Strukturisasi Materi Medan Magnet

dokumen-dokumen yang mirip
MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA )

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

Medan Magnet 1 MEDAN MAGNET

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

IR. STEVANUS ARIANTO 1

Kelas XII Semester 1

Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.

MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet

PETA KONSEP ELEKTROSTATIS ENERGI KUAT MEDAN LISTRIK KEPING SEJAJAR HUKUM GAUSS POTENSIAL LISTRIK KAPASITOR POTENSIAL LISTRIK MEDAN LISTRIK DUA KEPING

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 pertemuan (8 jp x 45 menit)

MEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET

BAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet

BAHAN AJAR 1 MEDAN MAGNET MATERI FISIKA SMA KELAS XII

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

M A G N E T I S M E 1. BESI MAGNET

MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016

Magnet Rudi Susanto 1

Sumber-Sumber Medan Magnetik

MAKALAH FISIKA LANJUT. Medan Magnet yang Ditimbulkan Arus Listrik Gaya Gerak Listrik Induksi

INDUKSI MAGNET B A B B A B

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet.

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA UNTUK SMK-MAK (PEMINATAN)

MAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

GAYA LORENTZ Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di dalam Medan Magnet

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Medan Magnet oleh Arus Listrik

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat :

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

Strukturisasi Materi GERAK MELINGKAR BERATURAN. Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1

Gaya Lorentz. Disusun Oleh : 1. Deri Febrianto (A1E011053) 2. Esra Lenni Waty (A1E011057) 3. Faiza Maizora (A1E011073)

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

KISI-KISI FISIKA KLS XII MIA KUR 2013 Page 1

TUGAS FISIKA DASAR 2

MODUL MATA PELAJARAN IPA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Uraian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA)

PERCOBAAN LISTRIK STATIS

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA)

4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

MAGNETISME (2) Medan Magnet Menghasilkan Listrik

LKPD 1 Lembar kegiatan Peserta Didik Hukum OHM

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

44. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

VII. Kemagnetan. Kemagnetan 153

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Fluks medan magnet dari partikel yang bergerak.

Induksi Elektromagnet

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

1. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.1

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

PROGRAM TAHUNAN. Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika. Tahun Pelajaran : 2016/2017 KOMPETENSI INTI ALOKASI WAKTU SEM

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

Sumber medan magnet. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0

Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Sekolah/Satuan Pendidikan : SMA 64 Jakarta

BAHAN AJAR PERTEMUAN PERTAMA

RPP 04. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

SILABUS SMA/MA. Sumber Belajar. Alokasi Waktu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

Karya Tulis Ilmiah MAGNET

Review. Adakah Metode alternatif untuk menentukan kuat medan magnet di sekitar arus listrik???

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Pendalaman Materi IPA Fisika SMP/MTs KEMAGNETAN. Disusun dan disajikan sebagai materi PLPG tahun Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Induksi Elektromagnetik )

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

Transkripsi:

SMA Kelas XII Strukturisasi Materi Medan Magnet 1 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ] ANDI SULIANA 15B08050 PENDIDIKAN FISIKA KELAS C

Mata Pelajaran : Fisika Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : XII Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), beriteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptakan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

A. Kompetensi Dasar: 3. 4 Menganalisis induksi magnet dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi B. Indikator 1. Melaksanakan pengamatan dan memformulasikan induksi magnet dan gaya magnetik di sekitar kawat berarus listrik.. Memformulasikan hokum Ampere 3. Mengaplikasikan hokum Biot Savart dan hokum Ampere untuk menentukan kuat medan magnet oleh berbagai bentuk kawat berarus listrik 4. Memformulasikan gaya magnet (Lorenz) pada kawat berarus yang berada dalam medan magnet atau partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet 5. Mengaplikasikan gaya Lorenz pada persoalan fisika sehari-hari 3 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

PETA KONSEP Medan Magnetik Gaya Magnet Induksi Magnet Penerapan Penghantar lurus berarus Sumbu solenoida Sumbu toroida Galvanometer Motor Listrik Penghantar melingkar berarus Penghantar berarus di medan magnet Muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet Dua penghantar sejajar 4 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

STRUKTURISASI MATERI MEDAN MAGNET No. Langkah-Langkah Pengetahuan & Pengalaman Pendukung Konten/Materi Utama Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, Anda sering menggunakan alat-alat yang memanfaatkan magnet. 1. Menjelaskan pengertian dari medan magnet Misalnya, magnet dapat menjaga agar pintu lemari atau kulkas tetap tertutup. Selain itu, ada pula alat-alat yang memanfaatkan sifat magnet, namun wujud Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarrnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk besi. magnetnya sendiri tidak terlihat, seperti bel pintu, telepon, dan motor listrik pada bor. 5 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik benda lain 1. Bahan Magnetik : Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dimagnetkan. Contoh : besi, nikel, kobalt yang berada di dekatnya. Mengetahui bahan magnetik, nonmagnetik dan bahan diamagnetik disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik.. Bahan Non-magnetik, terdiri dari : Bahan paramagnetik, Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan. Contoh : aluminium 6 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

3. Bahan diamagnetik, Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan Contoh : seng Sebagian besar peralatan Menjelaskan kuat elektronik yang kita jumpai 1. Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet 3. medan magnet, Fluks magnetik dan dalam kehidupan sehari-hari kita, bekerja pada prinsip ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet. arah garis gaya fluks magnetik. Contoh. Fluks magnetik dapat didefinisikan sebagai ukuran medan terbaik adalah transformator. magnet dalam penampang tertentu. Dalam istilah sederhana, 7 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

Prinsip kerjanya didasarkan pada fenomena Fluks magnet. fluks magnet adalah ukuran dari jumlah garis medan magnet yang menembus suatu permukaan ( fluks adalah garis hayal, tapi garis kontinu, berjalanan dari kutub utara magnet ke kutub selatan). 3. Jumlah gari-garis gaya yang menembus tegak lurus bidang seluas 1 m disebut rapat fluks magnet (B). Dapat ditulis sebagai B A Dimana: B = Kerapatan fluks (Wb/m ) = Fluks total (Wb) A = Luas medan magnet (m ) 4. Pada umumnya, rapat fluks magnet bervariasi dari satu titik ke titik lain dalam ruang. Rapat fluks magnet di suatu titik disebut induksi magnetik. Induksi magnetik merupakan besaran vektor. Arahnya sama dengan arah garis singgung pada gari-garis gaya magnet. Induksi magnetik di suatu titik di udara sama dengan kuat medan magnet di titik itu. Secara 8 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

matematis, ditulis B = H Jika induksi magnetik terjadi bukan di udara, melainkan di dalam suatu zat maka: B = µ H Dimana: B = rapat garis-garis gaya. = Permeabilitas zat itu. H = Kuat medan magnet. 5. Arah garis gaya dengan menggunakan kaidah tangan kanan yaitu arah ibu jari menggambarkan arah arus listrik dan arah lipatan keempat jari menunjukkan arah garis gaya magnet atau arah induksinya. Besar kuat medan magnet sangat dipengaruhi oleh arus listrik yang menimbulkannya, jarak terhadap kawat, dan bentuk kawatnya. 9 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

4. Mengetahui hukum Biot-Savart Pada saat Hans Christian Oerstedmengadakan percobaan untuk mengamati hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan, ia belum sampai menghitung besarnya kuat medan magnet di suatu Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila kita menggenggam tangan kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat jari yang lain merupakan arah medan magnet). (Hk. Oersteid). 10 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

titik di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara matematik baru dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaitujean Bastiste Biotdan Felix Savart. Berdasarkan hasil eksperimennya tentang pengamatan medan magnet di suatu titik P yang dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus listrik I diperoleh kesimpulan bahwa besarnya kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi magnet yang diberi lambang B) di titik P : Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I). Berbanding lurus dengan Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya. B = k. I. sin k adalah tetapan, di dalam sistem Internasional k = r 0 = Weber 10-7 4 A. m Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan. Jika l sangat kecil, dapat diganti dengan dl. db = 0 4 Persamaan ini disebut hukum Ampere. I. sin r 11 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

panjang kawat (dl). c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar (r). Sebanding dengan sinus sudut apit θ antara arah arus dengan garis hubung antara titik P ke elemen kawat penghantar. 5. Induksi Magnetik Jika sebuah penghantar dialiri arus listrik maka di sekitar kawat tersebut akan timbul medan magnet. Hal ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuan yang bernama Hans Chrisitan Oersted (1777 1851) melalu 1. Induksi magnetik di sekitar arus lurus. 1 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

percobaannya yang dikenal dengan percobaan Oersted. Berdasarkan hasil percobaan, Oersted menyimpulkan bahwa di sekitar arus listrik terdapat medan magnet atau perpindahan muatan listrik menimbulkan medan magnet. Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat. B dalam W/m I dalam Ampere a dalam meter Kuat medan dititik H = B = B = 0. I.a B I = r..a 0 r udara = 1 Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus : i 0 B (cos 1 cos ) 4 a 13 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

. Induksi magnetik di pusat arus lingkaran. Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A dirumuskan : Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka : B = 0 a. I. N. r. sin atau B = 1. a 0. I. N 3 r 3. Induksi magnetik di pusat lingkaran. Dalam hal ini r = a dan = 90 0 Besar induksi magnetik di pusat lingkaran. B = 0 I. N. a 14 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

B dalam W/m. I dalam ampere. N jumlah lilitan. a jari-jari lilitan dalam meter. Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari menyatakan arah medan magnet. 4. Induksi magnetik oleh kumparan panjang (Solenoida) Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. 15 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan tangan. Gambar : Besar induksi magnetik dalam solenoide. Jari-jari penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang 16 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

solenoide 1. Banyaknya lilitan pada dx adalah : banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P. N. dx atau n dx, n Bila 1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengahtengah maka 1 = 0 0 dan = 180 0 Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide : B B 0 0 n I n I Bila p tepat di ujung-ujung solenoide 1 = 0 0 dan = 90 0 B B 0 0 n I n I.. 1 5. Induksi magnetik oleh kumparan panjang (Toroida) 17 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

Sebuah solenoide yanfg dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di sebut Toroida. Bila keliling sumbu toroida 1 dan lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada sumbu toroida. B n I n dapat diganti dengan N R N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida. 6. Menjelaskan Gaya Lorenz Pernahkah kamu membayangkan sebuah kereta api yang mampu melaju dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan pesawat terbang? Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi? Kereta Maglev adalah kereta api yang mengambang secara Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan berikut : Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri. Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan 18 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

magnetik. Kereta ini memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas. Gaya dorong yang dihasilkan oleh motor induksi mampu menggerakkan kereta ini dengan kecepatan hingga 650 km/jam. dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents. gambar : Besar Gaya Lorentz. Hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat dirumuskan sebagai : F = B I sin F = gaya Lorentz. B = induksi magnetik medan magnet. I = kuat arus. = panjang kawat dalam medan magnet. 19 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

= sudut yang diapit I dan B. Satuan Kuat Arus. Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua kawat sama, kawat itu saling menarik. Penjelasannya sebagai berikut : Dilihat dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P. 0 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

Kesimpulan : Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak- menolak. Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a : 0 B I P a Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q F B. I Q. Q Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang F B. I Q 0 I P a I I I 0 P F a F tiap satuan panjang dalam N/m. Q Q 1 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

I p dan I Q dalam Ampere dan a dalam meter. Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka : 0 I 0 I F 10. a 4 a Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F =.10-7 N/m Kesimpulan : 1 Ampere adalah kuat arus dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar.10-7 N tiap meter. 7 I a Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik. Pertambahan energi kinetik. Partikel A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

listrik serba sama, kuat medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F = qe, oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan : a q E. m Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah : W = F. d = q. E.d Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik 1 1 1 E k = q. E.d mv mv q. E. d v 1 kecepatan awal partikel dan v kecepatannya setelah menempuh medan listrik sejauh d. Lintasan partikel jika v tegak lurus E. 3 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

Didalam medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel bermuatan positif dengan kecepatan v x. Dalam hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan sepanjang sumbu y. Oleh sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi medan listrik, lintasannya menyimpang dari lintasannya semula. t v d 1 at 1 q. E.. m v X Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik. X Y v v v v Y a. t q. E. m v X 4 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

Arah kecepatan dengan bidang horisontal : tg v v Y X Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet Besar gaya Lorentz pada partikel. Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz. F = B. I. sin Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab itu rumus di atas dapat diubah menjadi : F = B. q t. v. t sin F = B. q. v sin F adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B besar induksi magnetik medan magnet, sudut 5 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

yang diapit vektor v dan B. Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet. Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja gaya Lorentz. F = B. q. v sin 90 0 F = B. q. v Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak 6 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]

didalam medan magnet dengan lintasan bentuk : LINGKARAN. Gaya centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz. F c = F Lorentz m v R = B. q. v R = m v B q R = jari-jari lintasan partikel dalam magnet. M = massa partikel. v = kecepatan partikel. q = muatan partikel. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan di buka : Ibu jari menunjukkan ( v ), keempat jari menunjukkan ( B ) dan arah telapak tangan menunjukkan ( F ) 7 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ]