PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

dokumen-dokumen yang mirip
JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

Contoh Laporan Praktikum Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

Jangka sorong Kegunaan

DASAR PENGUKURAN FISIKA

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Pengukuran Pada Benda Padat

Neraca pegas Fungsi cara menggunakan neraca pegas

Pengukuran Besaran Fisika

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

BESARAN DAN PENGUKURAN

DASAR PERCOBAAN-PERCOBAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Gambar mengukur menggunakan jengkal

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

BAB II PENGUKURAN DASAR

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

Neraca Ohaus Tiga Lengan

MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN

Lembar Kegiatan Siswa

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

BAIQ HELMA HIDYANTI

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

BAB II KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PADA MATERI PENGUKURAN. untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN

Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Tujuan. Pengolahan Data MOMEN INERSIA

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

NERACA A. TUJUAN B. DASAR TEORI a. Neraca Ohauss

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

NERACA. Neraca Ohauss

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

Kompetensi Siswa Hakikat Fisika

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab II Pengukuran Linier

Alat dan Bahan a. Penggaris b. Jangka sorong c. Balok besi d. Bola-bola kecil

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

MODUL FISIKA. Kelas X. Fisika. SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

Pentalogy BIOLOGI SMA

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari

ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN : FISIKA : LINTAS FISIKA : SENIN, 7 OKTOBER 2013 ;120 MENIT

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

I. PENDAHULUAN. pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

MAGNETAN MENENTUKAN MEDAN MAGNET BUMI PADA PERCOBAAN MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

UN SMA IPA 2011 Fisika

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1

1. Tujuan Menentukan massa jenis zat padat dan zat cair berdasarkan hukum Archimedes.

Pengukuran. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

MENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

BAB III METODE PENELITIAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB III METODE PENELITIAN

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1. : Objek IPA dan Pengamatannya

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

Pendahuluan. Angka penting dan Pengolahan data

Transkripsi:

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM L. Antika, E. Julianty, Miroah, A. Nurul, F. Hapsari Prodi Pendidikan Fisika Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka No 1. Jakarta130 ABSTRAK PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM. Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda. Percobaan kali ini menggunakan alat ukur mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter dan panjang benda serta menggunakan neraca untuk mengukur massa benda. Benda yang di ukur adalah alumunium. Mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur benda memiliki ukuran maksimal sekitar,50 cm. Pengukuran massa benda di ukur dengan neraca yang mempunyai ketelitian 0,001 gram. Untuk menghitung massa jenis di gunakan persamaan: m ρ =. Hasil pengukarn diameter alumunium, cm; panjang silinder alumunium 6 cm; massa aluminum v 3,013 g, volume alumunium 38,7 cm 3,,66 g/cm 3. Kata kunci: pengukuran, micrometer sekrup, neraca, alumunium. 1. Pendahuluan Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya, misalnya teknologi elektronika, teknologi informasi, dan teknologi alat ukur. Hal ini disebabkan di dalam fisika mengandung prinsip prinsip dasar mengenai gejala-gejala alam yang ada di sekitar kita. Fenomena dan gejala-gejala alam tersebut meliputi besaran-besaran fisika di antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik, dan energi. Penerapan besaran-besaran fisika dalam aktivitas kegiatan sehari-hari senantiasa berkaitan dengan pengamatan dan pengukuran. Sebagai contoh, informasi kecepatan gerak pesawat terbang bagi seorang pilot berguna untuk mengoperasikan pesawat yang dikendalikannya. Besarnya suhu badan kita merupakan informasi untuk mengetahui apakah badan kita sehat atau tidak. Sepatu dan pakaian yang kita gunakan mempunyai ukuran tertentu. Pengukuran yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah measurement merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur. Artinya memberi angka terhadapsesuatu yang disebut objek pengukura atau objek ukur. Menurut Allen & Yen (1979: ) pengukuran (measurement) adalah penetapan angka bagi individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat (karakteristik) dari individu. Menurut Saifuddin Azwar (0: 3) pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka terhadap atribut atau variabel suatu kontinum. Sementara itu, menurut Anas Sudijono (011: 4) pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Menurut Saifuddin Azwar (0: 4-6) karekteristik dari pengukuran, yaitu: 1) perbandingan antara atribut yang di ukur dengan alat ukurnya, maksudnya apa yang di ukur adalah atribut atau dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu itu sendiri; ) hasilnya dinyatakan secara kuantitatif artinya, hasil pengukuran berwujud angka; 3) hasilnya bersifat deskriptif, maksudnya hanya sebatas memberikan angka yang tidak diinterpretasikan lebih jauh. Dari ketiga karakteristik yang disebutkan tersebut maka dapat dikemukakan bahwa pengukuran merupakan pengambilan keputusan yang menghasilkan sebuah angka tetapi angka yang diberikan tidak memberikan interpretasi lebih jauh. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa pengukuran adalah proses pemberian angka atau deskripsi numerik kepada individu atau benda. Hasil dari pengukuran adalah angka. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa pengukuran bersifat kuantitatif. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku. Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai proses perbandingannsuatu obyek terhadap standar yang relevan dengan mengikuti peraturan peraturan terkait dengan tujuan untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang obyek ukurnya. Dengan melakukan proses pengukuran dapat: membuat gambaran melalui karakteristik suatu obyek atau prosesnya. mengadakan komunikasi antar perancang, pelaksana pembuatan, penguji mutu dan berbagai pihak yang terkait lainnya. memperkirakan halhal yang akan terjadi melakukan pengendalian agar sesuatu yang akan terjadi dapat sesuai dengan harapan perancang. Mikrometer Sekrup Untuk mengukur panjang benda sampai ketelitian mm atau 0,001 cm digunakan mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup memiliki dua macam skala, yaitu skala utama dan skala melingkar. Bagian utama mikrometer sekrup adalah sebuah poros berulir yang dipasang pada silinder pemutar atau biasa disebut bidal. Pada ujung silinder pemutar ini terdapat garis-garis skala yang membagi 50 bagian yang sama. Jika silinder pemutar diputar satu putaran penuh, maka poros akan bergerak sejauh 0,5 mm. Mengingat silinder pemutar memiliki 50 skala, maka kalau silinder pemutar bergerak satu skala, poros akan bergeser 0,5 mm/50 = mm = 0,001 cm. Mikrometer sekrup pada Gambar menghasilkan pembacaan 7,38 mm. Hasil ini berasal dari bacaan pada 7 mm pada skala utama ditambah 0,38 pada skala melingkar. Gambar 1.1 Mikrometer sekrup Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup. Secara standard bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut. 1. Poros Tetap yaitu poros di ujung yang tidak bergerak. Poros Geser, poros yang bisa dierakkann ke depang dan kebelakang 3. Skala utama (salam satuan mm) 4. Skala Nonius atau Skala Putar 5. Pemutar, menggerakkan poros geser 6. Pengunci 7. Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil 8. Frame berbentuk U Gambar Alumunium. Spesifikasi Alumunium: 1. Panjang = 0 mm. Massa = 3 gram 3. Diameter = mm Fungsi dari Mikrometer Sekrup Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm. Kegunaan jangka sorong adalah: untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit; 3

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur; untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang. dan mempunyai arah, berat suatu benda dipengaruhi oleh massa benda dan gravitasi yang mempengaruhinya. Tabel 1.1 Massa Jenis Benda. Neraca Gambar 1. Berbagai jenis neraca. Jenis-jenis alat ukur massa Neraca gantung neraca ini digunakan untuk mengukur massa jika kalianpernah melihat maka kalian melihatnya di toko- toko beras, atau pupuk. Neraca analog neraca adalah jenis neraca yang digunakan untuk mengukur massa tepung sebelum measak roti atau juga bisa untuk mengukur massa di toko buah. Neraca digital ini dapat kalian lihat di tokotoko buah atau kadang juga di temukan di laboratorium karena hasil pengukuran yang digunakan lebih tepat dibandingkan dengan alat ukur massa yang lain selain itu dengan alat ukur ini di dapatkan pengukuran lebih teliti. Dan tentunya cara penggunaanya lebih mudah karena dapat terlihat langsung di dalam neraca. walau kelebihannya alat ukur ini lebih mahal di banding dengan yang lainnya Neraca sama lengan Neraca ini sering kalian lihat di toko emas, karena bisanya digunakan untuk menimbang emas. Neraca Ahaus (Neraca tiga lengan dan Neraca empat lengan). Neraca ini biasanya terdapat di laboratorium untuk praktek-praktek IPA. Massa Jenis Masa Jenis atau sering disebut densitas (density) merupakan masa suatu benda per satuan volumenya. Masa jenis dilambangkan dengan huruf yunani p dibaca rho ). Rumus masa jenis ρ = massa / volume. Sedangkan berat jenis itu sendiri merupakan gaya. Metodologi Pengukuran Metode pengukuran dilakukan secara langsung. Pada pengukuran diameter dan panjang di gunakan micrometer sekrup dengan langkah langkah sebagai berikut. 1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.. Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala dan skala nonius utama menunjukkan angka nol. 3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda dapat masuk ke dalam rahang. 4. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat menjepit benda. 5. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi klik yang muncul. Pada pengukuran massa dilakukan menggunakan neraca dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Setiap lengan jangan lupa berada pada skala 0. b. Kalibrasi terlebih dahulu, dengan cara memutar skrup knop pemutar kalibrasi di bagian belakang, sampai seimbang atau jarum penunjuk menunjukkan anka titik nol, hal ini dilakukan agar pengukrannya lebih tepat. c. Meletakakan benda yang diukur massanya. Menggeser skalanya mulai dari lengan yang besar dan jangan sampai melebihi titik nol, baru skala yang kecil sampai menunjukkan keseimbangan di titik nol ( dua garis sejajar). Membaca hasil pengukuran dengan menjumlahkan setiap skala mulai dari yang besar hingga yang kecil agar lebih mudah. 4

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 3.Hasil Penelitiann Berikut data penelitiann langsung yang telah kami lakukan : 1. Diameter silinder aluminiumm dan grafik standar deviasinya Tabel 1. Diameter silinder yang terukur Diameter silinder alumunium menggunakan micrometer No Data Standar Deviasi 1,4 3 4 5, 6,1 7, 8,1 9, 11,5 1, 13 14, 15 rata-rata, Δx, Ketidakpastian relatif = 0% % 0% = 0,9% x Gambar 1.3 Standar deviasi.. Panjang silinder aluminiumm dan grafik standar deviasinya Panjang di ukur menggunakan jangka sorong. 5

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 Tabel 1.3 Panjang Silinder Panjang silinder alumunium menggunakan jangka sorong No 1 3 4 5 6 7 8 9 11 1 13 14 15 rata-rata Ketidakpastian relatif Data Standar Deviasi 1 1 1 1 1 6 Δx 9 0 : = 00 % 00 % = 0,1% x 0 Gambar 1.4 Standar deviasi pengukuran panjang. 6

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 3. Massa silinder aluminium dan grafik standar deviasinya Tabel 1.4 Panjang silinder. No 1 3 4 5 6 7 8 9 11 1 13 14 15 rata-rata Massa silinder alumunium menggunakan neracaa Ketidakpastian relatif massa Data 3,03 3,06 3,01,98,87,88 3,5,94,93 3,06 3,04 3,0 3,03 3,97 3,013 Δm = m 0% Standar Deviasi 3,0 3 0% = % 3 Gambar 1.5 Standar deviasi pengukuran silinder 7

Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 01 4. Volume dan massa Jenis Berdasarkan hasil pengukuran maka diperoleh : V = πr t = 3,14.(1,1) 9,9 = 38, 7 cm 3 ``Massa Jenis alumunium di peroleh: m 3 = = =,6 v 38,7 ρ g/cm 3 Kesalahan Literatur ρ hitung ρukur = ρ hitung 0%,6,7 = 0% = 3,8%,6 DAFTAR PUSTAKA [1] Saripudin, A.D. Rustiawan K, dan A.Suganda.009.praktis belajar fisika 1:untuk kelas X SMA/MA Program ilmu pengetahuan alam. Pusat perbukuan Departemen Nasional. Depdiknas.Jakarta. 1994. [] Prof. DR. H. Djaali dan DR. Pudji Mujiono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Pasca Sarjana, UNJ, 007 eprints.uny.ac.id 8