Laju tangkap dan musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

dokumen-dokumen yang mirip
Daerah penangkapan tuna hand liners yang mendaratkan tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

Daerah penangkapan ikan dari kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Belang

Perbandingan hasil tangkapan tuna hand line dengan teknik pengoperasian yang berbeda di Laut Maluku

Keragaan perikanan tuna hand line 5-10 GT yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

HUBUNGAN BOBOT PANJANG IKAN TUNA MADIDIHANG Thunnus albacares DARI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR SULAWESI BARAT Wayan Kantun 1 dan Ali Yahya 2

Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung

Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi Utara

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

PENDUGAAN STOK IKAN LAYUR

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(6): , Desember 2014 ISSN

Analisis Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

Catch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN ASPEK BIOLOGI CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN HUHATE di BITUNG

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2 Peta lokasi penelitian PETA LOKASI PENELITIAN

KAJIAN PERIKANAN TANGKAP Mene maculata Di TELUK BUYAT Fisheries Studies of Mene maculata In Buyat Bay

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

ANALISIS PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN MANADO SULAWESI UTARA 1)

Pelaksanaan monitoring, controlling, surveillance kapal pengangkut ikan di atas 30 GT di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN IKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN DI SELATAN JAWA TIMUR

ANALISIS TINGKAT PEMANFAATAN DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PERAIRAN PRIGI JAWA TIMUR Hari Ilhamdi 1, Riena Telussa 2, Dwi Ernaningsih 3

The effect of artificial and natural baits on the capture of tuna hand line around the Molucca Sea

HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN (BY CATCH) TUNA LONG LINE DI PERAIRAN LAUT BANDA

MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING PROVINSI LAMPUNG

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI LAUT BANDA YANG BERBASIS DI KENDARI

Agriekonomika, ISSN e ISSN Volume 4, Nomor 1

Komposisi tangkapan tuna hand line di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Sulawesi Utara

PERIKANAN TONGKOL DI PERAIRAN BUYAT PANTE (LITTLE TUNA FISHERIES IN THE WATERS OF BUYAT PANTE) Meta Sonja Sompie 1 ABSTRACT

Struktur populasi ikan cakalang hasil tangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa Kota Manado

POTENSI LESTARI DAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN KURISI (Nemipterus sp.) YANG DIDARATKAN PADA PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SUNGAILIAT

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL JURNAL

Keragaan dan alokasi optimum alat penangkapan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan Selat Makassar

ABSTRAK. Kata kunci: Jumlah tangkapan; struktur ukuran; jenis umpan; ikan demersal dan rawai dasar

Jurnal IPTEKS PSP, Vol. 1 (2) Oktober 2014: ISSN: X

Ketaatan Kapal Penangkap Jaring Insang di Laut Arafura yang Berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Gambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.

TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN TUNA DENGAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR DI LAUT BANDA OLEH NELAYAN AMBON (PROVINSI MALUKU)

EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

(TCT) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA KWANDANG - GORONTALO ARTIKEL RUSTAM ABDULLAH NPM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA

I. PENDAHULUAN. dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan laut di Kabupaten Malang Jawa

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Fluctuation of catch per unit efforts and catch seasons of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) in Prigi waters, East Java Province

4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PERIKANAN PANCING ULUR TUNA DI KEDONGANAN, BALI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan

PENDUGAAN MUSIM IKAN MALALUGIS BIRU (Decapterus macarellus) DI PERAIRAN SEKITAR LIKUPANG, SULAWESI UTARA.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN POTENSIAL IKAN TUNA MATA BESAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN LHOKSEUMAWE

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara

PREDIKSI HASIL TANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI INDONESIA MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV. Firdaniza 1), Nurul Gusriani 2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNIK PENGOPERASIAN HUHATE (POLE AND LINE) DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPANNYA DI LAUT SULAWESI

TEKNOLOGI ALAT PENANGKAPAN IKAN PANCING ULUR (HANDLINE) TUNA DI PERAIRAN LAUT SULAWESI BERBASIS DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

MASPARI JOURNAL Januari 2017, 9(1):43-50

PERIKANAN TUNA YANG BERBASIS DI KENDARI, SULAWESI TENGGARA

PENDUGAAN KELOMPOK UMUR DAN OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI KABUPATEN BOALEMO, PROVINSI GORONTALO

Komposisi dan distribusi hasil tangkapan kapal pukat cincin KM Grasia 04 di perairan Laut Maluku

Kajian aspek teknis unit penangkapan kapal pole and line yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

PARAMETER POPULASI DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH

POTENSI LESTARI IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN MELALUI PUKAT CINCIN (Purse Seine) TAHUN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO, KOTA BANDA ACEH

APPLICATION HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE TO DESIGN ANCHOVY (Stolephorus spp) FISHERIES SYSTEM INFORMATION IN THE GULF OF BONE

Inventarisasi Komoditas Unggulan Perikanan tangkap Ikan Laut di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa Menggunakan Metode Skoring dan Location Quotient (LQ)

VARIABILITY NET PRIMERY PRODUCTIVITY IN INDIAN OCEAN THE WESTERN PART OF SUMATRA

ANALISIS BIO EKONOMI TUNA MADIDIHANG ( Thunnus albacares Bonnaterre 1788) DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (WPPNRI) 573

KETERKAITAN PARAMETER DAERAH PENANGKAPAN TERHADAP UPAYA PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI SAMUDERA HINDIA OLEH HARRY AGUSTIAN

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI HAJIRA TILOHE Telah memenuhi syarat untuk diterima oleh komisi pembimbing:

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Produktivitas dan Kelayakan Usaha Bagan Perahu di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara

Lampiran 1 Peta PPN Palabuhanratu

WARNA UMPAN TIRUAN PADA HUHATE

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT PEMANFAATAN IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN di PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

MODEL PENGELOLAAN PERIKANAN RAJUNGAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN NELAYAN DI KABUPATEN PANGKEP

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Tangkapan Lestari dan Pola Musim Penangkapan Cumi-Cumi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat-Bangka

2 PERSEPSI USAHA PENANGKAPAN TUNA DI PPN TERNATE

4 HASIL. Gambar 4 Produksi tahunan hasil tangkapan ikan lemuru tahun

KONSTRUKSI DAN PRODUKTIVITAS RUMPON PORTABLE DI PERAIRAN PALABUHANRATU, JAWA BARAT

Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Balik Diwa Makassar ABSTRAK

Distribusi tertangkapnya ikan selar pada lembaran jaring soma darape di rumpon

Transkripsi:

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(4): 147-154, Desember 2016 ISSN 2337-4306 Laju tangkap dan musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung Fishing rate and season at hand line caught-tuna (Thunnus albacares) landed in Bitung Oceanic Fisheries Port. USEP SETIAWAN*, JOHNY WENNO dan MARIANA E.KAYADOE Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115 ABSTRACT Tuna (Thunnus albacares) is a big pelagic fish with an extensive distribution from tropics to subtropics. It is categorized as highly economic fish and takes important role in promoting fisheries trades at the national and international level. This study was aimed at knowing the handline fishing rate and appropriate fishing season. The method used in this study was descriptive through case study approach. The study employed secondary data of Bitung oceanic fisheries port based on 5 year-fisheries log data, from 2011 to 2015. Results showed that the lowest fishing rate occurred in November 2013, 2.24 kg/hr/fisher and the highest was found in November 2011, 93.14 kg/hr/fisher. Based on fishing season, it was found that fishing season occurred in January, July, August, September, October and November. Keywords : fishing rate, season, tuna ABSTRAK Madidihang (Thunnus albacares) merupakan ikan pelagis besar dengan distribusi geografis mulai dari daerah tropis sampai sub tropis. Madidihang tergolong ikan bernilai ekonomis tinggi serta berperan penting dalam menggerakkan perdagangan hasil perikanan secara nasional dan internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya laju tangkap madidihang dengan tuna hand line dan mengetahui musim yang baik untuk penangkapan madidihang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam analisis laju tangkap dan musim penangkapan yaitu data sekunder yang di peroleh dari data log perikanan selama 5 tahun (2011-2015) yang tercatat di PPS Bitung. Hasil analisis laju tangkap diperoleh laju tangkap terendah berada pada bulan November 2013 yaitu 2,24 kg/jam/pemancing, sedangkan pada bulan November 2011 memiliki nilai laju tangkap tertinggi yaitu 93,14 kg/jam/pemancing. Berdasarkan hasil analisis musim penangkapan, diketahui bahwa musim penangkapan madidihang terjadi pada bulan Januari, Juli, Agustus, September, Oktober dan Nopember. Kata kunci : Laju tangkap, musim tangkap, madidhang PENDAHULUAN Latar belakang Kota Bitung dikenal sebagai kota sentra produksi dan industri perikanan. Sekitar 70 % aktivitas industri di Provinsi Sulawesi Utara terkonsentrasi * Penulis untuk penyuratan; email: usepsetiawan63@yahoo.com di Kota Bitung yang sebagian besar merupakan industri pengolahan ikan yang berorientasi ekspor (Apsari, 2009). Madidihang (Thunnus albacares) merupakan ikan pelagis besar dengan distribusi geografis mulai dari daerah tropis sampai sub tropis. Madidihang tergolong ikan bernilai ekonomis tinggi dan berperan penting dalam menggerakkan perdagangan perikanan secara nasional dan internasional. Kebutuhan dan 147

U. Setiawan dkk. permintaan pasar akan ikan madidihang terus mengalami peningkatan, menyebabkan intensitas penangkapan meningkat di hampir seluruh wilayah perairan Indonesia seperti Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau (Kantun, 2012). Intensitas penangkapan yang semakin meningkat dapat menyebabkan madidihang mengalami tekanan penangkapan yang berakibat pada penurunan produksi. Penurunan produksi dapat terjadi karena tidak adanya pembatasan akses seperti kelebihan kapasitas, kelebihan investasi dan kelebihan penangkapan. Keberlanjutan usaha perikanan tangkap dapat ditentukan dari besarnya produksi dan keuntungan usaha yang dapat diperoleh, dimana produksi dan keuntungan dipengaruhi oleh laju tangkap dan musim penangkapan. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui besarnya laju tangkap madidihang (Thunnus albacares) dengan tuna hand line 2. Untuk mengetahui musim yang baik untuk penangkapan ikan madidihang (Thunnus albacares) Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung Provinsi Sulawesi Utara dan berlangsung selama 3 bulan mulai dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2016, yang meliputi pengumpulan data dan informasi di pelabuhan. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dan pengumpulan data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data alat tangkap, operasi penangkapan, daerah penangkapan, lama operasi setiap hari tangkap serta data log selama 5 tahun (2011-2015). Metode analisis data Laju tangkap Analisis hasil tangkapan dilakukan secara deskriptif, dengan cara mengklasifikasi, mentabulasi dan menginterpretasi data serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis laju tangkap menggunakan interpretasi formulasi Shindo dalam Sparred dan Venema (1999) sebagai berikut : CPUE = Catc h effort Laju tangkap CR = CPUE Jam x100 CR (catch rate)= laju tangkap (kg/jam/pemancing) catch= hasil tangkapan (kg) effort= upaya penangkapan (jumlah pemancing) Analisis musim penangkapan Analisis musim penangkapan ikan madidihang (Thunnus albacares) menggunakan metode persentase rata-rata atau Average Percentage Methods yang didasarkan pada Analisis Runtun Waktu atau Times Series Analysis (Spiegel, 1961). Menurut Uktolseija dalam Lantu (2012), bila tersedia data untuk periode waktu tertentu, maka analisis yang digunakan untuk menduga musim ikan ialah sebagai berikut: Hitung nilai hasil tangkapan per upaya tangkap (CPUE = Catch Per Unit Effort = U) per bulan (U i ) dan rata-rata bulanan CPUE dalam setahun (U ) t 1 X. j X ij.. (1) t i 1 X. j = rata-rata hasil tangkapan bulanan selama periode t tahun t X ij i 1 produksibulanan pada bulan ke j tahun ke i Musim ikan dapat diketahui dengan membandingkan X.j dengan rata-rata tangkapan (X), dengan ketentuan: X. j >X, berarti musim ikan dan X. j <X, berarti tidak musim ikan. Nilai X dapat dicari sebagai berikut: Dimana n = X = 1 n ni = 12 bulan. X ij HASIL DAN PEMBAHASAN Kapal tuna hand line yang mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung memiliki ukuran, jenis bahan serta kontruksi yang beragam. Ukuran kapal antara 1 GT (Gross Tonnage) sampai 45 GT namun yang 148 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(4): 147-154, Desember 2016

Laju tangkap dan musim dengan tuna hand line diamati dalam penelitian ini hanya sampai ukuran 30 GT. Jenis bahan terbuat dari kayu dan fiber glass. Jumlah awak kapal berjumlah enam sampai dua puluh orang tergantung dari ukuran masingmasing kapal. Alat tangkap tuna hand line yang dioperasikan terdiri dari gulungan tali, tali pancing, pemberat, mata pancing, kili-kili dan batu. Daerah penangkapan kapal tuna hand line yang mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung berada di Laut Maluku dan Laut Sulawesi, namun sebagian besar kapal tuna hand line menangkap madidihang (Thunnus albacares) di Laut Maluku. Selain ikan tuna yang menjadi sasaran utama penangkapan dengan alat tangkap tuna hand line, tertangkap juga jenis ikan lain sebagai hasil tangkapan sampingan seperti cakalang (Katsuwonus pelamis), Black Marlin atau marlin hitam (Makaira indica) dan ikan lemadang (Coryphaena hippurus). Hasil tangkapan ikan madidihang (Thunnus albacares) selama periode tahun 2011 sampai 2015, tertinggi dicapai pada bulan Juni sebesar 1.068.194 kg dan yang terendah pada bulan Februari sebesar 570.584 kg. Hasil tangkapan per upaya penangkapan (CPUE) Data hasil tangkapan dan upaya penangkapan selama 5 tahun (2011-2015) disajikan pada Tabel 1. Upaya penangkapan yang dipakai dalam perhitungan CPUE adalah jumlah pemancing. Tabel 1. Catch (kg) dan Effort (Jumlah pemancing) madidihang (Thunnus albacares) tahun 2011-2015 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Bulan Catch Effort Catch Effort Catch Effort Catch Effort Catch Effort Januari 180824 980 129336 1042 11015 918 241348 1399 140347 1881 Februari 119620 1541 178747 1658 22076 1425 141048 2262 109093 2131 Maret 135606 2359 190527 2431 49428 2288 200489 3116 88943 2125 April 173478 2340 200792 2478 51882 2203 280190 3306 97741 1869 Mei 162636 2618 214141 2805 61717 2431 272498 3804 152115 2280 Juni 249081 2946 237483 3062 79110 2830 419065 3976 83455 2067 Juli 187572 2248 162818 2065 76983 2431 269724 2160 155311 1889 Agustus 182394 1388 124672 1409 50440 1368 209507 1765 41993 1102 September 215042 1964 158621 2216 42377 1712 349864 3214 77076 1129 Oktober 223512 2173 193600 2412 60843 1935 362968 3428 100185 2681 November 218230 1121 185343 1963 8948 1730 420521 4071 111072 2175 Desember 173722 2014 216109 2227 27413 1801 232094 3149 125493 2475 Total 2221717 23692 2192189 25768 542232 21622 3399316 35650 1282824 23804 Tabel 1, menunjukkan bahwa total tangkapan pada tahun 2011 sebanyak 2.221.717 kg, menurun pada tahun 2012 dengan total tangkapan 2.192.189 kg dan terus menurun pada tahun 2013 dengan total tangkapan 542.232 kg. Pada tahun 2014 hasil tangkapan naik dengan total tangkapan 3.399.316 kg dan turun lagi pada tahun 2015 dengan total hasil tangkapan 1.282.824 kg. Upaya penangkapan tahun 2011 sebesar 23.692 naik pada tahun 2012 menjadi 25.768 dan turun pada tahun 2013 menjadi 21.622. Kemudian pada tahun 2014 upaya penangkapan naik menjadi 35.650 dan turun pada tahun 2015 menjadi 23.804 pemancing. Pada Tabel 2, terlihat bahwa nilai CPUE tetinggi 194,67 kg/pemancing tercatat pada bulan November 2011 dan nilai CPUE terendah 5,17 kg/pemancing tercatat pada bulan November 2013. Analisis hasil tangkapan per unit penangkapan dapat memberikan gambaran tentang naik turunya produksi sumberdaya perikanan, khususnya ikan madidihang (Thunnus albacares). LajuTangkap Tabel 2 selanjutnya di jabarkan ke dalam CPUE per satuan waktu (jam) yang merupakan ukuran untuk laju tangkap. Satuan yang digunakan dalam perhitungan laju tangkap untuk tahun 2011 sampai 2015 yaitu kg per jam per pemancing selama operasi penangkapan sebagaimana dikemukakan pada Tabel 3 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(4): 147-154, Desember 2016 149

U. Setiawan dkk. Tabel 2. CPUE madidihang Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 184,51 124,12 12,00 172,51 74,61 Februari 77,62 107,81 15,49 62,36 51,19 Maret 57,48 78,37 21,60 64,34 41,86 April 74,14 81,03 23,55 84,75 52,30 Mei 62,12 76,34 25,39 71,63 66,72 Juni 84,55 77,56 27,95 105,40 40,37 Juli 83,44 78,85 31,67 124,87 82,22 Agustus 131,41 88,48 36,87 118,70 38,11 September 109,49 71,58 24,75 108,86 68,27 Oktober 102,86 80,27 31,44 105,88 37,37 November 194,67 94,42 5,17 103,30 51,07 Desember 86,26 97,04 15,22 73,70 50,70 Tabel 3. Nilai Laju Tangkap Tuna Hand Line kg/ jam/pemancing 2011 2012 2013 2014 2015 Januari 88,28 56,42 4,96 71,29 30,83 Februari 35,28 46,67 6,12 24,65 21,15 Maret 26,13 33,93 8,54 25,43 16,55 April 35,47 36,83 9,73 35,02 20,67 Mei 29,72 33,05 10,04 29,60 26,37 Juni 40,45 35,25 11,55 41,66 18,35 Juli 42,14 35,84 13,09 54,06 35,59 Agustus 66,37 42,33 15,96 49,05 17,32 September 52,39 32,54 10,23 44,98 29,55 Oktober 49,22 36,49 12,99 41,85 15,44 November 93,14 42,92 2,24 40,83 21,10 Desember 41,27 44,11 6,29 30,45 20,95 Jumlah 599,87 476,38 111,73 488,87 273,89 Rata-rata 49,99 39,70 9,31 40,74 22,82 Tabel 3. menunjukan bahwa laju tangkap terendah setiap bulan selama periode lima tahun 2,24 kg/jam/pemancing tercatat pada bulan November 2013 sedangkan nilai laju tangkap tertinggi tercatat pada bulan November 2013 dengan nilai 93,14 kg/jam/pemancing. Fluktuasi naik turunnya laju tangkap ditentukan oleh keterampilan pemancing dan ketersediaan sumberdaya. Musim penangkapan Musim penangkapan madidihang di Laut Maluku dan Laut Sulawesi diduga dengan didasarkan pada rata-rata hasil tangkapan per satuan upaya penangkapan setiap bulan selama periode waktu lima tahun. Data catch per unit effort ikan madidihang (Thunnus albacares) dan deviasinya disajikan pada Tabel 4. 150 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(4): 147-154, Desember 2016

Laju tangkap dan musim dengan tuna hand line Tabel 4. Data catch per unit effort dan deviasinya setiap bulan Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 CPUE Selisih CPUE Selisih CPUE Selisih CPUE Selisih CPUE Selisih Januari 184,51 80,46 124,12 36,13 12,00-10,59 172,51 72,82 74,61 20,04 Februari 77,62-26,43 107,81 19,82 15,49-7,10 62,36-37,33 51,19-3,38 Maret 57,48-46,57 78,37-9,62 21,60-0,99 64,34-35,35 41,86-12,71 April 74,14-29,91 81,03-6,96 23,55 0,96 84,75-14,94 52,30-2,27 Mei 62,12-41,93 76,34-11,65 25,39 2,80 71,63-28,06 66,72 12,15 Juni 84,55-19,50 77,56-10,43 27,95 5,36 105,40 5,71 40,37-14,20 Juli 83,44-20,61 78,85-9,14 31,67 9,08 124,87 25,18 82,22 27,65 Agustus 131,41 27,36 88,48 0,49 36,87 14,28 118,70 19,01 38,11-16,46 September 109,49 5,44 71,58-16,41 24,75 2,16 108,86 9,17 68,27 13,70 Oktober 102,86-1,19 80,27-7,72 31,44 8,85 105,88 6,19 37,37-17,20 November 194,67 90,62 94,42 6,43 5,17-17,42 103,30 3,61 51,07-3,50 Desember 86,26-17,79 97,04 9,05 15,22-7,37 73,70-25,99 50,70-3,87 Total 1248,55-1055,87-271,10-1196,30-654,79 - Rataan 104,05-87,99-22,59-99,69-54,57 - Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai positif pada selisih merupakan waktu penangkapan yang baik atau disebutkan sebagai musim penangkapan. Dengan demikian maka pada tahun 2011 terdapat 4 bulan musim penangkapan madidihang yaitu pada bulan Januari, Agustus, September dan November. Tahun 2012 musim penangkapan madidihang terjadi pada bulan Januari, Februari, Agustus, November dan Desember. Tahun 2013 terdapat 7 bulan musim penangkapan madidihang yaitu bulan April-Oktober. Tahun 2014 musim penangkapan madidihang terjadi pada bulan Januari, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober dan November. Tahun 2015 ada 4 bulan musim penangkapan madidihang yaitu bulan Januari, Mei, Juli dan September. Keadaan ini memperlihatkan bahwa musim ikan tidak tetap setiap tahunnya tetapi bergeser secara tidak beraturan. Grafik musim ikan madidihang (Thunnus albacares) disajikan pada Gambar 1 sampai dengan Gambar 6. Gambar 1 menunjukan bahwa musim tangkap ikan madidihang (Thunnus albacares) terjadi pada bulan Januari, Agustus, September dan November. Sedangkan pada bulan Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Oktober dan Desember bukan musim penangkapan madidihang. Gambar 2 menunjukan bahwa musim terjadi pada bulan Januari, Februari, Agustus, November dan Desember. Sedangkan bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, September dan Oktober bukan musim penangkapan madidihang. Gambar 3 menunjukkan bahwa musim terjadi pada bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober. Sedangkan bulan Januari, Februari, Maret, November dan Desember bukan musim penangkapan ikan madidihang (Thunnus albacares). Gambar 4 menunjukkan bahwa musim terjadi pada bulan Januari, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober dan November. Sedangkan bulan Februari, Maret, April, Mei dan Desember bukan musim penangkapan ikan madidihang. 10 8 6 4 2-4 -6 Bulan operasi penangkapan ikan tahun 2011 Gambar 1. Musim penangkapan madidihang tahun 2011. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(4): 147-154, Desember 2016 151

U. Setiawan dkk. 4 3 2 1-1 Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober. Tahun 2014 musim tangkap madidihang terjadi pada bulan Januari, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober dan November. Tahun 2015 musim tangkap terjadi pada bulan Januari, Mei, Juli,September dan Oktober. Bulan operasi penangkapan ikan tahun 2012 Gambar 2. Musim penangkapan madidihang tahun 2012 2 15.00 1 5.00-5.00 3 25.00 2 15.00 1 5.00-5.00-1 -15.00 Bulan operasi penangkapan ikan tahun 2015-1 -15.00 Bulan operasi penangkapan ikan tahun 2013 Gambar 5. Musim penangkapan madidihang tahun 2015 10 Gambar 3. Musim penangkapan madidihang tahun 2013 8 6 8 6 4 2-4 -6 Bulan operasi penangkapan ikan tahun 2014 4 2-4 -6 2011 2012 2013 2014 2015 Gambar 6. Musim penangkapan madidihang tahun 2011-2015 Gambar 4. Musim Penangkapan madidihang tahun 2014 Gambar 5 menunjukkan bahwa musim terjadi pada bulan Januari, Mei, Juli dan September. Sedangkan bulan Februari, Maret, April, Juni, Agustus, Oktober, November dan Desember bukan musim penangkapan ikan madidihang. Gambar 6 memperlihatkan bahwa pada tahun 2011 musim tangkap ikan madidihang terjadi pada bulan Januari, Agustus, September dan November. Tahun 2012 musim tangkap madidihang terjadi pada bulan Januari, Februari, Agustus, November dan Desember. Tahun 2013 musim tangkap madidihang terjadi pada bulan Maret, April, Mei, Kesimpulan Besarnya laju tangkap tuna hand line terhadap hasil tangkapan madidihang (Thunnus albacares), laju tangkap terendah 2,24 kg/jam/pemancing tercatat pada bulan November 2013 sedangkan laju tangkap tertinggi tercatat pada bulan November 2013 dengan 93,14 kg/jam/pemancing. Musim penangkapan madidihang (Thunnus albacares) dengan alat tangkap tuna hand line yang dioperasikan di Laut Maluku dan Laut Sulawesi terjadi pada bulan Januari, Juli, Agustus, September, Oktober dan November. Sedangkan pada bulan Februari, Maret, April, Mei, Juni dan Desember bukan musim penangkapan madidihang. 152 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(4): 147-154, Desember 2016

Laju tangkap dan musim dengan tuna hand line Daftar pustaka Apsari 2009., dalam Wijaya A.R., 2012 Kontribusi Sub Sektor Perikanan Terhadap Perkembangan Perekonomian Kota Bitung Periode 2000-2007. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor Kantun, W., 2012.KondisiStok, Hubungan Kekerabatan dan Keragaman Genetik Tuna Madidihang Thunnus albacores di WPPRI 713 (Selat Makassar, Laut FloresdanTeluk Bone). Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin,Makassar. Labaro, I.L, Katiandagho EM, Reppie E, dan Budiman J. 2008. Pengaruh larutan minyak cumi (Chisabu) terhadap hasil tangkapan pancing ulur tuna di Perairan sekitar pulau Batang Dua. Prosiding Konferensi Nasional VI,Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, 2008. ISBN : 978-979-25-2347-8.Hal.782-790 Lantu, J. 2012. Valuasi Perikanan Julung-julung Di Perairan Selat Bangka Kabupaten Minahasa Utara Propinsi Sulawesi Utara. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Sam Ratulangi. Manado. P. Sparre, S.C. Venema. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan PengembanganPertanian, FAO, Jakarta, 1999. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 2(4): 147-154, Desember 2016 153