RPMI 1640 medium. Kanamisin 250 µg. Coomassie brilliant blue G-250

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

Analisis kadar protein

LAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE)

Lampiran 1 Prosedur Rotofor

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian Persiapan dan Pemeliharaan Kelinci sebagai Hewan Coba

LAMPIRAN 1. Pembuatan Reagen Bradford dan Larutan Standar Protein

Lampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005)

Lampiran 1. Pembuatan Larutan Buffer untuk Dialisa Larutan buffer yang digunakan pada proses dialisa adalah larutan buffer Asetat 10 mm ph 5,4 dan

Lampiran 1 Rancangan penelitian

Susunan Penelitian. Peneliti 1. Nama lengkap : Melvin Pascamotan Togatorop 2. Fakultas : Kedokteran 3. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

7. LAMPIRAN. Gambar 19. Kurva Standar Protein

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

ANALISIS PROTEIN SPESIFIK TEMBAKAU SRINTHIL. Disusun oleh : Nama : Slamet Haryono NIM :

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Pertumbuhan dan Peremajaan Isolat Pengamatan Morfologi Isolat B. thuringiensis

3 METODE. Bahan. Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

Lampiran A : Komposisi Media MS

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Lateks alergen yang terdaftar dalam WHO-IUIS (International Union of Immunological Societies)

LAMPIRAN 1 DESKRIPSI DAN PETA LOKASI PETERNAK SAPI PERAH

III. METODOLOGI PENELITIAN

Y ij = µ + B i + ε ij

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari empat primer yang

3. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)

Lampiran 1 Proses Dehidrasi Jaringan

2. Spesifikasi MRS broth (merk Pronadisa Cat )

s - soluble fraction i - insoluble fraction p - post-ni 2+ column

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Januari 2016 di

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan

Lampiran 1 Analisis fitokimia

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

3. METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Komposisi per liter: Pancreatic digest of casein Enzymatic digest of soya bean Sodium chloride

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Survei dan Identifikasi Virus yang Menginfeksi Mentimun Pengambilan Sampel

Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh

BAHAN DAN METODE. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 5.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III. (HCl), 40 gram NaOH, asam fosfat, 1M NH 4 OH, 5% asam asetat (CH 3 COOH),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

METODE PENELITIAN. Alur penelitian yang akan dilakukan secara umum digambarkan dalam skema pada Gambar 6.

Lampiran 1. Analisa Kadar Lignin (SNI A, SII

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Metodologi Penelitian

METODE PENELITIAN. Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan April Bahan dan Alat.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat

Metode Penelitian. III.2.1 Sampel

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 21 Mei 2015 Mengganti nomor : - Tanggal : -

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB HI. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Ikan Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Perbedaan Karakteristik Bakteri Asam Laktat. Tabel 7. Perbedaan Karakteristik Beberapa Jenis Bakteri Asam Laktat

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan Bahan penelitian

BAHAN DAN METODE Lokasi Pengambilan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Veteriner dan

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional untuk mengetahui hubungan resistensi nyamuk Aedes

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1 Prosedur Pembuatan Preparat Histologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

MATERI DAN METODE. Materi

Tatap mukake 8&9. Universitas Gadjah Mada

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimental analitik dengan desain

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian. Peremajaan Isolat. Pembuatan Suspensi Trichoderma spp.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

LAMPIRAN LAMPIRAN. lxxiv

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

86 Lampiran 1. Larutan yang digunakan pada medium RPMI 1640 RPMI 1640 medium 10,4 g Penisilin G 100.000 IU Streptomisin 100 mg Gentamisin 5 mg Kanamisin 250 µg Semua bahan tersebut dilarutkan kedalam 1000 ml akuades steril, ph 6,8. Larutan disaring dengan membran filter ukuran 0,45 µl. Lampiran 2. Larutan yang digunakan pada uji Bradford Coomassie brilliant blue G-250 100 mg Ethanol 95% 50 ml Asam fosfat 85% Bahan-bahan tersebut diencerkan dengan akuades sampai 1000 ml dan disaring dengan kertas saring.

87 Lampiran 3. Reagen SDS PAGE Phosphate buffered saline NaCl 8,0 g KCl Na 2 HPO 4 1,15 g KH 2 PO 4 Dilarutkan dalam 1000 ml akuadest. Autoclave pada tekanan 15 lbs selama 15 menit, ph akhir pada kisaran 7,2 7,4. Buffer reservoir Glisin 0,192 M 28,8 g Tris buffer 0,025 M 6 g 0,1% w/v sos Semua bahan dicampur, diukur sampai ph 8,3 dan ditambahkan 2 g SDS, volume akhir 2 liter, dan disaring. Buffer gel pemisah SDS 1 g Tris buffer 1,4 M 45,5 g HCl samapai ph 8,8 Akuades sampai volumenya menjadi 250 ml. Buffer gel pengumpul Tris buffer 1,4 M 15,1 g SDS 1 g Akuades sampai volumenya menjadi 250 ml, ph 6,8 dan disaring.

88 Buffer sampel Mercaptoethanol 2 ml Glycerol 4 ml Tris buffer 0,3 g Bromfenol blue 2 ml Semua bahan dicampur, dilarutkan ke dalam akuades kurang dari 20 ml, ph 6,8 dan ditambahkan dengan 0,92 g SDS mencapai volume 20 ml, disaring. Larutan pewarna Coomassie brilliant blue R 250 0,32 g Methanol 125 ml Asam asetat glasial 25 ml Akuades Coomassie blue dilarutkan dengan methanol, dan ditambahkan asam asetat glasial dalam akuades. Larutan pencuci Methanol Asam asetat Akuades Semua bahan dicampur. 800 ml

89 Lampiran 4. Larutan yang digunakan untuk FPLC 1. Elution buffer 20mM NaH 2 PO 4 2,75 g Dilarutkan dalam satu liter pada ph 7,5 2. Binding buffer, K 2 SO 4 (potasium sulfat) 0,5 M dalam 20 mm elution buffer K 2 SO 4 43,67 g Dilarutkan dalam 500 ml elution buffer pada ph 7,5 3. Clearing buffer (dipropanol 30%) Sebanyak 30 ml dipropanol dilarutkan dalam 70 ml elution buffer ph 7,5 4. Pelarut sampel Dilarutkan dalam elution buffer pada ph 7,5. Untuk melarutkan sampel, satu bagian pelarut sample dicampurkan dengan satu bagian sampel.

90 Lampiran 5. Larutan yang digunakan untuk Uji ELISA 1. Carbonate-bicarbonate buffer ph 9,6 (coating buffer) Sodium carbonate 1,59 g Sodium bicarbonate 2,93 g 1 liter Larutan dibuat pada ph 9,6 dengan penambahan NaCl atau NAOH 2. PBS-Tween 0,05% Sodium chloride Potasium cgloride Potasium phosphate (KH 2 PO 4 ) Sodium phosphate (Na 2 HPO 4 ) Tween 20 8,0 g 1,15 g 0,5 ml 1 liter 3. Larutan substrat ABTS Stock ABTS 52 mm ABTS (Sigma) 0,286 g 10 ml Larutan disimpan di tempat gelap pada temperatur 4 o C Citrate buffer ph 4,2 (10 mm Na citrate ph 4,2) Larutan A Sodium phosphate (Na 2 HPO 4 ) 14,2 g 500 ml Larutan B Citric acid 10,5 g 500 ml Larutan A (50 ml) dicampurkan dengan 55 ml larutan B

91 Substrat siap pakai Stock ABTS 200 µl Citrate buffer 10 ml 2 130 mm (33%) 3 µl Larutan tersebut dapat disimpan pada 4 o C untuk waktu lebih dari 12 bulan atau pada temperatur kamar untuk waktu satu bilan. Penambahan zinc metal pada 10 ml ABTS stock perlahan-lahan akan menghilangkan latar belakang warna hijau dari substrat tanpa mempengaruhi aktivitas substrat. 4. TBS-Tween casein 0,2% Tris-HCl NaCl Casein Tween 20 1,58 g 8,18 g 2 g 0,5 ml 1 liter

92 Lampiran 6. Pewarnaan Imunohistokimia Sampel yang terlebih dahulu telah diproses mulai dari sampling sampai dengan penyayatan dengan ketebalan 3-5 µm diwarnai dengan pewarnaan imunohistokimia. Tahapan pewarnaannya adalah sebagai berikut: Xylol III (3 menit) Xylol II (3 menit) Xylol I (5 menit) Alkohol absolut III (3 menit) Alkohol absolut II (3 menit) Alkohol absolut I (3 menit) Alkohol 95% (3 menit) Alkohol 90% (3 menit) Alkohol 80% (3 menit) Alkohol 70% (5 menit) Aquadest 5 menit Hangatkan dalam sitrat buffer (90-95 o C, 45 menit) Biarkan dalam sitrat buffer hangat (20 menit) Perendaman dalam 3% 2 (20 menit) Perendaman dalam 0,1% skim milk (30 menit) Aquadest 3x @5 menit Inkubasi dengan antibodi primer (50-60 µl ) refrigerator 4 o C overnight, pengenceran (dengan PBS 1000x). Pencucian dengan PBS 3x @5 menit Inkubasi dengan antibodi sekunder (rabbit anti-chicken IgY HRP conjugate), 60 menit, cuci dengan PBS 3x @5 menit Tambahkan 50 µl 2 Tetesi dengan AEC yang telah dibuat diatas, 1-2 menit Cek hasilnya, cuci dengan PBS 3x @5 menit, kemudian dengan aquadest 10 menit Counterstain, untuk pembedaan pewarnaan (Lillie Meyer Hematoksilin), Genangi dengan gliserin dan tutup dengan cover glass, cek di bawah mikroskop