N60 Potensi Nyamplung (Calophyllum spp) untuk Pengembangan Energi Alternatif Pedesaan di Papua
|
|
- Ivan Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 N60 Potensi Nyamplung (Calophyllum spp) untuk Pengembangan Energi Alternatif Pedesaan di Papua Tim Peneliti : Baharinawati W. Hastanti, S.Sos.,M.Sc Sandhi Imam Maulana, S.Hut Rifki Masawa Aulia El Halim, S.Hut Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan 2012
2 LATAR BELAKANG Kondisi geografis Papua menyebabkan terbatasnya sarana dan prasarana transportasi, sehingga akses masyarakat di pedalaman terhadap bahan bakar minyak terbatas. sementara itu potensi nyamplung baik di dalam kawasan maupun luar kawasan hutan tinggi. Namun belum diketahui potensi dan penyebaran nyamplung di Papua, sehingga diperlukan inventarisasi tegakan nyamplung yang ada untuk mengetahui kelimpahan sumber benih yang ada di alam. Perlu dikembangkan tanaman nyamplung sebagai sumber pasokan bahan baku energi alternatif. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
3 PERMASALAHAN Bagaimana potensi tegakan nyamplung sebagai sumber benih bagi pengembangan hutan tanaman rakyat berbasis nyamplung? Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
4 METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan Untuk mengetahui potensi tegakan nyamplung di alam diperlukan kegiatan inventarisasi dengan cara sensus dan sampling Fokus Kegiatan mengeksplorasi potensi nyamplung (Calophyllum spp) di wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua. Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan Eksplorasi dilakukan dengan cara: sensus untuk luas areal 10 ha atau panjang pantai 5km; atau sampling untuk luas areal > 10 ha atau panjang pantai > 5 km dengan jalur ukur sebagai sampel sistematik lebar 20 m dan besarnya intensitas sampling (Is), yaitu antara 5-10 % atau jarak antar jalur ukur 400 m (dengan Intensitas Sampling 5%) atau 200 m (Intensitas Sampling 10 %) dengan arah jalur relatif tegak lurus arah pantai Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
5 Perkembangan dan Hasil Kegiatan Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 jenis nyamplung di lokasi penelitian yaitu : 1) Calophylum inophyllum L., 2) Calophyllum costatum, 3) Calophyllum macrophyllum Scheffer, 4) Calophyllum laticostatum P.E. Stevens dan 5) Calophyllum peekelii Laut. Potensi nyamplung yang ada adalah 2,7 pohon/hektar (Kampung Aryepi) sampai dengan 5,3 pohon/hektar (Pulau Ambai). Tanaman nyamplung berpotensi dikembangkan di Kampung Mariarotu dan Pulau Ambai. Tanaman nyamplung lebih banyak dijumpai pada selang diameter kecil yaitu selang diameter 10 14,9 cm. Tinggi rata-rata bebas cabang tertinggi terdapat pada lokasi Armarea yaitu 7,1 m, kemudian berturut-turut Aryepi dengan tinggi rata-rata bebas cabang 6,6 m, Mariarotu dengan tinggi rata-rata 4,8 m dan Pulau Ambai dengan tinggi rata-rata 3,3 m. Pada Kampung Aryepi, pohon yang berbuah dengan diameter 10 cm dengan jumlah buah sebanyak 293 buah dengan berat buah 6,573 kg. Sedang di Pulau Ambai, pohon yang berbuah dengan diameter 55 cm dengan jumlah buah sebanyak 871 buah dengan berat buah 19,219 kg. Oleh karena terbatasnya tegakan yang berbuah maka pengamatan potensi buah nyamplung pada keempat lokasi tidak dapat dilakukan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang
6 SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Diperlukan forum komunikasi sebagai bentuk kordinasi multi pihak untuk pengembangan nyamplung sebagai bahan baku energi alternatif Nama lembaga yang diajak koordinasi PKPP Kemristek, BPK Manokwari, Dinas Kehutanan Kabupaten Yapen, Masyarakat, Pusprohut Bogor, BBBPTH Yogya, Unipa Strategi pelaksanaan koordinasi Pembentukan Forum Komunikasi Multipihak yang saling mendukung sesuai dengan tupoksi masing-masing. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Sampai saat ini telah terdapat komunikasi dan kordinasi antar lembaga tersebut diatas. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
7 PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan pembangunan hutan tanaman rakyat berbasis nyamplung sebagai sumber bahan baku energi alternatif. Tegakan nyamplung yang tumbuh secara alami dan menyebar di sepanjang pantai di wilayah Kabupaten Yapen merupakan sumber benih yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai penghasil benih bagi hutan tanaman rakyat. Strategi pemanfaatan hasil penelitian ini adalah dengan mengembangkan kordinasi multipihak sehingga terjalin suatu forum komunikasi antar lembaga untuk mewujudkan pembangunan hutan tanaman rakyat berbasis nyamplung sebagai bentuk pengembangan energi alternatif di pedesaan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
8 POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan bagi forum komunikasi multipihak pembangunan hutan tanaman rakyat sebagai sumber bahan baku energi alternatif pedesaan di Kabupaten Yapen Strategi Pengembangan ke depan Mensinergikan kordinasi forum komunikasi multipihak untuk mencapai tujuan pengembangan energi alternatif pedesaan berbasis nyamplung dengan menjalankan tupoksi masing-masing dan saling mendukung. Tahapan Pengembangan ke depan Telah terdapat komunikasi antar para pihak yang terlibat. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
9 FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa
10 logo lembaga TERIMA KASIH [ NAMA TIM PENELITI ]
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis energi dunia yang terjadi beberapa tahun terakhir ini mendorong pengembangan energi alternatif (biofuel)
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis energi dunia yang terjadi beberapa tahun terakhir ini mendorong pengembangan energi alternatif (biofuel) yang berasal dari sumber daya energi terbarukan (renewable
Lebih terperincilogo lembaga N 61 INVENTARISASI POTENSI DAN SEBARAN JENIS NIPAH DI PAPUA Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN 2012
logo lembaga N 61 INVENTARISASI POTENSI DAN SEBARAN JENIS NIPAH DI PAPUA Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN 2012 LATAR BELAKANG Pemanfaatan nipah sampai saat ini masih
Lebih terperinciUPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012
I.67 Pengembangan Pupuk Organik Untuk Kelapa Sawit Arief Heru Prianto, S.Hut. UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012 LATAR BELAKANG Pentingnya pemupukan Besarnya biaya pemupukan Tanaman keras, contohnya Kelapa
Lebih terperinciSINTESIS RPI PUSPROHUT
RAPAT PEMBAHASAN SINTESA SINTESIS RPI PUSPROHUT 2010-2014 Oleh : Kepala Balai Penelitian Kehutanan Manokwari Bogor, 13 November 2014 MANDAT RPI 2010-2014 PUSKONSER (5 RPI; 9 KEG) RPI 2010-2014 14 RPI PUSPROHUT
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEBUTUHAN PESAWAT UDARA DENGAN KAPASITAS DIBAWAH 30 SEAT (N 219) UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PELAYANAN PENERBANGAN PERINTIS DI PAPUA
PENGKAJIAN KEBUTUHAN PESAWAT UDARA DENGAN KAPASITAS DIBAWAH 30 SEAT (N 19) UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PELAYANAN PENERBANGAN PERINTIS DI PAPUA U.6 Idjon Sudjono, Dipl., Atr.,MM. Minda Mora, ST.,MT. Dra.
Lebih terperinciKEKAYAAN NYAMPLUNG DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Oleh : Aris Budi Pamungkas & Amila Nugraheni
KEKAYAAN NYAMPLUNG DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Oleh : Aris Budi Pamungkas & Amila Nugraheni Nyamplung tentu tanaman itu kini tak asing lagi di telinga para rimbawan kehutanan. Buah yang berbentuk bulat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TANAMAN NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM INOPHYLLUM L) Oleh H. Marthias Dawi
PENGEMBANGAN TANAMAN NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM INOPHYLLUM L) Oleh H. Marthias Dawi Sekilas Tanaman Nyamplung Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Merupakan jenis pohon dari famili Guttiferae. Tinggi mencapai
Lebih terperinciKode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA
logo lembaga Kode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA DR. IR. MASGANTI, MS BADAN PENELITIAN DAN
Lebih terperinciBalai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Bogor 2012
[ N 77] [Domestikasi Tanaman Kranji/Mabai (Pongamia pinnata Merril) sebagai Sumber Energi Terbarukan (Lanjutan)] [Aam Aminah, S. Hut, M.Si] Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Bogor 2012
Lebih terperinciPENELITIAN PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BATUBARA ANTARA ANGKUTAN SUNGAI DAN TRUK DI PULAU KALIMANTAN
logo lembaga PENELITIAN PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BATUBARA ANTARA ANGKUTAN SUNGAI DAN TRUK DI PULAU KALIMANTAN Ir.L. Denny Siahaan, Ms.Tr (APU) Reslyana Dwitasari Dra. Herma Juniati Drs. Juren Capah Suci
Lebih terperinciPengembangan Pemanfaatan Kulit Batang Gemor (Alseodaphne spp) Sebagai Alternatif Bahan Krim Anti Nyamuk Alami
Pengembangan Pemanfaatan Kulit Batang Gemor (Alseodaphne spp) Sebagai Alternatif Bahan Krim Anti Nyamuk Alami Arhamsyah, Masyamah, Budi Tri Cahyana, Dwi Harsono dan Saibatul Hamdi V.3 BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 125/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperincilogo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH
logo lembaga Kode Judul X.303 KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH Idawanni, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NAD BALAI BESAR PENGKAJIAN
Lebih terperinciN.24. Kajian Ekonomi Aplikasi Teknologi Rendah Emisi pada Industri Kecil-Menengah. logo lembaga
logo lembaga N.24 Kajian Ekonomi Aplikasi Teknologi Rendah Emisi pada Industri Kecil-Menengah Peneliti : Hariyatno Dwiprabowo Setiasih Irawanti Sylviani Elvida Y. Suryandari Aneka Prawesti S PUSLITBANGPERUBAHAN
Lebih terperinciPengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat
O.30 Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat Sri Suryo Sukoraharjo Luh Putu Ayu Savitri Chitra Kusuma Ariani Andayani Vivi Yovita Indriasari Hendra Yusran Siry Kementerian
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
logo lembaga [ x.265 ] KAJIAN DAYA ADAPTASI BEBERAPA KLON UNGGUL KAKAO DISULAWESI TENGGARA Ir. Agussalim, MP Dr. Ir. Taufiq Ratule, M.Si Rusdin, SP KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN 2012
N.44 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA JENIS MINDI BESAR UNTUK MENDORONG INDUSTRI BENIH DAN BIBIT DI HUTAN RAKYAT : Kasus Di Desa Selaawi, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat Peneliti: Dr. Ir. Yulianti
Lebih terperinci[ BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ] 2012
logo lembaga [ PKPP F.1 ] [ Optimalisasi Sistem Energi untuk Mendukung Ketahanan Energi dan Pembangunan Ekonomi Koridor 6 ] [ Adhi Dharma Permana, M. Sidik Boedyo, Agus Sugiyono ] [ BADAN PENGKAJIAN DAN
Lebih terperinciBADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012
Kode Kegiatan : SIDa.F.61 PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PAKAN IKAN LAUT (IKAN KERAPU) DAN IKAN AIR TAWAR (IKAN NILA & IKAN MAS) DI PROPINSI SUMATERA BARAT Ir. DEDY YANIHARTO, MSc.
Lebih terperinciKEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI 2012
logo lembaga Kode JudUl : M.7. ] EFEKTIVITAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERIKANAN BUDIDAYA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI WILAYAH PESISIR INDONESIA ] 1. Henry Donald Lbn. Toruan, SH,MH
Lebih terperinci[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]
logo lembaga [ X.223 ] [ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ] [ Zul Efendi, S.Pt, Dr. Dedi Sugandi, MP, Dr. Umi Pudji Astuti, MP Wahyuni
Lebih terperincilogo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto
logo lembaga [ X.291] KAJIAN PEMBERIAN PAKAN KULIT KAKAO FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul
logo lembaga SIDa.F.50 Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul Dr. Anugerah Widiyanto, M.Eng. Ir. Ismariny, M.Sc. Wenny Oktaviani, SE., MSM Prof. Dr. Sumaryanto Ir.
Lebih terperinciSIDa.F.48. Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012
SIDa.F.48 Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Drs. Irawan Santoso, M.Sc Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG Sektor Pariwisata di kabupaten Pelalawan
Lebih terperinciY_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP
logo lembaga Y_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MISKIN MELALUI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DAN KELAUTAN DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA SEKOTONG KEC. SEKOTONG
Lebih terperinciPenguatan Kapasitas Masyarakat Dalam Ketahanan Pangan Di Daerah Tertinggal:
Kemensos RI kode judul: Y - 14 Penguatan Kapasitas Masyarakat Dalam Ketahanan Pangan Di Daerah Tertinggal: Studi Kasus Di Kampung Aramsolki, Distrik Agimuga, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Agus Budi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN Nomor: SK.24/VIII-SET/2010 TENTANG PENETAPAN PENELITIAN INTEGRATIF
Lebih terperinciBADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012
F3.7 Evaluasi Pemisahan Bijih Besi dan Pembuatan Pelet Untuk Mendukung Industri Pengolahan Besi Dalam Negeri Adji Kawigraha, Maîtrise, M.T. BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan di IUPHHK HA (ijin usaha pemamfaatan hasil hutan kayu hutan alam) PT. Salaki Summa Sejahtera, Pulau Siberut,
Lebih terperinciKajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua
Sida.F.36 Kajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua Dr. Ir. Lamhot P. Manalu, M.Si Dr. Ir. Wahyu Bahari,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (PKPP) ( ) TAHUN 2012 Pertemuan Koordinasi dan Diskusi PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT Dinas Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu pengambilan data di lapangan dilakukan di sempadan muara Kali Lamong dan Pulau Galang, serta pengolahan
Lebih terperinciBaharinawati W.Hastanti 2
Implementasi Sistem Silvikultur TPTI : Tinjauan eberadaan Pohon Inti dan ondisi Permudaannya (Studi asus di Areal IUPHH PT. Tunas Timber Lestari, Provinsi Papua) 1 Baharinawati W.Hastanti 2 BP Manokwari
Lebih terperinciPusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012
[KODE JUDUL : L 21] Pengembangan Model Bahan Ajar Berbasis Keunggulan Lokal dan Ekonomi Kreatif di Bidang Perikanan, Kelautan dan Kepariwisataan di Kec. Bangkurung, Kab. Banggai Kepulauan, Prov. Sulawesi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Blok Koleksi Tanaman Tahura Wan Abdul Rachman. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2012 sampai dengan Maret 2012.
Lebih terperinciSELEKSI POHON INDUK JENIS MERANTI (Shorea spp) PADA AREAL TEGAKAN BENIH IUPHHK-HA PT. SUKA JAYA MAKMUR KABUPATEN KETAPANG
SELEKSI POHON INDUK JENIS MERANTI (Shorea spp) PADA AREAL TEGAKAN BENIH IUPHHK-HA PT. SUKA JAYA MAKMUR KABUPATEN KETAPANG (A parental tree selection of Shorea spp at a seed stand area IUPHHK-HA of PT.
Lebih terperinci[ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH
logo lembaga [ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH Dr. Susilawati, SP., MSi BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Kode kegiatan I.153 IMPLEMENTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID (ANGIN DAN MATAHARI) UNTUK MENDUKUNG PARAWISATA DI KUPANG NTT Dr. Ir. Yoyon Ahmudiarto, M.Sc. IPM Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
Lebih terperinciKAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR
KODE JUDUL : X. 305 KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR Fenty Ferayanti, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciPOTENSI IKAN LIAR DAN PEMANFAATANNYA UNTUK
Kode Kegiatan: I.27 POTENSI IKAN LIAR DAN PEMANFAATANNYA UNTUK SUMBER PROTEIN HEWANI DI SULAWESI Drs. Agus Hadiat Tjakrawidjaja Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nabati lebih dari 5 %. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Presiden No 5 tahun 2006 menyatakan bahwa pada tahun 2025 ditargetkan tercapai komposisi sumber energi yang optimal dengan bahan bakar nabati lebih dari 5 %.
Lebih terperinciKARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI
X. 145 KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI Anny Mulyani, D. Subardja, M. Anda, Yiyi Sulaeman, Rhizatus S
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di IUPHHK HA PT. Salaki Summa Sejahtera, Pulau Siberut, Propinsi Sumatera Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember
Lebih terperinciN 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
N 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR S. Agung Sri Raharjo, Hery Kurniawan, Budiyanto Dwi Prasetyo [Eko
Lebih terperinciX.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin
X.82 Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha Zubachtirodin BALAI PENELITIAN TANAMAN SEREALIA 2012 LATAR BELAKANG PROGRAM KEMTAN 2010-2014 - EMPAT SUKSES: SWASEMBADA
Lebih terperinci2015 STRUKTUR VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PANTAI DI HUTAN PANTAI LEUWEUNG SANCANG, KECAMATAN CIBALONG, KABUPATEN GARUT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau dan panjang garis pantai sekitar 80.791,42 km (Soegianto, 1986). Letak Indonesia sangat
Lebih terperinciLEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)
logo lembaga [Kode Kegiatan : H.56 ] [ MENINGKATKAN KAPASITAS PERANSERTA MASYARAKAT P. MARAMPIT DALAM OPERASIONALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI BARU TERBARUKAN DENGAN MENGADAKAN SOSIALISASI CAPACITY
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26
KODE JUDUL: X.26 IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN METODE SIDIK JARI DNA DALAM MENDUKUNG PRODUKTIVITAS TANAMAN Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli Balai Penelitian Tanaman
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN Deputi Bidang SDA dan LH
Lebih terperinciGUBERNUR PAPUA. 4. Undang-Undang.../2
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMANFAATAN KAYU LIMBAH PEMBALAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sebagai
Lebih terperinciX.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT
X.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT TOMMY PURBA, STP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN REKOMENDASI SIDANG
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI SIDANG 133 PROSIDING Workshop Nasional 2006 134 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI SIDANG PERTAMA KESIMPULAN 1. Ramin dan ekosistemnya saat ini terancam kelestariannya. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN OLAHAN BERBAHAN BAKU IKAN LAUT DI JAWA TENGAH RACHMAN DJAMAL SOEBANDRIYO SENEN BUDI P HARSONO ARIF SOFIANTO
PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN OLAHAN BERBAHAN BAKU IKAN LAUT DI JAWA TENGAH RACHMAN DJAMAL SOEBANDRIYO SENEN BUDI P HARSONO ARIF SOFIANTO BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TENGAH 2012 LATAR
Lebih terperinciDIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN
X.196 DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN Ir. Mutia Erti Dwiastuti, MS. Ir. Otto Endarto, MS. Lizia Zamzami,
Lebih terperinci1 BAB I. PENDAHULUAN. tingginya tingkat deforestasi dan sistem pengelolan hutan masih perlu untuk
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan tropis merupakan sumber utama kayu dan gudang dari sejumlah besar keanekaragaman hayati dan karbon yang diakui secara global, meskupun demikian tingginya
Lebih terperinciPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENANGANAN KAWASAN BENCANA ALAM DI PANTAI SELATAN JAWA TENGAH
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENANGANAN KAWASAN BENCANA ALAM DI PANTAI SELATAN JAWA TENGAH Totok Gunawan dkk Balitbang Prov. Jateng bekerjasama dengan Fakultas Gegrafi UGM Jl. Imam Bonjol 190 Semarang RINGKASAN
Lebih terperinciLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
I. 201 Analisis Pengaruh Gangguan Medan Elektromagnetik dari Sistem Perkeretaapian Terhadap Lingkungannya nama peneliti : R. Harry Arjadi, Dini Andiani, Priyo Wibowo, M. Imam Sudrajat, Yoppy. Lembaga Ilmu
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
38 IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Letak Hutan Mangrove di Tanjung Bara termasuk dalam area kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Letaknya berada di bagian pesisir timur Kecamatan Sangatta
Lebih terperinciHUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, DENGAN METODA STRATIFIED SYSTEMATIC SAMPLING WITH RANDOM
PENDUGAAN POTENSI TEGAKAN HUTAN PINUS (Pinus merkusii) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, DENGAN METODA STRATIFIED SYSTEMATIC SAMPLING WITH RANDOM START MENGGUNAKAN UNIT CONTOH LINGKARAN KONVENSIONAL
Lebih terperinci[ U.25 ] PENELITIAN PELAYANAN ANGKUTAN ANTARMODA DI KAWASAN PERBATASAN GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN MOBILITAS
[ U.25 ] PENELITIAN PELAYANAN ANGKUTAN ANTARMODA DI KAWASAN PERBATASAN GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN MOBILITAS Tim Peneliti : 1. Elviana R. Simbolon, S.Kom, M.MTr 2. Drs. Win AKustia 3. Kustining Rchamani
Lebih terperincilogo lembaga S
logo lembaga S-2 2012 LATAR BELAKANG Pulau Bali merupakan salah satu koridor ekonomi dengan fokus pariwisata dalam pengembangan MP3EI. Salah satu dari misi pembangunan nasional yang tertuang dalam UU no.
Lebih terperinciZ.4 KAJIAN PELUANG KOPERASI UNTUK MEMBANGUN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MINI PENELITI: 3. Dr. Ir. Anwar Sitompul MM.
logo lembaga Z.4 KAJIAN PELUANG KOPERASI UNTUK MEMBANGUN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MINI PENELITI: 1. Ir. Achmad H.Gopar,, MA. 2. Akhmad Junaidi,, SE, ME. 3. Dr. Ir. Anwar Sitompul MM. 4. Ir. Pardi
Lebih terperinciKementerian Pertanian ] 2012
[ X.314 ] Kajian Optimalisasi Pemanfaat an Gawangan Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) TBM dengan Beberapa Jenis Sayuran sebagai Tanaman Sela] [Rudy Soehendi, Suparwoto, Dedeh Hadiyanti, Susilawati,
Lebih terperinciLandasan Hukum : SK. Menhut No. SK. 60/Menhut-II/2005 tanggal 9 Maret 2005
Landasan Hukum : SK. Menhut No. SK. 60/Menhut-II/2005 tanggal 9 Maret 2005 Lokasi : Desa Seneng, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat RPH Maribaya, BKPH Parung Panjang, KPH Bogor,
Lebih terperinciKode Kegiatan SIDa F17
Kode Kegiatan SIDa F17 Rancang Bangun Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 5 kw Untuk Mendukung Produktifitas Hasil Perikanan di Kabupaten Bantul Peneliti/Perekayasa: Ir. Wijaya Indra Surya,
Lebih terperinciBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
DIFUSI TEKNOLOGI PEMBUATAN MIE DARI TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI DI TEMANGGUNG JAWA TENGAH [Kode: X.93 Dr. Nur Richana Winda Haliza, STP, Msi Ir. Tatang Hidayat, MSc Drs. Hadi Setiyanto Ratnaningsih, STP
Lebih terperinciBalai Penelitian Kehutanan Manokwari 2012
[ N 62] KAJIAN TEKNOLOGI PENANGKARAN KEASUARI ( Casuarius sp.) SEBAGAI JALAN MENUJU DOMESTIKASI HEWAN TERNAK BARU DI PAPUA Hadi Warsito, S.Hut Richard Gatot N. Triantoro, S.Hut Abdullah Tuharea, S.Hut
Lebih terperinciREMEDIASI LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH UNTUK PERKEBUNAN KARET RAKYAT
X.28 REMEDIASI LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH UNTUK PERKEBUNAN KARET RAKYAT Tim Peneliti: Usman Daras Yulius F. Bambang ET Juniaty T Nana H. BALAI PENELITIAN TANAMAN INDUSTRI DAN PENYEGAR PUSAT PENELITIAN DAN
Lebih terperinciKAJIAN STRATEGI OPTIMALISASI PENGEMBANGAN PENERBANGAN PERINTIS DI INDONESIA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
KAJIAN STRATEGI OPTIMALISASI PENGEMBANGAN PENERBANGAN PERINTIS DI INDONESIA H. 38 TIM: GEMURU RITONGA ERNA SRI ADININGSIH BERNHARD SIANIPAR SRI RUBIYANTI RIYADIL JINAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA
Lebih terperincitertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang
PENDAHULUAN BAB A. Latar Belakang Pemerintah telah menetapkan bahwa pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) menjadi salah satu prioritas nasional, hal tersebut tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA)
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
DEPARTEMEN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.124 /Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PE ELITIA
10 III. METODOLOGI PE ELITIA 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di areal IUPHHK PT. DRT, Riau. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap pertama pengambilan
Lebih terperinciBADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012
B-67 PERHITUNGAN PERKIRAAN BIAYA PENGELOLAAN LIMBAH PADA PERENCANAAN DEKOMISIONING REAKTOR TRIGA MARK II BANDUNG Ir. Mulyono Daryoko, SU Drs. Sutoto Ir. Aisyah, MT Wati, ST Kuat Heriyanto, ST BADAN TENAGA
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian tentang karakteristik habitat Macaca nigra dilakukan di CA Tangkoko yang terletak di Kecamatan Bitung Utara, Kotamadya Bitung, Sulawesi
Lebih terperinciSIDa F 24. Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM
SIDa F 24 KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERAIRAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT SECARA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYRAKAT PEDESAAN
9.01.06 PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYRAKAT PEDESAAN Tim : Yufridawati, Sujatmiko, Agus Amin, Meni Handayani, Effi Heriyati KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kayu merupakan produk biologi yang serba guna dan telah lama dikenal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kayu merupakan produk biologi yang serba guna dan telah lama dikenal dan dimanfaatkan, baik untuk alat rumah tangga, senjata maupun sebagai bahan bangunan. Sebagai bahan
Lebih terperinciLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
SIDaI.7 Pembuatan sistem pengolahan mokaf di kabupaten Wonogiri Dr. Maria M. Suliyanti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Latar Belakang: Di Wonogiri ada 25 Kecamatan penghasil sektor
Lebih terperinciIntegrated Information Government Mobile Services. Balai IPTEKnet BPPT 2012 F2.84
F2.84 Integrated Information Government Mobile Services 1. Budiono, S. Kom 2. Eko Prabowo Heru K, M.Eng 3. Ir. Guntur Haryanto, MM 4. Sahid Bismantoko, SST, M. Kom 5. Sri Agustiningtyas, ST Balai IPTEKnet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan
Lebih terperinciRINGKASAN LAPORAN INVENTARISASI EMISI GAS RUMAH KACA TAHUN 2014
RINGKASAN LAPORAN INVENTARISASI EMISI GAS RUMAH KACA TAHUN 2014 Dalam rangka pelaksanaan kebijakan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% dari bussiness As UsuaIl (BAU) pada tahun 2020, Pemerintah
Lebih terperinciU.14 FOKUS BIDANG PRIORITAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI
U.14 FOKUS BIDANG PRIORITAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI PRIORITAS PEMBANGUNAN PELAYANAN DAN SARANA TRANSPORTASI DARAT DI PULAU PAPUA DALAM RANGKA MENDUKUNG MP3EI Ir. Mutharuddin, M.Si., M.MTr
Lebih terperinciBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat 2012
BPTP-NTB Sida.X.2. Model industri sapi potong rakyat yang adaptif terhadap perubahan iklim di pulau Sumbawa Tanda S. Panjaitan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinci2017, No telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.451, 2017 KEMENDAGRI. Cabang Dinas. UPT Daerah. Pembentukan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU
SIDa.F.47 PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU Ramos Hutapea, MEng BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 LATAR BELAKANG Kab. Kapuas Hulu memiliki berbagai
Lebih terperinciPenerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIDa.I.
SIDa.I.11 Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung Drs. Hariyadi, MT. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Volume Pohon pada Jarak Tanam 3 m x 3 m. Bardasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, Pada sampel populasi untuk
34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Volume Pohon pada Jarak Tanam 3 m x 3 m Bardasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, Pada sampel populasi untuk jarak tanam 3 m x 3 m terdapat 3 plot dengan jumlah
Lebih terperinciINSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KAJIAN TEKNOLOGI UNGGULAN KELAPA SAWIT BERBASIS OUTCOME BASED EVALUATION DI KALIMANTAN
KODE JUDUL: X.206 INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KAJIAN TEKNOLOGI UNGGULAN KELAPA SAWIT BERBASIS OUTCOME BASED EVALUATION DI KALIMANTAN KEMENTRIAN PERTANIAN Peneliti/Perekayasa
Lebih terperinciStudi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
logo lembaga Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan [ F1.144 ] Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Peneliti Utama Ir. Soegeng Hardjono, Msc Peneliti Atik Widiati
Lebih terperinciMODEL PENCEGAHAN TRAFFICKING MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI DAERAH ASAL TENAGA KERJA WANITA (TKW) BERBASIS POTENSI LOKAL
Workshop MODEL PENCEGAHAN TRAFFICKING MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI DAERAH ASAL TENAGA KERJA WANITA (TKW) BERBASIS POTENSI LOKAL Peneliti: Dra. Ikawati Dra. C. Elly Kumari Tjahja Putri, M.Pd
Lebih terperinci[ Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi - BATAN ] 2012
logo lembaga [ kode kegiatan ] 3.01.03 [ judul kegiatan ] Pemanfaatan Bagas Untuk Pembuatan Bioetanol Dengan Perlakuan Radiasi dan Sakarifikasi Fermentasi Simultan [ nama peneliti ] Ir. Sugiarto Danu [
Lebih terperinciLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
I.102 PENGOLAHAN BIJIH NIKEL KADAR RENDAH UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI BAJA TAHAN KARAT Dr. Solihin, M.Env., Ir. Puguh Prasetiyo, Dr. Ir. Rudi Subagja, Dedy Sufiandi ST, Immanuel Ginting ST Lembaga Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPROSEDUR SERTIFIKASI SUMBER BENIH
LAMPIRAN 7 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.1/Menhut-II/2009 Tanggal : 6 Januari 2009 PROSEDUR SERTIFIKASI SUMBER BENIH A. Identifikasi dan Deskripsi Calon Sumber Benih 1. Pemilik sumber benih mengajukan
Lebih terperinci[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012
[I.197)] [Pengembangan framework sistem buku tiga dimensi untuk diseminasi informasi ] [ Budi Nugroho ] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Free Open Source Software (FOSS) merupakan
Lebih terperinciLembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) 2012
logo lembaga SIDa.H.4 Pengairan Pertanian Berbasis Air Tanah Dengan Menggunakan Pompa Motor DC di Pandansimo - Bantul Ir. Mujtahid, MT Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciII. METODOLOGI. A. Metode survei
II. METODOLOGI A. Metode survei Pelaksanaan kegiatan inventarisasi hutan di KPHP Maria Donggomassa wilayah Donggomasa menggunakan sistem plot, dengan tahapan pelaksaan sebagai berikut : 1. Stratifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak asing bagi masyarakat di Indonesia karena dapat menghasilkan minyak kayu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kayu putih (Melaleuca leucadendron, LINN) merupakan tanaman yang tidak asing bagi masyarakat di Indonesia karena dapat menghasilkan minyak kayu putih (cajuputi oil)
Lebih terperinciBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012
SIDa F.52 Pengembangan Budidaya Lele Sistem Terpal Dalam Kerangka Sistem Inovasi di Kabupaten Gunungkidul Nimas Maninggar, ST., MT Ir. Ati Widiati, MT Drs. Hamid, Msi Drs. Supratikno, Msi Binuko Dani,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014. Lokasi penelitian adalah di kawasan hutan mangrove pada lahan seluas 97 ha, di Pantai Sari Ringgung
Lebih terperinci[ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG
[ U.30 ] PENELITIAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA ARUS DISTRIBUSI BARANG PADA TERMINAL PETI KEMAS GEDEBAGE BANDUNG Tim Peneliti : 1. Rosita Sinaga, S.H., M.M. 2. Akhmad Rizal Arifudin,
Lebih terperinci