Uji mutu organoleptik. Pramudya Kurnia

dokumen-dokumen yang mirip
[pengujian organoleptik]

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORI UJI SEGITIGA DISUSUN OLEH: WAHYU TRI JATMIKO J1A THPIV A TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

JENIS PANELIS JENIS PANELIS JENIS PANELIS JENIS PANELIS 4/2/2013 JENIS PANELIS & PREPARASI SAMPEL. 1. Panel Perorangan. 2.

PENILAIAN ORGANOLEPTIK

TATA LAKSANA UJI ORGANOLEPTIK NASI

BAB VIII UJI PENERIMAAN : UJI MUTU HEDONIK

METODE PENGUJIAN ORGANOLEPTIK / INDERAWI

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini

MATERI PRAKTIKUM Acara 1 Acara 2 Acara 3 Acara 4 Acara 5 Acara 6 Acara 7 Uji Ambang Batas (Threshold Test) Identifikasi Aroma Uji Pembeda Berpasangan

UJI RANGE METHOD. Oleh: : Hilda Rani Dwitama NRP : No. Meja : 6 (Enam) Kelompok : B Tgl Praktikum : 13 Maret 2013 Asisten : Sri Mulyati

LAPORAN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS ACARA III UJI RANKING OLEH PENINA J1A KELOMPOK XIV

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

UJI PEMBEDAAN [UJI PASANGAN, DUO TRIO, SEGITIGA]

BAB XII TUGAS KHUSUS 12.1 Penerapan Metode-Metode Uji Organoleptik di Industri Es Krim Oleh: Stefanus Kristianto ( ) 12.1.

TINJAUAN PUSTAKA. penyimpanan dalam lemari es serta pembekuan dan pengadukan. Puspitarini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karbohidrat biji jagung manis juga fraksi-fraksi gula bebas sebesar 1%-3% yang

LAPORAN PRAKTIKUM UJI SEGITIGA DAN PEMBEDA SEDERHANA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sugiyono

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan Evaluasi Sensori

Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis.

LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN JAWA TIMUR

Uji Segitiga. Uji Hedonik

Sifat Sensoris (Sensory Properties)

Buku Teknologi Pangan: Teori Praktis dan Aplikasi ini dipersiapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi,

MAKALAH PENGAWASAN MUTU BAHAN HASIL PERTANIAN (Aplikasi Pengawasan Mutu Pangan dan Pengujian Sensoris di Bidang Pangan)

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

PENUNTUN PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS TERSTRUKTUR EVALUASI SENSORI

BAB III METODE PENELITIAN

UJI SEGITIGA I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi DIAH AYU FITRIANI

UJI KESUKAAN HASI JADI POUND CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BERAS

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KADALUWARSA PRODUK PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi kesehatan dan lingkungan. Kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

LAPORAN PRAKTIKUM. Dosen Pengampu : Dewi Nurazizah, S.T.P., M.P.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LEMBAR KUESIONER PENILAIAN SENSORIS PRODUK SUSU UHT FULL CREAM PADA RESPONDEN DEWASA

Evaluasi Sensori dan Perkembangannya

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung 83-87,5 g air; 3,3 4,9 g protein dan; 4 7,3 g lemak. Susu kambing

Ruang Lingkup Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGENALAN UJI ORGANOLEPTIK

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Natallo Bugar dan Hermansyah, Uji Sensoris Pada Pembuatan Mie Basah Dengan Penambahan Surimi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pokok Bahasan 5a PENGAMATAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penetapan kadar larutan baku formaldehid dapat dilihat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ORGANOLEPTIK FORMULA MINUMAN KAHWA DAUN MIX ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Organoleptik Yoghurt Sapi Dan Yoghurt Kambing

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PENGENDALIAN MUTU PANGAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL. Tabel 3 Perbandingan waktu koagulasi antara rennet yang disimpan 2 minggu (RDB) dan 24 minggu (RDL) Konsentrasi Rennet (%)

Observasi dan Wawancara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berlangsung lama, mudah ditanam, dan mudah dipelihara (Sunarjono. 2002).

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Uji mutu organoleptik Pramudya Kurnia

Organoleptik Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan (stimulus).

Obyektif Jenis penilaian atau pengukuran yang lain adalah pengukuran atau penilaian suatu dengan menggunakan alat ukur dan disebut penilaian atau pengukuran instrumental atau pengukuran obyektif. Pengukuran obyektif hasilnya sangat ditentukan oleh kondisi obyek atau sesuatu yang diukur.

Penggunaan indera Bagian organ tubuh yang berperan dalam pengindraan adalah mata, telinga, indra pencicip, indra pembau dan indra perabaan atau sentuhan. Kemampuan alat indra memberikan kesan atau tanggapan dapat dianalisis atau dibedakan berdasarkan jenis kesan, intensitas kesan, luas daerah kesan, lama kesan dan kesan hedonik.

Persiapan uji organoleptik Dalam penilaian organoleptik dikenal tujuh macam panel, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak terlatih, Panel tidak terlatih panel konsumen dan panel anak-anak. Perbedaan ketujuh panel tersebut didasarkan pada keahlian dalam melakukan penilaianorganoleptik.

Panel perseorangan Penel perseorangan adalah orang yang sangat ahli dengan kepekaan spesifik yang sangat tinggi yang diperoleh karena bakat atau latihan-latihan yang sangat intensif.

Panel terbatas terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan tinggi sehingga bias lebih di hindari. Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor dalam penilaian organoleptik dan mengetahui cara pengolahan dan pengaruh bahan baku terhadap hasil akhir.

Panel Terlatih Panel terlatih terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan cukup baik. Untuk menjadi terlatih perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan.

Panel Agak Terlatih Panel agak terlatih terdiri dari 15-40 orang yang sebelumya dilatih untuk mengetahui sifat-sifat tertentu. Panel agak terlatih dapat dipilih dari kalangan terbatas dengan menguji datanya terlebih dahulu. Sedangkan data yang sangat menyimpang boleh tidak digunakan dalam keputusannya

Panel Tidak Terlatih Panel tidak terlatih terdiri dari minimal 25 orang awam yang dapat dipilih berdasarkan jenis suku-suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan. Panel tidak terlatih hanya diperbolehkan menilai alat organoleptik yang sederhana seperti sifat kesukaan

Panel Konsumen Panel konsumen terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung pada target pemasaran komoditi. Panel ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat ditentukan berdasarkan perorangan atau kelompok tertentu.

Panel Anak-anak Panel yang khas adalah panel yang menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun. Biasanya anak-anak digunakan sebagai panelis dalam penilaian produkproduk pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es krim dan sebagainya.

Seleksi panelis Tahap-tahap seleksi adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara dapat dilaksanakan dengan tanya jawab atau kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang calon termasuk kondisi kesehatannya. 2. Tahap Penyaringan Tahap ini perlu dilakukan untuk mengetahui keseriusan, keterbukaan, kejujuran, dan rasa percaya diri. Selain itu dapat dinilai pula tingkat kesantaian, kepekaan umum dan khusus serta pengetahuan umum calon panelis.

3. Tahap Pemilihan Pada tahap ini dilakukan beberapa uji sensorik untuk mengetahui kemampuan seseorang. Dengan uji-uji ini diharapkan dapat terjaring informasi mengenai kepekaan dan pengetahuan mengenai komoditi bahan yang diujikan. 4. Tahap Latihan Latihan bertujuan untuk pengenalan lebih lanjut sifat-sifat sensorik suatu komoditi dan meningkatkan kepekaan serta konsistensi penilaian.

5. Uji Kemampuan Setelah mendapat latihan yang cukup baik, panelis diuji kemampuannya terhadap baku atau standar tertentu dan dilakukan berulang-berulang sehingga kepekaan dan konsistensinya bertambah baik.

Lab pengujian Dapur persiapan Laboratorum Uji Ruang Tunggu

Ruang pencicip/lab uji yaitu ruangan yang terisolasi dan kedap suara sehingga dapat dihindarkn komunikasi antar panelis, suhu ruang yang cukup sejuk (20-25 o C) dengan kelembaban 65-70% dan mempunyai sumber cahaya yang baik dan netral, karena cahaya dapat mempengaruhi warna komoditi yang diuji.

Penyajian sampel Penyajian contoh harus memperhatikan estetika dan beberapa hal: Suhu Contoh harus disajikan pada suhu yang seragam, suhu dimana contoh tersbuut biasa dikonsumsi. Ukuran Contoh untuk uji organoleptik juga harus disajikan dengan ukuran seragam. Untuk contoh padatan dapat disajikan dalam bentuk kubus, segiempat atau menurut bentuk asli contoh. Untuk contoh air dapat disajikan contoh berukuran 5-15 ml dan tergantung pada jenis contohnya. Kode Penamaan contoh harus dilakukan sedemikian rupa sehingga panelis tidak dapat menebak isi contoh tersebut berdasarkan penamaannya. Jumlah contoh Tergantung jenis dan sifat bahan, serta waktu

Uji beda segitiga Dalam Uji Segitiga disajikan 3 contoh sekaligus dan tidak dikenal adanya contoh pembanding atau contoh baku. Dalam uji segitiga ini disajikan 3 buah contoh sekaligus secara acak. Satu dari ketiga contoh tersebut berbeda dengan dua contoh lainnya Panelis diminta untuk menilai atau mencari contoh yang berbeda diantara ketiga contoh tersebut. Panelis harus menunjukkan satu contoh yang berbeda dengan menuliskan angka 1 dan apabila contoh sama dituliskan angka 0.

Uji duo trio Uji ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan yang kecil antara dua contoh. Uji ini relatif lebih mudah karena adanya contoh baku dalam pengujian. Pada setiap panelis dihadapkan 3 contoh. Dua dari contoh tersebut berasal dari jenis contoh yang sama sedangkan 1 contoh yang lain berbeda. Dalam penyajiannya, ketiga contoh tersebut dapat diberikan secara bersamaan atau contoh bakunya diberikan terlebih dahulu untuk dinilai.

Pada Uji Duo-trio panelis diminta untuk mengenali contoh yang berbeda atau contoh yang sama dengan contoh baku. Panelis harus mengenal contoh baku terlebih dahulu dan kemudian memilih salah satu dari dua contoh yang lain yang sama dengan contoh baku dan ditandai dengan angka 0.

Uji kesukaan Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Tingkat tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal suka dapat mempunyai skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka. Sebaliknya jika tanggapan itu tidak suka dapat mempunyai skala hedonik seperti tidak suka dan sangat tidak suka, bisa juga netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak suka ( neither like nor dislike )

Contoh uji hedonik disajikan secara acak dan dalam memberikan penilaian panelis tidak mengulang-ulang penilaian atau membanding-bandingkan contoh yang disajikan. Sehingga untuk satu panelis yang tidak terlatih, sebaiknya contoh disajikan satu per satu hingga panelis tidak akan membanding-bandingkan satu contoh dengan lainnya.

Uji mutu hedonik menyatakan kesan tentang baik atau buruk. Kesan baik buruk ini disebut kesan mutu hedonik. Karena itu beberapa ahli memasukkan uji mutu hedonik kedalam uji hedonik. Kesan mutu hedonik lebih spesifik dari pada sekedar kesan suka atau tidak suka. Mutu hedonik dapat bersifat umum, yaitu baik atau buruk dan bersifat spesifik seperti empuk / keras untuk daging, pulen keras untuk nasi, renyah, liat untuk mentimun.

Rentangan skala hedonik berkisar dari ekstrim baik sampai ke ekstrim jelek. Skala hedonik pada uji mutu hedonik sesuai dengan tingkat mutu hedonik. Jumlah tingkat skala juga bervariasi tergantung dari rentangan mutu yang diinginkan dan sensitivitas antar skala. Skala hedonik untuk uji mutu hedonik dapat berarah satu dan berarah dua. Seperti halnya pada uji kesukaan pada uji mutu hedonik, data penilaiaan dapat ditransformasi dalam skala numerik dan selanjutnya dapat dianalisis statistik untuk interprestasinya

KESUKAAN 1 SANGAT SUKA SEKALI 2 SANGAT SUKA 3 SUKA 4 AGAK SUKA 5 NETRAL 6 AGAK TIDAK SUKA 7 TIDAK SUKA 8 SANGAT TIDAK SUKA 9 SANGAT TIDAK SUKA SEKALI

WARNA STRAWBERRY 1 MERAH MUDA 2 3 4 5 MERAH TUA

RASA PERMEN 1 RASA MANIS TIDAK TERASA SAMA SEKALI 2 3 4 5 SANGAT MANIS