BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS KASUS

Lampiran 6. Jobsheet Kopling

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN


BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

POROS PENGGERAK RODA

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

PERBAIKAN POROS PENGGERAK RODA

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50

1 BAB III METODELOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL

SISTEM PENGEMDALI KENDARAAN

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

No. JST/OTO/321 Revisi : 00 Tgl : Page 1 of 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.

POROS PENGGERAK RODA

BAB III ANALISIS FRONT WHEEL ALIGNMENT PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK UP

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan

BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun.

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

MODUL PRAKTEK CHASSIS & BODY MECHANICS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX


BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FUNGSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN KOPLING KENDARAAN RINGAN

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

Konstruksi CVT. Parts name

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )


BAB III METODE PENELITIAN

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

Analisis Sistim Rem Tromol Mobil Suzuki Futura Tahun 2003 ABSTRAK

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

Perawatan System C V T

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

Interval Perawatan. Ganti setiap 2,500 km (1.500 miles) Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles)

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

TUGAS AKHIR OVERHAUL TRANSMISI MANUAL PADA TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

SISTEM POROS PROPELLER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses analisis pada sistem pemindahan tenaga sepeda

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

Bahan poros S45C, kekuatan tarik B Faktor keamanan Sf 1 diambil 6,0 dan Sf 2 diambil 2,0. Maka tegangan geser adalah:

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN. Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga Yamaha Vixion ini dilakukan di

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

Set Roda. Panduan Dealer JALANAN MTB SM-RIMTAPE WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R WH-R501

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

Transkripsi:

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

26 A. Daftar Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max Pick-Up 1500cc Tabel 3.1 Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max (Sumber : http://counterdaihatsu.files.wordpress.com/2011/12/spek-gmpu.jpg)

27 Tabel 3.2 Spesifikasi Berat Yang Diizinkan Pada Mobil Daihatsu Gran Max (Sumber : http://4.bp.blogspot.com/spesifikasi+gran+max_15-6.jpg) Tabel 3.3 Masa Uji Berkala Mobil Daihatsu Gran Max Berat Kosong Kendaraan 1015 kg Panjang Kendaraan 4195 mm Lebar Kendaraan 1665 mm Tinggi Kendaraan 1850 mm J.B.B 2100 kg J.B.I 1985 kg M.S.T 1185 kg Daya Angkut Orang (60 kg per orang) 180 kg (3 orang) Barang 850 kg B. Gejala dan Ganguan Pada Poros Roda Belakang Tabel 3.4 Gejala dan Gangguan Poros Roda Belakang No Gejala dan gangguan Kemungkinan/sebab Cara mengatasi 1. Kebocoran oli melalui aksel - Perapat oli aus atau - Ganti belakang rusak - Penahan bantalan kendor perapat oli - Ganti penahan

28 - Rumah aksel belakang retak 2. Timbul suara pada aksel - Oli kurang belakang - Bantalan poros aksel aus - Bantalan differential kendor atau aus 3. Timbul suara benturan - Beban kendaraan berlebihan - Peredam kejut, aus - Pegas lemah bantalan - Perbaiki seperlunya - Isi atau ganti oli - Ganti bantalan - Ganti bantalan - Periksa beban - Ganti peredam kejut - Ganti pegas C. Penganalisaan Poros Roda Belakang Penulis melakukan praktikum untuk pembongkaran dan pengukuran poros belakang mobil Daihatsu Gran Max Pick-Up 1500cc dilakukan di workshop otomotif FPTK UPI Bandung. 1. Poros Roda Belakang dan Komponennya Mobil Daihatsu Gran Max Pick-Up 1500cc menggunakan suspensi rigid model aksel belakang tipe setengah bebas memikul atau yang sering disebut dengan semi floating. Pada tipe ini bantalan dipasangkan diantara rumah poros (axle housing) dengan poros axle (axle shaft) dan roda

29 dipasangkan langsung pada axle shaft. Karena itu pada axle shaft memikul seluruh berat kendaraan dan juga tenaga datar mulai bekerja pada waktu kendaraan membelok. Gambar 3.1 Poros Roda Belakang dan Komponennya (Sumber : Daihatsu, 2007 : D2-17) Keterangan : a. Baut, hub b. Shaft, RR axle c. Seal, type T oil d. Retainer, RR axle bearing, inner e. Bearing, radial ball Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Jenis Pengukuran Hasil Pengukuran

30 Panjang poros kanan 73 cm Panjang poros kiri 81 cm Diameter poros kanan 31,3 mm Diameter poros kiri 31,3 mm Diameter bantalan luar (kanan) 91,7 mm Diameter bantalan dalam (kanan) 47,4 mm Diameter bantalan luar (kiri) 92 mm Diameter bantalan dalam (kiri) 47,3 mm Keolengan poros kanan 0,10 mm Keolengan poros kiri 0,07 mm D. Pembongkaran Poros Roda Belakang 1. Persiapan Sebelum Melakukan Pembongkaran a. Memakai baju praktek dan helm praktek (K3). b. Memakai safety shoes (K3). c. Memakai sarung tangan praktek (K3)

31 d. Mempersiapkan alat/tools yang akan dipergunakan. e. Membawa job sheet/manual book khusus Daihatsu. 2. Membongkar Poros a. Alat yang digunakan : 1) Dongkrak 2) Jack Stand 3) Kunci Roda 4) Obeng (-) 5) Kunci Shock 14mm 6) SST Sliding Hammer b. Proses pembongkaran : 1) Mengangkat kendaraan bagian belakang pada tempat yang datar dengan menggunakan dongkrak dan di tumpu oleh 2 buah jack stand.

32 Gambar 3.2 Posisi Tumpuan Kendaraan (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) 2) Melepas roda belakang dengan menggunakan kunci roda. Gambar 3.3 Melepas Roda Belakang (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) 3) Menguras oli differensial dan jangan lupa tampung olinya dengan wadah. 4) Melepas drum brake, apabila sulit untuk melepasnya gunakan obeng (-) untuk membantu.

33 5) Melepas tromol rem. Gambar 3.4 Melepas Drum Brake (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) 6) Melepas baut pengikat backing plat dengan menggunakan kunci Shock ukuran 14mm. Gambar 3.5 Melepas Baut Backing Plat (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) 7) Melepas poros dengan menggunakan SST Sliding Hammer, kemudian tarik poros dan keluarkan dari rumah poros.

34 Gambar 3.6 SST Sliding Hammer (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) 8) Melepas gasket dari rumah poros belakang, akan tetapi berhubung gasket masih bagus jadi tidak dilepaskan. 9) Retainer dan bantalan/bearing tidak dibuka karena masih bagus dan tidak perlu di ganti. Gambar 3.7 Retainer dan bantalan/bearing

35 (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) c. Pemeriksaan komponen : 1) Poros roda belakang Poros masih dalam keadaan bagus dan layak, agar poros tetap awet sering dilakukan pergantian oli differensial secara teratur dan rutin. Meskipun mobil model pick-up tapi diharapkan beban yang akan di angkut tidaklah berlebihan karena akan merusak poros. 2) Gasket Gambar 3.8 Poros Belakang (Sumber : Daihatsu, 2007 : D2-17) Masih layak pakai dan tidak perlu di ganti.

36 Gambar 3.9 Gasket (Sumber : Servis dan Reparasi Auto Mobil, 2001:326) 3) Bearing/Radial Ball Masih bagus hanya ada sedikit karat yang menggangu dan mengakibatkan sulitnya membuka poros belakang karena kesat jadi harus dibersihkan karatnya dengan hampelas dan dibersihkan dengan bensin. Baiknya sering diberikan grease untuk melancarkan putaran. 4) Retainer Gambar 3.10 Bearing/Radial Ball (Sumber : Daihatsu, 2007 : D2-17) Masih sangat bagus jadi tidak perlu diganti.

37 5) Baut/Hub Gambar 3.11 Retainer (Sumber : Daihatsu, 2007 : D2-19) Ada sedikit yang sleck tapi masih layak untuk dipakai. 6) Oil Seal Gambar 3.12 Baut/Hub (Sumber : Daihatsu, 2007 : D2-17) masih bisa digunakkan. 3. Mengukur Poros Gambar 3.13 Oil Seal (Sumber : Daihatsu, 2007 : D2-17)

38 a. Gunakan V block untuk meratakan bidang dan memudahkan pengukuran poros. Gambar 3.14 V Block (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) b. Mengukur keolengan poros dengan menggunakan dial gauge. Gambar 3.15 Dial Gauge

39 (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) c. Mengukur diameter poros dengan menggunakan jangka sorong Gambar 3.16 Jangka Sorong (Sumber : Daihatsu, 2007 : A1-5) d. Mengukur panjang poros dengan menggunakan meteran. Gambar 3.17 Meteran (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) e. Mengukur diameter bantalan luar dengan menggunakan jangka sorong. f. Mengukur diameter bantalan dalam dengan menggunakan jangka sorong. E. Pemasangan Poros Roda Belakang A. Alat yang digunakan :

40 a. Kunci Roda b. Kunci Momen c. WD d. Ampelas e. Grease/Gemuk f. Kunci Shock 14mm g. Palu B. Proses Pemasangan Gambar 3.18 Urutan Pemasangan Poros Belakang (Sumber : Daihatsu, 2007 : D2-17) a. Perhatikan cara pemasangan poros jangan sampai ada komponen yang tertinggal. b. Sebelum memasangkan poros pastikan komponen sudah dibersihkan. c. Bersihkan flens rumah poros dan backing plate.

41 d. Semprotkan pelumas pada ujung rumah poros tempat bantalan untuk melancarkan putaran. Gambar 3.19 Penyemprotan Pelumas (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) e. Pasang dan masukan poros ke rumah poros.nya kemudian kencangkan 4 baut pengunci dengan momen T:41.7±7.3(425±74). Gambar 3.20 Pengencangan Baut (Sumber : Dokumentasi Pribadi 04/10/2013) f. Ketika memasukan poros ke rumah poros biasanya bantalan sulit masuk oleh karena itu gunakan palu supaya mudah.

42 g. Pasang tromol rem. h. Lakukan pembuangan udara pada sistem rem. i. Pasang kembali kedua roda belakang seperti semula menggunakan kunci roda. F. Aplikasi Perhitungan 1. Menghitung Gaya Yang Terjadi Pada Poros Digambarkan sebagai berikut : F 1 F 2 W l 1 l 2 l tot MF 1 = 0 M0 = 0 W x l 1 - F 2 x l tot = 0 F 1 x l 1 - F 2 x l 2 = 0 818 x 81 - F 2 x 154 = 0 F 1 x 81 - F 2 x 73 = 0 818 x 81 = F 2 x 154 F 1 x 81 = F 2 x 73 F 1 x 81 = 430,25 x 73 F 2 = 430,25 kg

43 F 1 = 387,75 kg Diketahui : Data Spesifkasi Dahatsu Gran Max 1500cc Putaran Maksimum ( n ) = 6000 rpm Daya Maksimum ( N ) = 97 PS 97 x 0,735 = 71,29 kw (Jika daya yang dberikan dalam daya kuda ( PS ), maka harus dkalikan dengan 0,735 untuk mendapat daya dalam kw) 2. Menghitung momen dan tegangan poros bagian kanan Data hasil pengukuran Diameter Poros (dp) = 3, 13 cm Panjang Poros Kanan ( L ) = 73 cm Berat Kendaraan Belakang (W) = 818 kg *untuk menghitung berat kendaraan bagian belakang dapat dituliskan sebagai berikut : Beban kendaraan kosong = 1015 kg Beban angkut orang (60 kg / orang) = 180 kg (3 orang) Beban angkut barang = 850 kg + Total = 2045 kg *berat kendaraan bagian belakang diasumsikan 40% dari berat total kendaraan. a. Momen Lentur

44 b. Momen Puntir Momen Puntir Maksimum *untuk menghitung tegangan lentur, puntir, dan gabungan, harus dicari terlebih dahulu momen lentur dan momen puntir maksmium. c. Tegangan Lentur

45 d. Tegangan Puntir e. Tegangan Gabungan / Tegangan Geser Maksimum f. Faktor Keamanan

46 (aman) 3. Menghitung momen dan tegangan poros bagian kiri Data hasil pengukuran Diameter Poros (dp) = 3, 13 cm Panjang Poros Kiri ( L ) = 81 cm Berat Kendaraan Belakang (W) = 818 kg *untuk menghitung berat kendaraan bagian belakang dapat dituliskan sebagai berikut : Beban kendaraan kosong = 1015 kg Beban angkut orang (60 kg / orang) = 180 kg (3 orang) Beban angkut barang = 850 kg + Total = 2045 kg *berat kendaraan bagian belakang diasumsikan 40% dari berat total kendaraan. a. Momen Lentur b. Momen Puntir

47 Momen Puntir Maksimum *untuk menghitung tegangan lentur, puntir, dan gabungan, harus dicari terlebih dahulu momen lentur dan momen puntir maksimum. c. Tegangan Lentur d. Tegangan Puntir

48 e. Tegangan Gabungan / Tegangan Geser Maksimum f. Faktor Keamanan (aman)