Network Palanning EVALUASI IMPLEMENTASI ANALISA CPM/PERT DAN EVA DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...

2.2. Work Breakdown Structure

Perencanaan & pemograman

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

.: Daftar Istilah dan Singkatan xv. Daftar Singkatan. Earned Value Concept. Work Break Down Structure. Project Management Body Of Knowledge

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE

ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

YOGYAKARTA NPM :10 02

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI

Pengertian Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

BAB II SISTEM PENGENDALIAN. 2.1 Konsep & Metode Pengendalian

Kata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP

BAB IV METODE PENELITIAN

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN JADWAL PADA PROYEK GEDUNG WILMAR BUSSINES INSTITUTE MEDAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN

Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN I-1

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BULANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK

Project Management PENGENDALIAN PROYEK. Boldson, S.Kom., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui berbagai macam proyek

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh: : DWI ANDAYANI NIM :

MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi berbeda dengan kegiatan proyek lainnya. mencapai tujuan proyek. Metode PERT (Program Evaluation and Review

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2282

BAB II Tinjauan Pustaka

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan

IDEALISASI PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN TEKNIK MILLER

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

Perbandingan Prediksi Durasi Proyek Antara Pendekatan Matematis dan Kumulatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

Transkripsi:

http://jihadi.staff.umm.ac.id/2010/03/networkpalanning/ Network Palanning EVALUASI IMPLEMENTASI ANALISA CPM/PERT DAN EVA DALAM MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI By Ajie Wahyujati Abstract Materi Tambahan : Materi tambahan 1 Materi tambahan 2 Materi tambahan 3 Materi tambahan 4 Materi tambahan 5 Materi tambahan 6 Materi tambahan 7 Materi tambahan 8 Materi tambahan 9 Materi tambahan 10 Materi tambahan 11 Materi tambahan 12 Materi tambahan 13 Materi tambahan 14 Materi tambahan 15 This Research is purposed to evaluate the usage of CPM / PERT (Critical Path Method / Program Evaluation and Review Technique) and EVA (Earned Value Analysis) in a construction project, by comparing the result of those two analysis to evaluate the relationships of those methods. Research results shows that CPM/PERT and EVA have different result, technology intensive tasks has higher value on CPM/PERT, on the other hand, labor intensive tasks has higher value on EVA. This difference will make different project report to the project owner that will make the project owner confused and give an opportunity for project contractors to make a fraudulent report. PENDAHULUAN Dalam kehidupan seharihari kita banyak ditemui berbagai macam proyek yang harus kita jalankan baik untuk kepentingan pribadi, pekerjaan maupun kehidupan sosial. Semua kegiatan yang kita lakukan selain kegiatan rutin kita dapat dikatakan sebagai proyek sesuai dengan definisi proyek dari Project Management Institute, yaitu suatu usaha sementara untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang unik (PMI 1996). Karena semakin banyaknya proyek yang kita jalankan, agar kita dapat menjalankan semua aktifitas kita dengan lebih efisien diperlukan suatu manajemen proyek yang baik serta alat untuk memonitor serta mengevaluasi proyek yang kita jalankan. untuk mengelola sebuah proyek berbeda dengan aktifitas non proyek, karena pada aktifitas non proyek semua aktifitasnya rutin dan dijalankan berdasarkan rutinitas oleh karyawan, sehingga manajer hanya berurusan dengan halhal yang merupakan pengecualian. Dalam sebuah proyek tidak ada aktifitas rutin, bahkan bila dibandingkan dengan proyek di masa lalu yang mempunyai karakteristik sama, tidak pernah ada aktifitas yang benarbenar sama. Jadi semua aktifitas dalam proyek selalu baru, dan manajer proyek tidak bisa hanya mengulangi dari pengalaman di masa lalu. (Mantel Jr., et al. 2001) Untuk melakukan riset tentang manajemen proyek, objek yang mudah untuk diamati dan mewakili proyek secara garis besar adalah proyek pembangunan sarana fisik, karena proyek pembangunan sarana fisik dapat dilihat bentuk fisiknya sehingga dapat dilihat hasil nyata dari penghitungan dan penerapan sistematika manajemen proyek dalam segi efisiensi biaya dan waktu untuk menyelesaikan proyek sarana fisik tersebut. Pembangunan saranasarana fisik seperti pembangunan gedung bertingkat tinggi, apartemen, kantor, pertokoan, perumahan, dan lain sebagainya memerlukan suatu pengelolaan yang serius mengingat semakin besarnya ukuran proyek dan semakin kompleksnya ketergantungan antara satu bagian pekerjaan dengan bagian lain dalam suatu proyek untuk mencapai hasil yang diinginkan. Problem utama dalam manajemen proyek adalah terbatasnya sumber daya yang dimiliki sehingga dituntut memiliki kemampuan untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya yang terbatas tersebut untuk mencapai hasil tanpa mengurangi kualitas. Dalam melakukan perencanaan proyek, team perencana proyek memulai pekerjaannya dari estimasi kasar yang digunakan sebagai dasar keputusan untuk mengerjakan proyek. Kemudian estimasi tersebut dihaluskan dengan membuat spesifikasi yang lebih detail, schedule yang detail dan anggaran biaya (Anthony and Govindarajan 2001) page 1 / 6

http://jihadi.staff.umm.ac.id/2010/03/networkpalanning/ Pada saat ini sudah banyak manajer proyek yang sudah memenuhi kualifikasi seperti yang telah disyaratkan oleh Direktorat Jenderal Pekerjaan Umum. Para manajer proyek pada saat ini telah menguasai teknik dan metode yang digunakan untuk mengevaluasi proyek yang ditanganinya, karena para manajer proyek pada saat ini telah mencapai pendidikan minimal strata 1 (S1) dan untuk manajer proyek besar harus sudah memiliki sertifikasi sebagai manajer proyek pada bidang yang ditanganinya. Akan tetapi pada kenyataannya terdapat suatu kesenjangan pada penguasaan ilmu tersebut pada jenjang manajer dan jenjang dibawahnya, yaitu mandor yang biasanya baru mencapai pendidikan sekolah menengah. Walaupun para mandor tersebut telah mempunyai jam kerja yang tinggi dan mempunyai pemahaman tentang proyek dengan baik, tetapi mereka belum menguasai teoriteori dan metode evaluasi proyek yang digunakan oleh para manajer proyek. Hal tersebut menyebabkan suatu problem baru, dimana seorang manajer proyek seharusnya menerima laporan dalam bentuk metode yang sudah modern dan biasanya dirangkum dalam suatu software computer, tetapi mereka mendapatkan laporan dalam bentuk konvensional. Hal ini sangat berpengaruh pada fungsi seorang manajer proyek, yaitu mengelola proyek yang ditanganinya dan menjadi orang pertama yang mengetahui adanya penyimpangan dari proyek yang ditanganinya serta segera memperbaiki penyimpangan tersebut. Bila dalam menerima laporan mereka sudah dalam bentuk metode yang terkomputerisasi, mereka dapat mengetahui segala jenis penyimpangan pada saatsaat awal penyimpangan itu terjadi karena penyimpangan akan lebih mudah terdeteksi, sebaliknya bila laporan dari para mandor berbentuk konvensional, penyimpangan mungkin baru akan diketahui pada saat sudah mencapai taraf yang lebih besar, atau pada saat laporan tersebut dikonversi ke metode yang telah terkomputerisasi. Pemilik proyek juga mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan proyek (Neap and Aysal 2004), jadi pelaporan terhadap pemilik proyek juga harus dilakukan dengan baik dan tidak menimbulkan persepsi yang salah terhadap pelaksanaan yang dilakukan oleh manajer proyek. Pihak kontraktor atau konsultan proyek (bila ada) seharusnya membantu pemilik proyek dalam memahami laporan proyek yang ada dan bukan membiarkan pemilik proyek bingung dan tidak memahami laporan yang diterimanya, seperti yang sering terjadi pada saat ini, hal tersebut dijadikan cara bagi kontraktor untuk mengurangi campur tangan pemilik proyek dalam proses pengerjaan proyek. Padahal, menurut Yang dan Peng, sebagai perusahaan jasa, kontraktor dan konsultan seharusnya memperhatikan kepuasan pelanggan karena dasar kesuksesannya pada tingkat kompetisi tinggi pada saat ini adalah kepuasan konsumen dan standar kualitas yang tinggi. (Yang and Peng 2006) Halhal yang perlu diperhatikan dalam perkembangan proyek di Indonesia, terutama dalam bidang konstruksi adalah bahwa manajer lapangan proyek (supervisor) yang menangani proyek secara langsung, yang biasa disebut mandor, biasanya tingkat pendidikannya tidak cukup tinggi dan terjadi kesenjangan yang cukup signifikan antara supervisor dan manajer utama proyek, dimana manajer proyek telah memahami teoriteori modern manajemen proyek beserta alatalat analisanya yang umumnya menggunakan programprogram komputer, sedangkan supervisor sama sekali belum pernah mempelajari teori dan alat analisa manajemen proyek. Disamping itu, harga program komputer untuk analisa manajemen proyek cukup tinggi, dan dipandang rumit oleh para supervisor untuk mempelajarinya. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah hasil analisa 2. Apabila tidak sama, menggunakan CPM/PERT dan EVA menghasilkan nilai yang sama? bagaimana perbedaan kedua metode analisa tersebut TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Proyek page 2 / 6

http://jihadi.staff.umm.ac.id/2010/03/networkpalanning/ Proyek adalah kombinasi dari sumberdaya manusia dan nonmanusia yang secara bersamasama ditempatkan dalam organisasi sementara untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek merupakan kegiatan dan tugas terencana yang mempunyai karakteristik sebagai berikut : Mempunyai tujuan tertentu yang harus diselesaikan dalam kriteria tertentu Mempunyai keterbatasan pendanaan / anggaran Menggunakan sumber daya dalam pelaksanaannya ( misal : uang, tenaga kerja manusia, peralatan, dan lain sebagainya) Mempunyai organisasi temporer baik formal maupun non formal Mempunyai keterbatasan waktu yang jelas antar permulaan dan akhir proyek. Secara umum terdapat 3 (tiga) indikator yang menunjukkan keberhasilan suatu proyek (Suharto, Iman, 1997), yaitu : 1. On time (tepat waktu), yaitu ketepatan waktu penyelesaian proyek sesuai dengan yang dijadwalkan. 2. On specification (tepat spesifikasi / kualitas), dari spesifikasi yang telah ditentukan, pemilik proyek menginginkan mutu pekerjaan yang bagus. 3. On budget (tepat anggaran / biaya) Sejalan dengan semakin besarnya tuntutan konsumen saat ini, ukuran sukses tidaknya proyek tidak hanya dapat dilihat dari ketiga kriteria diatas, tapi juga meliputi penyelesaian proyek yang : 1. Dalam batas waktu yang ditentukan. 2. Dalam dana yang dianggarkan pada spesifikasi atau prestasi yang ditentukan. 3. Diterima oleh konsumen atau pemakai. 4. Dengan perubahan minimum dari perjanjian. 5. Tanpa mengganggu alur kerja utama organisasi. 6. Tanpa mengubah kultur perusahaan. Tiga unsur terakhir berkaitan dengan pelaksanaan proyek yang meleset dari cakupan proyek yang seharusnya. Karena kompleksnya tugas, pentingnya proyek dan tingkat pengambilan keputusan dalam menangani suatu proyek diperlukan adanya manajemen proyek. Definisi manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan, ketrampilan, alat, dan teknik dalam aktifitas proyek untuk memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan stakeholder dari suatu proyek. (Project Management Institute, 1996). Yang berupa proses perencanaan, pengaturan, pengarahan dan pengawasan sumber daya perusahaan dalam waktu yang relatif singkat yang ditentukan untuk memenuhi tujuan dan hasil spesifik (Kezner, Harold, 1995). Work Breakdown Structure WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu, antara lain dalam : Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagianbagian yang kecil page 3 / 6

http://jihadi.staff.umm.ac.id/2010/03/networkpalanning/ Pembuatan perencanaan proyek Pembuatan network dan perencanaan pengawasan Pembagian tanggung jawab Penggunaan WBS ini memungkinkan bagianbagian proyek terdefinisi dengan jelas Jaringan Karena kompleksitas pekerjaan, unsur perencanaan memegang peranan yang semakin penting. Banyak kegiatan dapat dikatakan sebagai suatu proyek, yang berarti bahwa mempunyai tujuan tertentu dan usaha untuk mencapainya dibatasi oleh waktu dan sumberdaya tertentu. Perencanaan yang sistematis menimbulkan kepercayaan dalam penyelesaian proyek. Salah satu cakupan dalam perencanaan tersebut adalah masalah penjadwalan atau schedulling proyek. Dalam hal ini peran analisis network dapat membantu. Dalam analisis network dikenal dua metode, yaitu CPM dan PERT. Critical Path Method Pada tahun 1956 Morgan Walker dari DuPont Company, mencari cara yang lebih baik dalam penggunaan komputer Univac milik perusahaan, kerjasamanya dengan James E. Kelly dari group perencana konstruksi internal Remington Rand dalam menggunakan komputer Univac untuk melakukan penjadwalan konstruksi menghasilkan metode yang rasional, tertib, dan mudah untuk menggambarkan proyek dalam komputer. Program Evaluation and Review Technique (PERT) Teknik PERT menekankan pada pengurangan penundaan produksi maupun rintangan berupa konflikkonflik, mengkoordinasikan dan menyelaraskan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan, dan mempercepat penyelesaian proyek. Teknik ini memungkinkan dihasilkannya pekerjaan yang terawasi dan teratur. Kedua metode diatas pada saat ini digunakan secara bersama sehingga dikenal dengan metode CPM / PERT. data yang diperlukan untuk menyusun analisis network meliputi: 1. Jenis jenis pekerjaan / aktifitas. 2. Waktu penyelesaian yang diperlukan untuk tiap tiap pekerjaan tersebut. 3. Urutan pekerjaan. 1. Biaya tiap tiap kegiatan baik normal maupun percepatan. Earned Value Analysis Earned Value Analysis dihitung dengan cara mengkalikan biaya yang dianggarkan per pekerjaan dengan persentase penyelesaian dari pekerjaan dan menjumlahkan hasil dari semua pekerjaan dalam proyek. Proses ini lebih sulit daripada yang dibayangkan. Persentase aktual dari anggaran suatu aktivitas pada suatu saat tertentu, secara umum, bukan merupakan indikator persentase penyelesaian aktivitas tersebut. Contohnya, biaya terbesar dari suatu pekerjaan adalah pengadaan alat, suatu biaya yang terjadi sebelum adanya kemajuan dalam pekerjaan tersebut. Atau mungkin biaya terbesar akan dibebankan pada saat pekerjaan selesai. Untuk pengetahuan kita bersama, tidak ada cara yang sempurna untuk mengukur secara tepat persentase penyelesaian suatu pekerjaan, yang digunakan untuk mengukur persentase penyelesaian proyek secara keseluruhan. (Mantel, Meredith, Shafer, and Sutton, 2001). Elemen dasar yang dibutuhkan untuk Earned Value Analysis: page 4 / 6

http://jihadi.staff.umm.ac.id/2010/03/networkpalanning/ Budget At Completion (BAC). Total biaya proyek yang dianggarkan. Budgeted Cost of Work Scheduled (BCWS). Nilai anggaran dari pekerjaan seharusnya diselesaikan berdasarkan skedul dalam suatu titik dalam proyek. Budgeted Cost of Work Performed (BCWP). Nilai anggaran dari pekerjaan yang telah benarbenar diselesaikan pada titik tertentu pada proyek. Actual Cost of Work Performed (ACWP). Jumlah pengeluaran nyata dari pekerjaan nyata yang telah diselesaikan pada titik tertentu pada proyek. Perhitungan value analysis: Schedule Variance Schedule Performance Index Projection at Completion Cost Variance Cost Performance Index Estimate at Completion TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah yang telah disebutkan di bagian sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi efisiensi 2. Membandingkan hasil satu proyek yang sama penggunaan analisa CPM / PERT dan EVA dalam proyek konstruksi. penggunaan analisa CPM / PERT dan EVA dalam proyek konstruksi bila digunakan dalam Manfaat Penelitian 1. Memberikan masukan bagi peneliti lain yang mempunyai minat yang sama, yaitu meneliti tentang manajemen proyek, dan perkembangan proyek konstruksi. 2. Memberikan masukan bagi penyelenggara jasa konstruksi agar mengetahui cara menjalankan proyek secara lebih efisien (on time, on budget, on schedule, on specification). METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data page 5 / 6

http://jihadi.staff.umm.ac.id/2010/03/networkpalanning/ Data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diambil dari proses pelaksanaan 2 buah proyek konstruksi, yang berupa jenis pekerjaan / aktifitas, urutan aktifitas, waktu yang diperlukan, dan buku laporan harian pelaksanaan proyek. Data sekunder diperoleh dengan melakukan studi pustaka untuk menggali landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi informasi yang dibutuhkan diharapkan didapat dari jurnal, atikel, literatur serta bacaan lainnya. Metode analisa data 1. Analisa Kuantitatif Mengevaluasi pelaksanaan proyek dilakukan dengan analisa Earned Value Analysis dan menganalisa jejaring proyek dengan software Ms Project untuk mengetahui efisiensi pengerjaan proyek. 1. Analisa Kualitatif Membandingkan hasil yang didapat dengan realita yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam menjalankan proyek. Proses Pembahasan Masalah Proses pembahasan masalah ini menggunakan software Ms Project 2003. Hasil pengolahan data menggunakan software tersebut digunakan dalam evaluasi jejaring proyek yang akan dilakukan dengan cara membandingkannya dengan pelaksanaan proyek yang telah terjadi. Analisa EVA dilakukan dengan cara penghitungan yang dibantu dengan software Microsoft Excel, analisa tersebut menghasilkan gambaran performa pengerjaan proyek. Pada tahap evaluasi penggunaan analisa, diperbandingkan nilai efisiensi yang bisa dilakukan dengan menggunakan analisa CPM / PERT dan EVA dengan nilai pengeluaran kita untuk melaksanakan analisa tersebut. Gambar 1. Diagram Pelaporan Proyek Dari bagan pelaporan proyek kepada pemilik proyek dapat diketahui bahwa hasil laporan dapat dihasilkan 2 bentuk hasil pelaporan, yaitu laporan berdasarkan analisa biaya (EVA) dan laporan berdasarkan analisa jejaring kerja dan waktu (CPM/PERT), oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi perbandingan dari kedua hasil analisa tersebut, dan diperkirakan implikasi dari hasil evaluasi tersebut. Lanjutkan Ke halaman berikutnya ========> page 6 / 6