[ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi

1 logo lembaga [ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH Dr. Susilawati, SP., MSi BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

2 LATAR BELAKANG Latar Belakang Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa MP3EI koridor Kalimantan : Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional Problem lingkungan meningkat : pembiaran lahan eks tambang, hilangnya vegetasi di sekitarnya, terjadi penurunan unsur hara, ph tanah dan tipisnya lapisan atas tanah, meningkatnya unsur yang toksik bagi tanaman. Pemanfaatan mikroba untuk menurunkan polutan dan memperbaiki kualitas lahan eks penambangan batubara (bioremediasi) berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi Informasi tingkat kerusakan lahan pasca tambang Potensi perbaikan lahan untuk sektor pertanian Tersedianya jenis mikroba yang potensial untuk bioremediasi Kebutuhan metode peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Teknologi mendapatkan dan memperbanyak mikroba Teknik aplikasi di tingkat lapang Pelatihan praktis di tingkat lapang Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

3 PERMASALAHAN Permaslahan Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangyasa Berapa besar tingkat kerusakan lahan yang disebabkan lahan bekas tambang batubara di Kalimantan Tengah? Adakah jenis tanaman produktif yang mampu bertahan pada kondisi lahan bekas galian tambang batubara, yang marginal? Apakah ada dan tersedia teknik atau cara reklamasi lahan bekas tambang batubara yang dapat dilakukan dengan biaya murah dan berkelanjutan? Apakah upaya perbaikan mampu meningkatkan atau memulihkan kembali kualitas dan produktivitas lahan eks penambangan batubara menjadi lahan pertanian? Tanaman produktif apa saja yang sebaiknya ditanam pada lahan-lahan yang telah diperbaiki dengan memanfaatkan hasil litbang? Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

4 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 METODOLOGI Metodologi Pelaksanaan Ruang Lingkup Kegiatan Penelitian direncanakan selama tiga tahun, dengan lokus kegiatan di Kabupaten Barito Timur, tepatnya di PT. Senamas Energindo Mineral (SEM) yang terletak pada kordinat S ; E dan PT. Karya Gemilang Limpah Rezeki dengan kordinat S ; E , dan tahapan penelitian sebagai berikut : Tahun I adalah : (a) Identifikasi dan karakterisasi tingkat kerusakan lahan eks pertambangan batubara di Kalimantan Tengah (b) Identifikasi jenis-jenis tanaman produktif yang tumbuh di sekitar areal tambang; (c) Identifikasi mikroba tanah yang bermanfaat untuk perbaikan lahan eks pertambangan batubara Pada tahun II akan dilakukan : (a) Uji aplikasi teknologi perbaikan lahan dengan memanfaatkan hasil tahun I di tingkat lapang; (b) Adaptasi beberapa tanaman produktif di lahan eks pertambangan batubara melalui teknologi perbaikan lahan hasil litbang. Pada tahun III diharapkan akan diperoleh : (a) Rekomendasi teknologi perbaikan lahan eks pertambangan batubara dengan memanfaatkan produk litbang; (b) Diseminasi hasil kajian kepada masyarakat di sekitar areal pertambangan batubara. 3

5 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 METODOLOGI Metodologi Pelaksanaan Fokus Kegiatan Batubara, dengan produk target berupa teknologi pengelolaan lahan-lahan sub optimal eks penambangan batubara menjadi lahan produktif. Desain Penelitian desk study, survey lapangan dan wawancara. Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan Persiapan : dengan metode studi literatur dan koordinasi dengan pihakpihak yang terlibat. Pelaksanaan penelitian, dengan metode survey lapangan dan wawancara. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling), yaitu di wilayah IUP milik PT. Karya Gemilang Limpah rezeki dan PT. Senamas Energindo Mineral. galian. Pengambilan sample dan analisis data, sample yang diambil adalah sample tanah, tanaman dan air di lahan eks penambangan batubara dan rhizosfir tanaman Pelaporan hasil, berupa laporan kemajuan dan laporan akhir dalam bentuk paper dan software dalam bentuk CD. Publikasi ilmiah, direncanakan sebanyak 1-2 publikasi pada jurnal-jurnal nasional yang terakredisasi. 4

6 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 METODOLOGI Metodologi Pelaksanaan Fokus Kegiatan Batubara, dengan produk target berupa teknologi pengelolaan lahan-lahan sub optimal eks penambangan batubara menjadi lahan produktif. Desain Penelitian desk study, survey lapangan dan wawancara. Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan Persiapan : dengan metode studi literatur dan koordinasi dengan pihakpihak yang terlibat. Pelaksanaan penelitian, dengan metode survey lapangan dan wawancara. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling), yaitu di wilayah IUP milik PT. Karya Gemilang Limpah rezeki dan PT. Senamas Energindo Mineral. galian. Pengambilan sample dan analisis data, sample yang diambil adalah sample tanah, tanaman dan air di lahan eks penambangan batubara dan rhizosfir tanaman Pelaporan hasil, berupa laporan kemajuan dan laporan akhir dalam bentuk paper dan software dalam bentuk CD. Publikasi ilmiah, direncanakan sebanyak 1-2 publikasi pada jurnal-jurnal nasional yang terakredisasi. 5

7 METODOLOGI Metodologi Pelaksanaan Perkembangan dan Hasil Kegiatan Diperoleh informasi tentang kondisi lahan eks penambangan batubara di dua perusahaan, yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lahan eks penambangan di PT. Senamas Energindo Mineral (PT. SEM) lebih ringan dibandingkan dii PT. Karya gemilang Limpah Rezeki (PT. KGLR). Kondisi ini disebabkan umur tambang di PT KGLR lebih lama (> 5 th) dibandingkan PT.SEM yang baru 2 th. Ditemukan beberapa spesies tanaman pioneer yang berbeda baik jumlah maupun jenisnya di setiap lokasi eks penambangan batubara, baik di PT. SEM maupun di PT. KGLR. Di PT. SEM lebih banyak dan beragam dibandingkan di PT. KGLR. Beberapa jenis mikroba tanah yang ditemukan di dua lokasi eks penambangan batubara yang bermanfaat sebagai bahan bioremediasi adalah : Bacillus sp, Glomus sp, Pseudomonas sp, Aspergillus sp, Rhizobium sp., dan bakteri pelarut posfat Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

8 SINERGI KOORDINASI Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Koordinasi dengan pelaksana MP3EI (Bappeda) Provinsi Kalteng terkait rencana kegiatan. Koordinasi dengan lembaga teknis di tingkat Provinsi Kalteng yaitu Dinas Pertambangan Provinsi Kalteng, dalam hal persiapan pelaksanaan kegiatan dan rekomendasi serta penunjukkan perusahaan yang akan menjadi mitra dalam pelaksanaan kegiatan. Koordinasi dengan Bappeda dan Dinas Pertambangan kab. Barito Timur, sesuai arahan dan rekomendasi Dinas Provinsi terkait perusahaan Pertambangan yang memiliki Izin Usaha Penambangan di kab. Barito Timur. Koordinasi dan sosialisasi rencana kegiatan dengan pihak perusahaan yang direkomendasikan sebagai mitra kerja. Koordinasi dengan dinas pertambangan dan pihak mitra untuk mengatur jadwal dan aktivtas kegiatan yang akan dilakukan di lokasi eks penambangan. Melibatkan semua stakeholder (dinas terkait dan mitra kerja) dalam pertemuan koordinasi dan sosialisasi PKPP yang difasilitasi Kemenristek di Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

9 SINERGI KOORDINASI Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Nama lembaga yang diajak koordinasi Bappeda)Provinsi Kalteng. Dinas Pertambangan Provinsi Kalteng Bappeda Kabupaten Barito Timur Dinas Pertambangan kab. Barito Timur PT. Senamas Energindo Mineral PT. Karya Gemilang Limpah Rezeki Strategi pelaksanaan koordinasi Melakukan kunjungan dan tatap muka dengan lembaga terkait untuk mengkoordinasikan rencana kerja Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak swasta yang dipilih sebagai mitra dalam pelaksanaan pencapaian program. Bersama stakeholder menyepakati rencana dan jadwal pelaksanaan program Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

10 SINERGI KOORDINASI Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Telah terbangun kerjasama yang baik antara pelaksana program dengan stakeholder. Tersedianya lokasi berupa lahan eks penambangan batubara dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan di tingkat lapang oleh PT. Senamas Energindo Mineral dan PT. Karya Gemilang Limpah Rezeki. Terlaksananya kegiatan sesuai rencana dan diperolehnya outpun kegiatan yang sesuai dengan rencana kegiatan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

11 PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Melibatkan stakeholder (pihak perusahaan pertambangan batubara) dalam melaksanakan kegiatan secara bersama. Menyakinkan pihak perusahaan penambangan bahwa hasil litbangyasa mampu menekan biaya produksi dalam rangka rehabilitasi lahan. Bersama stakeholder berusaha memasyarakatkan metode bioremediasi untuk berbaikan lahan eks penambangan batubara Bersama-sama memilih tanaman yang bermanfaat langsung dalam upaya revegetasi lahan eks penambangan batubara Wujud -bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Mampu melibatkan pihak mitra dalam pelaksanaan kegiatan Dipahaminya output kegiatan oleh pihak mitra dan rencana pihak mitra untuk mengaplikasikan hasil litbangyasa Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

12 PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan PT. Senamas Energindo Mineral, di kabupaten Barito Timur terletak pada koordinat S ; E dan PT. Karya Gemilang Limpah Rezeki dengan kordinat S ; E , Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Informasi awal hasil analisis terhadap sifat fisika, kimia dan biologi tanah di lahan PT. SEM dan PT. KGLR Jenis-jenis mikroba tanah yang ditemukan di lahan PT. SEM dan PT. KGLR Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

13 POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Potensi Pengembangan Ke Depan Rancangan Pengembangan ke depan Membentuk konsorsium yang melibatkankan antar lembaga dan mitra kerja. Menyusun bahan kebijakan dalam pemanfatan hasil litbangyasa dalam upaya perbaikan dan reklamasi lahan eks penambangan batubara. Memasyarakatkan dan mendiseminasikan hasil litbangyasa, Membangun komitmen yang kuat untuk memanfaatkan hasil litbangyasa yang terus disosialisasikan dan dimasyarakatkan. Strategi Pengembangan ke depan Terbentuk konsorsium yang melibatkankan antar lembaga dan mitra kerja. Tersusun bahan kebijakan dalam pemanfatan hasil litbangyasa dalam upaya perbaikan dan reklamasi lahan eks penambangan batubara. Terdiseinasikannya hasil litbangyasa Terbangun komitmen yang kuat untuk memanfaatkan hasil litbangyasa yang terus disosialisasikan dan dimasyarakatkan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

14 POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Potensi Pengembangan Ke Depan Tahapan Pengembangan ke depan Sosialisasi hasil litbangyasa Perbanyakan jenis mikroba yang ditemukan di lokasi kegiatan dan potensial sebagai bahan bioremediasi Memperluas dan memperbanyak wilayah target untuk pengembangan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

15 FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN Foto Koordinasi dengan pihak terkait Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

16 FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

17 FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan Sosialisasi Pelatihan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

18 logo lembaga TERIMA KASIH Dr. Susilawati, SP., MSi Dr. Yenny Bahtiar, MSc Dr. Liswara Neneng, MSi Sabilal Fahri, SPi., MSi Atyk Maryati., STP.