFLASI ACEH... 33 2.2 INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK BARANG DAN JASA... 34 2.3 PERKEMBANGAN INFLASI MENURUT KOTA... 39 2.4 TPID PROVINSI ACEH... 41 BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH... 46 3.1 ANALISIS PERBANKAN DAERAH... 48 3.2 INTERMEDIASI DAN DAN RESIKO PERBANKAN... 52 3.3 KETAHANAN SEKTOR KORPORASI... 52 3.4 KETAHANAN SEKTOR UMKM... 53 3.5 KETAHANAN SEKTOR RUMAH TANGGA... 54 3.6 KINERJA SISTEM PEMBAYARAN... 58 3.6.1 KINERJA SISTEM PEMBAYARAN NON TUNAI... 58 3.6.2 KINERJA SISTEM PEMBAYARAN TUNAI... 58 BAB 4. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT... 6 4.1 KETENAGAKERJAAN... 61 4.2 KESEJAHTERAAN... 63 BAB 5. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH... 66 BAB 6. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH... 7 6.1 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH... 71 6.2 INFLASI PROVINSI ACEH... 73 LAMPIRAN... 76 BOX 1. GROWTH DIAGNOSTIC PROVINSI ACEH... 3 BOX 2. ARAHAN PRESIDEN RI DALAM RAPAT KOORDINASI NASIONAL TPID VI...39 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215 3

DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Struktur Ekonomi Aceh Sisi Penawaran... 15 Grafik 1.2 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Aceh Dengan Migas... 17 Grafik 1.3 Kontribusi Pertumbuhan Sektor-Sektor Ekonomi Aceh (yoy(%)... 17 Grafik 1.4 Pertumbuhan Sektor Pertanian... 17 Grafik 1.5 Pangsa dan Kontribusi Sektor Pertanian... 17 Grafik 1.6 Realiasi Ekonomi Sektor Pertanian... 18 Grafik 1.7 Perkembangan Kredit Sektor Pertanian... 18 Grafik 1.8 Pertumbuhan Sektor Perdagangan... 19 Grafik 1.9 Pangsa dan Kontribusi Sektor Perdagangan... 19 Grafik 1.1 Penjualan Kendaraan Bermotor... 19 Grafik 1.11 Perkembangan Kredit PHR... 2 Grafik 1.12 Realiasi Ekonomi Sektor PHR... 2 Grafik 1.13 Pertumbuhan Sektor Pertambangan-Penggalian... 2 Grafik 1.14 Pangsa dan Kontribusi Sektor Pertambangan Penggalian... 2 Grafik 1.15 Perkembangan Kredit Sektor Pertambangan & Penggalian... 21 Grafik 1.16 Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan... 21 Grafik 1.17 Pangsa dan Kontribusi Sektor Industri Pengolahan... 21 Grafik 1.18 Perkembangan Konsumsi Listrik Industri... 22 Grafik 1.19 Perkembangan Kredit Sektor industri Pengolahan... 22 Grafik 1.2 Laju dan Kontribusi Pertumbuhan PDRB dari Sisi Permintaan (yoy(%))... 23 Grafik 1.21 Struktur PDRB Sisi Permintaan... 23 Grafik 1.22 Perkembangan Konsumsi RT... 24 Grafik 1.23 Kontribusi Konsumsi RT... 24 Grafik 1.24 Penjualan Kendaraan Bermotor (Konsumsi)... 24 Grafik 1.25 Perkembangan Kredit Konsumsi... 24 Grafik 1.26 Perkembangan Konsumsi Pemerintah... 25 Grafik 1.27 Kontribusi Konsumsi Pemerintah... 25 Grafik 1.28 Perkembangan Investasi... 25 Grafik 1.29 Perkembangan Penjualan Kendaraan Bermotor (Inventasi)... 26 Grafik 1.3 Perkembangan Kredit Investasi... 26 Grafik 1.31 Perkembangan Ekspor (Dengan Migas) Provinsi Aceh... 27 Grafik 1.32 Perkembangan Impor (Dengan Migas) Provinsi Aceh... 27 Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi year on year, quarter to quarter, dan month to month di Aceh (%)... 33 Grafik 2.2 Perbandingan Inflasi year on year di kawasan Sumatera (%)... 33 Grafik 2.3 Inflasi Kelompok (mtm)... 35 Grafik 2.4 Inflasi Kelompok Rata-Rata... 35 Grafik 2.5 Inflasi Triwulanan Provinsi Aceh... 36 Grafik 2.6 Inflasi Kelompok (qtq)... 36 Grafik 2.7 Perkembangan Inflasi Aceh (yoy (%))... 36 Grafik 2.8 Inflasi Kelompok Pada Triwulan II 215 (yoy (%))... 36 Grafik 2.9 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Aceh... 38 Grafik 2.1 Kontribusi Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Aceh... 38 Grafik 2.11 Pergerakan Harga Komoditas Daging Sapi... 38 4 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215

Grafik 2.12 Pergerakan Harga Komoditas Daging Ayam... 38 Grafik 2.13 Pergerakan Harga Bumbu-Bumbuan... 38 Grafik 2.14 Pergerakan laju Inflasi Tahunan Kota Pantauan Aceh... 39 Grafik 2.15 Inflasi Tahunan Kota Pantauan Aceh Triwulan II 215... 39 Grafik 3.1 Aset Perbankan Konvensional... 48 Grafik 3.2 Aset Perbankan Syariah... 48 Grafik 3.3 Perkembangan DPK Aceh... 49 Grafik 3.4 Struktur DPK Aceh... 49 Grafik 3.5 DPK Perbankan Konvensional... 49 Grafik 3.6 DPK Perbankan Syariah... 49 Grafik 3.7 Komposisi DPK Per Jenis Simpanan... 5 Grafik 3.8 Perkembangan Suku Bunga DPK... 5 Grafik 3.9 Perkembangan Penyaluran Kredit Aceh... 5 Grafik 3.1 Perkembangan Suku Bunga, BI Rate, dan Kredit Aceh... 5 Grafik 3.11 Kredit Bank Konvensional... 51 Grafik 3.12 Pembiayaan Bank Syariah... 51 Grafik 3.13 Pangsa Kredit Per Jenis Penggunaan... 51 Grafik 3.14 Pertumbuhan Kredit (yoy) Menurut Penggunaan... 51 Grafik 3.15 LDR dan NPL Bank Konvensional... 52 Grafik 3.16 LDR dan NPL Bank Syariah... 52 Grafik 3.17 Perkembangan Kredit ke Sektor Korporasi... 53 Grafik 3.18 Perkembangan NPL Kredit ke Korporasi... 53 Grafik 3.19 Perkembangan Kredit dan NPL Sektor PHR... 53 Grafik 3.2 Perkembangan Kredit dan NPL Sektor Industri Pengolahan... 53 Grafik 3.21 Perkembangan Kredit UMKM di Provinsi Aceh... 54 Grafik 3.22 Komposisi Kredit UMKM di Provinsi Aceh... 54 Grafik 3.23 Perkembangan Penyaluran KUR Aceh... 54 Grafik 3.24 Perkembangan NPL UMKM Provinsi Aceh... 54 Grafik 3.25 Perkembangan Kredit Rumah Tangga... 55 Grafik 3.26 Perkembangan KPR... 55 Grafik 3.27 Perkembangan KKB... 55 Grafik 3.28 Perkembangan NPL KPR dan KKB... 55 Grafik 3.29 Perkembangan KPR menurut Tipe Bangunan di Aceh... 56 Grafik 3.3 Pertumbuhan Tahunan (yoy) KPR yang disalurkan ke Aceh... 56 Grafik 3.31 Perkembangan NPL, Inflasi dan suku bunga KPR tipe 21 di Provinsi Aceh... 56 Grafik 3.32 Perkembangan NPL KPR tipe di atas 21 di Provinsi Aceh... 56 Grafik 3.33 Perkembangan Transaksi RTGS... 58 Grafik 3.34 Perkembangan Transaksi Kliring... 58 Grafik 3.35 Perkembangan Inflow Outflow... 59 Grafik 3.36 Perkembangan Uang Tidak Asli... 59 Grafik 4.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Aceh... 61 Grafik 4.2 Perkembangan Tenaga Kerja Aceh menurut Lapangan Kerja Utama (dalam ribu jiwa)... 62 Grafik 4.3 Porsi Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama... 62 Grafik 4.4 Perkembangan Kemiskinan Aceh... 63 Grafik 4.5 Perkembangan Angka Kemiskinan Nasional... 63 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215 5

Grafik 4.6 Angka Kemiskinan Nasional Menurut Provinsi... 63 Grafik 4.7 Perkembangan NTP Aceh pada Triwulan II 215... 64 Grafik 4.8 NTP Tiap Provinsi di Wilayah Sumatera pada Triwulan II 215... 64 Grafik 4.9 NTP Aceh Menurut SubSektor pada Triwulan II 215... 64 Grafik 4.1 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh... 65 Grafik 4.11 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh... 65 Grafik 4.12 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh... 65 Grafik 4.13 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh... 65 Grafik 5.1 Pangsa Keuangan Daerah Aceh... 67 Grafik 5.2 Peningkatan Target Pendapatan Aceh... 67 Grafik 5.3 Perkembangan Struktur Pendapatan Aceh... 68 Grafik 5.4 Struktur Pendapatan Aceh 215... 68 Grafik 5.5 Struktur Pendapatan Kab/Kota Aceh 215... 68 Grafik 5.6 Struktur Pendapatan Provinsi Aceh 215... 68 Grafik 6.1 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Juli 215... 72 6 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Provinsi Aceh (Rp Triliun)... 16 Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan Provinsi Aceh... 23 Tabel 1.3 Realisasi Investasi PMA (Juta USD) dan PMDN (Miliyar Rp) di Aceh... 26 Tabel 1.4 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Aceh... 27 Tabel 1.5 Perkembangan Impor Luar Negeri Aceh... 28 Tabel 1.6 Neraca Perdagangan Luar Negeri Aceh... 29 Tabel 2.1 Perkembangan Inflasi Bulanan Aceh (mtm(%))... 34 Tabel 2.2 Perbandingan Inflasi Triwulanan(qtq)... 35 Tabel 2.3 Perbandingan Inflasi Tahunan (yoy)... 37 Tabel 2.4 Pergerakan Inflasi 3 Kota di Provinsi Aceh... 39 Tabel 2.5 Inflasi menurut kota dan kelompok barang dan jasa di Provinsi Aceh (yoy;%)... 4 Tabel 2.6 Komoditas Pemberi Andil Inflasi Tahun 215 (yoy%)... 4 Tabel 2.7 Perbandingan Inflasi Kota...41 Tabel 5.1 Realisasi Belanja Provinsi Aceh Triwulan II 215 (Rupiah)... 69 Tabel 6.1 Perkembangan dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Aceh... 71 Tabel 6.2 Perkembangan dan Perkiraan Inflasi Aceh... 74 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215 7

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH a. Inflasi dan PDRB a. Inflasi dan PDRB INDIKATOR 213 214 215 Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Indeks Harga Konsumen* : - Banda Aceh 128.96 131.36 134.31 135.32 17.42 18.61 11.54 114.84 113.22 115.96 - Lhokseumawe 138.9 141.23 142.88 144.56 17.2 18.61 11.91 115.49 113.3 115.87 - Meulaboh - - - - 112.12 112.75 116.93 12.56 118.48 121.6 Laju Inflasi Tahunan (yoy,%) - Banda Aceh 1.29 3.26 5.12 6.39 6.9 5.33 4.53 7.83 5.4 6.12 - Lhokseumawe 3.19 3.66 5.63 8.27 4.13 5.26 5.12 8.53 5.44 6.36 - Meulaboh - - - - 6.69 5.76 7.52 8.2 5.67 6.47 *) IHK mulai triwulan II-28 menggunakan tahun dasar 27 INDIKATOR 213 214 215 Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II PDRB - harga konstan (triliun Rp) 27.55 27.84 28.29 28.31 28.5 28.57 28.9 28.32 27.45 28.8 PERTANIAN, KEHUTANAN, & PERIKANAN 7.9 7.26 7.36 7.29 7.17 7.51 7.68 7.3 7.44 7.62 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3.63 3.52 3.58 3.47 3.43 3.36 3.2 2.95 2.48 2.49 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.31 2.22 2.17 2.1 2.18 2.21 2.7 1.77 1.7 1.75 PENGADAAN LISTRIK, GAS.3.3.3.3.3.4.4.4.4.4 PENGADAAN AIR.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1 KONSTRUKSI 2.38 2.42 2.47 2.58 2.54 2.56 2.62 2.68 2.51 2.54 PERDAGANGAN BESAR & ECERAN, & REPARASI MOBIL & SE 3.94 4.11 4.2 4.15 4.1 4.24 4.4 4.29 4.23 4.38 TRANSPORTASI & PERGUDANGAN 2.8 2.1 2.16 2.18 2.11 2.13 2.19 2.33 2.22 2.25 PENYEDIAAN AKOMODASI & MAKAN MINUM.27.28.28.29.29.3.3.31.31.31 INFORMASI & KOMUNIKASI.94.96.97.99 1. 1.2 1.4 1.5 1.4 1.6 JASA KEUANGAN.42.43.44.44.43.44.44.45.45.41 REAL ESTATE.87.9.92.94.95.97.99 1. 1.2 1.3 JASA PERUSAHAAN.15.15.16.16.16.17.17.17.17.17 ADM PEMERINTAHAN, PERTAHANAN & JAMSOS WAJIB 1.93 1.95 2.1 2.4 2.7 2.2 2.14 2.25 2.18 2.28 JASA PENDIDIKAN.54.53.54.6.55.55.57.64.6.62 JASA KESEHATAN & KEGIATAN SOSIAL.63.65.68.72.69.71.7.73.71.75 JASA LAINNYA.32.32.33.33.34.34.35.35.36.37 Pertumbuhan PDRB (yoy, %) 2.75 2.24 3.22 3.8 1.79 2.62 2.16.4-2.12-1.72 Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 2.82 12.73 9.7 3.61 1.59.38.1 1.8 14.4 12.9 Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) na na na na na na na na na na Nilai Impor Nonmigas (Juta USD) 1.44 1.34.84 1.5 1.7 8.21 4.28 9.3 5.5 31.1 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) na na na na na na na na na na b. Perbankan INDIKATOR 213 214 215 Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II A.BANK UMUM : a. Bank Umum Konvensional Aset (Rp Juta) 32,44,724 34,154,18 36,113,873 33,437,733 32,437 36,212 38,864 36,711 36,771 4,841 Posisi SBI (Rp Juta) - - - - - - - - - Dana Pihak Ketiga (Rp Juta) 19,925,866 21,836,856 23,849,91 21,587,15 2,962,896 23,692,359 25,635 23,264 24,853 28,261 - Giro 9,79,854 1,476,797 12,79,446 6,246,168 6,471,931 7,855,933 9,243,86 8,673,465 6,83 8,86 - Tabungan 6,521,198 6,47,14 7,115,844 11,576,53 9,954,725 1,9,423 1,49,92 1,781,925 1,971 11,6 - Deposito 4,324,814 4,952,919 4,654,61 3,764,451 4,536,241 5,827,3 5,982,422 5,831,982 7,79 8,342 Kredit (Rp Juta) - berdasarkan bank pelapor - - - - - Berdasarkan Penggunaan : 18,728,559 19,81,993 2,595,87 2,578,951 2,854,81 21,634,996 21,556,56 21,944,681 22,342 23,147 - Modal Kerja 7,5,386 7,228,343 7,551,51 7,251,596 7,16,291 7,433,779 7,179,237 7,197,526 6,912 7,262 - Konsumsi 1,85,91 1,742,541 1,836,635 1,893,797 2,49,96 2,184,9 2,165,614 2,322,772 2,494 1,323 - Investasi 1,592,263 1,84,19 11,27,725 11,433,558 11,699,423 12,16,318 12,211,25 12,424,383 12,935 26,556 - LDR (%) 93.99 9.72 86.36 95.33 99.48 91.32 84,89.69 86.78 89.9 81.9 - NPL (Rp Juta) 924,423 977,224 1,85,43 95,316 949,475 992,29 976,472 964,247 997 99 - Rasio NPL (%) 4.94 4.93 5.27 4.4 4.55 4.59 4.53 4.39 4.46 4.28 INDIKATOR 213 214 215 Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II b. Bank Umum Syariah Aset (Rp Juta) 4,29,66 4,998,483 5,374,41 4,675,818 5,23,595 5,557,693 5,895,89 5,183,394 4,55 4,957 Posisi SBI (Rp Juta) - - - - - - - - - Dana Pihak Ketiga (Rp Juta) 1,862,548 1,898,787 2,29,684 2,676,196 2,271,58 2,543,442 2,489,29 2,778,356 2,994 3,165 - Giro 461,928 51,882 54,482 621,296 29,88 225,225 232,62 239,397 23 217 - Tabungan 782,435 779,66 843,921 1,44,894 1,257,388 1,25,49 1,331,58 1,493,693 1,599 1,588 - Deposito 618,185 617,839 96,281 65,6 84,312 1,67,727 925,531 1,45 1,191 1,36 Kredit (Rp Juta) - berdasarkan Bank Pelapor 2,789,992 2,915,322 2,982,433 2,968,44 2,971,167 3,73,928 3,79,43 3,72,783 3,37 3,212 - Modal Kerja 85,963 856,344 837,77 79,74 766,151 65,69 626,331 594,815 56 541 - Investasi 216,937 216,378 228,63 227,928 221,422 174,31 17,999 165,98 182 252 - Konsumsi 1,767,92 1,842,6 1,916,753 1,949,772 1,983,594 2,249,9 2,282,99 2,312,87 2,349 2,42 - FDR (%) 149.79 153.54 13.2 11.92 13.8 12.86 123.71 11.6 11.44 11.51 - NPF (Rp Juta) 164,555 171,244 175,189 164,321 189,75 234,761 246,741 217,346 176 164 - NPF (%) 5.9 5.87 5.87 5.54 6.39 7.64 8.1 7.7 5.81 5.1 8 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215

Perbankan (lanjutan) INDIKATOR 213 214 215 Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II B.BPR Konvensional : Aset (Rp Juta) 179,926 186,555 199,614 193,64 199,614 28,64 28,64 22,346 22,346 25,625 Dana Pihak Ketiga (Rp Juta) 61,71 65,49 71,133 78,214 71,133 8,333 8,333 78,244 78,244 81,543 - Tabungan 28,86 27,75 31,27 34,937 31,27 32,668 32,668 31,26 31,26 32,778 - Deposito 32,985 37,75 4,16 43,277 4,16 47,665 47,665 47,38 47,38 48,765 Kredit (Rp Juta) 12,893 116,33 117,596 14,616 116,33 122,3 122,3 117,612 117,612 13,436 - Modal Kerja 84,743 96,17 96,48-96,17 11,984 11,984 36,733 36,733 19,884 - Konsumsi 1,522 1,23 1,24-1,23 9,768 9,768 9,633 9,633 9,898 - Investasi 7,627 1,82 1,876-1,82 1,548 1,548 9,768 9,768 1,654 NPL (%) 1.23 7.64 8.24-8 1 1 - - LDR (%) 168.48 177.81 165.32 133.76 163.5 152.24 152.24.. Syariah : Aset (Rp Juta) 91,52 94,999 95,259 57,687 95,969 121,75 121,75 126,364 126,364 128,86 Dana Pihak Ketiga (Rp Juta) 52,48 53,847 51,98 37,28 5,82 6,273 6,273 51,422 51,422 59,573 - Tabungan 31,185 31,599 31,74 22,95 3,11 35,618 35,618 29,22 29,22 34,718 - Deposito 21,223 22,248 2,241 15,185 2,88 24,655 24,655 22,22 22,22 24,855 Kredit (Rp Juta) 57,258 6,178 59,998 28,859 6,178 58,777 58,777 51,457 51,457 58,857 - Modal Kerja 43,199 45,588 44,574-45,588 43,86 43,86 36,733 36,733 43,76 - Konsumsi 1,75 882 1,66-882 786 786 786 786 876 - Investasi 12,985 13,78 13,764-13,78 14,186 14,186 13,938 13,938 14,276 NPL (%) 15.25 12.84 15.72-37 17 17-14 FDR (%) 19.26 111.76 115.42 77.41 118.42 97.52 97.52-1.7 Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek (rupiah & valas) Menurut Penggunaan (Bank Umum dan BPR) 21,678,72 22,92,795 23,755,897 23,547,391 24,2,458 24,89,1 24,816,562 28,566,833 28,566,833 227,646 - Modal Kerja 7,984,291 8,226,292 8,529,641 8,42,336 8,14,47 8,23,177 7,951,357 8,766,861 8,766,861 161,392 - Investasi 1,314,445 1,97,4 2,77,138 2,121,725 2,281,63 2,369,763 2,347,168 3,792,71 3,792,71 12,349 - Konsumsi 12,379,967 12,76,5 13,149,118 13,383,33 13,76,87 14,29,6 14,518,37 16,7,271 16,7,271 53,95 LDR (%) 98.98 96.1 9.45 96.59 12.77 94.36 934.55 974.55 974.55 131.94 c. Sistem Pembayaran INDIKATOR 213 214 215 Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Q.III Q.IV Q.I Q.II Aliran Kas di Provinsi Aceh : - Inflow (miliar Rp) 1,82 543 1,422 878 1,335 418 1,111 1,34 923 2,71 - Outflow (miliar Rp) 975 1,418 2,69 3,7 1,258 1,141 1,18 2,33 422 918 RTGS : 95,634 137,362 144,714 98,492 79,59 135,7 158,764 72,644 71,194 74,27 - Dari Aceh (miliar Rp) 26,864 35,797 36,522 26,897 23,623 38,127 45,258 22,73 2,778 4,2 - Ke Aceh (miliar Rp) 5,11 77,542 84,319 54,14 4,528 71,369 83,592 34,961 35,74 2,73 - Di Aceh (miliar Rp) 18,66 24,24 23,873 17,454 14,97 25,51 29,914 14,981 14,712 839 Jumlah Uang Palsu yang ditemukan (lembar) 1 21 33 58 13 24 24 8 27 71 Nominal Kliring (miliar Rp) 958 1,38 1,64 822 1,138 1,136 1,99 1,199 1,432 3.81 Volume Kliring (lembar) 42,542 42,94 41,179 3,541 4,857 42,9 37,519 44,839 5,937 515 Nilai Transaksi RTGS (Rp. Miliar) 95,634 137,362 144,714 98,492 79,59 135,7 158,764 72,644 71,194 74,27 Volume Transaksi RTGS (warkat) 41,77 45,15 51,886 33,967 31,277 46,258 49,99 2,31 7,77 7,544 Rata-rata Harian Nominal Transaksi RTGS 1,542 2,216 2,334 1,589 1,275 2,178 2,561 1,172 1,148 1,194 Rata-rata Harian Volume Transaksi RTGS 663 728 837 548 54 746 792 328 124 122 Nominal Kliring Kredit (Rp.Jutaan) 126,112 153,32 19,773 162,132 219,919 182,98 199,795 178,62 445,738 Volume Kliring Kredit (warkat) 13,654 13,355 13,58 1,26 13,197 12,753 12,325 16,2 24,147 24,147 Rata-rata Harian Nominal Kiring Kredit(Rp.Juta) 2,34 2,473 3,77 2,615 3,547 2,951 3,222 2,872 7,75 - Rata-rata Harian Volume Kliring Kredit(warkat) 22 215 218 165 213 26 199 258 383 383 Nominal Kliring Debet Penyerahan (Rp. Jutaan) 831,938 884,216 872,956 659,414 918,152 952,884 899,394 1,21,91 985,936 Volume Kliring Debet Penyerahan (warkat) 28,888 29,585 27,671 2,335 27,66 29,256 25,194 28,819 26,79 26,79 Rata-rata Harian Nominal Kiring Debet (Rp. Juta) 13,418 14,262 14,8 1,636 14,89 15,369 14,56 16,469 15,65 - Rata-rata Harian Volume Kliring Debet (warkat) 466 477 446 328 446 472 46 465 425 425 Nominal Kliring Debet Pengembalian (Rp.Jutaan) 33, 37,875 32,563 24,138 3,151 36,48 37,181 45,54 36,9 Volume Kliring Debet Pengembalian (warkat) 861 1,44 1,79 823 951 1,43 861 1,112 794 794 Rata-rata Harian Nominal Kiring Debet Pengembalian 532 611 525 389 486 581 6 727 572 - Rata-rata Harian Volume Kliring Debet Pengembalian 14 17 17 13 15 17 14 18 13 13 Nominal Tolakan Cek/BG Kosong (Rp. Jutaan) 26,192 33,84 28,444 2,634 26,489 33,249 33,761 41,817 31,952 Volume Tolakan Cek/BG Kosong (warkat) 698 97 954 732 828 932 78 1,1 694 694 Rata-rata Harian Nominal Cek/BG Kosong 422 546 459 333 427 536 545 674 57 - Rata-rata Haarian Volume Cek/BG Kosong 11 15 15 12 13 15 13 16 11 11 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215 9

RINGKASAN EKSEKUTIF 1 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215

RINGKASAN EKSEKUTIF GAMBARAN UMUM Ekonomi Aceh (dengan migas) pada triwulan II tahun 215 mengalami kontraksi sebesar - 1,72%(yoy), sementara itu, pertumbuhan ekonomi tanpa migas Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 4,34%(yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode yang sama pada tahun sebelumnya yang masing-masing tumbuh sebesar 4,17% dan 4,25% (yoy)tekanan inflasi Aceh pada triwulan I-215 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tekanan inflasi Aceh pada triwulan II 215 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Laju inflasi tahunan pada triwulan laporan tercatat meningkat dari 5,48% (yoy) pada triwulan lalu menjadi 6,24% (yoy) pada triwulan laporan. Namun, secara year to date (Ytd) inflasi pada triwulan II 215 tercatat sebesar,16%, lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Ytd triwulan II tiga tahun terakhir yang sebesar 2,54%. Kelompok bahan makanan merupakan kelompok yang paling dominan dalam mempengaruhi perkembangan inflasi Aceh pada triwulan II 215. Inflasi triwulan II 215 di ketiga kota pantauan tercatat masing-masing sebesar Banda Aceh 6,12%, Lhokseumawe 6,36%, dan Meulaboh 6,47% (yoy). Kinerja perbankan di Provinsi Aceh pada triwulan II 215 menunjukkan penurunan kinerja dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari beberapa indikator utama kinerja perbankan di Provinsi Aceh seperti asset dan DPK yang mengalami perlambatan pertumbuhan. Kewaspadaan dari sisi Non Performing Loans (NPL) / Non Performing Funding (NPF) yang cenderung menurun walaupun mendekati level batas 5% pada perbankan konvensional, bahkan untuk perbankan Syariah mencapai di atas 5%. Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mendekati batas atas 92% menjadi sinyal bagi perbankan untuk meningkatkan pendanaan nya atau mencari sumber pendanaan lain sehingga tidak hanya mengandalkan dana pihak ketiga (DPK). Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Aceh pada triwulan II 215 menggunakan hasil survei tenaga kerja BPS per Februari 215. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh pada Februari 215 mencapai 2,261 juta orang, bertambah sekitar 138 ribu orang dibanding jumlah angkatan kerja pada Agustus 214 sebesar 2,123 juta orang, atau bertambah sekitar 88 ribu orang dibanding Februari 214 sebesar 2,173 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Aceh pada Februari 215 mencapai 7,73 persen, lebih rendah 1,29 persen dari TPT bulan Agustus 214 yang mencapai 9,2 persen, dan lebih tinggi,98 persen dibandingkan TPT bulan Februari 214 yang hanya sebesar 6,75 persen. Fluktuatif nya jumlah pengangguran di Aceh itu sangat dipengaruhi oleh musim, di mana pada Agustus 214 aktivitas sektor pertanian seperti musim tanam atau panen jauh lebih kecil dibandingkan Februari 215. Sementara itu, tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh pada triwulan II seharusnya sudah menggunakan hasil survei bulan maret 215, namun karena adanya penambahan komponen survei maka waktu release tingkat kemiskinan tahun 215 masih belum dapat dilakukan Realisasi pendapatan dan belanja Provinsi dan Kabupaten/Kota Aceh pada triwulan II 215 secara umum mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terlambatnya pengesahan APBA 215 menyebabkan anggaran yang seharusnya terealisasi pada triwulan lalu terkonsentrasi pada realisasi anggaran triwulan laporan. Perekonomian Aceh pada triwulan III tahun 215 diperkirakan masih mengalami kontraksi pada kisaran -1,84% s.d -,84% (yoy). Kontraksi dari sisi penawaran diperkirakan bersumber dari sektor pertambangan dan industri pengolahan. Sementara itu, kontraksi dari sisi permintaan diperkirakan masih akan berasal dari pelemahan ekspor. Pada triwulan III tahun 215 inflasi Aceh diperkirakan masih berada pada level antara 5,66% - 6,16% (yoy). Ekonomi Aceh pada triwulan II 215 mengalami kontrkasi sebesar - 1,72% (yoy) ASESMEN MAKRO EKONOMI REGIONAL Pada triwulan II 215, pertumbuhan ekonomi sektoral dengan migas Provinsi Aceh mengalami kontraksi sebesar -1,72% (yoy), lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam sebesar -2,12% (yoy) (Angka ini merupakan koreksi data dari BPS yang sebelumnya sebesar -1,88%). Dari sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan laporan masih dipicu oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan yang terkontraksi cukup dalam pada triwulan laporan. Sektor tersebut mengalami kontraksi masing-masing sebesar -25,91% dan - 21,9% (yoy). Selain itu, sektor jasa keuangan dan konstruksi juga mengalami kontraksi. Sektor utama lainnya yang masih mengalami pertumbuhan, yaitu sektor pertanian mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga belum mampu meningkatkan ekonomi Aceh secara keseluruhan. Beberapa sektor yang menjadi penopang pertumbuhan Aceh pada triwulan laporan KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215 11

adalah sektor pemerintahan, perdagangan, transportasi dan jasa pendidikan. Sektor-sektor tersebut mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dari sisi permintaan, kontraksi ekonomi Aceh disebabkan oleh defisitnya neraca perdagangan Aceh atau net ekspor yang negatif (net impor). Net impor ini memberikan dampak yang sangat signifikan yaitu sumbangan kotraksi sebesar -4,75%. Angka tersebut didapat dari total kontribusi ekpor dan impor yang masing-masing sebesar -1,65% dan -3.1%. Selain itu, investasi juga tercatat mengalami pertumbuhan yang negatif. Di sisi lain, walaupun masih tumbuh positif sebesar 2,85%, perlambatan di komponen konsumsi Rumah tangga juga berperan terhadap kondisi ekonomi Aceh pada triwulan laporan. Walaupun terdapat peningkatan signifikan pada komponen pengeluaran pemerintah yang tumbuh 8,34%, namun belum mampu untuk memperbaiki kondisi ekonomi Aceh pada triwulan II 215 Inflasi Aceh pada triwulan II 215 mengalami peningkatan akibat kenaikan harga komoditas volatile food Perkembangan perbankan di Triwulan II-215 menunjukkan penurunan. Tingkat pengangguran per Februari 215 dan TPAK meningkat ASESMEN INFLASI DAERAH Tekanan inflasi Aceh pada triwulan II 215 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Laju inflasi tahunan pada triwulan laporan tercatat meningkat dari 5,48% (yoy) pada triwulan lalu menjadi 6,24% (yoy) pada triwulan laporan. Namun, secara year to date (Ytd) inflasi pada triwulan II 215 tercatat,16%, lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Ytd triwulan II tiga tahun terakhir yang sebesar 2,54%.Kelompok bahan makanan merupakan kelompok yang paling dominan dalam mempengaruhi perkembangan inflasi Aceh pada triwulan II 215. Inflasi triwulan II 215 di ketiga kota pantauan tercatat masing-masing sebesar Banda Aceh 6,12%, Lhokseumawe 6,36%, dan Meulaboh 6,47% (yoy). Pada triwulan II 215, inflasi administered price, volatile food, dan core masing-masing mengalami inflasi sebesar 11,3%, 9,5%, dan 3,87%. Namun, menurut kontribusinya tekanan inflasi tertinggi disumbang oleh kelompok volatile food sebesar 2,37%. Komoditas volatile food mengalami inflasi tahunan sebesar 9,5% (yoy). Komoditas yang mengalami peningkatan harga terbesar secara tahunan adalah cabai merah, beras, bawang merah, daging ayam ras serta tongkol. Hal ini merupakan dampak lanjutan dari peningkatan harga BBM yang berimbas pada peningkatan biaya produksi tani serta biaya nelayan untuk melaut. Pembatasan day old chicken (DOC) sejak bulan April 215 oleh produsen bibit ayam juga turut mengakibatkan kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras. ASESMEN PERBANKAN, STABILITAS SISTEM KEUANGAN, DAN SISTEM PEMBAYARAN Perkembangan perbankan di triwulan II 215 menunjukkan penurunan kinerja dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari beberapa indikator utama kinerja perbankan di Provinsi Aceh seperti asset dan kredit yang tumbuh melambat. Pertumbuhan aset perbankan sebesar 9,64 % (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Triwulan I 215 sebesar 9,66% (yoy). Selain itu, Posisi DPK di Provinsi Aceh pada akhir triwulan II 215 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 19,78% (yoy), sedikit mengalami perlambatan pertumbuhan dari triwulan sebelumnya yang mencapai 19,85% (yoy). Sementara itu, hanya kinerja kredit yang mengalami peningkatan pertumbuhan, kredit tumbuh sebesar 6,68% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,52% (yoy). Fungsi intermediasi perbankan Provinsi Aceh pada triwulan II 215 masih menunjukan risiko yang tinggi, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mendekati batas 92%, bahkan Finance to Deposit Ratio (FDR) bank Syariah di Provinsi Aceh berada pada batas ambang tersebut. Selain itu rasio Non Performing Loan (NPL) perbankan di Provinsi Aceh mendekati batas 5%, bahkan rasio Non Performing Fund (NPF) Bank Syariah Di Provinsi Aceh berada di atas batas ambang tersebut. ASESMEN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Aceh pada triwulan II 215 menggunakan hasil survei tenaga kerja BPS per Februari 215. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh pada Februari 215 mencapai 2,261 juta orang, bertambah sekitar 138 ribu orang dibanding jumlah angkatan kerja pada Agustus 214 sebesar 2,123 juta orang, atau bertambah sekitar 88 ribu orang dibanding Februari 214 sebesar 2,173 juta orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Aceh pada Februari 215 mencapai 7,73 persen, lebih rendah 1,29 persen dari TPT bulan Agustus 214 yang mencapai 9,2%, dan lebih tinggi,98% dibandingkan TPT bulan Februari 214 yang hanya sebesar 6,75%. Fluktuatif nya jumlah pengangguran di Aceh itu sangat dipengaruhi oleh musim, di mana pada Agustus 214 aktivitas sektor pertanian seperti musim tanam atau panen jauh lebih kecil dibandingkan Februari 215. Sementara itu, tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh pada triwulan II seharusnya sudah menggunakan hasil survei bulan maret 215, namun karena adanya penambahan komponen survei maka waktu release tingkat kemiskinan tahun 215 masih belum dapat dilakukan. Perbedaan periode survey tenaga kerja dan kemiskinan membuat hubungan antara kedua indikator ini belum menunjukan hubungan yang sesuai. Penurunan tingkat kemiskinan seharusnya merupakan salah satu hasil dari meningkatnya partisipasi kerja atau berkurangnya tingkat pengangguran. 12 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215

Realisasi Pendapatan dan Belanja Provinsi Aceh pada triwulan II 215 mengalami peningkatan. ASESMEN KEUANGAN DAERAH Realisasi pendapatan dan belanja Provinsi dan Kabupaten/Kota Aceh pada triwulan II 215 secara umum mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terlambatnya pengesahan APBA 215 menyebabkan anggaran yang seharusnya terealisasi pada triwulan lalu terkonsentrasi pada realisasi anggaran triwulan laporan. Kinerja Keuangan daerah Aceh pada triwulan II 215 belum mampu diukur secara komperhensif karena belum tersedianya data realisasi pendapatan dan belanja APBA kabupaten/kota Aceh. Hal ini diwajarkan karena pelaporan keuangan 23 kabupaten/kota membutuhkan waktu untuk diakumulasi. Di masa yang akan datang, kinerja keuangan kabupaten/kota harus dapat lebih dimonitor dan dilaporkan mengingat pangsanya yang sangat besar dalam menjelaskan keuangan daerah Aceh secara keseluruhan. Namun, kinerja perolehan pendapatan dari pemerintah provinsi Aceh mampu menjelaskan kurang lebih 35% dari kinerja keuangan Aceh. Kinerja keuangan daerah yang dikelola pemerintah Provinsi Aceh pada triwulan laporan tercatat meningkat dibandingkan dengan realisasi pada periode sama tahun sebelumnya. Dari sisi pendapatan, Penerimaan pendapatan pemerintah Provinsi Aceh mencapai Rp4,38 triliun pada triwulan II 215, atau 36,53% dari target pendapatan APBA Provinsi, meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp3,93 triliun atau 35,23% dari target APBA Provinsi. Kondisi ini mengkonfirmasi meningkatnya konsumsi pemerintah dalam PDRB pada triwulan laporan. Ekonomi Aceh triwulan III 215 diperkirakan kembali mengalami kontraksi. Inflasi diperkirakan akan menunjukkan tren peningkatan. PROSPEK PEREKONOMIAN Perekonomian Aceh pada triwulan III 215 diperkirakan masih akan terkontraksi sebesar - 1,84%-,84%. Kontaksi diperkirakan masih disebabkan oleh defisitnya neraca dagang Aceh. Sementara itu, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat perayaan lebaran dan tahun ajaran baru, namun demikian kondisi tersebut belum mampu mengimbangi kontraksi akibat defisitnya neraca dagang Aceh. Adanya indikasi penurunan perekonomian di triwulan III 215 dikonfirmasi oleh nilai Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang masih berada dalam tren pesimis. Ekspor pada triwulan III 215 diperkirakan masih akan mengalami kontraksi, tren penurunan harga komoditas dunia, khususnya komoditas pertanian unggulan seperti kelapa sawit, coklat dan kopi dapat menjadi pemicu kontaksi tersebut. Impor barang dan jasa antar Provinsi diperkirakan tumbuh meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi rumah tangga. Dari sisi investasi, realisasi proyek pembangunan bendungan/waduk Keureuto diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap beberapa sektor ekonomi di Aceh Utara Dari sisi penawaran, sektor yang diperkirakan akan terus tumbuh sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga dan peningkatan kunjungan wisatawan ke Aceh adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran Sektor penggalian dan pertambangan serta industri pengolahan diperkirakan masih akan tetap terkontraksi pada periode triwulan III-215, seiring dengan penghentian ekspor mineral mentah dan morotarium tambang serta berhentinya produksi gas yang dialihkan menjadi proyek regasifikasi LNG. Pada triwulan III tahun 215 inflasi Aceh diperkirakan berada pada tren meningkat pada level antara 5,66% - 6,16% (yoy). Tekanan diperkirakan masih akan bersumber dari inflasi kelompok volatile food dan administred price. Inflasi pada kelompok volatile food diperkirakan bersumber dari naiknya harga komoditas pangan seperti beras dan ikan tongkol terkait dengan peningkatan biaya produksi tani sebagai imbas kenaikan harga BBM dan tariff listrik tren cuaca buruk pada periode triwulan III. Selain itu peningkatan harga BBM, tarif listrik, BBRT serta cukai rokok turut menyumbang inflasi komoditas administred price. Kelima komoditas tersebut pada triwulan II 215 telah memberikan andil inflasi yang cukup tinggi. KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN I-215 13

BAB 1 Kondisi Makroekonomi Provinsi Aceh

BAB 1 Kondisi Makroekonomi Aceh Ekonomi Aceh (dengan migas) pada triwulan II tahun 215 mengalami kontraksi sebesar -1,72%(yoy), sementara itu, pertumbuhan ekonomi tanpa migas Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 4,34%(yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,17% (yoy) Kinerja sektor pertambangan dan industri pengolahan yang mengalami penurunan masih menjadi pemicu utama menurunnya pertumbuhan Aceh pada triwulan laporan. Sektor tersebut mengalami kontraksi masing-masing sebesar -25,91% dan -2,79%. Selain itu, sektor jasa keuangan dan konstruksi juga mengalami kontraksi. Sektor pertanian masih mengalami pertumbuhan, namun melambat sehingga belum mampu meningkatkan ekonomi Aceh secara keseluruhan. Beberapa sektor yang menjadi penopang pertumbuhan Aceh pada triwulan laporan adalah sektor pemerintahan, perdagangan, transportasi dan jasa pendidikan. Sektor-sektor tersebut mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya Dari sisi penerimaan, terkontraksinya pertumbuhan ekonomi triwulan laporan dipicu perdagangan Aceh terutama perdagangan antar daerah yang mengalami net impor. Kondisi tersebut memberikan andil kontraksi paling besar yaitu mencapai -3,91%. Selain itu, kinerja investasi Aceh juga tercatat mengalami kontraksi sebesar -.15%(yoy). Sementara itu, komponen utama yaitu konsumsi mengalami pertumbuhan yang dipicu oleh peningkatan kinerja konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 8,34%(yoy) PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DARI SISI PENAWARAN,6% Grafik 1. 1. Struktur Ekonomi Aceh Sisi Penawaran 2,2% 1,5% 3,7% 3,8% 1,1% 8,% 8,1% 15,6% 2,7% 1,3% 9,% 27,1% 6,2% 8,9%,1% Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor Transportasi & Pergudangan Penyediaan Akomodasi & Makan Minum Informasi & Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Pada triwulan II 215 struktur ekonomi Aceh dari sisi penawaran tidak mengalami perubahan. Sektor pertanian masih menjadi sektor utama dengan pangsa terbesar yaitu sebesar 27,1%. Selanjutnya sektor lainnya dengan pangsa terbesar adalah sektor perdagangan (15,6%), dan sektor konstruksi (9,%) (Grafik 1.1). Sumber:BPS Provinsi Aceh KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-215 15

BAB 1 Kondisi Makroekonomi Aceh Tabel 1. 1. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Provinsi Aceh (Rp Triliun) 213 213 214 214 215 Growth qtq (%) Growth yoy (%) Sektoral (Rp Triliun) I II III IV I II III IV I II II-14 II-15 II-14 I-15 II-15 Pertanian, Kehutanan, & 7,9 7,26 7,36 7,29 28,99 7,17 7,51 7,68 7,3 29,67 7,44 7,62 4,8 2,46 3,52 3,74 1,43 Perikanan Pertambangan & Penggalian 3,63 3,52 3,58 3,47 14,2 3,43 3,36 3,2 2,95 12,95 2,48 2,49-1,95,63-4,58-27,81-25,91 Industri Pengolahan 2,31 2,22 2,17 2,1 8,8 2,18 2,21 2,7 1,77 8,22 1,7 1,75 1,2 2,94 -,64-22,27-2,79 Pengadaan Listrik, Gas,3,3,3,3,14,3,4,4,4,14,4,4 6,4,15 4,83 15,61 8,82 Pengadaan Air,1,1,1,1,3,1,1,1,1,3,1,1 -,74 1,95 4,89-1,17 1,51 Konstruksi 2,38 2,42 2,47 2,58 9,85 2,54 2,56 2,62 2,68 1,4 2,51 2,54,58 1,33 5,79-1,37 -,64 Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor 3,94 4,11 4,2 4,15 16,4 4,1 4,24 4,4 4,29 17,2 4,23 4,38 3,31 3,44 3,8 3,21 3,34 Transportasi & Pergudangan 2,8 2,1 2,16 2,18 8,52 2,11 2,13 2,19 2,33 8,76 2,22 2,25,98 1,32 1,16 5,3 5,66 Penyediaan Akomodasi & Makan,27,28,28,29 1,12,29,3,3,31 1,2,31,31 2,28 1,78 6,97 5,37 4,86 Minum Informasi & Komunikasi,94,96,97,99 3,87 1, 1,2 1,4 1,5 4,11 1,4 1,6 2,46 1,64 6,88 4,33 3,49 Jasa Keuangan,42,43,44,44 1,73,43,44,44,45 1,75,45,41 2,96-8,93 1,77 5,1-7,4 Real Estate,87,9,92,94 3,63,95,97,99 1, 3,91 1,2 1,3 1,84 1,23 7,68 7,47 6,82 Jasa Perusahaan,15,15,16,16,62,16,17,17,17,67,17,17 3,89 1,88 9,93 3,12 1,13 Administrasi Pemerintahan, 1,93 1,95 2,1 2,4 7,92 2,7 2,2 2,14 2,25 8,49 2,18 2,28-2,16 4,59 3,98 5,46 12,73 Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan,54,53,54,6 2,2,55,55,57,64 2,31,6,62,37 4,54 3,78 8,94 13,46 Jasa Kesehatan & Kegiatan,63,65,68,72 2,68,69,71,7,73 2,83,71,75 3,21 5,47 9,26 3,19 5,46 Sosial Jasa lainnya,32,32,33,33 1,3,34,34,35,35 1,38,36,37 2,18 2,3 6,89 7,14 6,98 PDRB 27,55 27,84 28,29 28,31 111,99 28,5 28,57 28,9 28,32 113,84 27,45 28,8 1,88 2,29 2,62-2,12-1,72 PDRB Non Migas 23,99 24,41 24,94 25,1 98,44 24,83 25,45 26,13 26,11 12,51 25,86 26,55 2,5 2,67 4,25 4,17 4,34 Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Pada triwulan II 215, pertumbuhan ekonomi sektoral dengan migas Provinsi Aceh mengalami kontraksi sebesar -1,72% (yoy), tingkat kontraksi ini menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -2,12% (yoy) (Angka ini merupakan koreksi data dari BPS yang sebelumnya sebesar -1,88%). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tanpa migas Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 4,34%(yoy), meningkat dibandingkan triwulan yang sebesar 4,17% (yoy) (Grafik 1.2). Perlambatan pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan laporan masih dipicu oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan yang terkontraksi cukup dalam pada triwulan laporan. Sektor tersebut mengalami kontraksi masing-masing sebesar -25,91% dan -21,9% (yoy). Selain itu, sektor jasa keuangan dan konstruksi juga mengalami kontraksi. Sektor utama lainnya yang masih mengalami pertumbuhan yaitu sektor pertanian, namun mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga belum mampu meningkatkan ekonomi Aceh secara keseluruhan. Beberapa sektor yang menjadi penopang pertumbuhan Aceh pada triwulan laporan adalah sektor pemerintahan, perdagangan, transportasi dan jasa pendidikan. Sektor-sektor tersebut mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. (Tabel 1.1). Apabila dilihat dari sumber kontraksi, kontribusi terbesar disumbang oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan dengan kontribusi masing-masing sebesar -2,3% dan -1,29% (yoy). Meskipun secara keseluruhan perekonomian Aceh mengalami kontraksi, beberapa sektor masih tumbuh dan memberikan kontribusi positif diantaranya adalah sektor administrasi pemerintahan, perdagangan, transportasi, pertanian, dan jasa pendidikan. (Grafik 1.3) 16 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-215

BAB 1 Kondisi Makroekonomi Aceh Grafik 1. 2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Aceh Dengan Migas PDRB PDRB Non Migas Rp Triliun PDRB PDRB Non Migas % 35 6, 3 4, 25 2 2, 15, 1 5-2, -4, I II III IV I II III IV I II 213 214 215 Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Grafik 1. 3. Kontribusi Pertumbuhan Sektor-Sektor 1,5 1,,5, -,5-1, -1,5-2, -2,5 Persen (%),39 Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Ekonomi Aceh (yoy(%) -2,3-1,29 Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan,52,45 Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Transportasi & Pergudangan,13,25 Informasi & Komunikasi Real Estate 1,3 Administrasi Pemerintahan, Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh,3 Jasa Pendidikan SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN & PERIKANAN Grafik 1. 4. Pertumbuhan Sektor Pertanian Grafik 1. 5. Pangsa dan Kontribusi Sektor Pertanian Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Rp Triliun PDRB 8 7,68 7,62 8 6,76 7,51 6,58 7,44 7 7,26 7,36 7,3 7,29 7,17 4,44 7 7,9 3,52 3,74 2,93 7 2,64 7 1,19 1,43 7,19 I II III IV I II III IV I II % 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1,, % Pangsa PDRB Kontribusi Pertumbuhan 2 1,76 1,69 2 1 1,18,93 1,1,75,69 1,3,39,5 I II III IV I II III IV I II % 28% 27% 27% 26% 26% 25% 25% 213 214 215 213 214 215 Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Pada triwulan II 215 sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki nilai sebesar Rp. 7,62 Triliun dan tumbuh sebesar 1,43%(yoy). Sektor utama Aceh ini mengalami perlambatan yang cukup signifkan bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan lalu yang sebesar 3,74%(yoy) (Grafik 1.4). Kinerja tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II tahun 214 yang tumbuh 2,64%(yoy). Perlambatan ini diperkirakan akibat dari turunnya kinerja subsektor perkebunan dan perikanan. Penurunan kinerja subsektor perkebunan adalah akibat menurunnya harga komoditas dunia sementara penurunan subsektor perikanan karena pengaruh cuaca. Sementara itu, subsektor tanaman pangan yang mengalami peningkatan tidak mampu untuk mengimbangi penurunan kinerja subsektor yang pertama disebutkan. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi sektor utama dengan pangsa terbesar dalam PDRB Provinsi Aceh yaitu sebesar 27,1%. Dengan pangsa yang besar, kontribusi pertumbuhan sektor ini terhadap ekonomi Aceh sangat signifikan. Pada triwulan II 215 ini, sektor ini memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar,39%, menurun dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 1,3% (Grafik 1.5). Kinerja sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan mengalami penurunan karena faktor berakhirnya boom harga komoditas dunia. Harga komoditas dunia seperti CPO, Karet, dan Kopi yang merupakan komoditas utama ekspor Aceh mengalami penurunan. Harga CPO pada triwulan II rata-rata sebesar 597.7 USD/Metric Ton turun signifikan jika dibandingkan dengan triwulan lalu sebesar 624.55 USD/Metric Ton, maupun pada tahun lalu yang sebesar 786.5 USD/Metric ton. Sementara itu, harga komoditas karet dan kopi juga mengalami hal KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-215 17

BAB 1 Kondisi Makroekonomi Aceh serupa. Subsektor perkebunan memiliki pangsa sebesar 26% dari seluruh sektor pertanian di Aceh. Dengan pangsa yang besar tersebut, penurunan kinerja pada subsektor perkebunan sangat berpengaruh terhadap penurunan kinerja sektor pertanian secara keseluruhan. Sementara itu, penurunan kinerja subsektor perikanan merupakan akibat dari penurunan produksi yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di subsektor perikanan. Menurut data hasil liaison Bank Indonesia Provinsi Aceh, sebanyak 1% kontak di subsektor tersebut mengaku mengalami penurunan produksi seiring dengan masih adanya angin musim barat yang diprediksi akan berakhir pada akhir bulan Agustus 215. Di sisi lain, subsektor tanaman bahan pangan Aceh mengalami peningkatan. Cuaca yang normal hingga pertengahan tahun 215 ini mendukung pencapaian target produksi komoditas tersebut. Kondisi cuaca tahun ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi tahun 214 yang mengalami kekeringan. Selain itu, menurut data BPS Aceh, pada subround Januari-April 215 terealisasi luas panen padi sawah sebesar 226,93 ribu Ha, meningkat cukup besar yaitu sebesar 21,11% dibandingkan dengan realisasi subround Januari-April 214. Dari luas panen tersebut telah menghasilkan produksi padi sebanyak 1,14 juta ton GKG, atau naik sebesar 15,63% dibandingkan produksi yang sama pada tahun 214. Dari hasil pembahasan Angka Ramalan I (ARAM I) tahun 215, adanya upaya khusus (UPSUS) terhadap ketahanan pangan terutama komoditi padi di tahun 215 diperkirakan akan meningkatkan luas panen dan produksi padi tahun 215. Hal ini mengkonfirmasi adanya peningkatan produksi pada subsektor tanaman bahan pangan. Namun, peningkatan pada subsektor tanaman pangan dengan pangsa 19% ini tidak mampu untuk mengimbangi penurunan kinerja subsektor perkebunan dengan pangsa yang lebih besar. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Aceh juga menunjukan bahwa realisasi Sektor Pertanian juga tercatat mengalami penurunan yang sejalan dengan pertumbuhan sektor pertanian (PDRB Sektor Pertanian) pada triwulan II 215 (Grafik 1.6). Selain itu, kredit pada sektor pertanian juga berada dalam tren perlambatan. Pada triwulan laporan, kredit sektor pertanian mencapai Rp. 1,91 Triliun atau tumbuh 61%(yoy), melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II tahun 214 yang sebesar 63% (Grafik 1.7). Grafik 1. 6. Realiasi Ekonomi Sektor Pertanian Grafik 1. 7. Perkembangan Kredit Sektor Pertanian 11, 6, 1, -4, I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II 21 211 212 213 214 215 SKDU PDRB Sumber : SKDU KPwBI Prov. Aceh Rp Miliyar Pertanian yoy_tani 2.5 2. 1.5 1. 5 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw Tw I II 212 213 214 215 Sumber : Laporan Bank Umum, diolah % 3 25 2 15 1 5 SEKTOR PERDAGANGAN BESAR & ECERAN, & REPARASI MOBIL & SEPEDA MOTOR Kinerja sektor Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor sedikit berkotribusi dalam menahan kontraksi nya ekonomi Aceh. Pada triwulan II 215, sektor ini tumbuh sebesar 3,34% (yoy) meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh hingga mencapai 3,8%(yoy). Sektor ini juga mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan pada triwulan lalu yang sebesar 3,21%(yoy) (Grafik 1.8). 18 KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-215

BAB 1 Kondisi Makroekonomi Aceh Sektor Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor menjadi salah satu sektor utama dengan pangsa kedua terbesar yaitu sebesar 15,6%. Dengan pangsa yang besar, kontribusi pertumbuhan sektor ini terhadap ekonomi Aceh juga sangat signifikan. Pada triwulan II 215, sektor ini memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar,52%, meningkat dibandingkan triwulan lalu yang memiliki kontribusi sebesar,5% (Grafik 1.9). Grafik 1. 8. Pertumbuhan Sektor Perdagangan Grafik 1. 9. Pangsa dan Kontribusi Sektor Perdagangan Rp Triliun 5 4 4 4 4 4 3,94 4,11 Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor PDRB 4,4 4,38 4,29 4,2 4,24 4,23 4,15 4,1 3,8 3,21 3,34 I II III IV I II III IV I II % 8, 6, 4, 2,, % Pangsa PDRB Kontribusi Pertumbuhan 1 1 1,85,93,79,72,61,46,71,49,5,52 14,8%14,9% 14,7%14,6% 14,8% 15,2% 15,1% 15,4%15,6% 14,3% I II III IV I II III IV I II % 16% 16% 15% 15% 14% 14% 213 214 215 213 214 215 Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sumber : BPS Provinsi Aceh, diolah BI Aceh Sektor Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor terdiri dari subsektor Perdagangan Besar Mobil dan Motor beserta reparasinya dan subsektor perdagangan besar selain mobil dan motor. Subsektor perdagangan mobil dan motor memiliki pangsa sebesar 1% dari total keseluruhan sektor ini. Sementara itu, subsektor perdagangan besar lainnya memiliki pangsa sebesar 9%. Hal ini menunjukkan kinerja sektor ini lebih dipengaruhi oleh perdagangan besar selain mobil dan motor. Sektor perdagangan dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat. Pada triwulan laporan, total konsumsi di Aceh baik rumah tangga, pemerintah, dan lembaga non profit mencapai Rp 22 triliun. Nilai tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 3,39% (yoy). Selain itu, pertumbuhan konsumsi total pada triwulan ini meningkat signifikan dibandingkan dengan triwulan lalu yang hanya sebesar,2% (yoy). Peningkatan jumlah konsumsi yang signifikan tersebut diyakini memicu peningkatan pertumbuhan pada Sektor Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor. Unit Grafik 1. 1. Penjualan Kendaraan Bermotor 5 4 3 2 1 Kendaraan Bermotor g_kendaraan Bermotor_yoy I II III IV I II III IV I II III IV I II 212 213 214 215 Sumber : Laporan Bank Umum, diolah kinerja sektor perdagangan secara keseluruhan. 1% 8% 6% 4% 2% % -2% -4% Sementara itu, penurunan justru ditunjukkan pada subsektor perdagangan mobil dan motor. Perlambatan pada subsektor ini tercermin dari penurunan penjualan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua. Pada triwulan II 215, penjualan kendaraan bermotor di Aceh mengalami kontraksi cukup dalam sebesar - 15%(yoy)(Grafik 1.1). Namun, karena pangsa subsektor perdagangan besar mobil dan motor hanya sebesar 1%, penurunan kinerja pada subsektor ini tidak menghambat Peningkatan sektor perdagangan juga terkonfirmasi oleh hasil liaison Bank Indonesia Aceh. Beberapa perusahaan pada sektor perdagangan besar ini masih menunjukkan kinerja yang positif pada triwulan laporan. Peningkatan KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN II-215 19