Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi i Musrenbangprov Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

Jakarta, 10 Maret 2011

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN Jambi, 6 April 2011

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

Rencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

Disampaikan Pada: Bimtek Penyusunan RKPD Kabupaten Situbondo Mei 2012

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lumpuhnya sektor-sektor perekonomian dunia, sehingga dunia dihadapkan bukan

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menerapkan sistem. pembangunan dengan fokus pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MUSRENBANG RKPD PROVINSI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Jakarta, 12 Februari 2013 OUTLINE PAPARAN

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Daftar Isi. Daftar Tabel... iv. Daftar Gambar... ix. BAB I Pendahuluan... 1

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

Direktur Perencanaan, Evaluasi Dan Informasi Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh Ir. Timbul Pudjianto, MPM Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2014

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

MENTERI DALAM NEGERI Jakarta 30 April 2013

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G

disampaikan oleh: Dr. H. Asli Nuryadin Kepala BAPPEDA Kota Samarinda

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Transkripsi:

Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi i Musrenbangprov Sumatera Utara Medan, 3 April 2013

OUTLINE PAPARAN 1 Pendahuluan 2 Tantangan dan Isu Pembangunan Nasional 3 Tema dan Prioritas RKP 2014 4 5 Isu Strategis Sumatera Utara Kegiatan Prioritas di Sumut Tahun 2013 6 Dukungan Pemerintah Daerah 7 Penutup 2

PENDAHULUAN Tahun 2014 merupakan tahun terakhir RPJMN 2010 2014 RKP 2014 sangat penting untuk memastikan sasaran sasaran utama RPJMN 2010 20142014 dapat tercapai Dalam konteks kesinambungan pembangunan, RKP 2014 harus menyediakan fondasi yang kokoh bagi proses transisi ke tahap pembangunan berikutnya (RPJMN 2015 2019) 3

AGENDA NASIONAL 2014 PEMILU Penguatan Perekonomian Nasional Implementasi Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Percepatan Pencapaian MDGs Quick Wins Proyek Proyek MP3EI Implementasi MP3KI 4

TANTANGAN DAN ISU PEMBANGUNAN (1/2) AS fokus pada pengetatan fiskal Zona Euro masih penuh ketidakpastian, OECD memperkirakan pemulihan ekonomi Eropa masih butuh dua tahun lagi Moderasi outlook ekonomi China, diperkirakan tumbuh sekitar 7 8 persen/tahun, dan mulai berfokus pada perekonomian domestik Mengendalikan defisit perdagangan Mempertahankan momentum investasi, khususnya investasi langsung FDI 5

TANTANGAN DAN ISU PEMBANGUNAN (2/2) Pembebasan lahan Kemitraan pemerintah swasta Infrastruktur perhubungan di kawasan timur Infrastruktur untuk mendukung swasembada pangan nasional Pengembangan g sumber energiterbarukan Optimalisasi sumber sumber penerimaan Meningkatkan allocative dan technical efficiency belanja pemerintah Meningkatkan k realisasi i dan penyerapan belanja pemerintah 6

TEMA RKP 2014 KELANJUTAN DARI TEMA RKP SEBELUMNYA, SEJALAN DENGAN SASARAN DAN ISU KEKINIAN RKP 2010 PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT RKP 2011 PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA KELOLA DAN SINERGI PUSAT DAERAH RKP 2012 PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS, INKLUSIF DAN BERKEADILAN BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT RKP 2013 MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT RKP 2014 : MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN 7

UNSUR UNSUR POKOK TEMA RKP 2014 Peningkatan daya saing; Peningkatan ketahanan ekonomi; Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Pembangunan SDM; Penurunan kemiskinan dan pengangguran; Mitigasi bencana; Peningkatan kesejahteraan rakyat lainnya. Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi; Memantapkan penegakan hukum, pertahanan, dan pelaksanaan Pemilu 2014. 8

PRIORITAS RKP 2014 Sesuai dengan RPJMNdan Kelanjutan RKPSebelumnya PRIORITAS NASIONAL RPJMN 2010 2014 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 6 Infrastruktur 11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi 2 Pendidikan 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha 12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 3 Kesehatan 8 Energi 13 Bidang Perekonomian 4 Penanggulangan 9 Lingkungan Hidup dan Kemiskinan Pengelolaan Bencana 5 Ketahanan Pangan 10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pascakonflik 14 Bidang Kesejahteraan Rakyat 9

10

SASARAN UTAMA RKP 2014 Pertumbuhan Ekonomi TARGET RPJM 2010 2011 2012 REALISASI TARGET RPJM REALISASI TARGET RPJM REALISASI 5,5 5,6 6,2 6,0 6,3 6,5 6,4 6,9 6,23 Inflasi 4 6 7 4,0 6,0 3,8 4,0 6,0 4,30 Pengangguran 7,6 7,1 7,3 7,4 6,6 6,7 7,0 6,14 (Agt) Kemiskinan 12,0 13,5 13,3333 11,5 12,5 12,49 10,5 11,5 11,66 (Sept) 2013 2014 TARGET TARGET TARGET TARGET RPJM APBN 2013 RPJM RKP Pertumbuhan Ekonomi 6,7 7,4 6,8 7,0% 7,7% 6,8 7,2 Inflasi 3,5 5,5 4,9 3,5 5,5 4,5 + 1 Pengangguran 6,0 6,6 5,8 6,1 5% 6% 5,0 6,0 Kemiskinan 9,5 10,5 9,5 10,5 8% 10% 8,0 10,0 STATUS 2 1 1 2 1 = Sudah tercapai atau On Track/on Trend 2 = Perlu Kerja Keras 11

TANTANGAN DAN PELUANG Tantangan Iklim investasi dan usaha masih perlu perbaikan bik Isu ketenagakerjaan Keterbatasan infrastruktur Kesehatan fiskal dan penyerapan anggaran Pengelolaan BBM dalam negeri Stabilitas sosial politik terkait Pemilu INTERNAL Peluang Potensi pasar domestik yang besar Pemanfaatan jumlah midle class yang besar dan terus naik Pemilu mendorong kegiatan perekonomian domestik Tantangan Di tahun 2013 pemulihan ekonomi dunia diperkirakan berjalan lambat Pemulihan harga komoditas yang masih lambat Kecenderungan peningkatan hambatan nontarif EKSTERNAL Peluang Kii Krisis utang Eropa mereda Resesi ekonomi AS akibat jurang fiskal dapat tdihindarid i Perekonomian China mulai menguat Kebijakan Perkuatan Ekonomi Nasional: 1. Mendorong Investasi dan Ekspor 2. Meningkatkan efektivitas belanja negara 3. Menjaga jg daya beli masyarakat 4. Menjaga stabilitas ekonomi, antara lain nilai tukar Rupiah 5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur 6. Menjaga stabilitas sosial dan politik Dengan kerja keras melalui penguatan ekonomi nasional, perekonomian 2014 diperkirakan dapat mencapai sasaran 7% 12

PENCAPAIAN SASARAN PRIORITAS NASIONAL YANG PERLUKERJA KERAS (1/2) NO INDIKATOR CAPAIAN 2012 TARGET 2014 PRIORITAS 1. Indeks Persepsi Korupsi 3.2 5.0 P 1 2. % Pemda dengan opini WTP 16 60 P 1 atas Laporan Keuangan Pemda 3. Umur Harapan Hidup thn 71,1 72,0 P 3 4. Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup n.a 118 P 3 5. Angka kematian bayi per 32 24 P 3 1000 kelahiran hidup 6. PDB Pertanian % 4,26 3,7 3,9 P 5 7. Produksi pangan: padi % 487 4,87 322 3,22 P 5 13

NO INDIKATOR CAPAIAN 2012 TARGET 2014 PRIORITAS 8. Jumlah Rusunawa terbangun 435 650 P 6 9. Produksi Minyak Bumi Ribu 877 1.010 P 8 Barrel/Hari 10. Rata rata pertumbuhan 6,16 7,10 P 10 ekonomi daerah tertinggal 11. Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal 18,31 14,20 P 10 12. Pertumbuhan industri % 6,10 7,0 7,3 P 13 14

/tahun Persen Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Th. 2000 8 7 6 5 4 3 2 1 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumut 5,7 5,48 6,2 6,9 6,39 5,07 6,35 6,60 6,22 Sumatera 2,9 3,57 5,26 4,96 4,98 3,5 5,49 6,20 6,18 Nasional 5,03 5,38 5,19 5,67 6,43 4,74 6,08 6,50 6,23 No. PROVINSI 2010 2011 2012 Perbandingan 2011 20122012 Pertumbuhan daerah 2012 dibandingkan Pertumbuhan Nasional 1. Aceh 2.6 5.0 5.2 Meningkat Rendah 2. Sumatera Utara 6.4 6.6 6.2 Melambat Sama 3. Sumatera Barat 5.9 6.2 6.4 Meningkat Tinggi 4. Riau 4.2 5.0 3.6 Melambat Rendah 5. Jambi 7.3 8.5 7.4 Melambat Tinggi 6. Sumatera Selatan 5.4 6.5 6.0 Melambat Rendah 7. Bengkulu 5.1 6.4 6.6 Meningkat Tinggi 8. Lampung 5.8 6.4 6.5 Meningkat Tinggi 9. Kepulauan Bangka Belitung 5.9 6.4 5.7 Melambat Rendah 10. Kepulauan Riau 7.2 6.7 8.2 Melambat Tinggi 11. DKI Jakarta 65 6.5 67 6.7 65 6.5 Melambat Tinggi 12. Jawa Barat 6.1 6.5 6.2 Melambat Sama 13. Jawa Tengah 5.8 6.0 6.3 Meningkat Tinggi 14. DI. Yogyakarta 4.9 5.2 5.3 Meningkat Rendah 15. Jawa Timur 6.7 7.2 7.3 Meningkat Tinggi 16. Banten 5.9 6.4 6.2 Melambat Sama 17. Bali 5.8 6.5 6.7 Meningkat Tinggi 18. Kalimantan Barat 5.4 5.9 5.8 Melambat Rendah 19. Kalimantan Tengah 6.5 6.7 6.7 Stabil Tinggi 20. Kalimantan Selatan 5.6 6.1 5.7 Melambat Rendah 21. Kalimantan Timur 5.0 3.9 2.0 Melambat Rendah 22. Sulawesi Utara 7.1 7.4 7.9 Meningkat Tinggi 23. Sulawesi Tengah 7.8 9.2 9.3 Meningkat Tinggi 24. Sulawesi Selatan 8.2 7.7 8.4 Melambat Tinggi 25. Sulawesi Tenggara 8.2 8.7 10.4 Meningkat Tinggi 26. Gorontalo 7.6 7.7 7.7 Stabil Tinggi 27. Sulawesi Barat 11.9 10.4 9.0 Melambat Tinggi 28. Nusa Tenggara Barat 6.3 3.2 1.24 Kontraksi Rendah 29. Nusa Tenggara Timur 5.1 5.6 5.4 Melambat Rendah 30 M l k 65 60 43 M l b t R d h 31. Maluku Utara 8.0 6.4 5.8 Melambat Rendah 32. Papua Barat 26.8 27.2 15.8 Melambat Tinggi 33. Papua 2.7 5.7 1.1 Meningkat Rendah Jumlah 33 Provinsi 6.1 6.5 6.2 Melambat Kinerja pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara cukup tinggi dan menjadi pendorong pertumbuhan wilayah Sumatera Namun mengalami pelambatan pada tahun 2012, terkait dengan kinerja 30. Maluku 6.5 6.0 4.3 Melambat Rendah ekspor komoditas yang terpengaruh melemahnya permintaan di pasar dunia.

Penciptaan Lapangan Kerja Sektoral Provinsi Sumatera Utara Keuangan 2% Lapangan Kerja Menurut Lapangan Usaha Jasa jasa 16% Jumlah Orang Bekerja Thn 2005 dan 2012 Lapangan Sektor 2005 2012 Kerja Baru Pertanian 2.708.022 2.495.971 212.051 Pertambangan 862 41.059 40.197 Angkutan 5% Perdag 19% Pertanian 43% Industri 333.850 442.014 108.164 Utilitas 18.165 18.308 143 Konstruksi 239.285 363.795 124.510 Perdagangan 722.216 1.116.740 394.524 Konstr. 6% Utilitas 0% Industri 8% Tambang 1% Angkutan 314.468 468 275.808 38.660 Keuangan 37.771 102.911 65.140 Jasa jasa 484.370 895.076 410.706 Total 4.859.009 5.751.682 892.673

INDIKASI ISU ISU STRATEGIS SUMUT YANG PERLU DISINERGIKAN DENGAN K/L Pemerataan kualitas pendidikan antardaerah; Peningkatan prasarana dan sarana pendidikan Peningkatan ketersediaan SDM dokter spesialis, khususnya kejiwaan; Peningkatan pelayanan Puskesmas di daerah; Peningkatan pengawasan perdearan obat obatan obatan kadaluwarsa dan bahan makanan yang merusak kesehastan pewarna, borak, formalin Peningkatan jalan ruas pantai barat dan pantai timur; Peningkatan infrastruktur pendukung Kawasan Sei Mangke; Pengembangan jalur kereta api dan pelabuhan untuk Kawasan Tapanuli Bagian Selatan Peningkatan kapasitas pembangkit listrik Promosi wisata daerah; Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian 17

Dukungan Pemerintah Daerah Yang Diperlukan 18

Pencapaian Target MDGs: Hal Hal Yang Perlu Mendapatkan Perhatian Th Tahun 2013 2014 2014 Pada tahun 2013: Peningkatan kesadaran (awareness) dan komitmen para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam rangka percepatan pencapaian MDGs; Perbaikan/penyempurnaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs Provinsi; Konsistensi implementasi RADP Percepatan Pencapaian MDGs Provinsi; Fasilitasi penyusunan RAD Percepatan Pencapaian MDGs di tingkat Kab/Kota; Koordinasi intensif Bappeda dengan SKPD dan stakeholder terkait MDGs. Pada tahun 2014: Fokus terhadap indikator MDGs yang diperkirakan akan sulit dicapai pada tahun 2015, diantaranya HIV/AIDS, AKI, air bersih dan sanitasi, serta luas tutupan lahan; Fokus terhadap pencapaian target MDGs yang berada di bawah rata rata nasional; Memantau Pelaksanaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs baik di tingkat t provinsi i maupun Kab/Kota; Menindaklanjuti hasil pemantauan RAD Percepatan Pencapaian MDGs. 19

Dalam Rangka Menurunkan Angka Kemiskinan Tahun 2013 2014, melalui MP3KI Pelaksanaan MP3KI tahun 2014, menetapkan bahwa untuk setiap provinsi melaksanakan 4 lokasi Quick Wins. Dari 4 lokasi Quick Wins tersebut, 2 lokasi ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, dan 2 diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Penetapan lokasi berdasarkan Kriteria yang telah ditetapkan. Tetapi Pemerintah Daerah dapat mengembangkan dan melengkapi sesuai dengan data, informasi, dan prioritas yang ada di masing masing daerah. Untuk tahun 2013 telah ditetapkan 1 lokasi kecamatan Quick Wins di Provinsi Sumatera Utara. Lokasi Quick Wins yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat KABUPATEN/KOTA KECAMATAN KETERANGAN Kota Medan Medan Belawan Quick Wins 2013 Langkat Tanjung Pura Usulan Quick Wins 2014 Langkat Gebang Usulan Quick Wins 2014 20

1. Melakukan k review capaian sasaran2 pembangunan RPJMN di tingkat kabupaten/kota 2. Melakukan k sinkronisasi RPJMD dan RKPD dengan prioritas nasional yang tercantum dalam RPJMN 2010 2014 dan RKP Keselarasan antara RKP dan RKPD Kontrol deviasi penyimpangan antara RKPD Renja SKPD RAPBD 3. Perbaikan kualitas belanja pemerintah Peningkatan belanja modal untuk infrastruktur Pi Prioritas it penurunan kemiskinan iki Kontrol belanja barang dan subsidi Hindari keterlambatan dan penumpukan penyerapan anggaran 21

4. Pengendalian inflasi: pengawasan distribusi barang barang kebutuhan strategis 5. Mendorong percepatan proses pembebasan lahan dalam pembangunan infrastruktur wilayah dengan berpedoman pada Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum 6. Mengidentifikasi isu isu strategis pembangunan daerah dan mensinergikannya dengan kebijakan nasional kementerian/lembaga 22

23

LAMPIRAN PROYEK MP3EI DI SUMUT 25

Peta Proyek MP3EI 2014 26

DAFTAR KEGIATAN MP3EI DI SUMUT PENDANAAN APBN NO. KEGIATAN / PROYEK PENDANAAN (MILYAR RP) 1. Pembangunan Jalan Tol Medan Binjai (15,8 km) 1759 Perluasan Pelabuhan Belawan 500.00 2. 3. Pembangunan Rel KA Ruas : Bandar Tinggi Kuala Tanjung (21,5 km) 300 4. Pembangunan Jalur Ganda Medan Kualanamu 280.00 5. Pembangunan Jalan Tol Medan Kuala Namo Tebing Tinggi (60 km) 270 6. Penanganan Jalan Tb. Tinggi Kisaran Rantau Prapat Batas Prov Riau (326,71 km) (Sumut) 7. Penanganan jalan kabupaten 3 km (KISM Sp. Mayang) (Sumut) dan SP. Inalum Kuala Tanjung (Pengembangan) Pelabuhan Kuala Tanjung (Pelabuhan Hub Kuala 8. Tanjung) Penanganan jalan akses Pelabuhan belawan (Sumut) (8 km) 9. 10. Penanganan Jalan Pematang Siantar Tb.Tinggi (Sumut) (34,5 km) Perbaikan /Pelapisan Jalan Raya, Ruas: Lima Puluh Sp. Inalum (22 11. Km) (Sumut) Pengembangan jalan akses Kualanamu (Sumut) (8 KM) 12. 66.00 35.07 20.00 17.00 10.00 2.00 1.00 27