Pemerintah Kota Yogyakarta. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah

Kata Pengantar. Wassalamualaikum Wr.Wb. Yogyakarta, WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB I P E N D A H U L U A N

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

2.1 Rencana Strategis

B A B P E N D A H U L U A N

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS DAN PENYERAHAN DPA-SKPD KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

User [Pick the date]

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 TANGGAL : 19 JANUARI 2017

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

I N S P E K T O R A T

BAB III PEMBAHASAN. Sehingga untuk menentukan arah kebijakan pemerintah kemudian menjadikan visi dan

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) KECAMATAN BENJENG TAHUN 2017

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

Pemerintah Kota Yogyakarta Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014

i Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr, Wb. Alhamdullilahi robbil alamin, kami panjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya Pemerintah Kota Yogyakarta telah dapat menyelesaikan penyusunan. Pemerintah ini disusun sebagai salah satu instrument dalam upaya untuk mewujudkan percepatan reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dan sebagai media pertanggungjawaban serta sarana informasi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pada umumnya. Secara garis besar ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian kinerja tahun ketiga periode 2012-2016 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), baik keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis juga memuat aspek keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat. Besar harapan kami bahwa penyajian Pemerintah Kota Yogyakarta ini dapat menjadi salah satu pemacu dalam memperbaiki kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek - aspek perencanaan, pengorganisasian, maupun koordinasi pelaksanaannya. Kami menyadari bahwa Pemerintah ini masih belum sempurna. Dengan demikian Pemerintah Kota Yogyakarta sangat mengharapkan adanya kritik dan saran konstruktif guna perbaikan laporan di tahun mendatang. Akhir kata, semoga Pemerintah Kota Yogyakarta ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik sebagai informasi maupun evaluasi kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta. Wassalamu alaikum Wr.Wb. Yogyakarta, Maret 2014 WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI

ii Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Grafik... v Daftar Bagan... vi Daftar Gambar... vii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...2 B. Maksud Dan Tujuan...3 C. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah...3 1. Kedudukan Pemerintah Kota Yogyakarta...3 2. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Yogyakarta...4 3. Susunan Organisasi Perangkat Daerah...6 4. Personil/Pegawai...7 D. Capaian Reformasi Birokrasi Kota Yogyakarta...11 E. Sistematika Penyusunan...12 BAB 2 PERENCANAAN KINERJA... 13 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA... 17 A. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta...18 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja...21 C. Realisasi Keuangan...66 D. Capaian Prestasi dan Penghargaan...71 BAB 4 PENUTUP... 77 LAMPIRAN I. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja Tahun 2014) II. Matriks Pengukuran Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 III. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (un audit) IV. Pernyataan Telah Direview atas Laporan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2014

iii Daftar Tabel Tabel 2.1 : Perjanjian Kinerja Tahun 2014...15 Tabel 3.1 : Skala Nilai Peringkat Kinerja...18 Tabel 3.2 : Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2013...19 Tabel 3.3 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1.1...21 Tabel 3.4 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2016...23 Tabel 3.5 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2...24 Tabel 3.6 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 2 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2016...26 Tabel 3.7 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3...28 Tabel 3.8 : Capaian indikator sasaran strategis 3 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2012-2016...29 Tabel 3.9 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4...32 Tabel 3.10 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 4 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2016...35 Tabel 3.11 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 5...38 Tabel 3.12 : Capaian Indikator Sasaran 5 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2016...39 Tabel 3.13 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6...41 Tabel 3.14 : Capaian Indikator Sasaran Strategi 6 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2016...42 Tabel 3.15 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 7...43 Tabel 3.16 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2016...45 Tabel 3.17 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 8...46 Tabel 3.18 : Jumlah penduduk miskin...47 Tabel 3.19 : Capaian indikator sasaran strategis 8 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2012-2016...48 Tabel 3.20 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9...49

iv Tabel 3.21 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Komponen di kota Yogyakarta tahun 2011-2013...50 Tabel 3.22 : Perbandingan Capaian Hasil Kelulusan Ujian Nasional Tahun 2014... 51 Tabel 3.23 : Capaian indikator sasaran strategis 9 terhadap target kinerja... RPJMD tahun 2012-2016...52 Tabel 3.24 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10...54 Tabel 3.25 : Perbandingan Laju Inflasi Kota Yogyakarta, Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2013 2014...55 Tabel 3.26 : Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Yogyakarta 2012-2014... 57 Tabel 3.27 : Capaian indikator sasaran strategis 10 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2012-2016...58 Tabel 3.28 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11...59 Tabel 3.29 : Capaian indikator sasaran strategis 11 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2012-2016...62 Tabel 3.30 : Pencapai kinerja dan anggaran...67

v Daftar Grafik Grafik 1.1 : Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah dan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah...8 Grafik 1.2 : Jumlah Pegawai Dinas-Dinas Daerah...8 Grafik 1.3 : Jumlah Pegawai di Lembaga Teknis...9 Grafik 1.4 : Jumlah Pegawai Kecamatan...9 Grafik 1.5 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan...9 Grafik 1.6 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Non Kependidikan berdasarkan Tingkat Pendidikan...10 Grafik 1.7 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kependidikan/Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan...10 Grafik 3.1 : Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin DIY, Kota Yogyakarta dan Nasional...47 Grafik 3.2 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Yogyakarta dan DIY Tahun 2011-2013...50 Grafik 3.3 : Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta...54 Grafik 3.4 : Peranan Sektoral PDRB Kota Yogyakarta Tahun 2014...55 Grafik 3.5 : Perbandingan Tingkat Inflasi antara Yogyakarta dengan Jawa Tengah dan Indonesia...56 Grafik 3.6 : Pendapatan Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Yogyakarta 2012-2014... 57 Grafik 3.7 : Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Persentase luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota...61 Grafik 3.8 : Usaha yang mentaati persyaratan administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran air dan udara...62

vi Daftar Bagan Bagan 1.1 : Bagan Struktur Organisasi...6

BAB 1 Pendahuluan

2 A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk itu penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 ini secara garis besarnya berisi informasi mengenai rencana kinerja maupun capaian kinerja selama Tahun 2014. Penyusunan Pemerintah Kota Yogyakarta ini mendasarkan pada amanat Peraturan perundangan sebagai berikut: 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/18 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 19 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Pemerintah; 6. Peraturan Walikota Nomor 2 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Pemerintah. Selain itu pula penyusunan laporan kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 juga mendasarkan pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun 2012 2016, berpedoman pada Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 38 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014.

3 B. MAKSUD DAN TUJUAN Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 ini merupakan Laporan Pelaksanaan Kinerja tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode Tahun 2012-2016. Maksud Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2014 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuan penyusunan Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta selama Tahun Anggaran 2014; 2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta pada Tahun 2014; 3. Hasil evaluasi yang berupa kritik saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta di tahun selanjutnya serta masa yang akan datang; 4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Yogyakarta dengan menerapkan azas transparansi, sistematik dan accountable (dapat dipertanggungjawabkan). C. GAMBARAN UMUM ORGANISASI PERANGKAT DAERAH 1. Kedudukan Pemerintah Kota Yogyakarta Kedudukan Pemerintah Kota Yogyakarta tahun 2014 masih berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu sebagai Daerah Otonom, yakni kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan.

4 2. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Yogyakarta Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Yogyakarta adalah menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di Kota Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah, ada 26 urusan wajib yang diampu oleh 37 SKPD/Unit Kerja dan 8 urusan pilihan yang diampu oleh 4 SKPD/ Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan harapan Pemerintah Kota Yogyakarta dapat lebih berperan dan lebih mampu a. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah, dengan fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah. dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip dan semangat otonomi daerah yang bertanggung jawab. Selanjutnya untuk melaksanakan urusan Daerah dimaksud telah dijabarkan menjadi tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Yogyakarta yang bertujuan mewujudkan aspirasi masyarakat secara profesional, transparansi, partisipatif dan akuntabel. Adapun tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: 2. Pengoordinasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan. 3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah. 4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah. 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Walikota. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah.

5 c. Dinas Daerah Sebagai unsur pelaksana mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan fungsi, sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. d. Lembaga Teknis Daerah Lembaga teknis sebagai unsur penunjang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan Pemerintah Daerah dibidangnya, dengan fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Penyediaan pelayanan penunjang; 3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Kecamatan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan, dengan fungsi sebagai berikut : 1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; 3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan; 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan;

6 6. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan; 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan di pemerintahan Kelurahan. f. Kelurahan Pemerintah Kelurahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan dengan fungsi Menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. 3. Susunan Organisasi Perangkat Daerah Susunan Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta terdiri dari Sekretariat Daerah yang membawahi 3 Asisten dan 9 Bagian, Sekretariat DPRD, 13 Dinas Daerah, 11 Lembaga Teknis Daerah, 14 Kecamatan dan 45 Kelurahan dan 72 Unit Pelaksana Teknis. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut maka berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2008, Nomor 9 Tahun 2008, Nomor 10 Tahun 2008, Nomor 11 Tahun 2008. Susunan kelembagaan ini dilaksanakan secara efektif sejak tanggal 3 Januari 2009 hingga sampai Tahun 2014. Bagan 1. 1 : Bagan Struktur Organisasi Sumber : Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta

7 4. Personil/Pegawai Gambar 1.1 : Website Sistem Informasi Kepegawaian Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD adalah pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, sesuai dengan analisa jabatan, dan berkompetensi. Dengan berakhirnya kebijakan moratorium pada tahun 2012, mendasarkan pada PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 54 tahun 2003 dan surat Kepala BKN Nomor K26-30/V11-7/ tanggal 27 Januari 2014 tentang Penyusunan Formasi PNSD TA 2014 Pemerintah Kota Yogyakarta menyampaikan hasil Penyusunan Formasi berdasarkan skala prioritas sejumlah 642 ke Menteri PAN-RB dan Kepala BKN Pusat dengan surat Walikota Yogyakarta Nomor 871/1415 tanggal 16 April 2014, dari usulan tersebut Menteri PAN-RB dengan surat Nomor 481 tahun 2014 tanggal 11 Agustus 2014 menetapkan rincian formasi CPNS Pemerintah Kota Yogyakarta TA 2014 sebanyak 74 formasi dengan rincian 20 formasi tenaga guru, 8 formasi tenaga kesehatan dan 46 formasi tenaga teknis. Pengadaan CPNS sebanyak 74 orang tersebut menggunakan Computer Asisted Test (CAT), dan sampai dengan saat ini masih dalam proses Penetapan NIP di BKN Regional I Yogyakarta. Sampai dengan akhir tahun 2014 Pemerintah Kota Yogyakarta didukung oleh pegawai yang terdiri atas pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 7.742 orang dan tenaga bantuan (naban) 1.262 orang. Untuk memberikan gambaran yang lengkap dan terperinci mengenai keadaan pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta, dapat dilihat melalui website Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg) Kota Yogyakarta. Adapun rincian pegawai secara umum sebagai berikut :

8 Grafik 1.1 : Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah dan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Keadaan: 31 Desember 2014 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik 1.2 : Jumlah Pegawai Dinas-Dinas Daerah Keadaan: 31 Desember 2014 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

9 Grafik 1.3 : Jumlah Pegawai di Lembaga Teknis Keadaan: 31 Desember 2014 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik 1. 4 Jumlah Pegawai Kecamatan Keadaan: 31 Desember 2014 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik 1.5 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan Keadaan: 31 Desember 2014 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

10 Grafik 1.6 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Non Kependidikan berdasarkan Tingkat Pendidikan Keadaan 31 Demsember 2013 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik 1.7 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kependidikan/Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan Keadaan 31 Demsember 2013 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

11 D. CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI KOTA YOGYAKARTA Berdasarkan kegiatan penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB) yang dilaksanakan oleh pemerintah kota yogyakarta pada tahun 2014. PMPRB sendiri merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kementrian/lembaga dan pemerintah daerah. Berdasarkan penilaian yang dilakukan tersebut, pemenuhan target indikator internal yang mencerminkan pencapaian program dan kegiatan RB Pemkot Yogyakarta adalah 70,62%. Target kinerja ini dimunculkan pada tahun 2014 untuk mengukur sejauh mana perkembangan pelaksanaan RB di Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Dalam form ini penilaian dilaksanakan pada 8 area perubahan dengan kriteria penilaian sesuai dengan sistem. Hasil dari indeks reformasi birokrasi Tahun 2014 yaitu 70,62%. Target ini sudah melampaui target 2014-2016. Harapannya untuk target 2015-2016 ini ada perkembangan lebih baik mengenai pelaksanaan RB di Pemerintah Kota Yogyakarta. Gambar 1.2 : Website PMPRB

12 E. Sistematika Penyusunan Sistematika Penyusunan Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 terdiri dari 4(empat) Bab yaitu sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran Singkat tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika Penyusunan. BAB II. PERENCANAAN KINERJA Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2014 yang mendasarkan pada dokumen perencanaan. BAB III. KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2014. Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi : pembandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2014; pembandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013 dan tahun 2012; pembandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target 2016 berdasarkan dokumen RPJMD tahun 2012 sampai tahun 2016; untuk beberapa indikator realisasi kinerja tahun 2014 dibandingkan dengan Standar Nasional; Analisis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil serta penyajian realisasi anggaran. BAB IV. PENUTUP Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 dan upaya/ langkah di masa mendatang yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam rangka peningkatan kinerjanya.

BAB 2 Perencanaan Kinerja

14 Perencanaan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi; Peningkatan kualitas pelayanan publik; Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi. Untuk itu, penyusunan Perencanaan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2012-2016 dan Keputusan Walikota Yogykarata Nomor 371/KEP/2013 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2012-2016, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 38 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014, dan Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Yogyakarta Dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 02/NKB.YK/2014 Kota Yogyakarta Tentang Kebijakan Umum Nomor : 01/NKB/DPRD/2014 Tanggal 21 januari 2014 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah nomor Tahun 2014 tanggal 21 Januari 2014 serta Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Yogyakarta Dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta Nomor tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2014 02/NKB.YK/2014 Nomor : serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja 01/NKB/DPRD/2014 Daerah (APBD) Tahun 2014. Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2014. Target Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi komitmen bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mencapainya dalam Tahun 2014. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja Dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah sehingga istilah Perjanjian Kinerja masih menggunakan istilah Penetapan Kinerja. Adapun Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 sebagai berikut:

15 Tabel 2.1 : Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Visi : Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, berkarakter dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan No Misi No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target I Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Dan Bersih 1 Terwujudnya Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah yang Berkualitas Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal B wajar Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Tingggi II Mewujudkan Pelayanan Publik yang Berkualitas 2 Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 3 Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Terjangkau 4 Terwujudnya Sarana Dan Prasarana Perkotaan yang Memadai Angka Harapan Hidup (Tahun) 73,5 Angka Kematian Ibu Per 123 Seratus Ribu Kelahiran Hidup Angka Kematian Bayi Per 7,8 Seribu Kelahiran Hidup Prevalensi Gizi Buruk Dan gizi 8,72 % Kurang Indeks Kepuasan Layanan 72 Rumah Sakit Indeks Kepuasan Layanan 79,6 Kesehatan Persentase Cakupan Sistem Jaringan Drainase Skala Kawasan Dan Skala Kota Persentase Cakupan Sistem Air Limbah Skala Komunitas/ Kawasan/Kota 100% 15,8% Persentase Volume Sampah Yang Terangkut Ke Tempat Pembuangan Akhir 77% Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan Dan Pengendalian Bencana Kebakaran 100% Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan Dan Penanganan Bencana Alam 100% 5 Terwujudnya Pelayanan Administrasi Publik yang Baik Indeks Kepuasan Masyarakat 74,3%

16 Presentase Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi Dan Keluhan (UPIK) 92% 6 Terwujudnya Pendidikan Inklusif untuk Semua Angka Melek Huruf 98,20% Angka Partisipasi Sekolah (Aps) 93% Persentase Jumlah Sekolah 8.8% Yang Melayani Pendidikan Inklusi III Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat dengan Gerakan Segoro Amarto 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Ekonomi Masyarakat Pendapatan Perkapita (Rp) 17.433.492 Jumlah Pelaku Usaha Mikro, 22.841 Kecil, Dan Menengah (UMKM) IV Mewujudkan daya saing daerah yang kuat 8 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sosial Masyarakat 9 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul 10 Terwujudnya Perekonomian Daerah yang Kuat Angka Kemiskinan 8,8% Tingkat Intensitas Pengendalian 32,03% Frekuensi Konflik Sosial Yang Ditimbulkan Karena Isu SARA Dan Kesenjangan Sosial Indeks Pembangunan Manusia 79,56-79,61 Tingkat Kelulusan Ujian 93% Nasional (UN/UNPK) Angka Pengangguran Terbuka 7,83% Pertumbuhan Ekonomi 4,%-5,3% Inflasi 5-6 % Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah 187-192 milyar 11 Terwujudnya Daya Dukung Pengembangan Usaha Berwawasan Lingkungan Persentase Penerbitan Izin Sesuai Standar Operasional Prosedur Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) 100% 92% Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau Kota 34,1 % Persentase Usaha yang Mentaati Persyaratan Administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air dan Udara 90% Jumlah Anggaran tahun 2014 Rp. 1.454.336.187.817,41 ( satu trilyun empat ratus lima puluh empat milyar tiga ratus tiga puluh enam juta seratus delapan puluh tujuh ribu delapan ratus tujuh belas koma empat puluh satu rupiah)

BAB 3 Akuntabilitas Kinerja

18 A. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Dalam melakukan pengukuran capaian kinerja, Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2014 telah dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan serta masih mendasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja dengan target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014. Adapun tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Berkarakter dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan. Guna mempermudah interpretasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran Pemerintah Kota Yogyakarta tersebut digunakan skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir Tabel VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomot 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagai berikut: Tabel 3.1: Skala Nilai Peringkat Kinerja No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja 1. 91 Sangat Tinggi 2. 76 90 Tinggi 3. 66 75 Sedang 4. 51 65 Rendah 5. 50 Sangat Rendah Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010 Adapun tingkat capaian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta pada Tahun 2014 berdasarkan hasil pengukurannya diatas dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:

19 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1. Terwujudnya kelembagaan dan 1 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah B B 100% ketatalaksanaan Pemerintah Daerah yang berkualitas 2 Kota Yogyakarta Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal Wajar Proses Audit BPK - 3 Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( EKPPD) Tinggi Belum diketahui - 2. Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 3 Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Terjangkau 4 Terwujudnya Sarana Dan Prasarana Perkotaan yang Memadai 5 Terwujudnya Pelayanan Administrasi Publik yang Baik Tabel 3.2: Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2014 1 Angka Harapan Hidup (Tahun) 73,5 73.5 * 100 % 2 Angka Kematian Ibu Per Seratus Ribu Kelahiran 123 45,77 162,78% Hidup 3 Angka Kematian Bayi Per Seribu Kelahiran Hidup 7,80 14,19 18,08% 4 Prevalensi Gizi Buruk dan gizi Kurang 8,72 7.93% 109,06% 1 Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit 72 76,81 106.68% 2 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 79,6 75,98 95,45% 1 Persentase Cakupan Sistem Jaringan Drainase 100% 66,13% 66.13% Skala Kawasan dan Skala Kota 2 Persentase Cakupan Sistem Air Limbah Skala 15,8% 22,19% 100,61% Komunitas/ Kawasan/ Kota 3 Persentase Volume Sampah yang Terangkut Ke 77% 77,30% 100.4% Tempat Pembuangan Akhir 4 Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan dan 100% 100% 100% Pengendalian Bencana Kebakaran 5 Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan dan 100% 100% 100% Penanganan Bencana Alam 1 Indeks Kepuasan Masyarakat 74,30 75,94 102.2% 2 Presentase Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan 92% 97,46% 105,93% Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (Upik)

20 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 6 Terwujudnya Pendidikan Inklusi Untuk Semua 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Ekonomi Masyarakat 8 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sosial Masyarakat 9 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul 10 Terwujudnya Perekonomian Daerah yang Kuat 11 Terwujudnya Daya Dukung Pengembangan Usaha (*) angka sementara 1 Angka Melek Huruf 98,20% 98,50% 100,31% 2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 93% 93,60% 100.64% 3 Persentase Jumlah Sekolah yang Melayani Pendidikan Inklusi 8,80% 9,40% 106.81% 1 Pendapatan Perkapita (Rp) Rp. 17.433.492 Rp. 17.433.492* 100% 2 Jumlah Koperasi Aktif 467 456 97,64% 3 Jumlah Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 22.841 22.916 100,33% 1 Angka Kemiskinan 8,8% 8,8% 100% 2 Tingkat Intensitas pengendalian Frekuensi Konflik Sosial Yang Ditimbulkan Karena Isu SARA dan Kesenjangan Sosial 32,03% 27,50% 85% 1 Indeks Pembangunan Manusia 79,56-79,61 80,51 101,13% 2 Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) 93% 82,3% 88,49% 3 Angka Pengangguran Terbuka 7,83% 6,40% 100% 1 Pertumbuhan Ekonomi 4,% - 5,3% 5.08% 100% 2 Inflasi 5% - 6% 6,59% 98,33% 3 Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah 187-192 milyar Rp. 308,360,782,370 160,60% 1 Persentase Penerbitan Izin Sesuai Standar 100%,98%,98% Operasional Prosedur 2 Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, 92% 98,95% 107,6% Ketentraman Dan Keindahan (K3) 3 Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau Kota 34,1% 33,74% 98,94% 4 Persentase Usaha Yang Mentaati Persyaratan 90% 59,50% 66,11% Administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air dan Udara Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat dilihat lebih terinci lagi pada matriks pengukuran kinerja dalam lampiran I.

21 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran kinerja diatas dilakukan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebabsebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang telah ditargetkan. Hingga akhir tahun 2013 yang merupakan tahun kedua RPJMD 2012-2016, Pemerintah Kota Yogyakarta secara bertahap dan konsisten telah berupaya untuk mewujudkan misi dan tujuannya melalui sebelas 11(sebelas) sasaran strategis dan 34 (tiga puluh empat) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam IKU maupun Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta. Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja dari 11 (sebelas) sasaran strategis Pemerintah Kota Yogyakarta pada Tahun 2013 tersebut adalah sebagai berikut: Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah Yang Berkualitas Sasaran strategis 1 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2016 yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih dan juga untuk mencapai tujuan: Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berkualitas. Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Bagian Tata Pemerintahan dan Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan ( DPDPK,). Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 3 indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas tersaji pada tabel 3.3 berikut dibawah ini : Tabel 3.3 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1.1 No Indikator Kinerja 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta 2. Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Realisasi Tahun 2014 2012 2013 Target Realisasi % Capaian CC CC B B 100% WTP WTP Wajar Proses Audit BPK Sangat Tinggi * Sangat Tinggi Tinggi Belum diketahui Rata-rata Capaian Kinerja - - -

22 Terlihat dari tabel 3.3 diatas pada sasaran pertama ini 2 indikator sasaran tersebut belum dapat diketahui hasilnya pada saat Pemerintah Tahun 2014 disusun. Hal ini disebabkan karena kedua indikator masih dalam proses penilaian dari Pemerintah pusat yaitu Badan Pemeriksa Keuangan serta Menteri Dalam Negeri. 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Gambar 3.1 : Penghargaan LAKIP tahun 2013 Hasil penilaian akuntanbilitas Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta tahun 2013 memperoleh predikat CC dengan nilai 57,68. Sedangkan di tahun 2014 target telah tercapai yaitu memperoleh predikat B dengan nilai 65,57. Nilai akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan sebesar 7,89 dibandingkan dengan tahun 2013. Hasil penilaian tersebut mencerminkan bahwa Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun sebelumnya. 2. Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal Opini laporan keuangan oleh auditor eksternal masih dalam proses audit BPK sehingga belum dapat diketahui hasil capaiannya. Namun demikian Pemerintah Kota Yogyakarta dalam kurun waktu 5 tahun berturut-turut sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 hasil audit BPK dinyatakan Wajar Tanpa pengecualian (WTP). 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Sebagai salah satu alat untuk mengukur keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia setiap tahun melaksanakan Evaluasi terhadap Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah. Berdasarkan nilai dari TIM Daerah yang terdiri dari BPKP perwakilan DIY dan Inspektorat DIY Terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2013, Pemerintah Kota Yogyakarta memperoleh skor sebesar 3.0877 sedangkan nilai akhir dari Tim Nasional Belum ditetapkan sehingga peringkat tingkat nasional belum ditentukan.

23 Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.4 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2016 No Indikator Kinerja 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta 2. Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) * nilai sementara Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2013 Target 2016 CC CC B B WTP WTP Proses audit BPK Sangat tinggi Sangat tinggi* Belum diketahui Wajar Sangat tinggi Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini : Adanya peraturan perundangan yang mendukung pelaksanaan tugas khususnya dalam hal penyusunan surat dokumen pelaporan daerah; Komitmen Kepala Daerah dalam mendukung penyusunan laporan daerah; Dukungan SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah dalam memberikan data laporan daerah. Hambatan/Masalah : Hasil evaluasi Laporan Daerah belum sepenuhnya digunakan sebagai pertimbangan atau feedback dalam perencanaan pembangunan di tahun berikutnya; Masih terdapat aparatur yang belum memahami akan pentingnya penyusunan pelaporan daerah sehingga dalam memproses/menginput data terkadang masih lamban; BPK dalam mengaudit keuangan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir belum dapat ditentukan hasil opini laporan keuangan. Strategi / upaya pemecahan masalah: Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pendampingan baik dalam memberikan pemahaman tentang sistem manajemen akuntabilitas kepada pimpinan SKPD/Unit kerja maupun dalam penyusunan dokumen pelaporan. Untuk penyusunan Laporan Kinerja, pendampingan dilaksanakan dengan narasumber dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia sedangkan dalam penyusunan laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah pendampingan dilaksanakan dengan narasumber dari BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembanguanan) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta.

24 Sasaran Strategis 2 Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Sasaran strategis 2 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2016 yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas. dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Sasaran ini didukung oleh Dinas Kesehatan. Untuk mengukur sasaran ke dua tersebut ada 4 (empat) indikator sasaran dan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 97,48% dengan kategori predikat Sangat tinggi. Hasil pengukuran sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2 No Indikator 1. Angka Harapan Hidup (Tahun) 2. Angka Kematian Ibu per-seratus Ribu Kelahiran Hidup 3. Angka Kematian Bayi per-seribu Kelahiran Hidup 4. Angka Kematian Bayi per-seribu Kelahiran Hidup *angka sementara Realisasi Tahun 2014 2012 2013 Target Realisasi Capaian 73,5 73,5 73,5 73,5* 100% 7(150,3/100.000 KH) 204,3 123 45,77 162,78% 45(10.9/1000) 51(11,57/1000KH) 7,8 14.19 18,08% 45(10.9/1000) 7.33% 8.72% 7,93% 109,06% Rata-rata Capaian Kinerja 97,48% 1. Angka Harapan Hidup Angka harapan hidup mengambarkan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah karena semakin baik kesehatan seseorang maka kecenderungan untuk hidup lebih lama dan semakin buruk kesehatan akan semakin dekat dengan kematian walaupun hal tersebut tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan. Angka harapan hidup di kota Yogyakarta merupakan angka harapan hidup tertinggi di seluruh kota Indonesia sehingga angka harapan hidup 73,5 tahun tersebut selalu dipertahankan. Gambar 3.2 : Senam Lansia

25 2. Angka Kematian Ibu per-seratus Ribu Kelahiran Hidup Gambar 3.3 : Pelatihan manajemen perdarahan bagi bidan dan bidan praktek mandiri dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu Kematian ibu maternal adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Jumlah kematian ibu maternal di Kota Yogyakarta pada tahun 2014 sebanyak 2 ibu dari 4.369 kelahiran hidup sehingga Angka Kematian Ibu pada tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013 yang mencapai 7 ibu maternal yang meninggal dunia. Tahun 2013 Angka Kematian Ibu di Kota Yogyakarta sebesar 204,3 sedang tahun 2014 Angka Kematian Ibu 45,78 sehingga mengalami penurunan sebesar 158,52. Hal ini menunjukkan keberhasilan program dalam mengendalikan jumlah kematian ibu. 3. Angka Kematian Bayi per-seribu Kelahiran Hidup Angka kematian bayi dihitung berdasarkan jumlah kematian bayi dengan umur kehamilan lebih dari 22 minggu yang lahir dalam keadaan hidup kemudian meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun (12 bulan), dibandingkan dengan jumlah kelahiran hidup. Angka kematian bayi di tahun 2014 masih cukup tinggi yaitu 14,19 bayi per 1000 kelahiran hidup dibanding target yang hanya 7.8 bayi per 100 kelahiran hidup. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di tahun 2014 mengalami peningkatan dibanding tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa program KIA belum berhasil mengendalikan angka kematian bayi karena banyak factor yang mempengaruhi.

26 4. Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang Jumlah balita gizi buruk dan gizi kurang tahun 2013 sebanyak 1.120 balita, menurun menjadi 860 balita di tahun 2014. Namun demikian, Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0.6% dibandingkan tahun 2013, yaitu dari angka 7.33% di tahun 2013 menjadi 7.93% di tahun 2014. Peningkatan Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang Gambar 3.4 : Kegiatan Pemeriksaan Gizi disebabkan karena adanya penyakit infeksi atau penyakit penyerta pada balita serta pola asuh orangtua terhadap balita yang masih kurang baik sehingga menyebabkan asupan makan anak menjadi tidak seimbang. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah kota Yogyakarta untuk menurunkan jumlah balita gizi buruk, salah satunya adalah Rumah Pemulihan Gizi sebagai pemberian layanan komprehensif dalam penanganan masalah gizi di Kota Yogyakarta, namun masih banyak masyarakat khususnya orang tua balita yang kurang responsif terhadap keberadaan RPG. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.6 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 2 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2016 No Indikator Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Target 2016 1. Angka Harapan Hidup 73,5 73,5 73,5* 73,5 (tahun) 2. Angka Kematian ibu per- 7(150,3/100.000 KH) 204,30 45,77 102 Seratus Ribu Kelahiran Hidup 3. Angka Kematian Bayi per- 45(10.9/1000) 11,57 14,19 6,7/1000KH Seribu Kelahiran Hidup 4. Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang 7.95% 7,33% 7,93% 8% *angka sementara

27 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Adanya panduan manual rujukan kehamilan persalinan dan Bayi baru lahir (BBL) sehingga; memberikan petunjuk yang jelas untuk regionalisasi dan perorangan sesuai kelompok kasus; Implementasi ANC berkualitas atau ANC terpadu sehingga dapat mendeteksi adanya factor resiko dan komplikasi kehamilan; Akses ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lain yang sangat mudah; Dukungan biaya dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk pelayanan kesehatan. Hambatan/masalah : Perencanaan Pertolongan Persalinan dan Penanganan Komplikasi (P4K) yang digerakkan oleh kader belum optimal sehingga masih memungkinkan adanya ibu hamil yang tidak terpantau kesehatannya; Masih adanya masalah social cultural yang menyebabkan keterlambatan pengambilan keputusan; Peran lintas sektor belum optimal; Tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan sehingga mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi; Tingginya remaja putri dan ibu hamil yang anemia (> 25%) yang merupakan factor resiko terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR); Kurangnya fasilitas kesehatan rujukan yang mempunyai sarana NICI untuk menangani kasus neonatal. Strategi Pemecahan Masalah: Penguatan koordinasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan pelaksanaan upaya pemberdayaan gizi masyarakat serta upaya kesehatan keluarga reproduksi; Pemberian bantuan stimulan PMT pemulihan bagi ibu hamil resiko tinggi dan balita gizi buruk memberi dampak pemulihan terhadap kondisi ibu hamil dan balita yang mengalami penurunan gizi; 9 9 Pendamping ibu hamil oleh kader dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan ibu hamil.

28 Sasaran Strategis 3 Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Dan Terjangkau Sasaran strategis 3 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2012-2016 yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Sasaran ini didukung oleh Dinas Kesehatan, RSUD Jogja. Untuk mengukur sasaran ke tiga tersebut ada 2 (dua) indikator sasaran dan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 101.06% dengan kategori predikat sangat tinggi. Hasil pengukuran sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3 No Indikator 1. Indeks Kepuasan Pelayanan Rumah Sakit Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Tahun 2014 Target Realisasi Capaian 75,52 75,97 72 76,81 106,68% 2. Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 81 77 79,6 75,98 95,45% Rata-rata Capaian Kinerja 101,06% Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: 1. Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit adalah gambaran persepsi masyarakat atas kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta sebagai instansi pelayanan publik. Karena pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem yang komponennya saling berhubungan, berkaitan dan saling mempengaruhi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga institusi pelayanan publik yg memberikan layanan Gambar 3.5 : Rumah Sakit Jogja kesehatan harus dapat mewujudkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas dalam memberikan kepuasan pasien. Indeks kepuasan layanan rumah sakit yang dicapai merupakan hasil survey kepuasan pelanggan eksternal (Customer) yang diselenggarakan oleh tim survey kepuasan pelanggan eksternal RSUD Kota Yogyakarta selama 2 (dua) kali dalam tahun 2014 (persemester). Hasil pada semester I adalah 76,68 sementara untuk semester berikutnya terjadi kenaikan sebesar 76,81.

29 2. Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Indeks kepuasan layanan Kesehatan adalah gambaran persepsi masyarakat atau kualitas layanan kesehatan di Puskesmas se-kota Yogyakarta. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung dilakukan survey kepuasan layanan kesehatan di Puskesmas yang di tujukan pengguna layanan Puskesmas, dan hasil survey tersebut diolah dan hasilnya indeks Kepuasan kesehatan. Gambar 3.6 : Pemeriksaan Gigi Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.8 : Capaian indikator sasaran strategis 3 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2012-2016 No Indikator Realiasasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Target 2016 1. Indeks Kepuasan Layanan Rumah 75,52 75,97 76,81 74 Sakit 2. Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 81 77 75,98 80 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini sebagai berikut : Pemerintah Kota Yogyakarta sangat berkomitmen dalam peningkatan sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi bangunan beberapa Puskesmas yang lebih baik karena adanya pembangunan kembali gedung Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah serta penyediaan alat-alat kesehatan yang ada di Puskesmas maupun di RSUD yang semakin lengkap dan canggih dengan tujuan memberikan kenyamanan dalam pelayanan kepada masyarakat. Selama tahun 2014 RSUD Kota Yogyakarta telah berupaya menyederhanakan prosedur pelayanan seperti diberlakukannya mesin antrian, adanya petugas customer service, pemisahan loket pendaftaran pasien umum dan pasien jaminan kesehatan; Penambahan tenaga untuk melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan RSUD dengan mengontrak medis, paramedis dan administrasi untuk melakukan pelayanan kesehatan;

30 Di kembangkannya managemen mutu di Puskesmas dan tata pengelolaan keuangan Badan Layanan Unit Daerah di 8 Puskesmas; Kesadaran individu, kelompok dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah rumah tangga yang menerapakan Pola Hidup Bersih dan Sehat PHBS meningkat dibandingkan tahun sebelumnya; Pembinaan untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas (medis dan paramedis) oleh dokter spesialis dilaksanakan secara terintegrasi antar program; Pelayanan konsultasi psikologi klinis dan Pelayanan Kesehatan Tradisional komplementer di Puskesmas; Standart mutu istiyankes dan instrumen monitoring mutu istiyankes telah disusun untuk pemantauan mutu pelayanan kesehatan sehingga mutu pelayanan kesehatan lebih terjamin; Pemberian Pelayanan Kegawatdaruratan medis secara cepat melalui Kegiatan YES 118 dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang bekerja sama dengan PMI Kota Yogyakarta dan RS pemerintah maupun RS swasta, dapat mempercepat akses menuju pelayanan kesehatan ( RS ); Pemberian jaminan kesehatan kepada masyarakat Kota Yogyakarta sebagai tanggung jawab Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap kekurangan quota dari Jamkesos dan Jamkesmas bagi masyarakat miskin dan Rentan miskin yang bermanfaat untuk rawat jalan dan rawat inap di RS Pemerintah dan RS swasta serta adanya kesadaran masyarakat miskin untuk berobat ke pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan rawat inap. Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan jaminan kesehatan kepada pengurus RT, RW, LPMK, PKK, Kader Kesehatan, GTT, pengelola tempat ibadah, komunitas Segosegawe, YES 118, kelompok khusus, pegawai tidak tetap/ tenaga bantuan. Pelaksananan Kegiatan tersebut didukung dengan adanya Peraturan Walikota tentang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah (PJKD) yang mempunyai tugas pokok fungsi memberikan pelayanan jaminan kesehatan kepada masyarakat. Penyelengaraan jaminan kesehatan masyarakat di Pemerintah Kota Yogyakarta direncanakan akan menuju universal coverage; Kondisi prasarana dan sarana di Puskesmas semakin membaik; Penambahan tenaga dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di puskesmas dan Dinas Kesehatan Melalui pengangkatan tenaga kontrak baik tenaga medis, paramedis maupun administrasi; 9 9 Adanya pengembangan kegiatan manajemen mutu di Puskesmas maupun administrasi BLUD di 8 Puskesmas;