PROCESS COSTING (Biaya Berdasarkan Proses)

dokumen-dokumen yang mirip
Akuntansi Biaya PROCESS COSTING II. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE., M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

Pert 4. Team Teaching

PROCESS COSTING LANJUTAN

= $ = $9 = $4 = 50% = $3

Clara Susilawati,MSi

Penentuan Biaya Proses

Penentuan Biaya Proses. Penentuan Biaya Proses. Perhitungan Berdasarkan Proses 5/1/2012

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1)

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena itu perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu biaya dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENDUKUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen perusahaan mempunyai kewajiban memperoleh pendapatan

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRIBISNIS [AMA]

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

BAB XI METODE HARGA POKOK PROSES BAGIAN II

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

MODUL II TEKNIK ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI MAKE TO STOCK (MTS)

PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Bab 12. Sistem Kos Proses. Transi 1

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Metode Harga Pokok. oleh: Ani Hidayati

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4. SISTEM HARGA POKOK PROSES- WEIGHTED AVERAGE. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

METODE HARGA POKOK PROSES - LANJUTAN

03FEB. Akuntansi Biaya

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk

Bab 5. Sistem Harga Pokok Proses-FIFO. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

UNIVERSITAS SILIWANGI FAKULTAS EKONOMI SILABUS

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Proses

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Hartinah dan Kaslani (2011);

DASAR-DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Proses

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Metode Harga Pokok Proses. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan pesat dalam

METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and accounting for Costs Labor : Controlling and Accounting for Costs. Angela Dirman, SE., M.Ak.

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi

langsung Biaya Tenaga kerja

PENGENALAN VISUAL BASIC

Sistem Akuntansi Biaya

iii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Sukasari, berikut

Transkripsi:

PROCESS COSTING (Biaya Berdasarkan Proses) 1. Pengertian Process Costing 2. Arus Biaya dalam Process Costing 3. Perhitungan Unit Ekuivalen Produksi 4. Laporan Produksi Muniya Alteza

Konsep Dasar Process Costing Process costing adalah sistem kalkulasi biaya yang digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk yang sama secara kontinu. Persamaan antara job order costing dan process costing terletak pada: 1. Tujuan membebankan biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead ke produk 2. Jenis akun manufaktur dasar yang dipakai overhead pabrik, bahan baku, BDP dan barang jadi 3. Aliran biaya melalui akun manufaktur

Konsep Dasar Process Costing (Lanj.) Perbedaan antara job order costing dan process costing terletak pada: 1. Aliran unit dalam sistem perhitungan biaya (sesuai pekerjaan/ pesanan vs terus-menerus) 2. Unit yang diproduksi (heterogen vs homogen) 3. Dokumen pengendali yang digunakan (kartu biaya per pekerjaan vs laporan produksi per departemen)

Aliran Biaya dalam Process Costing Departemen pemrosesan (processing department) adalah departemen di dalam organisasi yang digunakan untuk menghasilkan produk dan tempat di mana bahan, tenaga kerja dan biaya overhead ditambahkan ke dalam produk Contoh: Strathmore, Inc. adalah perusahaan yang memproduksi mainan edukatif memiliki tiga departemen yaitu departemen pembentukan, di mana plastik dipotong menjadi bentukbentuk yang diinginkan; departemen perakitan dimana plastik dirakit dan bahan pelengkap seperti alat pengunci ditambahkan. Mainan yang sudah jadi dikirim ke departemen pengemasan, dimana mainan dimasukkan ke dalam kotak.

Biaya Pemrosesan Biaya Pemrosesan Biaya Pemrosesan Input bahan baku Departemen Proses (Memotong plastik) Barang Setengah Jadi Departemen Proses (Merakit platik) Barang Setengah Jadi Departemen Proses (Pengemasan) Barang Jadi (Mainan edukatif)

Model Akun T dalam Process Costing Bahan Baku Utang Gaji Overhead Pabrik Barang Dalam Proses Departemen A Barang Dalam Proses Departemen B Barang Jadi XXX XXX XXX XXX Harga Pokok Penjualan XXX

Akuntansi untuk Bahan Baku Pada prinsipnya bahan dapat ditambahkan di setiap departemen pemrosesan, meskipun umumnya bahan hanya ditambahkan pada departemen pertama dan dalam departemen berikutnya hanya menambahkan biaya tenaga kerja dan overhead dan membentuk barang setengah jadi sampai menjadi barang jadi. Contoh Di Strathmore, Inc jurnal untuk memasukkan bahan ke dalam proses produksi departemen pertama adalah: Barang dalam Proses Dept. Pembentukan xxx Bahan Baku xxx Jika bahan ditambahkan lagi dalam departemen perakitan, jurnalnya sebagai berikut: Barang dalam Proses Dept. Perakitan Bahan Baku xxx xxx

Akuntansi untuk Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja dibebankan pada departemen, bukan perorangan. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja di Departemen Perakitan Strathmore Inc adalah: Barang Dalam Proses-Departemen Perakitan Utang upah dan gaji xxx xxx

Akuntansi untuk Overhead Perhitungan overhead menggunakan tarif overhead ditentukan di muka, di mana setiap departemen memiliki tarif tersendiri. Biaya overhead dibebankan ke unit produksi pada saat unit tersebut melewati setiap departemen. Jurnal untuk mencatat overhead di Departemen Perakitan adalah sebagai berikut: Barang Dalam Proses-Departemen Perakitan Overhead Pabrik xxx xxx

Akuntansi untuk Transfer Barang Barang yang telah selesai diproses di Departemen Perakitan akan ditransfer ke Departemen Pengemasan dan jurnal untuk mencatatnya adalah: Barang Dalam Proses Dept. Pengemasan Barang Dalam Proses Dept. Perakitan xxx xxx Apabila Departemen Pengemasan telah menyelesaikan pekerjaan, maka biaya barang jadi ditransfer ke akun Barang Jadi. Jurnal yang dicatat adalah: Barang Jadi Barang Dalam Proses Dept. Pengemasan xxx xxx

Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan Apabila mainan yang diproduksi Strathmore, Inc. telah terjual maka dilakukan pencatatan jurnal sbb: Harga Pokok Penjualan Barang Jadi xxx xxx

Unit Ekuivalen Produksi Masalah yang timbul dalam process costing adalah umumnya suatu departemen memiliki persediaan akhir barang dalam proses. Oleh karena itu perlu dikonversi secara matematis barang setengah jadi tersebut ke jumlah ekuivalen dari unit barang yang telah selesai. Unit ekuivalen adalah jumlah unit selesai yang seharusnya diperoleh dari bahan dan usaha yang digunakan untuk menghasilkan barang jadi. Dirumuskan: Unit Ekuivalen = Jumlah unit setengah jadi x% penyelesaian

Metode Perhitungan Unit Ekuivalen Produksi 1. Metode rata-rata tertimbang (Weighted Average) 2. Metode FIFO ( First In First Out)

Metode Rata-Rata Tertimbang Metode yang menggabungkan unit dan biaya dari periode sekarang dengan unit dan biaya periode sebelumnya Unit ekuivalen produksi = Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya atau barang jadi + Unit ekuivalen dalam persediaan akhir barang dalam proses

Contoh: Departemen Pemotongan dan Penggilingan di Perusahaan Double Diamond. Departemen ini menggunakan mesin yang berkomputer untuk membentuk inti kayu dan lembaran logam yang akan digunakan sebagai kerangka sepatu ski. Aktivitas berikut terjadi di departemen tersebut pada bulan Mei Persentase Penyelesaian Unit Bahan Konversi Barang Dalam Proses, 1 Mei 200 55% 30% Jumlah unit yang masuk selama bulan Mei 5.000 Unit yang diselesaikan selama bulan Mei dan dikirimkan ke departemen berikutnya 4.800 100%* 100%* Barang dalam Proses, 31Mei 400 40% 25% *selalu diasumsikan bahwa unit yang ditransfer telah selesai 100%

Perhitungan unit ekuivalen produksi: Bahan Konversi* Unit yang ditransfer ke dept berikutnya 4.800 4.800 Barang Dalam Proses, 31 Mei: 400 unit x 40% 160 400 unit x 25% 100 Unit ekuivalen produksi 4.960 4.900 Biaya konversi terdiri dari biaya tenaga kerja langsung ditambah biaya overhead pabrik

Perspektif Visual Unit Ekuivalen Produksi Departemen Pemotongan dan Penggilingan Biaya Konversi (Metode Rata-rata Tertimbang) Persediaan Awal BDP 5.000 unit masuk Persediaan Akhir BDP 200 unit 30% penyelesaian 4.600 unit masuk dan diselesaikan 400 unit 25% penyelesaian 4.800 unit selesai Unit selesai dan ditransfer ke Dept berikutnya 4.800 Persediaan akhir BDP 400 unit x 25% 100 Unit Ekuivalen produksi 4.900

Laporan Produksi Merupakan dokumen pengendali dalam process costing. Tujuan: meringkas semua aktivitas yang dilakukan dan dimasukkan dalam BDP setiap departemen untuk periode tertentu. Komponen laporan produksi: 1. Skedul kuantitas yang menunjukkan aliran unit melalui departemen dan perhitungan unit ekuivalen 2. Perhitungan biaya per unit ekuivalen 3. Rekonsiliasi seluruh biaya yang masuk dan keluar dari departemen selama periode tertentu

Data Double Diamond Skis Departemen Pemotongan dan Penggilingan Barang dalam proses, awal: Unit yang masih dalam proses 200 Tingkat penyelesaian bahan 55% Tingkat penyelesaian konversi 30% Biaya persediaan awal: Biaya bahan $9.600 Biaya konversi $5.575 Total biaya dalam proses $15.175 Unit yang masuk ke produksi selama Mei 5.000 Unit selesai & ditransfer ke dept. berikutnya 4.800 Biaya ditambahkan ke produksi selama Mei Biaya bahan $368.600 Biaya konversi $350.900 Total biaya ditambahkan ke dept. tersebut $719.500 Barang dalam proses, akhir Unit yang masih dalam proses 400 Tingkat penyelesaian bahan 40% Tingkat penyelesaian konversi 25%

Tahap 1: Skedul Kuantitas & Unit Ekuivalen Skedul Kuantitas Unit diperhitungkan untuk: BDP, 1 Mei (55% bahan; 30% konversi) 200 Masuk ke produksi 5.000 Total unit 5.200 Unit Ekuivalen Bahan Konversi Unit produksi dihitung sbb: Dikirimkan ke departemen berikutnya 4.800 4.800 4.800 BDP, 31 Mei (40% bahan; 25% konversi) 400 160* 100** Total unit dan unit ekuivalen produksi 5.200 4.960 4.900 *40% x400 unit =160 UE; **25%x400 unit =100 unit UE

Tahap 2: Biaya per Unit Ekuivalen Perhitungan Biaya: Total Biaya Bahan Konversi Unit Total BDP, 1 Mei $15.175 $9.600 $5.575 (+) Biaya di Dept.Pemotongan & Penggilingan $719.500 $368.600 $350.900 Total biaya (a) $734.675 $378.200 $356.475 Unit ekuivalen produksi (b) 4.960 4.900 Biaya per unit ekuivalen (a): (b) $76,25 + $72,75 =$149,00

Tahap 3: Rekonsiliasi Biaya Tujuan: menunjukkan bagaimana biaya dibebankan ke departemen selama satu periode. Biaya yang dibebankan ke departemen terdiri atas: 1. Biaya persediaan awal barang dalam proses 2. Biaya bahan, tenaga kerja dan overhead yang ditambahkan dalam satu periode 3. Biaya (jika ada) yang diterima dari departemen sebelumnya Cara perhitungan biaya dilakukan dengan menghitung biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya (atau ke barang jadi) ditambah biaya persediaan akhir BDP

Unit Ekuivalen Total Biaya Bahan Konversi Biaya dibebankan sbb: Ditransfer ke dept. berikutnya: 4.800 unit x $149,00/ unit $715.200 4.800 4.800 BDP, 31 Mei: Bahan baku $76,25 per UE Konversi $72,75 per UE 12.200 7.275 160 100 Total BDP, 31 Mei 19.475 Total biaya yang dibebankan $734.675 UE = Unit Ekuivalen

Metode FIFO Memisahkan unit dalam persediaan awal dari unit yang diproduksi dalam periode saat ini. Diasumsikan bahwa unit dari persediaan awal diselesaikan dulu, dan ditransfer keluar bersama dengan semua biaya periode sebelumnya ditambah biaya periode saat ini Unit ekuivalen produksi = Unit ekuivalen untuk melengkapi persediaan awal* + unit yang masuk dan diselesaikan selama periode tertentu + unit ekuivalen persediaan akhir barang dalam proses *Unit ekuivalen untuk menyelesaikan persediaan awal = Jumlah unit dalam persediaan X awal 100% - % penyelesaian persediaan awal

Dari contoh data perusahaan Double Diamond Skis yang memproduksi sepatu ski melalui Departemen Pemotongan dan Penggilingan, maka perhitungan unit ekuivalen masing-masing departemen berdasarkan metode FIFO adalah sebagai berikut: Bahan Konversi Barang dalam proses, 1 Mei: 200 unit x (100% - 55%) 200 unit x (100% - 30%) 90 140 Unit yang masuk dan diselesaikan selama Mei 4.600* 4.600* Barang dalam Proses, 31 Mei: 400 unit x 40% 400 unit x 25% 160 100 Unit Ekuivalen produksi 4.850 4.840 * 5.000 unit dimulai-400 unit BDP =4.600 unit yang dimulai dan diselesaikan.

Perspektif Visual Unit Ekuivalen Produksi Departemen Pemotongan dan Penggilingan Biaya Konversi (Metode FIFO) Persediaan Awal BDP 5.000 unit masuk Persediaan Akhir BDP 200 unit 30% penyelesaian 4.600 unit masuk dan diselesaikan 400 unit 25% penyelesaian Barang dalam Proses awal: 200 unit x (100% - 30%) 140 Unit selesai dan dikirimkan 4.600 Persediaan Akhir BDP 400 x25% 100 Unit ekuivalen produksi 4.840

Laporan Produksi (FIFO) Tahap pertama: menyiapkan skedul kuantitas dan menghitung unit ekuivalen Metode FIFO membagi unit dikirimkan keluar menjadi dua ( unit dalam persediaan awal, unit yang dimasukkan dan diselesaikan dalam periode sekarang) Tahap kedua: menghitung biaya per unit ekuivalen Biaya per unit hanya berkaitan dengan pekerjaan yang dikerjakan periode sekarang (mengabaikan biaya persediaan awal BDP) Tahap ketiga: menyiapkan rekonsiliasi biaya Ada dua elemen biaya terkait dengan unit persediaan awal BDP (biaya melekat dari periode sebelumnya, biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan unit produksi)

Tahap 1: Skedul Kuantitas & Unit Ekuivalen Skedul Kuantitas Unit diperhitungkan untuk: BDP, 1 Mei (55% bahan; 30% konversi) 200 Masuk ke produksi 5.000 Total unit 5.200 Unit Ekuivalen Bahan Konversi Unit produksi dihitung sbb: Dikirimkan ke departemen berikutnya: Berasal dari persediaan awal 200 90* 140* Masuk dan diselesaikan pada bulan ini 4.600 4.600 4.600 BDP, 31 Mei (40% bahan; 25% konversi) 400 160# 100## Total unit dan unit ekuivalen produksi 5.200 4.850 4.840 *(100%-55%) x 200 unit =90 UE, **(100%-30%) x 200 unit =140 UE #40% x400 unit =160 UE; ## 25%x400 unit =100 unit UE

Tahap 2: Biaya per Unit Ekuivalen Total Biaya Bahan Konversi Unit Total Perhitungan Biaya: BDP, 1 Mei $15.175 (+) Biaya di Dept. Pemotongan & Penggilingan $719.500 $368.600 $350.900 Total biaya (a) $734.675 Unit ekuivalen produksi (b) 4.850 4.840 Biaya per unit ekuivalen (a): (b) $76,00 + $72,50 =$148,50

Tahap 3: Rekonsiliasi Biaya Unit Ekuivalen Total Biaya Bahan Konversi Biaya diperhitungkan sbb: Ditransfer ke departemen selanjutnya: Dari persediaan awal $15.175 Biaya untuk menyelesaikan unit tsb: Bahan baku $76,00 per UE 6.840 90 Konversi $72,50 per UE 10.150 140 Total biaya dari persediaan awal 32.165 Unit yang dimulai dan diselesaikan bulan ini $148,50 683.100 4.600 4.600 Total biaya ditransfer ke dept. selanjutnya 715.265 BDP, 31 Mei Bahan baku $76,00 per UE 12.160 160 Konversi $72,50 per UE 7.250 100 Total biaya dalam proses, 31 Mei 19.410 Total biaya diperhitungkan $734.675