TEMA: ENERGI TERBARUKAN. FABRIKASI SEL SURYA BERBASIS SILIKON DENGAN LAPISAN ANTI REFLEKSI ZnO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI THICK FILM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

SINTESIS LAPISAN TiO 2 MENGGUNAKAN PREKURSOR TiCl 4 UNTUK APLIKASI KACA SELF CLEANING DAN ANTI FOGGING

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM PENELITIAN HIBAH BERSAING

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

PERKEMBANGAN SEL SURYA

The Effect of Pre-annealing Temperature on Structural Characteristics of ZnO Thin Films Deposited by Sol-Gel Method

Pembuatan Sel Surya Film Tipis dengan DC Magnetron Sputtering

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sel surya merupakan alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

BAB I PENDAHULUAN. Oksida konduktif transparan atau transparent conductive oxide (TCO)

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KRISTAL NANO ZnO

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT GELAS UNTUK JENDELA SEL SURYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kita terima bahwa pemakaian energi berbahan dasar dari fosil telah menjadi salah

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Material & Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN GELAS TRANSPARAN FTO SEBAGAI BAHAN BAKU SEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

Solar Energy Conversion Technologies

2014 PEMBUATAN BILAYER ANODE - ELEKTROLIT CSZ DENGAN METODE ELECTROPHORETIC DEPOSITION

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

BAB III METODOLOGI III.1

I. PENDAHULUAN. Sudah dikenalnya penggunaan bahan materi Seng Oksida (ZnO) sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sintesis Lapis Tipis Fotokatalis ZnO-TiO 2 Menggunakan Metode Sol Gel dengan PEG (Polyethylene Glycol) sebagai Pelarut

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

SINTESIS NANOPARTIKEL PbS MELALUI METODE SOL-GEL DENGAN EDTA SEBAGAI CAPPING AGENT

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

Fabrikasi Lapisan TiO 2 menggunakan Metode Spin-Coating dengan Variasi Pengadukan dan Karakterisasi Sifat Optisnya

Sintesa dan Karakterisasi Nanokomposit ZnO-Silika sebagai Fotokatalis dengan Metode Sonikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam

Deskripsi METODE UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT)

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : KARAKTERISTIK FILM TIPIS TiO 2 DOPING NIOBIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Tyas Puspitaningrum, Tjipto Sujitno, dan Ariswan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

Pengaruh Waktu Penahanan Terhadap Karakteristik Lapisan Tipis ZnO yang Dideposisi dengan teknik Sol-gel Spin Coating

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil preparasi bahan baku larutan MgO, larutan NH 4 H 2 PO 4, dan larutan

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

PREPARASI LAPISAN TIPIS SAMBUNGAN p-n ZnO DAN CuInSe MENGGUNAKAN PENYANGGA LAPISAN CdS UNTUK APLIKASI SEL SURYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

PENGARUH SUHU FURNACE DAN RASIO KONSENTRASI PREKURSOR TERHADAP KARAKTERISTIK NANOKOMPOSIT ZnO-SILIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Karakteristik Sifat Optik dan Struktur Kristal Lapisan Tipis bilayer ZnO/TiO2 dengan Metode Spin Coating Nur Aeni 1,*, P.L. Gareso 1, Eko Juarlin 1

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan material keramik komposit LSM-YSZ-GDC

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SYNTHESIS THIN LAYER ZnO-TiO 2 PHOTOCATALYSTS SOL GEL METHOD USING THE PEG (Polyethylene Glycol) AS SOLVENTS SCIENTIFIC ARTICLE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian minyak, pekerjaan teknisi, dan proses pelepasan cat (Alemany et al,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN MATERIAL PENYUSUN DAN INTENSITAS CAHAYA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Nama dan Gelar Lengkap : Dr. Budi Mulyanti, M.Si. Tempat/Tanggal Lahir : Pemalang, 09 Januari 1963

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

PENGARUH WAKTU PELINDIAN PADA PROSES PEMURNIAN SILIKON TINGKAT METALURGI MENGGUNAKAN LARUTAN HCl

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis terbuat dari bahan organik,

Analisis Struktural Seng Oksida (ZNO) Dari Limbah Dross Galvanisasi

Bab III Metodologi Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

J. Sains Dasar (1) 1-7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zeniar Rossa Pratiwi,2013

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN MODUL SEL SURYA BERBASIS PEWARNA UNTUK APLIKASI CHARGER BATERAI HANDPHONE

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

Transkripsi:

Bidang Ilmu Teknologi RINGKASAN LAPORAN TAHAP I HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL TEMA: ENERGI TERBARUKAN FABRIKASI SEL SURYA BERBASIS SILIKON DENGAN LAPISAN ANTI REFLEKSI ZnO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI THICK FILM Peneliti: Dr. Budi Mulyanti, MSi (Ketua) Dra. Erlyta Septa Rosa, MT (Anggota) Dr. Goib Wiranto (Anggota) Dra. Tuti Suartini, MPd (Anggota) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA AGUSTUS 2009

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi sinar matahari sepanjang tahun, sudah seharusnya Indonesia mengembangkan PLTS (Pembangkit Listrik tenaga Surya) atau disebut energi surya. Energi surya ini selain ramah lingkungan, juga bernilai sangat ekonomis. Sampai saat ini, PT LEN, satu-satunya perusahaadi Indonesia yang bergerak di bidang fabrikasi modul surya masih mendatangkan sel surya dari luar negeri. Melihat potensi sumber daya manusia dan alam di Indonesia, dan mengingat kandungan sel surya dalam fabrikasi modul surya yang mencapai 70-75 % dari kebutuhan total, maka perlu dikembangkan fabrikasi sel surya, sehingga kita tidak lagi bergantung dengan pasokan sel surya dari luar negeri (Nijs, et al, 1999). Penelitian pengembangan fabrikasi sel surya yang saat ini dilakukan oleh PPET- LIPI Bandung, adalah dengan menggunakan lapisan TiO 2 sebagai bahan anti refleksi dan berbasis silikon multikristal. Namun demikian pasta TiO 2 sampai saat ini masih harus didatangkan dari luar negeri (impor) dan bahan TiO 2 merupakan bahan beracun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan digunakan lapisan ZnO (seng oksida) sebagai pengganti TiO 2. Lapisan ZnO ini sangat potensial untuk lapisan anti refleksi karena memiliki indeks bias sekitar 2,01 dan bersifat transparan (Mizuta, et al, 2006). Selain itu, dalam penelitian ini substrat yang akan digunakan adalah silikon kristal tunggal, sehingga diharapkan sel surya yang dihasilkan akan memiliki efisiensi yang lebih tinggi. B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi thick film untuk pembuatan sel surya berbasis silikon kristal tunggal dengan menggunakan lapisan ZnO sebagai lapisan anti refleksi. Adapun tujuan khusus penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan harga efisiensi sel surya dengan menggunakan substrat silikon kristal tunggal (100) tipe-p. 2. Menggantikan lapisan anti refleksi TiO 2 dengan lapisan anti refleksi ZnO 3. Menghasilkan pasta ZnO dengan teknologi sol-gel, menggunakan seng asetat dihidrat sebagai precursor. 4. Menghasilkan lapisan anti refleksi ZnO di atas substrat Si kristal tunggal (100) tipe-p dengan teknologi thick film. 1

5. Menghasilkan sel surya silikon kristal tunggal dengan lapisan anti refleksi ZnO menggunakan teknologi thick film. C. Urgensi (Keutamaan) Penelitian Sejak tahun 1980 pasar sel surya di dunia setiap tahunnya meningkat dengan pesat. Bahkan pada tahun 1996-1998 pertumbuhannya mencapai 60 % atau lebih dari 152 MWp (Nijs, et al, 1999).Total produksi sel surya dunia pada tahun 2000 mencapai 300 MWp dan pada tahun 2003 telah mencapai 574MWp dan bahkan pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 1 GWp. Pasar sel surya silikon memenuhi 95 % pangsa pasar dunia, masing-masing 30 % untuk kristal tunggal dan 60 % untuk multikristal (BP Solar, 2004). Penelitian ini memiliki aspek strategis di dalam peningkatan kandungan lokal pada industri sel surya silikon kristal. PT LEN sebagai satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam perakitan modul surya dengan kapasitas 24.000 modul/tahun masih menggunakan sel surya silikon impor. Dengan penelitian yang berbasis industri ini, diharapkan akan terpenuhi kebutuhan sel surya dalam negeri, sehingga tidak lagi bergantung kepada negara lain. Penelitian ini dapat juga dikembangkan pada penelitian bidang lain. Lapisan ZnO banyak digunakan sebagai konduktor yang transparan sekaligus anti refleksi pada sel surya silikon amorf dan sel surya jenis hetero junction (Sonoda, 2000). Selain itu ZnO juga banyak digunakan untuk berbagai aplikasi antara lain sensor gas, varistor, divais surface acoustic wave, electrode transparan, divais LED, katalis dan lain-lain.teknologi pembuatan ZnO untuk aplikasi tersebut banyak dikembangkan di bidang teknologi nano (Aslan, et al, 2004). II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 tahap, masing-masing tahap memerlukan waktu satu tahun. Tahap pertama meliputi proses pembuatan pasta ZnO dengan teknologi sol gel dengan menggunakan seng asetat dihidrat sebagai prekursor. Seng asetat dihidrat mula-mula dilarutkan dalam pelarut organik sehingga terbentuk sol gel. Sol gel yang terbentuk kemudian dibuat pasta dengan menambahkan bahan aditif antara lain binder, thickener dan pelarut. Pasta yang telah terbentuk kemudian dikarakterisasi viskositas dan lifetime nya. 2

Selanjutnya adalah proses pembentukan lapisan anti refleksi ZnO melalui pelapisan pasta ZnO pada permukaan Si kristal tunggal menggunakan teknologi thick film. Parameter yang akan diamati adalah proses printing pasta ZnO dan proses pemanasannya. Lapisan anti refleksi ZnO terbentuk melalui proses dekomposisi termal asetat dihidrat yang dilakukan dengan cara pemanasan di dalam tungku conveyor furnace. Variabel yang akan diamati adalah temperatur dan waktu pemanasan. Untuk mengetahui terjadinya dekomposisi termal seng asetat dihidrat menjadi ZnO maka dilakukan karakterisasi XRD.Pengukuran tebal dan indeks bias lapisan ZnO serta refleksi yang dihasilkan dilakukan menggunakan ellipsometer dan spektrofotometer UV-Vis. Untuk mengetahui pengaruh lapisan anti refleksi terhadap efisiensi sel surya, selanjutnya pada tahap kedua akan dilakukan proses pembuatan sel surya silikon yang meliputi: - Proses texturing dan pencucian substrat - Proses pembentukan sambungan p-n (emitter) - Proses metalisasi Ag dan Al/Ag - Proses pelapisan (deposisi) anti refleksi ZnO Tahapan proses pembuatan sambungan p-n (emitter) akan dilakukan dengan teknologi spray H 3 PO 4, sedangkan proses metalisasi Ag dan Al/Ag dan pelapisan anti refleksi (deposisi ZnO) dilakukan dengan teknologi thick film. Kemudian akan dilakukan pengukuran efisiensi sel surya dengan menggunakan alat sun simulator. III. HASIL YANG TELAH DIPEROLEH 1. Pembuatan Serbuk ZnO dengan Metode Solgel Pasta ZnO membutuhkan material aktif ZnO yang mempunyai ukuran partikel yang halus. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode solgel. Oleh karena itu tahapan awal dalam penelitian ini adalah kegiatan pembuatan serbuk ZnO dengan metode solgel. Seng asetat dihidrat dengan berbagai variasi konsentrasi dan dalam berbagai variasi pelarut diaduk dengan magnetic stirrer dan dipanaskan sehingga terbentuk solgel. Solgel yang terbentuk didiamkan selama semalam (24 jam) dan diekstraksi dengan cara dikeringkan sehingga diperoleh serbuk ZnO. Serbuk ZnO yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD dan SEM. Didalam penelitian ini variasi konsentrasi seng asetat dihidrat (ZnAc) yang dibuat adalah 0,375 M; 0,1875 M; dan 0,0375M, sedangkan pelarut yang digunakan masingmasing adalah 2-propanol dan etanol absolut. Selain itu juga dilakukan variasi 3

temperatur pada saat pemanasan solgel, masing-masing pada temperatur 200 C dan 300 C selama 60 menit. Gambar 1 menunjukkan hasil pengukuran XRD pembuatan serbuk ZnO pada berbagai variasi konsentrasi seng asetat dihidrat dalam pelarut 2-propanol pada pemanasan 300 C. Dari gambar tersebut dapat diamati bahwa pada konsentrasi 0,0375M dengan pemanasan 300 C sudah terbentuk ZnO yang ditandai dengan adanya puncakpuncak pada 2 thetha (Ө) 30, 33 dan 35, meskipun masih ada sisa ZnAc yang belum terdekomposisi. Pada konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 0,375 M dan 0,1875 M dekomposisi ZnAc belum terjadi karena tidak terlihatnya puncak-puncak pada 2 thetha (Ө) 30, 33 dan 35. Gambar 1. Kurva XRD partikel ZnO yang dibuat dari seng asetat dihidrat dalam pelarut 2-propanol dengan berbagai variasi konsentrasi pada pemanasan 300 C. Gambar 2 merupakan hasil karakterisasi XRD serbuk ZnO yang dibuat dari seng asetat dihidrat dengan konsentrasi 0,375M masing-masing dalam pelarut 2-propanol dan etanol absolut serta pemanasan masing-masing pada 200 C dan 300 C. Dari kurva XRD tersebut terlihat bahwa dengan meskipun dalam konsentrasi yang cukup tinggi, jika menggunakan pelarut etanol absolut dan pemanasan pada 300 C, dekomposisi termal ZnAc menjadi ZnO telah terjadi secara total. 4

Gambar 2. Kurva XRD serbuk ZnO yang dihasilkan dari ZnAc dengan konsentrasi 0,375M pada berbagai variasi pelarut dan temperatur pemanasan. Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan SEM (Gambar 3) serbuk ZnO yang dihasilkan dari pelarut etanol absolut mempunyai bentuk yang serupa dengan serbuk ZnO standar impor yaitu berbentuk granular. Akan tetapi ukurannya masih jauh lebih besar, yaitu sekitar 1,5 μm atau kira-kira 8X lebih besar. Oleh karena itu kegiatan tersebut masih perlu dioptimalkan untuk mendapatkan serbuk berukuran halus. Optimasi tersebut antara lain dengan pengaturan ph larutan, penambahan katalis dan variasi konsentrasi yang lebih rendah. ZnO std ZnO / etanol absolut Gambar 3. Foto SEM serbuk ZnO pada perbesaran 10.000X yang dihasilkan dari pelarut 2-propanol dan etanol absolut. 5

DAFTAR PUSTAKA Aslan, M.H, et al (2004),Preparation of c-axis-oriented zinc oxidethin films and the study of their microstructure and optical properties, Solar Energy Material& Solar Cells, 82,543-552 BP Solar (2004), An Overview of current worldwide photovoltaics market, Current Trends and looking forward a perpective from BP, Solar, Proceeding 1 st International Workshop on solar Energy Utilization, Jakarta, NEDO-BPPT Mizuta, T., et al, (2006), Chemical Deposition of Zinc Oxide Thin Films on Silicon Substrate, Thin Solid Films, 515, 2458-2463 Nijs, J.F, et al, (1999), Advanced manufacturing concept for crystalline silicon Solar cells, IEEE Transactions on Electron Devices, 46, 1948-1969 Sonoda (2000), Method of forming thin zinc oxide film, and method of producing semiconductor element substrate and photovoltaic element using zinc oxide film, Us Patent No.6, 133,061 6