BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

I N S P E K T O R A T

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses


BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I N S P E K T O R A T Jalan A. Yani Nomor 17 Telp. (0517) KANDANGAN 71211

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

PENGAWASAN TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SAKIP INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 II - 1. Inspektorat Kabupaten Lingga

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

KATA PENGANTAR. Muaro Sijunjung, Februari 2014 INSPEKTUR KENFILKA, SH, MH PEMBINA UTAMA MUDA NIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

DRAFT BAB I PENDAHULUAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PENGAWASAN. A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

menyelesaikan tindak lanjut rekomendasi Pihak Eksternal tepat waktu.

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

Transkripsi:

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap bidang yang mempunyai tugas dan fungsi sesuai amanat dari peraturan perundangan yang menjadi dasar pelaksanaan. Masing-masing bidang atau individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bidangnya yang telah direncanakan dalam rencana kerja tahunan. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali dengan kegiatan yang tidak terkendali. Kegiatan-kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi instansi yang bersangkutan. Sesuai amanat Inpres Nomor 7 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 2004 tentang Percepatan dan Pemberantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Instansi Pemerintah. Dengan demikian sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah khususnya perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kesinambungan dan kemampuan organisasi dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut. Dimana hasil yang dicapai tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan kinerja kedepan. Hal itu sejalan pula dengan Agenda Penguatan Pengawasan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mewajibkan dilakukannya review atas pencapaian Utama Inspektorat yang bertitik berat pada penilaian efektifitas dan efisiensi pencapaian kinerja. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 12

Inspektorat selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Badung, melaksanakan kewajiban dalam bidang pengawasan penyajian Laporan Akuntabilitas Pemerintah dibuat sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 2010 tentang Penyusunan Penetapan dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJM 2011-2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran, tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Inspektorat Kabupaten Badung. Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Instruksi Presiden Nomor 7 1999, Keputusan Kepala LAN Nomor : 239/X/6/8/2003 Tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 2010 tentang Penyusunan Penetapan dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah, diukur berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan indikator sasaran serta menggambarkan tingkat pencapaian sasaran dan program kegiatan dilakukan melalui media rencana kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : No. Katagori Nilai Angka Interpretasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. AA A B CC C D > 85-100 > 75-85 > 65-75 > 50-65 > 30-50 0-30 Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Agak Kurang Kurang Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 13

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Secara umum telah dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Badung Nomor 13 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Badung 2011-2015. Telah ditetapkan 7 sasaran dengan 8 indikator kinerja (out comes) sebagaimana tertuang pada Peraturan Bupati Nomor 1 2012 tentang Indikator Utama di lingkungan : Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator Sasaran 6 terdiri dari 1 indikator Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator 3.1. Evaluasi Akuntabilitas Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi untuk mempertanggungjawabkan secara transparan keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan kepada pihak-pihak yang berwenang menerima laporan. Dimana hasil yang dicapai tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan kinerja instansi Pemerintah. Inspektorat selaku lembaga APIP Kabupaten Badung menyajikan LAKIP dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Dalam pengukuran kinerja pada LAKIP di lingkungan Inspektorat Kabupaten Badung dengan menggunakan cara membandingkan keberhasilan nyata pelaksanaan kegiatan dengan tingkat hasil yang diharapkan. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Pencapaian indikator kinerja lebih terinci dapat dilihat pada table 3.1. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 14

Tabel 3.1 Persentase Katagori Pencapaian Indikator. No. Kategori Jumlah Indikator kinerja Persentase Misi I ( 5 Sasaran ) 1 Baik Sekali 5 100%, 97,84% 2 Baik 0 0% 3 Cukup 0 0% 4 Kurang 0 0% Misi II ( 2 Sasaran ) 1 Baik Sekali 2 93,97%, 95,79% 2 Baik 0 0% 3 Cukup 0 0% 4 Kurang 0 0% Akan tetapi kalau dilihat berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran strategis dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Pengukuran 2012 No Sasaran Indikator Target Realisasi % 1 Peningkatan pengawasan yang lebih menyeluruh dan terpadu 2 Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 3 Peningkatan akuntabilitas kinerja dan pengawasan akuntabilitas instansi pemerintah Kabupaten Badung 4 Meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku - Opini BPK WDP WTP 125% - Jumlah penyelesaian pengawasan - Jumlah SKPD yang menerapkan aspek lingkungan pengendalian dari unsur-unsur SPIP - Prosentase SKPD yang menerapkan SAKIP dengan baik - Jumlah pegawai yang telah melaporkan LP2P dan LHKPN 132 obrik 132 obrik 100% 1 SKPD 1 SKPD 100% 38,46% 38,46% 100% 6100 orang 5968 orang 97,84% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 15

No Sasaran Indikator Target Realisasi % 5 Meningkatkan kualitas dan validitas penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Badung 6 Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur secara dinamis dan berkelanjutan 7 Peningkatan inventarisasi data pemeriksaan - Prosentase SKPD yang dapat menyusun laporan keuangan sesuai SAP - Prosentase aparatur yang memiliki sertifikat pelatihan/bintek - Persentase peningkatan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang tepat waktu 100% 100% 100% 60% 56,38% 93,97% 85% 81,42% 95,79% 3.2. Analisis Pencapaian Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Badung 2012 memuat data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi pembuat keputusan. Agar dapat menginterpretasikan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, banyak faktor-faktor yang menjadi permasalahan dan perlu adanya solusi pemecahan masalah. Untuk itu diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian sasaran. Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama 2012, sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan oleh Bupati Badung berupa Dokumen Penetapan Pemerintah Kabupaten Badung, Indikator Utama (IKU) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tentang prioritas dan sasaran Pembangunan Daerah 2012 serta dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, secara umum Inspektorat Kabupaten Badung telah dapat melaksanakan tugas dengan baik dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Untuk mencapai tujuan menetapkan 7 (tujuh) sasaran, 8 (delapan) indikator serta 2 (dua) misi sebagaimana telah ditetapkan dalam Indikator Utama (IKU) pada Peraturan Bupati Nomor 1 2012. Analisis pencapaian kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel 3.3. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 16

No. Tabel 3.3 Ketercapaian Indikator pada masing-masing Sasaran terhadap Target Sasaran 1 Peningkatan pengawasan yang lebih menyeluruh dan terpadu 2 Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 3 Peningkatan akuntabilitas kinerja dan pengawasan akuntabilitas instansi pemerintah Kabupaten Badung 4 Meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku 5 Meningkatkan kualitas dan validitas penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Badung 6 Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur secara dinamis dan berkelanjutan 7 Peningkatan inventarisasi data pemeriksaan Jumlah Indikator Ketercapaian Target 2 100% 1 100% 1 100% 1 97,84% 1 100% 1 93,97% 1 95,79% Keterangan Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target terhadap masing-masing sasaran secara rinci dapat diperoleh gambaran pada tabel 3.4 sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 17

Tabel 3.4 Analisis Pencapaian Target Sasaran Dari 2011-2012 No Indikator Satuan 2011 2012 Target Realisasi 2011 Target Realisasi 2012 1 Opini BPK - WDP WDP 100% WDP WTP 125 % 2 Jumlah Obrik 132 132 100% 132 132 100 % penyelesaian pengawasan 3 Jumlah SKPD SKPD - - - 1 1 100% yang menerapkan aspek lingkungan pengendalian dari unsur-unsur SPIP 4 Prosentase % 19,23 13,46 69,99% 38,46 38,46 100% SKPD yang menerapkan SAKIP dengan baik 5 Jumlah pegawai orang 6.100 5.879 96,38% 6.100 5.968 97,84% yang telah melaporkan LP2P dan LHKPN 6 Prosentase % 100 100 100% 100 100 100 % SKPD yang dapat menyusun laporan keuangan sesuai SAP 7 Prosentase % 50 29,70 59,40% 60 56,38 93,97% aparatur yang memiliki sertifikat pelatihan/bintek 8 Persentase peningkatan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang tepat waktu % 80 74,38 92,98% 85 81,42 95,79% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 18

Setiap sasaran akan dievaluasi dan dianalisis dengan menarik indikator sasaran sebagai berikut : Sasaran 1 : Peningkatan pengawasan yang lebih menyeluruh dan terpadu Tabel 3.5 Analisis Pencapaian Sasaran Pertama No Indikator Satuan 2011 2012 Target Realisasi 2011 Target Realisasi 2012 1 Opini BPK - WDP WDP 100% WDP WTP 125 % 2 Jumlah penyelesaian pengawasan Obrik 132 132 100% 132 132 100 % Opini BPK Dalam UU No 15 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara disebutkan bahwa pemeriksaan keuangan Pemerintah Daerah dilakukan oleh BPK. Pemeriksaan keuangan oleh BPK tersebut merupakan pemeriksaan pada Laporan Keuangan (LK) Pemerintah Daerah. Hasil pemeriksaan keuangan berupa pernyataan opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah. Opini Pemeriksa adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi (keuangan) yg disajikan dlm laporan keuangan. Opini didasarkan pada kriteria: 1. kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan 2. kecukupan pengungkapan (adequate disclosures) 3. kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan 4. efektivitas sistem pengendalian intern Opini BPK RI Perwakilan Provinsi Bali 2011 terhadap LKPD 2010 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Adapun upaya-upaya yang dilakukan kedepannya adalah : 1. Perbaikan penyusunan Laporan Barang Daerah dengan pendampingan BPKP 2. Melakukan monitoring evaluasi asset Disdikpora sampai di sekolah 3. Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan pendampingan BPKP Sehingga 2012 Opini BPK RI Perwakilan Provinsi Bali terhadap LKPD 2011 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 19

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel tersebut diatas terlihat bahwa indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 125%. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2011 dengan capaian kinerja tahun 2012 telah mencapai target sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena komitmen dari pimpinan dalam hal ini Bupati/Wakil Bupati/Sekda dan Kepala SKPD untuk selalu taat pada peraturan/ketentuan yang berlaku dalam menindaklanjuti semua rekomendasi dari BPK RI Perwakilan Provinsi Bali. Sebagai perbandingan, Opini BPK RI Perwakilan Provinsi Bali 2012 terhadap LKPD Provinsi Bali 2011 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP), sedangkan Opini BPK RI Perwakilan Provinsi Bali 2012 terhadap LKPD Kota Denpasar 2011 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Jumlah Penyelesaian Pengawasan Obyek pemeriksaan meliputi semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, Perusahaan Daerah, Kecamatan, Desa/Kelurahan, SDN, SMPN, SMAN/SMKN dan Koperasi yang ada di Kabupaten Badung, dengan ruang lingkup pengawasan terdiri dari pengawasan administrasi umum pemerintahan yang meliputi 5 aspek yaitu kebijakan daerah, kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah dan barang daerah. Untuk sasaran ini didukung oleh kegiatan utama yaitu : Pemeriksaan sesuai PKPT/Reguler dengan target 48 obyek pemeriksaan, Kegiatan Pemeriksaan diluar PKPT/Non Reguler dengan target 48 obyek pemeriksaan dan Kegiatan Gerakan Disiplin Nasional (GDN) dengan target 36 obyek GDN. Sebagai perbandingan, Inspektorat Kota Denpasar melakukan Kegiatan Pemeriksaan Reguler dengan target 36 obyek pemeriksaan dan Pemeriksaan Khusus/Kasus dengan target 12 obyek pemeriksaan. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel tersebut diatas terlihat bahwa indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 100%. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2011 dengan capaian kinerja tahun 2012 telah mencapai target sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa kegiatan penunjang dalam rangka mewujudkan pengawasan yang berkualitas yaitu dengan disusunnya SOP, Kode Etik dan Standar Audit APIP. Disamping itu pula untuk mendukung penerapan Inpres 5 2004 diadakan Gelar Percepatan Pemberantasan Korupsi (GPPK) yang telah selesai 100% dilaksanakan selama 4 hari di Jakarta, dimana tim penilai menganugrahkan Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 20

Award 2012 katagori Pemerintah Daerah kepada, atas nama Pemerintah Provinsi Bali dalam hal meningkatkan kepedulian dan kesetiakawanan masyarakat pengentasan kemiskinan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan sejahtera. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai berikut : Tabel 3.6 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Pertama No. Indikator Satuan Realisasi Akumulasi s/d. 2012 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD 2015 Persentase % 1 Opini BPK - WTP WDP 125% 2 Jumlah penyelesaian Obrik 232 358 65% pengawasan Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir secara RPJMD pada tahun 2015 telah mencapai target sasaran yang telah ditargetkan yang berarti bahwa capaian tersebut dapat dikategorikan memuaskan. Sasaran 2 : Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran Kedua No Indikator Satuan 2011 2012 Target Realisasi 2011 Target Realisasi 2012 1 Jumlah SKPD yang menerapkan aspek lingkungan pengendalian dari unsur-unsur SPIP SKPD - - - 1 1 100% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 21

Untuk sasaran 2 merupakan kegiatan baru pada. Kegiatan ini diawali dengan mengadakan sosialisasi SPIP terhadap Tim Satgas SPIP Pemerintah Kabupaten Badung dan akan diterapkan ke SKPD SKPD. Adapun yang menjadi pilot project dalam kegiatan ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel tersebut terlihat bahwa indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 100%. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai berikut : No. Indikator Satuan 1 Jumlah SKPD yang menerapkan aspek lingkungan pengendalian dari unsur-unsur SPIP Tabel 3.8 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Kedua Realisasi Akumulasi s/d. 2012 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD 2015 Persentase % SKPD 1 36 3% Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir secara RPJMD pada tahun 2015 baru mencapai target sebesar 3%. Sasaran 3 : Peningkatan akuntabilitas kinerja dan pengawasan akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Badung Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran Ketiga 2011 2012 No Indikator Satuan Target Realisasi Target Realisasi 2011 2012 1 Prosentase SKPD yang menerapkan SAKIP dengan baik % 19,23 13,46 69,99% 38,46 38,46 100% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 22

Untuk sasaran 3 mengenai peningkatan akuntabilitas kinerja dan pengawasan akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Badung, tahun 2011 target yang ingin dicapai yaitu 19,23% atau 10 dari 52 SKPD, tapi yang terealisasi sebesar 13,46% yaitu sebanyak 7 SKPD yang menerapkan SAKIP dengan baik, atau terealisasi sebesar 69,99% dari target. Sedangkan untuk tahun 2012 dari target 38,46% (20 SKPD) sudah terealisasi sebesar 38,46% yaitu sebanyak 20 SKPD yang bisa dievaluasi dan menerapkan SAKIP dengan baik. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel tersebut terlihat bahwa indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 100%. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai berikut : No. Indikator Satuan 1 Prosentase SKPD yang menerapkan SAKIP dengan baik Tabel 3.10 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Ketiga Realisasi Akumulasi s/d. 2012 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD 2015 Persentase % % 38,46% 100% 38,46% Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir secara RPJMD pada tahun 2015 telah mencapai target sebesar 38,46%. Sasaran 4 : Meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran Keempat 2011 2012 No Indikator Satuan Target Realisasi Target Realisasi 2011 2012 1 Jumlah pegawai yang telah melaporkan LP2P dan LHKPN Orang 6.100 5.879 96,38% 6.100 5.968 97,84% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 23

Untuk sasaran 4 yaitu meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku, terdiri dari 2 kegiatan yaitu Penyelesaian LP2P untuk PNS golongan III/a keatas di Kabupaten Badung, dan Penyelesaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel tersebut diatas terlihat bahwa indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 97,84%. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2011 dengan capaian kinerja tahun 2012 terjadi peningkatan dari 96,38% menjadi 97,84%, peningkatan ini disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran kepatuhan PNS terhadap laporan tersebut. Sebagai perbandingan, untuk Kota Denpasar dari 5.865 orang yang wajib LP2P sebanyak 5.518 orang yang mengirim atau terealisasi sebesar 94,08%. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai berikut : No. Indikator Satuan 1 Jumlah pegawai yang telah melaporkan LP2P dan LHKPN Tabel 3.12 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Keempat Realisasi Akumulasi s/d. 2012 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD 2015 Persentase % orang 5968 6600 90,42% Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir secara RPJMD pada tahun 2015 telah mencapai target sasaran yang telah ditargetkan yang berarti bahwa capaian tersebut dapat dikategorikan memuaskan. Sasaran 5 : Meningkatkan kualitas dan validitas penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Badung. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 24

Tabel 3.13 Analisis Pencapaian Sasaran Kelima 2011 2012 No Indikator Satuan Target Realisasi Target Realisasi 2011 2012 1 Prosentase SKPD yang dapat menyusun laporan keuangan sesuai SAP % 100 100 100% 100 100 100 % Untuk sasaran 5 khusus menargetkan peningkatan kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah serta merekonsiliasi belanja modal dengan laporan keuangan masing-masing SKPD melalui kegiatan Rekonsilidasi Laporan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Badung dan kegiatan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel tersebut diatas terlihat bahwa indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 100%. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2011 dengan capaian kinerja tahun 2012 telah mencapai target sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai berikut : No. Indikator Satuan 1 Prosentase SKPD yang dapat menyusun laporan keuangan sesuai SAP Tabel 3.14 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Kelima Realisasi Akumulasi s/d. 2012 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD 2015 Persentase % % 100 100 100% Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa realisasi akumulasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan rencana akhir secara RPJMD pada tahun 2015 telah mencapai target sasaran yang telah ditargetkan yang berarti bahwa capaian tersebut dapat dikategorikan memuaskan. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 25

Sasaran 6 : Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur Tabel 3.15 Analisis Pencapaian Sasaran Keenam 2011 2012 No Indikator Satuan Target Realisasi Target Realisasi 2011 2012 1 Prosentase aparatur yang memiliki sertifikat pelatihan/bintek % 50 29,70 59,40% 60 56,38 93,97% Salah satu alat untuk meningkatkan hasil/kualitas pengawasan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya aparatur melalui bintek-bintek kepengawasan. Pada tahun 2012 ini Inspektorat telah memberikan kesempatan kepada aparatur pengawas untuk mengikuti bintek/pelatihan baik itu di dalam daerah maupun di luar daerah. Demikian pula untuk peningkatan kinerja SKPD, sebelum mengevaluasi kepada aparatur pengawas diberikan pelatihan evaluasi Lakip. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel tersebut diatas terlihat bahwa indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 93,97% yaitu dari 94 orang jumlah pegawai sebanyak 53 orang telah memiliki sertifikat pelatihan/bintek. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2011 dengan tahun 2012 telah terjadi peningkatan, dimana tahun 2011 sebanyak 30 orang yang telah memiliki sertifikat pelatihan/bintek dari 101 orang jumlah pegawai. Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai berikut : No. Indikator Satuan 1 Prosentase aparatur yang memiliki sertifikat pelatihan/bintek Tabel 3.16 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Keenam Realisasi Akumulasi s/d. 2012 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD 2015 Persentase % % 56,38 75 75,17% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 26

Hasil realisasi akumulasi dengan RPJMD dalam peningkatan kualitas sumber daya aparatur mencapai 75,17%. Sasaran 7 : Peningkatan inventarisasi data pemeriksaan Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Sasaran Ketujuh 2011 2012 No Indikator Satuan Target Realisasi Target Realisasi 2011 2012 1 Persentase peningkatan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang tepat waktu % 80 74,38 92,98% 85 81,42 95,79% Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun 2012 menargetkan sejumlah LHP yang terbit tahun 2012 yaitu 96 LHP, GDN 12 LHP dan 1 LHP pemeriksaan eksternal yang memiliki temuan yang berbeda-beda. Dalam menindaklanjuti temuan itu kalau ada yang bersifat TP/TGR maka akan dilakukan 2 kali koordinasi dengan tim majelis yang sudah dibentuk, disamping itu dalam setiap pemeriksaan eksternal baik itu oleh BPK, Inspektorat Provinsi dan lain-lain Inspektorat selalu mendampingi sampai akhir pemeriksaan, sehingga apa yang dibutuhkan dalam menindaklanjuti temuan eksternal dapat dipenuhi dengan tepat. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel diatas terlihat bahwa indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 94%, yaitu dari 549 jumlah temuan hasil pemeriksaan sebanyak 447 temuan yang sudah ditindaklanjuti atau terealisasi sebesar 81,42%. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2011 dengan tahun 2012 telah mencapai target sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dimana tahun 2011 jumlah temuan hasil pemeriksaan sebanyak 566 dan yang sudah ditindaklanjuti sebanyak 421 temuan atau terealisasi sebesar 74,38%. Sebagai perbandingan, untuk tahun 2012 Inspektorat Kota Denpasar dengan jumlah temuan hasil pemeriksaan sebanyak 292 temuan dan yang sudah ditindaklanjuti sebanyak 217 temuan atau terealisasi sebesar 74,32%. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 27

Apabila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD adalah sebagai berikut : Tabel 3.18 Realisasi Akumulasi Pencapaian Sasaran Ketujuh No. Indikator Satuan 1 Persentase peningkatan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang tepat waktu Realisasi Akumulasi s/d. 2012 Rencana sesuai dengan RENSTRA SKPD 2015 Persentase % % 81,42 90 90,47% Hasil realisasi akumulasi dengan rencana dalam RPJMD untuk sasaran 7 diatas yaitu : jumlah penyelesaian tindak lanjut dengan capaian kinerja 90,47%. Dari pemaparan hasil evaluasi kinerja di atas, kami mencoba membandingkan capaian kinerja atas indikator-indikator yang ada dengan Inspektorat Kota Denpasar. Namun tidak semua indikator kinerja utama dapat kami bandingkan karena keterbatasan data yang ada. Dari 8 (delapan) indikator kinerja utama hanya 4 (empat) indikator kinerja utama saja yang dapat dibandingkan, seperti terlihat dalam tabel berikut : Tabel 3.19 Tabel Pembanding Indikator No Indikator Satuan Kota Denpasar Kabupaten Badung 1 Opini BPK - WDP WTP 2 Jumlah penyelesaian pengawasan Obrik 47 132 3 Jumlah SKPD yang menerapkan SKPD - 1 aspek lingkungan pengendalian dari unsur-unsur SPIP 4 Prosentase SKPD yang % - 38,46 menerapkan SAKIP dengan baik 5 Jumlah pegawai yang telah melaporkan LP2P dan LHKPN orang 5.518 5.968 Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 28

No Indikator Satuan Kota Denpasar 6 Prosentase SKPD yang dapat menyusun laporan keuangan sesuai SAP 7 Prosentase aparatur yang memiliki sertifikat pelatihan/bintek 8 Persentase peningkatan penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang tepat waktu Sumber : Inspektorat Kota Denpasar Kabupaten Badung % - 100 % - 56,38 % 74,32 81,42 3.3. Aspek Keuangan Besar anggaran yang disediakan pada Anggaran 2012 untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan di bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Anggaran 2012 dengan nilai belanja seluruhnya sebesar Rp. 13.607.676.774,- dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 11.394.190.119,- atau dengan serapan APBD mencapai 83,73%. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 2012 29