logo lembaga [ x.265 ] KAJIAN DAYA ADAPTASI BEBERAPA KLON UNGGUL KAKAO DISULAWESI TENGGARA Ir. Agussalim, MP Dr. Ir. Taufiq Ratule, M.Si Rusdin, SP KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
LATAR BELAKANG Di Sulawesi Tenggara pada tahun 2011 tercatat luas pertanaman kakao mencapai 245.000 ha. Namun produktivitasnya masih rendah, yakni 0,62 t/ha/thn padahal potensinya dapat mencapai 4,0 t/ha/thn. Permasalahan yang sangat mendasar adalah penggunaan bibit yang berasal dari biji dari pohon yang tidak terseleksi sehingga hasinya sangat beragam. Sementara pada sisi yang lain telah dihasilkan klon unggul kakao dengan potensi hasil dapat mencapai 4 t/ha/thn. Klon tersebut anatara lain GC7, PBC 123, BR 25, ICCRI 03, 04, Sulawesi 1 dan Sulawesi 2 (Puslitkoka, 2008). Klon unggul akan berproduksi maksimal jika lingkungannya mendukung dan sebaliknya produksinya berkurang jika lingkungannya kurang mendukung. Oleh karena itu, klon tersebut perlu diuji adaptasikan di Sulawesi Tenggara. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
PERMASALAHAN Kondisi lahan di Sulawesi Tenggara cukup beragam, baik dari jenis tanahnya maupun iklimnya diduga mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman kakao. Apakah jenis tanah dan tipe iklim mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kakao di Sulawesi Tenggara?. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
METODOLOGI [ pointers ] Ruang lingkup kegiatan meliputi : 1) penyiapan bahan dan peralatan, 2) penyiapan batang bahwan dan entris, 3) penyambungan (sambung samping) tanaman kakao, 4) pemeliharaan, 5) pemangkasan bentuk tanaman, 6) pengamatan pertumbuhan dan produksi serta stabilitas hasil. Ruang Lingkup Kegiatan Fokus kegiatan adalah mengadaptasikan beberapa klon tanaman kakao pada lahan kering dataran rendah iklim basah di Sulawesi Tenggara. Fokus Kegiatan Dalam penelitian ini digunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 (enam) perlakuan yang diulang empat kali. Sebagai perlakuan adalah 6 (enam) klon kakao yang di uji adaptasinya, diantaranya :Sulawesi-1, Sulawesi- 2, ICCRI 03, ICCRI04, BPTP Sultra-1 dan sebagai pembanding adalah klon Lokal terseleksi. Desain Penelitian Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan : Penyiapan Batang Bawah Penyiapan Entris Pelaksanaan Sambung Samping Pemeliharaan Sambung Samping Potong pucuk sambungan setelah berumur 3 bulan atau panjang tunas mencapai 45 cm, dan sisakan 3-5 mata tunas untuk pembentukan dahan-dahan utama. Pemupukan dilakukan setelah umur sambungan mencapai 4-6 bulan, diikuti pemupukan lanjutan 2 kali setahun (awal dan akhir musim hujan). Potong miring (45 0 ) pohon utama pada saat sambungan berumur 9 bulan. Pemotongan dilakukan kira-kira 45-60 cm di atas tempat penyambungan. Pengumpulan Data Analisis Data Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 4
Tabel 1. Rata-Rata Persentse Sambungan Jadi Pada Beberapa Klon Kakao yang diadaptasikan. Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji LSD 5%. Perkembangan dan Hasil Kegiatan Rata-Rata Persentse Sambungan Jadi Pada Beberapa Klon Kakao yang diadaptasikan. PERLAKUAN ULANGAN I II III IV JUMLAH RATA-RATA SULAWESI 1 88,00 91,30 51,16 81,13 311,59 77,90a SULAWESI 2 85,71 74,58 78,00 53,85 292,14 73,04a LOKAL TERSELEKSI 72,50 60,00 82,50 72,97 287,97 71,99a BPTP-1 78,26 78,85 60,98 48,89 266,98 66,75a ICCRI 04 57,14 64,29 71,43 64,28 257,14 64,29a ICCRI 03 68,00 80,00 55,32 47,06 250,38 62,60a Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 5
. Rata-Rata Pertumbuhan Sambungan pada Beberapa Klon Kakao yang Diadaptasikan (umur 3 bln) Keterangan : Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji LSD 5%. Rata-Rata Pertumbuhan Sambungan pada Beberapa Klon Kakao yang Diadaptasikan (umur 3 bln) No Jenis Klon Panjang Sambunga n (cm) Jumlah Cabang (buah) Jumlah Daun (helai) Diameter Batang (mm) 1 ICCRI 03 14,7b 2,3a 10,8ab 2,9c 2 Sulawesi 1 15,6b 1,8ab 6,9b 5,3b 3 ICCRI 04 19,8ab 2,2ab 11,0ab 3,8c 4 Sulawesi 2 16,2b 2,1ab 12,7a 7,0a 5 BPTP 1 18,3ab 1,7b 13,1a 3,2c 6 Lokal Terseleksi 22,6a 2,0ab 12,2a 5,6b Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 6
SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan antara lain penentuan lokasi penelitian, perkembangan penelitian, hasil penelitian dan pemanfaatannya. Nama lembaga yang diajak koordinasi antara lain Dinas Perkebunan, Penyuluh dan Pengusaha di bidang kakao. Strategi pelaksanaan koordinasi berupa pertemuan dan laporan perkembangan kegiatan penelitian secara berkala. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan antara lain percepatan informasi perkembangan penelitian dan hasil yang telah dicapai. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan berupa klon unggul spesifik lokasi disebarluaskan ke masyarakat dan pengguna lainnya melalui demfarm, lieflet, brosur dan VCD. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan adalan peningkatan produksi dan pendapatan petani kakao. Pemanfaatan hasil penelitian belum ada karena masih dalam proses penelitian. Kira-kira tahun depan (2013) baru diperoleh komponen hasil dan sifat biji. Sedangkan stabilitas hasil akan diperoleh pada tahun berikutnya (2014). Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 8
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN [ pointers ] Rancangan Pengembangan ke depan adalah membuat kebun percontohan/kebun entris klon kakao unggul spesifik lokasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam kerangka pemnfaatan hasil Litbangyasa. Dengan kebun ini masyarakat dapat memproleh klon unggul yang dapat meningkatkan produksi tanaman kakaonya. Strategi Pengembangan ke depan adalah memperbanyak kebun entris di masing-masing kecamatan/desa, sehingga petani dengan mudah mendapatkan klon unggul tersebut. Tahapan Pengembangan ke depan antara lain sosialisasi hasil penelitian, pembuatan vidio clip, pelatihan kepada pengguna dan penyiapan kebun entris di masing-masing sentra pertanaman kakao di Sulawesi Tenggara. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 9
Koordinasi Disbun FOTO KEGIATAN
Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan ProduktivitasPeneliti Litbangdan 2012Perekayasa 2012 11
Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 Entris Kolon Unggul Spesifik lokasi 12
logo lembaga TERIMA KASIH [ AGUSSALIM ]