Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton (Kasus: Gedung 3 Lantai SMP GIKI 3 Surabaya) Julistyana Tistogondo

dokumen-dokumen yang mirip
fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

Jl. Banyumas Wonosobo

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

PERBANDINGAN PERANCANGAN JUMLAH DAN LUASAN TULANGAN BALOK DENGAN CARA ACI DAN MENGGUNAKAN PROGRAM STAAD2004

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

BAB I. Perencanaan Atap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI KOTA PADANG

BAB III ANALISA STRKTUR

E. PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER 3. PERENCANAAN TRAP TRIBUN DIMENSI

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) 3R PALABUHANRATU

BAB V PENULANGAN ELEMEN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Permodelan Struktur Atas (3D)

BAB V PERBANDINGAN DEFORMASI DAN PENULANGAN DESAIN. Pada bab V ini akan membahas tentang perbandingan deformasi dan

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB IV ESTIMASI DIMENSI KOMPONEN STRUKTUR

PERENCANAAN PELAT BANGUNAN GEDUNG DENGAN METODE MARCUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB V PENULANGAN BAB V PENULANGAN. 5.1 Tulangan Pada Pelat. Desain penulangan pelat dihitung berdasarkan beban yang dipikul oleh

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

Gambar Gambar Perencanaan Tangga Tampak Samping. Ukuran antrede = 2 optrede + 1antrede = 65 A = 65-2(17,5)

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

Perhitungan Struktur Bab IV

Beban yang diterima gording : - Berat atap = 7,5 x 1.04 x 6 = kg - Berat gording = 4,51 x 6 =

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG KULIAH DIPLOMA III FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

Latar Belakang Sering terjadinya kesalahan didalam pemasangan tulangan pelat lantai. Pelat yang kuat didasarkan pada suatu perhitungan yang cermat. Pe

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

ANALISA PLAT LANTAI PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN KANTOR SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAH RAGA (SKO) KOTA METRO

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

ANALISA DIMENSI DAN STRUKTUR ATAP MENGGUNAKAN METODE DAKTILITAS TERBATAS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SUPERMARKET DAN FASHION DUA LANTAI

Efisiensi Penggunaan Beton Precast pada Gedung Kantor Pelayanan Pajak Tebet Jakarta

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN PLAT LANTAI PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG ISLAMIC CENTER KOTA METRO

APLIKASI KOMPUTER DALAM KONSTRUKSI

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

TEKNIK PEMBESIAN PELAT BETON

BAB II BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PERENCANAAN SHOWROOM DAN BENGKEL NISSAN

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.. i. LEMBAR PENGESAHAN ii. KATA PENGANAR.. iii ABSTRAKSI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN STRUKTUR PUSKESMAS PEMBANTU DUA LANTAI

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG SEKOLAH DASAR IT AN NAWI KOTA METRO MENGACU PADA STANDAR NASIONAL INDONESIA

Studi Geser pada Balok Beton Bertulang

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR. A. Spesifikasi Data Teknis Banguan

BAB III LANDASAN TEORI

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG SEKOLAH SMK PEMBANGUNAN NASIONAL AL-MUHYIDDIN KEC. BANJARSARI, CIAMIS, JAWA BARAT

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

BAB II DASAR DASAR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS. Secara umum struktur atas adalah elemen-elemen struktur bangunan yang

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

BAB IV DESAIN STRUKTUR ATAS

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG. Pada perencanaan gedung ini penulis hanya merencanakan gedung bagian atas

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. beton bertulang dituntut tidak hanya mampu memikul gaya tekan dan tarik saja, namun

Transkripsi:

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 155 Re-Desain Teknis & Biaya Struktur Portal Beton (Kasus: Gedung 3 Lantai SMP GIKI 3 Surabaya) Julistyana Tistogondo ABSTRAK Peran serta swasta akhirnya kekhawatiran kekurangan sekolah bisa teratasi, seperti yang dilakukan Yayasan Gita Kirti (GIKI) Surabaya membangun dan memperluas/menambah jumlah ruangan dengan membangun gedung berlantai 3. Untuk keseluruhan balok, kolom dan plat dapat dilakukan efisiensi yang cukup besar dalam pengurangan volume dan biaya. Efisiensi ini bisa dilakukan pada saat preliminary desain dengan cara memperhatikan kebutuhan-kebutuhan minimum perencanaan berdasarkan peraturanperaturan yang ada. Untuk keseluruhan redesain telah terjadi efisiensi biaya sebesar Rp.8.795.50,00 (Delapan Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) atau setara 9,183% dari biaya perencanaan awal. Kata Kunci : preliminary desain, efisiensi biaya, jumlah ruangan 1. PENDAHULUAN Latar Belakang : Pembangunan Gedung 3 lantai pada SMP GIKI 3 jalan Klampis Jaya no.11 Surabaya direncanakan menggunakan pelat, kolom dan balok portal beton bertulang. Pada penelitian akan melakukan evaluasi terhadap perencanaan balok portal, kolom dan plat yang sudah ada. Dimensi semula dari balok portal memanjang yaitu 0 x 0 cm, melintang yaitu 35 x 70 cm, kolom 35 x 55 cm dan plat dengan tebal 1 cm, kemudian penulis mencoba melakukan perencanaan ulang dengan menggunakan dasar-dasar preliminary desain dari SKSNI T-15-1991-03, sehingga didapatkan dimensi baru yang lebih ekonomis yaitu 0 x 5 cm untuk balok portal memanjang, 0 x 60 cm untuk balok portal melintang dan 30 x 50 cm untuk dimensi kolom dan plat dengan tebal 11 cm. Dan pada akhirnya berdasarkan hasil perhitungan nanti akan dievaluasi dari segi teknis dan biaya, sehingga pada akhirnya akan diperoleh balok portal dan kolom yang lebih ekonomis dan efisien sesuai kebutuhan. Pembangunan Gedung 3 Lantai pada SMP GIKI 3 ini mempunyai maksud untuk menambah sarana pendidikan bagi kepentingan siswa dan masyarakat Surabaya. Batasan permasalalahan materi pembahasan adalah sebagai berikut: Evaluasi perencanaan yang dilakukan hanya pada pekerjaan struktur atas yaitu pelat, balok anak, balok portal dan kolom. Perhitungan pada bangunan atas hanya sebatas beban dan gaya-gaya yang akan diterima oleh balok portal dan kolom struktur saja.

156 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Tidak melakukan penyelidikan bearing capacity dari tanah, tetapi langsung memakai data hasil tes tanah yang telah dilaksanakan. Untuk perhitungan struktur beton menggunakan Peraturan Beton Bertulang SKSNI T-15-1991-03. Pembebanan Jenis pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan gedung ini adalah beban vertikal. Untuk analisa struktur utama dilakukan kombinasi pembebanan sesuai ketentuan dalam SKSNI 1991. Untuk BebanVertikal dibagi menjadi yaitu : a. Beban Mati, yaitu berat semua bagian gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, finishing, mesin atau peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung itu. Beban mati dapat dihitung berdasarkan tabel.1. PPI 1983 pasal 1.1. b. Beban Hidup, yaitu mencakup semua beban yang terjadi akibat pemakaian gedung dan didalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang, mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung tersebut. Menurut PPI 1983 pasal 3.1 dan 3., besarnya beban hidup yang bekerja tergantung dari fungsional gedung atau lantai tersebut. c. Beban Angin, yaitu mencakup semua beban angin yang berpengaruh pada konstruksi atap, yang nantinya disalurkan pada struktur utama melalui kolom-kolom struktural portal. Perencanaan Pelat Pelat berfungsi menerima langsung beban atau muatan sebelum meneruskannya pada balok. Untuk perencanaan pelat beton selain memperhatikan pembebanan juga harus diperhatikan ukuran dan syaratsyarat tumpuan tepi. Syarat-syarat tumpuan menentukan jenis perletakan dan jenis penghubung di tempat tumpuan. Bila pelat dapat berotasi bebas pada tumpuan, maka pelat itu dikatakan ditumpu bebas. Bila tumpuan mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir, maka pelat itu terjepit penuh. Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu terjepit sebagian (jepitan elastis). Penulangan Pelat Faktor beban terkait dalam perhitungan. Selanjutnya koefisien momen lapangan dan momen tumpuan dapat dilihat pada Tabel 13.3.1 atau 13.3. dalam PBI 1971. Perencanaan Balok Anak Dalam perencanaan ini, balok anak dimodelkan sebagai balok yang terletak pada beberapa tumpuan dengan menganggap tumpuan tengah sebagai balok

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 157 menerus dan tumpuan tepi sebagai jepit elastis sedangkan gaya-gaya dalamnya dihitung dengan ikhtisar momen dan gaya lintang pada PBI 1971 dan SKSN1 T-15-1991-03. Beban beban yang bekerja pada balok anak adalah berat sendiri balok anak dan semua beban merata pada pelat (termasuk berat sendiri pelat dan beban hidup merata diatasnya). Distribusi beban pada balok anak pendukung sedemikian rupa sehingga dapat dianggap sebagai beban segitiga pada lajur pendek serta dalam bentuk trapesium untuk lajur memanjang. Beban-beban berbentuk trapesium maupun segitiga tersebut kemudian dirubah menjadi beban merata ekivalen dengan menyamakan momen maksimum. Variasi pembebanan dan beban ekivalen yang terjadi pada perhitungan tugas akhir ini adalah bentuk segitiga dan trapezium karena kombinasi plat 7,5 m x m, dan m x m. Untuk lajur menerus pada balok anak dianalisa dengan ketentuan yang ada pada SKSNI 1991. Penulangan Balok Induk Prinsip perhitungan untuk penulangan balok induk adalah melakukan pemodelan struktur pada salah satu portal yang ada, karena semua portal dianggap memiliki beban dan dimensi yang ekivalen atau sama. Dengan memasukkan beban-beban yang mungkin terjadi baik itu pada struktur utama maupun pada atap, seperti berat sendiri strukutur, beban mati, hidup dan angin. Adapun hasil yang akan didapatkan pada pemodelan tersebut adalah gaya-gaya dalam yang terjadi pada balok struktur utama yang nantinya dipakai untuk melakukan perencanaan penulangannya. Adapun langkah-langkah awal yaitu dengan melakukan perhitungan bebanbeban yang mungkin terjadi : 1. Hitung beban berfaktor Wu Wu 1,. WD + 1,6. WL Wu 0,75 (1,.WD + 1,6.WL+ 1,6.WW). Hitung gaya-gaya dalam maksimum yang terjadi dengan melihat hasil output SAP000. Untuk kondisi pembebanan seperti itu, maka secara praktis perhitungan penulangan yang dipakai adalah tulangan tunggal. Tulangan tekan otomatis akan terpasang pada kondisi momen yang berbalik arah, sedangkan untuk momen tunggal, ada dua kondisi sistem penulangan, yaitu : 1. Apabila perlu < max, maka tulangan tekan hanya dipasang praktis saja.. Apabila perlu max, maka tulangan tekan dibutuhkan untuk menambah kekuatan. h As bd d d As bd

158 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 b Penampang persegi dengan tulangan rangkap Perhitungan Penulangan Kolom Sebagai perhitungan desain, akan ditunjukkan perhitungan tulangan terhadap beban-beban yang diberikan (momen dan beban aksial) pada suatu penampang. Dalam pembahasan perhitungan penampang ini ada beberapa syarat batas di antara tegangan dalam tulangan yang dapat divariasikan. Karena itu, dipergunakan rumus yang eksak untuk menentukan jumlah tulangan dalam penampang yang dibebani lentur dan beban aksial tidak diberikan. Pada perhitungan penulangan kolom ini, dimana ukurang penampang serta beban aksial dan momen yang bekerja telah diketahui maka penulis menggunakan grafik-grafik. Pembagian tulangan pada kolom berpenampang persegi dapat dilakukan dengan (dua) cara : 1. Tulangan dipasang simetris pada dua sisi penampang, tegak lurus terhadap arah lentur dengan As As 0,5 Ast.. Tulangan dipasang simetris pada empat sisi penampang dengan As As Ast Aska. (a) (b) As As As Aska As Aski Tulangan pada dua sisi (a) dan tulangan pada seluruh sisi (b) Penggunaan grafik terutama lebih tepat untuk penulangan pada seluruh sisi kolom dengan eksentrisitas yang pendek, berarti beban aksial relatif besar dan beban momen relatif kecil. Penulangan pada dua sisi terutama digunakan pada beban momen lentur yang relatif besar dan beban aksial yang relatif kecil. Pada grafik penulangan dapat dilihat sumbu vertikal yang dinyatakan dengan Pu nilai. Nilai ini adalah suatu besaran yang tidak berdimensi, dan. Agr.0,85. fc' ditentukan baik oleh faktor beban yang dikalikan dengan beban aksial maupun mutu beton serta ukuran penampang. Pu e Pada sumbu horizontal dinyatakan dengan nilai ( 1 ), inipun. Agr.0,85. fc' h berupa suatu besaran yang tidak berdimensi. Dalam e1 telah diperhitungkan

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) eksentristias e 159 Mu beserta faktor pembesar yang berkaitan dengan gejala Pu tekuk. Besaran pada kedua sumbu dapat dihitung dan ditentukan, kemudian suatu nilai r dapat dibaca. Penulangan yang diperlukan adalah.r., dng tergantung pada mutu beton. Menurut SKSNI 1991 pasal 3..., untuk kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi kekuatan 0,65 untuk harga Pu < 0,10 Agr fc, sedangkan untuk harga Pu 0 nilai ditingkatkan secara linier menjadi 0,80. DATA DAN METODE Data Perencanaan Gedung SMP GIKI 3, jalan Klampis Jaya no.11, Surabaya Mutu Beton : K 5 ( 5 kg/cm atau fc,5 Mpa) Mutu Baja : U 39 ( 000 kg/cm atau fy 00 Mpa) Analisa Teknis : SK-SNI 1993 dan PBI 1971 Analisa Biaya : SNI 00 Data Portal Struktur 00 cm 00 cm Portal Struktur 3 Dimensi 19 378 cm 378 cm 378 cm 950 cm

160 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Portal Struktur 3 Dimensi Preliminiary Desain Perencanaan awal dimensi balok dan kolom struktur Gedung SMP GIKI 3, jalan Klampis Jaya no.11, Surabaya ini didasarkan pada ketentuan SKSNI T-151991-03 tabel 3..5 1. Balok Induk Arah Memanjang L terpanjang 00 cm 1 h min L 16 1 00 16 5 cm b h 5 3 3 16,7 cm 0 cm Jadi digunakan balok induk memanjang dengan dimensi 0 cm 5. Balok Anak Arah Memanjang L terpanjang 00 cm 1 fy h min ) L(0, 16 700 1 0 ) 00(0, 16 700 18.57 cm 0 cm b h 0 3 3 13,33 cm 15 cm Jadi digunakan balok anak dengan dimensi 15 cm 0 3. Balok Induk Arah Melintang L terpanjang 950 cm 1 h min L 16 1 950 16 59,375 cm 60 cm

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) b 161 h 60 3 3 0 cm Jadi digunakan balok induk memanjang dengan dimensi 0 60 cm. Kolom Perencanaan Dimensi Kolom harus dibuat lebih kaku dari dimensi balok dan dibuat seragam dengan syarat: K kolom > K balok E.I E.I ( ) kolom > ( ) balok L L 1 bk.hk 3 1 bb.hb 3 1 > ( ) ( 1 ) Lb Lk bk.hk 3 30.50 3 ( ) >( ) 378 950 bk.hk3 > 3378105 cm Jadi direncanakan kolom dengan dimensi 30 cm 50 Data Pembebanan Pembebanan Plat Lantai 00 cm 00 cm a 750 cm 00 cm b Plat Lantai dan Sistem Pembebananya Pada Balok Pembebanan pada pelat lantai

16 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Beban yang bekerja pada lantai Gedung SMP GIKI 3 Beban Mati (WD) Berat sendiri plat 0,11 x 00 6 kg/m Berat plafon + penggantung 11 + 7 18 kg/m Tegel + spesi 66 kg/m WD 38 kg/m Beban Hidup (WL) 50 kg/m Beban Ultimate (Wu) 1, WD + 1,6 WL 1, x (38) + 1,6 x (50) 817,6 kg/m Koefisien Momen Plat berdasarkan PBI 71 Type Skema Ly/Lx Momen per meter Lebar A Ly 1,875 Lx B Lx,00 Mlx 0,001 Wu.Lx.53 Mly 0,001 Wu.Lx.15 Mtx - 0,001 Wu.Lx.81 Mty - 0,001 Wu.Lx.5 Mlx 0,001 Wu.Lx.58 Mly 0,001 Wu.Lx.15 Mtx - 0,001 Wu.Lx.8 Mty - 0,001 Wu.Lx.53 Ly Pembebanan Pada Atap Pada perhitungan tidak disertakan perencanaan dan perhitungan atap secara mendetail. Tetapi semua beban yang mungkin terjadi baik itu beban sendiri struktur, beban assesoris, beban hidup dan beban angin dihitung dan menjadi beban pada portal beton bertulang. Pembebanan pada Atap Beban yang bekerja pada Struktur Atap Gedung SMP GIKI 3 Beban Mati (WD) Berat sendiri Rangka Atap Berat Gording 7,51 kg/m Beban Penutup Atap 1 kg/m Beban Hidup (WL) /q 0 0,8 α (dimana α sudut kemiringan 0 0,8 (30) atap) 16 kg/m (Beban hidup atap yang diisyaratkan harus lebih besar atau sama dengan 0 kg/m) Beban Angin (Wa)

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) Tekanan Angin W 0 kg/m Angin Tekan (dimana α sudut kemiringan atap) Angin Hisap 163 (0,0 α 0,) W (0,0 x 30 0,) 0 8 kg/m - 0, W - 0, x 0-16 kg/m 5 6 7 3 8 9 1 Wind Load Live Load Dead Load Struktur Atap dan Gambar Pembebanannya Pembebanan Rangka Atap Titik Keterangan 1 3 5 6 7 8 9 Dimensi Panjang.95 1.375 1.35 1.35 1.35 1.35 1.35 1.38.95 Lebar Beban Atap (/m) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat Gording (/m') 7.51 7.51 7.51 7.51 15 7.51 7.51 7.51 7.51 q q P 0 0 - q 16 Kg/m P Tekanan Angin W q 0.0 α q 0.0 30 171.6 96.0 9.8 9.8 15 9.8 9.8 0.8 α 0.8 30 Menurut peraturan 0 dipakai 0 0 0 0 0 0 0 36 110 0 - Kg/m 0. 0. 108 108 108 108 q 0. W, angin tekan q 8 Kg/m q 0. W, angin hisap q 16 Kg/m 108 96 17 Kg/m 0 0 110 36

16 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 H 9. tekan 1.6 3. 3. 86. 86. hisap 3. 88 Pembebanan Pada Portal Memanjang Dengan perhitungan beban-beban segitiga dan trapesium yang dipikul oleh plat diatasnya didapatkan qek maksimum untuk balok memanjang adalah 7 qek3 dengan koefisien distribusi plat sebesar q. Beban Mati (qd) Berat sendiri balok 0, x 0.5 x 00 10 kg/m Pasangan ½ Bata 50 x 3,78 95 kg/m Tegel dan Spesi 7 x 66 kg/m 115,5 kg/m Plat Lantai 7 x 0,11 x 00 6 kg/m qd 16,5 kg/m Beban Hidup (ql) 7 50 kg/m 37 kg/m Sistem Pembebanan pada Portal Memanjang Pembebanan Pada Portal Melintang Portal beton bertulang arah melintang dihitung berdasarkan 189

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 00 cm 00 cm qek 1 q 750 cm qek q / 7.5 q ek max untuk balok melintang qek 3 7q/ qek q 00 cm qek 5 3q/ Struktur Plat dan Sistem Pembebanannya pada Portal Melintang q1 P q P1 P3 q1 P q P3 P1 Sistem Pembebanan pada Portal Melintang Beban Mati P1 165

166 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Plat Lantai 11 cm 0,11 x 00 x 1056 kg Tegel dan Spesi 66 x 6 kg Balok Memanjang 0,5x0. x 00 x 80 kg Pasangan ½ bata x 50 x 3,78 3780 kg Plafond dan Penggantung 18 x 3,75 x 70 kg P1 5850 kg P Plat Lantai 11 cm (7/)x0,11x00x 188 kg Tegel dan Spesi (7/)x66 x 6 kg Balok Memanjang 0,x0.15 x 00 x 88 kg Pasangan ½ bata x 50 x 3,78 3780 kg Plafond dan Penggantung 18 x,75 x 3 kg P 670 kg P 3 Plat Lantai 11 cm (3/)x0,11x00x 79 kg Tegel dan Spesi (3/) x 66 x 198 kg Balok Memanjang 0,x0.5 x 00 x 80 kg Pasangan ½ bata x 50 x 0,9 900 kg Plafond dan Penggantung 18 x 1 x 7 kg P3 kg q 1 Plat Lantai 11 cm (/7,5) x 6 77, kg/m Tegel dan Spesi (/7,5) x 66 193,6 kg/m Pasangan ½ bata 50 x 3,78 95 kg/m q1 1913 kg/m q Plat Lantai 11 cm (1) x 6 6 kg/m Tegel dan Spesi (1) x 66 66 kg/m q 330 kg/m Perhitungan Pelat Lantai Plat Lantai Tipe A (7,5 m x m) Data-data Pembebanan dan Koefisien Momen Berdasarkan perhitungan pembebanan plat lantai pada subbab 3.1..1 diatas didapatkan dan berdasarkan tabel 3.1 Koefisien Momen Plat didapatkan data-data sebagai berikut : Wu (beban ultimate) 86, kg/m, Mtx - 0,001 Wu.Lx.81 Mty - 0,001 Wu.Lx.5 Mlx 0,001 Wu.Lx.53 Mly 0,001 Wu.Lx.15 Penulangan Plat

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) Mtx - 0,001 Wu.Lx.81-0,001 x 817,6 x x 81 1059,6 kg-m Mty - 0,001 Wu.Lx.5-0,001 x 817,6 x x 5 706, kg-m Mlx 0,001 Wu.Lx.53 0,001 x 817,6 x x 53 693, kg-m Mly 0,001 Wu.Lx.15 0,001 x 817,6 x x 15 196,3 kg-m Tebal Pelat 110 mm decking 0 mm Tulangan 10 mm A 0,79 cm d 110 0 0,5 x 10 85 mm.(arah x) d 110 (0 + 10 + 5) 75 mm.. (arah y) untuk fc,5 Mpa < 30 Mpa, maka 1 0,85 0,85. fc '. 1 600 0,85.,5.0,8 600 b 0,05 0 fy 600 0 600 fy max 0,75 b 0,75. 0,05 0,03 1, 1, min 0,00583 fy 0 Penulangan Tumpuan Arah x t 110 mm dx 110 0 0,5. 10 85 mm Mtx 1059,6 kg-m 10596000 Nmm Mu 10596000 1,83 Mpa Rn.b.d 0,8.1000.85 fy 0 m 1,55 0,85. fc ' 0,85.,5 perlu 1.m.Rn 1.1,55.1,83 1 1 1 1 m fy 1,55 0 0,00803 min pakai 0,00803 Tulangan pasang Asperlu.b.d 0,00803.100. 8,5 6,83 cm Dipakai tulangan 10 mm 11 cm (As 7,1 cm) Tulangan susut dan suhu : Asusut 0,00.b.t 0,00 (1000) (110) 0 mm,0 cm Dipakai tulangan 8 mm cm (As,8 cm) Penulangan Tumpuan Arah y t 110 mm d 110 (0 + 10 + 5) 75 mm Mty 706, kg-m 706000 Nmm Mu 706000 1,57 Mpa Rn.b.d 0,8.1000.75 fy 0 m 1,55 0,85. fc ' 0,85.,5 167

168 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 perlu.1,55.1,57 1.m.Rn 1 1 1 1 1 m fy 1,55 0 0,00683 min pakai 0,00683 Tulangan pasang Asperlu.b.d 0,00683. 100. 7,5 5,13 cm Dipakai tulangan 10 mm 15 cm (As 5,3 cm) Tulangan susut dan suhu : Asusut 0,00.b.t 0,00 (1000) (110) 0 mm,0 cm Dipakai tulangan 8 mm cm (As,8 cm) Penulangan Lapangan Arah x t 110 mm dx 110 0 0,5. 10 85 mm Mlx 693, kg-m 6930000 Mu 693000 1, Mpa Rn.b.d 0,8.1000.85 fy 0 m 1,55 0,85. fc ' 0,85.,5 perlu 1.m.Rn 1.1,55.1, 1 1 1 1 m fy 1,55 0 0,00517 min pakai min 0,00583 Tulangan pasang Asperlu.b.d 0,00583. 100. 9,5 5,5 cm Dipakai tulangan 10 mm 11 cm (As 7,1 cm) Tulangan susut dan suhu : Asusut 0,00.b.t 0,00 (1000) (110) 0 mm,0 cm Dipakai tulangan 8 mm cm (As,8 cm) Penulangan Lapangan Arah y t 110 mm d 110 (0 + 10 + 5) 75 mm Mly 196,3 kg-m 196300 Nmm Mu 196300 0,36 Mpa Rn.b.d 0,8.1000.75 fy 0 m 1,55 0,85. fc ' 0,85.,5 perlu 1.m.Rn 1.1,55.0,36 1 1 1 1 m fy 1,55 0 0,00183 min pakai min 0,00583 Tulangan pasang Asperlu.b.d 0,00583. 100. 7,5,38 cm Dipakai tulangan 10 mm 15 cm (As 5,3 cm)

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 169 Tulangan susut dan suhu : Asusut 0,00.b.t 0,00 (1000) (110) 0 mm,0 cm Dipakai tulangan 8 mm cm (As,8 cm )

170 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Ly 8 cm Lx 10 cm 10 cm 1 A 10 30 cm 10 30 cm Penulangan Plat Tipe A Plat Lantai Tipe B ( m x m) Data-data Pembebanan dan Koefisien Momen Berdasarkan perhitungan pembebanan plat lantai pada subbab 3.1..1 diatas didapatkan dan berdasarkan tabel 3.1 Koefisien Momen Plat didapatkan data-data sebagai berikut : Wu (beban ultimate) 86, kg/m, Mtx - 0,001 Wu.Lx.8 Mty - 0,001 Wu.Lx.53 Mlx 0,001 Wu.Lx.58 Mly 0,001 Wu.Lx.15 Penulangan Plat Mtx - 0,001 Wu.Lx.8-0,001 x 817,6 x x 8 68, kg-m Mty - 0,001 Wu.Lx.53-0,001 x 817,6 x x 53 173,33 kg-m Mlx 0,001 Wu.Lx.58 0,001 x 817,6 x x 58 189,7 kg-m Mly 0,001 Wu.Lx.15 0,001 x 817,6 x x 15 9,06 kg-m Dengan cara yang sama pada hitungan plat A didapatkan Penulangan Plat B sebagai berikut Penulangan Plat Tipe B Jenis Tulangan Arah Dipakai Tulangan 10 mm 15 cm Tulangan Tumpuan Sumbu x 10 mm 15 cm Tulangan Tumpuan Sumbu y 10 mm 15 cm Tulangan Lapangan Sumbu x 10 mm 15 cm Tulangan Lapangan Sumbu y

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 171 Tulangan Susut Sumbu x dan Sumbu y 8 mm cm

17 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Perhitungan Portal Memanjang PEMBEBANAN PORTAL MEMANJANG Pada preliminary desain pada subbab 3.1.3 () kita rencanakan dimensi balok memanjang 0/5 cm, dan pembebanan diatasnya masuk dalam perhitungan sistem pembebanan portal memanjang pada subbab 3.1..3, untuk selanjutnya kita pakai sebagai input pada program SAP 000, sehingga didapatkan gaya-gaya dalam yang terjadi akibat beban-beban tersebut. PENULANGAN PORTAL MEMANJANG OutPut Bidang Momen pada Portal Memanjang PENULANGAN LENTUR Mut - 380,0 kg-m - 380000 Nmm Mul 161,86 kg-m 1618600 Nmm B 0 cm H 5 cm Direncanakan menggunakan tulangan D16 mm, deking 3 cm d H Deking - Sengkang - ½ Tulangan Utama d 50 30 10 1/ 0 mm d Deking + Sengkang + ½ Tulangan Utama d 30 + 10 + 1/ 6 mm Pada tumpuan Mut - 380000 Nmm Mu 380000,93 Mpa Rn.b.d 0,8.00.0 1, 1, min 0,0035 00 fy Tulangan Tarik 1.m.Rn 1.0,9.,93 1 1 perlu 1 1 m fy 0,9 00 0,015 min pakai 0,015 Asperlu.b.d 0,015. 0. 0, 5,916 cm Dipakai tulangan 6D1 mm (As 6,78 cm)

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 173 Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi 0,5) As.Asperlu 0,5. 5,916 cm,95 cm Dipakai tulangan 3D1 mm (As 3,39 cm) Pada Lapangan Mul 1618600 Nmm Mu 1618600,6 Mpa Rn.b.d 0,8.00.0 Tulangan Tarik perlu.0,9.,6 1.m.Rn 1 1 1 1 1 m fy 0,9 00 0,0066 min pakai 0,0066 Asperlu.b.d 0,0066. 0. 0,,693 cm Dipakai tulangan 3D1 mm (As 3,39 cm) Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi 0,) As.Asperlu 0,.,693 cm 0,5 cm < As min As As min 0,0035. 0. 0, 1,8 cm Dipakai tulangan D1 mm (As,6 cm) PENULANGAN GESER OutPut Bidang Geser pada Portal Memanjang Vuk 00 cm x Bidang Geser Kritis pada Portal Memanjang d

17 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Penulangan Geser pada Tepi ¼ Bentang Balok 95, * 00 915,7 95,,x 00,06 cm 00 x x 915,7 95, 95, * (00,06 0,) 95, Vuk 95, * ( x d ), Vuk x x d x 00,06 Vuk 8,5 kg 8,5 N f 'c *b * d,5 * 00 * 0 31939 N 6 6 Vc yang digunakan ½ Vc ½ 31939 15969,5 N 8,5 Vuk Vs - Vc - 15969,5 57838 N 0,6 bw * d 00 * 0 Vsmin 1366,67 N 3 3 Check kebutuhan tulangan geser 1 Vc Vs min Vu Vc fc * bw * d, 3 1 0,6 31939 1366,67 8,5 0,6 31939,5 * 00 * 0, 3 73,33 8,5 5790, dipakai tulangan geser dengan memperhitungkan jarak sengkang * 0,5 * * 10 * 00 * 0 Av * fy * d s 19. mm Vs 57838 dipasang sengkang 10 00 mm Vc Penulangan Geser pada Tengah Bentang Vuk 65,3 kg 65,3 N f 'c *b * d,5 * 00 * 0 31939 N 6 6 Check kebutuhan tulangan geser 0,5 * Vc Vu Vc, dipakai tulangan geser minimum dipasang sengkang 10 300 mm Vc 10 00 cm D1 10 300 cm 5 cm 5 cm 6D1 3D1 3D1 0 cm 0 cm Tumpuan Lapangan

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 175 Penulangan Lentur dan Geser Portal Memanjang Perhitungan Portal Melintang PEMBEBANAN PORTAL MELINTANG Pada preliminary desain direncanakan dimensi balok anak 30/5 cm, dan pembebanan diatasnya masuk dalam perhitungan sistem pembebanan portal melintang, untuk selanjutnya kita pakai sebagai input pada program SAP 000, sehingga didapatkan gaya-gaya dalam yang terjadi akibat bebanbeban tersebut. PENULANGAN PORTAL MELINTANG OutPut Bidang Momen pada Portal Melintang PENULANGAN LENTUR Mut - 3138,5 kg-m - 3138500 Nmm

176 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Mul 688,6 kg-m 688600 Nmm B 0 cm H 60 cm Direncanakan menggunakan tulangan D mm, deking 3 cm d 600 30 10 / 59 mm Pada tumpuan Mut 3138500 Nmm Mu - 3138500 3,6 Mpa Rn.b.d 0,8.00.59 perlu 1.m.Rn 1.0,9.3,6 1 1 1 1 m fy 0,9 00 0,009 min pakai 0,009 Asperlu.b.d 0,009. 0. 5,9 19,76 cm Dipakai tulangan 6 D mm (As,81 cm) Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi 0,5) As.Asperlu 0,5. 19,76 cm 9,88 cm Dipakai tulangan 3D mm (As 11,1 cm) Pada Lapangan Mut 688600 Nmm Mu 688600,79 Mpa Rn.b.d 0,8.00.57,5 perlu 1.m.Rn 1.0,9.,79 1 1 1 1 m fy 0,9 00 0,0076 min, pakai 0,0076 Asperlu.b.d 0,0076. 0. 5,9 16,6 cm Dipakai tulangan 5 D mm (As 19 cm) Tulangan Tekan (dari table momen berfaktor penampang persegi 0,) As.Asperlu 0,. 16,6 cm 3,8 cm Dipakai tulangan D mm (As 7,6 cm)

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) PENULANGAN GESER OutPut Bidang Geser pada Portal Melintang Bidang Geser Kritis pada Portal Melintang Penulangan Geser pada Tepi ¼ Bentang Balok Vuk 36,31 kg 363,1 N f 'c *b * d,5 * 00 * 59 173609,0 N 6 6 Vc yang digunakan ½ Vc ½ 173609,0 8680,5 N 17313,7 Vuk Vs - Vc - 8680,5 01753,3133 N 0,6 bw * d 00 * 59 Vsmin 7300 N 3 3 Check kebutuhan tulangan geser Vc 177

178 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 1 Vc Vs min Vu Vc 3 fc * bw * d, 1 0,6 173609,0 7300 363,1 0,6 173609,0,5 * 00 * 59, 3 18085, 363,1 3196,3, dipakai tulangan geser dengan memperhitungkan jarak sengkang Av * fy * d * 0,5 * * 10 * 00 * 59 s 170,97 mm Vs 01753,3133 dipasang sengkang 10 150 mm Penulangan Geser pada Tengah Bentang Vuk 133,65 kg 1336,5 N f 'c *b * d,5 * 00 * 57,5 17313.70 N 6 6 Check kebutuhan tulangan geser 0,5 * Vc Vu ( Vc Vs min), dipakai tulangan geser minimum dipasang sengkang 10 00 mm Vc 10-150 3D 0 cm Tumpuan D 60 cm 60 cm 6D 10-00 5D 0 cm Lapangan Penulangan Lentur dan Geser Portal Melintang Perhitungan Kolom 30/50 Lantai Dasar Beban kombinasi berfaktor Mu kolom atas 170,37 kgm Mu kolom bawah 561,86 kgm Pu 6651,57 kg 66515,7 N Pu 66515,7 0,8. Agr.0,85. fc' 0,8.300.500.0,85.,5 e Mu 170,37 0,196m 196mm p 6651,57 1703,7 Nm 5618,6 Nm e 0,196 0,39 h 0,50

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) e Pu 0,8.0,39 0,11. A.0,85. fc ' h gr d ' 50 Dianggap 0,1 h 500 r 0,08 ; 0,9; 0,05 ( Lihat Grafik 3.1)..(a) Asperlu.Agr 0,05. 50. 30 37,8 cm Dipakai tulangan kolom 1 D 19 (As 39.7 cm) 30 cm 1D19 8 1,5 cm 50 cm Penulangan Kolom 30/50 cm Lantai Dasar Lantai 1 Beban kombinasi berfaktor Mu kolom atas 1975,89 kgm Mu kolom bawah 18718,18 kgm Pu 319,1 kg 319,1 N Pu 319,1 0,1. Agr.0,85. fc' 0,8.300.500.0,85.,5 19758,9 Nm 187181,8 Nm Mu 19758,9 e 0,57 0,57 m 577 mm 1,1 p 319,1 h 0,50 e Pu 0,1.1,1 0,16. A.0,85. fc ' h gr d ' 50 Dianggap 0,1 h 500 r 0,08 ; 0,9; 0,05 ( Lihat Grafik 3.1)..(b) Asperlu.Agr 0,05. 50. 30 37,8 cm Dipakai tulangan kolom 1 D 19 (As 39.7 cm) e 30 cm 1D19 8 1,5 cm 50 cm 179

180 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Penulangan Kolom 30/50 cm Lantai 1 Lantai Beban kombinasi berfaktor Mu kolom atas 8,9 kgm 89 Nm Mu kolom bawah 1031,13 kgm 10311,3 Nm Pu 3808,1 kg 38081, N Pu 38081, 0,017. Agr.0,85. fc' 0,8.300.500.0,85.,5 Mu 10311,3,686 m p 38081, e Pu 0,0165.5,37 0,088. A.0,85. fc ' h gr d ' 50 Dianggap 0,1 h 500 r 0,01 ; 0,9; 0,0108..(c) Asperlu.Agr 0,0108. 50. 30 16, cm Dipakai tulangan kolom 8 D 19 (As.7 cm) e 30 cm e,686 5,37 h 0,50 8 D 19 8 1,5 cm 50 cm Penulangan Kolom 30/50 cm Lantai

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) (c) (b) (a) (c)(a)(b) Grafik W.C Wis dan Gideon Kusuma, Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang 181

18 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 ANALISIS BIAYA DESAIN AWAL Balok Portal Memanjang 0/0 cm, L m No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 0.3 5,60.00 173,587.0 Bekisting M 3 0.7 98,50.00 135,578.0 3 Jembatan Perancah M 3 0. 668,67.50 160,75.0 Tul. Pokok 6 D 16 mm Kg 37. 5,86.50 18,1.16 5 Sengkang10 mm Kg 6.0 5,86.50 36,1.30 Total 73,909.6 Lantai 1 dibulatkan 7,000.00 Lantai dibulatkan 760,00.00 Balok Portal Melintang 35/70 cm, L 10 m No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3.5 5,60.00 1,39,07.00 Bekisting M 3.08 98,50.00 1,038,0.13 3 Jembatan Perancah M 3 1.8 668,67.50 1,8,639.78 Tul. Pokok 9 D mm Kg 73.60 5,86.50 1,59,130.0 5 Sengkang10 mm Kg 17.67 5,86.50 10,95.6 Total 5,9,773.56 Lantai 1 dibulatkan 5,93,000.00 Lantai dibulatkan 5,557,650.00 Kolom Lt Dasar, 1 No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 0.7 5,60.00 389,99.8 Bekisting M 3 0.36 98,50.00 178,99.78 3 Jembatan Perancah M 3 0.5 668,67.50 360,079. Tul. Pokok 1 D 19 mm Kg 100.71 5,86.50 586,786.8 5 Sengkang10 mm Kg 18.50 5,86.50 107,79.91 Total 1,63,110.56 Lantai Dasar dibulatkan 1,63,000.00 Lantai 1 dibulatkan 1,70,150.00

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 183 Kolom Lt. No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 0.7 5,60.00 389,99.8 Bekisting M 3 0.36 98,50.00 178,99.78 3 Jembatan Perancah M 3 0.5 668,67.50 360,079. Tul. Pokok 10 D 19 mm Kg 83.93 5,86.50 88,989.01 5 Sengkang10 mm Kg 18.50 5,86.50 107,79.91 Total 1,55,31.76 Lantai dibulatkan 1,60,000.00 Plat Lantai Type A (750 x 00 cm) No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 3.60 5,60.00 1,95,856.00 Bekisting M 3 3.06 98,50.00 1,55,57.00 3 Jembatan Perancah M 3.70 668,67.50 1,805,38.5 Tul. Utama Kg 7.53 5,86.50 76,95.97 5 Tulangan Susut Kg 16.87 5,86.50 98,73.63 Total 5,658,687.85 Lantai Dasar dibulatkan 5,659,000.00 Lantai 1 dibulatkan 5,91,950.00 Lantai dibulatkan 5,91,950.00 Plat Lantai Type B (00 x 00 cm) No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 0.96 5,60.00 50,761.60 Bekisting M 3 0.8 98,50.00 06,735.0 3 Jembatan Perancah M 3 0.7 668,67.50 81,6.0 Tul. Utama Kg 15.7 5,86.50 91,59.58 5 Tulangan Susut Kg 8.80 5,86.50 51,73.0 Total 1,551,788.78 Lantai Dasar dibulatkan 1,55,000.00 Lantai 1 dibulatkan 1,69,600.00 Lantai dibulatkan 1,69,600.00

18 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 HASIL PEMBAHASAN Balok Portal Memanjang 0/5 cm, L m No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 0.0 5,60.00 108,9.00 Bekisting M 3 0.17 98,50.00 8,736.50 3 Jembatan Perancah M 3 0.15 668,67.50 100,97.13 Tul. Pokok D 1 mm Kg 7.86 5,86.50 16,36.9 5 Sengkang10 mm Kg 10.33 5,86.50 60,07.17 Balok Portal Melintang 0/60 cm, L 10 m No. Item Pekerjaan Sat. Volume Total 516,059.08 Lantai 1 dibulatkan 516,000.00 Lantai dibulatkan 51,800.00 HS Total 1 Beton M 3.0 5,60.00 1,301,90.00 Bekisting M 3.0 98,50.00 1,016,838.00 3 Jembatan Perancah M 3 1.80 668,67.50 1,03,565.50 Tul. Pokok 9 D mm Kg 3.0 5,86.50 1,17,00.80 5 Sengkang10 mm Kg 13.0 5,86.50 75,861.03 Kolom Lt Dasar dan 1 No. Item Pekerjaan Sat. Volume Total 5,015,173.33 Lantai 1 dibulatkan 5,015,000.00 Lantai dibulatkan 5,65,750.00 HS Total 1 Beton M 3 0.56 5,60.00 303,506.37 Bekisting M 3 0.8 98,50.00 139,1.39 3 Jembatan Perancah M 3 0. 668,67.50 80,581.1 Tul. Pokok 1 D 19 mm Kg 117.50 5,86.50 68,58.6 5 Sengkang10 mm Kg 16. 5,86.50 95,659.9 Total 1,503,77.87 Lantai Dasar dibulatkan 1,50,000.00 Lantai 1 dibulatkan 1,579,00.00

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 185

186 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Kolom Lt. No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 0.56 5,60.00 303,506.37 Bekisting M 3 0.8 98,50.00 139,1.39 3 Jembatan Perancah M 3 0. 668,67.50 80,581.1 Tul. Pokok 10 D 19 mm Kg 67.1 5,86.50 391,191.1 5 Sengkang8 mm Kg 0.56 5,86.50 3,59.93 Total 1,117,980.10 Lantai dibulatkan 1,17,000.00 Plat Lantai Type A (750 x 00 cm) No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 3.30 5,60.00 1,790,118.00 Bekisting M 3.81 98,50.00 1,398,15.5 3 Jembatan Perancah M 3.8 668,67.50 1,65,90.56 Tul. Utama Kg 58.81 5,86.50 3,633.51 5 Tulangan Susut Kg 0.5 5,86.50 119,69.85 Total 5,305,501.17 Lantai Dasar dibulatkan 5,306,000.00 Lantai 1 dibulatkan 5,571,300.00 Lantai dibulatkan 5,571,300.00 Plat Lantai Type B (00 x 00 cm) No. Item Pekerjaan Sat. Volume HS Total 1 Beton M 3 0.88 5,60.00 77,36.80 Bekisting M 3 0.75 98,50.00 37,80.60 3 Jembatan Perancah M 3 0.66 668,67.50 1,307.35 Tul. Utama Kg.80 5,86.50 1,97.0 5 Tulangan Susut Kg 10.7 5,86.50 6,9.9 Total 1,98,59. Lantai Dasar dibulatkan 1,98,000.00 Lantai 1 dibulatkan 1,57,900.00 Lantai dibulatkan 1,57,900.00

Re-Desain Teknis dan Biaya Struktur Portal Beton (Julistyana T) 187 Dari analisa perhitungan biaya kedua balok portal dan kolom dan juga plat lantai, ternyata setelah dievaluasi terdapat beberapa efisiensi volume dan biaya sebagai berikut : Semula Harga Redesain Harga Selisih harga Balok Balok 7,000.00 Memanjang 516,000.00 Memanjang 08,000.00 0/0 0/0 Balok Balok Melintang 5,93,000.00 Melintang 35/70 Kolom 35x55cm Plat Type A (750 x 00cm) Plat Type B (00 x 00cm) 5,015,000.00 78,000.00 1,50,000.00 119,000.00 5,571,300.00 87,700.00 1,98,000.00 5,000.00 0/60 1,63,000.00 5,659,000.00 1,55,000.00 Kolom 30x50cm Plat Type A (750 x 00cm) Plat Type B (00 x 00cm) KESIMPULAN Dari hasil evaluasi desain teknik diatas dapat diambil kesimpulan : Untuk keseluruhan balok, kolom dan plat dapat dilakukan efisiensi yang cukup besar dalam pengurangan volume dan biaya. Efisiensi ini bisa dilakukan pada saat preliminary desain dengan cara memperhatikan kebutuhan-kebutuhan minimum perencanaan berdasarkan peraturanperaturan yang ada. Untuk keseluruhan redesain telah terjadi efisiensi biaya sebesar Rp.8.795.50,00 (Delapan Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) atau setara 9,183% dari biaya perencanaan awal. Untuk perencana atau konstruktor memang dituntut untuk menghasilkan desain rencana yang seefisien mungkin namun harus tetap memperhatikan persyaratan teknis sehingga akan diperoleh manfaat ekonomis dan teknis yang seoptimal mungkin. REFERENSI Analisa BOW Edisi Revisi, MS Bandung, Anggota IKAPI. C.K. Wang & C.G. Salmon, Reinforced ConcreteDesign, th edition, Harper and 57 Row, New York, 1985.

188 NEUTRON, Vol.6, No., Agustus 006: 155-18 Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, D.P.U., Bandung, 1977. Departemen Pekerjaan Umum, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung, 1983. Departemen Pekerjaan Umum, Buku Pedoman untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung, D.P.U., Bandung, 1983. Departemen Pekerjaan Umum, Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-1991-03, Yayasan Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung, 1991. W.C. Vis dan Gideon H.K., Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, edisi kedua, Erlangga, Jakarta, 1993. W.C. Vis dan Gideon H.K., Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang, Erlangga, Jakarta, 1993.