PENGELOLAAN METODE PEMBELAJARAN. R. Nety Rustikayanti

Transkripsi

1 PENGELOLAAN METODE PEMBELAJARAN R. Nety Rustikayanti

2 ISTILAH Metode pembelajaran cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran Model pembelajaran bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan oleh pendidik Pendekatan pembelajaran titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya melingkupi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu

3 Istilah Strategi pembelajaran cara-cara tertentu yang digunakan secara sistematis dan procedural dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar

4 Ceramah Demonstrasi Diskusi Simulasi Laboratorium Pengalaman lapangan Brainstorming Debat dll Metode Pembelajaran

5 Model Pembelajaran Model interaksi social Model pengolahan informasi Model personal-humanistic Model modifikasi tingkah laku

6 Pendekatan Pembelajaran Student centered approach Teacher centered approach

7 Strategi Pembelajaran Contextual teaching-learning, quantum teaching-learning, active learning, mastery learning, discovery-inquiry learning, cooperative learning

8 Pembelajaran Praktik/Laboratorium Bentuk pembelajaran yang digunakan untuk mempelajari secara bersamasama kemampuan paikomotorik, pengetahuan dan afektif yang menggunakan sarana laboratorium. Pendidikan laboratorium yang efektif mampu membangun rasa percaya diri dan membantu pencapaian kompetensi pada mahasiswa

9 Pembelajaran Praktik

10 Pengertian Suatu proses untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan yang digunakan Suatu proses pendidikan yang berfungsi membimbing peserta didik secara sistematis dan terarah untuk dapat melakukan suatu keterampilan Upaya untuk memberi kesempatan kepada peserta mendapatkan pengalaman langsung

11 Kolb teori experiential learning ide-ide dari pengalaman dan refleksi Pembelajaran orang dewasa akan lebih efektif jika pembelajaran lebih banyak terlibat langsung daripada hanya pasif menerima dari pengajar Modus belajar Concrete experience pengalaman nyata Reflective observation merefleksikan observasi Abstract conceptualization konsep yang abstrak Active experimentation eksperimen aktif

12 Wallace Sumber pengetahuan yaitu pengetahuan yang diterima/diperoleh melalui belajar baik secara formal maupun informal (received knowledge) dan pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman (experiential knowledge) mengembangkan profesionalisme Efektifnya pembelajaran praktik tergantung pada bagaimana peserta didik melakukan refleksi dengan mengkaitkan antara pengetahuan dan pengalaman serta praktik sehingga dapat memperbaiki pembelajaran lebih lanjut

13 Kesiapan Praktik Kesiapan individu Kesiapan fasilitas

14 Tujuan Pembelajaran Praktik Meningkatkan kemampuan peserta didik terhadap kondisi nyata di lapangan Menambah wawasan tentang informasi serta melatih pola pikir PD untuk dapat menggali permasalahan dianalisa dan dicari penyelesaiannya secara integral komprehensif Memperluas wawasan umum PD tentang orientasi pengembangan teknologi di masa yang akan datang menyadari realitas yang ada antara teori yang diberikan di kelas dengan tugas yang dihadapi di lapangan Memberikan solusi terhadap masalah yang ada saat praktik

15 Kesiapan Fasilitas Praktik Kondisi fisik, mental dan emosional Kebutuhan kebutuhan, motif, dan tujuan Keterampilan dan pengetahuan

16 E-Learning dalam Keperawatan

17 E-Learning Sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik Sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya Usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet Salah satu media yang digunakan adalah jaringan computer Tidak memiliki batasan akses perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu

18 4 karakteristik e-learning (Suyanto, 2005) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer) Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan membutuhkannya Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer

19 Komponen E-Learning (Romisatriawahono, 2008) Infrastruktur e-learning PC, jaringan computer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu, internet, perlengkapan multimedia Sistem dan aplikasi e-learning Learning Management System (LMS), sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan

20 Komponen E-Learning (Romisatriawahono, 2008) Konten e-learning konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem (Learning Management System) bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb.) dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun

21 Manfaat e-learning (Smaratungga, 2009) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility) Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities)

22 Kelebihan Pendidik dan PD dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu Pendidik dan PD dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui internet bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari PD dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan Bila PD memerlukan tambahan informasi ia dapat melakukan akses di internet Baik pendidik maupun PD dapat melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas Peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif Relatif lebih efisien tidak terikat waktu pertemuan

23 Kekurangan Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik bahkan antar-peserta didik itu sendiri memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer) Kurangnya penguasaan komputer

24 Microteaching

25 Microteaching Suatu pembelajaran yang segala aspeknya diperkecil atau disederhanakan Tujuan meningkatkan berbagai keterampilan mengajar calon pendidik mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik

26 Pembatasan Microteaching Jumlah siswa Kompetensi/sub kompetensi (materi) Waktu penyajian Ketrampilan yang dilatihkan

27 Karakteristik Jumlah siswa (5-10) Waktu sempit (10-15 menit) Menampilkan 1 jenis keterampilan Materi topik tertentu Observer (pengamat) Supervisor (Pensupervisi)

28 Penampilan Pendidik Fisik - fisiologis menarik : Gerak, suara, kontak, diam Cara Berpakaian Cara Bersikap Cara Berbicara Cara Bertindak Keterampilan berkomunikasi Penguasaan komponen mengajar Penguasaan Kompetensi

29 Kompetensi Pendidik 1. PEDA-ANDRAGOGI 2. KEPRIBADIAN 3. PROFESIONAL SOSIAL

30 Tehnik Mengajar Teknik mengajar sebagai suatu ketrampilan mengajar Ketrampilan mengajar dapat dilatihkan melalui micro teaching dan praktik mengajar langsung Micro teaching untuk melatih ketrampilan mengajar secara terisolasi Praktik mengajar langsung melalui progam PPL

31 Keterampilan Mengajar Keterampilan bertanya (dasar, lanjut) Keterampilan memberikan penguatan Keterampilan mengadakan vasiasi Keterampilan menjelaskan Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil Keterampilan mengelola kelas Keterampilan membelajarkan kelompok kecil dan perorangan

32 Komponen Keterampilan Mengajar Membuka pelajaran Menjelaskan Memberi penguatan Media pembelajaran Mengadakan variasi Membimbing diskusi Mengelola kelas Bertanya Mengevaluasi Menutup pelajaran