BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

Transkripsi

1 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret Bahan dan Peralatan Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Tanah Ultisol, Limbah media jamur tiram (Limbah baglog), Arang sekam, Pupuk Urea, Pupuk KCL, Pupuk SP36, Bibit bawang merah varietas Bima, Furadan 3G Peralatan Cangkul, Pancong, Sprayer, Pot Plastik, Timbangan analitik, Kantong kertas, Rumah plastic. 3.3 Rancangan percobaan Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari faktor Variasi Media Tanam (M), yaitu: M0 = Tanah saja M1 = Tanah : Limbah Baglog = 4 : 4 (volume pot) M2 = Tanah : Arang Sekam = 4 : 4 (volume pot) M3 = Tanah : Limbah Baglog : Arang Sekam = 4 : 2 : 2 (volume pot) M4 = Tanah : Limbah Baglog : Arang Sekam = 4 : 1 : 3 (volume pot) 17

2 18 M5 = Tanah : Limbah Baglog : Arang Sekam = 4 : 3 :1 (volume pot) Perlakuan yang di peroleh sebanyak 6 perlakuan dan diulang sebanyak 6 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 3 pot sehingga totalnya 108 pot. 3.4 Pelaksanaan Percobaan a. Awal / Persiapan Tanah ultisol yang telah disediakan diolah menggunakan cangkul, sehingga menghasilkan tanah ultisol yang gembur dan bersih, siapkan arang sekam serta limbah baglog, selanjutnya campurkan variasi media tanam sesuai dengan perlakuan yang telah di tentukan dan dicampur sesuai takarannya, kemudian masukan masing masing variasi media tanam ke dalam pot plastik yang telah disediakan dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 20 cm hingga penuh. Pot plastik tersebut disusun dengan jarak tanam antara unit percobaan 30 cm dan jarak antar ulangan 1 meter. b. Penanaman Penanaman umbi bawang merah dilakukan dengan kedalaman tanam kira- kira sama dengan tinggi umbi bibit. Setiap lubang tanam diisi dengan umbi bibit yang telah dipotong sebagian ujungnya (1/3 bagian) dengan posisi ujung berada di atas dan bekas potongan tepat rata dengan permukaan tanah.selanjutnya bagian atas ditutup dengan tanah disisram air menggunakan gembor, agar tanah menjadi lembab.

3 19 c. Pemupukan Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali pada saat umur tanaman 1 hst menggunakan pupuk SP36, selanjutnya umur tanaman 10 hst menggunakan pupuk urea di campur dengan pupuk KCL, dan pada umur tanaman 30 hst menggunakan pupuk urea. Masing- masing pemberian pupuk sebanyak 100 kg/ha atau setara dengan masing- masing 0,225 gram per tanaman. d. Penyiraman Penyiraman dilakukan setiap hari minimal dua kali sehari, terutama pada saat tidak hujan. e. Penyiangan Penyiangan dilaksanakan pada saat terdapat adanya gulma di dalam pot, sedangkan pengendalian terhadap gulma yang ada di sekitar pot bertujuan agar gulma tidak datang sesering mungkin. f. Pemanenan Pemanenan bawang merah dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 60 hari dengan kriteria kira-kira 70-80% dari seluruh tanaman sudah Nampak menguning daunnya, batang leher umbi mulai mengempis dan mulai terkurai, pemanenan dilakukan dengan mencabut tanaman dan umbinya dibersihkan dari tanah. 3.5 Pengamatan Variabel yang diamati antara lain: a. Jumlah daun (helai)

4 20 Jumlah daun dihitung berdasarkan banyaknya daun yang muncul pada tiap tunas dan diamati pada hari ke 10, 20, 30, 40, 50 hari setelah tanam (hst). b. Panjang daun (cm) Panjang daun di ukur pada saat umbi tumbuh dari pangkal batang, pengukuran ini dilakukan dari pangkal batang hingga pucuk tertinggi dan di ukur pada hari ke 10, 20, 30, 40, 50 hari setelah tanam (hst). c. Bobot umbi segar per rumpun (gram) Berat umbi di ditimbang pada saat pemanenan dan ditimbang per rumpun. Bobot umbi kering per rumpun (gram) yang telah di kering anginkan selama satu minggu. d. Panjang akar (cm) Panjang akar dihitung pada saat pemanenan berlangsung dan dihitung per rumpun. e. Jumlah umbi (buah) Jumlah umbi segardi hitung pada saat pemanenan dan dihitung per rumpun. Variabel jumlah dan panjang daun diamati secara periodik mulai umur 10 hari setelah tanam dengan interval 10 hari sekali, sedangkan variabel yang lain diamati dan diukur pada saat panen.

5 Analisis Data Data dianalisa dengan ragam berdasarkan uji F, untuk mengetahui pengaruh terhadap variabel pengamatan, jika di pengaruh nyata dilanjutkan dengan pengujian Uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5% dengan tujuan untuk mengetahui perlakuan mana yang paling baik.