By: Dwi H a H ndono ndono Sulisty o Sulisty 1

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FK UGM

FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Dwi Handono Sulistyo Bapelkes Yogyakarta

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

Integrasi Upaya Penanggulangan. Kesehatan Nasional

Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Peran Program Sister Hospital NTT. Puskesmas PONED dengan RS PONEK

Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM

Kebijakan dan Program HIV/AIDS dalam Kerangka Kerja Sistem Kesehatan di Indonesia

Kebijakan Desentralisasi Kesehatan dan Governance Sektor Kesehatan. Laksono Trisnantoro Dwi Handono Sulistyo KMPK FK UGM

Professional Development

Nama Mata Kuliah : Manajemen Stratejik dan Kesinambungan Finansial Kode : KUI 6681

DRAFT GRAND DESIGN A. LATAR BELAKANG

Respon terhadap kebutuhan lingkungan, Struktur Lembaga Penelitian, dan cara mendapatkan Client. Laksono Trisnantoro

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Hubungan Dinas Kesehatan dan RS Daerah setelah adanya PP 38 dan PP 41 tahun 2007: Memperjelas posisi regulator

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

Perkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro

Comparative Health System and Health Finance Change 6/22/2010 1

Efektifitas Pendampingan Klinis Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Maternal dan Neonatal di 6 RSUD Nusa Tenggara Timur

INDONESIA BEBAS PASUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Kebijakan Desentralisasi untuk pembangunan bangsa di sektor Kesehatan

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 5, 8, 65, 66,

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN

Organisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan PKMK FK UGM. Blended Learning Kebijakan AIDS, Angkatan III, Outline

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

Contoh topik penelitian manajemen rumahsakit

AIDS dan Sistem Kesehatan: Sebuah Kajian Kebijakan PKMK FK UGM

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 26 September 2012

KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SEMILOKA DALAM RANGKA ANNUAL SCIENTIFIC MEETING 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UGM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tabel 1. Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Indonesia Yang Dilaporkan Menurut Tahun Sampai Dengan Tahun 2015

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018)

KERANGKA ACUAN Webinar dan Workshop Pengembangan Kewirausahaan dalam Sistem Kontrak untuk Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta, 3 23 Februari 2017

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Link and match Pengembangan RS Pendidikan di daerah sulit dengan FK dan RS Pendidikannya. Agung Pranoto Fakultas Kedokteran UNAIR

KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 DBD

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Terdapat perbedaan hasil antara level kesiapsiagaan antara konsep

RENCANA KEBUTUHAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN TERKAIT UU NAKES. Oleh : Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Timur Makassar, 9 12 Maret 2015

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Kepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

Rakerkesnas Regional Tengah Bali, Februari 2015

Diharapkan Laporan Tahunan ini bermanfaat bagi pengembangan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Perencanaan Strategis dan Perubahan Budaya Organisasi

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan

Pengawasan dan Perijinan Tenaga Kesehatan: Peran berbagai stakeholder dengan studi kasus di Yogyakarta Konsultan Regulasi PHP-1, Bank Dunia

BAB III SOLUSI BISNIS

PENDAHULUAN.. Upaya Kesehatan Jiwa di Puskesmas: Mengapa Perlu? Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

NILAI SENTRAL KEDOKTERAN KELUARGA. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

Pemaparan EXIT STRATEGY PHP I DIY. Kerjasama antara: PHP I DIY-Dinas Kesehatan Propinsi DIY-PMPK FK UGM

Pengembangan Kepemimpinan

KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

Sistem Kontrak dan Kewirausahaan dalam Kesehatan Masyarakat. Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

Evaluasi pelatihan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KERANGKA KERJA MUTU PELAYANAN KESEHATAN WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan penanggulangan Tuberkulosis (TB), khususnya TB Paru di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisional dan obat tradisional sebagai bagian yang tidak dapat diabaikan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS LAYANAN DASAR BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN. 8 Mei 2018

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

Ernawaty dan Tim AKK FKM UA

Pengembangan Kurikulum Berbasis Patient Safety di Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran - UGM

HEALTH CARE REGULATION (Nihal Hafez, 1997)

Pada Pertemuan Forum Nasional II Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA

Kebijakan Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Kebijakan memperbolehkan Tenaga kesehatan (spesialis) bangsa asing

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

Disampaikan pada : Disampaikan pada : Rapat Konsultasi Teknis Makasar, April 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Septiana Dwiputrianti Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN RI

Transkripsi:

By: Dwi Handono Sulistyo 1

Review dari Penutup Kuliah I: Banyak masalah SDM berakar pada Sistem Kegagalan melihatan keterkaitan dengan Sistem solusi parsial/lokal il/lkl membuat masalah lh baru Masalah dasar: Leadership 2

Kasus Implementasi Strategi di Nias: Aliansi & Koalisi 3

Lokasi Nias 4

Gempa Utama 8,7 SR 28 Maret 2005 5

Rangkaian Gempa di Nias 28 Maret 2005: 8,7 SR 10 April 2005: 6,8 SR; 6,5 SR 16 April 2005: 6,3 SR Plus gempa gempa kecil < 6 SR Dampaknya terhadap Fasilitas Kesehatan & SDMnya 6

Bagian dari Solusi Komprehensif & Kesisteman Paralel 7

8

9

Konsep Yang Digunakan dalam Capacity Building Dinas Kesehatan: Pendekatan Rantai Nilai Fungsifungsi Manajemen Perencanaan Implementasi Monitoring dan Evaluasi Sistem PendukungM anajerial Misi yang dipunyai Dinas Kesehatan Manajemen SDM Sistem Manajemen Keuangan Logistik, Sistem Surveillance dan Informasi Kesehatan Hukum dan Regulasi dll Lingkungan Kerja, Budaya Kerja, Struktur Organisasi, Soft Skills yang dimiliki oleh pimpinan / staf, dll Proses Pem mbangunan Kesehatan da an indikator kesehatan masya arakat yang membaik Gambar: Rantai Nilai Dinas Kesehatan 10

Tujuan kegiatan Capacity Building Penguatan Kemampuan manajerial bagi Dinas Kesehatan dalam hal: Kompetensi staf Dinas Kesehatan dalam manajemen. Penguatan a Sistem Sse pendukung u Manajemen aje e (Managerial age a Supporting System), dan Perbaikan Kondisi Kerja. 11

Penguatan dilakukan secara multi years yang meliputi berbagai hal seperti disajikan pada kerangka kerja di bawah ini. 12

Rancangan Pengembangan Sebelum dan sesudah tanpa kontrol. Intervensi dilakukan dengan cara mengacu ke standar sistem yang ada. Intervensi Data sebelum intervensi 2007 2008 2009 Data sesudah intervensi Data: -Data situasi sebelum intervensi: data epidemiologi, faktor risiko, pembiayaan kesehatan dan hubungan lintas sektoral. -Jumlah Staf -Kemampuan Perorangan untuk melakukan fungsi manajemen -Keadaan Sistem Pendukung Manajemen: : sistem manajemen SDM, sistem keuangan dan pembiayaan; sistem logistik (termasuk obat); sistem informatika dan surveillance yang baik, kemampuan menyusun aturan hukum dan regulasi, -Keadaan Kondisi Bekerja - - 13

Intervensi yang dilakukan Peningkatan kapasitas perorangan Peningkatan kapasitas kelembagaan Dilakukan untuk Dinas Kesehatan dan Rumahsakit 14

E.1. Peningkatan Kompetensi Manajerial bagi Staf Dinas Kesehatan Sasaran Kegiatan: Pimpinan dan Staf Dinas Kesehatan Pimpinan dan Staf Puskesmas 15

E.1.1. Kompeten dalam Menyusun Sistem Kesehatan dan Kemampuan Analisis Situasi. Penyusunan Sistem Kesehatan yang mencakup berbagai komponen dalam sektor kesehatan: pemerintah (Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas lain yang terkait, BRR, WHO), masyarakat, dan kelompok swasta. Analisis Situasi Sektor Kesehatan. 16

E.1.2. Kompeten dalam Proses Manajemen: E.1.2.1. Kompeten dalam Perencanaan: Penyusunan RPJM, Master Plan Sektor kesehatan, dan Rencana Stratejik SKPD Program program Prioritas i Perencanaan Struktur Penyusunan Rencana Program dan Anggaran berdasarkan KepMendagri 17

E.1.2.2. Kompeten dalam Pelaksanaan: Kompetensi yang diharapkan dalam pelaksanaannya adalah aspek Soft Skills staf mencakup: Leadership, Time management, Advokasi, decision i making, communication, resources management, delegation and management change, Penyusunan Peraturan Daerah 18

E.1.2.3. Kompeten dalam melakukan monitoring dan evaluasi Jenis kegiatan meliputi : Evaluasi Sistem Surveillance di Kepulauan Nias Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Evaluasi Sistem Pelatihan SDM Evaluasi Keadaan Bekerja dan Kepuasan kerja karyawan. 19

E2 E.2. Penguatan Sistem Pendukung Manajemen Sasaran Kegiatan: Kelengkapan Lembaga: Software: Kebijakan, aturan, software komputer, dll Hardware: Peralatan kantor, komputer, gedung, dll. Jenis Managerial Supporting System yang akan dikembangkan: Sistem Pembiayaan dan Sistem Manajemen Keuangan: Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Staff Management): Sistem Manajemen Obat Surveillance dan Sistem Informasi Kesehatan 20

E.3. Perbaikan Kondisi Kerja Sasaran Kegiatan: Perorangan dan Kelengkapan Lembaga Mencakup: Sistem insentif yang baik Mlkk Melakukan perubahan perubahan bh bh untuk meningkatkan kinerja. Penataan Organisasi 21

E.3. Perbaikan Kondisi Kerja Sasaran Kegiatan: Perorangan dan Kelengkapan Lembaga Mencakup: Sistem insentif yang baik Mlkk Melakukan perubahan perubahan bh bh untuk meningkatkan kinerja. Penataan Organisasi 22

Wkt Waktu Penyelenggaraan Penguatan ini dilakukan secara multi years (3 tahun, 2007 2009) dengan pembagian tahap sebagai berikut: 23

Th Tahun 1 (2007) Analisis Situasi : Analisis Situasi Kesehatan Berbagai evaluasi terhadap system yang ada saat ini. Analisis Pembiayaan Kesehatan (Health Account). Mobilisasi untuk perubahan: Peningkatan Komitmen Penyusunan Rencana Induk Kesehatan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Peningkatan kerjasama lintas sector 24

Tindakan di tahun 2007: Pelatihan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan staf dalam manajemen. Pembangunan dan pelatihan untuk berbagai Sistem: Surveillance dan Informatika Kesehatan; Sistem SDM; Sistem Manajemen Keuangan dan Pembiayaan. Advokasi advokasi: Pemerintah Daerah, DInas yang lain, LSM, dan Masyarakat. Kegiatan awal dalam penanggulangan penyakit prioritas. Di Puskesmas dilakukan perbaikan sistem diagnosis dan kondisi kerja (PHP2). 25

Tahun 2 (2008) Pelaksanaan Penguatan Sistem. Prioritas adalah: SIstem surveillance dan informatika kesehatan; SIstem Sumber Daya Manusia; Sistem Manajemen Obat; dan Sistem Pembiayaan dan Sistem Keuangan. Soft SKills Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Penyakit Prioritas: Malaria, TB, Kecelakaan Lalulintas.dll (tergantung pilihan). 26

Tahun 3 (2009) Evaluasi Proyek 27

28

29

30

Model Kab. Nias 31

Model Pendidikan Terencana 16 lulusan SMA dididik di FK UGM 11 dokter umum dididik menjadi spesialis di FK UGM Subsitusi Sementara: Residen senior FK UGM ditugaskan ke Kab. Nias secara bergilir 12 Staf dididik S2 di IKM FK UGM S1 Keperawatan: 6 orang D3 Keperawatan: 23 Pelatihan pelatihan: Singapura Konversi SPK menjadi Akper 32

33

34

Perlakuan Khusus Nias: Toleransi Biaya Pendidikan Toleransi Standar Kompetensi awal Toleransi Usia Dukungan khusus bagi yang kurang kompeten saat pendidikan: Matrikulasi i 35

Kendala yang Harus Diatasi Kurang Fokus & koordinasi dalam implementasi jalan sendiri sendiri Sustainability Dinas Kesehatan lebih resisten > rumah sakit Pendekatan Kesisteman gagal : Dinas Kesehatan vs Rumah Sakit Sistem Kesehatan Daerah hanya digarap Dinas seharusnya supra sistem 36

37

Masalah SDM Bias dalam seleksi: Kelompok/Marga Prioritas Putra Daerah (?) Penempatan pasca pendidikan/pelatihan Jenjang Karier pasca pendidikan 38

Masalah Politik Masalah pemekaran wilayah Dari 2 Kabupaten 5 Kabupaten/Kota Rencana Pembentukan Propinsi Nias Dampak SDM: Realokasi; Capacity Building kacau 39

Lesson Learned Pemecahan masalah SDM harus bersifat komprehensif dan kesisteman Penting upaya kemitraan (aliansi i koalisi) i) dengan para pemangku kepentingan sampai ke level nasional Bagi daerah yang tidak memiliki dukungan anggaran besar tetap harus dibuat Grand Design Capacity Building Implementasi sesuai dengan ketersediaan anggaran 40

Konsep Konsep Pendukung 41

Apa Bedanya? Apa Implikasinya? 42

HEALTH WORKERS IN ALL SECTORS SECTOR Health Sector All Other Sectors HEALTH WORKFORCE OCCUPA- TION Health Service Providers Health Management & Support Workers Health Service Providers All Others -Professionals: e.g. doctor, nurse -Associates: e.g. laboratory technician i -Other Community: e.g. traditional practitioner -Professionals: e.g. accountant in a Hospital -Associates: e.g. Administrative i ti Professional in a hospital -Craft & Trade Workers: e.g. Painter in a hospital e.g. Physician Employed in Mining company The World Health Report 2006, p.3 43

Jenis Tenaga Kesehatan (PP 32/96) Tenaga Medis Tenaga Keperawatan Tenaga Kefarmasian Tenaga Kesehatan Masyarakat Tenaga Gizi Tenaga Keterapian Fisik Tenaga Keteknisan Medis 44

Implikasi Lebih fokus kepada TENAGA KESEHATAN (Kasus: Pendidikan berkelanjutan; Formasi; Persepsi Pemda) Perijinan SDM KESEHATAN (Kasus Pelayanan Kesehatan Tradisional Pasal 59 61 UU Kesehatan No. 36/09) 45

HP: 08156751227 Email: luqyboy2@yahoo.co.id 46