Pemaparan EXIT STRATEGY PHP I DIY. Kerjasama antara: PHP I DIY-Dinas Kesehatan Propinsi DIY-PMPK FK UGM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemaparan EXIT STRATEGY PHP I DIY. Kerjasama antara: PHP I DIY-Dinas Kesehatan Propinsi DIY-PMPK FK UGM"

Transkripsi

1 Pemaparan EXIT STRATEGY PHP I DIY Kerjasama antara: PHP I DIY-Dinas Kesehatan Propinsi DIY-PMPK FK UGM

2 Isi 1. Siklus Hidup Proyek Dan Tujuan PHP1 2. Exit Strategy 3. Exit Strategy PHP 1: Hubungannya dengan Sistem Kesehatan dan Dinas Kesehatan Memperkuat Sistem Kesehatan: Penerapan lembaga baru dan peran baru. Memperkuat Dinas Kesehatan Propinsi dan DInas Kesehatan Kabupaten Penutup

3 Bagian 1 Manajemen Proyek dan Tujuan PHP 1

4 Definisi Proyek Suatu proyek adalah kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Proyek mempunyai suatu permulaan dan akhiran yang melibatkan manusia untuk mencapai suatu tujuan yang spesifik dengan menggunakan parameter jadual, biaya dan kualitas.

5 Fase-fase dalam sebuah Proyek Sumber daya dari Proyek Tingkat kelanggengan (level of sustainability) perencanaan terminasi Konseptualisasi

6 Proyek dalam tahap konsepsualisasi Proyek dalam tahap perencanaan Proyek dalam tahap pelaksanaan Proyek dalam tahap terminasi

7 Tahapan Manajemen Proyek PHP1

8 Tahap konsepsualisasi PHP I merupakan proyek untuk meningkatkan kemampuan pemerintah pusat dan Propinsi dalam era desentralisasi (Lihat PAD).

9 Tahap perencanaan

10 Tahap pelaksanaan

11 Tahap terminasi Mempersiapkan Exit Strategy

12 Bagian 2: The Exit Strategy Sebuah pendekatan untuk penutupan sebuah proyek

13 Mengapa kita butuh exit strategy? Proyek merupakan investasi Tuntutan dari penyandang dana project must develop an exitstrategy/sustainability plan as part of the overall project plan to plan what should happen to project outputs at the end of the project, and to explore which ones should be

14 Apa arti exit strategy? (Sumber: Exit Strategy-C-SAFE Practical Guidelines-August 2005) Exit Strategy merupakan rencana yang menggambarkan bagaimana sebuah program bermaksud menarik sumberdayanya namun tetap menjamin pencapaian program tidak berkurang, dan perkembangan ke arah pencapaian tujuan tetap berlangsung. The planning needed to complete the project and get the best value from the work that has been funded

15 Apa tujuan dari exit strategy? (Sumber: Exit Strategy-C-SAFE Practical Guidelines-August 2005) Menjamin kelanggengan (sustainability) pengaruh setelah program berhenti. Sustainability is an assessment of which project outputs should be sustained after the project ends, how, and by whom.

16 Mengapa Exit Strategy penting? (Sumber: Exit Strategy-C-SAFE Practical Guidelines-August 2005) Exit strategies, jika direncanakan dengan berbagai pihak sebelum terminasi proyek: Menjamin hasil program yang lebih baik dan meningkatkan komitmen terhadap kelanggengan program.

17 3 pendekatan dalam exit strategy (Sumber: Exit Strategy-C-SAFE Practical Guidelines-August 2005) 1. Phasing down pengurangan kegiatan program secara bertahap. Menggunakan organisasi lokal untuk melanggengkan manfaat program sementara pemberi dana mengurangi sumber dananya. Contoh: PHP I DIJ tahun 4 dan 5.

18 3 approaches to exit strategies (Sumber: Exit Strategy-C-SAFE Practical Guidelines-August 2005) 2. Phasing out Jika pemberi dana menarik keterlibatannya tanpa menyerahkan ke lembaga lain untuk meneruskan pelaksanaannya Contoh: Proyek SPMKK Note: Ideally a program is phased out after permanent or self sustaining changes are realized, thus eliminating the need for additional external inputs.

19 3 approaches to exit strategies (Sumber: Exit Strategy-C-SAFE Practical Guidelines-August 2005) Phasing over Pemberi dana menyerahkan kegiatan program ke lembaga lokal atau masyarakat. PHP I: tahun 6

20 Langkah-langkah Melakukan Exit Strategy

21 Stakeholder opinion Evidence of project success Current thinking on exit or succession

22 Langkah 1: Penilaian Diri Mencakup Penilaian terhadap kesiapan: 1. Project capacity 2. Project Delivery 3. Systems 4. Partners and networks 5. Project closure

23 Langkah 2: Menetapkan jalur penyerahan 1. Mainstreaming 2. Further funding 3. The enterprise route 4. Project closure

24 mainstreaming Menyerahkan berbagai aspek proyek, pengetahuan, pengalaman, pelajaran dan best practice dalam usaha mempengaruhi penyelenggaraan pelayanan publik. Membutuhkan komitmen dalam penyusunan APBD atau APBN

25 further funding Menemukan sumber daya lain, hibah, atau kredit untuk meneruskan kegiatan proyek.

26 Jalur enterprise Mengembangkan model lembaga usaha melalui: Komersialisasi aspek-aspek proyek Menciptakan sebuah unit yang dapat mandiri untuk meneruskan proyek

27 project closure Mengakhiri kegiatan proyek se efisien dan se efektif mungkin lama usaha mengurangi efek negatif terhadap staf dan pengguna proyek serta memaksimalkan manfaat dan pengalaman yang dapat dipelajari.

28 Bagian 3: Exit Strategy PHP 1: Hubungannya dengan Sistem Kesehatan dan Dinas Kesehatan 3a. Memperkuat Sistem Kesehatan: Penerapan lembaga baru dan peran baru. 3b. Memperkuat Dinas Kesehatan Propinsi dan DInas Kesehatan Kabupaten

29 Tujuan Proyek Exit Strategy PHP1 1. Mengidentifikasi stakeholders PHP I dan syarat-syarat manfaat proyek untuk misi dan aktivitas stakeholders. 2. Mendapatkan hasil atau best practices kegiatan-kegiatan task force (semua komponen PHP I). 3. Menganalisa evaluasi dalam perpindahan komitmen dan Pembiayaan PHP I setelah masa terminasi proyek.

30 Hasil 3a. Memperkuat Sistem Kesehatan: Penerapan lembaga baru dan peran baru.

31 Pengelompokan produk dan kegiatan PHP I DIJ 1. Kelompok organisasi/ unit 1. Badan Koordinasi Promosi Kesehatan (BKPK), 2. Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos), 3. Badan Mutu Pelayanan Kesehatan (BMPK)

32 Lembaga-lembaga Baru 1. Badan Koordinasi Promosi Kesehatan (BKPK), 2. Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos), 3. Badan Mutu Pelayanan Kesehatan (BMPK)

33 Kelanggengan Diukur dengan menggunakan business plan selama 5 tahun.

34 3b. Memperkuat Dinas Kesehatan Propinsi dan DInas Kesehatan Kabupaten

35 2.Kelompok program 1.restrukturisasi organisasi dan sumber daya manusia, 2.sistem informasi kesehatan (SIK), 3.Lembaga pengembangan pelayanan kesehatan, 4.kemandirian rumah sakit dan puskesmas, 5.akuntabilitas publik, dan 6.lisensi dan akreditasi. 7.pembiayaan kesehatan dan promosi kesehatan

36 Penguatan DInas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten Managem. Function Managerial Supporting System Planning : Human Resources Manageme nt Implementation Misi yang dipunyai Dinas Kesehatan Financial Management System Logistics, Surveillance Health Information System Monitoring and Evaluation Law and Regulation, etc Terlaksana nya misi dan tercapainya Visi DinKes Budaya Kerja, Struktur Organisasi, Soft Skills, dll

37 PROJECT SUCCESSION ROUTES Task Force Pendekatan Exit Strategy Planning Program/Kegiatan yang disustain Deskripsi Kategori Lembaga Pengembangan Pelayanan Kesehatan Phasing Out Perencanaan Terpadu LP Yankes Kegiatan di LP Yankes masuk dalam kegiatan perencanaan di Dinas Kesehatan Mainstream ing Akuntabilitas Publik Phasing out Kegiatan Akuntabilitas Publik melalui UUPK (unit pertanggunggugatan Kebijakan Kesehatan) di Propinsi dan Kabupaten/Kota Kegiatan Akuntabilitas Publik yang masuk dalam kegiatan akuntabilitas public Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten Kota Mainstream ing

38 Sistem Informasi Kesehatan Phasing Down Implementasi IHIS di Kab/Kota, Kegiatan SIK di Kabupaten/Kota tidak lagi didanai oleh Propinsi Mainstreaming Phasing Out Pengadaan Infrastruktur Mekanisme, organisasi dan regulasi IHIS Kegiatan SIK di dinas Kesehatan Propinsi masuk dalam kegiatan DK PRopinsi Mainstreamig Lisensi dan Akreditasi Phasing Out Standar Kompetensi tenaga kesehatan, Standar akreditasi yanmed dasar, Lisensi dan akreditasi sarana pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi berfungsi sebagai regulator Mainstreaming Phasing Down Pengembangan BMPK (Badan Mutu Pelayanan Kesehatan) Mitra kerja dalam implementasi regulasi pelayanan kesehatan. Enterprise

39 PROJECT SUCCESSION ROUTES (cont ) Task Force Restrukturisasi Organisasi dan Sumber Daya Manusia Pendekatan Exit Strategy Planning Phasing out Program/Kegiat an yang disustain Tugas Belajar Sistem manajemen mutu Dinas Kesehatan Propinsi DIY Deskripsi Kegiatan masuk dalam Dinas Kesehatan Propinsi dan masih tergantung Regulasi yang ada di pusat dan daerah termasuk Struktur organisasi dan tata kerja dinas Kategori Mainstremi Ng

40 Pembiayaan Kesehatan dan Promosi Kesehatan Phasing Out Phasing down BKPK Jamkesos Kegiatan BKPK masih masuk dalam kegiatan Dinas Kesehatan Propinsi Jamkesos menjadi Perusahaan Daerah Mainstreami ng Enterprise Kemandirian Kesehatan Phasing Out Menetapkan indicator mutu pelayanan kesehatan Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sebagai lembaga publik. Mainstreami ng Phasing Down Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan misalnya: ISO 9001:2000 uskesmas dan akreditasi ISO puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Mainstreami ng

41 SUSTAINABILITY PLANS Task Force: Lembaga Pengembangan Pelayanan Kesehatan (LP Yankes) BEST BEST PRACTICE PRACTICE PROGRAM PROGRAM SUSTAINED SUSTAINED EXIT EXIT STRATEGY STRATEGY PLANNING PLANNING 1 Kegiatan Perencanaan Terpadu di LP Yankes 1 Perencanaan Terpadu LP Yankes 1 Tupoksi: Bagian Sekretariat 2 Penanggung Jawab: Ketua LP Yankes, 3 Monev: Tim TRT dan TAT bekerjasama dengan tim Monev DK Propinsi 1 Sumber Pembiayaan: APBN dan APBD

42 Task Force: Akuntabilitas Publik BEST BEST PRACTICE PRACTICE PROGRAM PROGRAM SUSTAINED SUSTAINED EXIT EXIT STRATEGY STRATEGY PLANNING PLANNING 1 Kegiatan Akuntabilitas Publik di DK Propinsi 1 UUPK (Unit Pertanggunggugatan Kebijakan Kesehatan) di Kab/kota 1 Tupoksi: Bagian Sekretariat 2 Penanggung Jawab: Tim UPKK DK Propinsi dan Kabupaten/Kota 3 Monev: Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Tim UPKK DK Propinsi dan Kabupaten/Kota 1 Sumber Pembiayaan: APBN dan APBD

43 Task Force: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) EXIT EXIT STRATEGY STRATEGY PLANNING PLANNING PROGRAM PROGRAM SUSTAINED SUSTAINED BEST BEST PRACTICE PRACTICE 1 Tupoksi: Bagian Sekretariat 2 Penanggung Jawab: Tim Kerja Sistem Informasi Kesehatan DK Propinsi 3 Monev: Dinas Kesehatan Propinsi 1 Pengembang an IHIS: implementasi, regulasi, mekanisme, dan pengadaan infrastruktur 1 Integrated Health Information System (IHIS) 1 Sumber Pembiayaan: APBN dan APBD

44 Task Force: Lisensi dan Akreditasi PROGRAM PROGRAM SUSTAINED SUSTAINED BEST BEST PRACTICE PRACTICE EXIT EXIT STRATEGY STRATEGY PLANNING PLANNING 1 Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan 1 Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan 1 Tupoksi: Bagian Bina Sumber Daya Kesehatan 3 2 Standar Akreditasi Pelayanan Medik Dasar: puskesmas Lisensi dan Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan 3 2 Standar Akreditasi Pelayanan Medik Dasar: puskesmas Lisensi dan Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan 2 3 Penanggung Jawab: Seksi Lisensi dan Akreditasi Monev: Bagian Lisensi dan Akreditasi bekerjasama dengan BMPK 1 Sumber Pembiayaan: APBN dan APBD 4 Badan Mutu Pelayanan Kesehatan (BMPK) 4 Badan Mutu Pelayanan Kesehatan (BMPK) 1 Indenpenden, berbadan hukum: PT

45 Task Force: Restrukturisasi Organisasi dan Sumber Daya Manusia BEST BEST PRACTICE PRACTICE PROGRAM PROGRAM SUSTAINED SUSTAINED EXIT EXIT STRATEGY STRATEGY PLANNING PLANNING 1 Managemen SDM dan Restrukturisa si Organisasi di Lingkungan Dinkes Kesehatan Provinsi DIY 1 Tugas Belajar 2 Sertifikasi ISO 9001: Tupoksi: Bagian Sekretariat 2 Penanggung Jawab: Sub Bagian Tata Usaha 2 Analisis beban kerja di Lingkungan Dinkes Provinsi DIY 3 Monev: Dinas Kesehatan Propinsi DIY 1 Sumber Pembiayaan: APBN dan APBD

46 Task Force: Pembiayaan Kesehatan dan Promosi Kesehatan BEST BEST PRACTICE PRACTICE PROGRAM PROGRAM SUSTAINED SUSTAINED EXIT EXIT STRATEGY STRATEGY PLANNING PLANNING 1 Badan Koordinasi Promosi Kesehatan (BKPK) 2 Badan Koordinasi Promosi Kesehatan (BKPK) 1 Tupoksi: Bidang Bina Kesehatan Masyarakat 2 Penanggung Jawab: Bidang Bina Kesehatan Masyarakat 3 Monev: Dinas Kesehatan Propinsi DIY 1 Sumber Pembiayaan: APBN dan APBD 1 Jamkesos 1 Jamkesos 1 Badan Hukum: BUMD/Perusahaan Daerah

47 Task Force: Kemandirian Kesehatan BEST BEST PRACTICE PRACTICE PROGRAM PROGRAM SUSTAINED SUSTAINED EXIT EXIT STRATEGY STRATEGY PLANNING PLANNING 1 Kemandirian RS dan Puskesmas ISO 1 Peningkatan mutu pelayanan kesehatan 1 Tupoksi: Bidang Bina Pelayanan Kesehatan 2 Penanggung Jawab: Bidang Pelayanan Kesehatan 3 Monev: Dinas Kesehatan Propinsi DIY 1 Sumber Pembiayaan: APBN dan APBD

48 EXIT STRATEGY SCHEME TASK FORCE Lembaga Pengembangan Pelayanan Kesehatan (LP Yankes) Akuntabilitas Publik Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Lisensi dan Akreditasi Restrukturisasi Organisasi dan Sumber Daya Manusia Pembiayaan dan Promosi Kesehatan Kemandirian Kesehatan BEST PRACTICES 1 Kegiatan Perencanaan Terpadu di LP Yankes 1 Kegiatan Akuntabilitas Publik di DK Propinsi 1 Integrated Health Information System (IHIS) Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan Standar Akreditasi Pelayanan Medik Dasar: puskesmas Lisensi dan Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan (BMPK) 1 2 Managemen SDM dan Restrukturisasi Organisasi di Lingkungan Dinkes Kesehatan Provinsi DIY Analisis beban kerja di Lingkungan Dinkes Provinsi DIY 1 Jamkesos 2 Badan Koordinasi Promosi Kesehatan (BKPK) 1 Kemandirian RS dan Puskesmas ISO EXIT STRATEGY SUSTAINED PROGRAM/ PLANNING* 1 ACTIVITIES 1 Perencanaan Terpadu LP Yankes 1 Tupoksi: Bagian Sekretariat 1 UPKK (Unit Pertanggunggugatan Kebijakan Kesehatan) di Kab/kota 1 Tupoksi: Bagian Sekretariat 1 1 Pengembangan IHIS: implementasi, regulasi, mekanisme, dan pengadaan infrastruktur Tupoksi: Bagian Sekretariat Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan Standar Akreditasi Pelayanan Medik Dasar Lisensi dan Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan (BMPK) Tupoksi: Bagian Bina Sumber Daya Kesehatan Indenpenden, berbadan hukum: PT 1 Tugas Belajar 2 Sertifikasi ISO 9001: Tupoksi: Bagian Sekretariat 1 Jamkesos Badan Koordinasi Promosi Kesehatan (BKPK) Badan Hukum: BUMD/Perusahaan Daerah Tupoksi: Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (?) 1 1 Peningkatan mutu pelayanan kesehatan Tupoksi: Bidang Bina Pelayanan Kesehatan 1. Berdasarkan Draft Struktur Organisasi dan Tupoksi Dinas Kesehatan Propinsi dan Business Plan

49 Penutup

50 Fase-fase PHP1 Sumber Daya Pemerintah dan Swasta Project effect Sumber Daya Proyek Tingkat Kelanggengan Implementation Planning Terminasi Conceptualization Exit strategy Tahun-tahun Pelaksanaan System Design System testing and monitoring Evaluation

51 PHP 1 Merupakan proyek Multi-years Mencakup Pengembangan Sistem Terutama dalam Sistem Regulasi Tahun-tahun awal: Design System Tahun ke 3,4,5:Pelaksanaan Tahun ke 5: Evaluasi

52 Hasil: Penguatan Sistem Kesehatan Propinsi DIY Penguatan Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

53 Penguatan Sistem Kesehatan Propinsi Catatan: Akan lebih efektif apabila RPP pengganti PP 25 tahun 2000 sudah keluar

54 Penguatan DInas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten Managem. Function Managerial Supporting System Planning : Human Resources Manageme nt Implementation Misi yang dipunyai Dinas Kesehatan Financial Management System Logistics, Surveillance Health Information System Monitoring and Evaluation Law and Regulation, etc Terlaksana nya misi dan tercapainya Visi DinKes Budaya Kerja, Struktur Organisasi, Soft Skills, dll

55 Secara pengalaman Best Practices sudah didokumentasi Dapat dilihat di laporan

56 Rute exit Sebagian Besar Mainstreaming Sebagian ke arah enterprise Catatan: Untuk proyek SIK kelihatannya perlu ada further funding.

57 TERIMA KASIH

Respon terhadap kebutuhan lingkungan, Struktur Lembaga Penelitian, dan cara mendapatkan Client. Laksono Trisnantoro

Respon terhadap kebutuhan lingkungan, Struktur Lembaga Penelitian, dan cara mendapatkan Client. Laksono Trisnantoro Respon terhadap kebutuhan lingkungan, Struktur Lembaga Penelitian, dan cara mendapatkan Client Laksono Trisnantoro Kebutuhan dari Lingkungan Riset, konsultasi, dan pelatihan dalam: Manajemen dan Bagaimana

Lebih terperinci

Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Studi Kasus Perkembangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dr. Choirul Anwar, M.Kes Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 5 Maret 2011 1 Keadaan Sebelum Desentralisasi Perkembangan jumlah dan jenis yankes Persaingan

Lebih terperinci

Penilaian tentang pengembangan sistem regulasi pelayanan kesehatan: Studi kasus di DIY, Bali, Riau. Hanevi Djasri

Penilaian tentang pengembangan sistem regulasi pelayanan kesehatan: Studi kasus di DIY, Bali, Riau. Hanevi Djasri Penilaian tentang pengembangan sistem regulasi pelayanan kesehatan: Studi kasus di DIY, Bali, Riau Hanevi Djasri Pendahuluan Bagian dari kegiatan Depkes RI melalui PHP-I (DIY) dan DHS-I (Bali dan Riau)

Lebih terperinci

Work di Propinsi DIY. Bondan Agus Suryanto

Work di Propinsi DIY. Bondan Agus Suryanto Implementasi Quality Frame Work di Propinsi DIY Bondan Agus Suryanto Penyusunan kerangka kerja mutu melalui l tahapan: Penetapan tujuan penyusunan kerangka mutu, visi, misi dimensi mutu prioritas Validasi

Lebih terperinci

DRAFT GRAND DESIGN A. LATAR BELAKANG

DRAFT GRAND DESIGN A. LATAR BELAKANG DRAFT GRAND DESIGN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN (PML) DENGAN PENDEKATAN KEMITRAAN (SISTER DINKES DAN SISTER PUSKESMAS) KABUPATEN MALAKA, NTT A. LATAR BELAKANG - Kabupaten Malaka

Lebih terperinci

Organisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan PKMK FK UGM. Blended Learning Kebijakan AIDS, Angkatan III, Outline

Organisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan PKMK FK UGM. Blended Learning Kebijakan AIDS, Angkatan III, Outline Organisasi Sistem Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan PKMK FK UGM Blended Learning Kebijakan AIDS, Angkatan III, 2016 Outline Pengertian organisasi atau tatakelola sistem kesehatan Desentralisasi sistem

Lebih terperinci

Comparative Health System and Health Finance Change 6/22/2010 1

Comparative Health System and Health Finance Change 6/22/2010 1 Comparative Health System and Health Finance Change 6/22/2010 1 Tujuan: Setelah mengikuti perkuliahan ini para peserta memahami: 1. Berbagai Sistem Kesehatan di Dunia 2. Perkembangan Sistem Kesehatan di

Lebih terperinci

PENGALAMAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY

PENGALAMAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY PENGALAMAN PENGEMBANGAN SISTEM REGULASI PELAYANAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY Disampaikan pada seminar dan workshop regulasi mutu pelayanan kesehatan Ruang senat FK UGM, 20 Mei 2011 LATAR BELAKANG Badan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK Laksono Trisnantoro, Diskusi: Apa d efinisi definisi P royek Proyek menurut anda?

MANAJEMEN PROYEK Laksono Trisnantoro, Diskusi: Apa d efinisi definisi P royek Proyek menurut anda? MANAJEMEN PROYEK Laksono Trisnantoro, Fak. Kedokteran Universitas Gadjah Mada Diskusi: Apa definisi Proyek menurut anda? Apakah mempunyai konotasi positif ataukah negatif? Apakah anda pernah mengikuti

Lebih terperinci

Membangun Networking untuk Meningkatkan Kinerja Klinik Rumah Sakit dan Puskesmas. dr. Tridjoko Hadianto DTM&H, M.Kes. CMHPE-BPK FK UGM Yogyakarta

Membangun Networking untuk Meningkatkan Kinerja Klinik Rumah Sakit dan Puskesmas. dr. Tridjoko Hadianto DTM&H, M.Kes. CMHPE-BPK FK UGM Yogyakarta Membangun Networking untuk Meningkatkan Kinerja Klinik Rumah Sakit dan Puskesmas dr. Tridjoko Hadianto DTM&H, M.Kes. CMHPE-BPK FK UGM Yogyakarta Penelitian WHO Hasil analisis situasi pelayanan keperawatan

Lebih terperinci

Pengawasan dan Perijinan Tenaga Kesehatan: Peran berbagai stakeholder dengan studi kasus di Yogyakarta Konsultan Regulasi PHP-1, Bank Dunia

Pengawasan dan Perijinan Tenaga Kesehatan: Peran berbagai stakeholder dengan studi kasus di Yogyakarta Konsultan Regulasi PHP-1, Bank Dunia Pengantar Forum Mutu Jakarta, 29-30 Juni 2005 Pengawasan dan Perijinan Tenaga Kesehatan: Peran berbagai stakeholder dengan studi kasus di Yogyakarta 2001-2004 Konsultan Regulasi PHP-1, Bank Dunia Adi Utarini,

Lebih terperinci

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN Outline Bahasan Pendahuluan Akreditasi RS & ISO 9000 Penerapan Continual Improvement Penutup PENDAHULUAN Bagian 1

Lebih terperinci

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN COBIT ( CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY ) VERSI 3.0 PADA INSTITUSI PENDIDIKAN Wahyuni Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir. Gambar

Lebih terperinci

By: Dwi H a H ndono ndono Sulisty o Sulisty 1

By: Dwi H a H ndono ndono Sulisty o Sulisty 1 By: Dwi Handono Sulistyo 1 Review dari Penutup Kuliah I: Banyak masalah SDM berakar pada Sistem Kegagalan melihatan keterkaitan dengan Sistem solusi parsial/lokal il/lkl membuat masalah lh baru Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) sudah merambah di segala sektor kehidupan sehingga menggeser penggunaan teknologi konvesional. Hal ini mengakibatkan

Lebih terperinci

Hubungan Dinas Kesehatan dan RS Daerah setelah adanya PP 38 dan PP 41 tahun 2007: Memperjelas posisi regulator

Hubungan Dinas Kesehatan dan RS Daerah setelah adanya PP 38 dan PP 41 tahun 2007: Memperjelas posisi regulator Hubungan Dinas Kesehatan dan RS Daerah setelah adanya PP 38 dan PP 41 tahun 2007: Memperjelas posisi regulator dan operator Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK- UGM/Magister Manajemen

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

PENYIAPAN REGULASI: DISTRIBUSI TANGGUNGJAWAB DAN INSENTIF REDD+

PENYIAPAN REGULASI: DISTRIBUSI TANGGUNGJAWAB DAN INSENTIF REDD+ PENYIAPAN REGULASI: DISTRIBUSI TANGGUNGJAWAB DAN INSENTIF REDD+ Prof. Dr. Singgih Riphat Ketua Tim Manajemen Iklim Kementerian Keuangan Jakarta, 28 April 2011 APA ITU REDD+? Mekanismepenurunanemisisektorkehutanan,

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012) 4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

Review Hasil Workshop hari 1. Devi Tandrasari FK UGM

Review Hasil Workshop hari 1. Devi Tandrasari FK UGM Review Hasil Workshop hari 1 Devi Tandrasari FK UGM Kelompok A. Regulator Pengembangan Quality Framework dalam sistem kesehatan untuk mendukung Road Map reformasi kesehatan Narasumber: dr. Tjahjono K.,

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

DEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEWAN PENDIDIKAN TINGGI DPT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kerangka Acuan Site Visit dalam Proses Seleksi Program Hibah Kompetisi berbasis Institusi proses seleksi 2009 (untuk pengusul) Latar belakang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung diatur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

Penerapan Clinical Governance di Rumah Sakit melalui Sistem Manajemen Mutu ISO 9000

Penerapan Clinical Governance di Rumah Sakit melalui Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Penerapan Clinical Governance di Rumah Sakit melalui Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Hanevi Djasri Divisi Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Latar-belakang Clinical

Lebih terperinci

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 GOAL/IMPACT TINGKATAN TUJUAN/HASIL INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Meningkatnya akuntabilitas, peran dan

Lebih terperinci

KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK

KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK Siklus Hidup Produk Pengembangan sebuah produk pada dasarnya mengikuti tahapan yang disebut Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). Perencanaan sebuah produk yang

Lebih terperinci

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah

STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah STRATEGIC PLANNING Dindin Abdul Muiz Lidinillah Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) Universitas Pendidikan Mahasiswa Kampus Tasikmalaya 09 November 2013 WHAT IS STRATEGY? Strategy is an internal response

Lebih terperinci

PROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS) Titien S. Sukamto

PROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS) Titien S. Sukamto PROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS) Titien S. Sukamto KOMPONEN PERENCANAAN Komponen Perencanaan. Sumber: Cassidy (2006) PENGEMBANGAN PERENCANAAN 1. Rencana dimulai dari memahami visi bisnis dimasa depan,

Lebih terperinci

Isu Strategis

Isu Strategis Isu Strategis 2015-2019 Masih rendahnya akses aman air minum (rata-rata Nasional masih di bawah 70%) Terbatasnya opsi pendanaan (APBN terbatas, APBD minim, KPS belum kondusif) Belum memadainya kapasitas

Lebih terperinci

PERMASALAHAN INSTRUMEN YG BERBEDA DIBERBAGAI JENJANG -PENGUMPULAN DATA REDUNDANT -DATA BELUM DI-SHARE

PERMASALAHAN INSTRUMEN YG BERBEDA DIBERBAGAI JENJANG -PENGUMPULAN DATA REDUNDANT -DATA BELUM DI-SHARE -PENGELOLAAN DATA INFO BELUM TERKOORDINIR -OVERLAP KEGIATAN & PENGELOLAAN DATA PERMASALAHAN INSTRUMEN YG BERBEDA DIBERBAGAI JENJANG -PENGUMPULAN DATA REDUNDANT -DATA BELUM DI-SHARE Deteksi dini Monitoring

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sebagai pelayanan kesehatan paling dasar dan sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia, Puskesmas perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom COBIT Control Objectives for Information & Related Technology Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com COBIT Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan

Lebih terperinci

HEALTH CARE REGULATION (Nihal Hafez, 1997)

HEALTH CARE REGULATION (Nihal Hafez, 1997) HEALTH CARE REGULATION (Nihal Hafez, 1997) Suatu aksi sosial yang dilakukan (oleh pemerintah) untuk mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung terhadap perilaku dan fungsi tenaga kesehatan dan/atau

Lebih terperinci

Inititating Process Group

Inititating Process Group Inititating Process Group PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT & PROJECT SCOPE MANAGEMENT Onah Siti Fatonah, S.Kom Dilakukan untuk mendefinisikan projek baru atau fase baru dari proyek yang sudah ada dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan. Sudah semenjak tahun 1970-an Departemen Kesehatan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan. Sudah semenjak tahun 1970-an Departemen Kesehatan mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Sudah semenjak tahun 1970-an Departemen Kesehatan mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia termasuk di Propinsi Jawa Barat. Banyak

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK PROJECT MANAGEMENT FRAMEWORK Kelompok Proses dalam PMBOK KNOWLEDGE AREA PROJECT MANAGEMENT PROCESS GROUPS INITIATING PLANNING EXECUTING MONITORING & CONTROLLING CLOSING Integration

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Evaluasi Proper 2012 sektor energy Bahruddin Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, UGM

Evaluasi Proper 2012 sektor energy Bahruddin Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, UGM Evaluasi Proper 2012 sektor energy Bahruddin Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, UGM bahruddin_psap@ugm.ac.id The World Business Council for Sustainability Development (WBCSD) Komitmen berkelanjutan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERLUASAN & PENGARUS UTAMAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN 1 Target Pemerintah dalam bidang Sanitasi Akses Air Minum dan Sanitasi Layak Indikator

Lebih terperinci

Andi Ansharullah. Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010.

Andi Ansharullah. Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010. Andi Ansharullah Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010 Output Workshop 1.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangatlah dibutuhkan. Dimana

Lebih terperinci

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-316 Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ) Arief

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness

Lebih terperinci

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai

Lebih terperinci

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA

Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA 5 Desember 2017 Agenda Overview ISO 27001:2013 Latar Belakang Penerapan SMKI Penerapan & Strategi Implementasi SMKI Manfaat

Lebih terperinci

Standart Operating Procedure

Standart Operating Procedure Standart Operating Procedure Pengertian SOP : Instruksi sederhana, untuk menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang paling efektiv dalam rangka memenuhi persyaratan operasional. (EMS departement, 1998)

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Hanevi Djasri, dr, MARS Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PMPK) FK-UGM www.mutupelayanankesehatan.net Pengertian sistem Suatu rangkaian fungsi Suatu

Lebih terperinci

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),

Lebih terperinci

ROAD MAP GOOD GOVERNANCE BPJS KETENAGAKERJAAN

ROAD MAP GOOD GOVERNANCE BPJS KETENAGAKERJAAN ROAD MAP GOOD GOVERNANCE BPJS KETENAGAKERJAAN ROAD MAP GOOD GOVERNANCE Visi: Menjadi Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan

Lebih terperinci

HEALTH METRICS NETWORK (HMN) SYSTEM. Dosen Pengampu : dr. Mahalul Azam M.Kes. Disusun Oleh :

HEALTH METRICS NETWORK (HMN) SYSTEM. Dosen Pengampu : dr. Mahalul Azam M.Kes. Disusun Oleh : HEALTH METRICS NETWORK (HMN) SYSTEM Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Kesehatan Dosen Pengampu : dr. Mahalul Azam M.Kes Disusun Oleh : Sri Nur Oktafia Ningsih (6411414039) Yoga

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

Tips untuk Mengembangkan strategi IS / IT. Tujuan dari Pengembangan Strategi IS / IT. Masalah Perencanaan IS. Hendri Sopryadi,M.T.

Tips untuk Mengembangkan strategi IS / IT. Tujuan dari Pengembangan Strategi IS / IT. Masalah Perencanaan IS. Hendri Sopryadi,M.T. Tujuan Sesi ini Mengembangkan Strategi IS / IT Memahami proses pengembangan IS / IT Perencanaan Strategis Memahami komponen IS Perencanaan / TI Strategis Memahami cara mengevaluasi IS / IT Perencanaan

Lebih terperinci

Review Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional. Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih?

Review Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional. Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih? Review Kebijakan Anggaran Kesehatan Nasional Apakah merupakan Anggaran Yang Kurang atau Berlebih? Pendahuluan Pembiayaan kesehatan oleh pemerintah pusat di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/294/KEP/ /2013

SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/294/KEP/ /2013 SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/294/KEP/429.011/2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PROJECT MANAGEMENT UNIT DAN SEKRETARIAT KABUPATEN PROJECT MANAGEMENT UNIT KEGIATAN WATER RESOURCESS AND

Lebih terperinci

MANAJEMEN BERDASARKAN HASIL RESULT BASED MANAGEMENT

MANAJEMEN BERDASARKAN HASIL RESULT BASED MANAGEMENT MANAJEMEN BERDASARKAN HASIL RESULT BASED MANAGEMENT MUHAMMAD HADI Apa itu MBH? Whot Is RBM? MBH adalah sebuah alat manajemen yang merupakan suatu rentang; seluruh siklus kegiatan dari perencanaan, implementasi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 2 /KPTS/013/2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 2 /KPTS/013/2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 2 /KPTS/013/2016 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

Public Fundraising. Peer to Peer Learning. HIVOS Regional Office, Southeast Asia

Public Fundraising. Peer to Peer Learning. HIVOS Regional Office, Southeast Asia Peer to Peer Learning Public Fundraising HIVOS Regional Office, Southeast Asia Sesi Berbagi, 6 Juni 2012 Sesi Umpan Balik, 3 Juli 2012 Ditataselenggarakan oleh: Resource Mobilization Framework (kerangka

Lebih terperinci

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia Budi Utomo HIV Cooperation Program for Indonesia Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang 4-7 September 2013 Topik bahasan Memahami kebijakan

Lebih terperinci

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA

Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA Studi Banding Badan Mutu ke PT. Surveyor Indonesia dan WQA Kegiatan Badan Mutu Pelayanan Kesehatan yang telah dilaksanakan, memiliki berbagai tujuan, salah satunya adalah melakukan pengembangan sistem

Lebih terperinci

Semiloka Revisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK:

Semiloka Revisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK: Semiloka Revisi PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan dan NSPK: Implikasinya terhadap kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan serta staf Kementerian Kesehatan Diselenggarakan oleh KEMENTERIAN KESEHATAN RI Bekerjasama

Lebih terperinci

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI Titien S. Sukamto FRAMEWORK COSO (COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS) COSO sangat diterima di USA sebagai pondasi dari pengendalian internal modern dan praktik manajemen

Lebih terperinci

BAB V. Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi

BAB V. Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi BAB V Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Dalam Bab ini akan memperlihatkan kebutuhan pendanaan sanitasi dari Tahun 2017 sampai 2021 dari masing-masing sub sektor, yaitu sub sektor air limbah,

Lebih terperinci

Resource Mobilization Framework

Resource Mobilization Framework Peer to Peer Learning Public Fundraising HIVOS Regional Office, Southeast Asia Sesi Berbagi, 6 Juni 2012 Sesi Umpan Balik, 3 Juli 2012 Ditataselenggarakan oleh: Resource Mobilization Framework (kerangka

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGANTAR. PENNY RAHMAWATY, M.Si. Pengantar Manajemen - Penny Rahmawaty

MANAJEMEN PENGANTAR. PENNY RAHMAWATY, M.Si. Pengantar Manajemen - Penny Rahmawaty MANAJEMEN PENGANTAR PENNY RAHMAWATY, M.Si Bagian I PENDAHULUAN Pengertian Manajemen Proses Manajemen Tingkat Manajemen MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN? 1. Untuk mencapai tujuan 2. Untuk menjaga keseimbangan

Lebih terperinci

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI Reza Pahlava reza.pahlava@gmail.com :: http://rezapahlava.com Abstrak Penelitian yang dilakukan MIT (Massachusetts Institute of Technology) menyimpulkan bahwa

Lebih terperinci

OVERVIEW PROSES PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN (Management Plan) dan RENCANA AKSI (Action Plan)

OVERVIEW PROSES PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN (Management Plan) dan RENCANA AKSI (Action Plan) OVERVIEW PROSES PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN (Management Plan) dan RENCANA AKSI (Action Plan) YUDI WAHYUDIN Divisi Kebijakan Pembangunan dan Ekonomi Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan - IPB Pelatihan

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X Tika Oktora Arifiani 1301058226 Jennie Sutanty 1301058926 Agustina Pertiwi 1301066322 Pembimbing : Johan S.Kom, MM

Lebih terperinci

Alamat: Jl. Prof. Dr. R. Soeharso No. 28 Surakarta Telp. & Fax / web. Bbkpmska.

Alamat: Jl. Prof. Dr. R. Soeharso No. 28 Surakarta Telp. & Fax / web. Bbkpmska. Alamat: Jl. Prof. Dr. R. Soeharso No. 28 Surakarta Telp. & Fax. 0271-713055/720002 E-mail: bbkpm_surakarta@yahoo.co.id; web. Bbkpmska.com TUJUAN KOORDINASI BKPM: TUJUAN UMUM: MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

Lebih terperinci

Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang

Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang Risk Management Overview Planning Project didasarkan pada sejumlah estimasi yang mencerminkan pemahaman thd situasi yang sekarang, informasi tersedia, dan asumsi yang kita buat. Faktanya kita harus menaksir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil analisis dalam perencanaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil analisis dalam perencanaan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan membahas hasil analisis dalam perencanaan Information Technology Service Continuity Management (ITSCM) pada PT. Telkom MSC Area V Jawa Timur. Hasil yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH PROVINSI RIAU SALINAN R I A U PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DINKOMINFO Menurut 6 Peraturan Pemerintah, Kebijakan Lokal, & Best Practice Framework

STRUKTUR ORGANISASI DINKOMINFO Menurut 6 Peraturan Pemerintah, Kebijakan Lokal, & Best Practice Framework STRUKTUR ORGANISASI DINKOMINFO Menurut 6 Peraturan Pemerintah, Kebijakan Lokal, & Best Practice Framework Tony D Susanto, Ph.D., ITIL, COBIT Kepala Peneliti E-Government & IT Governance Research Group

Lebih terperinci

Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Penilaian Kapasitas Sistem Informasi Kesehatan Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Pada Pertemuan Pemutakhiran Data Tanggal 3-6 April 2018 di Hotel Grand

Lebih terperinci

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas sanitasi Tahun 0 06 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing

Lebih terperinci

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT 1 2 Penanggung Jawab : Sekjen Kemenkes Pimpinan Sidang : Kadinkes Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.12. - PENANAMAN MODAL : 2.12.01. -

Lebih terperinci

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic

Lebih terperinci

Ignatius Praptoraharjo, Laksono Trisnantoro, Dwi Handono PMPK FK - UGM

Ignatius Praptoraharjo, Laksono Trisnantoro, Dwi Handono PMPK FK - UGM FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Ignatius Praptoraharjo, Laksono Trisnantoro, Dwi Handono PMPK FK - UGM HOTEL HORISON MAKASSAR, 28-29 September 2011 Cakupan layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Organisasi dan System Analyst

Organisasi dan System Analyst Organisasi dan System Analyst Organisasi Perusahaan Organisasi sebagai sistem yang dirancang untuk mencapai suatu target dan sasaran melalui orang, dan sumber daya yang tersedia. Organisasi terdiri dari

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI STRATEGI SANITASI KABUPATEN 2013-2017 BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Monitoring

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan Sistem Informasi (SI) di perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis semakin hari semakin meningkat. Saat ini SI digunakan untuk mencapai tujuan bisnis, memberikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018 KEMENTERIAN SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA JAKARTA, APRIL 2018 KEMENTERIAN Apa itu Informasi Kesehatan? Apa itu SDM Kesehatan? Apa itu Informasi SDM Kesehatan? Apa

Lebih terperinci

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak EVALUASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SWADHARMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MATURITY LEVEL PADA KERANGKA KERJA COBIT PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE RAHMADINI DARWAS Program Magister Sistem Informasi

Lebih terperinci

Analisis Kondisi Organisasi. III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Analisis Kondisi Organisasi. III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bab III Analisis Kondisi Organisasi III.1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemberian layanan umum kepada masyarakat merupakan perwujudan dari fungsi pemerintah sebagai abdi negara dan abdi

Lebih terperinci

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT

Lebih terperinci

Perkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro

Perkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro Perkembangan Kebijakan Otonomi Rumahsakit dan Pengawasan Rumahsakit di Era Jaminan Kesehatan Nasional Laksono Trisnantoro Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-UGM/ Magister Manajemen Rumahsakit UGM/

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB II VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.

PERENCANAAN KINERJA BAB II VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.1 Visi Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016 adalah Masyarakat Gorontalo yang siaga dan terlindung dari ancaman bencana VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan

Lebih terperinci

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017

Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI. 8 Desember 2017 Entry Meeting Bimtek Kapabilitas APIP Ittama Setjen DPR RI 8 Desember 2017 Tujuan Bimtek Observasi pemenuhan hasil penilaian mandiri Kapabilitas (2016 ; menuju level 2). Monitoring pemenuhan Rencana Tindak

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR 1 Dasar Pelaksanaan No REGULASI TENTANG 1. UU NO 40/2004 Tentang Sistem Jaminan

Lebih terperinci