KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018)

Transkripsi

1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018) 1. OPD : Bappeda 2. Kegiatan : Program Keluarga Harapan/PKH (54) 3. Latar Belakang a. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 4. Peraturan Presiden 96 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 percepatan penanggulangan kemiskinan 5. Permendagri Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dari Kabupaten / Kota 6. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro Tahun Misi 2 : Mewujudkan masyarakat yang produktif,mandiri dan sejahtera Sasaran 1 : Meningkatnya akses pendidikan yang berkualitas Sasaran 2 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Program : Perencanaan Pemb Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan 7. Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 25 tentang Perubahan Perbup No 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan Kerja 8. Renstra Bappeda tahun Misi 1 : Meningkatkan efektifitas sistem perencanaan pembangunan daerah Tujuan 2 : Meningkatnya pemanfaat dokumen perencaan pembangunan b. Gambaran Umum Dalam rangka upaya penanggulangan kemiskinan dan mengembangkan sistem perlindungan sosial maka Pemerintah RI sejak tahun 2007 melaksanakan Program Keluarga Harapan yaitu dengan memberikan bantuan tunai bersyarat (conditional cash transfer) kepada sasaran rumah tangga sangat miskin yang memenuhi syarat Program Keluarga Harapan (Bumil, Balita, Anak Sekolah SD, SMP dan SMA).

2 Evaluasi pelaksanaan CCT di Indonesia (hasil evaluasi World Bank, 2010) menunjukkan Program Keluarga Harapan sangat efektif untuk : 1) Menekan Aki/AKB, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, mengurangi kekurangan gizi dan meningkatkan kehadiran dan prestasi pendidikan khususnya bagi anak keluarga penerima, 2) Mendorong Rumah Tangga Sangat Miskin untuk melakukan investasi kesehatan dan pendidikan anak, 3) Dampak ikutan adalah pengurangan pekerja anak dan peningkatan kebiasaan baik terhadap pola hidup sehat dari bukan penerima di suatu wilayah (spill-over effect). Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu lokasi sasaran pilot project program keluarga garapan dan sejak tahun 2007 s/d 2013 terdapat sebanyak 17 kecamatan sebagai lokasi sasaran dengan jumlah penerima manfaat sebanyak KSM. Selanjutnya tahun 2014 mendapatkan tambahan pengembangan lokasi di 9 kecamatan dengan jumlah sasaran KSM. Sehingga dari 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro pada saat ini seluruhnya telah mendapatkan program PKH dengan jumlah peserta sebanyak KSM. Dalam program PKH dilakukan Exit strategi yang artinya setelah kepesertaan 6 tahun, peserta PKH akan memasuki TRANSFORMASI PKH yang terdiri dari TRANSISI yaitu hasil resertifikasi peserta PKH masih miskin, memenuhi persyaratan PKH dan tetap akan menerima bantuan tunai bersyarat selama 3 tahun dan GRADUASI yaitu hasil resertifikasi peserta PHK tidak miskin dan tidak memenuhi persyaratan PKH dimana peserta akan diarahkan ke program-program nasional lainnya dan program sektoral. Resertifikasi akan dilakukan 1 kali untuk setiap kohor yakni pada tahun ke 5 untuk menentukan apakah peserta akan memasuki tahap TRANSISI dan GRADUASI. Hal ini dimaksudkan untuk memeriksa syarat kepesertaan PKG, mengetahui kepesertaan peserta PKH dalam program-program bantuan sosial dan penanggulangan kemiskinan lainnya. Adapun hasil resertifikasi pada tahun 2013 di Kabupaten Bojonegoro yaitu graduasi sebanyak RSTM dan transisi sebanyak RSTM. Sehubungan dengan hal tersebut diatas guna optimalisasi peran dan tugas para pemangku kepentingan dan pelaksanaan teknis di 9 kecamatan lokasi baru (tambah pengembangan tahun 2014) dan keberlanjutan

3 penanganannya peserta PKH di Kabupaten Bojonegoro pasca dilakukan kebijakan exit strategi maka perlu dilaksanakan kegiatan yang mendukung hal tersebut. c. Data Dukung Rencana Kegiatan - Data pengelolaan PKH di 28 Kecamatan di Bojonegoro - Regulasi PKH terbaru dari Pusat untuk terciptanya pemahaman dan pengetahuan sehingga dapat melaksanakan fungsinya secara optimal dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Program Keluarga Harapan. - Data SKPD atau Instansi terkait PKH yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kemenag, Kantor Pos dan Kecamatan 4. Masalah Yang Ingin Dipecahkan Lingkungan Kemiskinan sangat erat dengan masalah lingkungan, Hidup seperti ketersediaan air bersih, akses jamban, lantai rumah dll Ekonomi PKH diharapkan dapat membantu warga miskin yang khususnya terkait dari pendidikan dan kesehatan Sosial Masalah kemiskinan adalah masalah sosial yang multi dimensi penyebab dan sangat besar pengaruh sosialnya Budaya Masyarakat penerima bantuan PKH, akan menunjukkan kualitas keberhasilan PKH dengan persyaratannya 5. Harapan dan Keinginan ( Stakeholder & Shareholder) - Jangan ada lagi masyarakat penerima PKH terlambat menerima bantuan - Harus ada bukti nyata keberhasilan PKH untuk pengentasan kemiskinan - Petugas pendamping harus benar-benar serius mendampingi juga melakukan montoring dan evaluasi 6. Tujuan Kegiatan - Terlaksananya Koordinasi PKH Kabupaten Bojonegoro dan penerima PKH dapat merasakan manfaat yang sebesarnya - Meningkatkan partisipasi semua pihak, Pemerintah, Swasta, Akademisi dan LSM dalam mendukung pelaksanaan dan keberlanjutan program keluarga

4 harapan yang diharapkan dalam jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro 7. Hal yang Harus Ada dan Tidak Boleh Ada Hal Yang Harus Ada - Data pendukung analisis yang valid - Kajian harus melihat dari berbagai aspek /multi dimensi sehingga kebijakan bersifat holistik Hal Yang Harus - Bias regulasi/kebijakan yang berujung bias Tidak Boleh Ada evaluasi dan implementasi - Tidak sesuai dengan situasi daerah /kecamatan tempat pelaksanaan PKH dari segala aspek Geografis,Demografis,Regulasi dll 8. Wujud konkret - Rapat Koordinasi PKH - Monitoring dan Evaluasi PKH 9. Dukungan Dalam Pelaksanaan Kegiatan - Pelaksanaan Rapat Koordinasi yang tepat dan bermanfaat yang dipimpin oleh Pejabat yang berwenang dan dapat mengambil keputusan - Regulasi daerah sesuai kebijakan pusat dan situasi terkini Bojonegoro - Pendamping dan Operator PKH - IT (Komputer/Laptop) 10. Waktu dan tempat Pelaksanaan Kegiatan - Waktu kegiatan Januari sd Desember - Tempat Kegiatan Kabupaten Bojonegoro 11. Pagu Anggaran - Pagu Anggaran

5 Bojonegoro, 24 Juli 2017 Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Ir. SUTANTO EDDY SURYONO NIP ZUNAEDI, SH NIP Mengetahui Pengguna Anggaran Ir. I NYOMAN SUDANA, MM NIP

6