AKUNTANSI MANAJERIAL AGRIBISNIS [AMA] Instruktur: Djoni Tanopruwito PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Sistem Biaya Proses (Proses Costing) Apa yang dimaksud dengan Process costing? Process Costing adalah sebuah sistem penghitungan harga pokok produksi yang biasanya diterapkan pada pabrik yang memproduksi barang secara masal [barang dengan spesifikasi sama dan diproduksi terus menerus] Apa manfaat sistem ini dan kapan perhitungan harga pokok dilakukan? Untukmelakukanpengawasandanpengendalian biaya produk, menghitung harga pokok per unit. maka pada setiap akhir bulan selalu dilakukan penghitungan harga pokok dengan terlebih dahulu melakukan CUT OFF 1
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Sistem Biaya Proses (Proses Costing) Persediaan BAHAN Beli. 80.000 Dipakai 75.000 Biaya Overhead Pabr. Brg dlm proses Selesai Bhn L 65.000 Uph L 80.000 BOP 85.000? Barang Jadi Biaya Upah Bayar 100.000 Alokasi100.000 Bhn TL 10.000 Uph TL 20.000 Depresiasi Supplies rupa2 Alokasi 85.000 Lakukan Cut off (akhir bulan) dan lakukan perhitungan Harga pokok Produksi PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Sistem Biaya Proses (Proses Costing) Ada berapa metode yang dapat diterapkan? a. Average (rata-rata) b. First in First Out (FiFO) Diterapkan apabila kondisi harga input berfluktuasi secara normal. Dalam perhitungan ada anggapan bahwa produk yang selesai adalah produk yang berasal dari campuran barang-barang yang lama dan yang baru (mix) Diterapkan pada saat terjadi gejolak (fluktuasi) harga input yang bersifat abnormal. Dalam perhitungan ada angapan bahwa produk yang selesai adalah produk yang lebih dulu masuk dalam proses 2
CUT- OFF per tanggal 30 Juni Selama bulan Juni telah terjadi biaya sbb: Bahan baku Rp. 7.200.000 Upah langsung Rp. 6.650.000 B.Overhead Pabrik Rp. 3.850.000 Total Biaya Rp. 17.700000 Selesai? Belum selesai? a. Jika per 30 Juni terdapat 2.000 unit produk yang seluruhnya sudah selesai. Harga pokok produksi = 17.700.000 Harga pokok per unit = 17.700.000 : 2.000 = Rp.8.850 b. Jika per 30 Juni terdapat 1.500 unit produk yang selesai dan 500 unit produk yang belum selesai dan masih dalam proses penyelesaian Kondisi barang yang masih dalam proses mengandung bahan 60 % dan konversi (Upah+BOP) sebesar 50 % Perhitungan Harga pokok Produksi Jenis Biaya Jml Biaya Setara dengan (Equivalent) Biaya/ unit Bahan baku Rp. 7.200.000 1500X100% + 500X60% = 1800 unit Rp. 4.000 Upah langsung 6.650.000 1500X100% + 500X50%= 1750 Rp. 3.800 B.O.P 3,850.000 1500X100% + 500X50% = 1750 Rp. 2.200 Total Biaya 17.700.000 Rp.10.000 Produk selesai Yg belum selesai Bahan baku 100% 4.000 60% 2.400 Upah langsung 100% 3.800 50% 1.900 BOP 100% 2.200 50% 1.100 10.000 5.400 Rekonsiliasi: Alokasi biaya ke Produk selesai : 1.500 unit @ 10.000 = Rp. 15.000.000 Alokasi biaya ke B dlm proses : 500 unit @ 5.400 = 2.700.000 Total biaya yang terjadi Rp. 17.700.000 3
EQUIVALENT UNIT Biaya bahan Rp. 105.000,- 4 unit penuh (100%) 5 unit masing2 ( 60 %) Jadi Rp. 105.000 setara (equivalent) dengan 4 X 100 % + 5 X 60 % = 7 unit Biaya per unit adalah 105.000 / 7 = Rp. 15.000 Alokasi biaya: Untuk produk penuh : 4 X 100% X 15.000 = Rp. 60.000,- yg tidak penuh : 5 X 60% X 15.000 = Rp. 45.000,- Rp.105.000,- KONDISI PRODUK saat dilakukan CUT-OFF Produk selesai Bhn 100% Upah 100% BOP 100% Produk dalam proses Bhn 100% Upah <100% BOP <100% Bhn <100% Upah <100% BOP <100% 4
Perhitungan harga pokok proses metode RATA-RATA (Average) Data awal bulan: Persediaan Brg dlm proses 3.000 unit Dengan kandungan bahan: Bahan 80 % = Rp. 9.600.000 Upah 50 % 4.500.000 BOP 50 % 3.750.000 Total 17.850.000 Ditambahkan selama bulan berjalan: Bahan (15.000 unit) Rp. 54.400.000. Upah 42.300.000 Biaya overhead 35.250.000 Produk yang selesai 14.000 unit Masil dalam proses 4.000 unit (Kandungan bahan 50% ; konversi 40%) BDP.Awal Baru PROSES Prod. Belum Selesai Prod. Selesai Perhitungan harga pokok proses metode RATA-RATA Perhitungan fisik barang: B.D.P Awal 3.000 Selesai diproduksi 14.000 Masuk dalam proses 1.5000 B.D.P alhir 4.000 Total Input 18.000 Total Output 18.000 Equivalent : Bahan Baku Upah langsung Biaya Overhead pabrik 14.000 X 100 % + 4.000 X 50 % = 16.000 14.000 X 100 % + 4.000 X 40 % = 15.600 14.000 X 100 % + 4.000 X 40 % = 15.600 Perhitungan biaya rata-rata Saldo awal bln (+) bln berjalan Total Rata2 /unit Bahan Baku 9.600.000 54.400.000 64.000.000 4.000 Upah langsung 4.500.000 42.300.000 46.800.000 3.000 Biaya Overhead pabrik 3.750.000 35.250.000 39.000.000 2.500 149.800.000 9.500 Rekonsiliasi: Alokasi biaya ke Barang jadi : 14.000 @ Rp. 9.500 = 1 33.000.000. Brg dlm proses: 4.000 @ Rp. 4.200 = 16.800.000. Total Biaya produksi = 149.800.000. Harus sama! 5
Perhitungan harga pokok proses metode FIFO (First in first out) Data awal bulan: Persediaan Brg dlm proses 3.000 unit Dengan kandungan bahan: Bahan 80 % = Rp. 9.600.000 Upah 50 % 4.500.000 BOP 50 % 3.750.000 Total 17.850.000 Ditambahkan selama bulan berjalan: Bahan (15.000 unit) Rp. 54.400.000. Upah 42.300.000 Biaya overhead 35.250.000 Produk yang selesai 14.000 unit Masil dalam proses 4.000 unit (Kandungan bahan 50% ; konversi 40%) BDP.Awal 3000 unit Baru 15.000 unit PROSES SELESAI 3000 unit SELESAI 11.000 unit BDP akhir 4000 unit Perhitungan harga pokok proses metode FIFO (First in first out) Perhitungan unit produk dan Equivalent: Keterangan Bahan Upah.L B.O.P yg selesai diproduksi 14.000 14.000 14.000 14.000 Berasal dari BDP awal (3.000) (2.400) (1500) (1.500) Brg baru masuk langsung selesai 11.000 11.600 12.500 12.500 Brg baru masuk dan belum selesai 4.000 2.000 1600 1.600 Total Input 15.000 13.600 14.100 14.100 Perhitungan biaya produksi : Biaya atas B.D. P awal Total Biaya Rp. 17.850.000 Per unit 5.950 Biaya yang masuk dalam bln ini Bahan Upah langsung Biaya overhead pabrik Total 54.400.000 42.300.000 35.250.000 131.950.000 4.000 3000 2.500 9.500 Total seluruh biaya 149.800.000 6
Perhitungan harga pokok proses metode FIFO (First in first out) Lanjutan. Harga pokok produk selesai yang berasal dari B.D.P awal: Harga pokok sebelum di selesaikan Penyelesaian: Bahan 20 % X 4.000 Upah 50 % X 3.000 BOP 50 % X 2.500 Bahan 50 % X 4.000 Upah 40 % X 3.000 BOP 40 % X 2.500 5.950 800 1.500 1.250 9.500 Harga pokok produk selesai yang belum selesai pd akhir bulan 2.000 1.200 1.000 4.200 REKONSILIASI BIAYA: Alokasi untuk produk selesai: 3.000 @ Rp. 9.500 : Rp. 28.500.000 11.000 @ Rp. 9.500 : 104.500.000 Alokasi untuk Produk yg belum selesai 4.000 @ Rp. 4.200 : 16.800.000 Total biaya yang dipertanggung jawabkan Rp. 149.800.000 Perhitungan harga pokok produksi Multi proses (sistem departemen) Departemen (1) Bahan (1) Rp. 70.000. Upah (1) Rp. 65.000 BOP (1) Rp. 45.000. Total Dep. (1) Rp. 180.000. Departemen (2) Biaya Dep. (1) Rp.180.000. Bahan (2) Rp. 40.000. Upah (2) Rp. 25.000 BOP (2) Rp. 30.000. Total Dep. (2) Rp. 275.000. Departemen (3) Biaya Dep. (2) Rp.275.000. Bahan (3) Rp. 50.000. Upah (3) Rp. 40.000 BOP (3) Rp. 20.000. Total Dep. (3) Rp. 385.000. Brg jadi = Rp. 385.000 7
LATIHAN (1) Perusahaan AA di Bogor menlakukan perhitungan harga pokok produksi dengan harga pokok proses metode RATA-RATA. Data biaya dan kuantitas produksi selama bulan Juni 2004 adalah sbb: Persediaan awal bulan: Brg alam proses 12.000 unit dengan kandunga biaya: Bahan baku 60 % 108,000,000 Upah langsung 40 % 57,600,000 Biaya overhead 40 % 38,400,000 Selama bulan Juni telah masuk kedalam proses 56.000 unit Bahan baku 837,750,000 Upah langsung 659,400,000 Biaya overhead pabrik 439,600,000 Akhir bulan Juni diketahui bahwa barang yang telah selesai diproduksi berjumlah 51.500 unit. Sementara sisanya masih dalam proses produksi dalam pabrik dan diperkirakan mengandung bahan baku 70 % dan biaya konversi (upah dan BOP) sebanyak 50 % Dengan data tersebut anda diminta untuk membuat Laporan Harga pokok produksi untuk bulan April 2004. HARGA POKOK PRODUKSI METODE RATA-RATA Perhitungan kuantitas produk BDP awal Masuk baru Prod.selesai BDP akhir Perhitungan Equivalent unit BAHAN UPAH B.O.P Produk selesai BDP akhir Perhitungan biaya produksi per unit BDP awal Masuk baru Total Rata2 / unit Bahan baku Upah langsung B.Overhead Rekonsiliasi Biaya produksi: Alokasi ke Barang jadi Alokasi ke Brg dlm proses 8
HARGA POKOK PRODUKSI METODE RATA-RATA Perhitungan kuantitas produk BDP awal 12,000 Prod.selesai 51,500 Masuk baru 56,000 BDP akhir 16,500 68,000 68,000 Perhitungan Equivalent unit BAHAN UPAH B.O.P Produk selesai 51,500 51,500 51,500 BDP akhir 11,550 8,250 8,250 63,050 59,750 59,750 Perhitungan biaya produksi per unit BDP awal Masuk baru Total Rata2 / unit Bahan baku 108,000,000 837,750,000 945,750,000 15,000 Upah langsung 57,600,000 659,400,000 717,000,000 12,000 B.Overhead 38,400,000 439,600,000 478,000,000 8,000 204,000,000 1,936,750,000 2,140,750,000 35,000 Rekonsiliasi Biaya produksi: Alokasi ke Barang jadi 51.500 X @ Rp. 35.000 1,802,500,000 Alokasi ke Brg dlm proses 16.500 X @ Rp. 20.500 338,250,000 2,140,750,000 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI METODE FIFO (Asumsi ada perbedaan harga input antara bulan lalu dengan bulan berjalan) Data biaya dan kuantitas produksi selama bulan Juni 2004 adalah sbb: Persediaan awal bulan: Brg alam proses 12.000 unit dengan kandunga biaya: Bahan baku 60 % 86,400,000 Upah langsung 40 % 48,000,000 Biaya overhead 40 % 38,400,000 172,800,000 Selama bulan Juni telah masuk kedalam proses Bahan baku 698,125,000 Upah langsung 604,450,000 Biaya overhead pabrik 439,600,000 Akhir bulan Juni diketahui bahwa barang yang telah selesai diproduksi berjumlah 51.500 unit. Sementara sisanya masih dalam proses produksi dalam pabrik dan diperkirakan mengandung bahan baku 70 % dan biaya konversi (upah dan BOP) sebanyak 50 % Buatlah perhitungan harga pokok produksi bulan Juni dengan metode FIFO. 9
Perhitungan produksi dan Equivalent unit unit bahan upah BOP Produk yang selesai Yg berasal dari BDP awal baru -lgsung selesai baru - jadi BDP akhir Total Input Perhitungan Biaya produksi per unit Biaya BDP awal Biaya bulan Juni: Bahan Upah langsung B Overhead pabrik Total biaya bulan Juni Total seluruh biaya Harga pokok per unit: Saldo awal bulan Bulan Juni: Bahan Upah BOP Total Rekonsiliasi Biaya produksi: Harga pokok BJ (12.000) Harga pokok BJ (39.500) BJ (12.000 unt) BJ (39.500 unt) BDP (16.500 unt) Brg dlm proses akhir bulan Total biaya dipertanggung jawabkan. Perhitungan produksi dan Equivalent unit unit bahan upah BOP Produk yang selesai 51,500 51,500 51,500 51,500 Yg berasal dari BDP awal (12,000) (7,200) (4,800) (4,800) baru -lgsung selesai 39,500 44,300 46,700 46,700 baru - jadi BDP akhir 16,500 11,550 8,250 8,250 Total Input 56,000 55,850 54,950 54,950 Perhitungan Biaya produksi per unit Biaya BDP awal 172,800,000 14,400 Biaya bulan Juni: Bahan 698,125,000 12,500 Upah langsung 604,450,000 11,000 B Overhead pabrik 439,600,000 8,000 Total biaya bulan Juni 1,742,175,000 31,500 Total seluruh biaya 1,914,975,000 Harga pokok per unit: BJ (12.000 unt) BJ (39.500 unt) BDP (16.500 unt) Saldo awal bulan 14,400 Bulan Juni: Bahan 5,000 12,500 8,750 Upah 6,600 11,000 5,500 BOP 4,800 8,000 4,000 Total 30,800 31,500 18,250 Rekonsiliasi Biaya produksi: Harga pokok BJ (12.000) 12.000 @ Rp. 30.800 = 369,600,000 Harga pokok BJ (39.500) 39.500 @ Rp. 31.500 = 1,244,250,000 1,613,850,000 Brg dlm proses akhir bulan 16.500 @ Rp. 18.250 = 301,125,000 Total biaya dipertanggung jawabkan. 1,914,975,000 10