BAB III METODE PENELITIAN. Bab III memaparkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. data. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sub bahasan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan studi penelitian ini adalah hypothesis testing (pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penlitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh literasi keuangan terhadap

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB III METODE PENELITIAN. mouth positif di wisata kebun buah mangunan sudah dijalankan ataukah. berkunjung kekebun buah mangunan Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mengetahui pengaruh literasi keuangan yang mempengaruhi terciptanya

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyektif, dan efisien, dan efektif (Jogiyanto, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Syaodih (2010) survei (survey) digunakan untuk. mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran kuesioner. Analisis yang dilakukan terhadap data pada

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengembangan yang digunakan adalah cross-sectional. Menurut Uma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kali ini objek yang diteliti adalah Departement Store Mirota Kampus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. seluruh pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, sebuah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Giant Ekspres Jl. Zaenal Abidin No.4 Kel. Labuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana struktur penelitian yang mengarahkan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gunadarma Tagline. Loo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Bab III memaparkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya desain penelitian, sampel, teknik sampling. Definisi operasional tiap indikator yang diteliti juga dijelaskan dalam bab ini. Selain itu, dijelaskan pula sumber metode, serta analisis data dalam penelitian ini. 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien dan efektif (Jogiyanto, 2004). Dilihat dari tujuannya, peneliti ini dikategorikan ke dalam penelitian pengujian hipotesis. Dilihat dari hubungan variabelnya, peneliti ini merupakan penelitian kausal atau sebab akibat, yang artinya penelitian yang menunjukan arah hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terkait (dependent). Penelitian ini dikategorikan masuk ke dalam penelitian cross sectional yang artinya hanya mengambil data penelitian.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan bantuan kuesioner. 3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan sekelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surakarta yang sudah pernah membeli di toko roti Breadtalk.

3.2.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi untuk diteliti (Sekaran, 2006). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu konsumen yang telah melakukan pembelian tidak terencana (impulse buying) di toko roti Breadtalk Solo Grand Mall Surakarta. Besarnya sempel ditentukan sebanyak 100 200 sampel atau 5 20 kali indikator variabel laten yang digunakan. Banyaknya indikator yang digunakan sejumlah 36 x 4 = 144, sehingga sampel yang digunakan oleh peneliti sebanyak 144 untuk mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan kenyataan sebenarnya (Hairet al., 2010). 3.2.3. Teknik Sampling Peneliti menggunakan teknik penelitiannya dengan cara nonprobability sampling, yaitu purposive sampilng. Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2010) yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Surakarta yang sudah pernah melakukan pembelian tidak terencana atau secara impulsif di toko roti Breadtalk di Solo Grand Mall. 3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel independen dalam penelitian ini adalah suasana di dalam toko (store atmosphere), dan promosi penjualan (sales promotion). Variabel mediasi adalahin store positive emotion. Variabel dependen adalah pembelian impulsif (impulse buying). Definisi operasional dan pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

3.3.1. Suasana di dalam toko (Store Atmosphere) Suasana di dalam toko adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan toko yang berada di dalamnya, seperti display toko, aroma, warna dan musik dalam menciptakan kesan yang nyaman untuk dapat menarik minat beli konsumen, suasana toko yang di rancang dengan baik dan mementingkan kenyamanan konsumen akan dapat menciptakan emosi yang baik untuk konsumen melakukan belanja (William, 2013). Definisi operasionalnya adalah bentuk penilaian konsumen terhadap kualitas lingkungan toko ritel. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya telah dikembangkan oleh Hussain dan Ali (2005) yang terdiri dari 4 dimensi, yaitu: 1. Display toko Dimensi Display toko diukur menggunakan lima indikator yaitu: a) Tampilan yang menarik b) Informasi yang ada di toko cukup c) Tampilan toko membuat orang berfikir kritis d) Tampilan toko memungkinkan konsumen untuk melihat produk dengan jelas e) Pengaturan produk yang sistematis dan kreatif 2. Aroma Dimensi Aroma diukur menggunakan tiga indikator yaitu: a) Aroma mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak b) Aroma yang ada di toko roti breadralk membuat konsumen ingin kembali c) Aroma yang ada di toko membuat konsumen menghabiskan waktu lebih lama

3. Warna Dimensi Warna diukur menggunakan tiga indikator yaitu: a) Warna menarik b) Warna menimbulkan citra positif c) Warna menimbulkan persepsi positif 4. Musik Dimensi Musik diukur menggunakan enam indikator yaitu: a) Musik membuat rileks b) Musik memotivasi pembelian c) Musik membuat suasana toko menjadi menyenangkan d) Musik yang ada di toko membuat konsumen menghabiskan waktu lebih lama e) Volume musik yang cukup membuat konsumen betah berada di toko f) Musik menimbulkan rasa nyaman dan bahagia 3.3.2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Berbagai kumpulan alat-alat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang (Kotler, 2005). Definis operasionalnya adalah memberikan rangsangan terhadap konsumen untuk membuat pembelian langsung. Menurut Bishnu et al., (2013), promosi penjualan toko diukur menggunakan empat indikator pertanyaan, yaitu : a) Konsumen membeli saat ada promosi harga b) Konsumen membeli saat ada promosi produk c) Konsumen membeli lebih banyak saat ada promosi d) Konsumen mendapat keuntungan dari adanya promosi

3.3.3. In Store Positive Emotion In store positive emotion merupakan salah satu tipe keadaan yang diciptakan oleh berbagai suasana hati dari seseorang yang dianggap dapat menejelaskan maksud perilaku konsumen berikutnya yang lebih efektif (Tsaur et al., 2015). Definisi operasional dari in store positive emotion adalah suasana hati yang dapat menjelaskan perilaku konsumen berikutnya. In store positive emotion diukur menggunakan enam indikator menurut Tsaur et al., (2015), yaitu: a) Kesenangan b) Menggembirakan c) Kepuasan d) Kesegaran e) Kerileksasian f) Ketertarikan 3.3.4. Pembelian Impulsif (Impulse Buying) Pembelian Impulsif (Impulse buying) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan pembelian yang tidak terencana dan pembelian secara spontan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya terlebih dahulu (Weun et al., 1998). Definisi operasional dari pembelian impulsif (Impulse buying) adalah pembelian yang dilakukan oleh konsumen dengan cara spontan tanpa memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu. Pembelian impulsif (Impulse buying) diukur menggunakan empat indikator menurut Mohan etal., (2013), yaitu: a) Pembeliantidak terencana b) Mengabaikan konsekuensi pembelian c) Membeli yang terlihat menarik d) Membeli secara spontan

3.4. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer menurut Sekaran (2006), adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya dengan tujuan yang spesifik. Berdasarkan penelitian ini, data primer diperoleh dari jawaban responden yang disebar melalui kuesioner. Guna memperoleh data yang diperlukan, peneliti melakukan penyebaran kuesioner dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dan responden memilih beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner berada di depan toko roti Breadtalk Solo Grand Mall Surakarta dengan responden pengunjung toko roti breadtalk. Sebelum peneliti memberikan kuesioner terhadap responden, peneliti menanyakan kepada responden apakah pernah melakukan pembelian di toko roti breadtalk dan pernah melakukan pembelian impulsif di toko roti breadtalk, jika responden pernah melakukan pembelian di toko roti breadtalk dan pernah melakukan pembelian impulsif di toko roti breadtalk maka responden dapat mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode personality administrated questionnaires. Menurut Sekaran (2006), personality administrated questionnairesadalah penelitimenyampaikan sendiri kuesioner kepada responden dan mengambil sendiri kuesioner yang telah diisi oleh responden, tujuannya adalah supaya tingkat pengambilan kuesioner dapat terjaga di dalam periode waktu yang relatif pendek. Proses penentuan atas semua skor yang di hasilkan dari jawaban responden dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau opini dari responden. Perhitungan scoring yang digunakan dalam skala interval dengan pendekatan 5 poin likert (Sekaran, 2006)

1. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju 2. Skor 4 untuk jawaban setuju 3. Skor 3 untuk jawaban netral 4. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju 5. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju 3.5. Metode Analisis Data 3.5.1. Analisis Deskriptif Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpulsebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004) 3.5.2. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui seberapa tepat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya (Sekaran, 2006). Uji validitas akan menggunakan Factor Analysis dengan bantuan SPSS for windows versi 16.0, dimana syarat boleh dilakukannya analisis faktor harus memiliki nilai Kaiser- Meyer-Olkin Measures of Sampling Adequacy(KMO MSA) > 0.50. Item pernyataan dikatakan valid jika memilikifactor loading 0,50 dan telah terekstrak sempurna (Ghozali, 2006). 3.5.3. Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu pengukuran mencerminkan apakah suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda dan pada masing-

masing butir dalam instrumen (Sekaran, 2006). Untuk mengukur reliabilitas, alat pengukuran yang digunakan adalah teknik analisis Cronbach Alpha. Kategori koefisien alpha dari suatu pengujian adalah sebagai berikut (Sekaran, 2006). 1. 0.8 1.0 = reliabilitas baik 2. 0.6 0.799 = reliabilitas dapat diterima 3. < 0.6 = reliabilitas kurang baik 3.5.4. Pengujian Model Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM), yang diselesaikan dengan program Generalized Structural Component Analysis (GeSCA). Tujuannya adalah untuk menggantikan faktor dengan kombinasi linier dari indikator (variabel manifes di dalam analisis SEM). Pendekatan ini menggunakan metode kuadrat terkecil (least square) di dalam proses pendugaan parameter. GeSCA juga dapat diterapkan pada hubungan antar variabel yang kompleks (rekursif dan tidak rekursif), melibatkan higher-order komponen (faktor) dan perbandingan multi-group. 1) Measurement of fit model Goodness of fit Model struktural diukur dengan menggunakan FIT, yaitu setara dengan R-square pada analisis regresi atau koefisien determinasi total pada analisis jalur atau Q2 pada PLS. GeSCA memberikan ukuran model fit yang disebut FIT, AFIT, GFI dan SRMR. a. FIT menunjukan varian total dari semua variabel yang dapat dijelaskan oleh model struktural. Nilai FIT berkisar dari 0-1. Semakin besar nilai ini, semakin besar proporsi varian variabel yang dapat dijelaskan oleh model.

Jika nilai FIT = 1 maka model secara sempurna dapat menjelaskan fenomena yang diselidiki. b. AFIT (Adjusted FIT) serupa dengan adjusted R2 pada analisis regresi. AFIT dapat digunakan untuk perbandingan model. Model dengan AFIT nilai terbesar dapat dipilih antara model yang lebih baik. c. GFI (Unweight least-square) sebanding dengan perbedaan antara kovarian sampel dan kovarian yang diproduksi oleh pendugaan parameter GSCA. Nilai GFI yaitu mendekati 1. Banyak peneliti menganjurkan nilai diatas 90% sebagai ukuran good fit. d. SRMR (standardize root mean square residual) sebanding dengan perbedaan antara kovarian sampel dan kovarian yang diproduksi oleh pendugaan parameter GeSCA. Nilai SRMR yaitu mendekati 0 maka nilainya semakin baik. Tabel III.1 Goodnes of Fit Goodnes of Fit Cut off SRMR 0.08 GFI 0.90 Sumber: http://sem-amos-gesca.com Tabel III.1 menjelaskan bahwa ketentuan Goodnes of Fit terhadap model penelitian dapat dikatakan sesuai atau tidak. Jika Goodnes of Fit pada model penelitian memiliki SRMR 0,08 atau nilai GFI 0,90, maka model penelitian dapat dikatakan sesuai.

SRMR Tabel III.2 Kriteria SRMR Keterangan < 0.05 Model sangat sesuai (close fit) 0.05 0.08 Model sesuai (good fit) 0.08 0.1 Model cukup sesuai (marginal fit) > 0.1 Model tidak sesuai (poor fit) Sumber: http://sem-amos-gesca.com Tabel III.2 menjelaskan kriteria SRMR dari model penelitian dapat dikatakan sesuai atau tidak. Normalnya, nilai SRMR pada model dapat dikatakansangat sesuai jika memiliki nilai SRMR < 0.05. 3.5.5. Pengujian Hipotesis Setelah model dinyatakan fit atau diterima secara statistik maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan GeSCA untuk menganalisis hubungan diantara variabel-variabel laten. Hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukan oleh nilai standarlized regression weight. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi kasualitas antara variabel yang ditunjukan oleh output GeSCA. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukuan dengan membandingkan nilai critical ratio (CR) dengan nilai Z value. Berikut adalah tabel Z value :

Tabel III.3 Z Value Signifikan CR 1% 2,56 5% 1,96 10% 1,645 Sumber : http://www.spss.com/amos/ Tabel III.3 menunjukan kriteria tingkat signifikansi untuk hasil hubungan antar variabel pada model penelitian. Normalnya, penelitian menggunakan tingkat signifikansi 5%, dengan nilai critical ratio 1,96, apabila tidak memenuhi syarat signifikansi maka hipotesis ditolak. 3.5.6. Pengujian Efek Mediasi Pengujian efek mediasi dalam penelitian ini dilakukan melalui pengujian hipotesis, dengan menggunakan sobel test. Dibawah ini adalah rumus sobel test: z-value = (a x b) / SQRT (b2 x SEa2 + a2 x SEb2) Keterangan: a SEa : Koefisien regresi standardized pengaruh variabel penjelasan X terhadap variabel mediasi M : Standart error untuk koefisien a b : Koefisien regresi standardized pengaruh variabel mediasi (M) terhadap variabel dependen Y SEb : Standart error untuk koefisien b Jika z-valuedalam harga mutlak > 1,96 atau tingkat signifikansi statistik z (p-value), <0,05, berarti inderect effect atau pengaruh tak langsung variabel independen terhadap variabel dependen melalui mediator, signifikan pada taraf signifikansi 0,05 (Preacher and Hayes, 2004).