BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Menurut hasil analisa yang terdapat pada bab sebelumnya, didapatkan hasil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan variabel penelitian, hipotesis,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Pada penelitian ini, motivasi penggunaan Twitter yang dimaksud adalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STRATEGI SELF PRESENTATION DI TWITTER PADA REMAJA JAKARTA

media sosial. 6. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi ekstrinsik dengan status

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PREFERENSI PEMILIHAN ORANG YANG DI-FOLLOW DI MEDIA SOSIAL TWITTER DENGAN MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER PADA REMAJA JAKARTA

PORTAL SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TAHUN 2013 Kopertis Wilayah 03

Karakteristik Responden Responden

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS IDENTITAS REMAJA JABODETABEK

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

KUESIONER TWITTER DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lai (2011), motivasi adalah suatu perilaku yang menggerakan

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Attachment menurut Bowlby (dalam Mikulincer & Shaver, 2007) adalah

I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Perbedaan Kecerdasan..., Muhammad Hidayat, FPSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi menjadi salah satu kegiatan penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di era saat ini. Selebriti seolah telah menjelma menjadi sosok nyaris sempurna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

Panduan Singkat Twitter

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube

LEMBAR PENGUJI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

KUISIONER PENELITIAN. Penggunaan Media Sosial (Facebook dan Twitter) Terkait Dengan Pencarian

A. Simpulan Peran public relations dalam organisasi semakin signifikan dalam kurun beberapa tahun terakhir. Divisi public relations yang mulanya hanya

BAB V KESIMPULAN. tak terpisahkan dari kehidupan riil mereka di realitas fisik. Hasil studi

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. penggemar K-Pop di Indonesia untuk mengunduh secara ilegal melalui internet

BAB 2 TINJAUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

Bab 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan psikososial

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...iii

HUBUNGAN ATTACHMENT DAN SIBLING RIVALRY PADA REMAJA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. masa beralihnya pandangan egosentrisme menjadi sikap yang empati. Menurut Havighurst

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian... 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih memudahkan

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga hubungan romantis dengan pasangan romantis (romantic partner) seperti

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

DAFTAR TABEL. Halaman. Tabel 3.1 Blue Print Instrument Kepuasan Kerja 45. Tabel 3.2 Skoring Kuesioner Kepuasan Kerja 46

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

Proposal Penawaran Media Partner Solution

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan media sosial Twitter sebagai media komunikasinya. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. itu secara konvensional maupun moderen. Secara moderen, komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan lingkungan sosial yang lebih luas di masyarakat dan

Aturan. Kunjungi: safety.twitter.com Twitter

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian data pada Bab IV, maka penelitian. ini memperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut :

NU SKIN ADALAH BISNIS SOSIAL PEDOMAN SOSIAL MEDIA NU SKIN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subjek berasal dari keluarga tidak harmonis, sejak kecil subjek berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan pola normal bagi kehidupan orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah jam hanya untuk mengakses internet dan layanan teknologi baru lainnya

2015 HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENUTUP. determinan perilaku sehat multidimensi remaja dan terbukti secara empiris

Teknik marketing yang menggunakan Social Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB 6 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijelaskan oleh Enda Nasution pengertian dari kata media pada social media

BAB I PENDAHULUAN. 2003). Remaja merupakan bagian perkembangan yang penting dan unik,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media

mengakibatkan motivasi ekstrinsik dikendalikan untuk berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tidak lagi dipengaruhi secara signifikan oleh komitmen

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG

BAB V PENUTUP. Pandaan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kategori tinggi dengan prosentase 57,6% (53 orang).

Transkripsi:

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut hasil analisa yang terdapat pada bab sebelumnya, didapatkan hasil bahwa bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow orangtua dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi memfollow sahabat dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow teman dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow saudara dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow pasangan dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow sahabat dalam media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara preferensi pemilihan orang yang di-follow di media sosial Twitter dengan motivasi penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Dan juga didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow orangtua dalam media sosial Twitter dengan motivasi

ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow sahabat dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow teman dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow saudara dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow pasangan dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Tidak ada hubungan yang signifikan antara preferensi mem-follow sahabat dalam media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter pada remaja Jakarta. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hanya preferensi mem-follow saudara yang memiliki hubungan dengan motivasi penggunaan pada remaja Jakarta. Dari hasil analisa, beberapa hal yang menyebabkan tidak adanya hubungan antara preferensi pemilihan teman dengan motivasi penggunaan Twitter pada remaja Jakarta adalah jumlah subjek yang tidak merepresentasikan jumlah remaja di Jakarta, hasil penelitian yang tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh remaja Jakarta, dan kemungkinan terdapat indikator motivasi lain yang tidak tercakup dalam teori.

5.2 Diskusi Penelitian ini merupakan penelitian payung mengenai perilaku dalam menggunakan media sosial Twitter. Salah satu metode yang digunakan adalah observasi kepada subjek sebanyak 30 orang remaja selama 30 hari untuk melihat keaktifannya dalam menggunakan Twitter yaitu perilaku tweet, reply, retweet, share. Data yang telah didapat kemudian digabungkan menjadi satu dengan data-data peneliti lain dalam penelitian payung ini. Penelitian ini berfokus untuk melihat hubungan antara preferensi pemilihan teman di media sosial Twitter dengan motivasi ekstrinsik penggunaan pada remaja Jakarta, dan hubungan antara preferensi pemilihan teman di media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik penggunaan pada remaja Jakarta. Beberapa hal yang bisa dijadikan bahan diskusi dari penelitian adalah: 1. Penelitian dengan menggunakan metode observasi selama 30 hari sebanyak 30 subjek bukan merupakan hal yang mudah karena cukup memakan waktu untuk melakukan turus pada kegiatan tweet, reply, retweet, share dalam Twitter. Dengan penggabungan data dari semua peneliti dalam penelitian payung ini didapatkan subjek sebanyak 60 orang. Jumlah subjek tersebut adalah jumlah orang yang diobservasi dan mau mengisi kuesioner. Hal ini menyebabkan jumlah subjek tidak merata untuk seluruh wilayah Jakarta. Oleh karena ketidakterwakilan itu, maka hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh remaja Jakarta. 2. Pembagian motivasi dalam penelitian Kim, Shim, dan Ahn (2011) yang dijadikan dasar dalam penelitian ini hanya melibatkan dua indikator untuk

motivasi intrinsik dan dua indikator untuk motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan dorongan dalam diri manusia yang didasarkan pada kepuasan yang melekat dari perilaku seseorang seperti menghilangkan stres dan recording personal history. Sedangkan motivasi ekstrinsik didefinisikan sebagai dorongan kegiatan yang dilakukan bukan karena alasan yang melekat di dalamnya, tapi untuk alasan di luar dirinya seperti manfaat yang diperoleh saat menggunakan media sosial seperti komunikasi dan berbagi informasi kepada sesama pengguna (Kim, Shim, & Ahn, 2011). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada kemungkinan terdapat indikator motivasi lain yang tidak tercakup dalam teori diatas, yang hanya menjelaskan 4 indikator dari 2 dimensi motivasi. 3. Dari hasil analisis data kontrol subjek pada bab sebelumnya, diperoleh bahwa remaja terlebih dahulu memprioritaskan sahabat dalam pertemanan di media sosial Twitter. Hal ini sesuai dengan teori bahwa hubungan remaja di luar keluarganya semakin meningkat dalam masa perkembangan remaja (Giordano, 2003). Remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebayanya dan lebih sedikit menghabiskan waktu bersama dengan keluarganya (Offer & Church, dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2003). Meskipun remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya, namun mereka masih mencari orang tua sebagai perlindungan (Laursen, dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2003). 4. Dalam penelitian Kim, Shim dan Ahn, (2011) disebutkan bahwa motivasi terbagi menjadi 2 dimensi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Indikator dalam motivasi intrinsik terbagi menjadi dua yaitu networking dan mengumpulkan informasi. Dalam indikator networking, seseorang terdorong menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman. Media sosial akan lebih memudahkan untuk menghubungi teman dengan waktu yang tak terbatas diseluruh belahan dunia. Dalam indikator mengumpulkan informasi, seseorang menggunakan media sosial terdorong untuk membaca dengan teliti mini homepage atau blog orang lain dengan tujuan mengumpulkan informasi. Motivasi ekstrinsik juga terbagi menjadi dua indikator yaitu menghilangkan stres dan recording personal history. Pada indikator menghilangkan stress, seseorang terdorong menggunakan media sosial untuk mengunjungi mini homepage teman mereka dan ikut berpartisipasi dengan melihat-lihat foto terbaru yang dipasang atau written content untuk menghilangkan bosan dan stres. Sedangkan seseorang yang menggunakan media sosial untuk mencatat kegiatan harian mereka seperti private online diary, berbagi foto, dan menulis wallpost sehari-hari di mini homepage termasuk dalam indikator recording personal history. Jika ditelaah lebih lanjut, ketika seorang remaja memprioritaskan orang lain dalam pemilihan teman di media sosial Twitter, dalam penggunaannya mereka akan memiliki dorongan untuk menghilangkan stress pada motivasi intrinsik, atau menjalin networking pada motivasi ekstrinsik. Pada indikator menghilangkan stres, remaja akan memprioritaskan seseorang yang akan di follow dalam Twitter karena mereka akan memprioritaskan homepage siapa saya yang ingin mereka

kunjungi. Begitu pula pada indikator networking, remaja memprioritaskan seseorang yang akan di follow dalam Twitter karena mereka juga akan memprioritaskan kepada siapa saja mereka akan berinteraksi di Twitter. 5. Tidak adanya hubungan antara preferensi mem-follow orangtua dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter adalah karena dapat diasumsikan bahwa dalam perkembangan remaja yang walaupun lebih sedikit menghabiskan waktu dengan orangtuanya, namun mereka masih mencari perlindungan kepada orangtua dalam kehidupan nyata, dan informasi yang didapatkan dari orangtua tidak lagi relevan oleh karena itu remaja tidak termotivasi menggunakan media sosial untuk berinteraksi dan mendapatkan informasi dari orangtua. Tidak adanya hubungan antara preferensi mem-follow sahabat dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter adalah karena dapat diasumsikan bahwa remaja banyak menghabiskan waktu dengan teman dan sahabatnya dalam perkembangannya, oleh karena itu, menjalin hubungan interaksi dan mengumpulkan informasi sudah didapatkan remaja dalam pertemuan sehari-hari Tidak adanya hubungan antara preferensi mem-follow teman dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter karena dapat diasumsikan bahwa dalam perkembangannya remaja yang membutuhkan support, dukungan, informasi dari temannya telah terpenuhi dalam komunikasi pertemuan seharihari.

Adanya hubungan antara preferensi mem-follow saudara dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter dalam indikator mengumpulkan informasi adalah karena dapat diasumsikan bahwa remaja dalam perkembangannya akan meneladani saudaranya, dan media sosial menjadi perantara bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang dapat dijadikan bahan untuk meneladani saudaranya. Tidak adanya hubungan antara preferensi mem-follow pasangan dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter karena dapat diasumsikan bahwa remaja dalam perkembangannya membutuhkan dukungan dan menjalin keintiman dengan pasangannya, namun hal ini dapat saja terpenuhi dalam pertemuan sehari-hari atau menjalin komunikasi melalui media lain seperti telepon. Oleh karena itu, remaja tidak termotivasi untuk menajlin komunikasi dan mendapatkan informasi dari pasangannya melalui Twitter. Tidak adanya hubungan antara preferensi mem-follow figur publik dengan motivasi ekstrinsik penggunaan Twitter karena dapat diasumsikan bahwa dalam perkembangan remaja mereka akan membentuk secondary attachment kepada figur publik, namun pemenuhan itu dapat diperoleh dari alat teknologi lain seperti televisi sehingga dapat memenuhi kebutuhan mengumpulkan informasi dari artis favorit mereka. Oleh karena itu, mereka tidak termotivasi secara ekstrinsik saat mem-follow figur publik. 6. Seseorang yang termotivasi secara intrinsik dalam indikator recording personal history, menggunakan media sosial untuk mencatat dan membagikan catatan kegiatan sehari-hari melalui posting foto, dan tulisan.

Hal ini tidak berhubungan dengan preferensi pemilihan orang yang di follow karena recording personal history berhubungan dengan diri seseorang itu sendiri Tidak adanya hubungan antara orang yang di-follow di media sosial Twitter dengan motivasi intrinsik indikator mengurangi stres dalam penggunaan Twitter karena dapat diasumsikan bahwa remaja tidak mendapatkan kepuasaan ketika mereka membaca timeline orangtua, sahabat, teman, saudara, pasangan dan figur publik diasumsikan karena hal itu tidak dapat membantu dalam mengurangi stress remaja. 7. Remaja sebenarnya memiliki motivasi ektrinsik dan intrinsik dalam penggunaan media sosial, tetapi pemenuhan motivasi itu bukan dari siapa yang diprioritaskan pertama kali untuk di follow di media sosial Twitter. 5.3 Saran Beberapa saran dari peneliti mengenai hal yang dapat diperbaiki untuk penelitian selanjutnya adalah 1. Menambahkan subjek dalam penelitian ini yaitu remaja yang bertempat tinggal di Jakarta yang memiliki akun pada media sosial Twitter. Penambahan subjek dapat disamaratakan jumlahnya pada masing-masing wilayah di Jakarta yaitu Jakarta utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan sehingga mewakili keseluruhan wilayah Jakarta.

2. Mencari teori tambahan mengenai motivasi penggunaan media sosial dan hubungan antara remaja dengan orang lain sehingga dapat memperkuat penelitian. 3. Tidak hanya melihat preferensi pemilihan orang yang di follow dalam media sosial Twitter, namun juga diliat interaksinya didalam Twitter