PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN SISWA SUNARYO SOENARTO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

Oleh : Sunaryo Soenarto

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (PBK)

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

MODEL PEMBELAJARAN TIK DAN MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Pembelajaran Berbasis Multimedia sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Hasil Belajar dan Persepsi Mahasiswa Oleh: Sunaryo Soenarto

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik atau juga

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN. Oleh : SUNARYO SOENARTO PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO- UNY

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Fisika adalah pelajaran yang sulit, membosankan, dan banyak rumus.

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS DI SMA. Tri Indri Hardini

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN COOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI KARYA SASTRA. Hesti Setya Harini*

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan produk kemajuan teknologi yang mampu. melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia.

Kelompok Materi : Materi Pokok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Efa Rosfita, 2013

Implementasi Kurikulum

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

KONTRAK PERKULIAHAN (LEARNING CONTRACT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

PERPADUAN KONSEP METODE PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORY VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) DENGAN METODE DRILL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI

PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2005

IMPLEMENTASI ICT DALAM PEMBELAJARAN IPA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGELOLAAN METODE PEMBELAJARAN. R. Nety Rustikayanti

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Amat Jaedun (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT-UNY)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses untuk mendewasakan manusia yang bertujuan untuk

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sanggup) dalam melakukan sesuatu. Secara harfiah kemampuan berarti

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Prosiding Seminar Nasional Prodi Teknik Busana PTBB FT UNY Tahun 2005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL

BAB II KAJIAN PUATAKA. tujuan (Mc. Donald dalam Sardiman A.M, 2001:73-74). Menurut Mc. Donald. motivasi mengandung 3 elemen penting, yaitu:

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Maahas Pada Materi Gaya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantu Media Video

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

Manfaat Komputer dan Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

Pengertian Bahan Ajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

I. PENDAHULUAN. sehingga siswa menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

DASAR-DASAR PEMBELAJARAN FISIKA

TINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

Belajar Dan Pembelajaran Metode Based Learning

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. proses yang disebut proses belajar-mengajar yang berlangsung dalam situasi belajarmengajar.

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan

Transkripsi:

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN SISWA SUNARYO SOENARTO

Mengajar, membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar (Joyce dan Well, 1986). Pembelajaran, upaya untuk membelajarkan siswa (Degeng, 1993).

Pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga diharapkan dapat berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar. Pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa, dan bukan pada apa yang dipelajari siswa.

MENGAJAR TEACHER CENTER PEMBELAJARAN STUDENT CENTER Bagaimana cara mengorganisasi pembelajaran, Bagaimana cara menyampaikan isi /materi pembelajaran, dan Bagaimana menata interaksi antara sumbersumber belajar

Merancang proses siswa belajar (belajar untuk memahami, belajar untuk menghayati, belajar untuk berkarya, dan melakukan kegiatan nyata) secara maksimal. Isi pembelajaran didesain agar relevan dengan karakteristik siswa (proses konstruksi, dekonstruksi dan rekonstruksi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan). Menyediakan media dan sumber belajar, agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara kongkrit, luas, dan mendalam, Penilaian hasil belajar siswa dilakukan secara formatif berkelanjutan

STRATEGI PEMBELAJARAN (1)? Suatu cara bagaimana bahan ajar disajikan pada lingkungan pembelajaran. Cara yang dimaksud meliputi sifat, cakupan dan prosedur kegiatan yang memberikan pengalaman belajar (Gerlach and Ely,1980).

STRATEGI PEMBELAJARAN (2)? Menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematis, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien (Suparman, 1993). Perincian untuk memilih dan mengurutkan kejadian dan kegiatan dalam pembelajaran (Seels dan Richey, 1996).

KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Kegiatan prainstruksional, 2. Penyampaian informasi & pesan, 3. Partisipasi siswa, 4. Tes, dan 5. Tindak lanjut.

Implementasi Strategi Pembelajaran 1. Pendahuluan 2. Penyajian, dan 3. Penutup.

TAHAPAN PENDAHULUAN 1. Membangkitkan minat (daya tarik) siswa 2. Memfokuskan perhatian siswa pada pembelajaran 3. Mengutarakan kompetensi dasar dan relevansi (pentingnya) kompetensi dasar 4. Menghubungkan materi ajar yang lalu dengan materi ajar yang akan disampaikan 5. Mempersiapkan pikiran, perhatian dan psikologi siswa

TAHAPAN PENYAJIAN Menyampaikan pesan dan informasi secara menarik, logis, bertujuan dengan metode yang bervariasi Membangkitkan/menumbuhkan siswa untuk belajar Mendorong siswa melakukan proses berpikir Membangkitkan siswa agar memberikan informasi dari pengalamannya Menghindarkan setting klas yang pasif Memberikan pengalaman belajar yang mengaktifkan siswa Membuat situasi belajar yang memadai Setiap penyajian materi ajar, sebaiknya diikuti contoh /aplikasinya.

TAHAPAN PENUTUP Mengevaluasi kemajuan kompetensi siswa. Memberikan kesimpulan Tindak lanjut

FAKTOR PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN 1. Jumlah siswa, 2. Jumlah guru, 3. Gaya mengajar guru, 4. Keterampilan dan kebiasaan guru mengajar, 5. Karakteristik mata kuliah, dan 6. Kompetensi yang akan diajarkan

METODE CERAMAH KELEMAHAN Mengurangi partisipasi siswa Kegiatan pembelajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata). Tidak banyak guru yang dapat menjadi pembicara yang baik guru harus menguasai subtansi materi secara baik Membatasi daya ingat Biasanya hanya satu indera yang dipakai Kurang menarik dan bila terlalu lama membosankan. Tidak semua materi cocok untuk diceramahkan.

Meminimalis Kelemahan Metode ceramah dibantu media presentasi guru menyiapkan bahan ajar cetak Metode ceramah diintegrasikan dengan metode lain Jumlah siswa dibatasi (kurang lebih 40 mhs)

Metode Demonstrasi ASPEK YANG HARUS DIPERSIAPKAN Menyusun lembar kerja siswa (job sheet, lab. sheet, information sheet atau operation sheet), serta lembar penilaian (rubrik pengamatan, check list dslb.) Mempersiapkan alat, peralatan atau mesin yang diperlukan Mempersiapkan kemampuan dan ketrampilan untuk memperagakan peralatan secara benar dan efisien Merumuskan tujuan demonstrasi

Kelebihan Metode Demonstrasi Pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit Siswa lebih mudah mengerti Pembelajaran menjadi lebih menarik Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan Perhatian siswa dapat dipusatkan Dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan siswa Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri siswa dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi.

Kelemahan Metode Demonstrasi Memerlukan keahlian dan keterampilan guru secara baik Memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang dan waktu Daya tangkap siswa beragam, guru harus mengulang-ulang nya Waktu yang diperlukan untuk pembelajaran akan lebih lama Peralatan/alat yang diperagakan kecil, Demonstrasi menjadi tidak efektif bila tidak diikuti dengan kegiatan praktik langsung Bila peralatan/alat yang didemonstrasikan berbeda dengan yang dieksperimenkan siswa.

Metode Diskusi Suatu proses dialog yang melibatkan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling bertatap muka mempunyai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah.

Kelebihan Metode Diskusi Menyadarkan siswa bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai argumentasi dan bukan satu jalan (satu jawaban saja). Menyadarkan siswa bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. Membiasakan siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain

Kekurangan Metode Diskusi Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas Interaksi komunikasi seringkali didominasi oleh siswa yang senang berbicara.

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF Mengutamakan adanya kerjasama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai kompetensi belajar (Johnson & Johnson, 1987). Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari subtansi materi ajar yang telah ditentukan.

UNSUR PEMBELAJARAN KOOPERATIF Saling Ketergantungan Positif Tanggung Jawab Perseorangan Tatap Muka Komunikasi Antar Anggota Evaluasi Proses Kelompok

TUJUAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF Meningkatkan Pemahaman Konsep Pengakuan adanya keragaman Pengembangan keterampilan sosial

CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF 1. Belajar dengan teman, 2. Mendengarkan diantara anggota, 3. Belajar dari teman sendiri dalam kelompok, 4. Belajar dalam kelompok kecil, 5. Produktif berbicara atau mengemukakan pendapat, 6. siswa membuat keputusan, dan 7. Siswa aktif (Stahl,1994).

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyajikan informasi Mengorganisasikan siswa dalam kel. belajar Membimbing kelompok bekerja dan belajar Evaluasi PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF Memberi penghargaan

Tujuan Strategi Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik Pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima keberagaman tingkat sosial. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Kegiatan Pembelajaran 1. Guru menyampaikan kompetensi dan memotivasi siswa belajar. 2. Guru menyajikan informasi dengan metode ceramah, demonstrasi atau penugasan memahami bahan referensi. 3. Guru mengarahkan pembentukan kelompok belajar 4. Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. 5. Guru mengevaluasi hasil belajar dan kelompok mempresentasikan hasil belajarnya. 6. Guru memberi reward atas hasil belajar individu maupun kelompok.

Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer

TEORI BELAJAR SKINNER 1) Memilahkan kesatuan subtansi materi (content) menjadi penggalan-penggalan materi yang lebih pendek/kecil, 2) Memberi ganjaran (reward) secepatnya terhadap response siswa, dan 3) Mengajarkan konsep secara kongkrit.

Pendekatan Cognitive Memberikan tekanan pada bagaimana siswa untuk mengetahui daripada bagaimana siswa merespon, Menganalisis bagaimana merencanakan dan mengatur strategi berpikir, mengingat, memahami dan mengkomunikasikannya.

Program Komputer Pembelajaran Informasi & pesan harus disajikan secara menarik, siswa harus diberi arahan/bimbingan secara klasikal dan individual, siswa diberi latihan-latihan, dan Kemajuan hasil belajar siswa harus dinilai (Alessi,1985)

KONSEP CBI (1) Komputer dapat berfungsi sebagai tutor, alat, dan tutee (Taylor, 1980). Peran komputer sebagai tutor identik dengan penggunaan (CAI) dan (CAL) CAI mengaplikasikan pendekatan belajar terprogram. Dalam mencapai kompetensi, dilakukan kegiatan belajar melalui tahapan pembelajaran tertentu (Simoson dan Thompson, 1990).

KONSEP CBI (2) Multimedia interaktif mempunyai potensi untuk digunakan dalam pembelajaran dengan berbagai strategi pembelajaran, khususnya sebagai alat bantu pembelajaran untuk tutorial interaktif dan pedoman elektronik (Phillips, 1997).

JENIS PBK PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA (PBM) PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (PBW)

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA (PBM) Pembelajaran menggunakan komputer dalam mempresentasikan bahan ajar interaktif dengan mengendalikan lingkungan belajar secara individual (Speinberg & Stirzaker, 84) Penerapan komputer utk pembelajaran yang memiliki aspek individual, interaktif dan bimbingan (Steinberg, 91)

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (PBW) WEB-BASED LEARNING e-learning COMPUTER SUPPORTED LEARNING RESOURCES

ASPEK PBW Merancang skenario belajar Penyajian bahan ajar Penilaian Sumber belajar internet Fasilitas pendukung pembelajaran Dukungan teknis (Jollife dkk.,2001)

KARAKTERISTIK PBM Menggunakan fasilitas komputer Dikembangkan berdasarkan kompetensi Strategi pembelajaran meliputi: tutorial, praktik dan drill, pemecahan masalah, permainan, atau simulasi. Dikembangkan berdasarkan karakteristik siswa Mengoptimalkan interaksi belajar siswa Memiliki fleksibilitas dalam mengatur kegiatan belajar Efektif untuk mempertahankan minat belajar Menyediakan aneka umpan balik dan cepat Cocok digunakan untuk berbagai lingkungan belajar Menilai kompetensi siswa secara komprehensif dan mendokumentasikan nilai dengan baik (Hanaffin dan Peck,1988)

KARAKTERISTIK PBW Materi pembelajaran (teks, grafik, dll) disajikan secara hyperlink Komunikasi dilakukan secara serempak dan tak serempak Belajar di dunia maya (virtual learning) Menggunakan berbagai elemen belajar berbasis CD-ROM Materi ajar relatif mudah diperbaharui Meningkatkan interaksi langsung dgn sumber belajar

TAHAPAN PBM Menyiapkan perangkat lunak dan perangkat keras Meningkatkan perhatian siswa Menyampaikan kompetensi hasil belajar Memberi petunjuk belajar Memfasilitasi terjadinya interaksi siswa-materi ajar Memberi bimbingan Memperoleh informasi pencapaian hasil belajar Memberi umpan balik Penugasan

TAHAPAN PBW Menyiapkan dokumen informasi kegiatan Web Mengembangkan profil dan sub-profil siswa Mengembangkan kompetensi belajar siswa Menentukan pedoman penilaian Menentukan metode penyampaian materi ajar Menentukan strategi pembelajaran Menentukan materi ajar Mengkaji dan memilih sumber-sumber belajar Menempatkan semua materi ajar pada situs tertentu Mengkomunikasikan materi ajar dan tugas Memberikan evaluasi formatif Mengidentifikasi dan mengkaji tugas siswa Memberikan umpan balik pencapaian kompetensi hasil belajar

TERIMA KASIH