BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya

dokumen-dokumen yang mirip
KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

BAB II LANDASAN TEORI

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

Senyawa Polimer. 22 Maret 2013 Linda Windia Sundarti

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

TIN107 Material Teknik. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Pembahasan Materi #13

PLASTIK SEBAGAI KEMASAN PANGAN

Devy Lestari ( )

Dari data di atas yang tergolong polimer jenis termoplastik adalah. A. 1 dan 5 B. 2 dan 5

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT.

BAB II LANDASAN TEORI. sampah organik yang berupa makanan sisa, sayuran, dan lain-lain

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

Polimer. Pengertian Polimer

k = A. e -E/RT Secara sistematis hubungan suhu dan laju reaksi dapat ditulis sebagai berikut: v 2 = 2n x v 1 dan t 2 = t 1/ 2 n

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

Polimer terbentuk oleh satuan struktur secara berulang (terdiri dari susunan monomer) H H H H H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB XI POLIMER. C dan C mempunyai ikatan ganda : ikatan tunggal = : ikatan ganda

A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius C. katalis POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

INTRODUCTION TO POLYMER. Oleh : LILIK MIFTAHUL KHOIROH, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi)

Analisis Sifat Kimia dan Fisika dari Maleat Anhidrida Tergrafting pada Polipropilena Terdegradasi

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

yang terbuat dari lembaran atau potongan potongan kecil kayu yang direkat bersama-sama (Maloney,1996). Mengacu pada pengertian ini, komposit serbuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PRODI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA

Oleh : Endang Warsiki

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

Segitiga pada Plastik. 5 April 2013 Linda Windia Sundarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN BERAT MOLEKUL (M n ) POLIMER DENGAN METODE VISKOSITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK

Identitas Responden. Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

Pertanyaan yang sering ditanyakan. Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

POLIMER. Eli Rohaeti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. atau dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga dari binatang

Penentuan Berat Molekul (M n ) Polimer dengan Metode VIiskositas

BAB III LANDASAN TEORI. kimia) satu sama lain dan dari bahan bahan organik yang telah melapuk (yang

BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)

XII AK 3 TEACHER NAME. Agnia Nabila. Abdul Azis. Achmad Dwi Saputra. Andi Hadiana. Dini Nur Utami. Nisa Nurfitriani. Kresna Rangga Darmansyah

INTRODUCTION TO MATERIAL

panas,kuat,tahan terhadap berbagai bahan kimia dan permukaannya sangat licin (hampir tidak ada gesekan). Teflon ini digunakan diantaranya untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Banyak pengertian sampah yang beredar di masyarakat. Menurut Kamus Istilah

BAB I PENDAHULUAN. berubah; dan harganya yang sangat murah (InSWA). Keunggulan yang dimiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. samudera yang memiliki kadar garam rata-rata 3,5%, artinya dalam 1 liter air laut

BAB I PENDAHULUAN. I-l. Bab I. Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, rrrekanis dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

I. PENDAHULUAN. Penggunaan plastik sebagai pengemas telah mengalami perkembangan

TEKNOLOGI POLIMER. Oleh: Rochmadi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

STUDI MORPHOLOGY CAMPURAN PLASTIK PET DENGAN BAN BEKAS (RR), PLASTIK PET DENGAN KOMPON (NR) DAN BAN BEKAS (RR) DENGAN KOMPON (NR) DENGAN METODE HPHTS

MAKROMOLEKUL (POLIMER)

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian.

BAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan

PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

BAB 6 BAHAN POLYMER Part 1

POLIMER. Latin : Poli = Banyak Meros = Bagian. Molekul kecil Monomer (monos = satu) Contoh Polietilena. Molekul raksasa. Polimer

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

HIDROKARBON DAN POLIMER

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Sampah adalah barang sisa suatu kegiatan/aktivitas manusia atau alam. Sampah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 2.1.1 Sampah Organik Yaitu sampah yang mudah membusuk atau sampah yang dapat terurai oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya adalah cacing. Bahan yang mudah terurai seperti makanan, sayuran, daundaunan kering dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Universitas Mercu Buana 6

2.1.2 Sampah Anorganik Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk atau sampah yang tidak dapat terurai. Walaupun dapat terurai, namun butuh waktu yang sangat lama. Seperti plastik, botol, dan gelas minuman, kaleng, kayu dan sebagainya. 2.2 Polimer Polimer adalah material yang terdiri atas banyak molekul kecil (yang disebut mer), yang dapat disambung satu sama lainnya untuk membentuk rantai yang panjang. Dengan demikian, polimer sering disebut sebagai molekul makro. Umumnya, polimer terdiri atas puluhan ribu monomer. Makromolekul adalah molekul raksasa dimana paling sedikit seribu atom terikat bersama oleh ikatan kovalen. Makromolekul ini mungkin rantai linear, bercabang, atau jaringan tiga dimensi. 1. Material biologis (makromolekul alam) Contoh: karet alam, wool, selulosa sutera dan asbes 2. Material non biologis (makromolekul sintetik) Contoh: plastik, serat sintetik, elastomer sintetik Material biologis dapat menunjang tersedianya pangan dan dibahas dalam biokimia, sedang material non biologis mencakup bahan sintetik. Banyak makromolekul sintetik memilliki struktur yang relatif sederhana, karena mereka terdiri dari unit ulangan yang identik (unit struktural). Inilah sebabnya mereka disebut polimer. Universitas Mercu Buana 7

Penggolongan polimer terbagi berdasarkan asal, jenis monomer dan sifat kekenyalannya. 2.2.1 Asal Polimer Berdasarkan asalnya, polimer terbagi atas tiga bagian, yaitu: 1. Polimer alam Polimer alam adalah polimer yang telah tersedia dialam dan terbentuk secara alami. Contoh: karet alam 2. Polimer sintetis atau buatan Yaitu polimer sintetik dan tidak terdapat di alam. Contoh : Polietena, Polipropilena, Polovinilklorida, nilon, dan teflon. 3. Polimer semisintetis Yaitu diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia, contoh : selulosa nitrat. 2.2.2 Jenis Monomer Monomer adalah struktur molekul atau senyawa yang dapat berikatan secara kimia dengan monomer lainnya untuk menyusun molekul polimer yang panjang dan berulang-ulang. Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer = Monomernya sama, strukturnya adalah -a-a-a-a-a- Kopolimer = Monomernya berbeda, strukturnya adalah a-b-a-b- 2.2.3 Sifat Kekenyalan Polimer Berdasarkan sifat kekenyalannya, plastik dapat dibagi ke dalam dua kategori utama: Universitas Mercu Buana 8

1. Polimer Termoplastik, yaitu polimer yang bersifat kenyal (liat) apabila dipanaskan dan dapat dibentuk menurut kehendak kita. 2. Polimer Thermoset, yaitu polimer yang pada mulanya kenyal ketika dipanaskan, tetapi sekali didinginkan tidak dapat dilunakkan lagi sehingga tidak dapat dibentuk lain. Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Sifat Plastik Plastik Termoplastik Plastik Thermoset Musah direnggangkan Keras dan rigid Fleksibel Tidak fleksibel Melunak jika dipanaskan Mengeras jika dipanaskan Titik leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang Untuk mempermudah proses daur ulang plastik, telah disetujui pemberian kode plastik secara internasional. Kode tersebut terutama digunakan pada kemasan plastik yang disposable atau sekali pakai. Universitas Mercu Buana 9

Tabel 2.2 Tabel kode plastik dan penggunannya Kode Jenis Plastik Keterangan PET, PETE (Polyethylene Terephthalate) Bersifat jernih dan transparan, kuat, dan tahan pelarut, kedap gas dan air. Biasanya digunakan botol minuman, minyak goreng, kecap, sambal, obat. Tidak untuk air hangat apalagi panas. Untuk jenis ini disarankan untuk satu kali penggunaan dan tidak untuk mewadahi pangan. HDPE (High Density Polyethylene) Bersifat keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia, dan kelembaban, dapat ditembus gas, permukaan berlilin, buram, mudah diwarnai, diproses dan dibentuk. Biasanya digunakan untuk untuk botol susu cair, jus, minuman, wadah es krim, kantong blanja, Universitas Mercu Buana 10

obat, tutup plastik. Disarankan hanya untuk satu kali penggunaan, karena jika digunakan berulang kali dikhawatirkan bahan penyusunnya akan mudah bermigrasi ke dalam pangannya. PVC (Polyvinyl Chloride) Plastik ini sulit untuk di daur ulang Bersifat lebih tahan terhadap senyawa kimia Biasanya digunakan untuk botol kecap, botol sambal, baki, plastik pembungkus. Plastik jenis ini sebaiknya tidak untuk mewadahi pangan yang mengandung lemak/minyak, alkohol dalam bentuk panas. LDPE (Low Density Polyethylene) Bahan mudah di proses, kuat, fleksibel, kedap air, tidak jernih tapi tembus cahaya. Biasanya digunakan untuk botol madu, kantung kresek, wadah Universitas Mercu Buana 11

yoghurt, Plastik tipis. Plastik ini sebaiknya tidak digunakan kontak langsung dengan pangan. PP (Polypropylene) Ciri-ciri plastik jenis ini biasanya transparan tetapi tidak jernih atau berawan, keras tetapi fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak. Merupakan pilihan bahan plastik yang baik untuk kemasan pangan, tempat obat, botol susu, sedotan. PS (Polystyrene) Terdapat dua macam PS, yaitu yang kaku dan lunak atau berbentuk foam PS yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, getas, mudah terpengaruh lemak dan pelarut (seperti alkohol), mudah dibentuk. PS yang lunak berbentuk seperti busa, biasanya berwarna putih, Universitas Mercu Buana 12

lunak, getas, mudah terpengaruh lemak dan pelarut lain (seperti alkohol). Bahan ini dapat melepaskan styrene jika kontak langsung dengan pangan. Contohnya yang sudah dikenal seperti styrofoam. Biasanya digunakan untuk wadah makanan atau minuman sekali pakai, wadah CD, karton wadah telur, dll. Kemasan styrofoam yang rusak atau berubah bentuk sebaiknya tidak digunakan untuk mewadahi berlemak/berminyak makanan terutama dalam keadaan panas. Pada tabel diatas, plastik kantung kresek merupakan polimer sintetis jenis polietena. Polietena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet, masa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak untuk lembaran kantong plastik, dsb. Universitas Mercu Buana 13

Molekul besar (makromolekul) yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer. Sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Untuk contoh, etilena adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilena. Etilena Polimerisasi Polietilena CH 2 =CH 2 (CH 2 -CH 2 )n Gambar 2.1 Polimerisasi 2.3 Sifat-Sifat Polimer Sifat-sifat khas bahan polimer pada umunya adalah sebagai berikut: 1. Mampu cetak adalah baik. Pada temperatur relatif rendah bahan dapat dicetak dengan penyuntikan, penekanan, ekstrusi, dan seterusnya, yang menyebabkan ongkos pembuatan lebih rendah daripada untuk logam dan keramik. 2. Produk yang ringan dan kuat dapat dibuat. Berat jenis polimer rendah dibandingkan dengan logam dan keramik, yang memungkinkan membuat barang kuat dan ringan. 3. Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik. Polimer mungkin juga dibuat konduktor dengan jalan mencampurnya dengan serbuk logam, butiran karbon, dan sebagainya. Universitas Mercu Buana 14

4. Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia. Pemilihan bahan yang baik akan menghasilkan produk yang mempunyai sifat-sifat baik sekali. 5. Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung pada cara pembuatannya. Dengan mencampur zat pemplastis, pengisi dan sebagainya sifat-sifat dapat berubah dalam daerah yang luas. Sebagai cntoh polivinil klorida dengan zat pemplastis karet dengan pengisi (serbuk karbon), plastik diperkuat serat gelas (FRP=fiberglass reinforced plastics) dst. 6. Umumnya bahan polimer lebih murah. 7. Kurang tahan terhadap panas. Hal ini sangat berbeda dengan logam dan keramik. Walaupun ketahanan panas bahan polimer tidak sekuat logam dan keramik, pada penggunaannya harus cukup diperhatikan. 8. Kekerasan permukaan yang sangat kurang. Bahan polimer yang keras memang ada, tetapi masih jauh dibawah kekerasan logam dan keramik. 9. Kurang tahan terhadap panas. Umumnya larut dalam zat pelarut tertentu kecuali beberapa bahan khusus seperti politetrafluouretilsen. Kalau tidak dapat larut, mudah retak karena kontak yang terus menerus dengan pelarut dan disertai adanya tegangan. Karena itu perlu perhatian yang cukup. 10. Mudah termuati listrik secara elektrostatik. Kecuali beberapa bahan yang khusus dibuat agar menjadi hantaran listrik, kurang higroskopik dan dapat dimuati listrik. Universitas Mercu Buana 15

11. Beberapa bahan tahan abrasi, atau mempunyai koefisien gesek yang kecil. Dengan melihat berbagai sifat yang disebutkan diatas, maka sangat penting untuk dapat memilih bahan yang paling cocok. 2.4 Proses Polimerisasi Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) menjadi molekul yang sangat besar. Ada dua contoh reaksi polimerisasi, antara lain: 1. Polimerisasi Adisi Adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal. Polimer yang terbentuk hanya mengandung satu macam monomer (homopolimer). Contoh: monomer Unit Ulangan terikat secara kovaken dengan unit ulangan lainnya n H2C etilena CH2 CH2 CH2 n Polimer polietilena Gambar 2.2 Polimerisasi Adisi Yang termasuk kedalam polimer adisi adalah polistirena (karet ban), polietena (plastik), poliisoprena (karet alam), politertrafluoretena (teflon), PVC, dan poliprepilena (plastik). Universitas Mercu Buana 16

2. Polimerisasi Kondensasi Adalah reaksi antara dua gugus fungsional pada molekul-molekul monomer yang berinteraksi membentuk polimer dengan melepaskan molekul kecil (H 2 O, NH 3 ). Contoh: R O H R O - H2O n H2N C C OH N C C H asam amino H polipeptida n Gambar 2.3 Polimerisasi kondensasi Pembentukan plastik styrofoam tersusun dari dua monomer berbeda yaitu urea dan metanal. Dua molekul metanal bergabung dengan satu molekul urea menjadi suatu molekul disebut dimer. Dimer-dimer ini selanjutnya berpolimerisasi. Yang termasuk ke dalam polimer kondensasi adalah bakelit, poliuretan, poliamida, (melamin), poliester (nilon), teteron, dan protein. 2.5 Pirolisis Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas (Arumaarif, 2010). Universitas Mercu Buana 17

Metode yang dilakukan untuk menghasilkan limbah plastik dengan kondensor spiral yaitu dengan metode Pirolisi. Metode ini merupakan salah satu metode yang simple, karena bahan-bahan yang diperlukan mudah untuk dicari. Pada metode pirolisis, bahan di letakkan di dalam tabung yang dibawahnya terdapat kompor pemanas. Bahan yang digunakan tidak kontak langsung dengan air, melainkan tabung yang berisikan pipa kondensor dipisah dengan menyambungkan pipa antara tabung yang berisi bahan plastik dengan tabung yang berisi pipa spiral direndam dengan air. Hasil uap tersebut akan masuk melalui pipa kondensor spiral menuju lubang pembuangan yang dibawahnya sudah diberi wadah gelas ukur untuk menampung zat minyak tersebut. Adapun kelebihan dan kekurangan metode pirolisis menggunakan kondensor spiral, yaitu: Kelebihan 1. Alatnya sederhana. 2. Menghasilkan zat minyak yang cukup banyak. 3. Zat yang dihasilkan tidak mudah menguap, karena tabung reaktor di rapatkan dengan klem. Kekurangan 1. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan zat minyak dalam jumlah yang lebih banyak. 2. Mengeluarkan bau tidak sedap pada saat melakukan proses pirolisis. 2.6 Energi Alternatif Energi alternatif merupakan istilah yang digunakan untuk semua energi yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional. Hal ini Universitas Mercu Buana 18

merujuk pada teknologi untuk menghasilkan bahan bakar selain fosil/ minyak bumi, karena minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Energi alternatif memiliki banyak manfaat dan keuntungan baik untuk penghematan BBM sendiri juga baik bagi lingkungan di masa yang akan datang. Adapun manfaat energi alternatif bagi masyarakat, antara lain: 1. Membentuk sikap, rasa cinta dan tanggung jawab masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. 2. Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak sehingga siap menerima dan berpartisipasi dalam program pembangunan. Memperoleh cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan dan melaksanakan program peduli alam terhadap pencemaran lingkungan. Universitas Mercu Buana 19