PENGEMBANGAN MODEL PERSAINGAN PENENTUAN TARIF ANGKUT DENGAN METODE GAME THEORY Oleh: Bagus Prasetyo Wibowo NRP. 4109100063 Dosen Pembimbing: Dr. Ing. Setyo Nugroho Surabaya, 10 Juli 2014
PENDAHULUAN 2
Latar Belakang PERSAINGAN PT. A VS PT. B Customer TARIF ANGKUT / FREIGHT RATES 3
Rumusan Masalah 1. Bagaimana model persaingan PT. A dan PT. B dalam penentuan tarif angkut kapal dengan metode game theory? 2. Bagaimana model perilaku customer dalam memilih jasa angkut? 3. Bagaimana korelasi antara persaingan PT.A dan PT. B dengan perilaku customer? 4. Bagaimana penerapan model tersebut untuk menggambarkan kondisi persaingan bisnis pelayaran liner di Indonesia? 4
Tujuan 1. Merumuskan persaingan penentuan tarif angkut kapal PT. A dan PT. B. 2. Memperoleh model perilaku customer dalam memilih jasa angkut. 3. Mengetahui korelasi antara persaingan PT.A dan PT. B dengan perilaku customer. 4. Mengetahui penerapan p model tersebut untuk menggambarkan kondisi persaingan bisnis pelayaran liner di Indonesia. 5
Batasan Masalah 1. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah PT. A dan PT. B yang merupakan perusahaan pelayaran pengangkut peti kemas di Surabaya. 2. Kapal yang diteliti adalah kapal MV. Merantau (PT. A) dan KM. Sempurna (PT. B) yang beroperasi pada rute Surabaya-Banjarmasin- Surabaya. 3. Customer yang menjadi obyek penelitian ditentukan sebanyak 30 sampel. 6
LANDASAN TEORI 7
Biaya Model Persaingan PT. A dan PT. B Biaya Transportasi Laut Biaya Modal Biaya Operasional Biaya Pelayaran Biaya Bongkar Muat Model Perilaku Customer Inventory Carrying Cost` 8
Game Theory Definisi Teori matematis yang digunakan untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan (Gerald J.Lieberman, 2000) Metode pengambilan keputusan untuk merumuskan persaingan yang melibatkan 2 pemain atau lebih Tujuan Mencari strategi terbaik dalam suatu persaingan, yaitu untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalisir kerugian 9
Game Theory Ketentuan Setiap pemain bersifat rasional Tabel Payoff yang disusun menunjukkan keuntungan pemain baris & kerugian pemain kolom Tabel Payoff diketahui oleh kedua pemain Langkah-langkah Menentukan: Pelaku permainan Strategi Dampak strategi dengan mempertimbangkan strategi lawan 10
Game Theory Contoh Tabel Payoff PT. A PT. B B1 B2 B3 Minimaks A1 1 9 2 A2 6 5 4 1 4 maksimal Maksimin 6 9 4 minimum Jika Minimaks = Minimum Saddle Point (Nilai Keseimbangan) Karena ditemukan saddle point yaitu 4, maka A2 dan B3 strategi terbaik Jika tidak ditemukan saddle point, maka diperlukan teknik strategi campuran 11
METODOLOGI PENELITIAN 12
How to Create Model 1 Pengumpulan Data Spesifikasi Kapal Data Operasi Kapal Tarif Angkut Tarif Pelindo Perilaku Customer Pengolahan Data Total Biaya Total Pendapatan Total Keuntungan Nilai Persaingan Validasi Pengembangan Model Skenario Ketersediaan Muatan di Surabaya 100%-60% Skenario Ketersediaan Muatan di Banjarmasin 50%-10% 13
How to Create Model 2 Pengumpulan Data Pengolahan Data Pengembangan Model Jenis, kuantitas, dan harga muatan Tarif angkut PT. A dan PT. B Lama pengiriman kapal Penilaian terhadap PT. A dan PT. B Pengelompokan muatan Harga muatan per TEU Inventory Carrying Cost Total biaya Customer Perilaku Customer pada Kelompok Muatan 1, 2, dan 3 Validasi 14
GAMBARAN UMUM KONDISI SAAT INI 15
Sekilas Profil Perusahaan PT. A dan PT. B Salah satu perusahaan pengangkut peti kemas terbesar di Surabaya. Bersaing dalam rute Surabaya-Banjarmasin-Surabaya. PT. A MV. Merantau (368 TEU) PT. B KM. Sempurna (241 TEU) 16
Tarif Angkut PT. A - MV. Merantau Tarif Surabaya- Banjarmasin Banjarmasin-Surabaya Tarif Bawah Rp 4,800,000 Rp 2,500,000 Tarif Umum Rp 5,000,000, Rp 3,000,000, Tarif Atas Rp 6,000,000 Rp 3,500,000 PT. B KM. Sempurna Tarif Surabaya- Banjarmasin Banjarmasin-Surabaya Tarif Bawah Rp 4,000,000, Rp 2,000,000, Tarif Umum Rp 4,500,000 Rp 2,500,000 Tarif Atas Rp 5,000,000 Rp 3,000,000 Sumber : Div. Marketing PT. A dan PT. B 17
Pengelompokan Customer 1. Latar belakang Perilaku customer dalam memilih jasa angkut berbeda-beda, tergantung harga muatannya. 2. Tujuan Mengetahui perilaku customer pada kelompok muatan yang berdasarkan harga 3. Kelompok Muatan (K.M.): K.M. 1 Harga muatan < Rp 200 juta/boks KM K.M. 2 Rp 200 juta/boks harga muatan > Rp 300 juta/boks K.M. 3 Harga muatan Rp 300 juta/boks 4. Kriteria penilaian customer: Tarif angkut Lama pengiriman muatan Perlakuan terhadap barang Perlakuan terhadap customer 18
Perilaku Customer Hasil Kuisioner Kelompok Muatan 1 10 Kondisi Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT. A 40% 80% 100% 20% 60% 100% 0% 0% 40% PT. B 60% 20% 0% 80% 40% 0% 100% 100% 60% Kelompok Muatan 2 10 Kondisi Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT. A 70% 90% 100% 40% 60% 100% 0% 0% 60% PT. B 30% 10% 0% 60% 40% 0% 100% 100% 40% Kelompok Muatan 3 10 Kondisi Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT. A 80% 100% 100% 80% 90% 100% 40% 60% 100% PT. B 20% 0% 0% 20% 10% 0% 60% 40% 0% 19
PERHITUNGAN, ANALISIS, DAN MODEL 20
Model 1 MODEL PERSAINGAN PENENTUAN TARIF ANGKUT PT. A DAN PT. B DENGAN METODE GAME THEORY 21
Uraian 1. Model Persaingan PT. A dan PT. B dalam penentuan tarif 2. Tj Tujuan Mengetahui strategi/tarif t if terbaik yang dapat digunakan untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalisir kerugian 3. 10 skenario model: Ketersediaan Muatan di Surabaya = 100%, 90%, 80%, 70%, dan 60% Ketersediaan Muatan di Banjarmasin = 50%, 40%, 30%, 20%,dan 10% 4. Maksimum ketersediaan muatan = Jumlah kapasitas angkut kedua kapal; PT. A (368 TEU), PT. B(241 TEU) 609 TEU 22
Peta Persaingan Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 PT. A PT. B PT. A PT. B PT. A PT. B T. Bawah T. Bawah T. Bawah T.Umum T. Bawah T. Atas Kondisi i 4 Kondisi i 5 Kondisi i 6 PT. A PT. B PT. A PT. B PT. A PT. B T.Umum T. Bawah T.Umum T.Umum T.Umum T. Atas Kondisi 7 Kondisi 8 Kondisi 9 PT. A PT. B PT. A PT. B PT. A PT. B T. Atas T. Bawah T. Atas T.Umum T. Atas T. Atas 23
Langkah Perhitungan Kuantitas muatan PT. A dan PT. B pada 9 kondisi Total biaya PT. A dan PT. B pada 9 kondisi Total pendapatan PT. A dan PT. B pada 9 kondisi Model game theory berdasarkan nilai persaingan pada 9 kondisi Nilai Persaingan PT. A dan PT. B pada 9 kondisi Total keuntungan PT. A dan PT. B pada 9 kondisi 24
Sampel Model Model M d l persaingan pada ketersediaan muatan 100%, rute SUB-BJMBJM Tabel Payoff Game Theory Nilai Persaingan (Selisih Profit PT. A dan PT. B) Strategi PT. B Tarif bawah Tarif Umum Tarif Atas Maksimin Tarif Bawah Rp 546,443,412 Rp 425,943,412 Rp 305,443,412 Rp 305,443,412 PT. A Tarif Umum Rp 620,043,412 Rp 499,543,412 Rp 379,043,412 Rp 379,043,412 Tarif Atas Rp 988,043,412 Rp 867,543,412 Rp 747,043,412 Rp 747,043,412 Minimaks Minimaks Rp 988,043,412 Rp 867,543,412 Rp 747,043,412 Rp 747,043,412 Minimaks Saddle Point Kesimpulan: Minimaks = Maksimin Saddle Point = Rp 747.043.412 412 Tarif Optimum PT. A : Tarif Atas (Rp 6 juta) PT. B : Tarif Atas (Rp 5 juta) 25
Sampel Model Model M d l persaingan pada ketersediaan muatan 90%, rute SUB-BJMBJM Tabel Payoff Game Theory Nilai Persaingan (Selisih Profit PT. A dan PT. B) Strategi PT. B Tarif bawah Tarif Umum Tarif Atas Maksimin Tarif Bawah Rp 576,700,663 Rp 601,727,112 Rp 511,727,112 Rp 511,727,112 PT. A Tarif Umum Rp 418,432,665 Rp 675,327,112 Rp 585,327,112 Rp 418,432,665 Tarif Atas Rp 725,432,665 Rp 604,932,665 Rp 953,327,112 Rp 604,932,665 Minimaks Minimaks Rp 725,432,665 Rp 675,327,112 Rp 953,327,112 Minimaks Saddle Point? Minimaks Maksimin Tidak ada Saddle Point, perlu dilakukan teknik strategi campuran Dengan teknik strategi campuran, nilai persaingan = Rp 627.409.230 Paling mendekati Rp 604.932.112, maka: Tarif Optimum PT. A : Tarif Atas (Rp 6 juta) 26 PT. B : Tarif Umum (Rp 4,5 juta)
Hasil Model Rekap R k Nilai i Persaingan Rute Surabaya Banjarmasin Ketersediaan Muatan Nilai Persaingan 100% Rp 747,043,412 90% Rp 604,932,665 80% Rp 510,175,446 70% Rp 443,486,663 60% Rp 376,797,880 Rute Banjarmasin Surabaya Ketersediaan Muatan Nilai Persaingan 50% Rp 202,932,561 40% Rp 141,750,561 30% Rp 57,040,565 20% Rp 47,927,897 10% Rp 55,968,917 *Nilai persaingan bernilai positif keuntungan PT. A dari PT. B 27
Hasil Model Rekap R k Strategi t Tarif Optimum Rute Surabaya Banjarmasin Rute Banjarmasin Surabaya Ketersediaan Muatan 100% Ketersediaan Muatan 50% PT. A Tarif Atas Rp 6 juta/box PT. B Tarif Atas Rp 5 juta/box Kt Ketersediaan Muatan 90% PT. A Tarif Atas Rp 6 juta/box PT. B Tarif Umum Rp 4,5 juta/box Ketersediaan Muatan 80% PT. A Tarif Bawah Rp 4,8 juta/box PT. B Tarif Bawah Rp 4 juta/box Ketersediaan Muatan 70% PT. A Tarif Bawah Rp 4,8 juta/box PT. B Tarif Bawah Rp 4 juta/box Ketersediaan Muatan 60% PT. A Tarif Bawah Rp 4,8 juta/box PT. B Tarif Bawah Rp 4 juta/box PT. A Tarif Atas Rp 3,5 juta/box PT. B Tarif Atas Rp 3 juta/box Kt Ketersediaan Muatan 40% PT. A Tarif Atas Rp 3,5 juta/box PT. B Tarif Umum Rp 2,5 juta/box Ketersediaan Muatan 30% PT. A Tarif Bawah Rp 2,5 juta/box PT. B Tarif Bawah Rp 2 juta/box Ketersediaan Muatan 20% PT. A Tarif Bawah Rp 2,5 juta/box PT. B Tarif Bawah Rp 2 juta/box Ketersediaan Muatan 10% PT. A Tarif Bawah Rp 2,5 juta/box PT. B Tarif Umum Rp 2,5 juta/box 28
Validasi Validasi V i Tarif Rute Surabaya-Banjarmasin Rute Surabaya Banjarmasin Ketersediaan Muatan Tarif Model (Rp/box) Tarif Validasi (Rp/box) Persentase Valid 100% 90% 80% 70% 60% PT. A Rp 6,000,000 Rp 6,000,000 100% PT. B Rp 5,000,000 Rp 5,000,000 100% PT. A Rp 6,000,000 Rp 6,177,617 97% PT. B Rp 4,500,000 Rp 5,000,000 90% PT. A Rp 4,800,000 Rp 6,172,648 78% PT. B Rp 4,000,000 Rp 5,444,993 73% PT. A Rp 4,800,000 Rp 6,325,371 76% PT. B Rp 4,000,000 Rp 5,690,952 70% PT. A Rp 4,800,000 Rp 6,529,141 74% PT. B Rp 4,000,000 Rp 6,019,122 66% 29
Validasi Validasi V i Tarif Rute Banjarmasin-Surabaya Rute Banjarmasin Surabaya Ketersediaan Tarif Model dl Tarif Validasi ld Muatan (Rp/box) (Rp/box) 50% 40% 30% 20% 10% Persentase Valid PT. A Rp 3,500,000 Rp 3,500,000 100% PT. B Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 100% PT. A Rp 3,500,000 Rp 3,994,747 88% PT. B Rp 2,500,000 Rp 3,000,000 83% PT. A Rp 2,500,000 Rp 4,454,569 56% PT. B Rp 2,000,000 Rp 3,524,465 57% PT. A Rp 2,500,000 Rp 5,443,092 46% PT. B Rp 2,000,000 Rp 4,764,437 42% PT. A Rp 2,500,000 Rp 6,149,180 41% PT. B Rp 2,500,000 Rp 21,995,264 11% 30
Model 2 MODEL PERILAKU CUSTOMER DALAM MEMILIH JASA ANGKUT 31
Uraian 1. Model Perilaku customer dalam memilih jasa PT. A atau PT. B. 2. Tujuan Mengetahui pilihan jasa angkut customer berdasarkan total biaya 3. Total biaya = biaya eksplisit (tarif angkut) + biaya implisit (ICC) 32
Langkah Perhitungan Pengelompokan muatan berdasarkan harga muatan per TEU Inventory carrying cost tiap muatan pada PT. A dan PT. B Model perilaku customer tiap kelompok muatan Total biaya tiap muatan di 9 kondisi pada PT. A dan PT. B 33
Hasil Model Kelompok K l k Muatan 1 Hasil Model Kelompok Muatan 1 10 Kondisi Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT. A 0% 0% 100% 0% 0% 100% 0% 0% 0% PT. B 100% 100% 0% 100% 100% 0% 100% 100% 100% Hasil Survey Kelompok Muatan 1 10 Customer 1 2 3 4 Kondisi 5 6 7 8 9 PT. A 40% 80% 100% 20% 60% 100% 0% 0% 40% PT. B 60% 20% 0% 80% 40% 0% 100% 100% 60% Validasi menurut hasil kecocokan mayoritas Kondisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah % kecocokan Validasi (V) V T V V T V V V V 7 78% Validasi menurut nilai hasil Kondisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Mean Nilai Validasi 6 2 10 8 4 10 10 10 6 66 7.3 34
Hasil Model Kelompok K l k Muatan 2 Hasil Model Kelompok Muatan 2 10 Kondisi Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT. A 0% 0% 100% 0% 0% 100% 0% 0% 0% PT. B 100% 100% 0% 100% 100% 0% 100% 100% 100% Hasil Survey Kelompok Muatan 2 10 Kondisi Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT. A 70% 90% 100% 40% 60% 100% 0% 0% 60% PT. B 30% 10% 0% 60% 40% 0% 100% 100% 40% Validasi menurut hasil kecocokan mayoritas Kondisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah % kecocokan Validasi (V) T T V V T V V V T 5 56% Validasi menurut nilai hasil Kondisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Mean Nilai Validasi 3 1 10 6 4 10 10 10 4 58 6.4 35
Hasil Model Kelompok K l k Muatan 3 Hasil Model Kelompok Muatan 3 10 Kondisi Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT. A 20% 60% 100% 20% 20% 100% 0% 20% 20% PT. B 80% 40% 0% 80% 80% 0% 100% 80% 80% Hasil Survey Kelompok Muatan 3 10 Customer 1 2 3 4 Kondisi 5 6 7 8 9 PT. A 80% 100% 100% 80% 90% 100% 40% 60% 100% PT. B 20% 0% 0% 20% 10% 0% 60% 40% 0% Validasi menurut hasil kecocokan mayoritas Kondisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah % kecocokan Validasi (V) T V V T T V V T T 4 44% Validasi menurut nilai hasil Kondisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Mean Nilai Validasi 4 6 10 4 3 10 6 6 2 51 5.7 36
Aplikasi Model pada Kasus Lain Rute Pelayaran Muatan: Contoh kasus: Surabaya-Makassar Margarin Model Perilaku Customer Tarif PT. A Rp8,000,000 /box Lama Pengiriman PT. A 5 Hari Tarif PT. B Rp7,000,000 /box Lama Pengiriman PT. B 7 hari Harga Muatan Rp209,349,364 /box Biaya PT. A Rp8,286,780 /box Biaya PT. B Rp7,401,492 /box Hasil PT. B 37
PENUTUP 38
Kesimpulan 1. PT. A, PT. B, dan customer saling berkorelasi. 2. Model persaingan penentuan tarif Persaingan pada rute pelayaran Surabaya-Banjarmasin-Surabaya didominasi oleh PT. A 3. Metode game theory Persaingan menjadi sehat. 4. Model perilaku customer Perilaku customer sangat mempertimbangkan faktor biaya (eksplisit & implisit) 39
Saran 1. Pengembangan Penelitian Memperbanyak jumlah pelaku persaingan bisnis pelayaran liner yang diteliti, yaitu di atas 2 perusahaan dan 2 kapal. Mengganti persaingan pada rute pelayaran yang diteliti. 2. PT. A & PT. B Umum - Memperluas pasar bisnis di rute-rute lain. - Mengawasi perubahan tarif angkut kompetitor yang dinamis. Khusus PT. A - Mempertahankan dan meningkatkan performa operasional yang sudah baik. Khusus PT. B - Memperbaiki kinerja operasional (Kapal, Alat berat, Peti kemas, SDM) 40
TERIMA KASIH 41