BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan transportasi udara di Indonesia berkembang sangat pesat dalam 10 tahun terakhir ini (dalam Airports Council International (ACI), 2013). Hal ini menuntut peningkatan sarana prasarana transportasi udara yang lebih baik effisien. Salah satu upaya peningkatan sarana tranportasi tersebut adalah yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia. Dilansir oleh ACN News Wire (2013), pada tanggal 2 November 2013 PT. Garuda Indonesia berencana akan mengoperasikan penerbangan pesawat B777-300ER untuk rute Jakarta-London. Namun, rencana ini harus mengalami penundaan, karena daya dukung landasan Bandar Udara Soekarno-Hatta disinyalir belum mampu untuk digunakan oleh pesawat tersebut. Penundaan ini berkaitan dengan kekerasan landasan pacu (Pavement Classification Number/ PCN) Bandar Udara Soekarno-Hatta yang diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan Aircraft Classification Number (ACN) pesawat B777-300ER untuk penerbangan Jakarta-London non-stop dalam kondisi MTOW (Maximum Take-Off Weight). Tim Garuda menyatakan bahwa: jika pesawat beroperasi dengan kapasitas penuh dengan mengangkut 314 penumpang 11 ton kargo, maka MTOW-nya adalah 351.534 kg. Untuk dilewati pesawat B777-300ER dalam kondisi MTOW, runway setidaknya harus memiliki PCN 132/R/D/W/T. Saat ini Runway Utara Bandar Udara Soekarno-Hatta (tanah dasar kategori D) diklaim hanya memiliki PCN 120/R/D/W/T. Garuda Indonesia sebenarnya bisa saja memaksakan pesawat B777-300ER ini beroperasi. Akan tetapi, akan terjadi restricted take-off weight sebesar 329.365 kg, yang berarti Garuda Indonesia harus mengurangi 39 penumpang tidak memungkinkan mengangkut kargo pada setiap penerbangan yang mengakibatkan 1
2 Garuda Indonesia akan mengalami kerugian bisnis yang mencolok (Antara News, 2013). Tak hanya maskapai Penerbangan Garuda Indonesia saja, Direktur Pengembangan Kebandaraan Teknologi PT. Angkasa Pura (AP) II, Salahudin Rafi, mengatakan ada 6 maskapai penerbangan yang menggunakan Boeing 777-300 ER di Runway Utara. Maskapai tersebut adalah Singapore Airlines, Cathay Pacific, Emirates, KLM, Saudia Ettihad. Runway Utara Bandar Udara Soekarno-Hatta sendiri dibangun pada tahun 1977-1978 dengan fondasi Sistem Cakar Ayam karya Prof. Sedyatmo. Setelah lebih dari 20 tahun beroperasi, runway ini tidak pernah dilakukan evaluasi. PT. Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta mengklaim bahwa angka PCN Runway Utara Bandara ini sebesar 120/R/D/W/T saat pertama beroperasi. Hal inilah yang melatar-belakangi penelitian ini; Aya kebutuhan pengoperasian tipe pesawat baru, yaitu: B777-300ER dalam kondisi MTOW oleh beberapa maskapai penerbangan di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Akan tetapi kebutuhan ini diklaim belum mampu diimbangi dengan kemampuan prasarana yang ada. Oleh sebab itu, perlu dilakukan langkah evaluasi penilaian runway Bandara Soekarno-Hatta. Evaluasi dilakukan dengan memodelkan landasan Bandar Udara Soekarno-Hatta dengan menggunakan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) 3-Dimensi untuk Sistem fondasi Cakar Ayam dengan alat bantu analisis struktur SAP2000. Permodelan ini diharapkan dapat menganalisis kemampuan dukung Nilai PCN Runway Utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini dapat merumuskan beban pesawat B777-300ER yang dapat dilayani oleh Runway Utara Bandara Soekarni-Hatta.
3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam Tesis ini, diantaranya sebagai berikut : 1. Menganalisis hasil permodelan Elemen Hingga 3D untuk beban HWD Boeing B-777-300ER serta menganalisis respon lendutan momen akibat k v tanah mutu beton. 2. Menganalisis respon lendutan gaya dalam yang terjadi pada slab Cakar Ayam akibat beban Boeing B-777-300ER dalam kondisi MTOW. 3. Menganalisis kapasitas momen ultimit (Mu) slab sistem Cakar Ayam saat ini. 4. Menganalisis kemampuan Runway Utara Bandar Udara Soekarno- Hatta saat ini untuk dilewati oleh pesawat B777-300 ER dalam kondisi MTOW. 5. Menganalisis maximum allowable gross weight pesawat Boeing B-777-300ER serta nilai ACN. 6. Menganalisis nilai PCN Runway Utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini. C. Maksud Tujuan Penelitian Maksud tujuan dari penelitian adalah : 1. Mengetahui hasil permodelan elemen hingga Sistem Cakar Ayam Bandara Soekarno-Hatta akibat beban Boeing B-777-300ER agar metode ini dapat dikembangkan. 2. Menganalisis kemampuan slab sistem Cakar Ayam saat ini dalam mendukung gaya-gaya dalam agar diketahui seberapa besar beban yang mampu didukung saat ini.
4 3. Menganalisis kemampuan Runway Utara Bandar Udara Soekarno- Hatta saat ini untuk dilewati oleh pesawat B777-300 ER dalam kondisi MTOW, agar dapat segera dilakukan tindakan evaluasi. 4. Menganalisis nilai PCN Runway Utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini guna mengetahui kemampuan perkerasan saat ini dapat diketahui pesawat jenis apa saja yang dapat dilayani oleh Runway Utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagi pihak pengelola Bandar Udara: sebagai referensi untuk melakukan evaluasi Runway Utara Bandar Udara Soekarno-Hatta agar mengetahui kemampuan serta daya dukungnya saat ini. 2. Bagi penyedia jasa sarana transportasi udara: sebagai langkah untuk mempercepat peningkatan prasarana transportasi udara guna mendorong penggunaan pesawat B777-300ER dalam kondisi MTOW, sehingga menghasilkan keuntungan ekonomi yang lebih baik. 3. Bagi peneliti: meningkatkan pemahaman tentang metode elemen hingga dalam penerapannya untuk prasaran transportasi udara. E. Batasan Masalah Dalam melakukan penelitian di Bandar Udara Internasional Soekarno- Hatta ditetapkan berbagai batasan penelitian sebagai berikut : 1. Data yang digunakan dalam analisis merupakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Angkasa Pura II tidak melakukan pengukuran di lapangan. 2. Analisis permodelan landasan pacu (runway) Bandar Udara Soekarno Hatta dilakukan dengan analisis statis linear 3-D dengan metode elemen hingga, memanfaatkan software SAP2000 dengan modifikasi pada model komputasi.
5 3. Seluruh material baik beton, baja maupun tanah diasumsikan sebagai bahan yang bersifat isotropis, homogen, elastis linear. F. Keaslian Penelitan Penelitian yang sudah dilaksanakan berkaitan dengan analisis model elemen hingga adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Penelitian-penelitian terdahulu. No. Peneliti Judul Hasil Perbedaan 1. 2. 3. Firdiansyah Hardiyatmo (2009) Purbolaras Suhendro (2008) Romadhoni Hardiyatmo (2008) Evaluasi Dimensi Sistem Cakar Ayam Akibat Pengaruh Variasi Letak Beban Kondisi Tanah Pemodelan Elemen Hingga Sistem Cakar Ayam Dengan Analisis Tanah Dasar Non- Linier Perilaku Perkerasan Sistem Cakar Ayam Dengan Metode Elemen Hingga Variasi letak beban menghasilkan lendutan yang berbeda, Lendutan terbesar terjadi di tepi. Penambahan nilai koefisisen subgrade vertikal kv, menurunkan lendutan, momen gaya lintang. Tampak aya efek stiffening pada spring non-linier, dimana pada taraf beban sama, lendutan yang terjadi lebih kecil dibanding spring linier. Perilaku perkerasan Cakar Ayam dengan metode elemen hingga, mendekati hasil empiris di lapangan. Firdiansyah meneliti modifikasi Model Waru, dengan berbagai variasi beban lalu lintas (kendaraan). Tesis ini meneliti Model Soekarno-Hatta untuk beban pesawat B777-300ER Purbolaras meneliti modifikasi Model Waru, Polonia dengan tanah dasar non linier. Romadhoni meneliti Model Polonia. Tesis ini meneliti Model Soekarno-Hatta untuk beban pesawat B777-300ER