RESPONSI/PRAKTIKUM MODUL 9 HISTOGRAM COURSE CONTENT DEVELOPMENT FOOD QUALITY ASSURANCE COURSE GLOBAL DEVELOPMENT LEARNING NETWORK

dokumen-dokumen yang mirip
RESPONSI/PRAKTIKUM MODUL 8 DIAGRAM PARETO COURSE CONTENT DEVELOPMENT FOOD QUALITY ASSURANCE COURSE GLOBAL DEVELOPMENT LEARNING NETWORK

RESPONSI/PRAKTIKUM MODUL 3 DIAGRAM ISHIKAWA COURSE CONTENT DEVELOPMENT FOOD QUALITY ASSURANCE COURSE GLOBAL DEVELOPMENT LEARNING NETWORK

BAGAN KENDALI (CONTROL CHART)

Control. Examination. Analysis. Inspection. Measurement

1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram

DIKTAT RESPONSI DAN PRAKTIKUM MUTU PANGAN I. Disusun Oleh: Dr.Ir. Arpah, MSi Ir.Dwi Yuni Hastuti, DEA

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

Manfaat Adanya Standar

A. PENDAHULUAN B. STANDAR C. SPESIFIKASI D. STANDAR ISO 9000 VERSI 2000

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 1. Gasal 2015/2016

Hidayati, Sinulingga, Hadi Jurnal OE, Volume VII, No. 1, Maret 2015

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Ika Sari, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 1. Gasal 2014

Seven Quality Control Tools (#2) NUR HADI WIJAYA, STP, MM

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengendalian Kualitas TIN-212

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Aplikasi SPC (Statistical Process Control) dan Quality Improvement Tool Di Bagian Giling Dan Batil Rokok SKT PT. Djarum Kudus

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Retno Puji Astuti, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KAPABILITAS PROSES UNTUK PROSES INJEKSI DAN BLOW MOULDING PROCESS CAPABILITY ANALYSIS IN INJECTION AND BLOW MOULDING PROCESS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI. Luvy S. Zanthy, S.P.,M.Pd. STATISTIKA DASAR 1

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PERTEMUAN #11 ANALISIS PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

SAP DAN SILABI PENGAWASAN MUTU PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

Oleh : Shyntia Atica Putri 1 Didik Purwadi 2. Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM. Staff Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM

Distribusi Frekuensi

Penyajian Data dan Distr t i r busi F r F e r ku k ensi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

DAFTAR PUSTAKA. Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.

BAB III METODE PENELITIAN

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPABILITAS PROSES DALAM PENENTUAN LEVEL SIGMA DAN DPMO

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

V. HASIL DA PEMBAHASA

Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi. Ridwan Efendi

KURVA NORMAL. (Sumber: Buku Metode Statistika tulisan Sudjana)

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

Penyajian data histrogram

Penentuan Nilai Parameter Mesin Las untuk Menghasilkan Kualitas Pengelasan yang Terbaik dengan Desain Eksperimental Taguchi 1.

Materi ke-8 Rabu, 1 Desember 2010

Bussiness Unit Head. Senior Manager R&D. General Manager. Sales. Information Technology

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

BAB III METODOLOGI 3.1 Divisi Managed Service PT. XYZ

HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

Perkembangan Mutu: Sejarah dan Pengertian mutu. 1.Pendahuluan 2.Sejarah Mutu 3.Pengertian Mutu 4.Organisasi Mutu Industri. 1.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M

MODUL 2. TABULASI DATA. TABULASI DATA Pembuatan Tabel Frekwensi. Perintah Statistik

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Statistika 1 Fitri Yulianti, SP. MSi

Statistika Psikologi 2

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB III SIX SIGMA. Gambar 3.1 Jarak nilai rata-rata terhadap salah satu batas toleransi

DATA COLLECTION PLAN SAMPLING

PROTOTIP SELF ASSESSMENT AUDIT ISO 17799

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STANDARISASI BIAYA PRODUKSI TERHADAP TOTAL QUALITY CONTROL PADA PTP. PABRIK GULA TAKALAR

Seminar Hasil Tugas Akhir

Transkripsi:

RESPONSI/PRAKTIKUM MODUL 9 HISTOGRAM COURSE CONTENT DEVELOPMENT FOOD QUALITY ASSURANCE COURSE GLOBAL DEVELOPMENT LEARNING NETWORK

IX. HISTOGRAM 1. PENDAHULUAN Histogram adalah bentuk khusus dari suatu barchart, bedanya terletak pada skala dan jenis data yang digunakan. Pada histogram, sumbu x diisi dengan kelas data berupa nilai, misalnya kelas data 0 sampai 19 (atau 0 sampai < 20); 20 sampai 39 (atau 20 sampai < 40); 40 sampai 59 dan seterusnya. Hal ini tentu sangat sangat berbeda jika dibandingkan dengan barchart (Gambar 4) maupun diagram pareto (Gambar 5), yang pada sumbu x mencantumkan nama-nama dari kategori suatu data. Pada sumbu y suatu histogram dicantumkan banyaknya data yang masuk ke dalam kelas 0 sampai 19; banyaknya data yang masuk ke dalam kelas 20 sampai 39; demikian seterusnya. Hal ini menyerupai baik barchart maupun diagram pareto, seperti yang telah ditunjukkan pada bagian sebelumnya. Seperti halnya diagram pareto, histogram juga dapat dinyatakan dalam persen pada sumbu y. Jadi, perbedaan mendasar antara histogram dengan barchart maupun diagram pareto terletak pada sumbu x. Suatu contoh gambar sebuah histogram diperlihatkan pada Gambar 6. Grafik yang muncul dari hasil pencantuman data ke dalam histogram disebut distribusi frekuensi. Gambar 6. Contoh gambar histogram Bagian tersulit dalam pembuatan histogram adalah membuat klasifikasi data, atau dengan kata lain membuat kisaran datanya, yang nantinya akan dimasukkan ke dalam sumbu x. Apakah misalnya akan dipakai kisaran 0 sampai 9; kemudian 10 sampai 19 atau yang lainnya. Hal ini tentunya sangat tergantung juga pada karakteristik datanya.

Data yang diperoleh dan dikumpulkan secara acak umumnya menunjukkan bentuk distribusi frekuensi yang disebut menyebar normal atau kurva normal, yaitu suatu bentuk grafik menyerupai bel, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7 dan Gambar 8. sd X-sd X X+sd Gambar 7. Distribusi frekuensi yang menyebar normal Ciri khas dari kurva normal adalah bahwa bagian tengah dari kurva merupakan nilai rata-rata dari data atau x-bar. Sedangkan suatu bilangan yang disebut Standard deviasi atau Sd menunjukkan ciri khas penyebaran data disekitar nilai rata-ratanya. Berdasarkan nilai standard deviasi ini, keseluruhan data kemudian dapat dibagi menjadi 3 bagian. Pembagian ini sangat penting dan berguna dalam analisa data. Ketiga bagian itu adalah: pertama data-data yang nilainya lebih besar dari X-bar+Sd (> X-bar+Sd). Bagian kedua adalah data-data yang nilainya diantara X-bar-Sd sampai dengan X-bar+Sd; bagian terakhir atau yang ketiga adalah data-data yang nilai lebih kecil dari X-bar-Sd (< X-bar-Sd). Pembagian daerah kurva normal diperlihatkan pada Gambar 9. Pada situasi dimana data yang dikumpulkan adalah data suatu variabel proses atau variabel produk, seperti misalnya suhu penggorengan atau berat bersih, maka yang diinginkan adalah membuat data itu tetap. Sebagai contoh berat bersih susu kental manis kemasan kaleng yang dicantumkan pada kemasan sebesar 264 gram, maka tentu saja yang diinginkan selama proses pengalengan adalah semua kaleng mempunyai

berat sebesar 264 gram. Namun hal ini tidak mungkin dilakukan oleh karena itu diusahakan agar nilai rata-rata berat bersih (X-bar) sama dengan 264 gram. Jika akan dilakukan pengontrolan terhadap berat bersih ini, maka perbedaan berat atau variasi dari berat diberi toleransi berupa nilai minimal dan nilai maksimal. Misalnya berat minimalnya 261 gram dan berat maksimal 267 gram. Nilai 261 ini dapat juga ditulis (264 3), demikian juga 267 gram dapat dituliskan (264 + 3). Nilai penambah dan pengurang ini, dalam hal ini adalah nilai 3, biasanya diperoleh dan digunakan nilai dari standar deviasi. sd X-sd X X+sd Gambar 8. Kurva norma atau kurva bentuk bel III II I X-sd X X+sd Gambar 9. Pembagian kurva norma menjadi 3 bagian

Dengan kata lain, berdasarkan kurva Gambar 9, data yang berada di dalam bagian II yang dianggap memenuhi syarat, sedangkan kedua bagian lainnya dianggap reject atau cacat produksi. Untuk contoh berat susu, maka bagian I akan termasuk semua berat susu yang diperoleh yang nilainya lebih kecil dari 261 gram, sedangkan bagian III adalah semua produk susu yang beratnya lebih besar dari 267 gram. Gambar 10. Nilai LSL dan USL di dalam histogram. Nilai maksimum yang masih diperbolehkan biasanya disebut Upper specification limit (USL) atau nilai batas atas, sedangkan nilai minimum yang masih diperbolehkan disebut Lower specification limit (LSL) atau nilai batas bawah. Nilai rata-rata itu sendiri yang menjadi tujuan proses disebut target value atau aim of the process (Gambar 10). 2. PENGERTIAN HISTOGRAM Histogram adalah grafik yang menunjukkan distribusi frekuensi sekelompok data. 3. TUJUAN Tujuan pembuatan histogram adalah untuk menvisualisasikan bentuk distribusi frekuensi data, menentukan nilai tengah atau rata-rata termasuk nilai standard deviasinya, serta karakteristik kurva distribusi frekuensi lainnya. 4. PELAKSANAAN Dalam pembuatan histogram, akan sangat menolong jika data telah terorganisasikan dengan baik sebelum ditransformasi menjadi histogram, untuk itu dalam penyusunannya perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:

a. Buatlah dahulu kelas-kelas data, dengan interval-interval yang sesuai. Biasanya digunakan interval kelipatan 5, 10, 15 atau 20 dan seterusnya. b. Kemudian buatlah check sheet dengan memasukkan kelas-kelas yang telah dibuat ke dalam kategori data c. Hitunglah jumlah masing-masing data yang masuk ke dalam masingmasing kelas (atau interval) dengan cara memberi tanda di dalam check sheet (lihat Tabel 3). d. Berdasarkan check sheet yang diperoleh, buatlah histogramnya. e. Hitunglah nilai X rata-rata atau X-bar f. Kemudian hitung pula nilai standard deviasinya. 5. Pustaka 1. Alli, I. 2004. Food Quality Assurance: Principle and Practices. CRC Press, NY. 2. [BOB] Bureau of Bussiness Practice. 1992. Handbook of Quality Standard and Compliance. Prentice Hall, Englewood City, NJ. 3. [BSN] National Standarization Agency - Badan Standarisasi Nasional-. 1998. SNI Standard compilation (Senarai-SNI). Jakarta. 4. Dillon, M and Griffith. C. 2001. Auditing in The Food Industry. CRC Press. England. 5. Hoyle, D. 1994. Quality System Handbook. Butterworth-Heinmann, Ltd. Oxford. 6. Kadarisman, D. Dan Wirakartakusumah, M.A. 1995. Standarization and food quality assurance development. Food Technology Bulletin, Vol. VI (1). 7. Knight, J.B. and Kotschevar, L.H. 2000. Quantity food Production and Planning, John Wiley and Sons. 8. Newslow, D. L. 2001. The ISO 9000 Quality System: Application in Food and Technology. Wiley Interscience, NY. 9. Tenner, A.R. and I.J. Detoro. 1992. Total Quality Management. Addison- Wesley Publishing Company.