Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah"

Transkripsi

1 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 i Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr, Wb. Alhamdullilahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat, taufik, hidayah serta karunia-nya Pemerintah Kota Yogyakarta telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Lakip ini disusun sebagai wujud aplikasi penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan berdasarkan pada prinsip - prinsip good governance dan sebagai media pertanggungjawaban, sarana informasi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pada umumnya. Secara garis besar LAKIP Tahun 2013 ini berisi informasi tentang perencanaan dan capaian kinerja tahun kedua periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), baik keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis juga memuat aspek keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat. Besar harapan kami bahwa penyajian LAKIP Pemerintah Kota Yogyakarta ini dapat menjadi cermin dalam mengevaluasi kinerja Pemerintah Kota selama Tahun 2013, namun kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu Pemerintah Kota Yogyakarta mengharapkan kritik dan saran konstruktif guna perbaikan laporan di tahun yang akan datang. Akhir kata, semoga LAKIP Pemerintah Kota Yogyakarta ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik sebagai informasi maupun evaluasi kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta. Wassalamu alaikum Wr.Wb. Yogyakarta, Maret 2014 WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI

2 ii Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 iii Daftar Isi Kata Pengantar...i Daftar Isi...ii Daftar Tabel...iv Daftar Grafik...vi Daftar Bagan...vii Daftar Gambar...viii A. Pengukuran Kinerja...26 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja...30 C. Akuntabilitas Keuangan...69 D. Capaian Prestasi dan Penghargaan...73 BAB 4 PENUTUP...81 Lampiran...83 Lampiran 1:...83 Lampiran 2:...89 Ikhtisar Eksekutif...ix BAB 1 PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...2 B. Maksud dan Tujuan...3 C. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah Kedudukan Pemerintah Kota Yogyakarta Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Yogyakarta Susunan Organisasi Perangkat Daerah Personil/Pegawai...7 D. Sistematika Penyusunan...11 BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA...13 A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Visi Pembangunan Kota Yogyakarta Misi Pembangunan Tujuan dan Sasaran Pembangunan...16 B. Indikator Kinerja Utama ( IKU)...17 C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)...21 D. Penetapan Kinerja(PK)...21 BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA...25

3 iv Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 v Daftar Tabel Tabel 2.1 : Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran...17 Tabel 2.3 : Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.1: Skala Nilai Peringkat Kinerja...26 Tabel 3.2: Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.3 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.4 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.23 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.24 : Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Yogyakarta Tabel 3.25 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 10 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.26 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.27 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 11 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.28 : Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tabel 3.5 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.6 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 2 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.7 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.8 : Capaian indikator sasaran strategis 3 terhadap target kinerja RPJMD tahun Tabel 3.9 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.10 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 4 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.11 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.12 : Capaian Indikator Sasaran 5 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.13 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.14 : Capaian Indikator Sasaran Strategi 6 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.15 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.16 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.17 : Pengukuran Tabel Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.18 : Jumlah Penduduk Miskin...52 Tabel 3.19 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 8 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun Tabel 3.20 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Tabel 3.21 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Komponen di Kota Yogyakarta Tahun Tabel 3.22 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 9 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun

4 vi Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 vii Daftar Grafik Grafik 1.1 : Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah dan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah...8 Daftar Bagan Bagan 1. 1 : Bagan Struktur Organisasi...7 Grafik 1.2 : Jumlah Pegawai Dinas-Dinas Daerah...9 Grafik 1.3 : Jumlah Pegawai di Lembaga Teknis...9 Grafik 1.4 : Jumlah Pegawai Kecamatan...10 Grafik 1.5 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan...10 Grafik 1.6 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Non Kependidikan berdasarkan Tingkat Pendidikan...10 Grafik 1.7 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kependidikan/Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan...11 Tabel 2.2 : Target IKU pada Tahun Pertama (2012) dan Tahun Kelima (2016) RPJMD...19 Grafik 3.1 : Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin DIY dan Kota Yogyakarta...52 Grafik 3.2 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Komponen di Kota Yogyakarta Tahun Grafik 3.3 : Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta...57 Grafik 3.4 : Peranan Sektoral PDRB Kota Yogyakarta Tahun Grafik 3.5 : Pendapatan Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Yogyakarta Grafik 3.6 : Luas Taman dan Jalur Hijau...63 Grafik 3.7 : Luas Ruang Terbuka Hijau...63 Grafik 3.8 : Perusahaan yang Taat Administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air...64 Grafik 3.9 : Perusahaan yang Taat Administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak...64

5 viii Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 ix Daftar Gambar Gambar 1.1 : Website Sistem Informasi Kepegawaian...7 Gambar 3.1 : Kegiatan Pemeriksaan Gizi...34 Gambar 3.2 : Rumah Sakit Jogja Gizi...36 Gambar 3.3 : Sistem Jaringan Drainase...40 Gambar 3.4 : Pengangkutan sampah ke TPA...41 Gambar 3.5 : Kesiapsiagaan Mobil Pemadam Kebakaran...41 Gambar 3.6 : Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam...42 Gambar 3.7 : Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan...45 Gambar 3.8 : Website UPIK...45 Gambar 3.9 : Aktifitas Anak Sekolah...47 Gambar 3.10 : Sekolah yang melayani Pendidikan Inklusif...47 Gambar 3:11 : Pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah...50 Gambar 3:12 : Kemiskinan di Kota Yogyakarta...51 Gambar 3.13 : RTH di Terminal Giwangan...62 Ikhtisar Eksekutif LAKIP Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 ini merupakan laporan capaian kinerja (performance results) selama tahun 2013 yang mendasarkan pada Penetapan Kinerja Tahun 2013 dan sepenuhnya mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode RPJMD merupakan perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi tolak ukur kinerja Pemerintah Daerah dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat Kota Yogyakarta. Berdasarkan pada rentang waktu RPJMD tersebut maka LAKIP 2013 merupakan LAKIP tahun kedua dalam upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD LAKIP Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki dua fungsi utama, pertama sebagai laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders baik di Daerah, Propinsi maupun Pusat. Kedua, LAKIP ini sebagai alat yang strategis untuk mengevaluasi diri dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja kedepan. Melalui LAKIP ini diharapkan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) senantiasa dapat melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan adanya dua fungsi utama ini dapat memperjelas bahwa informasi yang tertuang dalam LAKIP 2013 harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna eksternal dan internal. LAKIP ini secara garis besar memuat perencanaan kinerja (performance plan) dan capaian kinerja (performance results) tahun Perencanaan kinerja pemerintah Kota Yogyakarta tahun 2013 telah diformulasikan dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 2013 yang memuat sasaran strategis yang hendak dicapai selama tahun Sedangkan capaian kinerja merupakan hasil realisasi seluruh program/kegiatan selama tahun 2013 yang diarahkan bagi pencapaian target yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun Sehubungan dengan adanya penambahan indikator kinerja sasaran pada beberapa sasaran strategis maka telah dilakukan revisi terhadap dokumen Penetapan Kinerja Tahun Dengan kata lain LAKIP ini bermaksud untuk menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan pembangunan yang telah dilakukan dilihat dari tingkat capaian dan target sasaran strategis. LAKIP ini juga mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/ kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan. Adapun hasil pencapaian kinerja tahun 2013 berdasarkan pada pencapaian 4

6 x Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 xi (Empat) misi pembangunan dalam RPJMD dan 11 sasaran strategis yang diukur melalui 34 (tiga puluh empat) indikator kinerja sebagaimana tertuang dalam revisi Penetapan kinerja tahun Hasil pencapaian kinerja tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : No Tabel Kategori Pencapaian Indikator Sasaran Strategis Sasaran Strategis Jumlah Indikator Sangat Rendah Ketercapaian Target Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Misi 1 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Tujuan : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas 1 Terwujudnya kelembagaan dan ketata- laksanaan pemerintah daerah yang berkualitas 2 Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah Misi 2 : Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan publik 3 Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau 4 Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai 5 Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik 6 Terwujudnya pendidikan inklusif untuk se- mua Misi 3 : Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto Tujuan : Meningkatkann kesejahteraan masyarakat dengan gerakan Segoro Amarto dalam rangka penanggulangan kemiskinan 7 Terwujudnya peningkatan kualitas ekono- mi masyarakat 8 Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat Misi 4 : Mewujudkan Daya Saing Daerah Yang Kuat Tujuan : Menguatkan daya saing daerah untuk memajukan Kota Yogyakarta 9 Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul 10 Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat 11 Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha Jumlah Berdasarkan pada tabel diatas dapat diuraikan secara rinci bahwa pencapaian kinerja tahun 2013 sebagai berikut: Misi pertama terdiri dari Misi kedua terdiri dari Misi ketiga terdiri dari : 2 sasaran dan 7 indikator sasaran; : 4 sasaran dan 12 indikator sasaran; : 2 sasaran dan 5 indikator sasaran; Misi keempat terdiri dari : 3 sasaran dan 10 indikator sasaran. Capaian sasaran pada misi pertama, sebanyak 4 indikator sasaran mencapai kategori sangat berhasil, 3 indikator belum dapat di ukur. Capaian misi kedua, sebanyak 12 Indikator sasaran telah mencapai kategori sangat berhasil. Capaian misi ketiga, sebanyak 5 indikator sasaran juga telah mencapai kategori sangat berhasil. Sedangkan capaian misi keempat sebanyak 8 (delapan) indikator sasaran telah mencapai kategori sangat berhasil kemudian 2 indikator kategori sedang. Secara keseluruhan bahwa pencapaian kinerja tahun 2013 berdasarkan Kategori pencapaian sasarannya dari 34 indikator sasaran yang diukur adalah sebagai berikut: Capaian dengan kategori sangat tinggi 29 indikator atau 93.54% Capaian dengan kategori sedang 2 indikator atau 6.,45% SSecara umum terlihat bahwa capaian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta selama tahun 2013 menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan dalam RPJMD dan telah memenuhi 11 (sebelas) sasaran strategisnya sebagaimana yang telah ditargetkan. Dalam pelaksanaan pencapaian target indikator kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta juga didukung dengan adanya alokasi anggaran belanja daerah dalam APBD Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp jumlah tersebut telah direalisasi sebesar Rp ,18 atau 89,51%. Dengan demikian dalam konteks pengklasifikasian tingkat keberhasilan diukur

7 xii Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 dari tingkat capaian yang telah ditetapkan, maka secara umum kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta dapat dinyatakan sangat berhasil. Walaupun ada satu indikator sasaran dengan kategori kurang berhasil yaitu pada indikator penilaian audit eksternal dengan target Wajar belum dapat terealisir karena masih dalam proses audit BPK yang akan dimulai pada awal bulan April BAB 1 Pendahuluan Bab 1 berisi : 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah 4. Sistematika Penyusunan

8 2 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun A. Latar Belakang Dalam menjalankan roda pemerintahan di era sekarang ini pemerintahan daerah lebih dituntut untuk mendasarkan pada prinsip-prinsip good govermance, yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Perwujudan good govermance tersebut dilakukan melalui peningkatan aparat negara yang berprestasi, berkinerja tinggi, disiplin, kompeten dan beretika yang semuanya bermuara pada upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai wujud pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah serta mengingat arti pentingnya akuntabilitas kinerja maka salah satu wujud upaya untuk mengetahui dan meningkatkan kinerja pemerintah tersebut adalah dengan penyusunan Laporan Akuntabilitias Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dengan demikian LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good govermance, secara umum LAKIP merupakan dokumen pertanggungjawaban kinerja suatu instansi atas rencana strategis maupun rencana tahunan yang telah disusun oleh Instansi Pemerintah. Melalui LAKIP pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) akan mengetahui keberhasilan ataupun kegagalannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam perspektif yang lebih luas, LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik, sebagaimana telah diamanatkan dalam peraturan perundangan sebagai berikut: 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Kewenangan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/82003 tentang Perubahan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Surat Edaran MENPAN dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014; 8. Peraturan Walikota Nomor 88 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 ini, mengacu pula pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun , berpedoman pada Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun B. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2013 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. LAKIP Pemerintah Kota Yogyakarta tahun 2013 merupakan LAKIP tahun kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode tahun LAKIP tersebut secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja selama tahun 2013, sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Adapun tujuan penyusunan LAKIP Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta selama Tahun Anggaran 2013; 2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta pada Tahun 2013; 3. Hasil evaluasi yang berupa kritik saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta di tahun selanjutnya serta masa yang akan datang; 4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Yogyakarta dengan menerapkan azas transparansi, sistematik dan accountable (dapat dipertanggungjawabkan).

9 4 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun C. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah 1. Kedudukan Pemerintah Kota Yogyakarta Kedudukan Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah sebagai Daerah Otonom, yakni kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Yogyakarta Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Yogyakarta adalah menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di Kota Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah, ada 26 urusan wajib yang diampu oleh 37 SKPD/ Unit Kerja dan 8 urusan pilihan yang diampu oleh 4 SKPD/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan harapan Pemerintah Kota Yogyakarta dapat lebih berperan dan lebih mampu dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip dan semangat otonomi daerah yang bertanggung jawab. Secara rinci urusan dimaksud terdapat pada lampiran I. Selanjutnya untuk melaksanakan urusan Daerah dimaksud telah dijabarkan menjadi tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Yogyakarta yang bertujuan mewujudkan aspirasi masyarakat secara profesional, transparansi, partisipatif dan akuntabel. Adapun tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah, dengan fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah; 2. Pengoordinasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan; 3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah; 4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah ; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Walikota. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah. c. Dinas Daerah Sebagai unsur pelaksana mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan fungsi, sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. d. Lembaga Teknis Daerah Lembaga teknis sebagai unsur penunjang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan Pemerintah Daerah dibidangnya, dengan fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. Penyediaan pelayanan penunjang. 3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Kecamatan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan, dengan fungsi sebagai berikut :

10 6 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; 2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; 3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan; 6. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan; 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan di pemerintahan Kelurahan. f. Kelurahan Pemerintah Kelurahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan dengan fungsi Menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Bagan 1. 1 : Bagan Struktur Organisasi 3. Susunan Organisasi Perangkat Daerah Susunan Organisasi Pemerintah Kota Yogyakarta terdiri dari Sekretariat Daerah yang membawahi 3 Asisten dan 9 Bagian, Sekretariat DPRD, 13 Dinas Daerah, 11 Lembaga Teknis Daerah, 14 Kecamatan dan 45 Kelurahan dan 72 Unit Pelaksana Teknis. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut maka berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2008, Nomor 9 Tahun 2008, Nomor 10 Tahun 2008, Nomor 11 Tahun Susunan kelembagaan ini dilaksanakan secara efektif sejak tanggal 3 Januari 2009 hingga sampai Tahun Sumber : Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta 4. Personil/Pegawai Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD adalah personil/pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang memadai, sesuai dengan analisa jabatan, dan berkompetensi. Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta didukung oleh personil/ pegawai yang terdiri atas pegawai Gambar 1.1 : Website Sistem Informasi negeri sipil (PNS) sebanyak Kepegawaian orang dan tenaga bantuan (naban) sebanyak orang. Dengan dikeluarkannya Peraturan Bersama Tiga Menteri yakni Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri Nomor: 02/SPB/M.PAN.RB/8/2011, Nomor : Tahun 2011 dan Nomor: 141/PMK.01/2011 tanggal 24 Agustus 2011, tentang Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sampai dengan 31

11 8 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Desember Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Kota Yogyakarta sejak diberlakukan moratorium pegawai sampai dengan tahun 2013 tidak mendapatkan formasi pegawai sehingga tidak melakukan proses pengadaan PNS. Untuk memberikan gambaran yang lengkap dan terperinci mengenai keadaan pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta, dapat dilihat melalui website Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg) Kota Yogyakarta. Adapun rincian pegawai secara umum sebagai berikut : Grafik 1.2 : Jumlah Pegawai Dinas-Dinas Daerah Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perhubungan Grafik 1.1 : Jumlah Pegawai Sekretariat Daerah dan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bagian Tata ppemerintahan Bagian Hukum Bagian Organisasi Perekonomian Pengembangan PAD dan Kerjasama Bagian Pengendalian Pembangunan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Perindustrian., Perdagangan., Koperasi Dan Pertanian Dinas Pajak Daerah Dan Pengelolaan Keuangan Dinas Perizinan Dinas Pengelola Pasar Dinas Ketertiban Bagian Teknologi Informasi Bagian Humas dan Informasi Bagian Protokol Bagian Umum Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik 1.3 : Jumlah Pegawai di Lembaga Teknis Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Inspektorat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian Daerah Badan Lingkungan Hidup Badan Pengendali Bencana Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kantor Kesatuan Bangsa Kantor Pengelola Taman Pintar Kantor Arsip dan Perpustakaaan daerah Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kantor Keluarga Berencana Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

12 10 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Grafik 1.4 : Jumlah Pegawai Kecamatan Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik 1.5 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan Keadaan: 31 Desember SD SLTP SLTA AKAD Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Grafik 1.6 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Non Kependidikan berdasarkan Tingkat Pendidikan Keadaan 31 Demsember Kecamatan Gondomanan Kecamatan Jeti Kecamatan Mantrijeron Kecamatan Pakualaman Kecamatan Ngampilan Kecamatan Gondokusuman Kecamatan Gedongtengen Kecamatan Tegalrejo Kecamatan Wirobrajan Kecamatan Kotagede Kecamatan Umbulharjo Kecamatan Mergangsan Kecamatan Kraton Kecamatan Danurejan S.1 S.2 SD SLTP SLTA AKAD S.1 S.2 Grafik 1.7 : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kependidikan/Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan Keadaan 31 Demsember SD SLTP SLTA AKAD S.1 S.2 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta D. Sistematika Penyusunan Sistematika Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 terdiri dari 4(Empat) Bab yaitu sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran Singkat tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika Penyusunan. BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang meliputi RPJMD yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kota Yogyakarta dan Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Menjelaskan pengukuran kinerja, evaluasi analisis akuntabilitas kinerja termasuk keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil serta akuntabilitas keuangan. BAB IV. PENUTUP Memuat kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 dan solusi dalam mengatasi hambatan yang dihadapi guna perbaikan kinerja instansi pemerintah di masa mendatang. Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta

13 14 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penerjemahan yang tepat dan sistematis atas perspektif pembangunan yang berlaku secara nasional sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan dirumuskan dalam bentuk visi, misi kepala daerah dan wakil kepala daerah kedalam tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program pembangunan daerah. Kota Yogyakarta telah menetapkan RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun Tahun 2013 ini merupakan tahap kedua atau tahun kedua Pemerintah Kota Yogyakarta menjalankan periode pemerintahan RPJMD dimaksud merupakan tahap kedua dari Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Yogyakarta Tahun serta mengacu dan diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Dalam merencanakan pembangunan daerah memperhatikan kebijakan dan prioritas pembangunan nasional yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan serta kemampuan daerah. Kebijakan yang perlu diperhatikan khususnya berkaitan dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang harus direncanakan pencapaiannya oleh daerah dan kemudian dilaksanakan. Disamping hal tersebut RPJMD juga memperhatikan RPJMD Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RP- JMD) Tahun Dalam RPJMD tersebut perencanaan pembangunan daerah Pemerintah DIY mengarah pada kemandirian masyarakat berbasis keunggulan daerah. Pada konteks Kota Yogyakarta maka unggulan daerah yang dikembangkan adalah pendidikan dan pariwisata yang menjadi lokomotif perekonomian kota. Sedangkan di tingkat SKPD, RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD dan bersifat indikatif. Bersifat indikatif dalam artian bahwa data dan informasi, baik tentang sumberdaya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana, merupakan indikasi yang hendak dicapai dan fleksibel. Renstra SKPD disusun dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD. Selain itu, RPJMD berfungsi sebagai pedoman manajerial taktis strategis Walikota beserta perangkatnya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat. Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan tahunan maka RPJMD tersebut dijabarkan kedalam perencanaan kinerja tahunan yang memuat sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam periode waktu satu tahun dan strategi yang digunakan untuk mewujudkan pencapaian sasaran tersebut serta tolok ukur dan target kinerja apa saja yang akan digunakan untuk menunjukkan kualitas pencapaian sasaran yang bersangkutan. 1. Visi Pembangunan Kota Yogyakarta Penetapan Visi sebagai bagian dari perencanaan pembangunan merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan pemerintahan karena visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir perencanaan itu. Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana dan bagaimana suatu pemerintahan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi pembangunan Kota Yogyakarta tahun adalah Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, berkarakter dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan Visi Pembangunan Kota Yogyakarta Tahun ini menjadi arah cita cita bagi pembangunan yang secara sistematis sangat berguna bagi penyelenggara pemerintahan daerah dan segenap pemangku kepentingan pembangunan Kota Yogyakarta. 2. Misi Pembangunan Dalam mewujudkan visi pembangunan Kota Yogyakarta tahun tersebut ditempuh melalui 4 (empat) misi pembangunan beserta pokok-pokok penjelasannya sebagai berikut : 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih Memperkuat tata kelola pemerintahan Kota Yogyakarta yang baik, bersih, berkeadilan, demokratis, dan berlandaskan hukum. 2. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas Mewujudkan pendidikan untuk semua (inklusif); Mewujudkan Kota Yogyakarta Sehat; Memperkuat pembangunan sarana dan prasarana yang berkualitas dan aksesibel bagi seluruh warga Yogyakarta termasuk warga yang mempunyai perbedaan kemampuan (difabel). 3. Mewujudkan pemberdayaan masyarakat dengan gerakan Segoro Amarto Mengembangkan ekonomi kerakyatan; Memperkuat masyarakat Kota Yogyakarta yang toleran, inklusif, ber-

14 16 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun moral, beretika, beradab dan berbudaya; Memasyarakatkan dan membudayakan gerakan Segoro Amarto. 4. Mewujudkan daya saing daerah yang kuat Memperkuat Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan yang berkualitas, berkarakter, dan inklusif; Memperkuat dan mengembangkan keterpaduan Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata, Kota Budaya dan Kota Perjuangan; Memperkuat daya saing Kota Yogyakarta yang unggul dalam pelayanan jasa; Memperkuat Kota Yogyakarta yang nyaman dan ramah lingkungan; Memperkuat Kota Yogyakarta yang aman, tertib, bersatu dan damai. 3. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Berdasarkan pada visi dan misi pembangunan daerah Kota Yogyakarta tahun maka disusun tujuan pembangunan selama lima tahun kedepan sebagai berikut: 1. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas dengan sasaran: Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas; Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik, dengan sasaran : Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua; Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau; Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai; Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik. 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan gerakan Segoro Amarto dalam rangka penanggulangan kemiskinan, dengan sasaran : Terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat; Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat. 4. Menguatkan daya saing daerah untuk memajukan Kota Yogyakarta Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul; Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat; Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha. Berikut dapat dilihat keterkaitan ataupun kesinambungan antara Visi, Misi, Tujuan dan sasaran sebagai berikut: Visi Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, berkarakter dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan. Tabel 2.1 : Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Misi Tujuan Sasaran Mewujudkan penyelenggaraan Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang berkualitas Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas Mewujudkan pemberdayaan masyarakat dengan gerakan Segoro Amarto Mewujudkan daya saing daerah yang kuat Meningkatkan kualitas pelayanan public Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan gerakan Segoro Amarto dalam rangka penanggulangan kemiskinan Menguatkan daya saing daerah untuk memajukan kota Yogyakarta B. Indikator Kinerja Utama ( IKU) dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik Terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat Terwujudnya peningkatan kualitassosial masyarakat Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Menjadi kewajiban instansi

15 18 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun dan pemerintah untuk menetapkan indikator kinerja utama secara formal untuk masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang. Dengan ditetapkannya IKU secara formal, maka akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian satu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang dipergunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Merujuk pada Permen PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Pemerintah Kota Yogyakarta telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU ini sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Penetapan IKU secara teknis dirumuskan dengan memilih indikator-indikator sasaran yang terdapat pada RPJMD Kota Yogyakarta, sekurang-kurangnya berupa indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi yang didukung dengan IKU pada unit kerja/skpd sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran (output). Indikator Kinerja Utama ini merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing unit kerja dilingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menyusun rencana kerja, menyusun rencana kinerja tahunan, menyusun dokumen penetapan kinerja, evaluasi pencapaian kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja. Oleh karena itu, antara indikator kinerja pada tingkat Pemerintah Kota Yogyakarta dan unit kerja/skpd harus selaras satu dengan yang lainnya. Bentuk keselarasan tersebut terlihat adanya kesamaan indikator kinerja pada sasaran tingkat Pemerintah Kota Yogyakarta dan SKPD/unit kerja, serta berupa indikator kinerja sasaran pada unit kerja SKPD/unit kerja yang saling memberikan kontribusi atas terpenuhinya indikator kinerja pada tingkat Pemerintah Kota Yogyakarta. Berdasarkan evaluasi LAKIP Tahun 2012 dari Tim Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, IKU Pemerintah Kota Yogyakarta berdasarkan pada Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 453/Kep/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta perlu penambahan indikator kinerja pada beberapa sasaran strategis. Untuk itu telah ditindaklanjuti dengan melakukan perubahan IKU melalui Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor: 371/KEP/2013 tentang Penetapan Kinerja Utama Tahun Di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta baik dari segi format maupun penambahan beberapa indikator kinerja pada sasaran strategis. Adapun perbandingan target IKU pada tahun pertama(2012) dengan target pada tahun ke-5 (2016) RPJMD yaitu sebagai berikut : Tabel 2.2 : Target IKU pada Tahun Pertama (2012) dan Tahun Kelima (2016) RPJMD No Sasaran Strategis Indikator Kinerja I II III Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Opini Laporan Keuangan oleh Auditor Eksternal Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKP- PD) Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Angka Kematian Ibu Per Seratus Ribu Kelahiran Hidup Angka Kematian Bayi Per Seribu Kelahiran Hidup Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau IV Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai V Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik Target Tahunan CC B WTP Sangat Tinggi Wajar Sangat Tinggi Angka Harapan Hidup (Tahun) 73,5 73,5 Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit 150, ,9 6,7 7,95% 8,% Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 79,2 80 Persentase Cakupan Sistem Jaringan 100% 100% Drainase Skala Kawasan Dan Skala Kota Persentase Cakupan Sistem Air 12,5% 18% Limbah Skala Komunitas/Kawasan/Kota Persentase Volume Sampah Yang 73% 80% Terangkut Ke Tempat Pembuangan Akhir Persentase Cakupan Pelayanan 100% 100% Kesiapsiagaan Dan Pengendalian Bencana Kebakaran Persentase Cakupan Pelayanan 100% 100% Kesiapsiagaan Dan Penanganan Bencana Alam Indeks Kepuasan Masyarakat 73,7 74,9

16 20 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Presentase Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi Dan Keluhan (UPIK) VI Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua Target Tahunan % 94% Angka Melek Huruf 98% 98,30% Angka Partisipasi Sekolah (APS) 91% 97% Persentase Jumlah Sekolah Yang 8,25% 9,2% Melayani Pendidikan Inklusi VII Terwujudnya peningkatan Pendapatan Perkapita (Rp) kualitas ekonomi masyarakat Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) VIII Terwujudnya peningkatan Angka Kemiskinan 9,2% 8,4% kualitas sosial masyarakat Tingkat Intensitas Pengendalian 40.03% 22.03% Frekuensi Konflik Sosial Yang Ditimbulkan Karena Isu SARA dan Kesenjangan Sosial IX Terwujudnya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia 79,52-79,57 79,60-79,65 kualitas sumber daya manusia yang unggul Tingkat Kelulusan Ujian Nasional 87% 99% (UN/UNPK) Angka Pengangguran Terbuka 9,25%-.05% 8,1%-5,75% X Terwujudnya perekonomian Pertumbuhan Ekonomi 4,85%-,15% 5,2%-5,5% daerah yang kuat Inflasi 4,5% - 5% 5%-6% XI Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha Berwawasan lingkungan Pendapatan Pajak Dan Retribusi Daerah Persentase Penerbitan Izin Sesuai Standar Operasional Prosedur Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau Kota Milyar Milyar 100% 100% 90% 94%.32,9% 35,30% No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Persentase Usaha yang Mentaati Persyaratan Administrasi Dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air Dan Udara Target Tahunan % 100% Dengan demikian penetapan IKU ini menjadi acuan untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kota Yogyakarta yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Mendasarkan pada RPJMD Pemerintah Kota Yogyakarta, telah menetapkan sebanyak 4 (empat) Tujuan dengan 11 Sasaran Strategis. Untuk mencapai target kinerja sasaran tahun 2013 maka Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyusun RKT tahun 2013 pada akhir tahun Rencana Kinerja tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta ini adalah dukumen perencanaan kinerja untuk mengarahkan pencapaian sasaran strategis dan target kinerja khususnya dalam penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Yogyakarta tahun Secara rinci RKT Pemerintah Kota Yogyakarta tahun 2013 dapat dilihat pada lampiran V, dokumen ini tidak dilakukan revisi sebagaimana dokumen IKU Pemerintah Kota Yogyakarta karena RKT ini akan lebih ditegaskan dan dituangkan dalam dokumen perjanjian yaitu Penetapan Kinerja (PK). D. Penetapan Kinerja(PK) Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan umum disusunnya Penetapan Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi; Peningkatan kualitas pelayanan publik; Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan ke-

17 22 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun beradaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi. Untuk itu, penyusunan Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada RP- JMD Tahun dan IKU Pemerintah Kota Yogyakarta, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013, dan dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2013, serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun Target Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi komitmen bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mencapainya dalam Tahun Penetapan Kinerja Tahun 2013 dimaksud disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010, tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. Sehubungan dengan adanya penambahan beberapa indikator kinerja pada IKU Pemerintah Kota Yogyakarta maka indikator yang tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013 sebagaimana yang telah disampaikan kepada Bapak Presiden RI lewat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI melalui Surat Walikota Yogyakarta Nomor: 130/953 tanggal 2 Maret 2013, maka Pemerintah Kota Yogyakarta telah pula melakukan revisi terhadap penetapan Kinerja tahun 2013 pada tanggal 4 Desember 2013 dengan penambahan indikator kinerja pada beberapa sasaran strategis. Adapun revisi Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 di maksud dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.3 : Penetapan Kinerja Tahun 2013 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target I Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi B pemerintah daerah yang Pemerintah Kota Yogyakarta berkualitas Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor wajar Eksternal Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Tingggi Pemerintah Daerah (EKPPD) II Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan Angka Harapan Hidup (Tahun) 73,5 masyarakat Angka Kematian Ibu Per Seratus Ribu Kelahiran Hidup 134 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Angka Kematian Bayi Per Seribu 8,4 Kelahiran Hidup Prevalensi Gizi Buruk Dan Gizi 9,08 % Kurang III Terwujudnya pelayanan kesehatan yang Indeks Kepuasan Layanan Rumah 71 bermutu dan terjangkau Sakit Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 79,4 IV Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai V Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik VI Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua VII Terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat VIII IX Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul Persentase Cakupan Sistem Jaringan Drainase Skala Kawasan Dan 100% Skala Kota Persentase Cakupan Sistem Air 14,7% Limbah Skala Komunitas/Kawasan/ Kota Persentase Volume Sampah Yang 76% Terangkut Ke Tempat Pembuangan Akhir Persentase Cakupan Pelayanan 100% Kesiapsiagaan Dan Pengendalian Bencana Kebakaran Persentase Cakupan Pelayanan Kesiapsiagaan Dan Penanganan Ben- 100% cana Alam Indeks Kepuasan Masyarakat 74 Presentase Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan Masyarakat Lewat 91% Unit Pelayanan Informasi Dan Keluhan (UPIK) Angka Melek Huruf 98,10% Angka Partisipasi Sekolah (Aps) 91% Persentase Jumlah Sekolah Yang 8.50% Melayani Pendidikan Inklusi Pendapatan Perkapita (Rp) Jumlah Koperasi Aktif 460 Jumlah Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Angka Kemiskinan 9% Tingkat Intensitas Pengendalian Frekuensi Konflik Sosial Yang Ditimbulkan Karena Isu SARA Dan Kesenjangan Sosial Indeks Pembangunan Manusia 79,54-79,59

18 24 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tingkat Kelulusan Ujian Nasional 90% (UN/UNPK) Angka Pengangguran Terbuka 8,8%- 5.95% X Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat XI Terwujudnya daya dukung pengembangan usaha berwawasan lingkungan Pertumbuhan Ekonomi 4,92%- 5,8% Inflasi 4,5% 5,5 % Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah Persentase Penerbitan Izin Sesuai Standar Operasional Prosedur Persentase Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan (K3) Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau Kota Persentase Usaha yang Mentaati Persyaratan Administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air dan Udara milyar 100% 91% 33,50 % Jumlah Anggaran tahun 2013 :Rp ( satu trilyun tiga ratus tujuh puluh tujuh milyar empat ratus empat belas juta delapan ratus dua puluh ribu tiga ratus sembilan puluh empat rupiah) 85% BAB 3 Akuntabilitas Kinerja Bab 3 berisi : 1. Pengukuran Capaian Kinerja 2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 3. Akuntabilitas Keuangan 4. Capaian Prestasi dan Penghargaan

19 26 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 A. Pengukuran Kinerja Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta pada tahun 2013 mendasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2013 dengan realisasinya. Pengukuran Kinerja ini dilakukan dalam rangka untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, Berkarakter dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan. Guna mempermudah interpretasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran Pemerintah Kota Yogyakarta tersebut digunakan skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir Tabel VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomot 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagai berikut: Tabel 3.1: Skala Nilai Peringkat Kinerja No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010 Adapun tingkat capaian kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta pada Tahun 2013 berdasarkan hasil pengukurannya diatas dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut: Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Tabel 3.2: Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 1. Terwujudnya kelembagaan dan 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah B Belum diketahui - ketatalaksanaan Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta yang berkualitas 2. Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal Wajar Proses Audit BPK - 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Tinggi Belum diketahui - Pemerintah Daerah ( EKPPD) 2. Terwujudnya Peningkatan Derajat 1 Angka Harapan Hidup (Tahun) 73, * 100 % Kesehatan Masyarakat 2 Angka Kematian Ibu Per Seratus Ribu Kelahiran 134 7(109,3/ KH) 100,18% hidup 3 Angka Kematian Bayi Per Seribu Kelahiran 8,4 51(11.57/1000KH) 99,62% Hidup 4. Prevalensi Gizi Buruk dan gizi Kurang 9,08% 7.33% 100,19% 3 Terwujudnya pelayanan kesehatan 1 Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit 71 75,97 107% yang bermutu dan terjangkau 2 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan 79, % 4 Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan yang memadai 1 Persentase cakupan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota 2 Persentase cakupan sistem air limbah skala komunitas/ kawasan/ kota 3 Persentase volume sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir 4 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan pengendalian bencana kebakaran 5 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan penanganan bencana alam 100% 91,53% 91,53% 14.7% 14.79% 100,61% 76% 71.72% 94,37% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

20 28 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 5 Terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik 6 Terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua 7 Terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat 8 Terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat 9 Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul 10 Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat 1 Indeks Kepuasan Masyarakat 74 74,29 100,39% 2 Presentase tindak lanjut penanganan pengaduan masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (Upik) 91,% 95,74% 105,21% 1 Angka melek huruf 98,10% 98,10% 100% 2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 91% 92% 101,10% 3 Persentase jumlah sekolah yang melayani 8,50% 8,24% 96,94% pendidikan inklusi 1 Pendapatan Perkapita (Rp) Rp. Rp * 100% Jumlah koperasi aktif ,30% 3. Jumlah Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ,16% (UMKM) 1 Angka kemiskinan 9% 9% 100% 2 Tingkat Intensitas pengendalian Frekuensi Konflik Sosial Yang Ditimbulkan Karena Isu SARA dan Kesenjangan Sosial 37.3% 40% % 1 Indeks Pembangunan Manusia 79,54-79,59 80,2 * 100,77% 2 Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) 90% 86% 96% 3 Angka Pengangguran terbuka 8,8%-5,95% 6,57% 100% 1 Pertumbuhan Ekonomi 4,92% - 5,8% 6,03% 103,97% 2 Inflasi 4,5 % 5,5% 7,32% 66,91% 3 Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah milyar Rp ,63% Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian 11 Terwujudnya daya dukung 1 Persentase penerbitan izin sesuai Standar 100% 100% 100% pengembangan usaha Operasional Prosedur 2 Persentase penyelesaian pelanggaran ketertiban, 91% 97.09% 106,69% ketentraman dan keindahan (K3) 3 Persentase luasan Ruang Terbuka Hijau Kota 33,50% 33,68% 100,54% 4 Persentase Usaha yang mentaati persyaratan administrasi dan Teknis Pencegahan Pencemaran air dan Udara 85% 62% 72,94% (*) angka sementara Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat dilihat lebih terinci lagi pada matriks pengukuran kinerja dalam lampiran I.

21 30 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran kinerja diatas dilakukan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang telah ditargetkan. Hingga akhir tahun 2013 yang merupakan tahun kedua RPJMD , Pemerintah Kota Yogyakarta secara bertahap dan konsisten telah berupaya untuk mewujudkan misi dan tujuannya melalui sebelas 11(sebelas) sasaran strategis dan 34 (tiga puluh empat) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam IKU maupun Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta. Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja dari 11 (sebelas) sasaran strategis Pemerintah Kota Yogyakarta pada Tahun 2013 tersebut adalah sebagai berikut: Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah Yang Berkualitas Sasaran strategis 1 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi pertama sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih dan juga untuk mencapai tujuan: Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berkualitas. Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Bagian Tata Pemerintahan dan Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan ( DPDPK,). Untuk mengukur sasaran pertama ini terdapat 3 indikator sasaran. Berikut pengukuran capaian kinerja sasaran terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas tersaji pada tabel 3.3 berikut dibawah ini : Tabel 3.3 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1.1 Tahun 2013 No Indikator Kinerja Realisasi 2012 Target Realisasi % Capaian 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja CC B Belum diketahui - Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta 2. Opini Laporan keuangan oleh WTP Wajar Proses Audit - auditor eksternal BPK 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Sangat Tinggi Tinggi Belum diketahui - Pemerintah Daerah (EKPPD) Rata-rata Capaian Kinerja - Terlihat dari tabel 3.3 diatas pada sasaran pertama ini 3 indikator sasaran tersebut belum dapat diketahui hasilnya pada saat LAKIP Tahun 2013 disusun. Hal ini disebabkan karena ketiga indikator masih dalam proses penilaian dari Pemerintah pusat yaitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan Pemeriksa Keuangan serta Menteri Dalam Negeri. 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Dua tahun berturut hasil evaluasi LAKIP tahun 2011 dan 2012 memperoleh nilai dengan kategori CC. Meskipun demikian nilai akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan sebesar 2,16 yaitu pada tahun 2011 memperoleh nilai sebesar 55,17 dan pada tahun 2012 sebesar 57,33. Hasil penilaian tersebut mencerminkan bahwa Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. 2. Opini Laporan keuangan oleh auditor eksternal Opini Laporan keuangan oleh auditor eksternal ketika LAKIP ini disusun juga masih dalam proses audit BPK sehingga belum dapat diketahui hasil capaiannya. Namun demikian Pemerintah Kota Yogyakarta dalam kurun waktu 5 tahun berturut-turut sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 hasil audit BPK dinyatakan Wajar Tanpa pengecualian (WTP). 3. Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKP- PD) Sebagai salah satu alat untuk mengukur keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia setiap tahun melaksanakan Evaluasi terhadap Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah. Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: tanggal 24 Maret 2014, tentang Penetapan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2012, Pemerintah Kota Yogyakarta memperoleh skor sebesar dengan peringkat 15 (lima belas) tingkat Nasional untuk kategori Pemerintah Ko ta. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

22 32 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Tabel 3.4 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No. Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta 2. Opini Laporan keuangan oleh auditor eksternal 3 Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) CC Belum diketahui B WTP Proses audit BPK Wajar Sangat tinggi Belum diketahui Sangat tinggi Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini : Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas di dukung dengan pelaksanaan reformasi birokrasi yang di lakukan secara bertahap melalui arahan oleh Tim Manajemen Perubahan kepada SKPD di lingkungan Pemerintah kota Yogyakarta serta mendorong seluruh elemen di Pemerintah Kota Yogyakarta untuk ikut berkomitmen dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi dalam membangun budaya kerja yang lebih baik; Hambatan/Masalah : Untuk pencapaian target nilai akuntabilitas kinerja (LAKIP) maupun LPPD masih belum optimalnya sistem manajemen di Pemerintah Kota Yogyakarta. Hasil evaluasi LAKIP,LPPD belum digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan kebijakan dalam melaksanakan program dan kegiatan pada tahun berikutnya; Strategi / upaya pemecahan masalah: Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pendampingan baik dalam memberikan pemahaman tentang sistem manajeman akuntabilitas kepada pimpinan SKPD/Unit kerja maupun dalam penyusunan dokumen pelaporan. Untuk penyusunan LAKIP, pendampingan dilaksanakan dengan narasumber dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia sedangkan dalam penyusunan laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah pendampingan dilaksanakan dengan narasumber dari BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembanguanan) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta Sasaran Strategis 2 Terwujudnya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Sasaran strategis 2 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas. dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Sasaran ini didukung oleh Dinas Kesehatan. Untuk mengukur sasaran ke tiga tersebut ada 4 (empat) indikator sasaran dan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 99,99% dengan kategori predikat Sangat Tinggi. Hasil pengukuran sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau adalah sebagai berikut: No Tabel 3.5 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2 Indikator 1 Angka Harapan Hidup (Tahun) 2 Angka Kematian ibu per Seratus Ribu Kelahiran Hidup 3 Angka Kematian Bayi per Seribu Kelahiran Hidup 4 Angka Kematian Bayi per Seribu Kelahiran Hidup Rata-rata Capaian Kinerja *angka sementara 1. Angka Harapan Hidup Realisasi Tahun Target Realisasi Capaian 73,5 73,5 73,5* 100% 7(150,3/ KH) 134 9(109.3/ KH) 100,18% 45(10.9/1000) (11,57/1000KH) 99,62% 45(10.9/1000) (11,57/1000KH) 99,62% 99,99% Angka harapan hidup mengambarkan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah karena semakin baik kesehatan seseorang maka kecenderungan untuk hidup lebih lama dan semakin buruk kesehatan akan semakin dekat dengan kematian walaupun hal tersebut tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan. Angka harapan hidup di kota Yogyakarta merupakan angka harapan hidup tertinggi dikota Indonesia sehingga angka 73,5 tahun tersebut selalu dipertahankan. 2. Angka Kematian Bayi per Seratus Ribu Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding tahun Tahun 2013 jumlah kematian Ibu 9 orang (204,3/ KH)sedang tahun

23 34 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun jumlah kematian ibu 7 orang (150.3/ ). Jumlah kematian ibu sebanya 9 orang, 5 orang diantarannya adalah penduduk dengan KTP Kota Yogyakarta tetapi tidak berdomisili di kota Yogyakarta Sehingga 5 ibu hamil tersebut tidak terdata, tidak terpantau maupun tidak mendapat pelayanan kesehatan di Kota Yogyakarta sebelum melahirkan sedangakan 4 kasus kematian ibu yang ber-ktp dan domisili di Kota Yogyakarta dari hasil audit maternal perinatal keterlambatan penanganan difasilitas rujukan. 3. Angka Kematian Bayi per Seribu Kelahiran Hidup Jumlah Kematian Bayi tahun 2013 juga mengalami peningkatan dari jumlah kamatian bayi 45 bayi. Pada tahun 2012 menjadi 51 bayi pada tahun 2013 berdasarkan hasil audit material maternal parinatanal kematian bayi diebabkan antara laintingkat capaian indikator kinerja sasaran per tahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun sebagai berikut : Keterbatasan prasarana Rumah Sakit rujukan untuk penanganan intensif bayi baru lahir Keterlambatan deteksi tanda gawat janin Permasalahan gizi pada ibu hamil Anemia dan KEK ibu hamil masih tinggi Permasalahan gizi pada remaja. 4. Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang Gambar 3.1 : Kegiatan Pemeriksaan Gizi Prevelensi Gizi buruk pada tahun 2013 mengalami penurunan di banding tah2 dari 103 orang turun menadi 90 orang pada tahun 2013 berbagai upaya telah dilakukan pemerintah kota Yogyakarta salah satunya adanya Rumah Pemulihan Gizi sebagai pemberian layanan komprehensif panangan masalah gizi di Kota Yogyakarta. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.6 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 2 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No Indikator Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target Angka Harapan Hidup ,5 73,5 (tahun) 2 Angka Kematian ibu per 7(150,3/ KH) 7(109.3/ KH) 102 Seratus Ribu Kelahiran Hidup 3 Angka Kematian Bayi per 45(10,9/1000KH) 51(11,57/1000KH) 6,7/1000KH Seribu Kelahiran Hidup 4 Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang 7,95% 7,33% 8% *angka sementara Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Hambatan/masalah : Masih ada ibu hamil yang belum memahami arti pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak dini, beberapa ibu hamil memeriksakan kehamilan setelah memasuki usia kehamilan trimester 3; Program Perencanaan Pertolongan Persalinan dan Penanganan Komplikasi (P4K) yang digerakkan oleh kader belum optimal sehingga masih memungkinkan terjadi kasus kematian ibu melahirkan; Pemantauan status Gizi Cukup sulit karena beberapa orangtua/ keluarga tidak membawa anaknya ke Puskesmas; Masih ada ibu hamil yang belum mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Strategi Pemecahan Masalah: Penguatan koordinasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan pelaksanaan upaya pemberdayaan gizi masyarakat serta upaya keehatan keluarga reproduksi; Pemberian bantuan stimulan PMT pemulihan bagi ibu hamil resiko tinggi dan balita gizi buruk memberi dampak pemulihan terhadap kondisi ibu hamil dan balita yang mengalami penurunan gizi; Pendamping ibu hamil oleh kader dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Sasaran Strategis 3 Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Dan Terjangkau Sasaran strategis 3 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi kedua

24 36 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Sasaran ini didukung oleh Dinas Kesehatan, RSUD Jogja dan Kantor Keluarga Berencana. Untuk mengukur sasaran ke tiga tersebut ada 2 (dua) indikator sasaran dan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 102%dengan kategori predikat Sangat Tinggi. Hasil pengukuran sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau adalah sebagai berikut: No Tabel 3.7 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3 Indikator 1 Indeks Kepuasan Pelayanan Rumah Sakit 2 Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Realisasi Tahun 2013 Tahun 2012 Target Realisasi Capaian 75, ,97 107% % Rata-rata Capaian Kinerja 102% Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: 1. Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit adalah gambaran persepsi masyarakat atas kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta sebagai instansi pelayanan publik. Karena pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem yang komponennya saling berhubungan, berkaitan dan saling mempengaruhi dalam Gambar 3.2 : Rumah Sakit Jogja Gizi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga institusi pelayanan publik yg memberikan layanan kesehatan harus dapat mewujudkan pelayanan yang bemutu agar berkualitas dan memberikan kepuasan pasien. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien tersebut, dilakukan survei kepuasan layanan rumah sakit yang ditujukan kepada masyarakat sehingga memberikan nilai berupa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Kenaikan 0,5 terdapat pada prosedur pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kepastian biaya pelayanan dan kenyamanan pelayanan. 2. Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Indeks kepuasan layanan Kesehatan adalah gambaran persepsi masyarakat atau kualitas layanan kesehatan di Puskesmas se-kota Yogyakarta. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung dilakukan survey kepuasan layanan kesehatan di Puskesmas yang di tujukan pengguna layanan Puskesmas, dan hasil survey tersebut diolah dan hasilnya indeks Kepuasan masyarakat. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.8 : Capaian indikator sasaran strategis 3 terhadap target kinerja RPJMD tahun No Indikator 1 Indeks Kepuasan Layanan Rumah Sakit Realiasasi 2012 Realisasi 2013 Target ,52 75, Indeks Kepuasan Layanan Kesehatan Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini sebagai berikut : Pemerintah Kota Yogyakarta sangat berkomitmen dalam peningkatan sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi bangunan beberapa Puskesmas yang lebih baik karena adanya pembangunan kembali gedung Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah serta penyediaan alat-alat kesehatan yang ada di Puskesmas maupun di RSUD yang semakin lengkap dan canggih dengan tujuan memberikan kenyamanan dalam pelayanan kepada masyarakat. Selama tahun 2013 RSUD Kota Yogyakarta telah berupaya menyederhanakan prosedur pelayanan seperti diberlakukannya mesin antrian, adanya petugas customer service, pemisahan loket pendaftaran pasien umum dan pasien jaminan kesehatan; Penambahan tenaga untuk melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan RSUD dengan mengontrak medis, paramedis dan administrasi untuk melakukan pelayanan kesehatan; Di kembangkannya managemen mutu di Puskesmas dan tata pengelolaan keuangan Badan Layanan Unit Daerah di 8 Puskesmas; Kesadaran individu, kelompok dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah rumah tangga yang menerapakan Pola Hidup Bersih dan Sehat PHBS meningkat dibandingkan tahun sebelumnya; Pembinaan untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas

25 38 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun (medis dan paramedis) oleh dokter spesialis dilaksanakan secara terintegrasi antar program; Pelayanan konsultasi psikologi klinis dan Pelayanan Kesehatan Tradisional komplementer di Puskesmas; Standart mutu istiyankes dan instrumen monitoring mutu istiyankes telah disusun untuk pemantauan mutu pelayanan kesehatan sehingga mutu pelayanan kesehatan lebih terjamin; Pemberian Pelayanan Kegawatdaruratan medis secara cepat melalui Kegiatan YES 118 dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang bekerja sama dengan PMI Kota Yogyakarta dan RS pemerintah maupun RS swasta, dapat mempercepat akses menuju pelayanan kesehatan ( RS ); Pemberian jaminan kesehatan kepada masyarakat Kota Yogyakarta sebagai tanggung jawab Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap kekurangan quota dari Jamkesos dan Jamkesmas bagi masyarakat miskin dan Rentan miskin yang bermanfaat untuk rawat jalan dan rawat inap di RS Pemerintah dan RS swasta serta adanya kesadaran masyarakat miskin untuk berobat ke pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan rawat inap. Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan jaminan kesehatan kepada pengurus RT, RW, LPMK, PKK, Kader Kesehatan, GTT, pengelola tempat ibadah, kominitas Segosegawe, YES 118, kelompok khusus, pegawai tidak tetap/ tenaga bantuan. Pelaksananan Kegiatan tersebut didukung dengan adanya Peraturan Walikota tentang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah (PJKD) yang mempunyai tugas pokok fungsi memberikan pelayanan jaminan kesehatan kepada masyarakat. Penyelengaraan jaminan kesehatan masyarakat di Pemerintah Kota Yogyakarta direncanakan akan menuju universal coverage. Kondisi Prasarana dan sarana di Puskesmas semakin membaik Penambahan tenaga dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di puskesmas dan Dinas Kesehatan Melalui pengangkatan tena kontrak baik tenaga medis, paramedis maupun administrasi. Adanya pengembangan kegiatan manajemen mutu di Puskesmas maupun administrasi BLUD di 8 Puskesmas. Hambatan/masalah : Adanya beberapa sarana kesehatan yang masih dalam proses pembinaan untuk memenuhi persyaratan mutu mimimal; Sistem informasi kesehatan dan teknologi informasi yang seharusnya dapat memperjelas prosedur pelayanan dan meningkat kecepatan pelayanan belum berjalan sebagaimana mestinya. Pengadaan obat oleh UPT Farmasi dan Alkes belum dapat mengakomodir semua kebutuhan obat di Puskesmas yang terlalu banyak jenisnya. Strategi/ upaya pemecahan permasalan. Perlu di tingkatkan fasilitas maupun metode promosi kesehatan; Perlu optimalisasi peran lintas sektor dalam bidang kesehatan; Optimalisasi Perda Nomor 2 Tahun 2008 tentang Izin Penyelenggaraan Sarana dan Tenaga Kesehatan. Penyiapan sarana dan prasaran untuk mendukung pelayanan Puskesmas berbasis sistem online Penyusunan SOP perencanaan kebutuhan obat Puskesmas. Sasaran Strategis 4 Terwujudnya Sarana Dan Prasarana Perkotaan Yang Memadai Sasaran strategis 4 ini juga merupakan salah satu pendukung pencapaian misi kedua yang tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Pencapaian misi ini didukung secara terpadu oleh beberapa SKPD yaitu: Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Lingkungan Hidup dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Untuk mengukur sasaran ke-4 ( empat) tersebut ada 5 (lima) indikator kinerja sasaran menunjukkan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 97,30% dengan kategori predikat Sangat Baik. Hasil pengukurannya terilustrasikan dalam tabel berikut: No Tabel 3.9 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4 Indikator 1 Persentase cakupan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota 2 Persentase cakupan sistem air limbah skala komunitas/ kawasan/kota 3 Persentase volume sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Realisasi Target Realisasi Capaian 100% 100% 91,53% 91,53% 12,5% 14.7 % 14.79% 100,61% 68% 76% 71.72% 94,37%

26 42 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Gambar 3.6 : Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam anganan bencana alam yaitu kasus bencana yang tertangani dalam waktu tanggap dibanding jumlah kasus bencana. Waktu tanggap penanganan bencana belum bisa ditentukan karena SPM penanggulangan bencana belum ditetapkan. Meskipun belum ada standar waktu tanggap penanganan bencana BPBD Kota Yogyakarta secepatnya akan melaksanakan penanggulangan bencana sehingga tidak sampai ada korban jiwa dan meminimalkan korban harta benda. Indikator sasaran kedua yaitu Persentase kerusakan akibat bencana dan kebakaran yang direhabilitasi dan direkonstruksi yaitu bahwa BPBD Kota Yogyakarta baru dibentuk tanggal 1 Januari 2013 dengan tugas pokok dan fungsi rehabilitasi dan rekonstruksi yang belum dapat dilaksanakan oleh BPBD Kota Yogyakarta karena anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi belum ada. Namun demikian Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana bisa dilaksanakan dengan kerjasama SKPD terkait. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.10 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 4 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No. Indikator Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target Persentase cakupan sistem jaringan 100% 91,53% 100% drainase skala kawasan dan skala kota 2 Persentase cakupan sistem air limbah 12,5% 14,79% 18% skala komunitas/kawasan/kota 3 Persentase volume sampah yang 68% 71,72% 80% terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir 4 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan 100% 100% 100% dan pengendalian bencana kebakaran. 5 Persentase cakupan pelayanan kesiapsiagaan dan penanganan bencana alam 100% 100% 100% Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini : Penyediaan fasilitas pengurangan sampah di Kota Yogyakarta tidak hanya di sediakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tetapi juga dibentuk Bank Sampah yang di kelola oleh masyarakat. Pada tahun 2013 ini jumlah Bank Sampah mengalami peningkatan yang cukup tinggi dengan bertambah sebanyak 92 Bank Sampah menjadi 153 Bank Sampah di tahun 2013 atau meningkat sebesar 150% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan jumlah Bank Sampah sebanyak 61 Bank Sampah; Adanya 2 pos induk bencana balaikota dan pos bencana di jalan kyai mojo. Setiap post di dukung oleh petugas orperasional yang siaga 24 jam dan di lengkapi mobil pemadam kebakaran dan peralatan pemadam kebakaran maupun bencana yang cukup memadai; Dalam penanggulangan bencana alam memasang alat peringatan dini ( early warning sistem ) EWS yang di pasang sepanjang sungai Code dan pemasangan 2 alat telemetri ( alat pengukur ketinggian air sungai ). Pemerintah kota juga memilikin pos pantau banjir di desa ngetak kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Dalam penanggulangan pemerintah kota di bantu oleh komunitas bencana yang ada di Kota Yogyakarta. Dalam peningkatan kapasitas komunitas bencana BPBD menyelenggarakan pelatihan penanggulangan bencana bagi komunitas bencana; Kesadaran warga yang cukup tinggi dalam merawat dan memelihara sarana dan prasarana umum yang ada. Hambatan/masalah : Fasilitas pengurangan sampah yang ada di Kota Yogyakarta masih sebatas kelompok-kelompok kecil-kecil atau tingkat RT atau RW; Lokasi kejadian sulit dijangkau dengan mobil pemadam kebakaran; Keterbatasan personil/petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta yang berkualitas; Belum terbentunya Search And Rescue (SAR) Kota Yogyakarta atau pasukan khusus bencana; Lalu Lintas semakin padat sehingga menghambat laju perjalanan mobil pemadam kebakaran dan adanya lintasan pintu kereta api mengurangi juga mengurangi kecepatan dalam menangani bencana; Pengetahuan dan kesadaran tanggap bencana masyarakat dalam penanggulangan bencana masih kurang; Strategi /upaya penyelesaian masalah: Peningkatan SDM dalam menangani penanggulangan bencana alam melalui pelatihan yang terjadwal; Memperbaiki sistem pembuangan dan pengangkutan sampah, serta meningkatkan pengelolaan sampah mandiri dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, Recycle) di masyarakat guna mengurangi timbulan sampah dan jumlah sampah yang dibuang ke TPA;

27 44 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Fasilitas pengurangan sampah komunal IPST di Nitikan yang akan difungsikan dan dioperasikan secara optimal, dengan menyempurnakan bangunan IPST dan menambahkan beberapa peralatan pengolahan sampah serta memperkerjakan tenaga teknis operasional dan satpam untuk keamanan; Dibutuhkan adanya koordinasi untuk pembentukan kelompok komunal dengan lingkup yang lebih luas; Peningkatan SFM dengan pendidikan dan pelatihan; Mengoptimalkan personil yang ada dengan melibatkan petugas pemadam kebakaran dan komunitas bencana; Melibatkan Instansi terkait sesuai dengan tupoksi masing-masing instansi; Penyuluhan dan sosialisasi Penanggulangan Bencana dan Kebakaran kepada masyarakat dan anak sekolah; Sasaran Strategis 5 Terwujudnya Pelayanan Administrasi Publik Yang Baik. Sasaran strategis 5 ini pun merupakan salah satu upaya mewujudkan tercapainya misi kedua sebagaimana tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Untuk mengukur sasaran ke lima tersebut ada 2(dua) indikator sasaran dengan rata-rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 102.8% dengan kategori predikat Sangat Tinggi. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran terwujudnya pelayanan administrasi publik yang baik sebagai berikut: Gambar 3.7 : Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Teknis Daerah, 14 UPT non kesehatan, 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, UPT Jamianan Kesehatan. Sedangkan pada tahun 2012 pengukuran IKM dilaksanakan pada 259 jenis layanan yang diselenggarakan oleh 8 Dinas, 3 Lembaga Teknis Daerah, 1 Bagian pada Sekretaris Daerah, 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 18 UPT Puskesmas, 4 UPT Pengelola TK/SD, 2 TK Negeri,88 SD Negeri, 13 SMP Negeri, 8 SMU Negeri, 6 SMK Negeri, 4 UPT Non kesehatan dan Pendidikan, 2 BUMD, 7 SD Swasta. Penurunan target tahun 2013 menjadi 74% dikarenakan penambahan penambahan jumlah layanan yang di ukur Iindeks Layanan Masyarakat. 2. Persentase Tindak Lanjut Pananganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) Gambar 3.8 : Website UPIK Upik adalah sarana atau manjemen keluhan bagi masyarakat Kota Yogyakarta. Melalui UPIK ini masyarakat dapat menyampaikan keluhan pelayanan yang diberikan Pemerintah Kota. Semua keluhanmasyarakat ini akan langsung di tindak lanjuti oleh SKPD/ unit kerja Pemerintah Kota Yogyakarta yang terkait. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.11 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 5 Tahun 2013 No Indikator Tahun 2012 Target Realisasi Capaian 1. Indeks Kepuasan Masyarakat ,39% 2. Persentase Tindak Lanjut 93,65% 91% 95,74% 105,21% Pananganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) Rata-rata Capaian kinerja 102.8% Uraian Pencapaian Indikator diatas adalah sebagai berikut : 1. Indeks kepuasan Masyarakat Pada tahun 2013 pengukuran IKM dilaksanakan pada 326 jenis layanan yang diselenggarakan oleh 8 Bagian pada Sekretariat Daerah, 13 Dinas, 10 Lembaga Tabel 3.12 : Capaian Indikator Sasaran 5 Terhadap Target Kinerja RP- JMD Tahun No. Indikator Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target Indeks Kepuasan Masyarakat 75, Persentase Tindak Lanjut Pananganan Pengaduan Masyarakat Lewat Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) 93,65% 95,74% 94% Kerhasilan pencapainya sasaran : Tingkat kesadaran masyarakat Yogyakarta terhadap penyampaian keluhan dan saran kepada Pemerintah Kota Yogyakarta sangat tinggi; Semua SKPD pelayanan telah melakukan survey terhadap masyarakat yang dilayani.

28 46 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Hambatan/Kendala Ekspektasi masyarakat terhadap penyelesain pengaduan melalui UPIK sangat tinggi meskipun keluhan mereka sudah teratasi namun terkadang msyarakat masih menuntut tindak lanjut yang berlebihan sebagai contoh keluhan tentang personil yang melayani kurang ramah masyarakat minta personil tersebut untuk di tindak atau dihentikan dari pekerjaan. Strategi pemecahan masalah Pemerintah Kota secara berkala melakukan sosialisasi tentang mekanisme penyelesaian pengaduan masyarakat sampai tingkat Kecamatan. 1. Angka Huruf Melek Gambar 3.9 : Aktifitas Anak Sekolah Angka huruf melek (AMH) pada tahun 2013 ditargetkan 98,1% dan realisasi tercapai sebesar 100%, artinya penduduk kota yogyakarta usia diatas 15 tahun yang belum mampu membaca dan menulis penduduk tinggal 1.9%. Sasaran Strategis 6 Terwujudnya Pendidikan Inklusif Untuk Semua Sasaran strategis 6 ini merupakan salah satu pencapaian misi kedua yang tertuang dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Berkualitas. dan tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas pendidikan. Untuk mengukur sasaran ke-6 ( enam) tersebut ada 3 (tiga) indikator sasaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 99,,34% dengan kategori predikat Sangat Tinggi. Hasil pengukuran sasasaran terwujudnya pendidikan inklusif untuk semua yaitu: Tabel 3.13 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6 No Indikator Realisasi Tahun Target Realisasi Capaian 1 Angka Melek Huruf 98% 98,10% 98,10% 100% 2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 91% 91% 92% 101,09% 3 Persentase jumlah sekolah yang 8,25% 8,50% 8,24% 96,94% melayani pendidikan inklusi Rata-rata capaian 99.,34% Uraian Pencapaian Indikator diatas adalah sebagai berikut : 2. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka partisipasi sekolah dengan target 91% realisasi 92% artinya jumlah penduduk usia yang bersekolah tahun 2013 sebesar di banding jumlah penduduk usia sekolah maka akan di dapat angka partisipasi sekolah. Sehingga perolehan persentase lebih dari 100% apabila dibandingkan dengan capaian realisasi tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 1 %. 3. Persentase jumlah sekolah yang melayani pendidikan inklusi Gambar 3.10 : Sekolah yang melayani Pendidikan Inklusif Indikator layanan pendidikan inklusi pada tahun 2013 dengan target 8,50% sedangkan realisasi 8,24%. Pencapaian ini belum mencapai target. Realisasi Pada tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pendidikan inklusi ialah suatu kegiatan pendidikan atau proses pembelajaran yang membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat tanpa diskriminasi. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.14 : Capaian Indikator Sasaran Strategi 6 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No Indikator Realisai 2012 Realisasi 2013 Target Angka Melek Huruf 98% 98,10% 98,30% 2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 91% 92% 97%

29 48 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun No Indikator Realisai 2012 Realisasi 2013 Target Persentase Jumlah Layanan Pendidikan 8,25% 8,24% 9,2% Inklusi Sasaran tersebut dicapai melalui program wajib belajar 12 tahun. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Meningkatnya kesadaran warga Kota Yogyakarta usia sekolah untuk mengikuti pendidikan baik di Kota Yogyakarta maupun di luar Kota Yogyakarta, termasuk di Pendidikan Non Formal; Naiknya anggaran BOP dan BOSDA swasta mampu mengangkat kembali siswa yang Rawan Putus Sekolah (RAPUS) kembali ke sekolah. Tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi Partisipasi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) yang cukup efektif Hambatan/masalah : Frekuensi tatap muka antara guru dan siswa di sekolah swasta pada proses pembelajaran (KBM) belum sesuai dengan kalender pendidikan, sehingga materi tidak selesai; Kepala sekolah khususnya di swasta belum melakukan supervisi secara maksimal, sehingga proses pembelajaran guru di kelas tidak dapat terpantau dengan baik; Pendalaman materi di kelas akhir kurang efektif, karena belum mengacu pada SKL ujian nasional; Belum tersedianya GPK (guru pendamping khusus); Strategi/upaya Penyelesaian maslah : Pemenuhan GPK dengan melalui kegiatan pelatihan bagi guru kelas/guru bidang studi; Meningkatkan anggaran untuk kegiatan yang berkaitan dengan inklusi; Sosialisasi kemasyarakat dan sekolah tentang pelaksanaan relaksi di Yogyakarta; Pemenuhan sarana dan prasarana di sekolah yang memiliki siswa difabel. yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto dan tujuan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan. Pencapaian misi ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian dan Bappeda. Untuk mengukur sasaran ke tujuh tersebut ada 3 (tiga) indikator sasaran dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,48% dengan kategori predikat Sangat Tinggi. Adapun hasil pengukuran sasaran terwujudnya peningkatan kualitas ekonomi masyarakat sebagai berikut: Tabel 3.15 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 7 Tahun 2013 No Indikator Realisasi 2012 Target Realisasi Capaian 1. Pendapatan Perkapita * 100% (Rp) 2 Jumlah koperasi aktif ,30% 3. Jumlah Pelaku Usaha ,16% Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Rata-rata Capaian Kinerja 100,48% (*) angka sementara Uraian pencapaian indikator tersebut diatas adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Perkapita Pada tahun 2012 pendapatan perkapita sebesar Rp sedangkan untuk tahun 2013 di targetkan Rp Adapun realisasinya pada tahun 2013 diharapkan target tercapai. 2. Jumlah Koperasi Aktif Jumlah capaian koperasi aktif tahun 2013 telah melebihi target yang di tetapkan yaitu sebesar 101,75% atau realisasi 466 koperasi aktif. Di bandingkan pada tahun 2012 jumlah koperasi aktif mengalami pertambahan sebanyak 2 koperasi. Sasaran Strategis 7 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Ekonomi Masyarakat Sasaran strategis 7 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi ke tiga

30 50 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Gambar 3:11 : Pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah Capaian pelaku usaha mikro kecil dan menengah tahun 2013 telah melebihi target yang di tetapkan sebesar 101% atau realisasi Di banding pada tahun 2012 jumlah pelaku usaha mikro,kecil dan menengah hanya pelaku usaha. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut: Tabel 3.16 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No Indikator Realisai 2012 Realisasi 2013 Target Pendapatan Perkapita * Jumlah koperasi aktif Jumlah Pelaku Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (*) angka sementara Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah : Adanya peningkatan jumlah koperasi aktif; Penyaluran dana bergulir bagi UMKM, terfasilitasinya UMKM dengan pihak BUMN dan swasta, serta terpromosikannya produk UMKM melalui berbagai pameran dan gelar produk; Peningkatan pendapatan perkapita. Hambatan/Kendala Keterbatasan pembinaan dan pelatihan bagi koperasi aktif maupun UMKM; Besaran dana bergulir bagi UMKM di rasa masih terlalu kecil. Strategi Pemecahan Masalah Hendaknya pemberian bansos yang ditujukan kepada UMKM dievaluasi kembali agar tepat sasaran; Meningkatkan pelaksanaan pembinaan dan pelatihan bagi koperasi aktif dan UMKM. Sasaran strategis 8 ini merupakan salah satu pendukung pencapaian misi ke tiga yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto dan tujuan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Gerakan Segoro Amarto Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan. Pencapaian misi ini didukung oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Kantor Kesatuan Bangsa. Untuk mengukur sasaran ke delapan tersebut ada 2 (dua) indikator sasaran dengan rata-rata hasil capaian kinerja sasarannya sebesar 103,62%% atau kategori predikat Sangat Tinggi pengukuran kinerja sasaran terwujudnya peningkatan kualitas sosial masyarakat sebagai berikut: Tabel 3.17 : Pengukuran Tabel Capaian Sasaran Strategis 8 Tahun 2013 No Indikator Realisasi 2012 Target Realisasi Capaian 1. Angka kemiskinan 9,38% 9% 9% * 100% 2. Tingkat Intensitas Pengendalian 40% 37.3% 40% % Frekuensi Konflik Sosial yang Ditimbulkan karena Isu SARA dan Kesenjangan Soaial Rata-rata Capaian Kinerja 103,62% (*) angka sementara Sasaran Strategis 8 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sosial Masyarakat Uraian pencapaian indikator tersebut adalah sebagai berikut: 1. Angka Kemiskinan Gambar 3:12 : Kemiskinan di Kota Yogyakarta Peningkatan kesejahteraan penduduk yang diukur dari peningkatan PDRB per kapita belum tentu dinikmati oleh semua penduduk di Kota Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan masih adanya masalah kemiskinan. Adanya kemiskinan mencerminkan adanya penduduk yang belum mampu memenuhi kebutuhan hidup minimal. Tingkat kemiskinan di Kota Yogyakarta tahun 2012 adalah sebesar 9,38%. Di tahun 2013 angka capa-

31 52 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun ian kemiskinan di perkirakan sesuai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 9,24% sehingga ada penurunan sebesar 0,14% dibandingkan tahun lalu. Tabel 3.18 : Jumlah Penduduk Miskin Tahun Indikator Kota Yogyakarta Jumlah penduduk miskin Persentase Jumlah Penduduk 9,52 10,53 9,79 9,73 9,62 9,38 Miskin (%) Pemerintah DIY Jumlah penduduk miskin (ribu 633, , , , , ,144 orang) Persentase Jumlah Penduduk Miskin (%) 18,99 18,32 17,23 16,83 16,06 15,88 Sumber : BPS Kota Yogyakarta dan BAPPEDA Kota Yogyakarta Grafik 3.1 : Perbandingan Jumlah Penduduk Miskin DIY dan Kota Yogyakarta 2. Tingkat Intensitas Pengendalian Frekuensi Konflik Sosial yang Ditimbulkan karena Isu SARA dan Kesenjangan Sosial Di Kota Yogyakarta tingkat intensitas konflik sosial yang ditimbulkan karena isu SARA dan kesenjangan sosial sangat rendah dikarenakan adanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) serta Komunikasi Intelijen Daerah (KOMINDA) yang intensif mengantisipasi berbagai macam perselisihan yang berindikasi SARA maupun kesenjangan sosial. kepemudaan yang tidak dapat menerima dana stimulan, hal ini mengakibatkan organisasi kepemudaan tersebut tidak aktif. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut Tabel 3.19 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 8 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No Indikator Realisai 2012 Realisasi 2013 Target Angka kemiskinan 9,38% 9%* 8.4% 2. Tingkat Intensitas Pengendalian Frekuensi Konflik Sosial yang Ditimbulkan karena Isu SARA dan Kesenjangan Soaial 40% 40% 22,03 (*) angka sementara Faktor faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sebagai berikut : Tingkat kerukunan dan sifat gotong royong masyarakat Yogyakarta sangat tinggi; Intensifnya pertemuan berbagai macam forum yang ada di masyarakat sebagai salah satu wahana penyelesaian di masyarakat. Sasaran Strategis 9 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Unggul Sasaran strategis 9 ini merupakan salah satu upaya pencapaian misi ke empat yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Daya Saing Daerah Yang Kuat dan tujuan Menguatkan Daya Saing Daerah Untuk Memajukan Kota Yogyakarta. Pencapaian misi ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kantor Taman Pintar dan Kantor Arsip dan Perpustakaan. Untuk mengukur sasaran ke-9 (sembilan) tersebut ada 3 (tiga) indikator sasaran dan rata-rata capaian kinerja sasarannya sebesar 98,92% dengan kategori predikat Sangat Tinggi. Hasil pengukuran sasaran terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul sebagai

32 54 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun berikut: Grafik 3.2 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Komponen di Kota Yogyakarta Tahun Tabel 3.20 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9 Tahun 2013 No Indikator Realisasi 2012 Target Realisasi Capaian 1 Indeks Pembangunan 80,2 79,54-79,59 80,2 * 100,77% Manusia 2 Tingkat Kelulusan Ujian 86% 90% 86% 96% Nasional (UN/UNPK) 3. Angka Penganggguran 5,03% 8,8%-5.95% 6,57% 100% Terbuka Rata-rata Capaian Kinerja 98,92% (*) angka sementara Uraian Pencapaian Indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut : 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Secara umum kesejahteraan sosial yang didapat masyarakat dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indikator angka melek huruf. IPM adalah suatu indeks komposit yang mampu mencerminkan kinerja pembangunan manusia yang dapat dibandingkan antar wilayah atau bahkan antar waktu. Indeks ini mencakup tiga aspek, yaitu kesehatan, pendidikan dan pendapatan. Menurut UNDP, indeks ini dapat menunjukkan tingkat pembangunan manusia suatu wilayah melalui pengukuran keadaan penduduk yang sehat dan berumur panjang, berpendidikan dan berketrampilan, serta mempunyai pendapatan yang memungkinkan untuk dapat hidup layak. Tabel 3.21 : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Komponen di Kota Yogyakarta Tahun No. Indikator * 2012* 1 Angka harapan hidup saat lahir ( 73,4 73,4 73,5 73,5 tahun ) 2 Angka huruf melek 97,9 98,0 98,0 98,1 3 Rata-rata lama sekolah 11,5 11,5 11,5 11,6 4 Rata-rata pengeluaran riil perkapita 645,6 649,7 652,8 657,6 disesuaikan (ribu rupiah) 5 Indeks pembangunan manusia 79,3 79,5 79,8 80,2 (*)Angka sementara (*)Angka sementara Melihat trend angka IPM tiap tahunnya mengalami kenaikan maka realisasi capaian angka pada tahun 2013 diperkirakan sama dengan target yang telah ditetapkan yaitu 80.6%. 2. Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/UNPK) Ketidaktercapaian kinerja pada indikator sasaran di atas, yakni realisasi kelulusan UN/UNPK tahun 2013 sebesar 86% sama dengan capaian tahun 2012, dan realisasi tersebut masih jauh di bawah target yakni 90%. 3. Angka Penganggguran Terbuka Tenaga kerja merupakan salah faktor yang paling menentukan dalam proses pembangunan di suatu wilayah semakin besar jumlah tenaga kerja semakin pesat pula perkembangan wilayah tersebut lebih-lebih jika tenaga kerja tersebut disertai ketrampilan dan keahlian yang cukup memadai. Sehingga angka penggangguran di Kota Yogyakarta terus ditekan untuk menunjang percepatan pembangunan di Kota Yogyakarta. Tabel 3.22 : Capaian Indikator Sasaran Strategis 9 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun No Indikator Realisai 2012 Realisasi 2013 Target Indeks Pembangunan Manusia 80,2 80,2 * Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UN/ 86% 86% 99% UNPK) 3. Angka Penganggguran Terbuka 5.03% 6,57% 8,1%-5,75% (*) angka sementara

33 56 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun 2013 Pemerintah Kota Yogyakarta Lakip Tahun Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran : Adanya pengembangan sistem informasi manajeman ketenagakerjaan dan ketransmigrasian bagi masyarakat; Memberikan pelatihan dan ketrampilan bagi bagi calon tenaga kerja; Mengadakan Job Fair. Hambatan/masalah : Pemerintah menaikkan tingkat kesulitan UN SMP dengan rasio sulit : sedang : mudah semula 10 : 70 : 20 menjadi 20 : 70 : 10, sehingga berdampak pada rendahnya tingkat kelulusan di asing-masing daerah; Masih tingginya disparitas rerata UN murni sekolah negeri dan swasta pada tahun ajaran 2012/2013, misalnya di SMP rerata UN SMP negeri 7,85, sedang SMP swasta 6,41, di SMA rerata UN SMA negeri 7,78 sedang di SMA swasta hanya 6,61; Frekuensi tatap muka guru-siswa pada proses pembelajran di kelas beberapa sekolah masih di bawah ketentuan yang telah ditetapkan pada Standar Nasional Pendidikan; Ada sebagian masyarakat yang pilih-pilih pekerjaan sehinggga tidak semua angkatan kerja dapat di berikan pelatihan. Pencari kerja yang mau keluar daerah/pulau masih kecil; Kemampuan pencari kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Strategi/upaya pemecahan masalah : Pengawasan dalam pelaksanaan ujian siswa; Perlu dilakukan pelatihan yang sesuai dengan pasar kerja. Tabel 3.23 : Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10 Tahun 2013 No Indikator Realisasi 2012 Target Realisasi Capaian 1. Pertumbuhan Ekonomi 5,76% 4,92% - 5,8% 6,03% % 2. Inflasi 4,31% 4,5 % 5,5% 7,32% % 3. Pendapatan Pajak dan Rp milyar Rp ,63% retribusi daerah Rata-rata capaian 104,83% Uaraian pencapaian indikator sasaran tersebut sebagai berikut : 1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 5,76% menjadi 6,03%. Pertumbuhan ekonomi di Kota Yogyakarta pada tahun 2013 sebesar 6,03 persen mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 Dimana pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut adalah 5,76 persen. Adapun rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta dari tahun 2010 hingga tahun 2013 adalah 5,60 %. Grafik 3.3 : Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta Sasaran Strategis 10 Terwujudnya Perekonomian Daerah Yang Kuat Sasaran strategis 10 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi ke empat yang ditetapkan dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Daya Saing Daerah Yang Kuat dan tujuan Menguatkan Daya Saing Daerah Untuk Memajukan Kota Yogyakarta. Pencapaian misi ini dilakukan oleh dan Bappeda, Dinas Perindustrian,Perdagangan Koperasi dan Pertanian dan Bagian Perekonomian Pengembangan Pendapatan Asli Daerah dan Kerjasama. Untuk mengukur sasaran ke sepuluh tersebut ada 3 (tiga) indikator sasaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 104,83%.dengan kategori predikat Sangat Tinggi. Hasil pengukuran kinerja sasaran terwujudnya perekonomian daerah yang kuat adalah sebagai berikut: Sumber : BAPPEDA Kota Yogyakarta Peningkatan tersebut didukung dari peningkatan PDRB di sektor jasa dan perdagangan antara lain dengan adanya pertumbuhan penunjang pariwisata. Pada tahun 2013, peranan sektor primer mencapai 0,22 persen atau mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,25 persen, sektor sekunder juga mengalami penurunan dari 19,01 persen pada tahun 2012 menjadi sebesar 18,88 persen pada tahun Sedangkan untuk sektor tersier yang merupakan kelompok sektor yang mempunyai peranan terbesar terhadap PDRB Kota Yogyakarta, pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yaitu dari 80,74 persen menjadi 80,90 persen.

Pemerintah Kota Yogyakarta. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Yogyakarta Pemerintah Kota Yogyakarta Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2014 i Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr, Wb. Alhamdullilahi robbil alamin, kami panjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Wassalamualaikum Wr.Wb. Yogyakarta, WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI

Kata Pengantar. Wassalamualaikum Wr.Wb. Yogyakarta, WALIKOTA YOGYAKARTA HARYADI SUYUTI Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillaahi robil'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun. Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF i IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Kediri Tahun 2012 ini disusun dengan menyajikan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa Indikator

Lebih terperinci

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA PADANG TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 6 Tahun 2014 Seri E Nomor 3 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2015-2019 Diundangkan dalam

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR INSPEKTORAT JALAN SULTAN ALAM BAGAGARSYAH TELP 0752 71128 BATUSANGKAR 27281 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 BATUSANGKAR JANUARI 2013 DAFTAR

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIK a. VISI DAN MISI Visi yang tercantum dalam Rencana Strategis, yaitu : Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bandung yang BERMARTABAT melalui

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN SALINAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses. penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses. penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, telah merubah peran Kecamatan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB IV P E N U T U P

BAB IV P E N U T U P BAB IV P E N U T U P Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal telah memperlihatkan pencapaian

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2008 TENTANG POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH / INSTANSI VERTIKAL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

Lebih terperinci

E X E C U T I V E S U M M A R Y

E X E C U T I V E S U M M A R Y E X E C U T I V E S U M M A R Y pada telah melaksanakan kewajiban berakuntabilitas kinerja dengan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diperuntukkan bagi para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2009 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2009 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2009 TENTANG POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH / INSTANSI VERTIKAL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci